Tag Archives: UAV

MetaFly Adalah Drone Unik Bertubuh Serangga

Awalnya dimanfaatkan di bidang militer dan pertahanan, drone kini diasosiasikan oleh banyak orang dengan gadget terbang bertenaga baling-baling untuk mengambil foto atau video dari udara. Drone sebetulnya adalah penyederhanaan dari istilah UAV, yang berarti ‘kendaraan terbang tanpa awak’. Sistem penerbangannya juga tidak selalu mengandalkan rotor dan banyak pihak mencoba memperluas kegunaannya.

Salah satu contoh unik dari drone tanpa baling-baling diajukan inventor asal Perancis belum lama ini. Lewat Kickstarter, desainer Edwin Van Ruymbeke memperkenalkan MetaFly, robot terbang dengan struktur tubuh yang terinspirasi dari makhluk hidup – sebuah proses penciptaan berbasis biomimetic/biomimicry. Ketika mayoritas drone komersial memanfaatkan baling-baling sebagai sistem pendorong utamanya, MetaFly terbang berbekal sepasang sayap.

MetaFly 1

Wujud MetaFly menyerupai perpaduan antara kupu-kupu dan burung, meski sebetulnya, perancangannya berkiblat pada lebah. Ada sayap di tiap sisi tubuhnya, dibantu ekor untuk memberikannya kemampuan bermanuver. Ketika terbentang, drone mempunyai lebar 29cm serta panjang tubuh 19cm. Buntutnya dirancang sedemikian rupa agar MetaFly mudah menikung di udara, serta memungkinnya terbang lebih cepat atau lambat dengan mengubah sudut kemiringan bagian ini. MetaFly bisa melesat di kecepatan maksimal 18km/jam.

Aspek penting yang menjadi perhatian Van Ruymbeke dan tim dalam mendesain MetaFly adalah memastikan bobotnya ringan sehingga tidak membebani sayap serta memungkinkan drone melayang tanpa harus selalu mengepakkan sayapnya. Bagian itu terbuat dari campuran liquid crystal polymer dan serat karbon. Tubuhnya sendiri tersusun atas material plastik lentur sehingga komponen-komponen penting di sana tidak cepat rusak ketika jatuh atau tak sengaja terbentur objek lain. MetaFly punya berat total kurang dari 10-gram.

Hal paling menarik dari drone bersayap ini adalah ia cukup lincah dan akurat untuk terbang di dalam ruangan. Pengendaliannya dilakukan via unit remote control 2-channel, ditenagai oleh dua buah baterai AA dan mampu terhubung ke MetaFly hingga jarak 100-meter. Baterai built-in drone mempersilakannya terbang selama 8-menit, dengan waktu isi ulang 12-menit via power bank 1.500mAh yang sudah disediakan.

Buat sekarang, MetaFly masih belum memiliki kapabilitas fotografi. Kepada DigitalTrends, Van Ruymbeke menjelaskan bahwa kreasinya itu sengaja dibuat agar konsumen dapat merasakan pengalaman terbang yang unik. Perangkat saat ini sudah bisa dipesan di Kickstarter, dapat Anda miliki dengan mengeluarkan uang € 70 (atau kisaran US$ 78P. Kampanye crowdfunding MetaFly sangat sukses, produk rencananya akan mulai didistribusikan pada bulan September 2019.

Kemudahan Pengoperasian Drone Ialah Salah Satu Alasan Mengapa DJI Jadi Favorit Konsumen Indonesia

Meskipun berawal dari penggunaan di ranah militer, orang awam akan segera mengasosiasikan istilah drone dengan perangkat terbang yang bisa membantu mereka mengabadikan foto serta merekam video dari udara. Sudah ada banyak produk drone dalam beragam model dari produsen berbeda masuk ke Indonesia, namun belakangan, nama DJI semakin terdengar lantang.

Didirikan oleh Frank Wang 12 tahun silam, produk-produk buatan brand Tiongkok yang punya spesialisasi pada penyediaan UAV, platform terbang serta sistem pengendali penerbangan itu telah menjamur di tanah air, dan kehadirannya semakin mantap dengan pembukaan authorized retail store terbesar di Asia Tenggara. Dan minggu lalu, DJI serta partnernya Halo Robotics mengundang media lokal untuk menguji drone mereka secara langsung.

Sesi hands-on yang dilakukan hari Jumat silam di lapangan Wisma Aldiron dimeriahkan oleh empat varian drone yang terbagi dalam dua kategori, yakni kelas end-user dan komersial. Mereka adalah Mavic Pro, Phantom 4 Pro, Matrice 210 dan Agras MG-12. Jika dua model terakhir terdengar kurang familier, alasannya ialah karena dikhususkan untuk segmen enterprise.

 

Drone enterprise

Ada dua aspek yang menjadi nilai jual utama Matrice seri 200: daya tahan dan tingginya kemampuan adaptasi. Di atas kertas, ia dapat beroperasi hingga jarak 7km dari operator, mampu mengudara selama 38-menit, sanggup membopong beban maksimal 2kg, serta memperoleh sertifikasi IP43 sehingga saat turun hujan, Anda masih punya waktu untuk mendaratkan drone ini.

DJI 1

DJI Matrice sengaja dirancang untuk kebutuhan inspeksi dan pencarian, misalnya buat memeriksa sambungan kabel di menara ataupun lokasi tinggi lain, serta ketika melakukan operasi penyelamatan – sebelum tim diturunkan ke lapangan. Buat fungsi-fungsi tersebut, pengguna bisa memasangkan kamera Zenmuse Z30 dengan kemampuan zoom optik sampai 30 kali; atau Zenmuse XT2 yang memiliki kapabilitas thermal imaging via inframerah.

DJI 2

Dan seperti yang diindikasikan oleh namanya, DJI Agras MG-15 ialah UAV khusus bidang agraria. Dibekali delapan rangkai baling-baling, Agras dijanjikan sanggup menjangkau lahan seluas 4-hektar (per jam) dan membawa beban hingga 10-kilogram. Agras mempunyai tanki untuk tempat menyimpan pestisida hingga pupuk cair. Kombinasi kapabilitas terbang serta sistem penyemprotan otomatis membuat prosesnya 40 sampai 60 kali lebih cepat dari melakukan penyemprotan secara manual.

DJI 3

Seorang representasi DJI menyampaikan pada saya bahwa beberapa BUMN telah mulai mengadopsi drone sebagai bagian dari perkakas kerja, salah satunya adalah PLN. Bidang lain yang juga menunjukkan ketertarikannya pada pemanfaatan UAV ialah sektor Migas.

DJI 4

 

Kemudahan penggunaan

Namun apapun pilihan konsumen – kelas videography ataupun enterprise, bagian terbaik dari produk-produk DJI adalah kemudahan penggunannya. Drone mereka punya metode pengendalian yang kurang lebih sama. Tapi sebelum mengudara, pastikan Anda telah memenuhi segala syarat yang dibutuhkan buat jadi penerbang drone dan tidak menerbangkannya di zona-zona terlarang.

DJI 16

Kabar baik untuk saya dan tamu undangan acara DJI kemarin ialah, kami tidak perlu memikirkan itu semua karena segalanya sudah dipersiapkan. Para tamu diberikan kesempatan buat menerbangkan tiga dari empat drone DJI – kecuali Agras karena mungkin pengoperasiannya sedikit lebih kompleks dari tipe lain dan mayoritas dari media masih belum familier mengendalikan drone.

DJI 10

DJI 15

Sesi uji coba tersebut saya gunakan untuk bermain-main dengan Phantom 4 Pro dan Mavic Pro. Hampir seluruh aspek di drone ini diurus oleh sistem pintar, dari saat lepas landas, mengudara, hingga melakukan pendaratan. Yang perlu kita ketahui hanyalah cara memicu fungsi penerbangan serta pengendalian secara umum. Buat memerintahkannya lepas landas, kita hanya perlu menarik thumb-stick di unit controller ke arah belakang-dalam – membentuk huruf V.

DJI 7

Selanjutnya, baling-baling akan berputar, dan Anda tinggal mendorong stik kiri ke atas untuk menentukan tingginya. Hal yang paling mengagumkan dari drone DJI terletak pada bagaimana seluruh sistem dirancang demi kesederhanaan pemakaian. Di udara, Phantom 4 Pro dan Mavic Pro tetap berusaha menjaga posisinya stabil walaupun angin bertiup kencang. Lalu perhatikan saat drone berhenti mendadak saat melaju: ia otomatis akan memiringkan posisi ke belakang buat menghentikan gerakan.

DJI 8

DJI 9

Pernak-pernik di controller memungkinkan kita melakukan berbagai manuver serta mengendalikan kemiringan kamera. Fungsi-fungsi yang lebih canggih bisa diakses lewat layar smartphone (tersedia docking di unit remote control-nya), misalnya untuk mengaktifkan perintah follow atau mengorbit pengguna. Desain controller beberapa varian drone DJI memang berbeda, tapi mayoritas lokasi tombol serta fungsinya tetap sama.

DJI 12

DJI 11

Via display perangkat bergerak, Anda bisa melihat tampilan live preview foto atau video yang dapat diambil. Tapi saat menerbangkannya, apalagi dalam mode manual, staf DJI sangat merekomendasikan operator buat melihat drone secara langsung. Jika jam terbang kita masih belum terlalu lama, sebaiknya pastikan drone tetap berada di area pengawasan Anda. Aturan tersebut terdengar simpel namun prakteknya tidak mudah. Jika perhatian terpecah saat posisi drone berada cukup jauh, maka besar kemungkinan Anda akan kehilangan orientasi.

DJI 13

Kejadian ini sempat saya alami, namun untungnya saya segera ingat untuk mengecek live preview, mengevaluasi keadaan sekitar di sana, lalu menggerakkannya ke lokasi yang familier hingga mata saya bisa kembali melihatnya.

DJI 6

Menilai seluruh segala kecanggihan tersebut, saya bisa memahami mengapa drone-drone DJI dibanderol di harga yang cukup tinggi (walaupun kisarannya tergolong kompetitif). Kita juga harus ingat bahwa pada dasarnya, UAV end-user ini bukanlah mainan. Ia adalah platform produktif, alat canggih buat menciptakan foto-foto serta video udara – yang beberapa belas tahun silam mungkin hanya dapat diambil menggunakan helikopter.

Amazon Patenkan Teknologi Untuk Cegah Drone Pengiriman Barangnya Dibajak

Di tahun 2013, CEO Amazon Jeff Bezos mengungkapkan rencana untuk menggunakan drone sebagai sarana pengiriman. Melalui layanan inovatif itu, Bezos punya cita-cita untuk bisa mengirimkan barang dalam waktu hanya 30 menit. Dan tepat pada tanggal 7 Desember 2016, UAV Amazon Prime Air sukses melangsungkan proses ekspedisi perdana di kota Cambridge, Inggris.

Meski terdengar praktis dan futuristis, masih ada banyak hal yang harus disempurnakan di metode pengiriman via drone itu. Sedikit contohnya, UAV harus selalu terhubung ke internet demi memungkinkan sistem pengelolaan kendali penerbangan bekerja optimal. Di sana ada banyak aspek yang mesti diperhatikan, misalnya sistem deteksi objek otomatis, pengawasan lewat GPS, pemakaian rangkaian kamera beresolusi tinggi, hingga sistem keamanan.

Berdasarkan dokumentasi pengajuan paten yang disetujui United States Patent and Trademark Office minggu lalu, Amazon telah menemukan satu cara demi memastikan proses pengiriman barang lewat drone tetap aman – terutama dari upaya pembajakan. Bisa jadi saat membawa barang, sejumlah oknum mencoba menjatuhkan atau menangkap UAV Amazon Prime Air.

Amazon tampaknya belum menemukan solusi andaikan upaya pembajakan dilakukan secara fisik, misalnya dengan menggunakan jaring raksasa atau menembak drone, namun setidaknya mereka punya jalan keluar jika serangan tersebut dilangsungkan secara digital.

Dalam patennya, Amazon mengungkapkan bahwa dengan meningkatnya pemanfaatan UAV sebagai sarana pengiriman barang, akan bertambah pula resiko terhadap metode ini. Bentuk dari ‘ketidaksukaan’ itu boleh jadi dituangkan dalam bentuk serangan, misalnya dengan percobaan mencuri drone dan barang bawaannya, mencoba menjatuhkan UAV saat terbang, atau sekadar mengganggu proses pengoperasiannya.

Oknum yang lebih canggih mungkin melakukannya dengan cara menginterferensi sistem komunikasi drone. Buat menanggulanginya, Amazon membekali drone mereka bersama sistem yang bisa mendeteksi serta memulihkan usaha-usaha pengambilalihan paksa tanpa izin.

Penjelasan Amazon memang cukup teknis, tapi dari apa yang dapat saya tangkap, perusahaan mencoba mengeksplorasi pemakaian sensor ‘heartbeat‘ untuk mengirimkan sinyal dari pengendali ke drone setiap detik. Jika sensor mendeteksi ada interferensi dari pihak ketiga, sistem UAV secara otomatis mengalihkan ‘mode misi’ ke ‘mode pengamanan’, kemudian akan berupaya memantapkan lagi komunikasi dengan controller sembari merebut lagi kendali. Jika dibutuhkan, sistem bisa memerintahkan drone buat melakukan pendaratan darurat di lokasi yang aman.

Meski disetujui belum lama ini, pengajuan paten sistem pengamanan tersebut sebetulnya telah dilakukan hampir dua tahun lalu – tepatnya di tanggal 17 Agustus 2016.

Via Digital Trends.

Drone HexH20 Pro v2 Bisa Terbang Saat Hujan dan Mendarat di Air

Performa videography mumpuni, kemudahan penggunaan dan desain yang ringkas merupakan fokus produsen dalam merancang drone kelas konsumen. Masing-masing brand turut menawarkan fitur unggulan, contohnya ialah struktur foldable. Namun umumnya mereka semua masih menyimpan kekurangan serupa: drone belum siap jika harus berhadapan dengan hujan.

Memusatkan perhatiannya pada aspek itu, tim QuadH20 asal Inggris memperkenalkan drone kedap air paling canggih kreasi mereka: HexH20 Pro v2. Unmanned aerial vehicle ini tak hanya bisa bermanuver di udara saat hujan, tapi juga sanggup merekan dan mendarat di air. Selain konstruksi waterproof, ia dapat terbang sejauh 3,5-kilometer dan merekam video 4K.

HexH20 Pro V2 3

HexH20 Pro v2 mengusung sistem propulsi enam-rotor (atau hexa-copter). Lengannya itu bisa dilipat sehingga mudah di bawa-bawa, lalu tubuhnya disegel sempurna sehingga Anda tak perlu khawatir saat hujan mulai turun atau ketika menerbangkannya tak jauh dari permukaan air. Daya angkatnya tentu saja lebih besar dari UAV quad-copter, HexH20 Pro V2 mampu membopong beban hingga 2-kilogram.

HexH20 Pro V2 4

Dalam meramu HexH20 Pro v2, QuadH2O bilang bahwa mereka memanfaatkan teknologi-teknologi tercanggih di industri drone. Dan melihat secara lebih seksama, ternyata sang produsen bersandar pada beragam solusi kreasi DJI, dari mulai flight controller, sistem baling-baling, software, sampai elemen kamera dan gimbal.

HexH20 Pro V2 2

Sebagai jantung dari HexH20 Pro v2, sang produsen menggunakan flight controller DJI N3. Ia menyimpan algoritma canggih yang mampu memastikan drone terbang stabil, dan bisa membaca kerusakan IMU saat beroperasi dan segera mengalihkannya ke unit cadangan. Untuk bergerak, HexH20 Pro v2 ditenagai motor DJI E800; dan Anda dipersilakan memasang lima device lain dan mengendalikannya dari jarak jauh – termasuk sistem payload (buat membawa muatan).

HexH20 Pro V2 1

Lalu untuk mengendalikannya, Anda disuguhkan DJI Lightbridge 2. Controller ini dapat menjangkau jarak sangat jauh (5km) dan menerima stream video full-HD rendah latency. Berkat fitur ini, pengguna bisa menerbangkan drone dari sudut pandang first-person – seolah-olah ikut terbang bersama HexH20 Pro v2.

HexH20 Pro v2 mengandalkan gimbal beserta kamera dengan sensor CMOS 1/2.3-inci DJI Zenmuse X3, memungkinkannya merekam video di resolusi 4K di 30FPS atau resolusi full-HD di 60FPS, serta memotret foto 12-megapixel.

QuadH2O rencananya akan meluncurkan HexH20 Pro v2 di tanggal 31 Maret nanti, dan membanderolnya di harga yang tidak murah: US$ 6.450.

Sumber: QuadH20.

DJI Matrice 200 Adalah Drone Tahan Pukul untuk Keperluan Komersial dan Industrial

Tidak bisa dipungkiri, DJI merupakan pemimpin di segmen consumer drone. Namun hal itu tidak membuat mereka lupa dengan segmen commercial atau industrial drone, yakni drone yang biasanya dipakai untuk melakukan inspeksi infrastruktur maupun pemetaan lahan konstruksi.

Di hadapan pengunjung MWC 2017 di Barcelona, DJI mengungkap lini drone Matrice 200. Lini ini terdiri dari tiga model yang berbeda, yakni M200, M210 dan M210 RTK. Perbedaannya terletak pada jumlah gimbal-nya: M200 hanya punya satu gimbal menghadap ke bawah, M210 punya dua plus satu lagi yang menghadap ke atas, sedangkan M210 RTK sama persis tapi telah dibekali dengan modul navigasi yang presisi sampai hitungan sentimeter.

Gimbal-nya ini kompatibel dengan hampir semua lini kamera Zenmuse yang DJI kembangkan sendiri. Selagi menggotong satu kamera, Matrice 200 diperkirakan dapat mengudara selama 35 menit nonstop berkat sepasang unit baterainya. Lebih lanjut, Matrice 200 telah mengantongi sertifikasi IP43, yang berarti ia sanggup mengudara di cuaca yang kurang ideal.

DJI Matrice 200 tersedia dalam tiga model: M200, M210 dan M210 RTK / DJI
DJI Matrice 200 tersedia dalam tiga model: M200, M210 dan M210 RTK / DJI

Hampir semua teknologi terkini DJI ada pada lini Matrice 200. Yang paling utama adalah DJI Flightsense, yang pada dasarnya memungkinkan Matrice 200 untuk mendeteksi sekaligus menghindari rintangan dengan sendirinya, baik ketika bergerak maju, mundur, menyamping dan atas-bawah, persis seperti Inspire 2.

Masih seputar navigasi, lini Matrice 200 turut mengusung teknologi DJI AirSense. Teknologi ini sejatinya mengandalkan komponen ADS-B receiver yang berfungsi untuk memberikan informasi real-time mengenai posisi, tingkat ketinggian dan kecepatan drone lain atau pesawat yang dilengkapi ADS-B transmitter yang ada di sekitarnya, sehingga sang pilot bisa terus siaga.

DJI Matrice 200 dapat mengudara dalam kondisi cuaca yang kurang ideal, seperti misalnya ketika hujan gerimis / DJI
DJI Matrice 200 dapat mengudara dalam kondisi cuaca yang kurang ideal, seperti misalnya ketika hujan gerimis / DJI

DJI tidak lupa membekali Matrice 200 dengan sistem Lightbridge 2, dimana drone dapat dikendalikan hingga jarak sejauh 7 kilometer selagi meneruskan video hasil tangkapan kameranya secara langsung dalam resolusi 1080p. Fitur ActiveTrack yang berfungsi untuk mendeteksi, mengikuti dan menempatkan objek dalam pandangan kamera secara konstan turut tersedia.

Sekali lagi, DJI Matrice 200 ini bukan diperuntukkan konsumen umum, melainkan untuk keperluan komersial dan industrial. Banderol harganya belum diumumkan, tapi rencananya pemasaran akan dimulai pada kuartal kedua tahun ini juga.

Sumber: Engadget dan DJI.

DJI Buka DJI Authorized Retail Store di Indonesia, Jadi yang Terbesar di Asia Tenggara

Dà-Jiāng Innovations Science and Technology memulai bisnis penyediaan UAV, aksesori helikopter, dan unit kendali penerbangan sejak tahun 2006. Namanya jadi kian terkenal di tengah maraknya penggunaan drone oleh konsumen umum. Dan tak mau kalah dari kompetitornya yang sudah hadir di Indonesia lebih dulu, DJI berniat memantapkan cengkeramannya di pasar yang penuh potensi ini.

DJI Store Indonesia 1

Terhitung di tanggal 23 Februari 2017 kemarin, DJI melangsungkan acara pembukaan DJI Authorized Retail Store di Indonesia, dan kabarnya juga menjadi toko retail terbesar di kawasan Asia Tenggara. Inaugurasi tersebut dilakukan secara kolaboratif bersama Hasco MagicSky, agen yang diberi kepercayaan oleh sang produsen asal Shenzhen itu untuk mendistribusikan produk mereka di tanah air.

DJI Store Indonesia 7

DJI Authorized Retail Store Indonesia berlokasi di area pelataran Mall Alam Sutera, terpisah dari bangunan utama, didirikan di area seluas lebih dari 200-meter persegi. Desainnya berkiblat pada DJI Authorized Retail Store yang berada di lokasi-lokasi lain, dengan jendela-jendela kaca memenuhi tiga sisi toko untuk memberikan pencahayaan natural dan sensasi ruang terbuka bagi pelanggan. Di tengah-tengahnya terdapat ‘kandang penerbangan’, yaitu tempat pelanggan melihat langsung bagaimana drone DJI beraksi.

DJI Store Indonesia 6

Kabarnya, semua produk yang dipajang di sana siap untuk Anda pinang. Koleksinya sangat banyak, dari mulai perangkat konsumen, profesional, produk solusi imaging, hingga drone kelas enterprise dan agrikultur. Anda bisa menemukan keluarga Inspire, kamera Zenmuse, platform udara Matrice, hingga deretan stabilisator kamera Ronin. Buat end-user sendiri, ada tiga kategori device yang jadi andalan DJI di Indonesia: Osmo ( termasuk + dan Mobile), Phantom 4 (Pro dan Pro +), dan Mavic Pro.

DJI Store Indonesia 8

DJI Store Indonesia 9

Osmo adalah kamera handheld portable yang mengombinasikan gimbal tiga poros Zenmuse dan unit handle ergonomis, memungkinkan Anda merekam video beresolusi (4K) tinggi tanpa dinodai blur akibat kurang stabilnya pegangan tangan. Perbedaan antara tipe Osmo biasa dengan Osmo+ terletak pada jenis gimbalnya. Osmo+ menyimpan Zenmuse X3 Zoom, memungkinkannya melakukan zoom hingga tujuh kali. Osmo Mobile sendiri tidak memiliki kamera, mengandalkan smartphone Anda untuk merekam, dibantu oleh gimbal Zenmuse M1 buat menstabilkannya.

DJI Store Indonesia 10

DJI Store Indonesia 12

Keluarga Phantom 4 terdiri dari versi biasa, 4 Pro serta 4 Pro+, dan mereka merupakan pilihan populer di kalangan pecinta drone. Phantom 4 memperoleh banyak upgrade dari generasi ketiga, terutama pada kemampuan menghindar serta melacak pergerakan berkat dukungan sensor – sonar, lima kamera terpisah, gyroscope, GPS, GLONASS dan lain-lain. Versi 4 Pro sendiri dipersenjatai kamera 20-Mp sebesar 1-inci, plus kapabilitas deteksi penghalang ‘lima-arah’, lalu 4 Pro+ dilengkapi unit remote control dengan layar built-in, dirancang khusus buat pemakaian outdoor.

DJI Store Indonesia 13

DJI Store Indonesia 14

DJI Mavic Pro sendiri boleh jadi adalah tipe drone yang paling menarik bagi user pemula. Mengusung kemampuan yang tidak kalah canggih dari Phantom (memanfaatkan spesifikasi kamera serupa Phantom 4), keunggulan utama dari Mavic Pro ialah desain portable dengan struktur foldable. Saat dilipat, drone hanya memakan tempat 83x83x198mm, sehingga bisa mudah dimasukkan dalam tas serta dibawa-bawa.

DJI Store Indonesia 4

DJI Store Indonesia 15

DJI Store Indonesia 16

Di bawah ini adalah beberapa produk yang telah dikonfirmasi harganya:

  • Osmo – mulai Rp 4,32 juta
  • Phantom 4 – mulai 18,14 juta
  • Phantom 4 Pro – Rp 21 juta
  • Phantom 4 Pro+ – Rp 25 juta
  • Mavic Pro – mulai Rp 14 juta

“Entah apakah Anda seorang profesional yang tertarik pada teknologi aerial imaging terkini atau konsumen biasa yang mencari drone pertama, penting sekali untuk mendapatkan pengalaman buat memahami mudahnya menerbangkan UAV atau menemukan sudut sinematik,” tutur Associate Director of Communication DJI Kevon On di lembar rilis pers. “Kami sangat bersemangat melakukan ekspansi retail di Indonesia dan menyediakan tempat di mana orang bisa belajar serta menemukan platform aerial DJI.”

DJI Store Indonesia 2

DJI Store Indonesia 20

Meski kalangan media sudah diperkenankan mengunjungi DJI Authorized Retail Store terlebih dulu, toko baru dibuka bagi pelanggan pada hari Sabtu tanggal 25 Februari besok, tepatnya pada pukul 10:00.

Khusus untuk 20 pembeli pertama, Anda berhak mendapatkan diskon hingga 15 persen buat produk Inspire 1. Lalu para konsumen Phantom 4 Pro serta Osmo Mobile juga akan memperoleh aksesori gratis selama persediaan masih ada.

DJI Store Indonesia 17

DJI Store Indonesia 18

DJI Authorized Retail Store berlokasi di Mall Alam Sutera, unit G-ISO-02, jalan Jalur Sutera Barat Kav. 16, kecamatan Serpong Utara Pakulonan, Tangerang, Indonesia; dibuka dari jam 10:00 sampai 22:00.

DJI Store Indonesia 3

Ekspedisi Menembus Langit Bakal Kirimkan Pesawat Tanpa Awak ke Stratosfer

Ekspedisi luar angkasa kerap menjadi ajang pembuktian kemajuan dunia IPTEK, dan rakyat Indonesia sebentar lagi akan menjadi saksi pencatatan sejarah baru di bidang ini. Bertajuk “Menembus Langit”, ini merupakan ekspedisi menuju lapisan stratosfer dengan menggunakan unmanned aerial vehicle (UAV) alias pesawat tanpa awak.

Oke, stratosfer mungkin belum bisa disebut luar angkasa, tapi setidaknya ini merupakan langkah awal untuk benar-benar menembus langit Bumi bagi para ahli aeronautika tanah air. Pun demikian, ekspedisi Menembus Langit ini dilakukan bukan semata untuk pamer saja, tetapi juga untuk mengembangkan riset aeronautika dan memacu percepatan teknologi keantariksaan nasional.

Pesawat tanpa awak yang digunakan dalam ekspedisi Menembus Langit adalah model Ai-X1 buatan AeroTerrascan yang bermarkas di Bandung. UAV produksi dalam negeri ini akan ditarik menggunakan balon cuaca hingga ketinggian 30 km, sebelum akhirnya melepaskan diri dan mengaktifkan sistem autopilot.

Pesawat tanpa awak Ai-X1 buatan AeroTerrascan yang akan diluncurkan untuk ekspedisi Menembus Langit / AeroTerrascan
Pesawat tanpa awak Ai-X1 buatan AeroTerrascan yang akan diluncurkan untuk ekspedisi Menembus Langit / AeroTerrascan

Ai-X1 mempunyai daya angkut beban hingga 600 gram, cukup untuk membawa sejumlah sensor yang diperlukan untuk mengumpulkan data meteorologi dan aeronautika. Fitur anti-icing turut disematkan guna mengantisipasi suhu yang bisa mencapai -70 derajat Celsius di atas sana.

Fokus Menembus Langit yang difasilitasi oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam konteks sains dan penelitian atmosfer adalah mengembangkan wahana ulang alik yang dilengkapi kemampuan return-to-home dan dapat digunakan kembali. Selama ini, kita memang sudah bisa mengirimkan probe untuk melakukan penelitian atmosfer, tapi tidak bisa kembali ke titik awal peluncurannya.

Tampak depan dari UAV Ai-X1 / AeroTerrascan
Tampak depan dari UAV Ai-X1 / AeroTerrascan

Uji coba penerbangan sebelumnya sudah dilakukan pada tanggal 27 Agustus kemarin. Dalam percobaan tersebut, UAV Ai-X1 lepas dari balon cuaca di ketinggian 12,9 km dan berhasil menstabilkan diri dengan bantuan autopilot. Selagi di udara, Ai-X1 secara konstan melakukan komunikasi dengan unit di darat, menerima sinyal telemetri dan mengirim data yang dikumpulkan.

Peluncuran final Menembus Langit sendiri rencananya akan dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2016 mendatang dengan Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer LAPAN di Garut sebagai lokasinya.

Drone Internet Aquila Milik Facebook Sukses Melakukan Penerbangan Perdana

Pemakaian internet tumbuh begitu pesat dalam dua dekade, dan kini kita tak lagi menganggapnya sebagai ‘kemewahan’. Meski demikian, sebetulnya hanya ada 40 persen penduduk dunia yang bisa menikmatinya, menyisakan kira-kira empat miliar orang tanpa akses internet. Menggapai mereka merupakan tantangan besar bagi para raksasa teknologi.

Mengusung konsep hampir serupa Project Loon Google, Facebook mencoba memperluas jangkauan internet menggunakan pesawat nirawak bernama Aquila. Rencana tersebut sebetulnya sudah terdengar cukup lama, namun baru pada tanggal 28 Juni 2016 kemarin Aquila dikonfirmasi telah berhasil melakukan penerbangan pertamanya, dilangsungkan di Yuma Proving Ground, Arizona.

Aquila 2

Aquila mempunyai bentuk seperti bumerang raksasa, dengan panjang melampaui lebar sayap Boeing 737 meski bobotnya ratusan kali lebih ringan dibanding pesawat komersial tersebut (hanya sepertiga mobil elektrik). Hal ini tercapai berkat pemakaian rancangan khusus serta frame dari bahan serat karbon. Di penerbangan perdananya, drone raksasa ini sukses mengangkasa selama 96-menit, lebih dari tiga kali durasi misi, dan mendarat dengan selamat.

Selama di udara, Aquila hanya mengonsumsi daya 2.000-Watt, setara listrik yang dipakai oleh alat pengering rambut. Di penerbangan selanjutnya, drone diperkirakan akan memerlukan 5.000-Watt untuk mencapai ketinggian serta kecepatan jelajah, memanfaatkan tenaga matahari yang diterima oleh panel surya. Tim insinyur Facebook yakin, tingginya tingkat efisiensi Aquila memungkinkan UAV terbang selama tiga bulan.

Aquila 1

Aquila dirancang untuk terbang secara melingkar dalam jarak 96,5-kilometer, menembakkan sinyal internet dari ketinggian 18,3-kilometer menggunakan laser dan gelombang MM (milimeter band). Teknologi tersebut dikembangkan oleh Ascenta, perusahan yang Facebook akuisisi di tahun 2014.

Saat ini para teknisi drone sudah mulai mencari solusi atas empat kendala besar: cara optimal mengumpulkan tenaga matahari, menciptakan baterai berkapasitas tinggi namun tetap ringan, memastikan UAV mencapai ketinggian dan kecepatan terbaik, dan mencari cara terbaik agar ongkos produksinya tidak mahal.

Kepada The Verge, Mark Zuckerberg menjelaskan, “Kami bukanlah perusahaan pesawat terbang, tetapi dalam waktu lebih dari dua tahun kami telah memiliki gagasan ini dan mulai membangun tim. Kami kini sudah mempunyai pesawat yang bisa terbang selama satu setengah jam. Hal ini ialah sebuah lompatan besar demi menyambungkan setiap orang.”

Selanjutnya, tim Facebook bermaksud untuk menguji daya tahan Aquila dalam penerbangan di waktu lama. Setelah hal itu sukses, Facebook siap memproduksinya dalam jumlah besar dan bekerjasama dengan pemerintah serta perusahaan telekomunikasi di berbagai negara.

Via Telegraph. Sumber: The Verge & Facebook.

Seperti Versi Mobilnya, Drone Nissan GT-R Mampu Melesat Sangat Cepat

Di tahun 2014, Nissan GT-R mencatat rekor sebagai mobil produksi tercepat urutan kesembilan berdasarkan uji coba di sirkuit Nürburgring. Pencapaian tersebut memasukkannya ke dalam kategori supercar – sekelas Ferrari LaFerrari. Ternyata pabrikan otomotif Jepang itu tak hanya mau fokus di arena balap darat, mereka juga melirik ranah pacu di udara yang saat ini sedang naik daun.

Nissan mengadopsi performa tinggi mobil sport GT-R, dan mengimplementasikannya ke drone ciptaan mereka. Pada tanggal 23 Juni 2016 kemarin, perusahaan otomotif asal Yokohama itu memperkenalkan Nissan GT-R Drone di Inggris. Pesawat mungil nirawak ini dispesialisasikan untuk proses pembuatan film, dibekali beragam teknologi canggih, dirancang agar bisa mengejar mobil GT-R.

Nissan GT-R Drone 1
GT-R Drone mampu menyusul GT-R versi mobil di tikungan.

Proses pengerjaan drone tidak dilakukan sendirian oleh Nissan. Mereka turut menggandeng tim World Drone Prix Champions, Tornado XBlade Racing. GT-R Drone mengusung konfigurasi khusus balap dan tipe kanopi yang minim gaya gesek. Hasilnya, UAV mampu melesat dari diam ke 100-kilometer per jam hanya dalam 1,3 detik, menjadikannya sebagai salah satu drone FPV (first-person view) tercepat di dunia.

Dalam sesi tes sepanjang 1,2-mil di sirkuit Silverstone, Nissan GT-R Drone yang dikendalikan oleh juara British National Drone Racing 2015 James Bowles sanggup mengejar GT-R versi roda empat, dikendarai Ricardo Sanchez. Simak video-nya di bawah:

Nissan GT-R Drone memanfaatkan empat baling-baling bertenaga motor XNova 2000kV, dipadu frame quad-copter balap Sky-Hero. UAV mempunyai dimensi 30x30x6,5-sentimeter berbobot super-ringan, hanya 0,7-kilogram. Berbeda dari perangkat sejenis, fitur-fitur aerodinamis memastikannya sanggup terbang rendah dengan stabil. Dan drone mempunyai sebuah keunggulan besar dibanding mobil GT-R: aspek kelincahan – mempunyai lingkar putaran hanya 0,3-meter.

Nissan membubuhkan baterai Lithium Polymer 6s 1.400mAh sebagai sumber tenaganya, dan drone dapat terbang di kecepatan maksimal 185-kilometer per jam.

Nissan GT-R Drone 3
Drone didesain oleh Tornado XBlade Racing.

GT-R Drone dipamerkan bersama Nissan GT-R 2017 di ajang Goodwood Festival of Speed yang dilangsungkan minggu ini. Sayang sekali, di press release-nya, Nissan belum menjelaskan apakah mereka mempunyai rencana untuk melepas drone ini ke publik atau tidak.

Buat mobilnya sendiri, tipe terbaru GT-R itu merupakan varian terbaik – masih menyimpan performa buas ala ‘Godzilla’ namun juga yang paling nyaman dikendarai. Di dalam, mesin berkekuatan 565-horsepower dan torsi 633N⋅m menanti Anda.

Sumber: Nissan News.

Hover Ialah Drone Selfie Berukuran Sebesar Buku

Ingatkah Anda saat Nixie diperkenalkan dan membuat khalayak heboh berkat kesanggupannya lepas landas dari pergelangan tangan, terbang, lalu mengambil foto Anda? Sayangnya hingga kini, drone wearable itu masih dalam pengembangan, belum diketahui kapan tersedia. Dan jika Anda kebetulan sedang mencari produk berkemampuan serupa, Hover bisa jadi pertimbangan.

Digarap oleh tim Zero Zero Robotics asal Beijing, Hover adalah sebuah kamera terbang otomatis. Aspek desain merupakan elemen paling istimewa dari perangkat ini karena bentuknya tidak seperti quad-copter biasa. Hover mengusung tubuh foldable, dan saat dilipat, ukurannya kurang lebih sebesar kaset VHS. Buat menggunakannya, Anda tinggal ‘membuka’ bagian sayap drone layaknya buku.

Hover1
Hover Camera mudah dibawa-bawa layaknya buku.

Melihat penampilannya, Anda bisa langsung menyadari kejeniusan Zero Zero. Hover tetap memanfaatkan empat rotor, namun ia dilindungi struktur sangkar logam. Selain memproteksi bilah baling-baling dari benturan, bagian tersebut menjaga jari Anda tetap utuh. Hover Camera juga dirancang agar mudah dioperasikan, Anda cukup mengeluarkannya dari cover (mirip sampul buku), menyalakan serta menerbangkannya, dan ia akan segera menjepret foto.

Selain penyajian Hover yang ringkas, bobot drone juga ringan – hanya 238-gram, sehingga mudah dibawa-bawa. Tombol power ada di area punggung dan modul kamera berada di depan. Berbeda dari UAV videography umumnya, Hover Camera tidak didesain untuk pergi terlalu jauh atau terbang tinggi karena tidak mempunyai GPS, lebih disiapkan buat menjadi juru kamera pribadi khusus selfie atau wefie.

Hover3
Penampilan Hover ketika ‘sayap’ dibentangkan.

Sebagai kompensasi dari ketiadaan sensor tracking, Zero Zero membekali Hover Camera dengan teknologi pendeteksi wajah dan sistem computer vision lain. Ia mampu menjaga ketinggian dan mengikuti Anda dalam jarak aman, juga dapat mendeteksi tubuh serta lingkungan sekitar berkat fitur simultaneous localization and mapping (SLAM).

Untuk menopang kapabilitas tersebut, Zero Zero membenamkan chipset Qualcomm Snapdragon 801 berprosesor quad-core 2,3GHz, serta memanfaatkan kamera bersensor 13-megapixel buat mengambil gambar still serta merekam video hingga resolusi 4K di 30-frame per detik. Selain itu developer turut melengkapi Hover Camera dengan gimbal satu poros dan electronic image stabilization demi menimalisir efek goncangan pada hasil foto/rekam.

Hover2
Dan ini wujud Hover dalam keadaan dilipat.

Hover Camera memang tidak secanggih DJI Phantom 4 atau 3DR Solo, namun ia disiapkan buat kebutuhan yang lebih personal – contohnya saat pesta pernikahan atau di festival musik. Zero Zero belum mengumumkan kapan Hover tersedia, tapi rencananya ia akan ditawarkan di bawah US$ 600.

Via Engadget. Sumber: GetHover.com.