Tag Archives: UbiFresh

Membahas lebih jauh tentang diversifikasi bisnis, tantangan baru, dan peta persaingan di masa krisis

Pandemi Sukses Mendorong Industri “Online Grocery”

Di balik kisah tragis yang menerpa berbagai sektor industri, ada sisi positif yang juga dirasakan oleh para penyedia jasa online. Salah satunya adalah pelaku bisnis online grocery. Di tengah kekhawatiran di luar sana akibat pandemi, ada kebutuhan pokok yang tetap harus dipenuhi. Hal ini mendorong masyarakat untuk lebih memilih belanja kebutuhan sehari-hari secara online, daripada mengambil risiko keluar rumah.

Dengan jumlah permintaan yang semakin tinggi, sektor lain pun melihat hal ini sebagai sebuah kesempatan. Salah satu pemain e-commerce ikut menaruh perhatian lebih terhadap layanan kebutuhan pokok adalah Lazada. Bekerja sama dengan Rumah Sayur, mereka berhasil membantu lebih dari 2500 petani lokal mendistribusikan hasil panennya.

Bobby Gandakusuma, EVP Commercial Lazada Indonesia, mengungkapkan, “Kita melihat perubahan pola berbelanja konsumen mulai berubah dari sebelum Covid-19. Dengan adanya pandemi dan situasi physical distancing ini semakin mengakselerasi kebutuhan konsumen akan inisiatif belanja kebutuhan secara online.”

Ada juga Ubiklan, yang dikenal dengan solusi iklan berjalan, mencoba menjajal peruntungan di industri online grocery dengan UbiFresh. Di sektor properti, Travelio kini juga muncul dengan TravelioMart sebagai complementary service dari core business mereka.

Diversifikasi bisnis

Setiap orang punya cara masing-masing dalam merespon perubahan yang terjadi. Begitu pula di dalam berbisnis di masa krisis. Kemampuan berinovasi sangat dibutuhkan agar bisa melahirkan ide bisnis yang sesuai dengan kondisi terkini. Selain itu juga sebagai usaha menciptakan pasar baru yang kelak bisa diintegrasikan dengan bisnis inti perusahaan.

Saat ini, perubahan terjadi pada pola berbelanja sebagian besar masyarakat Indonesia yang lebih memilih jalur belanja online. Momentum ini yang coba dimanfaatkan Travelio dengan meluncurkan layanan e-groceries sebagai bentuk difersifikasi bisnis juga nilai tambah bagi pengguna demi meningkatkan app stickiness, yang kemudian akan berdampak pada penambahan sumber pendapatan.

Meski diposisikan sebagai layanan pelengkap bisnis inti mereka (Travelio Property Management), pihaknya mengungkapkan respon positif pasar terhadap layanan baru ini. Mengingat layanan short term stays yang menyokong revenue perusahaan sedang mengalami penurunan, diversifikasi bisnis ini menjadi sebuah harapan.

Di sisi lain, penurunan omset pada pasar tradisional mendorong Ubiklan untuk mencari alternatif demi membantu kesejahteraan ekosistem pasar tradisional. Menjembatani pembeli dan pedagang pasar menggunakan layanan terbaru mereka, Ubifresh.

Founder & CEO Ubiklan Glorio Yulianto mengatakan, “Dari Ubiklan sendiri, kami selalu berupaya untuk membantu menyejahterakan masyarakat dalam inovasi kami. UbiFresh itu menjembatani antara pembeli dengan pedagang pasar, dimana kami juga bisa membantu pedagang pasar ini. Jadi, UbiFresh sendiri sebenarnya sangat sesuai dengan value yang kami tanam sejak awal. Selain itu, sebenarnya kami sendiri sudah punya rencana di mana UbiFresh nanti bisa mendukung bisnis Ubiklan di periklanan.”

Tantangan dan Persaingan

Perubahan akan selalu diikuti dengan tantangan baru. Sebagai bagian dari ekosistem online grocery, menjaga kualitas produk akan selalu jadi perhatian utama. Namun, seperti halnya sebuah ekosistem yang memiliki hubungan timbal balik yang tak terpisahkan, kolaborasi bisnis yang baik juga akan menentukan keberhasilan suatu inovasi.

Industri online grocery di Indonesia bukanlah hal baru. Sudah ada beberapa pemain terdahulu, seperti HappyFresh, Sayurbox, dan banyak lagi. Hal ini menimbulkan tantangan baru untuk berinovasi dan memberi nilai tambah terhadap produk yang ditawarkan oleh pemain baru ini. UbiFresh melengkapi produknya dengan beberapa fitur yang bisa memberikan experience belanja langsung di pasar untuk para penggunanya.

“UbiFresh masih akan terus dikembangkan dari segi pilihan pasar, layanan, harga, kualitas produk, kecepatan dan akurasi pengantaran. Selain itu, kami juga sudah mulai melakukan persiapan untuk ekspansi ke area Bodetabek. Walaupun UbiFresh dilahirkan di tengah pandemi corona, tapi [bisnis ini] dibuat untuk menjadi suatu lini bisnis yang berkepanjangan [sustainable].” lanjut Glorio.

Terkait persaingan, semua bisnis online grocery menitikberatkan monetisasi pada margin dari setiap transaksi yang didapat. Kehadiran pemain baru yang semakin meramaikan persaingan otomatis akan menghadirkan perang harga yang juga semakin ketat. Sebuah tantangan bagi TravelioMart untuk menjaga keseimbangan antara affordability & quality.

“Dengan margin yang sangat kecil, karena keinginan untuk menjaga affordability & quality—sehingga kami hanya memiliki allowance yang sangat kecil untuk melakukan refund (jika terjadi kerusakan di tahap pengantaran). Maka toleransi kesalahan / margin of error kami sangatlah rendah.” ujar salah satu perwakilan Travelio.

Pada akhirnya, hal ini bukanlah masalah bisnis lama atau baru yang jadi juara, melainkan keberhasilan inovasi untuk menjangkau masyarakat luas.

Titipku, Deliveree, and Ubiklan Provides New Innovation to Facilitate Online Shopping

The impact of the Covid-19 pandemic has affected mostly small-medium entrepreneurs, in various industries. Growing SMEs are overwhelmed by the news. It has inspired some startups to help them, along with their efforts to stay relevant in the current situation. We tried to register some of these startups.

First of all, Titipku. This Yogyakarta based startup has always been focused on empowering SMEs. Their service is trying to optimize technology to connect small merchants, food stalls, and other parties with buyers through applications.

The latest news, Titipku has launched location-based service features. This service is said to facilitate users finding traders around them for easy shopping.

“The store location becomes one of the problems when shopping online. Long-distance will affect shipping costs. Even shipping costs can be more expensive than the items ordered. That is very unfortunate. We expect this feature can minimize such problems,” Titipku’s CEO & Co-Founder, Henri Suhardja explained.

Titipku is said to have successfully embraced 150 thousand users and 100,000 registered business people in the application.

Mitra Titipku di Pasar

Next, there is Deliveree. In the midst of a pandemic, this startup, known for offering goods delivery services, is launching an online grocery shopping platform that is accessible through the application. From the official statement, the goods will be sent periodically using the city car fleet. This new feature also comes with a live chat or a call to get directly connected to the store.

“We expect this feature can make life a little easier for those who are worried about being exposed to the virus. With our latest technology, we are trying not only to reduce the virus spread, but also expect to help more than 5000 driver partners to return worked during this difficult time,” Deliveree Indonesia’s Country Director Tom Kim said.

Belanja semobako murah melalui Deliveree

Ubiklan comes with similar innovation. The startup, known as mobile advertising services using cars or motorbikes, is starting to explore a new business called UbiFresh. Offering grocery shopping online through their application.

UbIklan claims that their new business unit was formed after discussions with their partners and considering the current pandemic conditions which forced people to spend more time at home. UbiFresh is packaged in such ways to help users with their groceries as well as to market merchandise from traditional markets.

“We see a lot of people that we can help with UbiFresh. We can serve households in groceries shopping and at the same time we also help traditional markets which happen to be some of our business partners […] “The market results offered at UbiFresh are always maintained in terms of quality, freshness and completeness at the same economical price,” Ubiklan’s CEO, Glorio Yulianto said.

UbiFresh dari Ubiklan

Stay relevant

In the current situation, online shopping becomes an option. There are big risks out there, and innovations are to be explored. The three startups above might only small amount among those who are trying to be relevant. In fact, they refuse to give up while continuing to look for ways to keep growing.

Titipku is currently planning for fundraising. Their focus lies on increasing the number of transactions. As a startup that always been aiming to help SMEs, this feature is a continuation of their previous efforts.

As for Deliveree and Ubiklan, the birth of new business lines is a strategic step for them to remain relevant. It was due to circumstances, also the current business conditions. It is not impossible that in the future their new business line will become permanent and become an important part of a sustainable business journey. Because it is currently high demand, and online shopping for groceries can be one of the new normal.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Sejumlah platform iklan bergerak berusaha bertahan dan berinovasi di tengah pandemi.

Gerak Inovasi Layanan Iklan Bergerak di Tengah Pandemi

Platform layanan iklan bergerak, yang mengandalkan media mobil atau motor, sempat banyak bermunculan di periode 2017-2018 seiring booming-nya perluasan layanan ride sharing di Indonesia. Kini kebanyakan pemainnya menghilang, tinggal menyisakan beberapa yang fokus pada pertumbuhan bisnis masing-masing.

Dari penelusuran Dailysocial, nama-nama seperti PayRide, Sti-Car, dan Wrabmobil sudah tidak bisa diakses situsnya. Begitu pula Doqar dan Klana.

Di situasi pandemi, ketika orang dihimbau untuk lebih banyak di rumah, hal ini menjadi permasalahan tersendiri bagi industri layanan iklan bergerak. StickEarn, salah satu layanan yang bertahan, menyebutkan bahwa mereka menunda investasi produk dan mencoba bertahan, sambil tetap merencanakan untuk melaju.

“Pandemi Covid-19 memukul kebanyakan industri, termasuk StickEarn yang ada di kategori jasa periklanan luar ruang. Tidak ada angka yang bisa kami berikan, namun krisis ini membuat kami untuk sementara waktu menunda investasi kami di product development. Cash is the king. Fokus kami sekarang adalah bagaimana kami bisa tetap bertahan dan mempersiapkan diri untuk melaju kencang setelah krisis ini selesai,” jelas Co-Founder StickEarn Archie Carlson.

Hal yang sama juga dihadapi Ubiklan. Meski terdampak pandemi, mereka mengklaim masih tetap aktif melayani dan menyiapkan rencana untuk dieksekusi setelah kondisi ini membaik.

Ubiklan saat ini masih aktif melayani dari sisi iklan. Memang harus diakui kalau pandemi Covid-19 ini cukup membawa dampak negatif bagi Ubiklan. Tapi, saat ini masih ada beberapa iklan yang tetap berjalan. Selain itu, tim Ubiklan juga aktif berkomunikasi dengan berbagai brand untuk planning campaign setelah keadaan sudah lebih baik,” terang CEO Ubiklan Glorio Yulianto.

Sementara itu, Promogo yang sudah menjadi bagian Gojek, masih terus menjalankan bisnisnya di bawah kepemimpinan Head of Vehicle & Head of Promogo Kiranjeet Purba.

“Kegiatan operasional kami tetap berjalan selama Covid-19, berkolaborasi dengan sejumlah brand terkemuka dalam meluncurkan kampanye iklan untuk mempromosikan tentang kesehatan dan physical distancing,” jelas Kiranjeet.

Gerak inovasi untuk beradaptasi

Pandemi ini memaksa banyak bisnis untuk secepat mungkin untuk beradaptasi. Paling tidak mencari agar tetap relevan, agar bisnis tetap bertahan. Langkah cepat ini juga diambil penyedia layanan iklan ruang yang sejauh ini masih bertahan. Strategi dalam adaptasi pun bermacam-macam.

Selama masa pandemi, StickEarn memberlakukan kebijakan work from home untuk seluruh karyawan. Sementara untuk bisnis, mereka masih aktif menjalin komunikasi dengan brand yang ingin beriklan.

“Terkait bisnis, ada beberapa brand yang melihat potensi untuk beriklan dan mengajukan order beriklan lewat layanan-layanan StickEarn. Tentu saja, ini harus kami layani dan kami memberlakukan kebijakan yang ketat di area pemasangan sticker—keselamatan dan kesehatan adalah prioritas kami,” imbuh Archie.

Sebagai salah satu layanan yang muncul di periode 2017, StickEarn cukup optimis dengan bisnis dan capaian mereka saat ini. Mereka mengklaim berhasil mendapatkan 70% market share di Indonesia.

Optimisme serupa juga diperlihatkan Promogo. Kiranjeet menjelaskan bahwa sejak 2018 puluhan ribu mitra driver Gojek telah bergabung dengan skema Promogo untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari iklan berjalan yang dipasang.

“Kami akan terus fokus untuk memberikan dampak positif bagi klien maupun mitra driver Gojek melalui inovasi teknologi dan efektivitas operasional berbasis data. Dalam waktu dekat, kami akan memperkenalkan iklan digital terprogram pada armada roda dua kami, yang akan memberikan peluang penghasilan tambahan bagi mitra driver GoRide kami,” ujar Kiranjeet.

Strategi berbeda justru diambil Ubiklan. Mereka mencoba mencari lini bisnis baru, yakni online grocery. Mereka meluncurkan UbiFresh, sebuah upaya untuk tetap relevan di kondisi pandemi.

“Pas kita ngobrol-ngobrol dengan mereka, banyak yang cerita kalau pasar agak sepi dan omset menurun. Di sisi lain, kita juga melihat kalau orang-orang yang biasanya bisa belanja dari pasar, jadi tidak leluasa lagi semenjak ada pandemi ini. Selain itu, layanan yang tersedia saat ini juga belum ada yang menjajaki pasar tradisional, sedangkan para pedagang ini kan tetap perlu disejahterakan, terutama di masa sulit seperti ini,” papar Glorio.

Glorio menambahkan saat ini mereka tengah fokus pada pengembangan UbiFresh, baik dari segi layanan, harga, kualitas produk hingga kecepatan dan akurasi pengantaran. Nantinya UbiFresh juga disiapkan untuk mendukung bisnis Ubiklan di periklanan.

Aplikasi Belanja Online Startup Indonesia

Titipku, Deliveree, dan Ubiklan Hadirkan Inovasi untuk Memudahkan Belanja Online

Dampak pandemi Covid-19 cukup besar dirasakan para pengusaha mengenah ke bawah, di berbagai industri. UKM yang sedang berupaya tumbuh banyak yang kelimpungan. Beberapa startup tampaknya terilhami untuk membantu mereka, berbarengan dengan upaya mereka agar tetap relevan di situasi seperti sekarang ini. Kami mencoba mendaftar beberapa startup tersebut.

Yang pertama ada Titipku. Startup asal Yogyakarta ini memang dari awal fokus pada pemberdayaan UKM. Layanan mereka mencoba mengoptimalkan teknologi untuk menghubungkan pedagang kecil, warung, dan semacamnya dengan para pembeli melalui aplikasi.

Terbaru, Titipku memperkenalkan fitur layanan berbasis lokasi. Layanan ini diklaim dikembangkan untuk semakin memudahkan pengguna mencari pedagang di sekitar mereka sehingga lebih mudah dalam berbelanja.

“Lokasi toko yang jauh dari rumah sebetulnya menjadi salah satu permasalahan saat belanja online. Jarak yang jauh akan berpengaruh pada ongkos kirim barang yang dipesan. Bahkan ongkos kirim bisa lebih mahal daripada barang yang ingin dibeli. Hal itu tentu sangat disayangkan. Kami berharap dengan fitur terbaru Titipku ini dapat meminimalkan permasalahan yang demikian,” terang Co-Founder CEO Titipku Henri Suhardja.

Titipku sendiri saat ini mengklaim sudah berhasil merangkul 150 ribu pengguna dan 100 ribu pebisnis terdaftar di aplikasinya .

Mitra Titipku di Pasar

Selanjutnya ada Deliveree. Di tengah pandemi, startup yang dikenal menawarkan layanan pengiriman barang ini meluncurkan platform belanja sembako online yang langsung bisa diakses di aplikasi mereka. Dari keterangan resminya, barang akan dikirimkan secara masaal dengan menggunakan armada city car. Fitur baru ini juga dilengkapi dengan live chat atau panggilan untuk bisa langsung terhubung dengan toko.

“Kami berharap ini akan membuat hidup sedikit lebih mudah bagi mereka yang khawatir akan terekspos dan terpapar virus. Dengan adanya layanan ini harapan kami bukan hanya sekadar membantu mengurangi penyebaran virus, akan tetapi juga teknologi terbaru kami diharapkan dapat membantu lebih dari 5000 mitra pengemudi untuk kembali bekerja selama masa sulit ini,” ujar Country Director Deliveree Indonesia Tom Kim.

Belanja semobako murah melalui Deliveree

Langkah yang serupa juga ditempuh oleh Ubiklan. Startup yang dikenal dengan layanan iklan bergerak menggunakan mobil atau motor ini mulai menjajaki bisnis baru bernama UbiFresh. Menawarkan belanja grocery secara online melalui aplikasi mereka.

Pihak UbIklan mengklaim unit bisnis baru mereka ini dibentuk berkat diskusi dengan partner mereka dan juga melihat kondisi pandemi seperti sekarang ini yang memaksa orang harus lebih banyak di rumah. UbiFresh dikemas sedemikian rupa untuk membantu pengguna tetap bisa mendapatkan barang belanjaan sekaligus memasarkan dagangan dari pedangang di pasar tradisional.

“Kami melihat banyak sekali orang yang dapat kami bantu dengan UbiFresh. Kami dapat melayani rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan belanja bahan pangan mereka dan secara bersamaan kami juga membantu pasar tradisional yang kebetulan beberapa di antaranya adalah mitra bisnis kami […] Yang pasti produk hasil pasar yang ditawarkan di UbiFresh selalu terjaga kualitas, kesegaran dan kelengkapannya dengan harga yang sama hematnya,” terang CEO Ubiklan Glorio Yulianto.

UbiFresh dari Ubiklan

Usaha untuk tetap relevan

Di situasi seperti sekarang ini belanja online merupakan sebuah pilihan. Ada risiko besar yang dihindari, dan ada kemudahan yang coba dimanfaatkan. Tiga startup di atas mungkin menjadi di antara mereka yang berusaha untuk relevan. Atau setidaknya berusaha untuk menolak menyerah sambil terus mencari cara untuk tetap tumbuh.

Titipku saat ini masih merencanakan untuk fundraising. Fokus mereka sekarang ada pada menaikkan jumlah transaksi. Sebagai startup yang dari awal mengembang misi untuk membantu para UKM fitur ini adalah langkah lanjutan dari upaya-upaya sebelumnya yang mereka lakukan.

Sementara bagi Deliveree dan Ubiklan, lahirnya lini bisnis baru adalah langkah strategi bagi mereka untuk tetap menjadi relevan. Terhadap keadaan, juga terhadap kondisi bisnis. Bukan tidak mungkin dikemudian hari lini bisnis baru mereka ini akan menjadi permanen dan menjadi bagian penting dalam perjalanan bisnis yang berkelanjutan. Karena memang saat ini permintaan tinggi, dan belanja grocery online bisa jadi salah satu new normal.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here