Tag Archives: ubisoft forward

5 Pengumuman Paling Menarik dari Ubisoft Forward

Melalui livestream berdurasi sekitar 1,5 jam, Ubisoft resmi menyingkap sederet game yang telah disiapkan oleh sejumlah studio internalnya. Sebagian besar di antaranya sudah diantisipasi sejak lama, dan Ubisoft tentu tidak lupa untuk mengungkap lebih detail mengenai masing-masing game.

Di artikel ini, saya ingin membahas setidaknya 5 pengumuman paling menarik dari Ubisoft Forward, dan saya ingin memulainya dengan kejutan terbesar yang Ubisoft hadirkan, yaitu Far Cry 6.

Far Cry 6

Sebagai game keenam dari seri utama Far Cry, sudah semestinya Far Cry 6 menghadirkan pengalaman bermain di dunia open-world yang sangat memuaskan. Setting yang diambil kali ini adalah Yara, sebuah negara di Kepulauan Karibia yang sedang dilanda konflik bersenjata antara rakyat dan pemerintahannya.

Mengikuti tradisi franchise Far Cry selama ini, tentu saja yang ditampilkan di cover-nya adalah sosok antagonis utama dalam game. Sosok tersebut adalah Anton Castillo (diperankan oleh aktor tenar Giancarlo Esposito), presiden tangan besi yang memerintah Yara dengan motif balas dendam – 50 tahun sebelumnya, ayahnya yang juga menjabat sebagai presiden dieksekusi secara keji.

Pemain bakal bermain sebagai Dani Rojas (karakternya bisa dipilih antara laki-laki atau perempuan) yang, bersama kelompok pemberontak setempat, sedang berjuang untuk meruntuhkan rezim brutal Anton.

Far Cry 6

Far Cry 6 sejauh ini belum punya trailer gameplay, akan tetapi jadwal rilisnya sudah ditentukan: 18 Februari 2021. Ubisoft sejauh ini memang baru menyertakan sejumlah screenshot, tapi setidaknya sudah ada dua poin yang sangat menarik yang bisa kita angkat dari pengumuman singkat ini.

Yang pertama, Yara yang terinspirasi banyak oleh Kuba ini merupakan kawasan urban berskala besar pertama di sepanjang sejarah Far Cry. Pada gamegame sebelumnya, belum pernah ada setting kota yang super-sibuk seperti di Far Cry 6 ini. Selain suasana baru, hal ini tentu juga bakal berpengaruh pada gameplay; kalau biasanya pemain Far Cry sering bersembunyi di balik semak-semak, di Far Cry 6 mungkin mereka bakal menghabiskan lebih banyak waktu di gang-gang kecil atau di atap-atap gedung.

Far Cry 6

Poin yang kedua adalah seputar karakter antagonisnya. Anton Castillo di sini tidak sendirian, sebab Far Cry 6 sepertinya juga bakal banyak mengisahkan tentang anaknya, Diego, yang dalam trailer-nya sedang diuji secara ekstrem oleh si bapak. Di jagat internet sudah banyak bertebaran teori yang menyimpulkan bahwa Diego merupakan Vaas Montenegro sewaktu masih muda.

Buat penggemar sejati seri Far Cry, Anda semestinya ingat siapa itu Vaas. Buat saya pribadi, psikopat yang muncul di Far Cry 3 itu adalah tokoh antagonis terbaik dari semua Far Cry. Gagasan bahwa Diego merupakan versi muda Vaas datang dari bekas luka pada alis kanannya yang sama persis. Andai benar Diego merupakan Vaas versi muda, bisa diartikan juga bahwa Far Cry 6 merupakan prekuel dari Far Cry 3.

Tentu bakal sangat menarik melihat bagaimana seorang bocah polos seperti Diego bisa berubah menjadi karakter sekejam dan segila Vaas. Namun perlu diingat bahwa semua ini baru sebatas spekulasi, dan sejauh ini belum ada konfirmasi sama sekali dari Ubisoft.

Assassin’s Creed Valhalla

Sejak diumumkan pertama kali dua bulan lalu, Assassin’s Creed Valhalla akhirnya mendapat trailer gameplay yang sangat lengkap, plus jadwal rilis resmi: 17 November 2020. Kita sudah tahu setting-nya, karakternya, dan plotnya secara umum, dan akhirnya kita sekarang juga bisa melihat seberapa jauh formula RPG yang Ubisoft matangkan dibanding dua game sebelumnya, Assassin’s Creed Origins dan Odyssey.

Combat terkesan semakin mengasyikkan di Valhalla, dan Ubisoft rupanya tidak bohong soal kemampuan Eivor mengayunkan dua senjata yang sama sekaligus (dual-wield), termasuk halnya tameng. Bisa Anda bayangkan betapa konyolnya bertarung sembari menyeruduk menggunakan tameng seperti seekor banteng.

AI dalam Valhalla juga terkesan makin kreatif. Dalam trailer-nya, tampak musuh yang menjadikan mayat temannya sebagai senjata, melemparkannya ke arah Eivor dan memberikan efek stun kepada sang lakon. Beruntung Ubisoft tidak lupa sepenuhnya akan aspek stealth – toh judul game-nya masih ada kata “Assassin’s” – dan dalam beberapa misi, gaya bermain sembunyi-sembunyi dan mengendap-endap ini bakal jauh lebih efektif.

Assassin's Creed Valhalla

Ubisoft belum membahas lebih jauh mengenai sistem Settlement pada Valhalla, akan tetapi dipastikan Eivor bisa menyerbu markas musuh bersama sejumlah pasukan yang direkrutnya. Ini merupakan kemajuan jika dibanding Odyssey, yang sejatinya cuma memperbolehkan pemain merekrut pasukan untuk pertempuran di atas kapal, bukan di darat.

Random encounter, alias misi sampingan yang didapat dari NPC yang ditemui secara tidak disengaja selagi pemain bereksplorasi, disebut bakal menjadi elemen penting dalam Valhalla. Saya pribadi berharap misi-misi sampingan semacam ini bisa diperbanyak serta ditingkatkan variasinya ketimbang yang ada di Odyssey, yang menurut saya terlampau repetitif dan mudah sekali membuat pemain bosan.

Secara kuantitas, seri Assassin’s Creed boleh dibilang tidak pernah kekurangan konten. Assassin’s Creed Odyssey misalnya; saking besarnya konten dalam game tersebut, pemain bisa saja belum mencatatkan progres sejauh 50% meski sudah memainkannya selama 100 jam. Namun meski kontennya sangat melimpah, variasinya tergolong sangat minim dan berhasil membuat saya bosan dalam waktu sekitar 40 jam saja, meski sebelumnya saya menghabiskan ratusan jam pada Origins.

Di sisi lain, The Witcher 3 beserta kedua expansion pack-nya beberapa tahun lalu membuktikan bahwa konten yang melimpah tidak selamanya harus membosankan, dan saya berharap Ubisoft bisa menerapkan formula tersebut pada Valhalla.

Buat yang ingin mendalami lebih jauh lagi soal gameplay Assassin’s Creed Valhalla, Ubisoft sudah menyiapkan video walkthrough sepanjang 30 menit.

Watch Dogs: Legion

Sempat ditunda perilisannya, Watch Dogs: Legion akhirnya siap menyapa pemain pada tanggal 29 Oktober 2020 mendatang. Game ketiga dari seri Watch Dogs ini masih menerapkan formula open-world yang serupa seperti sebelumnya, akan tetapi ada satu perbedaan besar seperti yang tertera pada judulnya (Legion): pemain bisa merekrut hampir semua karakter yang ada dalam game, membentuk kru pemberontak yang terdiri dari 40 orang.

Karakter yang bisa direkrut itu sungguh bermacam-macam, mulai dari seorang petugas keamanan, suporter bola, pekerja kontraktor, petugas medis, sampai seorang nenek-nenek jago bela diri. Dan berhubung karakter-karakternya bervariasi, cara menyelesaikan misi di Legion pun sangat beraneka ragam tergantung kreativitas masing-masing pemain.

Saat memilih memakai karakter pekerja kontraktor misalnya, pemain bisa mengambil cara frontal dalam menyelesaikan suatu misi, dibantu oleh persenjataan unik macam nail gun. Sebaliknya, kalau memilih karakter petugas keamanan, pemain bisa menembus markas musuh secara lebih mudah karena karakternya memang orang dalam yang mempunyai akses masuk gedung.

Watch Dogs: Legion

Setelah dua game sebelumnya mengambil setting di Amerika Serikat, Watch Dogs: Legion memakai London sebagai lokasinya. Tentu saja deretan peralatan canggih masih menjadi pusat perhatian di sini, demikian pula teknik-teknik hacking yang amat kreatif.

Kabar baik bagi yang hendak memainkan Watch Dogs: Legion di PS4 atau Xbox One, Anda tak perlu membelinya ulang saat ingin memainkannya di PS5 atau Xbox Series X nanti.

Hyper Scape

Belum lama setelah diumumkan, Hyper Scape langsung menjalani fase open-beta. Shooter multiplayer bertema sci-fi ini sudah bisa kita mainkan sekarang juga di platform PC, mengusik genre battle royale yang sejauh ini didominasi oleh judul-judul seperti PUBG, Fortnite, Apex Legends, maupun Call of Duty: Warzone.

Sepintas, tempo permainan yang cepat dan sejumlah animasi dalam Hyper Scape terkesan mirip seperti Apex Legends, akan tetapi Ubisoft telah memodifikasi formula battle royale-nya supaya sedikit berbeda dari game lain di genre ini. Dari kacamata sederhana, Hyper Scape terkesan lebih ramah terhadap pemain baru.

Salah satu buktinya adalah absennya consumable item macam health pack. Sebagai gantinya, health bar karakter bisa terisi sendiri secara otomatis ketika pemain tidak terkena tembakan selama beberapa saat. Saat karakter mati pun, kita masih tetap bisa lanjut bermain sebagai ‘hantu’, dan hantu-hantu ini bisa dihidupkan kembali oleh rekan setim yang masih hidup.

Hyper Scape

Tidak ada kendaraan dalam Hyper Scape, dan tiap pemain hanya bisa membawa dua senjata plus dua skill yang Ubisoft sebut dengan istilah “Hack”. Baik senjata maupun Hack ini bisa di-upgrade dengan cara mengambil senjata dan Hack yang sama yang tersebar. Terdengar merepotkan? Well, setidaknya ini berarti di awal permainan Anda tidak akan bisa langsung mati seketika terkena tembakan sniper rifle, sebab senjatanya harus di-upgrade terlebih dulu supaya bidikan ke kepala bisa instant kill.

Singkat cerita, Hyper Scape menawarkan sesuatu yang agak berbeda dari permainan battle royale pada umumnya, dan ini bisa menjadi alasan kuat bagi kita untuk mencoba game free-to-play tersebut. Dalam satu match di Hyper Scape, total bisa ada 99 pemain yang tergabung dalam 33 tim yang berbeda.

Secara lore, Hyper Scape langsung mengingatkan saya pada film Ready Player One. Hyper Scape adalah ekuivalen OASIS di film tersebut, demikian pula perusahaan yang merancangnya, yakni Prism Dimensions, yang merupakan ekuivalen dari Gregarious Games di Ready Player One. Lebih jelasnya bisa Anda tonton sendiri di trailer sinematiknya.

Brawlhalla Mobile dan Tom Clancy’s Elite Squad

Beralih ke platform mobile, Ubisoft sudah mempersiapkan dua persembahan baru. Yang pertama adalah Brawlhalla, game fighting free-to-play Ubisoft yang sebelumnya sudah ada di PC, Xbox One, PS4, dan Nintendo Switch.

Tepat 6 Agustus nanti, Brawlhalla bakal tersedia di Android sekaligus iOS, dan yang paling penting sekaligus menarik adalah, fitur cross-play antar platform tetap berlaku di sini. Ini berarti pemain Brawlhalla di smartphone bisa berjumpa dan bertarung melawan pemain lain yang online di PC atau console.

Masalah adil atau tidak – satu pemain menggunakan controller, satu menggunakan touchscreen – semuanya tentu tergantung kemampuan masing-masing pemain. Toh di mobile kita juga tetap bisa memakai controller, dan berhubung grafiknya 2D, semestinya tidak ada perbedaan performa antara versi mobile dan console-nya.

Game yang kedua dan yang sepenuhnya baru adalah Tom Clancy’s Elite Squad, yang dideskripsikan sebagai tactical RPG free-to-play dengan total 70 karakter dari portofolio game hasil adaptasi novel Tom Clancy selama ini, termasuk tentu saja Sam Fisher dari franchise Splinter Cell maupun El Sueno dari Ghost Recon Wildlands.

Multiplayer tampaknya juga bakal menjadi bagian penting dari game ini, sebab Ubisoft juga menjanjikan fitur PvP 5 lawan 5. Tom Clancy’s Elite Squad dijadwalkan meluncur ke Android dan iOS secara cuma-cuma pada tanggal 27 Agustus mendatang.

Sumber: Ubisoft.

Deretan Event Gaming Paling Dinanti di Pertengahan 2020

Memasuki bulan Juni, segudang berita dari perhelatan E3 biasanya sudah membanjiri media-media gaming. Tahun ini tidak demikian. Seperti yang kita ketahui, E3 2020 resmi dibatalkan akibat pandemi COVID-19.

E3 boleh batal digelar, namun itu bukan berarti industri gaming tahun ini harus melesu. Demi tetap menjaga suasananya tetap meriah di tengah pandemi, sejumlah developer dan publisher memutuskan untuk mengadakan event digitalnya sendiri.

Berikut adalah daftar event gaming paling dinanti di pertengahan tahun 2020. Selain yang digelar developer dan publisher, ada pula event yang diadakan oleh media gaming maupun pihak ketiga lainnya.

Sony PlayStation 5: The Future of Gaming

Sony PS5 Future of Gaming

Tidak seperti Xbox Series X, wujud PlayStation 5 hingga kini masih misteri. Entah kapan Sony bakal mengungkapnya, tapi yang pasti event digital ini dimaksudkan untuk memamerkan sejumlah game yang bakal tersedia di console tersebut.

Awalnya dijadwalkan berlangsung pada tanggal 4 Juni via Twitch dan YouTube, event ini akhirnya Sony tunda sebagai bentuk solidaritas mereka terhadap kasus rasisme di Amerika Serikat yang tengah ramai dibicarakan. Sony belum mengungkap jadwal penggantinya.

Night City Wire

Night City merupakan nama lokasi utama dalam game Cyberpunk 2077. Mendengar namanya saja, kita sudah tahu bahwa event ini bakal mengungkap lebih banyak lagi mengenai karya terbaru CD Projekt Red tersebut.

Live stream Night City Wire dijadwalkan berlangsung pada tanggal 11 Juni, akan tetapi akhirnya ditunda menjadi 25 Juni atas alasan yang sama seperti Sony tadi.

Guerrilla Collective

Guerrilla Collective

Guerrilla Collective adalah festival game baru hasil kolaborasi antara Media Indie Exchange dan Kinda Funny Games Showcase. Acara dijadwalkan berlangsung mulai 13 – 15 Juni mendatang.

Beberapa nama familier yang bakal terlibat dalam event ini di antaranya adalah 11 Bit Studios (Frostpunk), Coffee Stain (Goat Simulator), Humble Bundle, Nightdive (System Shock Remake), Paradox Interactive, Sega, ZA/UM (Disco Elysium), dan yang mungkin paling dinantikan sesinya adalah Larian Studios, yang berjanji untuk mengungkap lebih detail soal gameplay Baldur’s Gate 3.

EA Play Live

Biasanya merupakan bagian dari E3, EA Play Live kali ini harus diselenggarakan secara mandiri dan sepenuhnya dalam format digital pada tanggal 11 Juni mendatang. Juga seperti sebelumnya, acara ini bakal menyingkap sejumlah judul game olahraga terbaru besutan Electronic Arts.

Semoga saja EA juga sempat berbagi sedikit soal Battlefield anyar, yang kabarnya siap dirilis tahun depan.

Steam Game Festival: Summer Edition

Steam Game Festival: Summer Edition

Ajang tahunan Steam ini kabarnya bakal menyediakan akses ke versi demo dari sejumlah game anyar dalam durasi terbatas. Acaranya akan dimulai dari tanggal 9 Juni – 14 Juni.

PC Gaming Show

Seperti di tahun-tahun sebelumnya, PC Gaming Show bakal memamerkan beragam judul menarik yang bakal hadir di platform PC, termasuk halnya sejumlah judul indie yang mungkin kurang mendapat sorotan publik. Acaranya bakal disiarkan pada tanggal 13 Juni (ditunda satu minggu dari jadwal aslinya) di channel YouTube PC Gamer, Twitch, Facebook sekaligus Twitter.

Future Games Show

Future Games Show

GamesRadar, sepupu PC Gamer yang masih di bawah satu induk perusahaan (Future Plc), juga akan menghelat acaranya sendiri yang bertajuk Future Games Show. Tanggal siarannya sama, 13 Juni, tapi kemungkinan jamnya yang berbeda.

Sebanyak 30 game kabarnya bakal disajikan, dan acaranya bakal dibawakan oleh Nolan North beserta Emily Rose (voice actor dan actress Uncharted) sebagai host.

New Game+ Expo

Disiarkan lewat Twitch pada tanggal 23 Juni mendatang, New Game+ Expo merupakan hasil kolaborasi antara sejumlah publisher dan developer Jepang macam Atlus, Koei Tecmo, SNK, Natsume, Arc System Works dan masih banyak lagi.

BitSummit Gaiden

Bitsummit Gaiden

Masih seputar game Jepang, BitSummit Gaiden yang diselenggarakan oleh Japanese Independent Games Aggregate (JIGA) bakal menjadi panggung demonstrasi sejumlah judul-judul indie terbaru dari Negeri Sakura. Acara bakal berlangsung selama dua hari mulai tanggal 27 Juni.

The Escapist Indie Showcase

Sesuai judulnya, acara yang diselenggarakan Escapist Magazine bersama GOG ini bakal menyuguhkan sederet konten dari lebih dari 70 developer indie. Acara akan berlangsung selama lebih dari satu hari mulai 11 Juni, dengan hari kedua dan seterusnya yang diisi oleh sesi gameplay sekaligus diskusi.

Summer Game Fest Developer Showcase

Summer Game Fest Developer Showcase

Summer Game Fest merupakan serangkaian event digital hasil inisiatif Geoff Keighley, yang sendirinya dikenal sebagai penggagas acara The Game Awards. Summer Game Fest bakal punya sesi Developer Showcase-nya sendiri, satu di tanggal 22 Juni, dan satu lagi di 20 Juli, dan bakal menyajikan berbagai konten dari sejumlah developer indie macam Panic, The Behemoth, thatgamecompany, Ustwo, maupun Annapurna Interactive.

Ubisoft Forward

Seperti halnya EA, Ubisoft juga berencana menggelar digital showcase-nya sendiri yang bertajuk Forward. Apa saja game baru yang bakal dipamerkan? Sudah pasti Assassin’s Creed Valhalla, demikian pula judul-judul yang sempat tertunda seperti Watch Dogs Legion, Rainbow Six Quarantine, dan Gods & Monsters.

Gamescom 2020

Gamescom 2020

Tidak seperti E3, Gamescom tahun ini memilih menempuh jalur digital sepenuhnya. Sesi pembukanya, Opening Night Live, bakal disiarkan pada tanggal 27 Agustus mendatang. Gamescom 2020 juga disiapkan sebagai penutup dari rangkaian acara Summer Game Fest itu tadi.

E3 2020 Dibatalkan, Ubisoft Akan Gelar Event-nya Sendiri Bertajuk Forward

Dibatalkannya E3 2020 akibat pandemi COVID-19 memaksa sejumlah publisher untuk mengadakan acara showcase-nya sendiri. Ubisoft adalah salah satunya. Mereka berniat menggelar konferensi online bertajuk Ubisoft Forward pada tanggal 12 Juli mendatang.

Ubisoft mendeskripsikan Forward sebagai event ala E3, yang umumnya dijadikan panggung penyingkapan banyak game sekaligus. Kita tahu ada banyak franchise di bawah naungan Ubisoft, tapi sudah pasti yang bakal menjadi bintang terbesarnya adalah Assassin’s Creed Valhalla.

Ubisoft memang tidak menjelaskan lebih jauh mengenai Forward, tapi saya cukup yakin mereka bakal mengungkap detail mengenai inkarnasi terbaru Assassin’s Creed itu, termasuk memamerkan gameplay-nya. Ini penting mengingat gameplay trailer yang disuguhkan di acara Xbox kemarin tidak menunjukkan gameplay-nya secara gamblang.

Assassin's Creed Valhalla

Selain Assassin’s Creed Valhalla, game lain yang kemungkinan bakal mendapat porsi banyak pada event Forward adalah Watch Dogs Legion, Rainbow Six Quarantine, dan Gods & Monsters. Pasalnya, ketiga game ini sempat Ubisoft tunda perilisannya akibat penjualan Ghost Recon: Breakpoint dan The Division 2 yang mengecewakan.

Terakhir, saya yakin tidak sedikit pula yang berharap Ubisoft bakal memberikan update terkait Beyond Good and Evil 2. Sekuel dari game action-adventure legendaris itu Ubisoft umumkan pertama kali di ajang E3 2017, dan terakhir kita mendengar kabar mengenainya adalah di akhir 2018.

Buat yang tertarik menonton acaranya secara langsung, silakan catat di kalender Anda: 13 Juli 2020, pukul 02.00 WIB (sudah saya konversikan dari Pacific Daylight Time).

Sumber: Eurogamer dan Ubisoft.