Tag Archives: uhd

The Witcher 3 Akan Dapatkan Dukungan Xbox One X dan PS4 Pro

Di bulan September kemarin, CD Projekt Red sempat menyampaikan pada Eurogamer bahwa The Witcher 3: Wild Hunt tidak akan memperoleh update dukungan PlayStation 4 Pro karena developer ingin fokus pada proses pengembangan Cyberpunk 2077 dan Gwent. Menurut mereka, mengonversikan resolusi The Witcher 3 ke 4K akan sangat menghabiskan waktu.

Namun mungkin pengumuman console Xbox One X mengubah pendirian CD Projekt Red. Kembali berbicara pada Eurogamer, perwakilan dari tim developer mengabarkan bahwa mereka saat ini sedang menggarap update agar permainan action role-playing fenomenal itu bisa mengoptimalkan kemampuan hardware dari varian baru current-gen console, baik Xbox One X maupun PlayStation 4 Pro.

“Saya mengonfirmasi bahwa kami sedang mengerjakan patch The Witcher 3 untuk Xbox One X dan PS4 Pro,” tutur seorang staf CD Projekt Red. “Kami belum dapat memberikan rinciannya sekarang. Info lengkapnya akan diungkap tak lama lagi.”

Kabar tersebut juga diperkuat oleh oleh tweet dari community leader Marcin Momot sebagai respons pertanyaan seorang user mengenai apakah akan ada patch juga buat PS4 Pro.

Meski CD Projekt Red masih enggan memberikan keterangan lebih jauh, saya membayangkan upgrade ke resolusi UHD akan membuat visual The Witcher 3: Wild Hunt jadi lebih cantik lagi. Ada probabilitas, patch tersebut juga akan tersedia buat versi PC – walaupun sebetulnya The Witcher 3 di Windows telah dapat dimainkan di 4K asalkan sistem Anda sanggup menanganinya. Siapa tahu, update itu bisa mempermulus kinerjanya.

Selain The Witcher 3, ada puluhan game lain yang kabarnya siap menunjang Xbox One X. Daftar lengkapnya bisa Anda simak di bawah:

  • ARK: Survival
  • Evolved
  • Anthem
  • Ashen
  • Assassin’s Creed Origins
  • Astroneer
  • Black Desert
  • Chess Ultra
  • Code Vein
  • Crackdown 3
  • Dead Rising 4
  • Deep Rock Galactic
  • Dishonored 2
  • Doom
  • Dovetail Games Euro Fishing
  • Dragon Ball Fighter Z
  • Everspace
  • Fallout 4
  • Farming Simulator 17
  • Final Fantasy XV
  • FIFA 18
  • For Honor
  • Forza Horizon 3
  • Forza Motorsport 7
  • Gears of War 4
  • Ghost Recon: Wildlands
  • Halo Wars 2
  • Hitman
  • Homefront: The Revolution
  • Injustice 2
  • Killer Instinct
  • Killing Floor 2
  • Life is Strange: Before the Storm
  • Madden NFL 18
  • Mantis Burn Racing
  • Metro: Exodus
  • Middle-earth: Shadow of War
  • Minecraft
  • Need For Speed: Payback
  • Ori and the Will of the Wisps
  • Outlast 2
  • Paladins
  • PlayerUnknown’s Battlegrounds
  • Portal Knights Raiders of the Broken Planet
  • Resident Evil 7: Biohazard
  • RiME
  • Rocket League
  • Sea of Thieves
  • Slime Rancher
  • State of Decay 2
  • Super Lucky’s Tale
  • Superhot
  • Tacoma
  • The Artful Escape of Francis Vendetti
  • The Darwin Project
  • The Elder Scrolls Online
  • The Elder Scrolls V: Skyrim – Special Edition
  • The Last Night
  • The Surge
  • Titanfall 2
  • Warhammer: End Times – Vermintide
  • World of Tanks
  • We Happy Few

Microsoft Konfirmasi Kemampuan Project Scorpio Jalankan Game di Resolusi 4K

Bagi PlayStation 4 Pro, 4K gaming sedikit berada di luar kemampuannya. Memang betul console high-end Sony tersebut memberi dongkrakan performa besar untuk PSVR dan dapat jalankan permainan di resolusi UHD, namun pada dasarnya ia hanya meng-upscale dari 1080p. Kabarnya, malah hardware baru sang rivalnya-lah yang betul-betul dibekali kapabilitas 4K gaming sejati.

Meski detail masih minim, dari informasi yang telah diungkap Microsoft, Project Scorpio mengusung chip AMD integrated bertenaga 6-teraflop. Secara teori, angka ini memperlihatkan kesanggupan mengangkat game di ultra-HD dengan 60Hz. Sang produsen bahkan menjanjikan kesempatan bagi user buat menikmati Fallout 4 di mode VR. Dan memang belum lama Microsoft mengonfirmasi klaim tersebut.

Berita tersebut datang dari tweet direktur Program Management Xbox, Mike Ybarra. Merespons komentar seorang pengguna Twitter, Ybarra menjawab singkat bahwa Scorpio mendukung native 3840×2160. Tentu saja untuk mencapai hal itu, console anyar ini harus memperoleh upgrade hardware besar-besaran; dan tidak seperti Sony, CPU AMD jaguar kemungkinan besar tidak lagi mencukupi.

Menelaah hardware Project Scorpio lebih dalam, rencananya console memanfaatkan CPU delapan-core dan GPU 6,5-TFLOP. TweakTown memprediksi, Microsoft boleh jadi mempersenjatainya dengan system-on-chip high-end AMD berteknologi fabrikasi FinFET 16-nanometer – performanya berada di antara Polaris kelas menengah dan chip berarsitektur Vega buat kalangan antusias. TweakTown juga memperkirakan, Microsoft turut menyematkan memori GDDR5 unified system sebesar 12GB berkecepatan 320GBps.

Meskipun Scorpio sanggup me-render permainan secara native di 4K, developer tetap harus rela berkompromi. Mereka perlu menurunkan setting grafis seperti ketajaman tekstur, depth of field, pencahayaan, dan lain sebagainya. Lalu saat menjalankan game di 3840×2160, Anda harus bisa puas dengan 30 frame rate per detik di setupmedium‘. Untuk perbandingan, PlayStation 4 Pro menyajikan resolusi UHD berbasis settinghigh‘ di 1080p. Laporan lain bilang, kinerja grafis Scorpio hampir setara GPU Nvidia GeForce GTX 1070.

Jika pemaparan di atas benar adanya, Scorpio akan menjadi console generasi kedelapan dengan kinerja hardware paling canggih, melampaui PS4 Pro. Tapi karena dijadwalkan buat dilepas sebelum 2016 berakhir, Sony berpeluang menjual console spesialis virtual reality ini lebih banyak.

Microsoft mempunyai agenda untuk merilis Project Scorpio di musim liburan 2017. Harganya belum diketahui, tapi mengingat ia adalah produk high-end, tidak heran seandainya dibanderol cukup mahal. TweakTown mengestimasi, Scorpio akan dijual di kisaran US$ 600.

Gambar header: Digital Trends.

Mudah Dioperasikan, Action Cam Camorama Rekam Video 360 Derajat di Resolusi 4K

Terlepas dari premisnya yang menarik, sejumlah kendala masih sering ditemui di kamera (terutama rig) 360 derajat: sistem memerlukan rangkaian beberapa kamera dan dukungan software stitching, editing-nya sulit, dan sering kali waktu perekamannya pendek karena rendahnya daya tahan baterai. Hal-hal ini merupakan perhatian utama sebuah tim kecil dari Los Angeles.

Solusi mereka adalah mencoba memadatkan teknologi-teknologi esensial dalam device berwujud padat, namun memastikan penggunaannya tetap sederhana buat konsumen awam. Setelah melangsungkan pengembangan sejak pertengahan tahun lalu dan sukses melakukan pengujian di berbagai skenario, developer memperkenalkan Camorama, produk yang diklaim sebagai kamera panorama paling portable di dunia.

Lewat Camorama, janji developer adalah menghadirkan kemampuan shooting video 4K ke semua orang, turut dibantu oleh harganya yang terjangkau. Produk menawarkan kemudahan mengambil gambar-gambar detail untuk segera Anda share di sosial media, dan live stream serta merekam di resolusi ultra-HD dan menikmati hasilnya di headset virtual reality. Proses penyuntingan juga mudah karena file kompatibel ke beragam software.

Camorama mempunyai penampilan seperti kubus dengan sisi samping membundar, berukuran 48x48x51mm (bobotnya kurang dari 120g). Modul kamera super wide-angle 360 derajat diposisikan di atas. Di sana developer membekalinya dengan tiga tombol fisik buat fungsi power, memulai rekaman, serta sinkronisasi Wi-Fi; terdapat pula microphone serta speaker build-in. Berkat desain tersebut, device bisa mudah ditempatkan di sisi atas helm ataupun monopod.

Camera 360 ini memang sengaja dirancang buat mendukung aktivitas-aktivitas outdoor seperti surfing sampai skydiving. Camorama tetap bekerja normal di bawah sengatan panas sinar matahari dan strukturnya mampu menahan tumpahan air, serta menyimpan magnet sehingga bisa menempel di objek berbahan besi. Jika Anda berniat menggunakannya saat bermain di pantai, developer tak lupa menyediakan case waterproof – membuatnya tahan air hingga kedalaman 15m.

Developer memanfaatkan sensor Sony IMX337 dan image processor Ambarella S2E88, menyematkan lensa ber-aperture f/2.4 dengan field of view 360×230 derajat. Camorama sanggup merekam video 4K (2880x2880p) di 30fps atau video 960x960p di 210fps. Baterai 1.300mAh di dalam menjaga device tetap aktif selama 9 jam untuk pemakaian normal, atau 1,5 jam buat merekam 4K. File disimpan dalam memori internal sebesar 64 atau 128GB.

Camorama rencananya akan dijual seharga US$ 400, tapi jika memesannya sekarang di situs Kickstarter, Anda bisa membelinya dengan harga mulai dari US$ 280.

Gigabyte Sedang Godok Mini PC Spesialis Gaming Baru

Virtual reality dan 4K adalah standar baru para produsen dalam menciptakan hardware. Dan bisa kita lihat dari tren di Computex 2016 silam, kreasi-kreasi tersebut kini tak hanya canggih, tapi juga dikemas dalam wujud yang semakin mungil. Sebagai salah satu pemain berpengalaman, di sana Gigabyte turut menyingkap anggota baru keluarga mini PC mereka.

Device anyar tersebut mereka namai Brix Gaming UHD, yaitu model penerus Brix Gaming, dihadirkan bersama sejumlah modifikasi pada desain serta jeroan. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk menjawab keluhan user terhadap kendala di tipe pendahulu terkait bisingnya suara kipas. Dan dengan mengusung kata UHD, Gigabyte memang tidak mau mengecewakan para konsumen.

Brix Gaming UHD tidak lagi mengusung penampilan balok pendek. Ia ‘berdiri’ dua kali lebih tinggi dari mini PC barebone varian lawas, dengan ukuran 22x11x11-sentimeter. Dimensi seperti ini memungkinkannya menjadi rumah bagi kartu grafis discrete dari Nvidia ataupun AMD. Berdasarkan beberapa foto, Gigabyte meninggalkan kombinasi warna hitam, hijau atau merah; kini memilih warna perak untuk menghiasi casing-nya.

Gigabyte Brix Gaming UHD 2
Ini dia spesifikasi ‘sementara’ Brix Gaming UHD.

Selain buat menampung hardware yang lebih mumpuni, desain Brix Gaming UHD memastikan sirkulasi udara jadi lebih baik sehingga fan tidak perlu berputar terlalu kencang – membuat device bekerja lebih hening. Kata ‘UHD’ sendiri melambangkan kapabilitas Brix Gaming anyar itu dalam menangani empat panel 4K secara bersamaan.

Namun untuk versi demonstrasi di Computex 2016, sang produsen asal Taiwan masih menggunakan GPU ‘lama’, meskipun waktu itu Nvidia GeForce seri 1000 sudah mulai tersedia. Ada dua model Brix Gaming UHD, ditenagai prosesor mobile Intel Core i5-6300HQ 2,3GHz atau Core i7-6700HQ 2,6GHz, dengan sebuah GPU GeForce GTX 950, mendukung RAM sampai 32GB dan memiliki dua slot PCIe M.2.

Alasan Gigabyte memanfaatkan kartu grafis GTX 900 ialah saat ini mereka masih dalam tahap pengerjaan. Versi retail-nya nanti dijanjikan akan dipersenjatai GPU next generation. Untuk konektivitasnya sendiri, Gigabyte menyediakan tiga mini-DisplayPort dan satu HDMI 2.0 (buat tersambung ke empat layar 4K), Gigabit Ethernet, dua USB 3.0 biasa, satu USB 3.1 type-A, dan sebuah USB 3.1 type-C.

Gigabyte Brix Gaming UHD baru akan tersedia di akhir tahun nanti, dan tentu saja dengan memampatkan hardware mumpuni dalam desain kecil, ia bukanlah produk yang murah. Walaupun belum resmi, Gigabyte sempat mengungkap harga perkiraan Brix Gaming UHD: antara US$ 1.000 sampai US$ 1.300.

Sumber: PC World & Gigabyte.

Perkenalkan SC17, EVGA Resmi Masuk ke Ranah Persaingan Notebook Gaming

Di ranah PC, nama EVGA memberikan kesan berbeda dibanding produsen komponen lain. Meski tidak sebesar kompetitor, brand ini terkenal dalam produksi kartu grafis Nvidia serta motherboard ber-chipset Intel untuk konsumen kelas antusias. EVGA mulai memperluas kategori produk di 2010, dan 2016 menandakan sebuah babak baru bagi sang perusahaan asal Amerika itu.

Baru saja, EVGA memperkenalkan SC17, sebuah laptop gaming pertama yang didesain seutuhnya oleh tim in-house. Langkah ini cukup berbeda dari sejumlah produsen notebook high-end lain – umumnya mereka memanfaatkan original design manufacturer (ODM). EVGA berpendapat, cara ini memastikan mereka meramu produk sesuai keinginan, tanpa mengambil jalan singkat.

EVGA SC17 00

EVGA SC17 dirancang dari awal buat para gamer hardcore, kalangan ‘penggemar performa tinggi’, hingga overclocker. Penciptanya mencoba menyajikan keseimbangan antara kemudahan akses dan keleluasaan kustomisasi. ECGA menyediakan fungsi Express OC, secara instan memacu hardware bekerja lebih cepat melalui satu sentuhan tombol; tak lupa menyiapkan True GUI BIOS dan tombol CMOS di chassis. Fitur-fitur ini memperlihatkan tingginya perhatian EVGA terhadap konsumen setia mereka.

Mari kita tinggalkan sejenak aspek-aspek kompleks itu dan mulai membahas penampilan SC17. Laptop gaming ini mengusung struktur unibody, dan area paling tebal mempunyai ukuran 26,9cm. Ia memang bukan perangkat ultra-thin, namun tubuhnya yang tampak ramping (panjang dan lebar 408×295,5mm) menyimpan performa tinggi. Anda ditawarkan layar IPS Sharp 17-inci beresolusi 3840×2160-pixel, dan menariknya lagi, setup display 4K ini bukanlah sekedar gimmick.

EVGA SC17 02

Notebook mutakhir tersebut merupakan rumah bagi komponen-komponen papan atas. Di dalamnya ada prosesor Intel Core 6820HK ‘Unlocked’, sebuah kartu grafis Nvidia GeForce GTX 980M, memori RAM DDR4 2666MHz G.Skill 32GB, serta penyimpanan SSD Samsung 256GB dan hard drive 1TB. Pernak-pernik serta konektivitas meliputi webcam full-HD, Wi-Fi Intel Snowfield Peak AC-8260, Bluetooth 4.2, Ethernet Intel 219-V, serta sepasang port USB 3.0, dan satu USB 3.1 type-C.

Selain janji kemampuan menghidangkan permainan bergrafis berat di ultra-high-definition, terdapat mode Superclock untuk mendongkrak kinerja hardware. Berdasarkan klaim EVGA, skor 3DMark Fire Strike SC17 bisa melonjak ke 9000 dari kisaran 8300 di mode normal. Sayangnya beberapa info masih belum terungkap secara detail, terutama soal keyboard backlight-nya dan power supply yang dapat menyajikan tenaga 240-watt ‘tanpa mengorbankan baterai’.

EVGA SC17 01

Pre-order sudah bisa dilakukan di situs resmi EVGA. SC17 dijajakan di harga US$ 2.700, dan proses pengiriman rencananya akan dilangsungkan di pertengahan bulan April.

Sumber: EVGA.

Detail Baru Mengenai ‘PlayStation 4.5’ Terungkap

Beberapa waktu lalu, laporan dari Kotaku menyatakan bahwa Sony saat ini sedang menggodok versi baru PlayStation 4. Sistem sengaja dirancang untuk menjalankan konten-konten yang menuntut kemampuan olah visual tinggi, misalnya VR atau resolusi 4K. Meski demikian, kabar tersebut memang memunculkan banyak pertanyaan, khususnya dari para pemilik PS4.

Sony memang belum memberikan komentar, namun berita dari Wall Street Journal menguatkan informasi ini sekaligus memberikan sedikit pencerahan mengenai keberadaan ‘PlayStation 4.5’ (atau ‘PlayStation 4K’?). Narasumber anonim menyampaikan, sistem anyar itu menyimpan kinerja olah grafis dan data lebih mumpuni, agar bisa bersaing dengan Oculus Rift dan HTC Vive yang ditenagai PC high-end.

Sang informan tak lupa bilang, walaupun nanti PlayStation 4.5 mulai dipasarkan, proses produksi PlayStation 4 standar tidak dihentikan. Tampaknya Sony Computer Entertainment tak mau kehilangan momentum penjualan PS4, belum lama melewati angka 36 juta unit. Bahkan tanpa console baru, Sony berpotensi besar memimpin kompetisi VR karena produk mereka ditawarkan jauh di bawah harga kompetitor tanpa adanya system requirements yang harus terpenuhi.

Narasumber menjelaskan, ada kemungkinan PlayStation 4.5 diumumkan secara resmi di bulan Oktober 2016, bertepatan dengan perilisan PlayStation VR. Meski Sony mengklaim PS4 sanggup menangani PlayStation VR, tambahan tenaga tentu akan mendongkrak kualitas konten. Kabar baiknya: gamer PS4 yang belum ingin beralih ke hardware anyar tak perlu cemas, katalog software (app dan game) tetap sama, sehingga mereka tak tertinggal.

Tujuan Sony meng-upgrade PlayStation 4 adalah untuk menghimpun gamergamer yang tak keberatan mengeluarkan uang lebih banyak demi produk lebih canggih, terutama buat menikmati virtual reality atau konten UHD. Presiden SCE Andrew House sempat bilang bahwa VR merupakan langkah berikutnya dalam upaya Sony menghidangkan pengalaman gaming lebih istimewa dan akan mengantar gamer ke era baru video game.

Macquarie Securities memprediksi, Sony berpeluang memasarkan delapan juta unit PSVR dalam waktu dua tahun, namun produsen dari Jepang itu memerlukan beberapa tahun lagi hingga penjualan hardware dapat memberikan profit yang berarti. Buat sekarang, pemasukan utama bersandar pada penjualan software.

Para rival juga sudah bersiap-siap menghadapi masa transisi unik ini. Microsoft diketahui berupaya melebur ekosistem Xbox dengan PC berbekal platform Windows 10, sedangkan Nintendo sedang sibuk dengan proyek NX mereka. Kemudian Sony tampaknya merespons positif ajakan Microsoft untuk ‘menyatukan’ jaringan online PS4 dan Xbox One dalam game-game tertentu.

[Rumor] Sony Sedang Garap ‘PlayStation 4.5’ Buat Tangani 4K Gaming?

Di bidang gaming, banyak orang percaya, besarnya resolusi yang dapat dihidangkan oleh layar merupakan salah satu faktor penentu kualitas visual. Dan belakangan, gamer PC hardcore sudah mulai bermain-main dengan resolusi 4K. Namun bagi mayoritas pecinta permainan video, termasuk pemilik console current-gen, ber-gaming di UHD masih jauh di luar jangkauan.

Terkait hal ini, sebuah kabar menarik terdengar di akhir minggu lalu. Berdasarkan diskusi developer, Kotaku melaporkan bahwa Sony mempunyai rencana untuk menciptakan versi baru PlayStation 4 dengan GPU dan kemampuan olah data lebih mumpuni sehingga sanggup menjalankan game di resolusi 4K, dan lebih baik dalam menangani PlayStation VR. Device itu diberi sebutan PS4.5.

Menghitung secara kasar, 4K menyuguhkan resolusi sebesar 3840×2160-pixel, empat kali lebih besar dari full-HD – boleh dibilang sebagai standar PlayStation 4. Console Sony itu sebetulnya mampu menghidangkan output 4K berupa foto dan video, tapi UHD belum didukung buat gaming. Lewat upgrade ‘4.5’ ini, developer diberikan kesempatan untuk menyajikan efek grafis canggih dan membuat game tampil lebih cantik.

Penyampaiannya pada konsumen mungkin akan membingungkan, terutama bagi pemilik PlayStation 4. Kotaku belum tahu apakah PS4.5 hadir berupa upgrade atau perangkat baru, tapi informasi diperkuat oleh pernyataan individu berbeda berdasarkan narasumber terpercaya. Meski demikian, detailnya masih sangat minim. Satu sumber menyatakan, PS4.5 itu merupakan upaya eksplorasi dan tidak dirilis tahun ini.

Informan Kotaku tersebut belum tahu kapan Sony akan resmi mengungkapnya dan berapa harganya. Jika benar, maka ada peluang ‘PlayStation 4.5’ tersuguh berupa tambahan buat PlayStation 4. Sony sudah pasti tidak mau menelantarkan hampir 36 juta pemilik console. Tapi sampai di titik ini, hanya tim Sony yang mengetahui apa rencana mereka selanjutnya. Sisanya, kita cuma bisa menerka-nerka.

Kotaku sempat menghubungi Sony, namun juru bicara mereka hanya menjawab, “Kami tidak bisa memberi komentar terhadap rumor dan spekulasi.”

Mungkin alasan Sony (dan Microsoft) mencoba keluar dari tradisi siklus hidup console lagi-lagi terkait dengan perkembangan teknologi PC. Secara kualitas, PC tanpa kesulitan mengalahkan Xbox One dan PlayStation 4, dan jarak itu terus bertambah tiap tahun. Valve juga sudah lama diketahui berupaya mengekspansi layanan mereka ke ruang keluarga – sebuah wilayah yang tadinya dikuasai console.

Terlepas dari itu semua, saat ini ber-gaming di 4K belum memberikan banyak keuntungan, kecuali Anda bermain di TV atau proyektor yang mampu mendukungnya.

Nikon Serbu Ranah Action Cam Dengan KeyMission 360

Kiprah hampir seabad memastikan nama Nikon sangat lekat di ranah fotografi. Seperti yang telah diungkap di bulan November silam, CES 2016 Nikon gunakan sebagai tempat untuk memamerkan kamera flagship kelas profesional anyar, D5. Tapi ada satu kejutan menarik di akhir presentasi mereka, menandai arahan dan minat produsen selanjutnya di bidang tersebut.

Nikon memperkenalkan KeyMission 360, dan dengannya, sang spesialis kamera asal Tokyo itu resmi bermain di lini yang dipelopori GoPro. KeyMission 360 ialah action camera, dibumbui sedikit twist. Nikon bermaksud menciptakan keluarga baru kamera action, di mana angka ‘360’ pada nama menandai kapabilitas perekaman video 360 derajat. Mereka juga berjanji untuk membenamkan teknologi imaging canggih di sana.

Nikon KeyMission 360 01

KeyMission 360 memiliki wujud kotak, sedikit lebih besar dari GoPro Hero Session 4, minus penampilan kubus. Secara keseluruhan, ia masih tergolong mungil. Terdapat dua sensor serta dua lensa di depan dan belakang untuk memproduksi satu gambar still atau video 4K secara utuh. Rangkaian tombol, port HDMI, slot kartu memori dan baterai diposisikan di sisi samping.

Action cam ini mengusung struktur tangguh dan desain rugged. Nikon menyebutkan beberapa skenario pemakaian, misalnya untuk menemani Anda berolahraga, bertualang, atau hanya sekedar bepergian. KeyMission 360 ditopang kemampuan tahan air hingga kedalaman 30-meter, serta sanggup menahan debu, benturan, jatuh dari ketinggian maksimal 2-meter, dan temperatur dingin.

Nikon KeyMission 360 03

Agar rekaman tampil prima, Nikon turut membubuhkan fitur Vibration Reduction elektronik. Ia dapat diaktifkan lewat aplikasi, berfungsi meminimalisir efek getaran dan membantu menjaga kualitas video tetap tajam. Hal menarik dalam pengungkapan KeyMission 360 adalah, Nikon mencoba menyuguhkannya sebagai kamera 360 derajat yang ekonomis dan bersahabat bagi konsumen awam, dimaksudkan buat menopang bidang produksi konten virtual reality.

Memang sudah ada alternatif kamera 360 dengan harga terjangkau, ambil saja contohnya Ricoh Theta. Namun desain KeyMission 360 memudahkan action cam dipasangkan ke helm atau kendaraan, membawanya masuk lebih jauh ke teritorial GoPro. Tentu saja Nikon bukanlah satu-satunya nama yang mencoba menantang pionir action cam tersebut, tapi kapabilitas perekaman 360 derajat baru ada di KeyMission 360.

Meski belum menyingkap info mengenai harga, Nikon berencana buat meluncurkan KeyMission 360 di Musim Semi 2016.

Nikon KeyMission 360 02

Via The Verge. Sumber: Nikon USA.

Lebih Kecil dari Kamera Saku, Z Camera E1 Bersensor Besar dan Bisa Merekam Video 4K

Mendekati akhir tahun 2013 kemarin, Panasonic menggemparkan industri fotografi dengan merilis kamera mirrorless termungil yang mereka juluki Lumix GM1. Ukurannya bahkan lebih ringkas dari kamera pocket standar ketika tidak ada lensa yang terpasang di bodinya, akan tetapi ia mengemas sensor Micro Four Thirds yang berukuran cukup besar. Maka dari itu, tidak heran apabila ia termasuk dalam 5 kamera mirrorless pilihan berharga terjangkau versi TRL. Continue reading Lebih Kecil dari Kamera Saku, Z Camera E1 Bersensor Besar dan Bisa Merekam Video 4K

Canon Luncurkan XC10, Camcorder Berukuran Ringkas dengan Kemampuan Merekam Video 4K

Manfaat yang ditawarkan 4K sangat jelas; Anda bisa menikmati konten visual dengan jumlah pixel empat kali lipat lebih banyak ketimbang resolusi 1080p. Kendati demikian, konten 4K yang tersedia bisa dibilang masih cukup terbatas. Continue reading Canon Luncurkan XC10, Camcorder Berukuran Ringkas dengan Kemampuan Merekam Video 4K