Acara-acara turnamen gaming besar sudah pasti diserbu oleh tim-tim eSport terkenal dan hampir tidak menyisakan ruang bagi gamer amatir yang boleh jadi punya kemampuan tak kalah dari para pemain profesional. Padahal, pro gamer hanya mewakili satu persen dari demografi industri ini. Keadaan tersebut mendorong Mark Adams dan kawan-kawan mendirikan Ultimo Hombre.
Ultimo Hombre merupakan penyelenggara acara gaming asal Inggris yang disiapkan untuk menjembatani kalangan pro dengan para gamer kasual berjiwa kompetitif. Di bulan Juli silam, mereka mengumumkan telah menunjuk kota Jakarta sebagai lokasi dilangsungkannya acara besar Ultimo Hombre pertama di luar Inggris. Tim tentu tidak melakukannya sendirian. Ultimo Hombre turut menggandeng XL Axiata buat menggelar Ultimo Hombre Axis Pyramid League akhir minggu lalu.
Sesuai agenda sebelumnya, Ultimo Hombre Axis Pyramid League dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 10 sampai 11 Agustus di The Hall, Mall Senayan City. Saat membahas event gaming, mungkin kita akan segera membayangkan bagaimana panitia menyusun panggung sebagai pusat kegiatan acara, kemudian ada beragam booth tersebar di area event. Namun ada yang berbeda dari acara Ultimo Hombre dan Axis ini.
Beberapa elemen di sana mungkin terasa sama seperti event gaming yang pernah Anda datangi, termasuk pada penggunaan panggung. Namun menariknya, penyelenggara memastikan acara ini ramah bagi para pengunjung, apapun judul atau jenis game favorit mereka. Begitu memasuki area event, saya segera menjumpai booth arcade, Super Mario Kart 8 Deluxe, hingga virtual reality (ada Beat Saber dan Mindvoke).
Kegiatan utamanya sendiri dilakukan di sekitar panggung. Ultimo Hombre membaginya menjadi beberapa zona. Ada Counter-Strike: Global Offensive dan Dota 2 yang dipenuhi oleh deretan PC desktop, lalu terdapat area PlayerUnknown’s Battlegrounds dan Mobile Legends, yang (menariknya) hanya diisi oleh bangku. Kemudian di bagian pojok, Ultimo Hombre menyediakan zona console dan mempersilakan pengunjung menikmati FIFA 2018, Dragon Ball FighterZ hingga Tekken 7 sembari santai di atas bean bag.
Di Ultimo Hombre Axis Pyramid League, atmosfer santai sengaja ditonjolkan agar pengunjung merasa seperti di rumah. Setelah sesi pembukaan beres, acara segera beralih ke kompetisi PUBG Mobile dan suasana kian mencair. Para gamer mulai tak malu-malu untuk duduk di mana saja serta bermain di booth game favoritnya.
Berdasarkan penjelasan senior production manager Gustav Wood dan chief operating officer Benjamin Husted saat memandu sejumlah media dalam tur, pemandangan acara Ultimo Hombre di Indonesia sangat berbeda dengan event di Inggris. Di negara asalnya, khalayak lebih menyukai permainan-permainan console atau PC. Baru kali ini mereka melihat bagaimana perangkat mobile begitu mendominasi – masing-masing orang menggenggam dan menatap layar smartphone miliknya. Menurut sang COO, hal tersebut merupakan bukti dari beraneka ragamnya minat gamer, bergantung dari di mana mereka tinggal.
Penyelenggara membagi Ultimo Hombre Axis Pyramid League jadi dua tema acara: kompetisi untuk para gamer profesional dengan total hadiah ratusan juta rupiah, serta turnamen-turnamen on-the-spot yang mempertandingkan FIFA 18, Dragon Ball FighterZ, Tekken 7, Mario Kart 8 Deluxe, Beat Saber, dan Pump It Up. Buat menyemangati ‘gamer kasual’, penyelenggara menyiapkan hadiah yang tak kalah menarik : ada keyboard mekanis Logitech G413, serta console Nintendo Switch sampai PlayStation 4 Pro.
Di hari kedua, Ultimo Hombre Axis Pyramid League turut dimeriahkan oleh kompetisi Cosplay Street, kemudian diramaikan pula oleh sejumlah selebriti gaming seperti Cassandra Florence, Sherlin Sutanto, Clara Mongstar, dan Claudia Theodora. Baik turnamen kelas eSport, pertandingan kasual, hingga event non-gaming tersebut merupakan realisasi dari moto Ultimo Hombre: semua orang bisa bermain, siapa pun dapat jadi pemenang.
Terlepas dari suasana santai dan bersahabat, penyelenggara berupaya memastikan semangat kompetitif tetap ada di Ultimo Hombre Axis Pyramid League. Menurut Benjamin Husted, semangat persaingan antar gamer adalah elemen yang ingin selalu Ultimo Hombre hadirkan di tiap acara serta menjadi ciri khas mereka.
Kabar gembiranya lagi, Jakarta bukanlah satu-satunya kota di Indonesia yang jadi tempat dilaksanakannya acara Ultimo Hombre. Tim penyelenggara asal Inggris itu punya rencana untuk menggelar event berikutnya di nusantara, tepatnya berlokasi di kota Surabaya pada bulan September nanti. Info lebih detail akan diungkap di waktu dekat.