Tag Archives: university

goKampus Receives Pre Series A Funding Led by Sovereign’s Capital and SALT Ventures

The edtech platform goKampus that focuses on lecture’s needs today (03/6) announced the pre-series A funding led by Sovereign’s Capital and SALT Ventures. Currently “oversubscribed”, also participated in this round Azure Ventures and several angel investors. The value was undisclosed. Additional capital will be focused on product development, team recruitment, and user acquisition.

“Sovereign’s Capital provides connections and accelerates growth in Indonesia, as well as a strong network in the United States; while SALT Ventures’ strong media presence in Indonesia makes it easy for us to increase the number of student users on the platform,” GoKampus’ Founder & CEO, Nathanael Santoso said.

Was founded in 2018, goKampus services seek to digitize college system by providing comprehensive access to higher education services. Starting from registration to campus, virtual learning services, scholarship information and education loan, and channelling internships.

A study case, students can be accepted into their dream department by sending a photo of their transcript. goKampus and college partners will proceed admission instantly through the application.

From the statistics, the startup currently has around 250 thousand active student users with 400 university partners spread across Indonesia and various other countries. As of 2021, it is also said that student placements through the GoKampus Instant Approval feature have increased 30 times compared to the previous year.

Earlier this year the GoKampus Cloud University program was launched as the first digital university to offer an on-demand digital business management curriculum equivalent to an undergraduate degree in Indonesia. The fee is claimed to be 40% more affordable than conventional universities, the curriculum is designed as attractive as possible, therefore, the study will not be boring.

“At goKampus Cloud University, each student can build their own curriculum, get the most advanced learning experience, transfer credits to our partner universities, earn a bachelor’s degree, or enter internships and work programs after they have completed the course. The courses will be through film and cinematic learning experiences, where class quality, student retention and learning outcomes will be accelerated and optimized. We plan to launch this latest version of the digital university experience in July,” Nathanael said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Aplikasi goKampus mencoba akomodasi proses pendaftaran kuliah hingga berbagai kebutuhan penunjang lainnya / goKampus

goKampus Dapatkan Pendanaan Pra-Seri A Dipimpin Sovereign’s Capital dan SALT Ventures

Platform edtech yang memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan perkuliahan goKampus hari ini (03/6) mengumumkan perolehan pendanaan pra-seri A yang dipimpin Sovereign’s Capital dan SALT Ventures. Dengan status “oversubscribed”, putaran ini turut didukung Azure Ventures dan beberapa angel investors. Tidak disebutkan besaran dana yang didapatkan. Modal tambahan akan difokuskan untuk penguatan produk, perekrutan tim, dan akuisisi pengguna.

“Sovereign’s Capital menyediakan koneksi dan percepatan pertumbuhan di Indonesia, serta jaringan yang kuat di Amerika Serikat; sedangkan presensi media SALT Ventures yang kuat di Indonesia memudahkan kami untuk menambah jumlah pengguna mahasiswa di platform,” ujar Founder & CEO goKampus Nathanael Santoso.

Didirikan sejak akhir 2018, layanan goKampus berusaha mendigitalkan kehidupan perkuliahan dengan menyediakan akses menyeluruh ke layanan perguruan tinggi. Mulai dari pendaftaran ke jurusan kampus, layanan belajar virtual, informasi beasiswa dan pinjaman dana pendidikan, hingga memudahkan untuk mencari tempat magang.

Contoh penggunaannya, seorang mahasiswa bisa diterima di jurusan impiannya dengan mengirimkan foto transkrip mereka. goKampus dan mitra perguruan tinggi akan memberikan keputusan penerimaan secara instan melalui aplikasi.

Dari statistik yang disampaikan, saat ini startup tersebut sudah memiliki sekitar 250 ribu pengguna mahasiswa aktif dengan 400 mitra universitas yang tersebar di Indonesia dan berbagai negara lainnya. Per tahun 2021 juga diklaim penempatan mahasiswa melalui fitur Instant Approval goKampus meningkat 30x lipat dibanding tahun sebelumnya.

Awal tahun ini program goKampus Cloud University juga diluncurkan sebagai universitas digital pertama yang menawarkan kurikulum manajemen bisnis digital setara S1 secara on-demand di Indonesia. Dengan biaya yang diklaim 40% lebih terjangkau dibandingkan universitas konvensional, kurikulum didesain semenarik mungkin sehingga membuat kegiatan pembelajaran tidak membosankan.

“Di goKampus Cloud University, setiap mahasiswa dapat membangun kurikulum mereka sendiri, mendapatkan pengalaman belajar paling canggih, melakukan transfer kredit ke mitra universitas kami, meraih gelar sarjana, atau masuk ke program magang dan kerja setelah mereka menyelesaikan kursus. Mata kuliah yang diajarkan akan menggunakan film dan pengalaman pembelajaran sinematik, di mana kualitas kelas, retensi siswa, dan hasil pembelajaran akan diakselerasi dan dioptimalkan. Kami berencana untuk meluncurkan pengalaman universitas digital versi terbaru ini pada bulan Juli,” kata Nathanael.

Application Information Will Show Up Here

GoKampus Comes with Educational Support Services for Students

The education technology industry (edtech) in Indonesia has encouraged various kinds of services. Another one rises with new innovation called GoKampus. The service founded by Nathanael Santoso and Jeganathan Sethu is developing an education ecosystem that facilitates students with university inquiries.

GoKampus’ CEO, Santoso told DailySocial that they have full commitment to provide services to facilitate students in more effective way, particularly for non-academic activities.

Was founded in December 2018, GoKampus has made it possible to register for lectures online, looking for scholarships, applying for college funding, managing campus events, and also a system that connects with companies for internships.

To date, GoKampus claims to have collaborated with 150 universities, 10 of which are abroad universities. In terms of users or students, there are a total of 145 thousand registered users.

“We collaborate with universities, students, and various related parties such as foundations, corporations, fintechs, and individuals to create a sustainable and mutual edtech ecosystem. It is by connecting related players in one place in order to present educational solutions,” Susanto said.

At the current stage, GoKampus is supported by several investors, including Sovereign’s Capital, EverHaus, Azure Ventures, and several angel investors.

Partnerships for better services

GoKampus has the ambition to be a complete platform instead of limited to features but also collaboration. In terms of educational funding, they have collaborated with some players in the education loan services sector such as KoinWorks, DanaCita, and Pintek. They are also actively exploring partnerships with other related parties, such as banking. In terms of features, instant registration becomes the leading one.

“The latest feature has launched since February 2020, we present an Instant Approval program for students to be able to get instant access to selected well-known campuses. Through this program, students only have to upload report cards and later get a letter of university acceptance instantly whether they meet the minimum criteria. (maximum 1 hour),” he continued.

The Covid-19 pandemic which limits the mobility of many people seems to be used properly by GoKampus to convince users that their services can be trusted to register for college.

“We started holding virtual counseling for students to get services around lectures or careers. We also work together to present Campus Webinars with various parties to educate students amid the study from home situations. Together with GoKampus, campus life can be easier, more productive, and enjoyable,” Susanto said.

In terms of the business model, Susanto said they take fees for the B2B service. This year, they are targeting to work with 300 to 400 campuses with 300 thousand registered users.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
GoKampus Aplikasi Bantu Mahasiswa

GoKampus Tawarkan Bergam Layanan Penunjang Belajar bagi Mahasiswa

Industri edutech atau teknologi pendidikan di Indonesia mulai kedatangan berbagai macam bentuk layanan. Salah satu yang membuat terobosan adalah GoKampus. Layanan yang kembangkan Nathanael Santoso dan Jeganathan Sethu ini mencoba mengembangkan ekosistem pendidikan yang memudahkan mahasiswa menjalani masa perkuliahannya.

Nathanael yang memegang peran sebagai CEO kepada DailySocial menjelaskan bahwa mereka memegang teguh komitmen untuk menghadirkan layanan yang bisa membuat kehidupan mahasiswa lebih efektif, terutama untuk kegiatan di luar pembelajaran.

Sejak diluncurkan pada Desember 2018 silam, GoKampus sudah bisa dimanfaatkan untuk mendaftar perkuliahan secara online, mencari beasiswa, mengajukan pendanaan kuliah, mengelola event kampus, dan juga sistem yang menghubungkan dengan perusahaan untuk keperluan magang.

Sampai saat ini GoKampus mengklaim sudah bekerja sama dengan 150 universitas, 10 di antaranya merupakan universitas dari luar negeri. Dari segi pengguna atau mahasiswa, total sudah ada 145 ribu pengguna terdaftar.

“Kami bekerja sama dengan universitas, mahasiswa, dan berbagai pihak terkait seperti yayasan, korporasi, fintech, hingga individu untuk membentuk sebuah ekosistem edtech yang berkesinambungan dan mutual. Dengan menghubungkan berbagai pemain dalam satu wadah yang kami kelola untuk menghadirkan solusi perkuliahan,” terang Nathanael.

Di tahap ini GoKampus didukung oleh beberapa investor, di antaranya adalah Soveregin’s Capital, EverHaus, Azure Ventures, dan beberapa angel investor.

Kerja sama perkuat layanan

Ambisi GoKampus menjadi aplikasi yang lengkap tidak hanya sebatas fitur tetapi juga kolaborasi. Pada fitur pendanaan kuliah misalnya, mereka telah menjalin kerja sama dengan beberapa pemain di sektor layanan pinjaman dana pendidikan seperti KoinWorks, DanaCita, dan Pintek. Mereka saat ini juga tengah aktif menjajaki kerja sama dengan pihak-pihak terkait lainnya, seperti perbankan. Dari segi fitur, pendaftaran instan menjadi salah satu yang diunggulkan.

“Fitur terbaru launch sejak Februari 2020, kami menyajikan program Instant Approval bagi siswa untuk bisa mendapatkan akses instan ke beberapa kampus ternama pilihan. Jadi melalui program ini, siswa hanya tinggal mengunggah nilai rapor dan jika memenuhi kriteria minimum siswa bisa mendapat surat penerimaan universitas secara instan (maksimal 1 jam),” lanjut Nathanael.

Pandemi Covid-19 yang membatasi mobilitas banyak orang tampaknya dimanfaatkan betul oleh GoKampus untuk meyakinkan pengguna bahwa layanannya bisa dipercaya untuk mendaftar kuliah.

“Kami mulai mengadakan virtual counselling bagi siswa untuk mendapatkan layanan seputar perkuliahan ataupun karier. Kami juga bekerja sama menghadirkan Campus Webinar dengan berbagai pihak untuk mengedukasi siswa di tengah situasi study from home ini. Bersama GoKampus, kehidupan kampus bisa lebih mudah, produktif, dan menyenangkan,” imbuh Nathanael.

Untuk model bisnis, Nathanael menjelaskan bahwa mereka mengambil fee untuk B2B service yang mereka jalankan. Di tahun ini mereka menargetkan bisa bekerja sama dengan 300 sampai 400 kampus dengan 300 ribu pengguna terdaftar.

Application Information Will Show Up Here

Arkavidia 4.0 ITB Akan Fokus Bahas Perkembangan Startup

Arkavidia akan diadakan untuk kali keempat oleh Himpunan Mahasiswa Informatika Institut Teknologi Bandung (HMIF ITB). Arkavidia 4.0 merupakan sebuah festival IT yang akan diselenggarakan pada tanggal 9-10 Februari 2018. Tujuan utama dari acara ini adalah untuk mengajak masyarakat lebih mengenal dunia IT, khususnya startup yang sekarang ini sedang memasuki masa keemasannya. Selain itu, Arkavidia juga difokuskan untuk mengembangkan softskill serta potensi inovasi dari mahasiswa. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka Arkavidia menyelenggarakan 4 acara, yaitu pre-event, lomba, seminar, dan expo.

Di pre-event Arkavidia 4.0 akan diselenggarakan “Global Game Jam”, yakni sebuah workshop membuat game secara berkelompok dalam waktu 2×24 jam. Acara ini berlangsung pada tanggal 26-28 Januari 2018. Untuk mengadakan acara ini, Arkavidia bekerja sama dengan GameDev Bandung dan Agate Studio. Acara ini diikuti oleh berbagai kalangan, baik mahasiswa ataupun sekelompok orang yang sudah mahir dalam game development. Pada acara ini, peserta juga mendapat ilmu dari pembicara yang merupakan developer game berpengalaman.

Acara lomba diselenggarakan pada tanggal 9 dan 10 Februari 2018. Lomba yang dimulai pada tanggal 9 Februari 2018 adalah Hackavidia, yaitu perlombaan sprint dimana developer akan bersaing untuk menciptakan terobosan baru yang dilakukan secara kontinu dalam 24 jam. Hackavidia terbuka untuk umum. Selain Hackavidia, terdapat lomba Capture The Flag, Competitive Programming, dan Technovation yang diadakan pada tanggal 10 Februari 2018 dan terbuka untuk mahasiswa se-Indonesia.

Capture The Flag adalah kompetisi yang bertema keamanan informasi. Peserta akan diminta untuk menguji keamanan dari sebuah sistem dengan cara mengumpulkan flag tersembunyi dari soal-soal yang diberikan. Competitive Programming merupakan lomba pemrograman yang bertujuan untuk menguji kemampuan berpikir logis dan komputasional. Peserta dituntut untuk menggunakan algoritma atau struktur data yang tepat untuk menyelesaikan setiap persoalan. Technovation adalah kompetisi pengembangan ide perangkat lunak yang bertujuan agar pesertanya memiliki wadah untuk menuangkan ide-ide kreatif yang dapat diimplementasikan secara riil dan dapat mendukung perkembangan IT dan startup di Indonesia agar Indonesia menjadi lebih mandiri.

Seminar yang akan diselenggarakan pada tanggal 10 Februari terbagi menjadi 2, yaitu Startup 101 Stage dan Technolgy Stage. Pada seminar kali ini, Arkavidia mengundang banyak tokoh yang berperan penting dalam perkembangan startup di Indonesia. Untuk Startup 101 Stage, tokoh-tokoh yang diundang adalah Rama Mamuaya (CEO DailySocial), Aaron Mashano (Chairman at Leaders of Tomorrow Group Ltd), Chrisna Aditya (CTO E-Fishery), Yoel Sumitro (Uber UX Senior Researcher), dan Tushar Bhatia (Head of Growth, Bukalapak). Sedangkan, untuk Technology Stage tokoh-tokoh yang diundang adalah On Lee (CTO GDP Venture), Adi Purwanto Sujarwadi (Go-Life Product Management Lead), Andri Yadi (CEO Dycodex), Budi Rahardjo (Dosen ITB, Founder and CTO Indo CSC), dan Aditya Dwiperdana (Co-founder, Agate Studio).

Expo yang diselenggarakan oleh Arkavidia adalah pameran startup dan wahana interaktif yang terkait dengan bidang informatika dan teknologi informasi. Acara ini terbagi menjadi 3 bagian exhibition, yaitu startup, wahana, dan sponsor. Di sini, pengunjung dapat mengenal secara langsung para penggiat digital startup beserta produknya, serta bermain dengan wahana-wahana teknologi terkini yang menarik dan mengasyikkan.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs resminya melalui tautan: https://arkavidia.id.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Arkavidia 4.0 ITB

[Guest Post] Productive Y Generation

Editorial: Y Generation, who is now still in college, working at a company or developing the business will play an important role in industrial development in the next 5-10 years, Joseph William Widjaya as a part of a university (lecturer) have an interesting view for this condition and also opinions about how to raise up a generation Y to be a productive generation.

Are you a Y Generation? Yes, if you were born in 1980 to 1995, and at least have the following characteristics:

Continue reading [Guest Post] Productive Y Generation

[Guest Post] Enthusiasm, Idealism, and Culture: University’s Main Asset to Trigger Innovation

Editorial: This article is the continuation theme about Silicon Valley, University in Indonesia and their relations with innovations and entrepreneurship. Sigit Purnomo as a lecturer surely has an interesting view about this theme. This article was written by Sigit Purnomo as a guest post.

This article tried to continue the trilogy of Angelina Veni about Silicon Valley, Rama Mamuaya with Universities in Indonesia Must be a Trigger for Innovation, and Wiku Baskoro withChoosing to Establish – Work in Startup or Work in a Large Company? In those trilogies there are similar topics of discussion, which is how university and industry collaborate in harmony to make a beautiful symphony called “Silicon Valley”. In this article I would like to talk over what have been said by Angelina Veni: “Silicon Valley is more than just a building, company, and universities – there is enthusiasm here, idealism, and culture.” Enthusiasm, idealism, and culture, my opinion is that these three things is very important for University in Indonesia to trigger an innovation.

Continue reading [Guest Post] Enthusiasm, Idealism, and Culture: University’s Main Asset to Trigger Innovation

Indonesian University Should Trigger Innovation

For the past several months, I’ve met with academics from universities all over the island. The chat I had was insightful and somewhat clarifying a theory I have had bouncing in my mind since last year about how universities have a big role in shaping Silicon Valley to become how it is today and of course how it’s related to Indonesian universities.

Silicon Valley’s history cannot be separated from universities surrounding the area, Stanford, UC Berkeley, Carnegie Mellon, etc. If you look at these universities, they aren’t just contributing through education and human resources, but rather to the spirit of entrepreneurship and innovation, the very soul of Silicon Valley.

Continue reading Indonesian University Should Trigger Innovation