Tag Archives: update netflix

Netflix Kini Sajikan Kualitas Audio yang Lebih Baik pada Katalog Filmnya

Berbicara soal film atau video, tentu saja resolusi selalu menjadi tolok ukur yang paling utama. Begitu pentingnya resolusi, terkadang kualitas audio jadi kurang diperhatikan. Padahal untuk beberapa film, seperti salah satu favorit saya, “Whiplash“, audio tidak kalah penting mengingat tema utama yang diangkat film tersebut adalah seputar musik.

Sebagai layanan streaming film paling top, Netflix rupanya juga berpendapat sama. Sebagai bentuk kepeduliannya, Netflix pun mengumumkan fitur baru yang berwujud audio berkualitas tinggi. Tentu saja berhubung kemampuan mendengar setiap individu berbeda, akan lebih mudah mengukur peningkatan kualitas audio berdasarkan besaran bitrate-nya.

Secara teknis, Netflix kini menawarkan audio dengan bitrate hingga 640 kbps buat para konsumen yang menonton menggunakan TV berkapabilitas surround 5.1. Di atas itu, spesifiknya untuk TV yang mendukung Dolby Atmos, bitrate audionya bisa mencapai angka 768 kbps (Atmos hanya tersedia untuk pemilik akun Premium).

Saya bilang “bisa mencapai” karena semua ini juga bergantung pada koneksi internet milik masing-masing konsumen. Ya, seperti halnya kualitas dan resolusi video, kualitas audio pada Netflix ini juga bisa dijadikan adaptif. Jadi seandainya koneksi Anda begitu lambat, Anda bisa mengorbankan kualitas audio demi menonton tanpa patah-patah (dalam resolusi rendah tentunya).

Singkat cerita, kita tak boleh lagi menyepelekan audio dalam sebuah film. Kalaupun kita tak bisa membedakan kualitasnya pada bitrate yang berbeda, setidaknya fitur baru ini bisa membantu kita mengoptimalkan pengalaman menonton, contohnya meminimalkan patah-patah (buffering) dengan menurunkan kualitas audio itu tadi.

Sumber: Netflix. Gambar header: Pixabay.

Netflix Hadirkan Integrasi Instagram Story

Sifat Instagram Story yang ephemeral (eksis untuk sementara waktu saja) menjadikannya tempat yang sangat ideal untuk berbagi apa saja. Tidak jarang saya menjumpai teman-teman yang membagikan lagu yang sedang didengarkannya di Spotify, dan tidak lama lagi sepertinya tren yang sama juga akan berlaku untuk film yang ditonton di Netflix.

Ya, Netflix baru saja meluncurkan integrasi Instagram Story pada aplikasi iOS-nya. Persis seperti integrasi Story di Spotify, di sini pengguna Netflix juga dapat membagikan film yang ditontonnya langsung dari aplikasi Netflix sendiri.

Yang dibagikan adalah poster atau custom artwork dari film yang bersangkutan, yang sudah disiapkan oleh Netflix sendiri. Dari situ pengguna masih bisa menambahkan elemen seperti sticker atau opsi polling. Ini jelas lebih praktis sekaligus lebih bagus hasilnya ketimbang mengambil screenshot lalu mengunggahnya ke Instagram Story.

Netflix Instagram Story

Pengguna lain yang melihat Story tersebut di perangkat iOS juga akan melihat tombol kecil berlabel “Watch on Netflix”, yang akan membawa mereka langsung ke film yang bersangkutan di aplikasi Netflix yang sudah ter-install pada perangkat.

Buat Netflix, integrasi semacam ini bisa membantu mereka mempromosikan konten-konten orisinalnya secara lebih luas lagi. Terlepas dari itu, pengguna dapat membagikan semua film yang tersedia di katalog Netflix, bukan hanya konten orisinalnya saja.

Untuk sekarang, fitur ini sudah tersedia secara global pada versi terbaru aplikasi Netflix di iOS. Pengguna perangkat Android masih harus bersabar menunggu.

Sumber: SlashGear dan TechCrunch.

Netflix Hadirkan Fitur Smart Download untuk Aplikasi Android-nya

Sejak akhir 2016, Netflix telah mempersilakan para pelanggannya untuk mengunduh konten dan menikmatinya secara offline menggunakan perangkat mobile. Langkah berikutnya bagi Netflix adalah menyempurnakan fitur download tersebut, terutama untuk menyesuaikannya dengan kebiasaan binge watching banyak pelanggan.

Kira-kira begitu premis di balik fitur Smart Download yang baru saja dirilis oleh Netflix. Berkat fitur ini, setiap kali pelanggan selesai menonton suatu episode, aplikasi Netflix secara otomatis bakal menghapusnya dan langsung mengunduh episode berikutnya. Sangat berguna bagi mereka yang kapasitas penyimpanan di ponselnya terbatas.

Jadi semisal Anda mengunduh episode 1 – 3 dari suatu serial TV dan Anda baru saja selesai menonton episode yang pertama, Netflix bakal menghapusnya dan langsung mengunduh episode yang ke-4. Fitur ini sifatnya opsional, dan Anda masih tetap bisa menyimpan episode-episode yang telah ditonton dengan menonaktifkan fitur ini jika mau.

Hal lain yang perlu dicatat, Smart Download hanya akan aktif ketika perangkat pengguna tersambung ke jaringan Wi-Fi, meski ada pula opsi untuk mengaktifkannya via jaringan selular. Pengguna juga akan diberi notifikasi setiap kali fiturnya aktif, dan setiap suatu episode selesai diunduh.

Smart Download sudah tersedia bagi para pelanggan Netflix yang menggunakan ponsel maupun tablet Android. Pengguna perangkat iOS di sisi lain masih harus bersabar menunggu kehadiran fitur ini beberapa bulan lagi.

Sumber: Variety.

Netflix Akan Luncurkan Fitur Video Preview Berformat Vertikal pada Smartphone-nya

Snapchat patut berbangga. Kalau mereka tidak memperkenalkan fitur Stories, mungkin sampai sekarang tidak akan ada Instagram Stories, dan format video vertikal pun mungkin juga tidak akan sepopuler sekarang.

Begitu populernya format ini, Netflix yang selalu diasosiasikan dengan industri perfilman (yang hampir pasti menggunakan format video horizontal) akhirnya juga latah dan mencoba memanfaatkannya. Pada bulan April nanti, aplikasi smartphone Netflix bakal dilengkapi fitur preview, dan video-video cuplikan tersebut bakal disajikan dalam format vertikal.

Fitur preview sebelumnya sudah bisa dinikmati jika membuka Netflix dari TV, namun akhirnya fitur ini datang juga ke ranah mobile. Pada awal peluncurannya, akan ada sekitar 75 judul yang memiliki preview, akan tetapi Netflix berencana menambah jumlahnya sampai ratusan, termasuk untuk film dan serial yang mereka produksi sendiri.

Sumber gambar: Variety
Sumber gambar: Variety

Pada aplikasi Netflix, preview akan tersaji lewat deretan icon bulat yang mewakili masing-masing judul. Kelihatan jelas Netflix mengambil inspirasi dari Instagram, dan sepertinya kita sudah tiba di titik di mana icon bulat pada aplikasi penyedia konten dapat diasosiasikan dengan video-video berdurasi pendek.

Setiap preview akan diputar selama 30 detik, sebelum berlanjut ke judul lainnya, atau bisa juga dilakukan secara manual dengan menggeser layar. Namun yang paling unik adalah tampilan preview-nya yang vertikal dan memenuhi layar.

Ini menarik sebab Netflix rela menugaskan tim video editornya untuk meng-crop koleksi film dan serial mereka agar preview-nya bisa tampil optimal di layar smartphone, tanpa mengharuskan pengguna memiringkan ponselnya.

Komitmen Netflix terhadap platform mobile ini didasari oleh statistik berikut: sekitar 20% dari semua aktivitas streaming Netflix berasal dari smartphone, dan lebih dari 50% pelanggan Netflix rutin mengakses layanan tersebut dari smartphone setiap bulannya.

Netflix pun sebenarnya sempat bereksperimen dengan fitur sosial dan mencoba mengintegrasikannya ke dalam aplikasi mobile-nya. Sayang hasil uji coba mereka mendapat respon buruk, di mana penguji yang aktif berpartisipasi hanya 2% saja.

Sumber: Variety.

Fitur Parental Control Netflix Kini Semakin Lengkap

Dengan katalog yang tergolong sangat lengkap, fitur parental control merupakan satu elemen yang tidak boleh dikesampingkan oleh Netflix, apalagi mengingat layanan streaming tersebut juga cukup serius membidik anak-anak sebagai target pasarnya lewat sebuah kategori khusus dan kumpulan konten interaktif.

Selama ini Netflix memang sudah menawarkan fitur tersebut, di mana orang tua dapat menetapkan PIN 4 digit untuk semua konten yang masuk dalam rating tertentu, semisal “Adults”. Dengan begitu, ketika anak-anak dengan sengaja atau tidak hendak memutar film yang masuk dalam kategori tersebut, mereka harus lebih dulu menginput PIN 4 digit itu tadi.

Akan tetapi masalah pun muncul ketika ada konten seperti “13 Reasons Why” yang mengangkat tema seputar kasus pelecehan seksual dan bunuh diri. Di satu sisi, banyak orang tua yang merasa film serial seperti ini bisa membantu mereka mengajari anak-anaknya yang sudah menginjak usia remaja. Namun di sisi lain, banyak juga yang khawatir karena film tersebut juga memperkenalkan konsep bunuh diri.

Netflix parental control

Solusinya, menurut Netflix, adalah dengan memberikan kontrol yang lebih mendalam lagi bagi orang tua. Sekarang, PIN 4 digit juga bisa diaktifkan untuk judul-judul yang spesifik, tidak peduli rating-nya bagaimana. Andaikata ada film kartun yang ternyata banyak menampilkan adegan berkelahi dan orang tua tidak mau anaknya menonton film tersebut, manfaatkan saja fitur ini.

Lebih lanjut, Netflix kini juga akan menampilkan rating suatu film begitu pengguna memutarnya. Rating ini akan muncul di pojok kiri atas, lengkap dengan penjelasan singkat terkait alasannya mendapat rating tersebut (sejumlah humor kasar, adegan dewasa, dan lain sebagainya).

Di sisi lain, penambahan fitur seputar rating dan parental control ini bisa dilihat sebagai upaya Netflix dalam mempersiapkan diri menghadapi layanan streaming kepunyaan Disney, yang dijadwalkan meluncur tahun depan dan dipastikan tidak memiliki konten berbau dewasa.

Sumber: TechCrunch dan Netflix.

Netflix Luncurkan Konten Interaktif, Ajak Penonton untuk Menentukan Jalan Cerita Film

Ada yang baru dari Netfllix. Layanan streaming film tersebut baru saja meluncurkan jenis konten baru yang bersifat interaktif. Interaktif? Video game maksudnya? Bukan, konten ini masih berupa film, akan tetapi yang bisa Anda dikte jalan ceritanya.

Film interaktif pertama yang telah disiapkan adalah “Puss in Book: Trapped in an Epic Tale” garapan DreamWorks, yang mengisahkan Puss, karakter kucing dari serial Shrek yang tengah terjebak di dalam buku dongeng. Untuk membebaskan diri, dia harus melewati sejumlah tantangan, dan tantangannya ini penonton yang menentukan.

Tentukan plot film dengan memilih satu dari dua opsi yang diberikan / Netflix
Tentukan plot film dengan memilih satu dari dua opsi yang diberikan / Netflix

Dalam beberapa kesempatan selama menonton film, penonton akan diminta untuk memilih di antara dua opsi menggunakan remote control TV atau dengan langsung menyentuh layar tablet. Pilihan penonton ini akan langsung berpengaruh pada plot film, bahkan ending-nya pun bisa jadi berbeda.

Menurut pengakuan Carla Engelbrecht Fisher selaku Director of Product Innovation di Netflix, salah satu yang menjadi inspirasi adalah putrinya sendiri yang masih berusia enam tahun. Putrinya tersebut senang menonton acara TV seperti “Dora the Explorer” atau “Blue’s Clues”, dan selagi menonton, dia kerap mengajak karakternya berbicara.

Acara-acara TV semacam itu memang cukup sering mendorong penontonnya untuk melontarkan jawaban. Namun tentu saja ini bukan interaksi dua arah yang sebenarnya, sebab semuanya akan lanjut berjalan sesuai naskah yang sudah disiapkan tanpa ada naskah alternatif.

Jalan cerita yang bercabang untuk Puss in Book yang berujung pada dua ending yang berbeda / Netflix
Jalan cerita yang bercabang untuk Puss in Book yang berujung pada dua ending yang berbeda / Netflix

Lain halnya dengan konten interaktif yang Netflix luncurkan ini. Sejumlah naskah alternatif telah disiapkan untuk Puss in Book demi menyesuaikan dengan opsi yang dipilih oleh penonton, dan seperti yang sudah saya singgung, ending-nya pun ada dua.

Selain Puss in Book, film interaktif lain yang akan hadir mulai 14 Juli mendatang adalah “Buddy Thunderstruck: The Maybe Pile” yang memiliki empat ending, kemudian disusul oleh “Stretch Armstrong: The Breakout” tahun depan. Setidaknya untuk sekarang, film-film interaktif ini memang ditujukan buat kalangan anak-anak.

Untuk Buddy Thunderstruck, ending-nya malah ada empat / Netflix
Untuk Buddy Thunderstruck, ending-nya malah ada empat / Netflix

Konten interaktif ini untuk sekarang baru bisa dinikmati di sejumlah smart TV, set-top-box dan perangkat iOS; sedangkan kompatibilitas dengan perangkat Android, Chromecast, Apple TV maupun versi web akan menyusul ke depannya. Di samping itu, Netflix juga sudah punya rencana untuk bereksperimen dengan elemen interaktif yang lebih kompleks.

Sumber: 1, 2, 3.

Netflix Ganti Sistem Rating Lima Bintang dengan Opsi Like atau Dislike

Begitu besarnya katalog film yang dimiliki Netflix, terkadang kita bingung harus menonton apa. Di situlah algoritma rekomendasi Netflix bekerja, menyuguhkan rekomendasi supaya kita bisa menemukan konten yang menarik secepat mungkin. Sayangnya, algoritma ini kurang begitu efektif karena mengandalkan sistem rating lima bintang.

Gampangnya, bintang lima buat Anda bisa jadi bintang satu buat saya. Masing-masing konsumen memiliki selera yang berbeda. Itulah mengapa Netflix memutuskan untuk menghapuskan sistem rating lima bintang dan menggantinya dengan yang lebih simpel: like atau dislike.

Netflix memang tidak menyebut sistem baru ini dengan istilah tersebut, namun setidaknya itulah yang muncul di benak saya ketika melihat icon “thumbs-up” atau “thumbs-down”. Kalau Anda tidak suka dengan filmnya, tinggal pilih opsi dislike, maka Netflix pun tidak akan merekomendasikannya lagi kepada Anda.

Tentunya film tersebut masih bisa Anda temukan lewat hasil pencarian, namun Netflix memastikan film itu tidak akan muncul lagi di homepage Anda. Sistem baru ini sejatinya banyak terinspirasi oleh aplikasi dating yang dipelopori Tinder.

Tujuan akhir yang ingin dicapai Netflix adalah memberikan rekomendasi yang lebih personal dan akurat buat masing-masing pengguna. Rating berbasis bintang tadinya akan digantikan oleh persentase cocok atau tidak film itu dengan selera Anda, dan ini didasari oleh like atau dislike yang Anda bubuhkan tadi, bukan berdasarkan popularitas film itu di kalangan pengguna lain.

Sejak sistem baru ini diuji coba, Netflix melihat kenaikan sebesar 200 persen dalam hal pemberian rating oleh pengguna. Singkat cerita, semakin sering Anda memilah-milah mana yang Anda suka dan mana yang tidak, semakin sempurna pula rekomendasi yang akan diberikan oleh Netflix.

Sumber: Netflix.

Fitur Download Netflix Kini Tersedia untuk Perangkat Windows 10

Sekitar empat bulan yang lalu, Netflix resmi menghadirkan fitur download pada aplikasi Android dan iOS-nya, memungkinkan pengguna untuk menikmati konten yang sudah diunduh tanpa koneksi internet – unduh dulu di rumah, lalu tonton saat berada di luar, kira-kira seperti itu praktek umumnya.

Kabar baiknya, Netflix telah menambahkan fitur yang sama pada aplikasi Windows 10-nya. Fitur download ini jelas sangat berguna bagi mereka yang hendak menonton dalam kualitas HD, akan tetapi koneksi internetnya tidak cukup kuat untuk streaming dengan lancar.

Seperti di mobile, konten yang bisa diunduh dapat ditemukan di kategori “Available for Download”. Sayangnya sampai sejauh ini variasi kontennya hanya terbatas pada film atau serial yang ditayangkan secara eksklusif oleh Netflix macam Narcos. Ke depannya jumlahnya mungkin akan bertambah seiring Netflix mendapat persetujuan dari para pemegang lisensi.

Untuk melihat daftar film atau serial yang sudah diunduh, Anda bisa membuka menu dan memilih opsi “My Downloads”. Semua yang tertera di situ bisa Anda nikmati secara offline. Sekali lagi, fitur ini mungkin kurang begitu berarti buat yang koneksi internetnya mumpuni, tapi sangat membantu bagi yang kewalahan streaming dalam kualitas HD.

Sumber: Windows Central.

Netflix Hadirkan Tombol untuk Melewati Adegan Pembuka Serial TV

Serial TV umumnya menampilkan adegan pembuka di setiap episodenya, dan tradisi ini masih belum berubah hingga sekarang – meski terkadang ada juga yang memilih memakai teknik cold open.

Buat mayoritas penonton, tidak ada yang salah dari hal ini. Namun bagi para binge-watcher (mereka yang menunggu sebuah serial TV tayang hingga satu season lalu menonton episode-episodenya secara beruntun), seringkali mereka memilih untuk melewatinya. Saya sendiri termasuk penonton jenis ini, dan kehadiran layanan streaming seperti Netflix membuat kebiasaan binge-watching semakin sulit untuk dihilangkan.

Beruntung Netflix baru-baru ini memenuhi permintaan banyak konsumennya. Layanan streaming terpopuler ini telah menghadirkan sebuah tombol khusus untuk melewati adegan pembuka sehingga penonton dapat langsung lompat ke adegan awal di setiap episode serial TV.

Tombol “Skip Intro” ini akan muncul di bagian kanan bawah saat Anda mengarahkan kursor mouse. Ya, untuk sementara fitur ini baru tersedia di Netflix versi web saja, dan belum merambah aplikasi mobile-nya sama sekali.

Menariknya, saat pengguna memilih untuk mengaktifkan auto-play semua episode dalam satu season, fitur ini akan aktif dengan sendirinya dan adegan pembuka akan langsung dilewati. Sungguh ini merupakan impian para binge-watcher sejak lama.

Sumber: The Verge.

Konten Netflix Kini Bisa Dinikmati Secara Offline

Setelah lama ditunggu-tunggu, Netflix akhirnya menghadirkan fitur download. Ya, mulai hari ini, konten pada layanan streaming film tersebut bisa dinikmati secara offline dari ponsel maupun tablet.

Fitur download ini berlaku untuk semua pelanggan tanpa terkecuali, baik yang menggunakan perangkat Android atau iOS. Untuk mengaksesnya, mereka tinggal membuka kategori baru berlabel “Available for Download” dalam versi teranyar aplikasi Netflix.

Untuk sementara baru ada beberapa judul yang bisa diunduh macam Orange Is The New Black, Narcos dan The Crown, tapi ke depannya Netflix berjanji akan terus menambahnya. Saat ada film atau serial TV yang bisa diunduh, akan muncul tombol “Download” di samping “Play” seperti pada gambar.

Pengguna juga bisa memilih hendak mengunduhnya dalam kualitas standar atau HD, menyesuaikan dengan kecepatan koneksi dan kapasitas penyimpanan perangkatnya. Fitur ini jelas sangat ideal dalam skenario seperti ketika pengguna hendak naik pesawat, dimana mereka bisa tetap menikmati Netflix tanpa koneksi internet di sepanjang penerbangan.

Sejauh ini tidak ada omongan terkait ketersediaan fitur ini pada versi web maupun desktop Netflix. Dugaan saya fitur ini cuma tersedia di mobile karena asumsinya koneksi internet pasti akan terus tersedia saat berada di rumah dan mengakses Netflix di TV atau komputer.

Sumber: The Next Web dan Netflix.