Tag Archives: update zoom

Pengguna Zoom Versi iPad Kini Dapat Memberikan Reaksi via Gestur

Selama pandemi masih terus berlanjut, Zoom dan platform video conferencing lainnya masih akan terus memegang peranan penting dalam keseharian kita. Buat Zoom, ini mereka jadikan pegangan untuk terus berbenah dan meluncurkan sederet pembaruan setiap bulannya.

Menjelang pergantian bulan, Zoom memperkenalkan sejumlah fitur baru yang cukup menarik. Yang paling berkesan adalah fitur untuk memberikan reaksi via gestur tubuh. Jadi ketika partisipan mengangkat tangannya, maka panel videonya juga akan menampilkan reaksi “Raise Hand”. Lalu saat partisipan mengacungkan jempolnya, maka reaksi “Thumbs Up” pun juga akan otomatis ditampilkan.

Fitur ini tersedia di aplikasi Zoom versi iPad, dan sejauh ini baru dua gestur tersebut yang dapat dikenali dan diterjemahkan menjadi reaksi. Tentu saja ada kans Zoom bakal menambah jumlahnya ke depannya, apalagi mengingat interaksi non-verbal semacam ini sangatlah berguna untuk menjaga kelancaran sesi meeting virtual. Ketimbang harus memotong pembicaraan hanya untuk mengatakan “oke”, mengacungkan jempol jelas terkesan lebih praktis.

Selanjutnya, ada fitur Focus Mode. Sesuai namanya, fitur ini dirancang untuk membantu kita lebih fokus selama mengikuti sesi Zoom. Caranya adalah dengan mengubah tampilan sehingga masing-masing partisipan hanya bisa melihat dirinya, host/co-host, dan konten yang tengah dibagikan. Berhubung tidak bisa melihat partisipan lain, harapannya adalah kita jadi tidak mudah teralihkan perhatiannya.

Zoom mengembangkan Focus Mode untuk memfasilitasi kegiatan belajar-mengajar online. Namun fitur ini tentu juga berguna dalam konteks bekerja, semisal ketika mengikuti sesi rapat dan harus mendengarkan presentasi dari seseorang.

Update baru ini juga memungkinkan pengguna untuk berpindah dari Zoom versi mobile ke desktop secara seamless, demikian pula sebaliknya. Juga bermanfaat adalah kemampuan admin untuk membatasi fitur screen sharing demi mencegah tersebarnya informasi-informasi sensitif tanpa disengaja.

Sumber: Engadget dan Zoom.

Zoom Luncurkan Integrasi Aplikasi Pihak Ketiga

Selama lebih dari satu tahun terakhir ini, Zoom telah menjadi aplikasi wajib bagi para pekerja sekaligus pelajar. Namun Zoom rupanya tidak mau berhenti sampai di situ saja. Mereka juga ingin berkembang hingga menjadi sebuah platform yang menawarkan integrasi berbagai macam layanan.

Layanannya tidak harus bikinan sendiri, melainkan yang berasal dari pihak ketiga, yang selama ini sudah rutin dipakai oleh konsumen Zoom. Kira-kira begitulah premis di balik Zoom Apps, fitur baru yang sudah bisa dinikmati oleh semua konsumen Zoom mulai hari ini. Kehadiran Zoom Apps pada dasarnya memungkinkan pengguna untuk mengakses berbagai aplikasi pihak ketiga langsung dari dalam jendela aplikasi Zoom.

Di awal peluncurannya ini, total sudah ada lebih dari 50 aplikasi yang tersedia di Zoom App Marketplace, mulai dari yang memungkinkan kolaborasi secara langsung macam Asana atau Dropbox Spaces, sampai yang sesimpel Pexels untuk mengganti virtual background, dan bahkan game seperti Heads Up. Sesi quiz menggunakan Kahoot! pun sekarang bisa diadakan tanpa perlu mengandalkan browser dan meninggalkan Zoom.

Agar bisa menikmati fitur integrasi ini, Anda perlu versi terbaru aplikasi Zoom untuk perangkat desktop. Setelahnya, Anda bakal menemukan tab baru berlabel “Apps”. Untuk perangkat mobile, sayangnya Zoom sama sekali tidak menyinggung soal ketersediaan fitur ini di aplikasi Android maupun iOS-nya. Sepertinya fitur ini memang eksklusif untuk perangkat desktop.

Dalam kesempatan yang sama, Zoom turut mengumumkan ketersediaan Zoom Events, sebuah platform lengkap yang dapat dimanfaatkan untuk menggelar beragam acara virtual. Zoom Events pada dasarnya menawarkan semua yang dibutuhkan pihak penyelenggara acara, mulai dari pembuatan event hub, manajemen registrasi dan penjualan tiket, sampai lobi untuk mewadahi interaksi para partisipan.

Sumber: Engadget dan Zoom.

Zoom Luncurkan Fitur Baru, Buat Tampilan Video Conference Jadi Makin Interaktif

Gonta-ganti virtual background mungkin adalah hal paling sepele yang bisa kita lakukan untuk mengurangi rasa bosan selagi mengikuti sesi Zoom mingguan atau bahkan harian. Namun tetap saja, hal ini tidak bisa menutupi fakta bahwa kita semua masih terpisah satu sama lain meski berada di dalam satu sesi video conference yang sama.

Tidak selamanya harus seperti itu kalau menurut Zoom. Mereka baru saja meluncurkan fitur yang cukup menarik bernama Immersive View. Seperti yang bisa dilihat pada gambar di atas, fitur ini memungkinkan semua peserta video conference untuk tampil dalam satu virtual background yang sama, memunculkan kesan seolah-olah mereka sedang berada dalam satu ruang rapat virtual.

Oke, tidak semua, melainkan maksimum sampai 25 orang saja. Kalau lebih dari itu, maka sisanya akan ditampilkan dalam deretan thumbnail di atas seperti biasanya. Anda juga harus menggunakan aplikasi Zoom versi 5.6.3 atau yang lebih baru di perangkat Windows atau macOS agar dapat melihat tampilan Immersive View. Alternatifnya, bisa juga dengan menggunakan web app Zoom di browser.

Fitur ini dapat diaktifkan oleh host lewat menu yang sama seperti ketika mengaktifkan tampilan Speaker View atau Gallery View. Host bebas mengatur posisi partisipan di ruang virtual secara manual, atau membiarkan sistem yang mengatur secara otomatis. Selain menggunakan beberapa opsi yang tersedia, host juga bisa memakai gambar atau videonya sendiri sebagai latar belakang Immersive View.

Immersive View pertama kali diumumkan dalam ajang Zoomtopia 2020 pada bulan Oktober, dan sekarang sudah tersedia untuk seluruh pengguna Zoom, baik yang gratisan maupun berbayar. Namun Zoom sebenarnya bukan yang pertama mengimplementasikan fitur ini. Jauh sebelumnya, Microsoft lebih dulu meluncurkan fitur serupa bernama Together Mode, yang kemudian juga ikut dihadirkan di Skype. Well, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, bukan?

Melihat keterbatasannya, fitur ini mungkin bakal lebih cocok untuk sesi meeting tim dalam jumlah kecil, atau malah untuk acara webinar. Dalam format webinar, yang ditempatkan di virtual background hanyalah sang host dan semua panelis saja, tidak termasuk pesertanya.

Sumber: The Verge dan Zoom.