Tag Archives: VALORANT esports

Hybrid Cup Tarkam Series VALORANT Season 2 Dimenangkan Oleh Horyzone Hydra

Menindaklanjuti Hybrid Cup Tarkam Series VALORANT yang berjalan sukses bulan lalu, Hybrid.co.id pun kembali melangsungkan turnamen tersebut ke musim keduanya bulan ini. Hybrid Cup Tarkam Series telah selesai diselenggarakan pada tanggal 19-20 Maret 2021 kemarin. Bulan lalu ada tim Reckless Lads yang keluar sebagai pemenang. Bulan ini, kami mencoba melakukan sedikit perubahan dengan menerapkan peraturan maksimum rank di tingkat Diamond 1. Jadi seperti apa pertandingan Hybrid Cup Tarkam Series di bulan ini?

Setelah melalui pertandingan yang panjang dan persaingan yang ketat, ada tim Horyzone Hydra yang keluar sebagai pemenang di musim ini. Ingin kenal lebih dekat dengan tim yang keluar sebagai juara di Hybrid Cup Tarkam Series VALORANT Season 2, saya pun mewawancara Richardo Albert “sokdarth” Wijaya yang merupakan Duelist dari tim Horyzone Hydra.

 

Terjun Dunia Kompetitif Sebagai Penyaluran Hobi ke Arah yang Positif

Sebelum lebih lanjut membahas cerita dari Sokdarth, mari kita berkenalan dulu dengan punggawa tim Horyzone Hydra. Selain Sokdarth, empat anggota tim Horyzone Hydra sendiri adalah Mohammad “HYZO” Zaki sebagai Duelist, Luis Garcias “SilentSamurai27” Unggara sebagai Initiator, Dicky Hartanto “SARS” Wijaya sebagai Smoker, dan Ryan “V1zual” sebagai Sentinel.

Setelah memperkenalkan punggawa timnya, saya lalu menanyakan awal mula terbentuknya tim tersebut. Richardo bercerita bahwa awal terbentuknya tim adalah karena pertemanan dirinya dengan empat anggota lainnya.


View this post on Instagram

A post shared by Hybrid.IDN (@hybrid.dojo)

“Kami memang sudah lama dan sering main bareng. Lama kelamaan kami jadi berpikir ‘kenapa tidak mencoba mencari tim saja? Karena game adalah hobi kami, siapa tahu kami bisa menghasilkan sesuatu apabila mendapatkan tim.’ Akhirnya kami coba ikut seleksi tim Horyzone Esport, diterima, sampai akhirnya berposisi seperti sekarang.” Tutur Richardo menceritakan.

Dari sisi personal, Richardo sendiri menceritakan bahwa dirinya masih berstatus sebagai pelajar SMA. Mengingat usianya yang masih muda, Richardo bercerita bahwa dirinya memang secara aktif menceritakan hobinya kepada sang orang tua agar mendapat dukungan. “Kebetulan hal tersebut memang saya lakukan, supaya mendapat support, dan supaya orang tua dapat memahami hobi kami. Akhirnya sekarang pun orang tua saya mendukung hobi saya ini, pake banget! Tapi di luar dari itu, memang beberapa kawan satu tim saya masih ada yang kurang dapat dukungan dari orang tuanya.”

Richardo juga menjelaskan alasannya mencoba ikut Hybrid Cup Tarkam Series, pengalaman sebelumnya, serta pengalamannya mengikuti turnamen ini. Richardo mengatakan bahwa Hybrid Cup Tarkam Series adalah turnamen ke-6 yang pernah dia ikuti. Menariknya, peraturan pembatasan rank ternyata jadi motivasi Richardo untuk mengikuti Hybrid Cup Tarkam Series. “Kebetulan Rank kami setingkat dengan Rank maksimal yang ditetapkan sebagai syarat turnamen. Karena hal tersebut, kami melihat ada peluang. Selain itu kami juga berpikir turnamen ini bisa menjadi wadah mencari pengalaman.” Tuturnya.

Setelahnya ia pun menceritakan bagiamana perjalanannya di turnamen tersebut.

“Setelah berbagai persiapan, perjalanan kami di Hybrid Cup Tarkam Series dimulai dari hari pertama melawan XNL Ladies. Waktu itu kami puas karena berhasil menyelesaikannya dengan skor 13-1. Lalu setelahnya melawan tim ‘Saya Ayam’ yang menurut saya adalah tim terberat yang kami hadapi di turnamen tersebut. Kami berhasil menyelesaikannya dengan skor 13-11. Lalu lanjut melawan team HH, berhasil menang dengan skor 13-4 yang membawa kami ke babak semi-final yang ditandingkan esok harinya. Esok harinya kami bertanding melawan TMM, ternyata berhasil menang juga. Sampai akhirnya masuk Grand Final melawan TroubleFast dan menang juga, berhasil meraih juara pertama.” Richardo bercerita.

Pertandingan babak final sebenarnya juga tak kalah seru. Richardo dan kawan-kawan Horyzone Hydra sempat ketinggalan di game pertama. Namun mereka berhasil comeback sampai memenangkan game 1. Pada game kedua, kepercayaan diri Horyzone Hydra pun memuncak yang membuat mereka dapat mendapatkan kemenangan secara solid 2-0 dari seri best-of-3.

Terakhir, menutup perbincangan, Richardo atau Sokdarth pun menceritakan pendapatnya soal Hybrid Cup Tarkam Series dan apa yang jadi target mereka. “Kalau soal target, tindakan pastinya adalah kami ingin ikut lebih banyak turnamen lagi supaya bisa mendapat lebih banyak pengalaman. Kalau soal Hybrid Cup Tarkam Series, saya merasa turnamen ini bagus dan sudah dipersiapkan dengan baik. Kalau ada lagi, tentunya kami akan mengikutinya.” tutup Richardo.

 


Selamat untuk Horyzone Hydra yang berhasil menjadi juara Hybrid Cup Tarkam Series VALORANT Season 2. Semoga prestasinya terus melejit di masa depan dan bisa mewakili Indonesia di turnamen-turnamen besar nantinya. Hybrid Cup Tarkam Series sendiri akan kembali hadir di bulan depan. Ikuti media sosial Hybrid Dojo dan laman Hybrid.co.id agar tidak ketinggalan info seputar esports ataupun turnamen Hybrid Cup Tarkam Series berikutnya!

Tim Ninja Turut Berlaga dalam Turnamen VALORANT T1 x Nerd Street Gamers Showdown

Game VALORANT besutan Riot Games yang baru dirilis di pertengahan bulan Juni 2020, perlahan mulai menunjukkan geliat skena kompetitifnya. Sekalipun di tengah situasi pandemi, melalui VALORANT Ignition Series turnamen berskala komunitas mulai dirintis secara global.

Salah satu talent dari streaming platform Mixer yang baru saja diumukan ditutup, Ninja, dikonfirmasikan ikut dalam gelaran turnamen yang diinisiasi T1 dan Nerd Street Gaming.

Ninja sendiri adalah streamer game Fortnite yang terkenal dan memiliki basis penggemar dalam jumlah yang tidak main-main. Keikutsertaan Ninja akan membawa antusiasme lebih banyak lagi pada game VALORANT.

Kepada ESPN, CEO T1, Joe Marsh menyatakan“kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Nerd Street Gamers untuk mengadakan VALORANT Ignition Series yang pertama di region Amerika.”

Tyler "Ninja" Blevins | via: businessinsider.com
Tyler “Ninja” Blevins | via: businessinsider.com

Tergabung sebagai kapten dan dengan nama tim yang sama, Ninja akan ada beraksi bersama beberapa pro player dari game FPS lainnya. Sejak diluncurkan, VALORANT sudah menarik perhatian beberapa pro player dari game seperti CS:GO, Apex Legends, Overwatch, hingga Fortnite. Selain dari Ninja, empat pemain lainnya menargetkan diri untuk terjun ke skena kompetisi VALORANT sedari awal.

Berikut adalah roster line up tim Ninja:

Tyler “Ninja” Blevins (captain)
Michael “sonii” Sherman
Austin “Morgausse” Etue
Greg “Grego” McAllen
Alex “Lex” Deily

Turnamen bertajuk T1 x Nerd Street Gamers Showdown akan digelar tanggal 26 sampai 28 Juni 2020. Dengan total prize pool sebesar 50.000 Dolar Amerika, akan tersedia 16 slot tim. Adapun 12 tim akan mengisi slot direct invite dan 4 slot lainnya diperebutkan melalui kualifikasi terbuka. Nantinya pertandingan juga akan disiarkan di streaming platform Twitch.

VALORANT Ignition Series | via: playvalorant.com
VALORANT Ignition Series | via: playvalorant.com

Sebelumnya di region Eropa dan Asia sudah ada 2 turnamen yang masuk ke dalam rangkaian VALORANT Ignition Series. G2 Esports menjadi organisasi pionir yang mengadakan turnamen VALORANT di region Eropa sedangkan CyberZ melalui turnamen bertajuk RAGE Invitational menjadi penyelenggara yang pertama di region Asia.

Sekalipun game VALORANT masih seumur jagung, di region Amerika sudah hadir beberapa tim terkemuka yang lain seperti tim The Sentinels, tim Cloud9, tim TSM dan masih ada beberapa tim yang belum memperkenalkan divisi VALORANT mereka.

Dengan adanya VALORANT Ignintion Series pertama di region Amerika, akan membuka kesempatan bagi banyak player dari berbagai level untuk dapat berkompetisi dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

 

 

CEO G2 Esports Ungkap Alasan Investasinya Kepada Skena VALORANT

Tak bisa dipungkiri bahwa G2 Esports adalah nama yang disegani di dalam ekosistem esports terutama Eropa. Organisasi ini adalah salah satu jagoan di skena League of Legends, jadi juara di LEC Spring 2020, dan merupakan runner-up World Championship 2019. Begitu juga di skena Rainbow Six Siege, yang mana mereka adalah juara Six Invitational 2019.

Kini, dengan rilisnya VALORANT, fps terbaru besutan Riot Games, G2 Esports berencana mengincar kejayaan kembali. Sebelumnya, saat diwawancara oleh Sky Sports sang CEO sudah memberikan pernyataan, bahwa G2 Esports tak hanya ingin melakukan ekspansi tapi juga ingin menjadi yang terbaik di dalam skena tersebut. Tak hanya itu, dalam rangkaian VALORANT Ignition Series, G2 Esports bahkan juga menyelenggarakan sebuah kompetisi VALORANT untuk skena EMEA (Europe, Middle-East, Africa).

Sumber: VALORANT Official
Sumber: VALORANT Official

Membahas soal keputusan organisasi esports asal Spanyol ini, salah satu media bisnis ternama, Forbes, mewawancara Carlos Rodriguez Santiago (Ocelote) CEO G2 Esports. Terkait alasan, Ocelote mengatakan bahwa VALORANT adalah top title, karena ia menganggap game tersebut begitu menarik untuk dimainkan dan ditonton, layaknya League of Legends.

“G2 Esports punya tujuan untuk bisa membentuk sebuah fondasi dari bagaimana esports menjadi di masa depan. Ini adalah peran kami di dalam ekosistem, dan apa yang kami lakukan sangat cocok dengan peran yang saya sebutkan tadi. Seiring hal tersebut, kami juga berharap ini bisa menginspirasi organisasi lain untuk membangun tim yang kuat dan membuat sebuah lanskap esports yang menyenangkan serta kompetitif, secara bersama sama. Ini adalah inisiatif dengan risiko besar, namun punya potensi memberi timbal balik yang besar, dan kami sangat bahagia untuk menjadi ujung tombak dari usaha Riot Games.” Ocelote menjelaskan secara mendetil.

Selain itu, sejak diumumkan pertama kali, beberapa organisasi esports bahkan juga terjun dalam membuat sebuah turnamen. Ini mungkin terlihat membingungkan, mengapa tim esports seperti T1 dan G2 membuat turnamen esports.

Sumber: Riot Games Official Media
Sumber: Riot Games Official Media

Ocelote juga menjelaskan alasan kenapa ia membuat turnamen VALORANT. “Tujuan utama kami dalam membuat turnamen adalah agar VALORANT mendapat perhatian dari orang-orang, dan saya rasa sejauh ini saya telah melakukannya dengan cukup baik. Membuat turnamen juga menjadi cara yang luar biasa untuk memberi kesempatan kepada pemain yang belum pernah mendapat kesuksesan pada kesempatan yang mereka dapat di masa lalu.” tukasnya.

“Yang terpenting adalah, membuat turnamen seperti ini akan membuat rekan kami sangat senang, dan turnamen ini menggarisbawahi alasan kenapa investasi kepada G2 Esports adalah keputusan terbaik yang dapat dilakukan sebuah brand, agar mereka bisa menjadi relevan di dalam komunitas gamers.” tutup Ocelote dalam sesi wawancara.

Sampai saat ini, Riot Games terlihat masih berfokus pada proses pengembangan VALORANT. Dari sisi esports, mereka baru menyajikan VALORANT Ignition Series saja, yang merupakan sebuah sirkuit turnamen yang diselenggarakan oleh pihak ketiga, namun dengan dukungan dari Riot Games.