Sektor keuangan suatu negara merupakan salah satu sektor fundamental bagi pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Sektor keuangan ibarat jantung negara. Dengan kata lain, jika sektor tersebut sehat dan stabil, pertumbuhan ekonomi akan berjalan dengan lancar.
Cadangan devisa suatu negara merupakan salah satu indikator bahwa sektor keuangan negara tersebut dalam keadaan baik dan perekonomiannya baik-baik saja.
Selain itu, cadangan devisa yang terus meningkat menciptakan citra positif bagi negara.
Pengertian Cadangan Devisa
Cadangan devisa adalah semua kekayaan luar negeri yang dikelola oleh Badan Jasa Keuangan dan dapat digunakan sewaktu-waktu untuk membiayai ketidakseimbangan neraca pembayaran, menstabilkan mata uang dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing, dan untuk keperluan lain.
Berdasarkan definisi tersebut, keuntungan cadangan devisa suatu negara dapat digunakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan membiayai defisit neraca pembayarannya.
Cadangan devisa diartikan sebagai total valuta asing yang dimiliki
pemerintah dan swasta dari suatu negara. Cadangan devisa dapat diketahui dari posisi neraca pembayaran.
Semakin banyak devisa yang dimiliki pemerintah dan penduduk suatu negara semakin besar kemampuan negara tersebut dalam melakukan kegiatan transaksi ekonomi dan keuangan internasional dan semakin kuat pula mata uang negara tersebut.
Sebuah negara yang cadangan devisanya dapat membiayai impor menunjukkan bahwa sektor keuangannya stabil, memungkinkannya untuk terlibat dalam perdagangan internasional dan memperluas pasar manufakturnya.
Sebuah negara dengan cadangan devisa rendah menunjukkan bahwa negara tersebut tidak dapat menghasilkan mata uang asing. Oleh karena itu, cadangan devisa harus dijaga dengan baik agar dapat mengesankan negara.
Cadangan devisa dan perekonomian domestik pada dasarnya saling berkaitan. Jika perekonomian domestik melemah, cadangan devisa akan berkurang.
Sebaliknya, ketika perekonomian membaik, cadangan devisa meningkat. Oleh karena itu, perekonomian domestik perlu dikelola dengan baik dan komprehensif agar cadangan devisa dalam negeri dapat terus tumbuh.
Fungsi Cadangan Devisa
Cadangan Devisa bisa dikatakan sebagai salah satu kekuatan ekonomi negara khususnya dalam sektor keuangan. Oleh karena itu, suatu negara harus bijak saat menggunakan devisa. Penggunaan devisa yang bijak akan memberikan manfaat pada negara. Adapun fungsi-fungsi devisa yang bermanfaat bagi suatu negara sebagai berikut.
Alat Pembiayaan Hutang Luar Negeri
Beberapa negara, terutama negara berkembang, membayar utangnya ke negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Hal ini disebabkan karena pendapatan pemerintah tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Karena kekayaan setiap negara berbeda, pendapatan setiap negara juga berbeda. Penggunaan kekayaan secara efektif dapat digunakan sebagai sumber pendapatan pemerintah dan bahkan sebagai cadangan devisa suatu negara.
Cadangan devisa ini dapat digunakan untuk membayar utang luar negeri. Setelah utang negara dilunasi, cadangan devisa digunakan untuk pertumbuhan ekonomi, pembangunan, dan keperluan lainnya.
Alat Pembayaran Perdagangan Internasional
Ada banyak negara yang ingin mengimpor produk unggulan untuk dijual di pasar dunia dan menghasilkan perdagangan internasional. Perdagangan internasional dapat meningkatkan pendapatan suatu negara.
Salah satu aspek terpenting dari perdagangan internasional adalah kegiatan impor dan ekspor. Untuk transaksi impor dan ekspor diperlukan alat pembayaran yaitu devisa. Mata uang ini sering digunakan sebagai alat pembayaran untuk perdagangan internasional karena kemudahan penggunaan dan kemampuan untuk melakukan transaksi.
Dengan demikian, devisa yang digunakan saat melakukan transaksi perdagangan internasional bisa dijadikan sebagai mata uang kedua untuk suatu negara.
Alat Pembiayaan Hubungan Internasional
Setiap negara harus menjaga hubungan baik dengan negara lain. Hubungan yang baik antara dua negara atau lebih memudahkan negara untuk menjalin kerjasama.
Untuk menjalin hubungan dengan negara lain membutuhkan biaya operasional, seperti kegiatan yang dilakukan di luar negeri, perjalanan dinas ke luar negeri, dan kegiatan diplomatik antar negara. Biaya operasional ini bisa dibiayai melalui devisa negara.
Penggunaan devisa dalam melakukan hubungan internasional harus digunakan secara bijaksana dan semaksimal mungkin agar devisa tidak terbuang percuma.
Sebagai Sumber Pendapatan Negara
Sebagian besar fungsi devisa digunakan sebagai alat pembayaran dan pendanaan. Dari membayar perdagangan internasional hingga pembiayaan untuk membangun hubungan internasional.
Berbeda dengan fungsi devisa lainnya, fungsi devisa terakhir digunakan sebagai sumber pendapatan bagi pemerintah. Devisa memungkinkan pembangunan domestik, menstabilkan sektor keuangan dan menopang pertumbuhan ekonomi.
Fungsi devisa sebagai salah satu sumber pendapatan negara harus dijaga dengan baik supaya pendapatan negara tidak berkurang bahkan diharapkan bisa bertambah.
Sumber-sumber devisa bisa didapatkan di dalam negeri. Oleh karena itu, sumber-sumber devisa yang ada di dalam negeri harus diperoleh dengan maksimal supaya fungsi-fungsi devisa bisa terlaksana.
Sumber Devisa Negara
Semua devisa yang ada di negara tersebut harus berasal dari sumber pendapatan terbesar. Dengan kata lain, negara dengan pariwisata yang kuat akan memaksimalkan pertumbuhan pariwisata, menarik lebih banyak wisatawan asing dan lokal, dan negara tersebut akan memperoleh devisa yang lebih tinggi.
Sumber devisa yang tinggi menjaga stabilitas cadangan devisa negara. Sumber devisa bukan hanya ada di sektor pariwisata, tetapi masih ada sumber-sumber devisa lainnya. Simak sumber-sumber devisa sebagai berikut.
Kegiatan Ekspor Barang dan Jasa
Kegiatan ekspor baik barang maupun jasa merupakan sumber pendapatan devisa yang dapat diandalkan karena memberikan banyak manfaat bagi negara seperti pengenalan produk unggulan yang dijual dengan harga bersaing.
Semakin banyak barang dan jasa yang diekspor, pendapatan suatu negara meningkat, sehingga cadangan devisa cenderung meningkat terus. Oleh karena itu, pemerintah negara harus memaksimalkan kegiatan ekspor ini.
Bantuan Luar Negeri
Pinjaman dan bantuan luar negeri biasanya datang dalam bentuk uang. Ini karena uang dianggap sebagai sumber devisa negara yang lebih masuk akal. Namun, beberapa negara mungkin mengirimkan bantuan dalam bentuk barang.
Bantuan dalam bentuk barang juga sangat berguna bagi negara, tetapi hanya dapat digunakan untuk menghemat devisa. Sebab, negara penerima bantuan berupa komoditas tidak perlu mengeluarkan cadangan devisa (uang) untuk membeli komoditas tersebut.
Pendanaan Swasta
Beberapa negara mungkin menggunakan dana sektor swasta sebagai sumber devisa. Sumber devisa yang disediakan dapat diberikan dalam bentuk uang atau dalam bentuk investasi pembangunan sehingga negara tidak perlu mengeluarkan dana selama pembangunan. Contoh pengembangan sektor swasta adalah Moda Rata Terpadu (MRT).
Utang Luar Negeri
Beberapa negara berkembang yang belum mampu menghasilkan cadangan devisa secara maksimal akan membutuhkan kredit luar negeri. Oleh karena itu, pinjaman dari luar negeri dicatat sebagai sumber utang pemerintah dan cadangan pemerintah.
Oleh karena itu, dana pinjaman harus digunakan secara optimal untuk memastikan peningkatan yang stabil dalam cadangan devisa untuk membayar utang-utang ini.
Pariwisata
Beberapa negara, termasuk Indonesia, mengandalkan sektor pariwisata sebagai sumber pemasukan devisa. Pariwisata di Indonesia sudah terkenal di luar negeri, sehingga banyak wisatawan yang ingin berkunjung ke Indonesia. Bali adalah daerah yang paling banyak dikunjungi di Indonesia dan memiliki keindahan alam yang luar biasa.
Ketika turis asing bepergian, mereka menukar uang untuk mereka gunakan di negara yang dikunjungi. Uang yang diperoleh wisatawan dalam perjalanan mereka digunakan sebagai mata uang asing untuk negara. Dengan kata lain, jika jumlah wisman terus bertambah, pendapatan devisa dari sektor pariwisata akan meningkat.
Bea Masuk
Jika produk datang dari luar negeri, akan dikenakan biaya impor. Biaya bea cukai ini sering disebut pajak impor. Bea masuk ini merupakan sumber devisa yang potensial.
Semakin banyak barang yang masuk ke dalam negeri, semakin besar pula pendapatan yang diterima negara tersebut dari sektor bea masuk. Oleh karena itu, negara harus mengoptimalkan sektor bea masuknya karena merupakan sumber devisa dan dapat menambah cadangan devisa.