Tag Archives: valuta asing

Apa itu Cadangan Devisa : Pengertian, Fungsi, Sumber dan Macamnya

Sektor keuangan suatu negara merupakan salah satu sektor fundamental bagi pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Sektor keuangan ibarat jantung negara. Dengan kata lain, jika sektor tersebut sehat dan stabil, pertumbuhan ekonomi akan berjalan dengan lancar.

Cadangan devisa suatu negara merupakan salah satu indikator bahwa sektor keuangan negara tersebut dalam keadaan baik dan perekonomiannya baik-baik saja.

Selain itu, cadangan devisa yang terus meningkat menciptakan citra positif bagi negara.

Pengertian Cadangan Devisa

Cadangan devisa adalah semua kekayaan luar negeri yang dikelola oleh Badan Jasa Keuangan dan dapat digunakan sewaktu-waktu untuk membiayai ketidakseimbangan neraca pembayaran, menstabilkan mata uang dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing, dan untuk keperluan lain.

Berdasarkan definisi tersebut, keuntungan cadangan devisa suatu negara dapat digunakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan membiayai defisit neraca pembayarannya.

Cadangan devisa diartikan sebagai total valuta asing yang dimiliki
pemerintah dan swasta dari suatu negara. Cadangan devisa dapat diketahui dari posisi neraca pembayaran.

Semakin banyak devisa yang dimiliki pemerintah dan penduduk suatu negara semakin besar kemampuan negara tersebut dalam melakukan kegiatan transaksi ekonomi dan keuangan internasional dan semakin kuat pula mata uang negara tersebut.

Sebuah negara yang cadangan devisanya dapat membiayai impor menunjukkan bahwa sektor keuangannya stabil, memungkinkannya untuk terlibat dalam perdagangan internasional dan memperluas pasar manufakturnya.

Sebuah negara dengan cadangan devisa rendah menunjukkan bahwa negara tersebut tidak dapat menghasilkan mata uang asing. Oleh karena itu, cadangan devisa harus dijaga dengan baik agar dapat mengesankan negara.

Cadangan devisa dan perekonomian domestik pada dasarnya saling berkaitan. Jika perekonomian domestik melemah, cadangan devisa akan berkurang.

Sebaliknya, ketika perekonomian membaik, cadangan devisa meningkat. Oleh karena itu, perekonomian domestik perlu dikelola dengan baik dan komprehensif agar cadangan devisa dalam negeri dapat terus tumbuh.

Fungsi Cadangan Devisa

Cadangan Devisa bisa dikatakan sebagai salah satu kekuatan ekonomi negara khususnya dalam sektor keuangan. Oleh karena itu, suatu negara harus bijak saat menggunakan devisa. Penggunaan devisa yang bijak akan memberikan manfaat pada negara. Adapun fungsi-fungsi devisa yang bermanfaat bagi suatu negara sebagai berikut.

Alat Pembiayaan Hutang Luar Negeri

Beberapa negara, terutama negara berkembang, membayar utangnya ke negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Hal ini disebabkan karena pendapatan pemerintah tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Karena kekayaan setiap negara berbeda, pendapatan setiap negara juga berbeda. Penggunaan kekayaan secara efektif dapat digunakan sebagai sumber pendapatan pemerintah dan bahkan sebagai cadangan devisa suatu negara.

Cadangan devisa ini dapat digunakan untuk membayar utang luar negeri. Setelah utang negara dilunasi, cadangan devisa digunakan untuk pertumbuhan ekonomi, pembangunan, dan keperluan lainnya.

Alat Pembayaran Perdagangan Internasional

Ada banyak negara yang ingin mengimpor produk unggulan untuk dijual di pasar dunia dan menghasilkan perdagangan internasional. Perdagangan internasional dapat meningkatkan pendapatan suatu negara.

Salah satu aspek terpenting dari perdagangan internasional adalah kegiatan impor dan ekspor. Untuk transaksi impor dan ekspor diperlukan alat pembayaran yaitu devisa. Mata uang ini sering digunakan sebagai alat pembayaran untuk perdagangan internasional karena kemudahan penggunaan dan kemampuan untuk melakukan transaksi.

Dengan demikian, devisa yang digunakan saat melakukan transaksi perdagangan internasional bisa dijadikan sebagai mata uang kedua untuk suatu negara.

Alat Pembiayaan Hubungan Internasional

Setiap negara harus menjaga hubungan baik dengan negara lain. Hubungan yang baik antara dua negara atau lebih memudahkan negara untuk menjalin kerjasama.

Untuk menjalin hubungan dengan negara lain membutuhkan biaya operasional, seperti kegiatan yang dilakukan di luar negeri, perjalanan dinas ke luar negeri, dan kegiatan diplomatik antar negara. Biaya operasional ini bisa dibiayai melalui devisa negara.

Penggunaan devisa dalam melakukan hubungan internasional harus digunakan secara bijaksana dan semaksimal mungkin agar devisa tidak terbuang percuma.

Sebagai Sumber Pendapatan Negara

Sebagian besar fungsi devisa digunakan sebagai alat pembayaran dan pendanaan. Dari membayar perdagangan internasional hingga pembiayaan untuk membangun hubungan internasional.

Berbeda dengan fungsi devisa lainnya, fungsi devisa terakhir digunakan sebagai sumber pendapatan bagi pemerintah. Devisa memungkinkan pembangunan domestik, menstabilkan sektor keuangan dan menopang pertumbuhan ekonomi.

Fungsi devisa sebagai salah satu sumber pendapatan negara harus dijaga dengan baik supaya pendapatan negara tidak berkurang bahkan diharapkan bisa bertambah.

Sumber-sumber devisa bisa didapatkan di dalam negeri. Oleh karena itu, sumber-sumber devisa yang ada di dalam negeri harus diperoleh dengan maksimal supaya fungsi-fungsi devisa bisa terlaksana.

Sumber Devisa Negara

Semua devisa yang ada di negara tersebut harus berasal dari sumber pendapatan terbesar. Dengan kata lain, negara dengan pariwisata yang kuat akan memaksimalkan pertumbuhan pariwisata, menarik lebih banyak wisatawan asing dan lokal, dan negara tersebut akan memperoleh devisa yang lebih tinggi.

Sumber devisa yang tinggi menjaga stabilitas cadangan devisa negara. Sumber devisa bukan hanya ada di sektor pariwisata, tetapi masih ada sumber-sumber devisa lainnya. Simak sumber-sumber devisa sebagai berikut.

Kegiatan Ekspor Barang dan Jasa

Kegiatan ekspor baik barang maupun jasa merupakan sumber pendapatan devisa yang dapat diandalkan karena memberikan banyak manfaat bagi negara seperti pengenalan produk unggulan yang dijual dengan harga bersaing.

Semakin banyak barang dan jasa yang diekspor, pendapatan suatu negara meningkat, sehingga cadangan devisa cenderung meningkat terus. Oleh karena itu, pemerintah negara harus memaksimalkan kegiatan ekspor ini.

Bantuan Luar Negeri

Pinjaman dan bantuan luar negeri biasanya datang dalam bentuk uang. Ini karena uang dianggap sebagai sumber devisa negara yang lebih masuk akal. Namun, beberapa negara mungkin mengirimkan bantuan dalam bentuk barang.

Bantuan dalam bentuk barang juga sangat berguna bagi negara, tetapi hanya dapat digunakan untuk menghemat devisa. Sebab, negara penerima bantuan berupa komoditas tidak perlu mengeluarkan cadangan devisa (uang) untuk membeli komoditas tersebut.

Pendanaan Swasta

Beberapa negara mungkin menggunakan dana sektor swasta sebagai sumber devisa. Sumber devisa yang disediakan dapat diberikan dalam bentuk uang atau dalam bentuk investasi pembangunan sehingga negara tidak perlu mengeluarkan dana selama pembangunan. Contoh pengembangan sektor swasta adalah Moda Rata Terpadu (MRT).

Utang Luar Negeri

Beberapa negara berkembang yang belum mampu menghasilkan cadangan devisa secara maksimal akan membutuhkan kredit luar negeri. Oleh karena itu, pinjaman dari luar negeri dicatat sebagai sumber utang pemerintah dan cadangan pemerintah.

Oleh karena itu, dana pinjaman harus digunakan secara optimal untuk memastikan peningkatan yang stabil dalam cadangan devisa untuk membayar utang-utang ini.

Pariwisata

Beberapa negara, termasuk Indonesia, mengandalkan sektor pariwisata sebagai sumber pemasukan devisa. Pariwisata di Indonesia sudah terkenal di luar negeri, sehingga banyak wisatawan yang ingin berkunjung ke Indonesia. Bali adalah daerah yang paling banyak dikunjungi di Indonesia dan memiliki keindahan alam yang luar biasa.

Ketika turis asing bepergian, mereka menukar uang untuk mereka gunakan di negara yang dikunjungi. Uang yang diperoleh wisatawan dalam perjalanan mereka digunakan sebagai mata uang asing untuk negara. Dengan kata lain, jika jumlah wisman terus bertambah, pendapatan devisa dari sektor pariwisata akan meningkat.

Bea Masuk

Jika produk datang dari luar negeri, akan dikenakan biaya impor. Biaya bea cukai ini sering disebut pajak impor. Bea masuk ini merupakan sumber devisa yang potensial.

Semakin banyak barang yang masuk ke dalam negeri, semakin besar pula pendapatan yang diterima negara tersebut dari sektor bea masuk. Oleh karena itu, negara harus mengoptimalkan sektor bea masuknya karena merupakan sumber devisa dan dapat menambah cadangan devisa.

Koku

Following Koku Expansion Plan to Indonesia

Koku, a Singapore based financial technology startup is receiving pre series A funding of $2 million led by Jason Zeng. It’s to be used for product development and regional expansion, Indonesia as one of the target.

Koku is a startup offering technology solution for foreign exchange. They will plan, develop, and provide technology for the uncovered, such as Non-Banking Financial Institutions (LKBB) like remittance service and liquidity providers.

The plan is to provide FX TechUp Suite Koku that consists of three solutions, White Label Remittance, Liquidity Providers Connect Solution, and API Solution. Those are to help LKBB that hasn’t been integrated with technology. The product is claimed to increase business opportunity and offering scale for additional value to all customers.

“With our customer who capable to integrate unique solutions for users, operational or expansion plan, we want to empower them with skills to provide digital cash transfer service which cheaper, faster, and digital based money transfer also Foreign Exchange service to their customers,” Koku’s Founder & CEO Calvin Goh said.

In terms of expansion, they saw a great potential for Indonesia to contribute in the local and regional money transfer industry. In addition, Indonesia is said as a country with rapid growth in technology.

Although, Koku has no plan to build office in Indonesia. They intend to make partners with expertise in local market. Those are not only limited to the e-wallet, but also micro loan and payment company also money transfer and exchange business.

It’s possible for Koku to perform partnership with local supermarket or mini-market in helping people without bank account to have access to the financial service.

“Currently we’re in the starting level with our plan in Indonesia. Moreover, we’re very strategic in running Koku business to ensure the right collaboration. As part of the strategy, our priority is to improve technology in order to empower the potential customer in Indonesia with the right technology to accelerate their growth in time. The main objective is to help foreign business to enter local market as part of their business growth and expansion,” Calvin Goh said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Koku di Indonesia

Menilik Rencana Ekspansi Koku ke Indonesia

Koku, startup teknologi finansial asal Singapura meraih pendanaan pra-seri A sebesar $2 juta yang dipimpin oleh Jason Zeng. Dana tersebut rencananya akan dimanfaatkan untuk pengembangan produk dan ekspansi regional, Indonesia jadi salah satu target singgahnya.

Koku merupakan startup yang menawarkan solusi teknologi untuk pertukaran mata uang asing (valas). Mereka merancang, mengembangkan, dan menyediakan teknologi untuk mereka yang belum tersentuh layanan, seperti Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) seperti lembaga penyedia layanan remitansi dan penyedia likuiditas.

Caranya dengan menyediakan FX TechUp Suite Koku yang terdiri dari tiga solusi yakni White Label Remittance, Liquidity Providers Connect Solution, dan API Solution. Ketiga solusi tersebut dihadirkan untuk membantu LKBB yang belum mengintegrasikan teknologi. Produk tersebut diklaim mampu menumbuhkan peluang bisnis dan meningkatkan skala penawaran bisnis sehingga mampu memberikan nilai lebih bagi pelanggan.

“Dengan pelanggan kami yang mampu untuk mengintegrasikan solusi unik untuk menghadapi pengguna, kebutuhan operasional atau rencana ekspansi, kami ingin memberdayakan mereka dengan kemampuan untuk menyediakan layanan transfer uang digital yang lebih murah, cepat dan pengiriman uang berbasis digital serta layanan FX (Foreign Exchange) kepada pelanggan mereka,” terang Founder & CEO Koku Calvin Goh.

Untuk ekspansi, mereka melihat adanya potensi luar biasa bagi Indonesia untuk berkontribusi pada pertumbuhan industri pengiriman uang lokal dan regional. Selain itu Indonesia juga dipandang sebagai negara yang sedang berkembang pesat dari perspektif teknologi.

Kendati demikian Koku saat ini belum akan membuka kantor cabang di Indonesia. Mereka akan mencoba menjalin mitra yang memiliki keahlian di pasar lokal. Mitra tersebut rencananya hanya terbatas pada pemain e-wallet, tetapi juga perusahaan pinjaman mikro dan pembayaran dan bisnis pengiriman dan penukaran uang.

Koku juga tidak menutup kemungkinan akan menjalin kerja sama dengan supermarket dan minimarket lokal untuk membantu masyarakat yang tidak memiliki rekening bank untuk memiliki akses ke layanan keuangan.

“Saat ini kami masih dalam tahap awal untuk rencana kami di Indonesia. Sehubungan dengan itu, saat ini kami sangat strategis dalam menjalankan bisnis Koku untuk memastikan kami berkolaborasi dengan mitra yang tepat. Sebagai bagian dari strategi tersebut, prioritas saat ini adalah untuk terus meningkatkan teknologi kami, sehingga kami berhasil memberdayakan pelanggan potensial kami di Indonesia dengan teknologi yang tepat untuk mendorong pertumbuhan mereka ketika saatnya tiba. Tujuan jangka panjang kami adalah untuk membantu bisnis di luar negeri memasuki pasar Indonesia sebagai bagian dari pertumbuhan dan ekspansi bisnis mereka,” teran Calvin.