Tag Archives: venture partner

Arya Setiadharma

Arya Setiadharma: Sebagai Venture Partner di MDI, Fokus Saya Membantu Fundraising dan Dealsourcing

MDI Ventures resmi mendapuk Arya Setiadharma sebagai Venture Partner. Arya yang juga menjabat sebagai CEO Prasetia Dwidharma, akan bertanggung jawab untuk membantu MDI Ventures melakukan fundraising dan dealsourcing.

Untuk fundraising, fokusnya menggalang dana investasi dari Limited Partner (LP) yang lebih luas, termasuk untuk mendukung MDI Singapore Office. Sedangkan untuk dealsourcing, mencari startup yang cocok untuk disuntik dana oleh MDI. Untuk bisa mendapatkan informasi startup-startup bagus yang sedang fundraising, Arya bertanggung jawab membangun hubungan yang baik dengan Venture Capital yang lain.

“Dalam dunia venture capital, menurut saya kita harus membangun kepercayaan antar sesama investor. Sebagai investor, saya tidak akan membohongi investor lain hanya untuk menyelamatkan salah satu investment saya. Tentunya saya akan senang apabila ada startup portofolio Prasetia yang bisa mendapatkan investasi dari MDI. Tetapi saya sudah sampaikan kepada tim MDI, bahwa dengan posisi saya di MDI, mereka harus lebih critical dan selective terhadap startup portofolio Prasetia yang masuk ke pipeline,” ujar Arya.

Arya Setiadharma / Doc. Pribadi
Arya Setiadharma / Doc. Pribadi

Tahun ini Prasetia Dwidharma menjadi salah satu venture capital yang cukup aktif berinvestasi. Di Indonesia, mereka menyuntikkan dana di Redkendi, Doogether, Nimbly, dan Seekmi. Sementara di luar negeri mereka berpartisipasi dalam pendanaan Dropee (Malaysia), Kinexcs, Postr, TransferFi, VRCollab, dan Interviewer AI (Singapura).

Selain itu mereka juga berinvestasi di beberapa lulusan Y Combinator, seperti Traverse Technologies, Reelables, Spiral Genetics, Switchboard, dan Brainkey.

Menyoal kriteria investasi Arya menjelaskan, “Yang kami lihat pertama adalah founder-nya. Apakah benar-benar mengerti problem yang mereka ingin solusikan? Setelah itu kami akan melihat besar atau tidaknya market yang ingin disasar. Baru terakhir kami akan melihat scalabilituy startup tersebut. Prasetia selama ini banyak berinvestasi di startup B2B.”

CEO Prasetia Dwidharma Bergabung dengan MDI Ventures

CEO Prasetia Dwidharma Arya Setiadharma Bergabung dengan MDI Ventures (UPDATED)

CEO Prasetia Dwidharma Arya Setiadharma resmi bergabung dengan MDI Ventures sebagai Venture Partner. Hal ini disampaikan langsung oleh Arya,  seperti ditulis dalam akun LinkedIn miliknya.

Prasetia Dwidharma beberapa kali terlibat dalam co-investment bersama dengan MDI Ventures. Nama Arya bahkan namanya sempat menjadi bahan perbincangan di kalangan investor bakal mengisi posisi CEO MDI Ventures selepas ditinggal Nicko Widjaja.

Pindahnya Nicko Widjaja ke BRI Ventures membuat posisi pimpinan MDI Ventures kosong. Di tengah upayanya melebarkan sayapnya di luar Indonesia, perusahan venture capital milik Telkom ini setidaknya harus memiliki pimpinan dengan visi serupa untuk menyukseskan rencana yang sudah dibangun sebelumnya.

Prasetia Dwidharma merupakan perusahaan investasi yang cukup aktif di Indonesia. Beberapa portofolio Prasetia Dwidharma sejauh ini antara lain MTarget, Pomona, Nodeflux, Ekrut, dan beberapa lainnya.

Sedangkan untuk MDI Ventures, di 2019 mereka terlihat cukup aktif melakukan investasi di beberapa startup di kawasan Asia Tenggara. Beberapa startup yang mengumumkan disuntik investasi oleh MDI Ventures antara lain Qlue, Instarem, CXA Group, dan QFPay. MDI juga telah resmi “membuka cabang” di Singapura melalui MDI Ventures Singapore Office (MDI SG) yang dipimpin oleh Shannon Lee.

Update: Ada kesalahan penulisan di tulisan sebelumnya yang memasukkan Privy dan Kata.ai di dalam portofolio Prasetia Dwidharma.

Ashraf Sinclair Bergabung dengan 500 Startups sebagai Venture Partner

500 Startups mengumumkan venture partner untuk Indonesia yang berasal dari dunia hiburan, Ashraf Sinclair. Dalam rilis yang diterima DailySocial, Managing Partners 500 Startups Khailee Ng mengungkapkan penunjukkan Ashraf sebagai partner 500 Startups merupakan perekrutan pertama di Indonesia. Khailee sendiri telah berelokasi ke Indonesia selama setahun terakhir untuk menyelami lebih banyak ekosistem startup Indonesia.

Ashraf akan mengurusi 500 Durians tahap kedua, dana segar yang digunakan untuk berinvestasi di kawasan Asia Tenggara, dengan fokus negara-negara seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Singapura dan Indonesia. Fokus pendanaan utamanya adalah pada putaran seed funding untuk sekitar 200 startup dengan nilai pendanaan mulai dari $50 ribu sampai $150 ribu.

“Setelah melihat kinerja Ashraf di dunia hiburan, saya percaya dengan bergabungnya Ashraf bersama tim 500 Startups akan memberikan angin segar kepada talenta dari dunia kreatif terutama di hiburan lokal yang selama ini dikuasai oleh Ashraf,” kata Managing Partners 500 Startups Khailee Ng.

Sebelumnya Khailee telah mengenal Ashraf sebagai angel investor dari salah satu startup asal Korea Althea yang direkomendasikan Khailee.

“Saya melihat ambisi yang dimiliki oleh Ashraf terhadap talenta kreatif di dunia entertainment, bisa mendukung generasi baru di Indonesia.”

500 Startups telah aktif berinvestasi di berbagai startup Indonesia, termasuk Bukalapak, HijUp, dan Kudo. Dana 500 Durians tahap 2 bernilai total 650 miliar Rupiah.

Ashraf telah tampil mewakili 500 Startups dalam kegiatan peresmian coworking space Rework beberapa waktu lalu. Enggan untuk mengumumkan peresmian dirinya sebagai venture partner di 500 Startups, Ashraf menegaskan akan fokus ke entrepreneur muda yang memiliki startup atau bisnis dalam tahap awal.

“Indonesia saat ini sudah menjadi pasar, bukan lagi permintaan lebih untuk hiburan namun juga layanan dan produk serta solusi yang mampu diberikan oleh entrepreneur. Dengan bergabungnya saya di 500 Startups dan kepercayaan yang telah diberikan, saya harapkan bisa menjadi platform yang tepat untuk saya bekerja lebih cepat dan untuk scale,” kata Ashraf.