Tag Archives: versi retail

Setelah Masa Pengembangan Selama 4 Tahun, Rust Siap Tinggalkan Early Access

Awalnya didesain sebagai tiruan DayZ serta mengadaptasi elemen-elemen dari Minecraft, Rust terus berevolusi hingga menjadi permainan survival sejati berkat penambahan formula crafting serta digantinya zombi dengan beruang dan serigala. Kreasi Facepunch Studios ini juga memicu kemunculan game-game sejenis dan membantu mempopulerkan genre survival.

Meski versi awalnya mendapatkan respons yang kurang positif akibat begitu banyaknya bug, Rust terjual satu juta kopi hanya dua bulan setelah tersedia di Steam Early Access. Lalu di akhir 2015, ia dibeli oleh tiga juta gamer. Setelah masa pengembangan selama kurang lebih empat tahun ini, desainer Garry Newman mengabarkan kesiapan timnya untuk melangkah ke tahap berikutnya: meninggalkan early access dan melepas Rust versi 1.0.

Menariknya, peluncuran Rust tidak dilakukan secara meriah dan Facepunch Studios tak mau cepat-cepat beralih ke proyek selanjutnya. Mereka berjanji untuk tetap fokus pada ekspansi konten dan akan terus menyempurnakan Rust. Developer juga sudah menyiapkan agenda ke depan: memoles gameplay agar proses belajarnya tidak terlalu sulit, kemudian memperbaiki kecerdasan buatan NPC.

Rust 1

Versi rampung Rst diklaim akan berjalan lebih stabil. Itu berarti, developer tak lagi perlu buru-buru merilis patch atau perbaikan. Frekuensi update mingguan akan diubah menjadi tiap satu bulan. Developer juga punya rencana untuk menyediakan dua versi berbeda: satu merupakan versi stabil dengan update bulanan, dan versi eksperimental buat mencoba hal-hal baru. Anda dipersilakan menikmati semuanya secara berbarengan.

Rust 3

Anda harus memaklumi jika harga Rust 1.0 berbeda dari sewaktu game masih berada di tahap alpha. Facepunch Studios berniat menaikkan harga permainan dari US$ 20 menjadi US$ 35. Di kawasan Indonesia, saat ini akses ke alpha dibanderol Rp 136 ribu. Saya berasumsi angkanya naik ke kisaran Rp 330 ribuan.

Rust akan lepas landas dari Steam Early Access pada tanggal 8 Februari 2018.

Developer tak lupa mengucapkan terima kasih bagi semua orang yang telah perpartisipasi di program early access, terutama gamer yang memberikan masukan dan opini, serta dengan sabar melaporkan bug serta para cheater. Facepunch Studios juga sangat mengapresiasi para pemain yang berkreasi menciptakan skin dan turut merancang mode permainan baru.

rust 2

Satu hal yang menghentikan saya membeli Rust (walaupun Early Access-nya dijajakan sangat murah) adalah ketiadaan kustomisasi karakter. Game ini menyuguhkan penampilan dan gender secara acak, padahal menciptakan karakter dari nol adalah bagian menyenangkan dari permainan berformula sandbox. Itu sebabnya saya lebih menyukai Conan Exiles.

HTC Umumkan Tanggal Dimulainya Masa Pre-Order Vive

Para antusias virtual reality kini dihadapkan pada pilihan besar: Oculus Rift dengan Facebook di belakangnya, atau Vive yang dikerjakan secara kolaboratif oleh HTC dan Valve. Setelah Oculus menyingkap segala informasi terkait device VR mereka, kali ini giliran HTC buka suara selepas memamerkan developer kit generasi kedua di CES 2016 minggu lalu.

Berbicara pada The Telegraph, CEO Cher Wang mengungkap waktu dimulainya masa pre-order HTC Vive. Sama seperti Rift sebelum dibukanya PO, sang produsen Taiwan itu masih enggan memberi tahu harganya. Besar kemungkinan, fitur dan kapabilitasnya tak jauh berbeda dari Vive Pre yang diproduksi untuk developer. Pertanyaan besarnya ialah, apakah ia akan lebih mahal atau lebih murah dari Rift?

Menakar dari Vive Pre, versi baru tersebut lebih nyaman dikenakan, kompatibel ke berbagai tipe wajah, memiliki ukuan yang lebih kecil namun bisa memuat kacamata, serta dibekali strap yang lebih mantap. Update turut diterapkan pada unit controller serta base station Lighthouse. Fitur kebanggaan HTC dan Valve adalah kamera depan ditambah sistem SteamVR Chaperone.

Berdasarkan data terakhir, headset menyuguhkan sepasang display OLED beresolusi 2160×1200 dipadu refresh rate 90Hz dan mempunyai field of view 110 derajat. Spesifikasi ini setara dengan Oculus Rift. Kelebihan Vive terletak pada fitur tracking, dukungan controller SteamVR dan kompatibilitas ke bermacam-macam gamepad PC.

Sejauh ini HTC dan Valve belum mengumumkan daftar kebutuhan hardware Vive, dan saya ragu headset bisa berjalan optimal di PC berkomponen standard. Rift menuntut kartu grafis GTX 970, dan menghitung secara kasar, kita terlebih dulu perlu menyiapkan sistem senilai kurang lebih US$ 1.500 buat menopang device virtual reality ini.

“Ketika kami mengumumkan Vive sepuluh bulan lalu, kami berambisi untuk mengubah cara manusia berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia,” ungkap Cher Wang secara tertulis. “Sejak saat itu, Vive telah memperoleh respons sangat positif dari media, pemerhati industri, konsumen serta ratusan partner dan brand yang bekerja sama bersama kami menggodok konten VR. Sudah sangat lama, VR hanyalah sekedar janji.”

Adanya kamera depan dan keinginan HTC mengadopsi tema premium, saya memprediksi bahwa harga Vive kemungkinan tak jauh berbeda dari Rift (walaupun saya berharap asumsi ini keliru). Pre-order dapat dilakukan mulai tanggal 29 Februari 2016, dan bersama dengan itu, HTC berjanji akan membeberkan segala informasi terkait Vive.

Kabarnya Oculus Rift Versi Retail Sudah Mulai Dikirimkan ke Developer

Pendaratan produk VR untuk konsumen memang sedikit tertunda, namun menyongsong 2016, rivalitas di ranah virtual reality kian memanas. Belum lama tim HTC Vive mengungkap kegembiraan karena berhasil membuat terobosan besar. Hal tersebut sedikit menunda peluncuran Vive, dan dari kabar terkini, Oculus Rift tampaknya kembali menyalip kompetitor utamanya itu.

Di website, tim Oculus VR mengumumkan bahwa terhitung minggu ini, mereka mulai mengirimkan head-mounted display Oculus Rift versi final plus SDK 1.0 ke para developer. Proses distribusi akan dilakukan secara bertahap, Oculus VR berencana mengeluarkannya tiap minggu. Rift SDK 1.0 sendiri memiliki fitur-fitur yang turut hadir di tipe retail, dan produsen memang sengaja membatasi jumlahnya.

Lalu bagaimana dengan Development Kit 2 dan SDK 0.8? Menurut Oculus VR, kombinasi keduanya masih menjadi platform pengembangan awal yang direkomendasikan. SDK 1.0 (dan Rift retail) hanya diperlukan jika permainan berbasis virtual reality tersebut dijadwalkan untuk dirilis di waktu dekat. Oculus turut mengingatkan, seandainya developer mempunyai agenda buat meluncurkan game tapi belum memperoleh hardware, mereka dipersilakan mengunggah versi preview dari aplikasi tersebut lewat submission tool.

Sedikit membahas kembali Oculus Rift, varian konsumen headset VR ini dijanjikan sanggup menyuguhkan kenyamanan, tingkat immersion dan sebuah rasa kehadiran layaknya prototype Crescent Bay. Tentu saja pengembang tak lupa menyempurnakan sejumlah aspek, contohnya sistem pelacak gerakan (tetap optimal sewaktu digunakan sambil berdiri atau duduk), revisi pada desain serta faktor ergonomis.

Oculus VR juga sangat bermurah hati dalam menyuguhkan paket penjualan. Versi retail mendukung penuh sistem operasi Windows 10, dibundel bersama unit controller Xbox One, periferal Oculus Touch, serta permainan EVE: Valkyrie untuk mereka yang melakukan pre-order. Berdasarkan tweet co-founder Palmer Luckey, gerbang pemesanan segera dibuka setelah tahun baru. Ia pun turut mengonfirmasi bahwa target waktu pelepasan tetap di Q1 2016.

Menilik komentar Luckey lebih jauh, Q1 berarti Oculus Rift selambat-lambatnya dapat dibeli konsumen di akhir bulan Maret 2016. Dengan begitu, ia boleh jadi tiba lebih dulu dari HTC Vive.

Mengenai harganya, besar kemungkinan Oculus Rift dibanderol melebihi estimasi sebelumnya di angka US$ 350. Dan itu belum meliputi PC yang sanggup menopang tuntutan olah visual tinggi – setidaknya menyimpan Intel i5-4590, RAM 8GB dan GPU GeForce GTX 970 / AMD 290.

Via PC Gamer & GizMag. Sumber: Oculus.