Tag Archives: virtual photoshoot

tren-foto-di-new-normal-sudah-coba-virtual-photoshoot-dan-terrace-photoshoot

Tren Foto di New Normal, Sudah Coba Virtual Photoshoot dan Terrace Photoshoot?

Industri fotografi salah satu yang terkena dampak langsung dari pandemi covid-19. Misalnya para fotografer, di mana banyak project pemotretan tertunda atau bahkan dihentikan. Pelaku di industri fotografi pun harus beradaptasi dengan situasi di mana sesi photoshoot tidak lagi di lakukan di studio maupun di titik keramaian.

Nah belakangan ini muncul tren baru yang mulai digemari banyak masyarakat dan dapat di lakukan di rumah masing-masing. Ya, virtual photoshoot dan terrace photoshoot yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat apabila ingin mengabadikan momen dari rumah di masa new normal dengan tetap menerapkan social distancing.

Virtual Photoshoot

Sesuai namanya, sesi foto virtual photoshoot tidak dilakukan secara langsung melainkan melalui video call. Sesi foto virtual ini membutuhkan koneksi internet kencang agar fotografer dapat menangkap momen objek foto dari layar laptop.

Keunikan dari virtual photoshoot adalah saat fotografer mencoba berbagai macam properti untuk menimbulkan efek yang berbeda, contohnya adalah menggunakan gelas bening atau lampu kedip saat mengambil foto di hadapan laptop. Dari sisi model juga dapat menggunakan beragam properti untuk mempercantik foto, misalnya memanfaatkan bunga, tanaman atau koleksi buku di rumah.

Virtual photoshoot dapat dilakukan dengan mudah dan praktis apalagi di dukung dengan pencahayaan natural yang maksimal. Namun yang harus diperhatikan bahwa hasil dari virtual photoshoot resolusinya rendah dan hasil fotonya cenderung kurang tajam.

Terrace Photoshoot

Sesi foto juga dapat dilakukan meski di rumah saja, misalnya dari teras, taman atau halaman rumah dengan menjaga jarak aman dengan fotografer. Awalnya terrace photoshoot di lakukan oleh para selebriti dan influencer, namun kini semakin banyak masyarakat yang mencoba tren tersebut untuk mengabadikan momen kebersamaan keluarga di rumah.

Fotografer dapat mengabadikan momen di teras rumah dari jarak minimal 2 meter dengan objek foto sehingga tetap mengikuti protokol keselamatan yang di sarankan pemerintah. Hasil dari terrace photoshoot tentunya lebih tajam dan memiliki resolusi tinggi karena diambil langsung menggunakan kamera.

Kedua tren foto saat masa new normal ini juga mempengaruhi layanan photoshoot yang di tawarkan oleh SweetEscape. SweetEscape menyediakan kode promo: TERRACESWEETESCAPE untuk layanan Terrace Photoshoot dengan harga Rp800.000 dan memberikan FREE Virtual Photoshoot bagi 20 pengguna pertama yang menyelesaikan pemesanan melalui aplikasi.

Selama beberapa minggu kami melihat semakin tinggi permintaan masyarakat akan inovasi foto di masa new normal. Untuk itu kami dengan senang hati memfasilitasi pelanggan yang ingin mencoba tren foto Virtual Photoshoot & Terrace Photoshoot dengan harga terjangkau.” Jelas Sabrina Soesilo, selaku Head of Marketing SweetEscape.

Menurut Sabrina, dengan begitu pengguna dapat mencoba langsung kedua tren foto new normal dengan fotografer profesional SweetEscape. Selain itu, setiap 1 penjualan layanan Terrace Photoshoot akan didonasikan Rp100,000 kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan karena dampak pandemi COVID-19 lewat program #JalinKebaikan, kolaborasi dengan Jalin Mimpi Foundation.

Frame A Trip virtual photoshoot

Inovasi Selama Pandemi, Frame A Trip Buat Layanan “Virtual Photoshoot”

Frame A Trip, online marketplace jasa fotografer, merilis layanan virtual photoshoot sebagai inovasi teranyar. Tren pemotretan yang tengah menjadi populer selama pandemi ini dilakukan tanpa pertemuan fisik antara fotografer dan model.

“Virtual Photoshoot by Frame A Trip ini merupakan produk pertama kalinya di Indonesia yang empowering para fotografer untuk bisa berkarya dan scale-up tanpa jarak dan waktu travel, sehingga ke depannya pun kami juga akan menambah dan mengundang para fotografer professional untuk bergabung,” ucap CEO Frame A Trip Patricia Rose kepada DailySocial, Jumat (15/5).

Dia menerangkan berbeda dengan sesi foto biasanya, sesi foto virtual ini sangat mengandalkan komunikasi fotografer dan model. Melalui beberapa aplikasi video conference, kedua belah pihak akan mengomunikasikan pencahayaan, latar, busana, riasan wajah, sekaligus tata rambut.

Layanan tersebut memberikan kesempatan unik bagi semua orang untuk merasakan pengalaman sesi foto bersama fotografer dari kalangan selebriti. Di antaranya, Gading Marten, Dion Wiyoko, Tommy Siahaan, Michael Cools, dan Ana Octarina.

“Namun tidak semua fotografer di sini adalah selebriti. Kami juga mengundang fotografer professional untuk bergabung bersama kami, namun kami juga tetap kurasi untuk menjaga kualitas hasil fotonya.”

Model bisnis dari layanan ini tergolong cukup simpel. Patricia menerangkan, pengguna bisa melakukan pemesanan melalui situs resmi atau melalui tim Frame A Trip.

Setelah itu, pihaknya akan memberikan sejumlah panduan singkat sebelum sesi foto dimulai dan beragam tips untuk sesi virtualnya. Sesi foto dilakukan selama satu jam penuh dengan biaya yang dipatok mulai dari 1 jutaan Rupiah.

Personal assistant kami akan menghubungi klien untuk ensure mendapatkan brief yang jelas sesuai dengan request client, sehingga bisa kami sampaikan ke fotografer dan sesi bisa berjalan lancar.”

Patricia juga memastikan bahwa layanan ini akan menjadi produk permanen, yang tidak hanya hadir selama pandemi saja, karena punya nilai jual unik bukan dari hasil fotonya saja. Dari sisi gaya hasil editing dan arahan gaya dari tiap fotografer punya ciri khas masing-masing. “Kami percaya bahwa produk baru Virtual Photoshoot ini bisa menjadi produk permanen kami.”

Cari pendanaan

Patricia menuturkan perusahaan berencana untuk melakukan penggalangan dana. Bukan hanya sekadar cari dana segar saja, perusahaan ingin mencari partner strategis yang bisa mengakselerasi pertumbuhan perusahaan.

Sejak berdiri pada tahun 2017, Frame A Trip belum melakukan penggalangan dana eksternal, alias masih bootstrap dari kantong sendiri para pendirinya. Startup ini dirintis oleh Dian Sastrowardoyo, Michael Tampi, Arief Subardi, Hermawan Sutanto, dan Damon Hakim.

Diklaim perusahaan telah menjaring lebih dari 400 ribu fotografer di seluruh dunia.

Dia juga mengungkapkan dampak pandemi terhadap bisnisnya, terjadi penurunan yang sangat signifikan, selaras dengan industri perjalanan. “Namun, kami juga bersyukur karena sampai saat ini belum mengurangi karyawan,” pungkasnya.

Nasib yang berbeda, dialami pemain sejenisnya yakni SweetEscape. Perusahaan tersebut melakukan pengurangan karyawannya secara besar-besaran karena ada tim in-house, sehingga tidak hanya bersifat marketplace fotografer. Mereka tengah berusaha untuk menghidupkan bisnis dengan merilis layanan fotografi untuk usaha kuliner “Fotto”.