Tag Archives: Virtus.pro

T1 Kerja Sama dengan Razer, DAMWON KIA Menangkan LCK Summer 2021

Minggu lalu, DAMWON KIA berhasil membawa pulang trofi League of Legends Champions Korea (LCK) Summer 2021. Dengan ini, mereka berhasil memenangkan LCK tiga kali berturut-turut. Sementara itu, T1 baru saja mengumumkan kerja sama dengan Razer. Dan ESIC memutuskan untuk menjatuhkan hukuman ban dua tahun pada Nicolai “HUNDEN” Petersen, pelatih CS:GO asal Jerman.

T1 Jalin Kerja Sama dengan Razer

Organisasi esports asal Korea Selatan, T1 Entertainment & Sports, baru saja mengumumkan bahwa mereka telah menjalin kerja sama dengan perusahaan aksesori PC, Razer. Sebagai bagian dari kerja sama ini, pemain League of Legends T1, Lee “Faker” Sang-hyeok akan mendesain dan membuat serangkaian produk eksklusif untuk Razer. Selain itu, T1 dan Razer akan berkolaborasi untuk mengadakan giveaways pada para fans, membuka kesempatan bagi para penggemar untuk memenangkan berbagai produk baru dari Razer. Selain itu, Razer juga menyediakan produk mereka untuk para murid dari akademi esports T1.

Faker bakal kerja sama dengan Razer untuk buat mouse eksklusif. | Sumber: Esports Insider

“Saya sangat senang karena T1 dan Faker bisa bekerja sama dengan Razer untuk membuat mouse bermerek Faker pertama. Sekarang adalah waktu yang sangat menarik bagi kami dan kami tidak sabar untuk membuat produk spesial bagi para gamers di seluruh dunia bersama Razer,” kata CEO TI, Joe Marsh, seperti dikutip dari Esports Insider.

Guild Milik David Beckham Masih Tertarik dengan CS:GO

Sejak didirikan pada Juni 2020, Guild Esports, organisasi esports asal Inggris yang juga dimiliki oleh mantan bintang pemain sepak bola, David Beckham, telah membuat tim di VALORANT, Fortnite, FIFA, dan Rocket League. Namun, mereka tidak pernah membuat tim Counter-Strike: Global Offensive. Padahal, mereka telah menjalin kerja sama dengan Duncan “Thorin” Shields pada November 2020. Melalui kerja sama ini, Guild berharap bahwa Thorin bisa memberikan saran tentang cara membuat tim CS:GO.

Dalam wawancara dengan Dexerto, CEO Kal Hourd mengungkapkan bahwa salah satu alasan mengapa mereka belum membuat tim CS:GO adalah karena mereka telah menjadi perusahaan terbuka. Jadi, mereka harus lebih hati-hati dalam mengambil keputusan. Memang, Guild adalah organisasi esports pertama yang masuk ke London Stock Exchange.

“Kami pernah mengungkap ketertarikan kami untuk ikut serta di skena CS:GO. Dan minat itu masih ada. Namun, ada banyak perubahan di ekosistem CS:GO sekarang dan perhatian kami teralihkan ke game lain,” kata Hourd, seperti dikutip dari Dot Esports. Kemungkinan, perubahan yang dimaksud oleh Hourd adalah format pertandingan CS:GO. Sekarang, kebanyakan turnamen CS:GO diadakan secara online dari Eropa dan bukannya diselenggarakan secara offline di hadapan para penonton.

“Kami menjanjikan pemegang saham kami bahwa kami akan membuat keputusan cerdas dan kami tidak akan membuat tim untuk game yang tidak menguntungkan,” ujar Hourd. “Sejauh ini, ada beberapa game yang menarik minat kami dan CS:GO tetap masuk dalam pertimbangan kami.”

Kalahkan T1 di Final, DWG KIA Bawa Pulang Trofi LCK Summer 2021

DAMWON KIA berhasil membawa pulang trofi League of Legends Champions Korea (LCK) Summer Final setelah mengalahkan T1 dengan skor 3-1. Dengan ini, DWG KIA berhasil memenangkan LCK tiga kali berturut-turut. Sebelum ini, mereka memenangkan LCK Summer tahun lalu dan LCK Spring Finals 2021. Tak hanya itu, mereka juga memenangkan League of Legends World Championship 2020. Selain DWG KIA, hanya ada satu organisasi esports lain yang berhasil memenangkan LCK tiga kali berturut-turut, yaitu T1.

Kemenangan DWG KIA tidak hanya menjadi pencapaian bagi tim, tapi juga bagi kepala pelatih DWG KIA, Kim “kkOma” Jeong-gyun. Kemenangan kali ini merupakan gelar LCK ke-10 Kim. Dengan ini, dia berhasil mengalahkan midlaner T1, Lee “Faker” Sang-hyeok untuk mendapatkan pencapaian tersebut. Sebelum menjadi pelatih untuk DWG KIA, Kim juga pernah menjadi pelatih dari T1 pada era 2010-an, seperti yang disebutkan oleh Dot Esports.

ESIC Jatuhkan Hukuman Ban 2 Tahun Pada Pelatih Heroic, HUNDEN

Esports Integrity Commission (ESIC) baru saja memberikan hukuman pada pelatih Counter-Strike: Global Offensive asal Denmark, Nicolai “HUNDEN” Petersen. Hukuman yang mereka jatuhkan adalah ban selama dua tahun, dimulai pada 25 Agustus 2021 sampai 24 Agustus 2023. Alasan Petersen dihukum adalah karena dia dianggap telah berbuat curang ketika dia masih bersama tim HEROIC. Dia dituduh memberitahu strategi yang akan digunakan oleh HEROIC pada tim musuh ketika mereka bertanding di Intel Extreme Masters Cologne 2021. Dia membocorkan informasi tersebut melalui Google Drive.

Nicolai “HUNDEN” Petersen. | Sumber: Win.gg

Sebelum menjatuhkan hukuman pada Petersen, ESIC telah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengumpulkan bukti. Salah satu bentuk penyelidikan yang ESIC lakukan adalah berdiskusi dengan manajemen tim musuh. Selain itu, mereka juga mengamati konten Google Drive yang dibagikan oleh Petersen. Berdasarkan penyelidikan ESIC, mereka menemukan bahwa strategi yang dibocorkan oleh Petersen tidak diakses oleh tim musuh. Hal itu berarti, integritas IEM Cologne 2021 tetap terjaga. Selain itu, ESIC juga menemukan bahwa Petersen berencana untuk pindah ke tim lawan.

Sementara itu, Petersen mengklaim bahwa ESIC tidak mau mendengarkan pembelaannya sebelum menutup investigasi pada 27 Agustus 2021. Dia juga menuduh bahwa satu-satunya hal yang ESIC lakukan adalah mengancamnya: jika dia berusaha untuk mengajukan banding, maka dia akan mendapatkan hukuman berupa ban selama lima tahun. ESIC membantah tuduhan ini, lapor Esports Insider.

Sumber header: Korea Herald

Virtus.pro Terjun ke Rainbow Six Siege, Akuisisi Roster forZe

Beberapa hari lalu, salah satu organisasi esports besar asal Rusia, Virtus.pro, umumkan bahwa mereka memasuki skena kompetitif Rainbow Six Siege. Lewat sebuah twit, mereka mengumumkan bahwa tim berlogo beruang kutub tersebut mengambil roster tim forZe. Akuisisi ini membuat divisi R6S menjadi tim kelima milik Virtus.pro setelah Dota 2, CS:GO, Apex Legends, dan Fortnite.

Roster yang dipimpin oleh Artyom Simakov (Shockwave) dan kawan-kawan memang merupakan salah satu tim pekerja keras di dalam skena kompetitif Rainbow Six Siege. Selama dua tahun belakangan, mereka telah berhasil membuktikan diri mereka sendiri dengan lolos ke beberapa turnamen kasta utama. Mereka berhasil mencapai Semi-Final Six Major EU Qualifier, mendapat peringkat 2 di Challenger League Season 10, dan berhasil lolos ke ESL Season 11 Pro League.

Terakhir kali pada babak grup Russian Major League, roster forZe berhasil membuktikan dirinya dengan performa yang gemilang. Diselenggarakan dari 17 Maret sampai 1 Mei 2020, roster forZe berhasil mendapatkan catatan menang-seri-kalah 12-1-1 di akhir musim, yang menempatkan mereka di pemuncak klasemen.

Mengutip dari rilis resmi Virtus.pro, Sergey Galzmada, General Manager Virtus Pro mengatakan.

“Kami telah mengamati perkembangan skena R6 sejak lama dan melihat roster yang ada dari berbagai regional. Akhirnya kami menetapkan diri mengambil pemain forZe esports karena dua hal, VP dan pemain memiliki keinginan yang mutual dan forZe sendiri sudah siap untuk melakukan kesepakatan transfer. Kami telah menandatangani kontrak jangka panjang dan memiliki keinginan untuk berkompetisi dengan baik di dalam skena R6. Virtus Pro dengan bahagia menyambut para penggemar Rainbow Six Siege dan kami akan melakukan yang terbaik untuk memberikan Anda kemenangan yang manis juga konten yang baik pada beberapa musim ke depan.”

Lebih lanjut Sergey Ignatko CEO forZe Esports juga menambahkan.

“Kami telah mengumpulkan line-up pemain ini sejak November 2018. Ada perubahan dan reshuffle juga. Pada akhirnya berbulan melakukan latihan keras berhasil membuat tim ini dari yang awalnya peringkat 4 Russian Major menjadi tim tier 1. Ketika ada keputusan untuk menjual roster ini, prioritasnya adalah mencari organisasi yang menghargai kerja keras roster tersebut seperti kami. Maka dari itu, saya berharap semoga para pemain bisa berkembang lebih jauh lagi, dan semoga beruntung bersama Virtus Pro!”

Sumber: Siege.gg
Sumber: Siege.gg

Dengan ini maka roster Rainbow Six Siege untuk Virtus Pro adalah.

  • Artem Simakov (Shockwave)
  • Artem Morozov (wTg)
  • Alan Ali (Rask)
  • Pavel Kosenko (p4sh4)
  • Pavel Chebatkov (Amision)
  • Kerim Musaev (Toda) – COACH
  • Andrey Bavian (Andreezy) – ANALYST

Pertandingan pertama roster ini bersama Virtus Pro adalah Russian Major League Season 4 Playoff yang akan diselenggarakan tanggal 23 hingga 24 Mei 2020 mendatang. Russian Major mungkin menjadi awal, namun Six Invitational tetap menjadi tujuan utama. Akankah roster R6S baru Virtus Pro bisa mencapai mimpi besarnya?

Hadiah Natal dan Tahun Baru untuk Penggemar Esports yang Lucu nan Imut

Natal dan tahun baru sebentar lagi tiba! Inilah saatnya saling memberi. Bertukar kado dengan teman menjadi tradisi di beberapa tempat. Apakah Anda sedang mencari hadiah khusus untuk seorang penggemar esports? Kami sudah membuat daftar hadiah yang bisa Anda beli untuk membuat gebetan Anda terpukau.

J!NX Pachimari Overwatch Pom Knit hat

Sumber: Blizzard Gear Store
Sumber: Blizzard Gear Store

Berdesain lucu dengan gambar wajah Pachimari akan membuat seorang penggemar Overwatch tergila-gila. Cocok untuk udara dingin, topi ini dibuat dari anyaman yang akan membuat Anda nyaman.

FNATIC Winter Bundle

Sumber: FNATIC Shop
Sumber: FNATIC Shop

FNATIC bukan hanya di dada ku, tetapi juga di topi dan tas ku. Cocok sekali untuk kalian yang ingin membela FNATIC di The International 2020 nanti. Berlokasi di Swedia yang dingin, tentu saja Anda akan membutuhkan syal dan beanie ini.

Virtus.Pro Plush Slippers

Sumber: Frag Store
Sumber: Frag Store

Anda penggemar tim CS:GO AVANGAR? Tepat sekali apabila Anda membeli alas kaki ini, karena seluruh pemain AVANGAR sudah diakuisisi oleh Virtus.Pro baru-baru ini. Datang ke turnamen Major dengan bergaya bagai maskot beruang Virtus.Pro bukan mimpi lagi.

Overwatch Logo 2-Piece Comforter Set

Sumber: Blizzard Gear Store
Sumber: Blizzard Gear Store

Bed cover berlambang Overwatch ini akan membuat Anda nyaman walau ada badai apapun. Ada icon setiap hero overwatch yang akan menunjukan ke orang-orang bahwa Anda adalah fans terbesarnya Overwatch.

ESL Ugly Christmas Sweatshirt

Sumber: ESL Shop
Sumber: ESL Shop

Sweater dengan sablon yang dicetak dan desain yang unik ini pasti akan membuat hadiah yang tidak terlupakan. Bahan yang tahan lama juga akan membuat sweater bisa dipakai lama. Berencana untuk datang ke event ESL selanjutnya?

Cloud9 2019 Holiday Sweater

Sumber: Cloud9.gg
Sumber: Cloud9.gg

Rayakan liburan natal dan tahun baru dengan sweater bertemakan liburan kali ini dari Cloud9. Seorang penggemar Sneaky, pemain League of Legends dari Cloud9, tentu tidak bisa melewatkan sweater ini. Dan jangan lupa, warna biru khas Cloud9 memenuhi sweater ini. Semua orang yang melihat pasti mengetahui Anda adalah fans Cloud9 sejati.

Overwatch Magnetic Levitating Snowball

Sumber: IGN.com
Sumber: ign.com 

Snowball adalah rekan dari Mei, karakter di Overwatch. Di dalam game-nya, Mei melempar Snowball untuk mengeluarkan jurus Blizzardnya. Snowball melayang di sekitar Mei ketika menemaninya bertempur. Bukan hanya Mei yang bisa memiliki Snowball, Anda juga bisa menjadikannya kado Natal. Di patung ini, Snowball melayang menggunakan daya magnet. Jadi benar-benar seperti sungguhan.

FNATIC Christmas Sweater

Sumber: FNATIC Shop
Sumber: FNATIC Shop

Masih dari FNATIC, sweater printing ini berdesain sangat mencolok dan unik. Lengkap dengan gambar Santa dan mistletoe tentu akan menghidupkan kado hadiah Anda yang bertema liburan natal.

Roster Baru Virtus.pro CS:GO Berbendera Kazakhstan

Virtus.pro mengukir sejarahnya di scene CS:GO dengan kekuatan yang dominan dari all-polish roster-nya. Virtus.pro pertama kali meraih gelar juara Major di EMS One Katowice pada tahun 2014 silam. Setelah menjadi peringkat terakhir di groupstage Eleague Major: Boston 2018, roster mereka mulai silih berganti. Virtus.pro yang masih berusaha bertahan dengan pemain asal Polandia, sepertinya tidak bisa meraih kejayaannya kembali.

Sumber: VieEsports

Virtus.pro pun umumkan akuisisi semua pemain CS:GO AVANGAR. Ini menjadi era terakhir dari Virtus.pro CS:GO dengan pemain Polandia. Buruknya performa Virtus.pro CS:GO yang tidak dapat masuk 20 besar dari CS:GO world ranking memaksa manajemen tim Virtus.pro mengambil keputusan. AVANGAR yang berhasil meraih peringkat runner-up di Starladder Berlin Major 2019 dan menjadi pemenang di BLAST Pro Series: Moscow 2019 memang menunjukan performa luar biasa sehingga peringkatnya di CS:GO world ranking juga meroket.

Tetapi AVANGAR sedang mengalami performa buruk akhir-akhir ini, dengan gagalnya masuk ke babak playoff event-event besar seperti StarSeries i-League Season 8 dan ECS Season 8 Finals. Hal ini sepertinya tidak mempengaruhi Virtus.pro untuk menawarkan kontrak jangka panjang dengan pemain AVANGAR.

Sumber: Talkesport

Dikutip dari HLTV,  Dzhami “Jame” Ali mengatakan, “kami sangat bahagia bisa menjadi bagian dari salah satu nama terbesar esports yang ada di dunia dan kami akan berusaha untuk mengangkat nama Virtus.pro kembali ke peringkat atas di CS:GO.”

Roman Dvoryankin selaku General Manager dari Virtus.pro membuat statement melalui website Virtus.pro, “ini adalah hari besar bagi VP karena kita membuka lembaran baru untuk sejarah tim CS:GO kita. Hal ini juga akan membantu tim Dota 2 Virtus.pro agar kami dapat lebih kompetitif dan memberikan lebih banyak prestasi untuk para penggemar kami di seluruh dunia.”

Roman Dvoryankin | Sumber: CyberSport

6 Tahun bersama, Roman juga mengucapkan terima kasih kepada para mantan pemain CS:GO Virtus.pro. “VP tidak akan seperti sekarang kalau bukan atas fondasi yang dibuat oleh para pemain kita terdahulu. Dari lubuk hati yang terdalam, saya mengucapkan terima kasih kepada Taz, neo, pasha, byali, Snax, MICHU, Vegi, snatchie, phr, TOAO, morelz, OCOLICIOUZ, Loord, KubiK, Junior, dan kuben atas segala jasa mereka.

Komentar-komentar pedas dari komunitas CS:GO dunia mengenai akuisisi Virtus.pro terhadap seluruh pemain AVANGAR tidak berhenti mengalir. Kenangan pada masa-masa keemasan Virtus.pro CS:GO di tahun 2014 sampai 2017 masih tidak bisa dilupakan oleh para penggemar mereka. Kini para pemain AVANGAR yang diakuisisi Virtus.pro mengemban beban yang berat atas ekspektasi para penggemar Virtus.pro dan pembuktiannya adalah di event EPICENTER 2019. Virtus.pro termasuk salah satu tim yang diundang untuk mengikuti EPICENTER 2019 yang akan dimulai pada tanggal 18 Desember 2019.

Game Card Battle Artifact Sudah ‘Bisa Dimainkan’, Valve Gandeng Tim eSport Buat Mengujinya

Sebagai salah satu perusahaan gaming terbesar dengan jumlah user terbanyak di dunia, apapun yang diumumkan oleh Valve sudah pasti akan mengundang perhatian. Tapi karena mayoritas orang mengharapkan kejelasan dari masa depan franchise blockbuster Half-Life, Left 4 Dead, dan Portal, game baru yang Valve singkap di bulan Agustus kemarin malah mendapatkan respons kurang hangat.

Saat perhatian gamer tertuju pada The International 2017, tim developer asal Washington itu secara tak terduga memperkenalkan Artifact, permain card battle collectible spin-off dari Dota 2. Pendekatannya mirip seperti Hearthstone buatan Blizzard yang mengusung karakter-karakter serta berbagai elemen dari jagat Warcraft. Kekecewaan gamer terhadap pengumuman Artifact bisa dilihat dari jumlah dislike di teaser trailer-nya di YouTube – saat artikel ini ditulis mencapai 71 ribu dislike versus 5 ribu like.

Apapun opini Anda mengenai Artifact, Valve tengah berusaha memastikannya menjadi game yang betul-betul memuaskan. Salah satu caranya adalah dengan menggandeng tim eSport ternama dunia demi memolesnya. Berdasarkan pengakuan general manager Virtus.pro Roman Dvoryankin pada situs berita eSport berbahasa Rusia CyberSport.ru, Artifact saat ini sudah dapat dimainkan, dan anggota Virtus.pro terpilih sebagai beberapa gamer pertama di dunia yang diizinkan mencobanya.

Buat sekarang, Artifact sedang berada di tahap uji coba alpha dan baru dapat dimainkan di markas besar Valve di Bellevue. Menariknya lagi, beberapa tim yang tergabung dalam World eSports Association (WESA) sudah lebih dulu mencicipi Artifact, dan kabarnya, mereka sangat menyukai permainan card battle tersebut. Sayangnya Dvoryankin tidak bisa memberikan info lebih rinci karena telah menyepakati perjanjian kerahasiaan.

“Hal yang bisa saya sampaikan ialah, Virtus.pro akan mengungkap formasi untuk divisi Artifact tahun depan,” tutur Dvoryankin via CyberSport.ru. “Kami telah menyiapkan strategi serta anggaran, dan kami berkomitmen untuk mencurahkan perhatian pada Artifact secara maksimal.”

Sejauh ini, Valve belum mengabarkan kapan tepatnya mereka akan meluncurkan Artifact. Developer hanya menyebutkan tahun 2018. Namun ada indikasi, informasi tanggal rilis serta detail gameplay akan diberikan awal tahun depan. Petunjuknya adalah janji CyberSport.ru untuk memublikasikan hasil wawancara bersama Virtus.pro pada bulan Januari besok.

Melihat kebiasaan Valve sejauh ini, saya berasumsi bahwa developer akan melangsungkan uji coba beta terlebih dulu sebelum melepas versi rampung dari Artifact.

Via PCGamesN. Tambahan: Reddit.