Tag Archives: Virus

Cujo Lindungi Seluruh Perangkat di Rumah Anda dari Serangan Hacker

Internet dan hacker adalah dua hal yang tidak mungkin bisa terpisahkan, paling tidak dalam waktu dekat – atau mungkin malah selamanya. Gampangnya, setiap kali Anda terhubung ke internet, maka Anda beresiko di-hack. Yang menjadi masalah, sekarang kita sudah masuk era Internet of Things (IoT), dimana hampir semua perangkat yang ada di rumah bisa saling terhubung via internet. Continue reading Cujo Lindungi Seluruh Perangkat di Rumah Anda dari Serangan Hacker

Awas, Bug Baru Bernama ‘Privacy Disaster’ Mengancam Keamanan Android Lawas

Bicara aspek keamanan Android sudah sejak lama diwanti-wanti oleh banyak peneliti karena dianggap paling rentan akan serangan virus dan malware. Namun alih-alih menemukan ancaman malware, sekelompok peneliti justru menemukan bug di peramban bawaan Android Browser yang kemudian menamainya dengan sebutan ‘privacy disaster.

Peneliti lainnya bernama Rafay Baloch juga menuliskan hal serupa dalama sebuah blog pribadinya bulan Agustus lalu. Makin menguatkan indikasi bahwa bug di Android Browser berpotensi melemahkan perangkat dari serangan peretas.

Kesalahan yang terdapat di peramban bawaan asli Android ini mengakibatkan peramban gagal menjalankan prosedur perlindungan via SOP atau Same Origin Policy yang merupakan mekanisme keamanan paling penting yang digunakan di peramban modern. Mekanisme ini seharusnya tidak memungkinkan akses ke elemen web.

Serangan terjadi saat pengguna mengakses web yang mengandung javascript yang sudah terinfeksi dan menjangkiti perangkat, melewati prosedur keamanan SOP dan mengakibatkan perangkat dapat dikendalikan oleh peretas.

 

 

Info Menarik: PEAR watchface Ubah Jam Tangan Android Wear Jadi Mirip Apple Watch

 

 

Apabila hal menakutkan itu sudah terjadi maka peretas dapat mengakses data-data penting peramban, membaca kata sandi dan cache yang tentu saja berpotensi merugikan pengguna.

Rafay Baloch sejauh ini telah melakukan beberapa kali pengujian dan menemukan setidaknya ada 5 perangkat yang berhasil ia bobol antara lain Samsung Galaxy S3, Motorola Droid RAZR, Sony Xperia Tipo, HTC Evo 3D dan HTC Wildfire.

Bug ini tidak mengancam Android 4.4 KitKat, Google juga tidak menyertakan Android Browser di versi ini. Namun ada jutaan unit smartphone yang berpotensi terinfeksi mengingat sebagian besar masih menggunakan versi lama yang notabene secara default memiliki aplikasi peramban tersebut.

Mengingat bug ini ditemukan di Android Browser, maka saran terbaik bagi pengguna Android versi selain KitKat adalah dengan mematikan aplikasi tersebut di smartphone dan tablet Anda.

Sumber berita Phonearena dan [ilustrasi foto: Shutterstock]

McAfee Rilis Laporan Ancaman Malware Q2 2013, di Android Paling Banyak

McAfee baru saja merilis laporan ancaman malware kuartal kedua 2013 yang berisi data malware baru yang ditemukan di situs, email, perangkat mobile dan PC serta metode serangan yang digunakan. Dari data tersebut, TRL akan coba berikan ringkasan singkat sehingga pembaca dapat memperoleh informasi yang lebih ringkas dan mudah dipahami.

Continue reading McAfee Rilis Laporan Ancaman Malware Q2 2013, di Android Paling Banyak

Studi Microsoft: 63% Perangkat Lunak Bajakan Terinfeksi Malware di Asia Tenggara

Microsoft mengumumkan studi yang dilakukan oleh tim Security Forensics di kawasan Area Tenggara. Berdasarkan 118 sampel kopi ilegal Windows yang diperoleh di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam ditemukan tingginya risiko infeksi malware dan virus. Disebutkan bahwa 63% dari DVD sampel tersebut mengandung 2000 kasus infeksi malware dan virus — termasuk di dalamnya varietas yang berbahaya seperti backdoors, hijackers, droppers, bots, cracker, pencurian password, dan trojan.

Continue reading Studi Microsoft: 63% Perangkat Lunak Bajakan Terinfeksi Malware di Asia Tenggara

Kaspersky+Antivirus365 Luncurkan Blogger Referal Program

Semalam bertempat di FX Plaza Jakarta, Kaspersky mengundang beberapa blogger untuk acara peluncuran produk terbaru mereka yaitu Kaspersky Internet Security 2010 dan juga Kaspersky Mobile Security 2010. Dengan mengundang Gun Suk Ling (Managing Director Kaspersky Labs SEA) dan Nathan Wang (VP Technical Kaspersky APAC) acara semalam diisi dengan presentasi mengenai kedua produk tersebut.

Dari presentasi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa improvement di Kaspersky 2010 ini memang cukup besar, namun ada satu fitur unggulan yaitu “Run in safe mode” yang juga disebut sebagai “green zone”. Dengan fitur ini pengguna Kaspersky dapat menjalankan sebuah program aplikasi secara aman, dan jika ternyata aplikasi tersebut disusupi virus maka efeknya akan hilang setelah di-restart. Pada dasarnya Greenzone ini meng-emulasikan program tersebut seolah-olah dijalankan pada OS namun sebenarnya dijalankan pada platform/engine yang berbeda, jadi OS tidak akan terpengaruh setelah di-restart.

Nathan Wang juga menjelaskan mengenai teknologi cloud yang digunakan KIS-2010 yang memampukan perpindahan informasi antara client-server Kaspersky Labs untuk mendeteksi tingkat kemanan dari sebuah file/aplikasi. Informasi mengenai file/aplikasi ini dikirimkan secara otomatis ke server Kaspersky Labs (via internet) lalu server kan melakukan scanning dan memberi label apakah file/aplikasi ini masuk white-listing atau black-listing. Informasi virus yang real-time dan crowd-source ini tentu menjadi sebuah keunggulan tersendiri bagi Kaspersky.

Namun dengan teknologi yang makin canggih, tentu ancaman dan resiko untuk Kaspersky juga bertambah. Satu hal yang saya tanyakan kepada Nathan semalam adalah mengenai server-outage dan service availability. Bagaimana Kaspersky mengantisipasi server outage? Nathan-pun menjelaskan bahwa server Kaspersky tidak hanya satu, melainkan ratusan server yang bekerja dan mem-backup satu sama lain. Ya, tentu saja begitu. Baik Google, Microsoft, Facebook Media Temple dan bahkan Amazon-pun pasti memiliki ratusan bahkan ribuan server yang bekerja dan saling mem-backup. Tetap saja mereka mengalami service unavailibility/outage. There’s no such thing as 100% server uptime. Dari jawaban yang diberikan oleh Nathan, saya simpulkan bahwa Kaspersky 2010 tidak memiliki mekanisme pencegahan dalam kondisi seperti ini.

Kaspersky juga mengumumkan mengenai re-branding Kaspersky Fans and Friends Club menjadi KKlub.net. Di situs tersebut anda bisa mendapatkan banyak informasi mengenai kegiatan-kegiatan Kaspersky seperti lomba, event mancanegara, dan lain-lain. Dan anda juga bisa terlibat langsung melalui forum dengan penggemar Kaspersky lainnya dari seluruh penjuru dunia.

Di luar dari penjelasan mengenai produk (yang lebih mirip seperti jualan MLM), Kaspersky juga membawa berita bagus untuk blogger. Dengan bekerjasama dengan Antivirus365.net, mereka meluncurkan program referal penjualan software Kaspersky dengan insentif sebesar 5% untuk para blogger. Caranya cukup mudah, blogger cukup mendaftarkan diri sebagai referal partner di antivirus365.net, lalu memasang banner berupa skrip yang telah disediakan oleh Antivirus365.net di blog masing-masing. Nanti ketika ada pengunjung blog anda yang meng-klik banner tersebut dan membeli software Kaspersky di Antivirus365, maka anda mendapatkan insentif 5% dari penjualan tersebut. Lumayan? Bisa ya, bisa tidak. Semua kembali ke traffic dan daya beli pengunjung anda.

Satu hal tambahan tidak penting dari saya, mungkin sebaiknya kesalahan-kesalahan seperti terlihat pada gambar diatas agak dikurangi. Kaspersky.com.id seharusnya jadi Kaspersky.co.id bukan? Namun sayangnya kaspersky.co.id juga gagal diakses pada saat saya menulis posting ini 🙁

mungkin sarannya benar juga, coba gunakan layanan Site5 (like dailysocial.net). Haha 😀