Sama seperti blogger, semua orang pada dasarnya bisa menjadi vlogger. Mengapa? Karena medium distribusinya adalah internet – biasanya YouTube – dan topik yang dijadikan fokus pun bisa bermacam-macam, bisa seputar teknologi, gadget seperti MKBHD atau SobatHape untuk yang lokal, kuliner, tips perawatan wajah sampai gaming macam PewDiePie.
Kalau senjata utama para blogger adalah laptop, vlogger tentu saja membutuhkan kamera untuk merekam video. Kamera apapun? Ya selama bisa merekam video, kamera itu bisa dipakai untuk vlogging. Pun begitu, untuk bisa menarik minat penonton, tentunya kita perlu menyediakan konten yang berkualitas. Untuk itu, kamera yang dipilih harus bisa menghasilkan video dengan mutu yang terjamin.
Apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih kamera untuk vlogging? Utamanya adalah kualitas video dalam resolusi full-HD (1080p) atau lebih, tapi fitur ekstra seperti layar yang bisa diputar menghadap ke depan atau colokan mikrofon juga tidak kalah penting di mata seorang vlogger.
Dalam artikel ini, DS/lifestyle sudah menyiapkan 5 kamera pilihan yang bisa dijadikan senjata andalan saat vlogging. Kelimanya dipilih menyesuaikan budget dan berdasarkan keunggulannya masing-masing. Berikut daftar lengkapnya.
G7 X bukan sembarang kamera compact. Ia dibekali sensor 1 inci beresolusi 20,2 megapixel, dan yang terpenting, sanggup merekam video dalam resolusi 1080p 60 fps. Namun yang lebih krusial lagi, pengaturan exposure bisa dilakukan secara manual selagi video sedang direkam, mulai dari kecepatan shutter, aperture sampai tingkat sensitivitas ISO.
Anda bahkan juga bisa menetapkan titik fokus dengan menyentuh LCD-nya. LCD-nya sendiri bisa dimiringkan hingga menghadap ke depan sehingga Anda bisa melihat langsung apa yang sedang direkam oleh kamera. G7 X turut dibekali sistem image stabilization dan lensa jagoan, 24 – 100 mm f/1.8-2.8.
Harganya tidak terlalu mahal, sekitar Rp 6,5 juta. Namun kalau Anda mau bersabar, Anda bisa menanti kehadiran G7 X Mark II yang punya bodi lebih ergonomis dan performa lebih kencang.
Tidak cuma untuk mengabadikan aksi-aksi ekstrem, GoPro Hero4 Silver juga ideal bagi para vlogger. Kualitas hasil rekamannya tak perlu diragukan lagi. Ia bahkan siap merekam dalam resolusi 2,7K 30 fps dan dalam sudut pandang 170 derajat yang amat luas.
Keunggulan lain Hero4 Silver adalah kehadiran LCD di belakang untuk melakukan pengaturan dengan mudah, tidak ketinggalan pula dukungan aksesori mount yang begitu melimpah. Semisal Anda ingin vlogging sembari bersepeda, lakukan saja selagi Hero4 Silver menggantung di atas setang.
Harganya sepadan dengan fitur dan kualitas yang diberikan di kisaran Rp 5,5 juta.
Saya tahu, ini memang bukan model yang terbaru. Namun perbedaannya terbesarnya dengan RX100 IV hanyalah pada resolusi dan mode slow-motion, sedangkan harganya terpaut jauh. Kalau yang Anda cari sekedar video 1080p dalam sebuah paket yang begitu ringkas, RX100 III adalah pilihan yang tepat.
Fitur lain yang membuat kamera ini ideal bagi para vlogger adalah LCD yang bisa diputar menghadap ke depan, sama seperti milik G7 X tadi. Pengoperasian secara manual pun juga mungkin dilakukan. Minus terbesar dari kamera ini hanyalah, layarnya bukan layar sentuh.
Selebihnya, dengan modal Rp 11 juta Anda akan mendapat kamera jago foto sekaligus video yang bisa disimpan dengan mudah di dalam saku celana. Travelling sambil vlogging, silakan.
Bagi vlogger yang sudah cukup berpengalaman dan ingin meningkatkan kualitas produksinya, Lumix G7 adalah salah satu alternatif terbaik. Tak hanya mampu merekam video dalam resolusi 4K 30 fps, tapi ia juga akan menyimpannya langsung di memory card tanpa memerlukan bantuan perangkat eksternal.
Kualitas hasil rekamannya juga dapat lebih dimaksimalkan lagi dengan memasangkan lensa yang lebih oke, mengingat ia merupakan kamera mirrorless. LCD-nya yang berada di belakang bisa diputar ke depan, dan pengguna juga bebas menentukan titik fokus dengan menyentuh layar.
Selain itu, Lumix G7 turut mengemas colokan mikrofon. Seperti yang kita tahu, video itu bukan soal gambar bergerak saja, tetapi juga suara. Dengan G7, pengguna bisa menyambungkan mikrofon eksternal guna meningkatkan kualitas suara yang ditangkap selagi perekaman berlangsung.
Terkait harganya, ia dibanderol Rp 10,8 juta bersama lensa 14 – 42 mm f/3.5-5.6.
Kamera yang terakhir ini benar-benar ditujukan buat videografer maupun vlogger yang sudah masuk dalam taraf profesional. Kelebihan utamanya? Sensor full-frame dengan sensitivitas terhadap cahaya yang begitu tinggi. Saking tingginya, bahkan ia bisa melihat apa yang kita tidak bisa lihat di dalam kegelapan.
Kelebihan lain adalah sistem image stabilization 5-axis yang akan memastikan hasil rekaman benar-benar mulus meski pengguna tidak memakai tripod. Lebih lanjut, A7S II turut dibekali colokan mikrofon dan headphone sekaligus. Jadi selain dapat disambungkan dengan mikrofon eksternal, ia juga bisa ditancapi headphone – berguna untuk memonitor kualitas audio selama perekaman.
Tak ada gading yang tak retak. Kamera seharga Rp 45 juta (body only) ini punya satu kekurangan yang cukup krusial bagi para vlogger: layarnya tidak bisa dimiringkan sampai menghadap ke depan dan bukan merupakan layar sentuh. Kendati demikian, kalau mementingkan kualitas video di atas segalanya, sulit mencari lawan yang lebih unggul darinya.
Itu tadi daftar singkat yang DS/lifestyle susun, Anda punya usulan atau rekomendasi kamera lain yang pas untuk vlogging? Jangan lupa untuk menuliskannya di kolom komentar.
Gambar header: Marques Brownlee via YouTube.