Sejak dirilis di tahun 2015, Discord sudah berevolusi menjadi lebih dari sebatas software voice chat-nya para gamer. Berbagai fitur baru Discord kembangkan hingga akhirnya menjadi platform yang matang; sejak 2018, mereka bahkan sudah resmi berjualan game layaknya Steam.
Masalahnya, tidak semua fitur baru itu berguna. Discord sendiri sadar akan hal ini, dan mereka pun memutuskan untuk ‘bersih-bersih’ demi menjaga platform-nya tetap ringan, serta tidak mengganggu fungsi utamanya sebagai medium chatting lisan maupun tulisan.
Dampak dari keputusan ini adalah, Discord telah menghapus fitur Activity Feed dan Library. Discord menjelaskan bahwa Activity Feed terkesan sia-sia semenjak mereka merilis fitur Channel Following. Keduanya sama-sama dirancang supaya pengguna bisa mengikuti kabar game terbaru. Bedanya, Channel Following jauh lebih berguna karena dapat dikustomisasi.
Untuk Library, penghapusannya didasari oleh masukan dari banyak pengguna yang merasa fitur ini tidak terlalu berguna. Pasalnya, walaupun kita membeli game dari Discord Store, game-nya tetap bisa diakses tanpa harus melalui Discord. Maka dari itu, fitur ini jelas semakin terkesan sia-sia buat mereka yang memilih Steam atau Epic Games Store sebagai toko langganannya.
Kalau Anda masih melihat tab Library di aplikasi Discord, Anda bisa menonaktifkannya melalui menu Appearances di dalam User Settings. Ke depannya, jangan kaget semisal Discord mengeliminasi fitur-fitur lain yang kurang berguna dan malah membebani platform-nya.
XOX Berhad, perusahaan telekomunikasi mobile virtual network operator (MVNO) asal Malaysia, berencana untuk melebarkan sayap bisnisnya ke sejumlah negara kawasan Asia Tenggara, di antaranya Indonesia, Filipina, dan Thailand dalam kurun waktu tiga tahun mendatang dengan memasarkan aplikasi VoIP berbasis nomor virtual Voopee.
Keputusan tersebut diambil, pasca masuknya pemegang saham utama di internal perusahaan yakni Bank Macquarie asal Australia lewat perjanjian bersyarat yang dilakukan oleh kedua belah pihak pada 27 Juli 2016.
Dalam perjanjian itu, Bank Macquire membeli sebanyak 400 lembar juta saham XOX. Perusahaan berharap masuknya pemegang saham baru tersebut dapat meningkatkan pendapatan dan XOX akan menggunakan tambahan dana tersebut untuk perluasan Voopee di tingkat regional.
Pada tahap awal, negara yang akan disasar adalah Indonesia, Thailand, dan Filipina. Disusul negara lainnya di kawasan Asia Tenggara sesuai dengan ketersediaan dana.
“Saat ini, perusahaan tengah melakukan diskusi dengan sejumlah operator telekomunikasi dari tiga negara tersebut. Banyak tahapan yang perlu ditempuh sebelum finalisasi, mulai dari mempelajari persyaratan hukum, penilaian dari segi finansial, dan kerja sama dari segi viabilitasnya dengan operator jaringan mobile sebagai mitra global Voopee,” terang manajemen XOX seperti dikutip dari Telecompaper.
Seperti diketahui, Voopee adalah aplikasi smarphone yang memungkinkan pengguna smartphone untuk memiliki tambahan nomor lokal tanpa perlu kartu SIM tambahan. Mereka dapat berkolaborasi dengan jaringan selular lokal di berbagai negara.
Di Indonesia, sebelumnya sudah ada solusi serupa dari Smartfen. Aplikasi mobile voice over internet protocol (VoIP) prabayarnya, yang dinamai SmartCall, menggunakan teknologi yang dikembangkan One Horizon dan bisa digunakan di platform Android.
Pengguna SmartCall bisa menggunakan nomor virtual Smartfren untuk menerima dan melakukan panggilan telepon dan berkirim pesan di seluruh dunia melalui jaringan internet. Menariknya, karena bentuknya nomor virtual, kita tidak harus menjadi pelanggan yang menggunakan kartu SIM fisik Smartfren.
Indosat Ooredoo awal bulan ini baru saja meluncurkan sebuah aplikasi OTT (Over The Top) yang memiliki kegunaan untuk beragam aktivitas komunikasi, seperti chat, SMS, dan Telepon. Aplikasi yang dinamai Obrol tersebut eksklusif disediakan untuk para pengguna Indosat Ooredoo. Jika dilihat dari konsepnya, aplikasi ini adalah salah satu cara Indosat mengurangi ketergantungan penggunanya terhadap layanan OTT luar negeri. Saya berkesempatan mencobanya dan menurut saya aplikasi Obrol sangat layak digunakan. Kualitasnya tidak jauh berbeda dengan aplikasi pesan instan kebanyakan.
Belakangan ini operator telekomunikasi selain getol mempromosikan jaringan 4G juga sering melakukan inovasi lain dalam penggunaannya. Misalnya dengan mempromosikan aplikasi-aplikasi yang bekerja dan mendukung layanan 4G. Aplikasi Obrol, yang tersedia untuk platform Android dan iOS, adalah salah satunya.
Dari segi penggunaan aplikasi Obrol ini sama mudahnya dengan penggunaan aplikasi pesan instan kebanyakan. Pada tahap awal, pengguna diminta untuk mendaftarkan akunnya dengan menggunakan nomor aktif Indosat Ooredoo. Setelah menyelesaikan proses registrasi, pelanggan akan dihadapkan pada menu utama.
Selain chat dan telepon menggunakan jaringan internet (VoIP) ke sesama pengguna aplikasi Obrol, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan non pengguna melalui SMS dan telepon (menggunakan jaringan seluler). Untuk fitur ini Indosat Ooredoo menyediakan paket khusus, paket Obrol. Paket ini diklaim lebih murah terutama bagi yang berkomunikasi ke atau dari luar negeri.
Saya sendiri berikan kredit positif dari segi tampilan dan fungsi dasar chat yang disematkan. Tampilan aplikasi Obrol di desain sederhana dengan dominasi warna putih. Ikon-ikon menu juga ditampilkan tidak terlalu mencolok namun tetap terlihat eye catching.
Untuk fitur, sebagai aplikasi yang baru diluncurkan, Obrol tergolong lengkap. Selain memungkinkan pengguna saling berkirim pesan teks, fitur chatting-nya juga dilengkapi dengan fitur berkirim foto,lokasi, kontak, voice note. Bahkan sudah ada fitur voice call menggunakan jaringan internet. Saya sempat mencobanya dengan beberapa kerabat yang ditinggal di Jakarta dan Yogyakarta, suaranya jernih dan hampir tidak ada delay.
Aplikasi Obrol yang diluncurkan bersamaan dengan pembukaan gelaran Indonesia Cellular Show (ICS) ini memang sengaja dibuat untuk memberikan pengalaman baru bagi penggunanya. Dengan jargon all-in-one aplikasi, Obrol meringkas beberapa fitur komunikasi ke dalam satu aplikasi.
Tidak hanya itu, jika ditarik ke belakang soal hiruk-pikuk OTT dan pajaknya di Indonesia, bukan tidak mungkin Obrol akan menjadi alternatif untuk perlahan-lahan mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap aplikasi OTT dari luar negeri. Mengingat permasalahan mengenai pajak OTT sampai sekarang tak kunjung selesai.
Dari segi kualitas, baik aplikasi maupun jaringan yang digunakan saya rasa sah-sah saja menyebut Obrol sebagai pesaing OTT luar negeri. Selain produk dalam negeri, Obrol juga didukung oleh salah satu provider telekomunikasi terbesar di Indonesia. Hanya saja Obrol hanya bisa digunakan untuk pengguna Indosat Ooredoo, meski koneksi jaringannya bisa menggunakan jaringan selain milik Indosat Ooredoo.
Minggu kemarin, Microsoft rupanya diam-diam merilis update besar untuk Skype. Berlandaskan misi menyediakan sarana berkomunikasi gratis buat seisi jagat, Skype kini punya fitur baru untuk mengundang siapapun yang hendak ikut berbincang-bincang, baik secara satu lawan satu maupun berkelompok sekaligus. Continue reading Tak Perlu Akun, Percakapan di Skype Kini Bisa Diikuti Siapapun→
Setelah diperkenalkan untuk platform Android bulan Juli lalu, Bolt! Talk kini siap melangkah lebih jauh. Selain kini tersedia untuk platform iOS, Bolt! Talk kini menawarkan skema VoIP berbayar yang bisa digunakan untuk menelepon nomor seluler dan rumah di berbagai negara. Bolt! Talk kini tak ubahnya menjadi Skype versi lokal.
PT Smartfren Telecom saat ini memang tengah berupaya untuk mengoptimalkan teknologi 4G LTE Advanced yang sudah mulai dikomersilkan. Operator yang masih memiliki pasar di segmen CDMA ini mengemukakan wacana inovasi dengan jaringan 4G LTE Advanced miliknya melalui implementasi aplikasi Voice Over Term Evolution (VoLTE). Meskipun demikian, implementasi layanan ini tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Continue reading Smartfren Tak Tutup Kemungkinan Keluarkan Aplikasi Utilisasi Voice over LTE (VoLTE)→
One Horizon Group, pemilik aplikasi VoIP menggunakan nomor telepon virtual SmartCall yang dilisensi oleh Smartfren di Indonesia, mengumumkan bahwa Smartfren telah menambahkan 400 ribu nomor telepon virtual baru ke dalam aplikasinya. SmartCall sendiri mulai tersedia sejak delapan bulan yang lalu.
Smartfren meluncurkan aplikasi VoIP prabayar menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh One Horizon. Aplikasi ini diberi nama SmartCall dan bekerja untuk platform Android. One Horizon adalah perusahan yang bergerak di bidang pengembangan dan lisensi Mobile Voice over Internet Protocol (VoIP) untuk perangkat bergerak.
Beberapa waktu lalu, kami sempat mengabarkan perihal bakal hadirnya satu aplikasi lokal terbaru bernama @me (dibaca: Atme) yang menawarkan layanan telepon, SMS, chat dengan stiker ke sesama pengguna yang seluruhnya serba gratis. Kala itu, kemunculan Atme masih menimbulkan tanda tanya bagi kita semua tentang wujud Atme sebenarnya. Kini kami memiliki informasi lengkapnya.
Pengembang Gentay Communications yang berasal dari Singapura meluncurkan Nanu, aplikasi panggilan melalui koneksi Internet yang saat ini baru tersedia di platform Android . Tak seperti kebanyakan aplikasi panggilan suara melalui koneksi internet yang membutuhkan jaringan cepat 3G, Nanu diklaim mampu melakukan panggilan bahkan ketika ponsel berada di jaringan 2G yang masih terdapat di berbagai daerah di Indonesia.