Tag Archives: VR Ready

[Review] Omen by HP ‘Hurricane’ 880-015d, Tawarkan Aspek Termanis Dari PC Desktop Gaming

Pengetahuan dasar mengenai hardware ialah hal wajib bagi mereka yang ingin menikmati video game di PC. Meski begitu, para produsen telah lama mencoba membuat akses serta penggunaannya lebih simpel dengan menyediakan laptop dan desktop built-up. Dan kedua jenis device gaming ini telah menjadi senjata andalan HP sejak Omen resmi tiba di Indonesia dua bulan silam.

Selama dua minggu ini, tim Hewlett-Packard memberikan saya kesempatan untuk menjajal langsung PC desktop Omen by HP. Unit ini memiliki nama model 880-015d ber-codename ‘Hurricane’, menyimpan prosesor i7-7700 dan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060. Perangkat tersebut sedikit berbeda dari unit desktop Omen yang dipamerkan di acara peluncuran perdananya, baik dari aspek desain serta spesifikasi.

Omen 15

Omen 8

Omen 880-015d merupakan gaming PC VR ready, bisa langsung beroperasi begitu dikeluarkan dari packaging-nya (HP turut meminjamkan monitor 25er Display karena monitor tua saya tak lagi dapat diandalkan). Kesan yang saya peroleh dari sesi uji coba adalah bagaimana Omen by HP 880-015d tampak fokus pada kesederhanaan penggunaan. Sistem juga tersaji ‘bersih’, tak ada aplikasi-aplikasi yang berpotensi jadi bloatware.

Silakan simak ulasan lengkapnya di bawah.

 

Packaging

Omen by HP 880-015d dibungkus dalam kardus hitam besar. Ukurannya mengingatkan saya pada packaging case PC. Namun saat diangkat, ia tidak seberat yang saya kira. Di dalam, HP mengamankan PC dengan busa dan kain hitam, serta telah menyediakan kabel power (kabel HDMI sendiri dibundel bersama packaging monitor 25er Display).

Omen 4

 

Desain

Untuk sekarang, lineup komputer desktop Omen by HP memiliki kiblat desain yang sama. Omen 880-015d merupakan sistem gaming mid-tower, ukurannya memang cukup besar, tapi masih tampak elok saat Anda taruh di atas meja kerja. Tubuhnya didominasi warna hitam, memanfaatkan struktur dari logam dipadu plastik di area atas dan depan. PC mempunyai dimensi 44,21×19,2×41,72-sentimeter dan volume 32-liter.

Omen 24

Omen 5

Omen 25

Bagitu melihatnya, Anda akan langsung tahu bahwa Omen 880-015d ialah perangkat spesialis gaming. Tubuhnya dibuat sedikit menekuk ke area depan, lalu grille bergaris diagonal serta pola serat karbon (bukan karbon sungguhan) di sana memunculkan kesan sporty. Selanjutnya, desainer membubukan logo VoodooPC (yang kini diusung semua perangkat HP Omen) dengan LED merah didepan, dan mencantumkan lighting serupa pada celah di bawahnya, sehingga menyerupai visor robot.

Omen 22

Omen 23

Berbeda dari unit yang pernah HP pajang, Omen 880-015d tidak memiliki jendela transparan di sisi kiri sebagai sarana pamer hardware di dalam. Ia juga tak mempunyai pintu untuk mengakses tray hard drive dan SSD – Anda harus melakukannya secara manual. Namun hal tersebut tidak sulit dilakukan, cukup dengan menekan tombol di bagian atas-belakang buat membuka side panel.

Omen 10

Omen 2

Meski tidak seringkas notebook ataupun PC desktop dengan form factor yang lebih kecil, beberapa elemen pada Omen 880-015d memperlihatkan kesiapannya menunjang kegiatan LAN party.

Omen 19

Omen 21

Pertama, tersedia sejumlah port di area kanan-depan yang memudahkan saya mencolokkan bermacam-macam periferal. Selanjutnya, optical disc drive bersembunyi secara vertikal di sisi depan, bisa Anda keluarkan dengan menekan pelat jajar genjang di sebelah kanan logo VoodooPC. Ketiga, HP tak lupa menyediakan celah di atas, yang juga berperan sebagai handle, sehingga Omen 880-015d gampang diangkat.

Omen 7

Omen 6

 

Konektivitas

Sejumlah port yang diposisikan di kanan-depan secara tak langsung meminta saya untuk meletakkan PC di sebelah kiri monitor, keyboard dan mouse; karena dengan begitu memudahkan saya mengaksesnya. Di sana terdapat card reader 3-in-1, sepasang USB 3.0 type-C plus sepasang USB 3.0, dan dua port audio 3,5mm buat microphone serta headphone.

Omen 20

Omen 18

Di sisi belakang, konektivitasnya jauh lebih lengkap lagi, tersedia empat port USB 3.0, sepasang port USB 2.0, port local area network, beserta port-port yang berhubungan dengan grafis – termasuk HDMI, tiga DisplayPort dan satu DVI.

Salah satu alasan kenapa saya memuji kesederhaan penyuguhan PC ini adalah tersedianya konektivitas wireless 802.11a/b/g/n/ac dan Bluetooth 4.2 combo MU-MIMO. Tanpa perlu menambah dongle, melakukan instalasi atau mencolokkan kabel LAN; saya bisa segera tersambung ke Wi-Fi dan menggunakan controller game Bluetooth.

Omen 16

Omen 17

 

Hardware dan benchmark

Unit Omen by HP 880-015d yang saya ulas ini mempunyai komposisi hardware sebagai berikut:

  • Prosesor Intel Core Kaby Lake (7th Gen) i7-770 berkecepatan 3,6GHz
  • Kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060 3GB
  • Mainboard HP 8308
  • Memori RAM DDR4 16GB (2x8GB)
  • Penyimpanan SSD M.2 128GB Samsung & hard disk 1-terabyte 7200rpm
  • Unit power supply 500-Watt Bronze

Omen 13

Beberapa software benchmark saya gunakan untuk menguji kinerja hardware gaming PC ini, di antaranya 3DMark 11 Performance 1.0, PCMark 10, Cinebench R15, 3DMark Time Spy (DirectX 12), serta Unigine Valley 1.0 dan Heaven 4.0. Ini dia hasilnya:

3DMark 11 Performance 1.0 menempatkan Omen 880-015d di antara kelas gaming PC VR ready dan perangkat gaming 4K. Sistem memperoleh skor 13.474 dan telah divalidasi.

Omen 41

Omen 40

 

Pengujian di PCMark 10 menghasilkan nilai 5.241, yang (uniknya) mengkategorikan angka tersebut di atas gaming PC 4K.

Omen 49

Omen 50

 

Di Cinebench R15, Intel Core i7-7700 di dalam Omen 880-015d mencetak skor 885.

Omen 42

 

Lalu dalam pengujian DirectX 12 via 3DMark Time Spy, PC desktop Omen 880-015d mendapatkan angka 3.607, memposisikannya di antara sistem VR ready pendukung Rift/Vive dan laptop gaming modern.

Omen 46

Omen 47

 

Sebelum benchmark dilakukan di Unigine Heaven 4.0 dan Valley 1.0, saya memodifikasi beberapa opsi grafis: memindahkan setting kualitas ke ultra, memilih anti-aliasing 8x, dan memasang tessellation di tingkat extreme (di Heaven 4.0).

Omen 43

Omen 39

Di Heaven, PC mengamankan skor 1.426 dengan FPS rata-rata 56,6; lalu di Valley, sistem memperoleh nilai 2.516 dan frame rate per detik rata-rata 60,1.

Omen 44

Omen 38

 

Gaming dan pengalaman pemakaian

Dalam waktu pengujian selama dua minggu, saya menggunakan Omen 880-015d untuk bekerja (mengetik) sehari-hari dan menjajal kemampuannya dengan tiga game: Titanfall 2, Divinity: Original Sin II, dan Project CARS 2. Hal yang saya apresiasi dari penyajiannya ialah bagaimana Hewlett-Packard menghidangkan sistem ber-OS Windows 10 secara bersih – tanpa ada terlalu banyak app preload yang berpeluang mengonsumsi memori dan penyimpanan.

Omen 12

Omen Command Center merupakan satu-satunya software yang didedikasikan untuk gaming, namun fungsinya lebih dikhususkan pada pemantauan hardware (menunjukkan persentase pemakaian CPU dan memori, serta temperatur GPU) ketimbang pengoptimalan. Di menu lain, Anda bisa menggunakan fitur Network Booster buat memprioritaskan bandwidth.

Omen 51

Omen 52

Pemanfaatan SSD sebagai drive utama membuat waktu boot dan load Windows 10 sangat singkat. HP juga menyiapkan drive recovery terpisah, seandainya terjadi insiden tak diduga yang melibatkan storage dan OS. Dan terlepas dari hardware high-end di dalam, Omen 880-015d juga bekerja dengan cukup hening, hanya mengeluarkan desiran halus saat perangkat sedang menangani game AAA.

Di Omen ‘Hurricane’ 880-015d, Divinity: Original Sin II tersaji semulus sutra. Hampir tak pernah sekalipun frame rate per detik turun dari angka 60 (terpantau dari Fraps), walau game berjalan di preset ultra dengan resolusi 1920×1080 serta menggunakan opsi V-sync triple buffering. Permainan tersebut terhidang sangat optimal, terlepas dari berbagai macam efek grafis yang muncul di layar – gelombang ombak di laut, pilar cahaya, necrofire di atas geladak kapal, serta sihir listrik yang menyambar dari genangan air.

Omen 29

Omen 28

Omen 26

Omen 27

 

Hal serupa berlaku pada Project CARS 2, dan merupakan kabar gembira bagi para penggemar game balap. Permainan baru Slightly Mad Studios itu tersuguh lancar di Omen 880-015d. Di setting grafis default, Project CARS otomatis memilihkan resolusi 1980×1080, dengan tekstur high, filter anisotropic 16x, dan MSAA medium. Meski belum ‘rata kanan’, visualnya sangat menawan. Beberapa kali kendaraan saya mengalami kecelakaan karena saya malah mengagumi efek pencahayaan dan detail di dashboard.

Omen 30

Omen 31

 

Omen 32

Omen 33

 

Titanfall 2-lah game yang membuat Omen 880-015d sedikit kewalahan. Beberapa kali setting grafis saya ubah demi menemukan keseimbangan terbaik antara kualitas visual dengan frame rate. Tapi bahkan ketika dynamic spot shadows saya matikan dan texture filtering dikurangi, saya kesulitan memperoleh frame rate per detik di atas 120. Solusi terampuhnya adalah menggeser slider adaptive resolution FPS target ke kanan. Fitur ini berfungsi untuk mengurangi resolusi pada objek demi mendapatkan frame rate target yang diinginkan.

Omen 34

Omen 35

Omen 36

Omen 37

 

Konklusi

Seperti sistem built-up lain, Omen by HP Hurricane 880-015d menawarkan aspek paling manis dari gaming PC: kesederhanaan pemakaian, kelengkapan konektivitas dan keleluasaan gonta-ganti serta upgrade komponen. Komposisi hardware di dalam disiapkan agar perangkat ini bisa langsung menghidangkan game tanpa membebani pengguna dengan proses perakitan dan instalasi.

Tentu saja ada harga yang harus Anda bayarkan buat memperoleh seluruh fasilitas ini. Angkanya cukup ‘menakjubkan’ karena hanya dengan mengeluarkan uang separuhnya, Anda sebetulnya dapat merakit sistem gaming berperforma kurang lebih setara. Tapi saya kembali ingatkan, Omen 880-015d bukanlah gaming PC untuk kalangan antusias hardware. Produk ini adalah solusi bagi Anda yang ingin menikmati permainan video di PC tanpa perlu melalui langkah-langkah kompleks, serta tak keberatan mengeluarkan uang lebih banyak.

Saat ini PC desktop Omen by HP 880-015d sudah bisa Anda miliki. Di Indonesia, produk dibanderol seharga Rp 22,5 juta.

Omen 3

Omen 9

Lenovo Luncurkan Tiga Gaming PC Berspesifikasi VR-ready

Lini gaming Lenovo, Legion, baru saja kedatangan empat anggota baru. Tiga di antaranya merupakan gaming PC yang berspesifikasi VR-ready, dan sisanya merupakan monitor gaming ber-refresh rate tinggi. Keempatnya hadir meramaikan panggung Gamescom 2017 yang digelar di Jerman.

Lenovo Legion Y920 Tower

Sebelum ini, Lenovo memang sudah memperkenalkan laptop gaming monster dengan nama yang sama – minus “Tower” – akan tetapi versi non-portable ini datang mengusung spesifikasi yang lebih gahar lagi, dan didedikasikan untuk kalangan gamer paling serius kalau menurut Lenovo sendiri.

Dapur pacu konfigurasi termahalnya diisi oleh prosesor quad-core Intel Core i7–7700K yang sejauh ini belum terkalahkan untuk urusan gaming, sedangkan kinerja grafisnya dipercayakan kepada Nvidia GeForce GTX 1080 8 GB. Lebih istimewa lagi, Y920 Tower juga mengemas RAM DDR4 32 GB 2800 MHz garapan Corsair

Lenovo Legion Y920 Tower

Media penyimpanannya melibatkan sepasang SSD tipe PCIe masing-masing sebesar 512 GB dalam konfigurasi RAID 0, atau kombinasi SSD 512 GB dan HDD 4 TB. Lenovo juga berniat menawarkan liquid cooling rancangan Asetek sebagai fitur opsional bagi yang tertarik meng-overclock PC-nya tanpa kompromi.

Semua ini tentunya harus ditebus dengan biaya yang sangat tinggi, tepatnya mulai €2.299 untuk konfigurasi terendahnya. Pemasarannya dijadwalkan dimulai pada bulan September besok, sedangkan varian dengan liquid cooling-nya menyusul di bulan Oktober.

Lenovo Legion Y720 dan Y520 Tower

Lenovo Legion Y720 Tower

Di tengah-tengah, ada Y720 Tower yang berharga lebih masuk akal tapi masih tetap menawarkan performa di atas kelas mainstream. Utamanya berkat prosesor Intel Core i7–7700 – tipe non-K yang tidak bisa di-overclock – GPU GeForce GTX 1070 8 GB, RAM DDR4 16 GB dan opsi untuk menyematkan memory Intel Optane 16 GB.

Kombinasi ini masih melebihi standar yang dibutuhkan untuk menjalankan Oculus Rift atau HTC Vive dengan mulus. Performa storage-nya juga tidak diabaikan begitu saja, mengingat Y720 mengemas kombo SSD PCIe 256 GB dan HDD 2 TB.

Lenovo Legion Y520 Tower

Di bawahnya lagi, Y520 Tower datang membawa spesifikasi yang cukup identik dengan Y720, terkecuali pada sektor grafis. Di sini konfigurasi tertinggi Y520 hanya mengusung GPU GeForce GTX 1060, yang merupakan opsi minimum yang diperlukan untuk bisa menjalankan konten VR secara mulus.

Lenovo berencana memasarkan Y720 Tower pada bulan September dengan banderol mulai €1.299, sedangkan Y520 Tower bakal lebih dulu hadir bulan ini dengan banderol mulai €749.

Lenovo Legion Y25f Gaming Monitor

Lenovo Legion Y25f Gaming Monitor

Monitor ini memang bukan yang paling high-end di ranah gaming, tapi spesifikasinya cukup menjanjikan: layar 24,5 inci beresolusi full-HD, tingkat kecerahan 400 nit, dan response time 1 milidetik. Namun yang paling menonjol tetap saja adalah dukungan refresh rate hingga 144 Hz, plus bezel di sekitar layar yang begitu tipis.

Harganya termasuk cukup bersahabat di kategori monitor gaming, cuma €299, namun baru akan meluncur ke pasaran mulai Januari tahun depan.

Sumber: Lenovo.

HP Omen X Compact Ialah Komputer Desktop Mungil Sekaligus PC Ransel Pendukung VR

Virtual reality mendorong banyak terobosan di ranah PC. Saat ini tersedia banyak pilihan notebook VR ready, lalu dimulai kira-kira setahun silam, para produsen mulai memperkenalkan kompter berwujud tas punggung agar pemakaian HMD tidak tertambat di satu tempat. Device dengan gagasan unik itu telah diajukan oleh MSI, Alienware, Zotac hingga HP.

Hampir bersamaan dengan dimulainya Computex tahun lalu, Hewlett-Packard menyingkap HP Omen X VR PC Pack. Seperti komputer berwujud ransel lain, ia sengaja disiapkan untuk mendukung penggunaan headset VR, memberikan Anda kesempatan berjelajah di ruang virtual secara leluasa selama kurang lebih satu jam. Ternyata selama setahun ini, HP mencoba terus mematangkan konsepnya dan akhirnya, desain Omen X memperoleh arahan baru.

Kini diberi nama Omen X Compact Desktop, ia adalah PC ‘2-in-1’ yang tidak biasa. Omen X Compact bisa Anda gunakan layaknya komputer personal biasa desktop, cukup dengan menaruhnya di atas dock. Unit dudukan tersebut bertugas sebagai pemasok tenaga sekaligus pusat koneksi. Di sana tersedia port-port penting (USB, HDMI dan lain-lain) serta memungkinkan Anda menyambungkan monitor, keyboard dan mouse.

HP Omen X Compact Desktop 1

Lalu ketika Anda ingin menggunakan Omen X Compact buat menikmati konten virtual reality, tinggal angkat PC dari dock, pasangkan di strap/harness, lalu kenakan layaknya tas punggung. HP memang belum menginformasikan ukuran Omen X Compact secara rinci, tapi berdasarkan fotonya, device terlihat ramping, memiliki tubuh persegi delapan dengan logo khas Omen dan LED berwarna merah yang membentuk huruf X.

HP Omen X Compact Desktop 2

Berbeda dari MSI VR One, dua unit baterai berada terpisah di luar unit utama, ditambatkan di strap bagian bawah, ditunjang sistem hot-swap sehingga device tak perlu dimatikan saat baterai diganti. Kipas pembuangan panasnya berada di atas, diarahkan menjauhi tubuh. Dari pengakuan The Verge, Omen X Compact Desktop mempunyai bobot yang sangat ringan, hampir tidak terasa sedang membopong PC.

Di tubuhnya yang terlihat mungil, Omen X Compact Desktop menyimpan komposisi hardware kelas ‘PC monster’. Ia diotaki oleh prosesor Intel Core i7 generasi ketujuh, juga dipersenjatai kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080 yang telah di-overclock – memastikan Omen X sanggup menjalankan game di resolusi 4K. Selain itu, perangkat juga ditopang fitur DTS Headphone: X sehingga mampu menyajikan suara 360 derajat untuk menyempurnakan pengalaman VR.

Omen X Compact Desktop kabarnya akan mulai tersedia di bulan Juli 2017. Unit komputernya dijual seharga US$ 2.500, lalu aksesorinya dibanderol mulai dari US$ 600.

Sumber: HP.

[Computex 2017] MSI Terus Tunjukkan Komitmen Dalam Mendukung Penyajian VR

Upaya MSI menunjang penyajian hiburan next-gen sudah dimulai sebelum Computex 2016 dilangsungkan dengan mengamankan gelar sebagai perusahaan produsen laptop VR ready pertama di dunia, diterapkan pada lineup gaming maupun workstation. Saat itu, MSI baru menunjukkan strategi yang mereka ambil serta mengungkap berbagai persiapan untuk mendukungnya.

Dan di ajang Computex 2017, arahan Micro-Star International terlihat semakin matang. Selain deretan laptop anyar, kini tersaji banyak perangkat spesialis virtual reality dalam berbagai wujud: komputer wearable, beberapa model mini PC unik, hingga desktop gaming mid-tower perdana sang perusahaan hardware asal Taiwan itu.

Computex 2017 MSI 20

Di sana, MSI memamerkan sejumlah wahana hiburan berbasis VR, masing-masing ditopang oleh perangkat-perangkat kebanggaan sang produsen seperti VR One, Trident 3 Arctic, Vortex G25VR, Aegis Ti3 sampai Infinite A.

VR One

Sejak awal pengumuman resminya, MSI semakin sering memamerkan VR One dalam event-event mereka. PC berkonsep tas punggung itu menjadi salah satu primadona dalam konferensi CES 2017, dan kembali mencuri perhatian di Computex 2017. Di booth, sang produsen melengkapinya dengan unit controller unik berpenampilan senapan tabur dan senapan serbu buat menunjang permainan ber-genre shooter.

Computex 2017 MSI 15

Ada sejumlah hal menarik pada penyuguhannya. Game tersebut ialah satu dari sedikit konten yang menghidangkan pengalaman VR multiplayer co-op. Dengan jenis senjata berbeda, dua orang pemain ditantang untuk bertahan hidup dari serbuan zombi. Controller HTC Vive menjadi basis dari unit pengendali, dan layaknya senjata sungguhan, mereka memiliki karakteristik berbeda: shotgun harus dikokang sebelum ditembak, sedangkan senapan serbu memberikan efek getaran ala senjata otomatis.

Computex 2017 MSI 5

Computex 2017 MSI 4

Saya lupa menanyakan apa judul permainan yang MSI pamerkan di sana, tapi pastinya, game tersebut digarap oleh developer Taiwan. Walaupun masih banyak aspek yang bisa disempurnakan lagi, kualitas konten di versi demo tersebut sudah sangat baik.

Computex 2017 MSI 16

 

Vortex G25VR

Vortex G25 merupakan upgrade besar-besaran terhadap model terdahulu. Di varian generasi pertama, tubuh silinder Vortex dimaksudkan untuk menopang sistem pendingin yang menggerakkan angin ala pusaran (dari sini-lah namanya diambil). Namun sistem itu sudah lagi tak digunakan di Vortex G25 karena PC desktop berukuran mungil tersebut kini mengadopsi solusi pendingin VR One.

Computex 2017 MSI 10

Computex 2017 MSI 9

Kemampuannya menjalankan game VR tidak perlu dipertanyakan, dan di pameran IT tahunan terbesar se-Asia itu, MSI memanfaatkannya untuk menyuguhkan pengalaman simulasi multiplayer, kali ini megedepankan tema kompetitif. Bagi saya, permainan tersebut masih terasa seperti game arcade, tapi developer dan MSI tampaknya punya rencana buat menyempurnakan lagi kualitasnya.

Computex 2017 MSI 12

 

Trident 3

Trident 3 Arctic merupakan varian edisi spesial dari ‘PC rasa console‘ yang MSI sediakan buat menjadi pusat hiburan di ruang keluarga Anda. Terdapat pula model ‘standar’ dengan case berwarna hitam (dengan bumbu merah) dan MSI turut memamerkan model prototype ala armor Iron Man. Jika mendapatkan respons positif dari pengunjung, sang produsen kabarnya akan menghadirkan Trident ‘Iron-Man’ itu sebagai produk retail.

Computex 2017 MSI 3

Computex 2017 MSI 13

Tak jauh dari lokasi Trident 3 dipajang dalam kotak kaca, MSI memperkenankan pengunjung mencoba perangkat simulasi berbeda. Wujudnya mirip simulator mobil, namun ia dikhususkan buat menyuguhkan pengalaman roller coaster virtual.

Computex 2017 MSI 19

 

Aegis Ti3

Merupakan varian desktop Aegis paling high-end, Aegis Ti3 menampakkan diri di Computex 2017 setelah sempat dipamerkan di CES 2017. Tugasnya memang tidak buat menjalankan VR, melainkan untuk menangani permainan For Honor di tiga buah monitor. Game berjalan sangat mulus di atas PC berkonsep ala pedang katana itu berkat kehadiran prosesor Intel Core i7 i7 -7700K, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080, memori DDR4 maksimal 64GB dan penyimpanan berbasis tiga buah SSD M.2.

Computex 2017 MSI 2

Computex 2017 MSI 1

Layaknya device racikan MSI lainnya, Anda bisa mengustomisasi pencahayaan RGB Mystic Light-nya. Lalu Aegis Ti3 juga dilengkapi VR Link sehingga PC gampang disambungkan ke headset virtual reality. Ketika sudah terkoneksi, Aegis Ti3 akan menyesuaikan setting secara otomatis agar konten VR berjalan optimal.

Computex 2017 MSI 6

 

Infinite A

Infinite A adalah anggota paling baru keluarga perangkat gaming MSI dengan pendekatan yang lebih tradisional dibanding Trident dan Vortex, yaitu sebuah PC desktop mid-tower. Penampilannya mewakilkan segala hal yang ditawarkan oleh saudara-saudaranya: desain asimetris khas gaming dengan case hitam, dipadu pencahayaan RGB luar-dalam; kemudian dikombinasikan bersama kemudahan upgrade dan bongkar-pasang hardware.

Computex 2017 MSI 7

Computex 2017 MSI 11

MSI Infinite A juga telah memperoleh sertifikasi VR ready berkat dukungan prosesor Intel Core generasi ke-7 dan kartu grafis GeForce GTX seri 10, serta turut dibekali interface VR Link.

Computex 2017 MSI 17

MSI belum menginformasikan kapan tepatnya PC-PC gaming anyar tersebut akan diluncurkan. Tapi melihat reputasi mereka, kemungkinan besar kita tak perlu menunggu terlalu lama…

Suguhkan Desain Menawan, Gigabyte Aero 15 Siap Penuhi Kebutuhan Kalangan ‘Antusias’

Berbekal hardware berperforma tinggi yang lebih hemat tenaga, volume laptop gaming pelan-pelan mulai menyusut, membawa kita ke era ‘ultrabook gaming‘. Beberapa produsen kini tidak segan menawarkan device tersebut pada para profesional yang membutuhkan notebook mumpuni berukuran ramping. Tapi tentu saja, kesan dan fitur gaming sudah terlanjur melekat di produk-produk itu.

Gigabyte Aero 15 11

Mungkin inilah alasan Gigabyte memperkenalkan lineup Aero di pertengahan tahun 2016. Arahannya cukup menarik: Aero menyimpan hardware canggih, sanggup menjalankan game-game blockbuster serta konten virtual reality, namun terpisah dari keluarga Aorus. Belum lama ini, perusahaan Taiwan itu memperkenalkan varian baru Aero dengan desain yang lebih menawan lagi. Dan tanpa membuang-buang waktu, Gigabyte resmi membawa Aero 15 ke Indonesia di tanggal 22 Mei kemarin.

Gigabyte Aero 15 9

Penyediaan Aero 15 di nusantara merupakan upaya Gigabyte merangkul semua jenis kalangan antusias. Perancangan Aero 15 difokuskan pada faktor mobilitas, tanpa berkompromi pada kinerja dan ukuran. Jason Wu selaku country manager Gigabyte Indonesia menjelaskan bahwa Aero 15 adalah tipe notebook yang siap menemani Anda bekerja di siang hari, gampang dibawa-bawa, dan tak kesulitan menangani game-game baru serta siap menunjang headset VR saat Anda butuh hiburan.

Gigabyte Aero 15 2

Gigabyte Aero 15 13

Bahkan sebelum menggunakannya, gagasan unik dibelakang penciptaan Aero 15 dapat kita lihat dari penampilannya. Gigabye Aero 15 ialah laptop 15-inci dengan bezel super-tipis, hanya berketebalan 5-milimeter. Berkat pendekatan ini, produsen bisa meminimalisir volume, sehingga ukurannya hampir tidak berbeda jauh dari Aero 14. Aero 15 mempunyai dimensi 356,4x250mm, berketebalan hanya 19,9mm, dengan bobot 2,1kg – sudah termasuk baterai.

Gigabyte Aero 15 8

Aero 15 menyuguhkan panel IPS 15,66-inci anti-glare beresolusi 1920×1080 yang telah tersertifikasi X-Rite Pantone. Kabarnya, device ini merupakan laptop pertama di dunia yang memperoleh standarisasi X-Rite Pantone, dikalibrasi secara teliti agar warna tersuguh konsisten serta akurat. Berkat fitur tersebut, Aero 15 siap menjadi perangkat kerja andal untuk para sineas, video editor, serta desainer grafis.

Gigabyte Aero 15 15

Gigabyte Aero 15 10

Chassis Aero 15 tersusun dari bahan aluminium, dipotong dan dibentuk secara presisi melalui teknik CNC, dengan finishing nano-imprint litography. Seperti Aero 14, Anda disuguhkan pilihan lid berwarna hijau, oranye-hitam, dan hitam bergaris jingga. Di area dekat engsel, saya melihat lapisan bertekstur serat karbon – tapi belum bisa mengonfirmasi apakah betul-betul memanfaatkan bahan tersebut atau tidak.

Gigabyte Aero 15 17

Karena bezel-nya cuma setengah sentimeter, webcam diposisikan di bawah layar. Dan meskipun tipis, Gigabyte tetap bisa menyertakan konektivitas-konektivitas fisik penting. Aero 15 memiliki tiga port USB 3.0, HDMI 2.0, mini DisplayPort, card reader, port LAN, dan sebuah Thunderbolt 3 via USB type-C.

Gigabyte Aero 15 1

Gigabyte Aero 15 6

Gigabyte membubuhkan keyboard full-size lengkap dengan numpad, tanpa ada pengurangan ukuran pada tuts utama. Menariknya lagi, sepertinya Gigabyte mencoba mempertahankan elemen gaming berupa dukungan fitur macro di seluruh tombol serta sistem pencahayaan RGB. Keyboard backlight RGB tersebut bukan versi standar: masing-masing tombol mempunyai LED mandiri, bisa diprogram, tersedia banyak pola dengan pilihan 16,8 juta warna. Konfigurasi dapat dilakukan via app.

Gigabyte Aero 15 16

Gigabyte Aero 15 18

Di dalam tubuhnya yang ramping, Gigabyte Aero 15 menyimpan prosesor Intel Core generasi ke-7 i7-7700H berkecepatan 2,8-3,8GHz, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060, dan RAM sebesar 32GB. Untuk medium penyimpanan, Aero 15 mendukung dua buah SSD. Lalu buat menunjang aspek hiburan, Aero 15 turut dibekali sepasang speaker 2-Watt, yang dikombinasikan bersama sistem home theater Dolby Digital Plus.

Gigabyte Aero 15 3

Dari hasil uji coba Aero 14 (dalam kesempatan berbeda) dengan komposisi hardware hampir serupa, laptop sama sekali tidak kesulitan menghidangkan permainan-permainan baru semisal Nier: Automata dan Titanfall 2 di resolusi 1080p dengan setting grafis tinggi; jadi saya rasa Anda tidak perlu meragukan kapabilitas gaming Aero 15. Saya hanya penasaran pada efektivitas sistem pendingin dua fan-nya di kondisi full load terkait tipisnya tubuh Aero 15.

Gigabyte Aero 15 5

Gigabyte Aero 15 8

Walaupun masuk ke kategori ultra-thin, ternyata Aero 15 memiliki baterai berkapasitas besar – diklaim yang terbesar di kelasnya. Baterai 94Wh di sana kabarnya dapat hidup lebih lama 49 persen dari notebook 15-inci merek lain. Tanpa tersambung ke sumber listrik, Aero 15 bisa menemani Anda beraktivitas normal hingga 10 jam.

Gigabyte Aero 15 19

Gigabyte belum mengabarkan kapan tepatnya Aero 15 bisa kita beli. Dengan tingginya portabilitas serta performa, tentu ada jumlah uang besar yang harus dikeluarkan. Di Indonesia, Aero 15 dijajakan di harga Rp 29 juta – setara notebook gaming kelas menengah ke atas. Konsumen yang memesannya lebih dulu berkesempatan mendapatkan bonus mouse gaming dan ransel.

Gigabyte Aero 15 7

Gigabyte Aero 15 Ialah Laptop VR dan Gaming Ready Berketebalan Kurang dari 2cm

Di era arsitektur Nvidia Maxwell, konsumen mulai diperlihatkan keajaiban laptop-laptop tipis dengan kemampuan menangani konten VR. Konsep ini semakin matang berkat hadirnya kartu grafis Pascal, dan menjadi arahan utama Gigabyte dalam merancang lineup Aero. Setelah memperkenalkan Aero 14 di pertengahan 2016, Gigabyte siap berkompetisi di kelas yang lebih ramai.

Produsen hardware asal Taiwan itu baru saja mengumumkan eksistensi dari Aero 15, laptop 15-inci yang menyimpan komponen high-end dengan ketebalan kurang dari 2-sentimeter. Berkat ukuran panel yang lebih lebar, Aero 15 terlihat lebih ramping dari saudarinya. Dan walaupun tipis, ia tidak kesulitan untuk menjalankan game-game blockbuster terbaru di setting grafis tinggi, bahkan siap menjalankan VR.

Aero 15

Salah satu aspek menarik di Aero 15 adalah fokus Gigabyte pada desain dan build-quality. Ketika keluarga Aorus betul-betul mengangkat tema gaming dengan dominasi warna hitam dan bumbu perak, Aero tampil penuh warna, membuatnya pas digunakan baik oleh gamer, desainer maupun Anda yang mengutamakan gaya. Chassis-nya diproduksi secara detail via CNC, lalu Gigabyte memanfaatkan metode nano-imprint litography untuk menghadirkan permukaan bertekstur halus.

Aero 15 1

Ketika lid dibuka, Anda disuguhkan panel berbingkai super-tipis – bezel-nya hanya 5-milimeter. Dengan begini, produsen bisa meminimalisir luas permukaan dan bobot. Meski demikian, Gigabyte tidak mengorbankan fungsi-fungsi penting: tak lupa membubuhkan numpad, touchpad yang lapang, serta keyboard chiclet tanpa pengurangan ukuran. Semua konektivitas esensial juga tersedia di sana, dari mulai USB 3.0, USB 3.1 type-C, HDMI 2.0, SD card reader, hingga port LAN.

Aero 15 2

Gigabyte menawarkan pilihan tipe layar 15,6-inci full-HD IPS atau panel 4K; serta bagian punggung berwarna jingga, hijau dan hitam dengan garis oranye. Dan tidak kalah dari perangkat gaming kompetitor, keyboard Aero 15 turut dilengkapi pencahayaan LED RGB, semuanya dapat diprogram. Aero 15 berdimensi 356,4x250x19,9-milimeter dan berbobot 2,1-kilogram – sudah termasuk baterai dan SSD.

Aero 15 4

Di dalam, produsen mengandalkan kombinasi dari prosesor Intel Core generasi ketujuh i7-7700HQ dan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060 sebagai komponen utama buat mengolah tugas-tugas yang diberikan pada Aero 15. Selain itu, Anda disuguhkan opsi RAM DDR4 2400 dual channel 8 atau 16GB, menunjang hingga 32GB; penyimpanan berbasis SSD M.2 (mendukung NVMe PCIe X4); dan dibekali baterai 94,24Wh.

Gigabyte Aero 15 kabarnya telah mulai dipasarkan – TechRadar dan Notebook Check bahkan sudah memublikasikan ulasannya. Produk ini dijajakan di kisaran harga US$ 1.900.

Sumber: Gigabyte.

Simpan Hardware High-End, Mini PC MSI Trident 3 Arctic Tangani VR Gaming Dengan Lebih Efektif

November silam, MSI kembali menjadi pusat perhatian lewat penyingkapan PC mungil bervolume 4,7-liter yang sanggup menangani permainan-permainan virtual reality: Trident. Perangkat ini memperoleh apresiasi dari media, berhasil memenangkan penghargaan IF Design, dan turut memperoleh upgrade prosesor Intel Kaby Lake saat tersedia di Januari kemarin.

Dan di penghujung Maret ini, sang produsen hardware dan Taiwan mengumumkan ‘edisi terbatas’ dari Trident generasi ketiga, Trident 3 Arctic. Mini PC tersebut diramu sebagai alternatif dari versi biasa, kali ini memiliki casing putih yang tampil lebih serasi dengan furnitur di ruang keluarga. Meski penampilan Trident 3 Arctic tidak ‘seagresif’ saudaranya, ia siap melahap berbagai game blockbuster terbaru.

MSI Trident 3 Arctic 3

MSI Trident 3 Arctic mempunyai lekukan-lekukan serupa model standar dengan arahan desain tajam asimetris. Tubuh berdimensi 353,73×251,35×97,56-milimeternya memastikan Trident 3 Arctic bisa Anda taruh di dekat HDTV kesayangan, disembunyikan dalam rak, atau sekedar membuat meja kerja (atau zona gaming) Anda jadi lebih rapi. Device bisa diposisikan secara horisontal atau berdiri dengan bantuan stand.

MSI Trident 3 Arctic 1

Selanjutnya, Anda bisa mengustomisasi sistem pencahayaan LED Trident 3 Arctic sesuai mood karena MSI telah melengkapinya dengan fitur Mystic Light. Konfigurasi bisa dilakukan lewat software Gaming Center atau app mobile.

MSI mengerti pentingnya kemudahan akses ke port-port, dan itu alasannya Anda bisa menemukan mereka di sisi depan. Di sana ada dua port audio (in dan out), satu USB 3.1 type-C, dua USB 3.1 gen-1 (salah satunya didukung fitur super charger), serta slot HDMI. Lalu di bagian belakang terdapat satu lagi port audio, LAN, satu USB 3.1, empat USB 2.0, HDMI dan interface MSI VR Link.

MSI Trident 3 Arctic 2

Bersemayam dalam wujudnya yang ‘jinak’, kartu grafis ITX MSI GeForce GTX 1070 Gaming dan prosesor Intel Core i7-7700 siap mengolah game-game bervisual berat serta menunjang penggunaan HMD VR seperti Oculus Rift dan HTC Vive; dipadu RAM DDR4 hingga 32GB serta penyimpanan berbasis SSD M.2 SATA PCIe. MSI tak lupa membekali Trident 3 Arctic dengan solusi VR one click: melalui satu sentuhan, PC langsung dioptimalkan buat virtual reality.

Selain itu, MSI turut membubuhkan sistem pendingin Silent Storm Cooling 2 demi menjaga komponen-komponen internal tetap sejuk dengan cara memisahkan zona hardware penghasil panas, dan memfokuskan proses pendinginan di sana.

MSI belum menginformasikan berapa harga dari Trident 3 Arctic. Mereka hanya mengungkapkan rencana buat meluncurkannya di Amerika pada awal April, lalu menyusul di Eropa di akhir April 2017.

Sumber: MSI.

MSI Singkap Trident, Gaming PC VR Ready Termungil di Dunia

Kata ‘pertama’ sepertinya jadi  matra MSI di era virtual reality. Di awal 2016, mereka mengungkap notebook gaming VR ready pertama di dunia, lalu disusul versi mobile workstation-nya. Hadirnya teknologi Nvidia Pascal di laptop memungkinkan MSI mempertipis ukuran produk, dan belum lama ini perusahaan asal Taiwan itu resmi meluncurkan PC backback  VR One.

Di pertengahan bulan November ini, MSI lagi-lagi memperkenalkan penjelmaan selanjutnya dari perangkat pendukung headset virtual reality: MSI Trident, desktop gaming VR Ready dengan volume terkecil di dunia. Selain sanggup menunjang HTC Vive dan Oculus Rift, seperti beberapa perangkat MSI lainnya, Trident juga telah memperoleh sertifikasi program Xbox Play Anywhere serta PlayStation Now.

MSI Trident 1

MSI Trident memiliki tubuh balok dengan desain asimetris. Warna hitam mendominasi permukaannya, dipadu warna merah pada lampu LED di bagian ujung serta icon-icon port. Di atas, Anda bisa menemukan logo naga Gaming G Series yang familier. Perangkat ini mempunyai ukuran kurang lebih sebesar console Xbox One, berdimensi 345,25×232,47×71,83mm (Xbox One berukuran 33,3×27,4×7,9cm).

Device dapat digunakan secara horisontal maupun vertikal, cukup dengan menambahkan stand. Ia juga dibekali interface VR-Link berisi port HDMI sehingga pengguna dapat mudah memasang head-mounted display. MSI tak lupa membubuhkan software One-click-to-VR: cukup menekan satu tombol, sistem segera dioptimalkan untuk virtual reality. Dan tentu saja, Anda bisa mengutak-atik lampu LED RGB Mystic Light di sana, misalnya menentukan warna ataupun pola pencahayaan.

MSI Trident 1

Buat mentenagai Trident dari sisi grafis, produsen memanfaatkan versi custom kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060 Gaming. GPU ini sudah dimodifikasi, dilengkapi sistem pendingin yang lebih mumpuni. MSI turut mengusung solusi pendingin Silent Storm Cooling 2 demi menjaga suhu internal PC tetap sejuk, memastikan Trident bekerja secara hening dan menjaga komponen-komponennya dari masalah overheat.

MSI menyediakan dua pilihan prosesor, yakni Intel Core i5-6400 atau i7-6700, dan Anda dipersilakan mencantumkan RAM DDR4 hingga maksimal 32GB; lalu MSI menggunakan PSU 230W buat memasok tenaga. Untuk sebuah perangkat yang tidak begitu besar, konektivitas Trident terbilang sangat lengkap, ada tiga port USB 3.1 (salah satunya menyimpan fitur Super Charger 2), empat USB 2.0, HDMI, satu USB 3.1 type-C, LAN, serta port audio in/out.

Saat artikel ini ditulis, Micro-Star International belum menyinggung harga dari Trident dan countdown di MSI.com masih berlangsung. Produsen hanya bilang, produk akan mulai tersedia di bulan November 2016.

Gandeng HP, HTC Luncurkan Bundel VR Headset Vive Plus Desktop PC

HTC dan HP baru saja melakukan kolaborasi yang cukup menarik. Keduanya mengumumkan bundel headset Vive bersama sebuah desktop PC yang memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan untuk bisa memberikan pengalaman VR secara mulus.

Harga adalah faktor yang paling menarik dari bundel ini. Bagaimana tidak, dengan modal $1.500, konsumen bisa langsung menikmati pengalaman virtual reality menggunakan HTC Vive. Kalau membeli secara terpisah, Vive sendiri dibanderol seharga $800, yang berarti sisa $700 adalah untuk PC-nya.

Desktop PC bernama HP Envy 750 ini mengemas spesifikasi yang cukup mumpuni jika mempertimbangkan harganya; mulai dari prosesor Intel Core i5–6400, RAM 8 GB DDR4, GPU AMD Radeon RX 480, SSD 128 GB dan HDD 1 TB. Turut melengkapi adalah sebuah DVD drive, keyboard, mouse, serta OS Windows 10 Home.

HP Envy 750 yang termasuk dalam bundel mengemas spesifikasi yang cukup untuk menjalankan game VR / HTC
HP Envy 750 yang termasuk dalam bundel mengemas spesifikasi yang cukup untuk menjalankan game VR / HTC

Memang masih ada PC lain dengan spesifikasi yang jauh lebih ganas dibanding Envy 750, tapi ini saja sebenarnya sudah memenuhi standar minimum yang ditetapkan untuk bisa mengatasi semua yang dibutuhkan Vive. GPU Radeon RX 480 sendiri dicap sebagai standar paling minim untuk bisa menjalankan game VR.

HTC mengklaim konsumen sebenarnya akan mendapatkan bundel senilai total $1.700. Berdasarkan pengamatan TechSpot, komponen-komponen milik Envy 750 sendiri kalau ditotal nilainya mencapai $800. Jadi pada dasarnya konsumen akan mendapat potongan $100 dengan membeli bundel ini ketimbang merakit PC sendiri.

Ke depannya, HTC akan menawarkan bundel Vive + PC lain, mungkin yang berspesifikasi lebih tinggi ataupun yang merupakan hasil kolaborasi dengan pabrikan lain. Namun untuk sekarang, setidaknya paket “Vive Starter Kit” ini bisa menjadi opsi ideal bagi mereka yang belum memiliki gaming PC dan hendak menikmati virtual reality.

Sumber: TechSpot dan HTC.

Keseriusan MSI di Bidang VR Tampaknya Mendorong Oculus Buat ‘Mendekati’ Mereka

Bagi MSI, manuver mereka di ranah VR dimulai dengan penyediaan laptop VR Ready pertama lalu dilanjutkan oleh pengungkapan prototype backpack PC di Computex 2016. Ide terakhir tersebut MSI realisasikan lewat pengumuman VR One, menjadi produk primadona mereka di Tokyo Game Show kemarin. Keseriusan MSI di virtual reality tampaknya menarik perhatian satu nama besar lagi di bidang itu.

Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, VR One dikembangkan secara kooperatif antar dua raksasa teknologi Taiwan, yaitu MSI dan HTC. Saat ini, perangkat tersebut betul-betul dioptimalkan untuk Vive. Rupanya, sang kompetitor utama HTC tidak mau ketinggalan, berdasarkan laporan dari beberapa sumber anonim. Kabarnya, mereka sempat berunding dengan MSI buat meramu device sejenis backpack PC.

Melalui Digitimes, sang informan menjelaskan bahwa sejak Oculus diketahui telah bekerja sama dengan Microsoft untuk mempromosikan produk-produk VR, ada kemungkinan besar MSI akan turut membantu tim yang dinahkodai Palmer Luckey dan Brendan Iribe tersebut buat meningkatkan penjualan di segmen gaming notebook. Sementara itu, sejumlah brand lain juga kabarnya sudah digandeng Oculus VR.

Hasil kolaborasi MSI dan HTC sejauh ini ialah bundel head-mounted display dan gaming notebook, rencananya akan mulai tersedia di bulan Oktober besok. Dan tidak mengherankan jika Oculus VR mencoba mengambil arahan serupa.

Sang narasumber bilang, kehadiran Oculus VR di segmen laptop gaming akan memberi tekanan pada HTC. Buat sekarang, harga Rift memang sedikit lebih unggul dibandingkan Vive dengan gap US$ 200, namun secara teknis, headset garapan HTC itu sedikit lebih canggih berkat kehadiran kamera dan controller. Sampai sekarang, Oculus VR belum menyingkap harga serta info tanggal rilis Touch, tapi ada indikasi periferal ini dibanderol di harga yang tidak murah.

Tersedianya teknologi Nvidia Pascal lewat kartu grafis GeForce GTX seri 10 di notebook memang mengubah segalanya. Ditopang GPU kelas ‘mainstream‘ GTX 1060, laptop-laptop berukuran ramping kini sanggup melakukan hal yang dahulu dibilang mustahil: menangani headset VR high-end. Memasangkan headset VR di notebook memang sedikit bertentangan dengan gagasan ‘portable gaming‘ dan itu alasannya MSI serta produsen-produsen lain turut bereksperimen meracik PC berwujud ransel.

Kompetisi antara Oculus VR dan HTC memang sengit: Oculus VR adalah pionir yang sukses membawa konsep VR ke khalayak umum, mendapatkan topangan finansial dari Facebook. HTC Vive sendiri terbukti sebagai rival tangguh, dengan dukungan Valve di sisi software.

Via Digital Trends.