Tag Archives: vsco

Fitur Edit Video VSCO Kini Jauh Lebih Lengkap

Selain untuk mengedit foto, aplikasi VSCO juga dapat digunakan untuk mengedit video, meski fungsinya tidak lebih dari sebatas menambatkan filter retro. Namun semuanya berubah sejak mereka mengakuisisi Rylo pada akhir tahun kemarin.

Sekarang, fitur editing yang ditawarkan VSCO sudah jauh lebih lengkap. VSCO menyebut fitur editing videonya ini dengan istilah Montage, dan sesuai makna harfiahnya, pengguna dipersilakan menggabungkan banyak klip (atau foto) menjadi satu video yang utuh. Tumpukan video dan foto ini diatur dengan sistem layer.

Dalam satu layer yang sama, pengguna dapat menyematkan lebih dari satu foto atau video, dan ini berarti pembuatan kolase video pun juga dimungkinkan (empat klip video yang diputar di satu bingkai yang sama tentu akan terlihat keren). VSCO juga tidak membatasi jumlah layer yang dipakai dalam satu video Montage.

Durasi videonya pun tidak dibatasi. Namun jika pengguna hendak mengunggah hasilnya ke platform VSCO sendiri, maka durasi videonya tak boleh lebih dari dua menit. Ke depannya, VSCO berjanji untuk menghadirkan lebih banyak lagi tool untuk berkreasi menggunakan Montage.

Kabar buruknya, Montage cuma bisa diakses oleh mereka yang berlangganan VSCO Membership ($20 per tahun). Tanpa membayar biaya langganan, kita sebenarnya bisa saja mengedit video dengan Montage, akan tetapi hasil akhirnya tidak bisa kita simpan atau unggah. Beruntung VSCO menyediakan akses free trial selama 7 hari untuk Membership-nya.

Sumber: Engadget dan VSCO.

VSCO Akuisisi Produsen Kamera 360 Derajat Rylo

Dua nama yang tak bisa lepas dari perbincangan seputar kamera 360 derajat saat ini adalah GoPro Max dan Insta360 One X. Tanpa bermaksud melebih-lebihkan, keduanya merupakan opsi terbaik yang ada di pasaran saat ini, dan dominasi keduanya rupanya telah memakan korban.

Adalah Rylo, kamera 360 derajat bikinan pencipta Hyperlapse yang dirilis di tahun 2017, yang bakal segera menghilang dari pasaran. Kendati demikian, keputusan mereka berhenti bukan didasari faktor kalah saing saja, melainkan juga karena mereka baru saja diakuisisi oleh VSCO, perusahaan pengembang aplikasi edit foto dan video dengan nama yang sama.

Seperti yang kita tahu, VSCO mulai menekuni ranah video sejak dua tahun silam, tepatnya ketika mereka merilis fitur editing video buat para pelanggan layanan berbayarnya. Respon konsumen pun rupanya cukup positif; tahun lalu saja, VSCO melihat adanya kenaikan hingga dua kali lipat dalam hal pemakaian fitur editing video aplikasinya.

VSCO acquires Rylo

Lalu mengapa mereka memilih Rylo, yang notabene merupakan produsen hardware? Well, tidak demikian apabila kita mengenal dua pendirinya, Alex Karpenko dan Chris Cunningham. Jauh sebelum Rylo eksis, tepatnya di tahun 2011, Alex menciptakan aplikasi bernama Luma Camera dengan fitur stabilisasi video yang apik.

Dua tahun setelahnya, Luma Camera diakuisisi oleh Instagram. Selama di Instagram, Alex sibuk mengembangkan Hyperlapse, dan Hyperlapse inilah yang pada akhirnya menjadi fondasi teknologi atas sistem stabilisasi Rylo. Di sisi lain, Chris memulai kiprahnya sebagai anggota tim pengembang software edit foto di Apple, sebelum akhirnya juga berlabuh di Instagram pada tahun 2013.

Ya, daya tarik utama Rylo sebenarnya terletak pada software-nya, dan inilah yang pada akhirnya menarik perhatian VSCO. Pasca akuisisi ini, kita pada dasarnya bisa menanti fitur editing video yang lebih komprehensif dan lebih canggih lagi pada aplikasi VSCO berkat kontribusi dari tim Rylo.

Kamera Rylo sendiri akan segera berhenti dipasarkan, akan tetapi konsumen yang sudah terlanjur membeli bakal tetap bisa menggunakannya. Rylo pun memastikan aplikasi pendampingnya yang tersedia di iOS, Android maupun macOS masih dapat diunduh sampai 31 Januari 2021, dan pengguna tetap bisa memakainya meski sudah lewat tanggal tersebut.

Sumber: 1, 2, 3.

Tak Mau Kalah dari Instagram, VSCO Luncurkan Fitur Messaging di dalam Aplikasinya

Awalnya hanya menyediakan deretan filter bernuansa retro, VSCO perlahan telah berkembang menjadi komunitas kreator, hingga akhirnya mereka juga punya jejaring sosialnya sendiri. Skalanya memang tidak semasif Instagram, tapi paling tidak di sinilah para kreator bisa saling berbagi inspirasi.

Saat melihat foto-foto dari komunitas pengguna VSCO, terkadang saya penasaran dengan cara mereka mengedit untuk mendapatkan tone sebagus itu. Beruntung VSCO telah menyediakan caranya, yakni lewat fitur messaging yang diintegrasikan ke aplikasi Android dan iOS-nya.

VSCO Messages, demikian nama resminya, pada dasarnya tidak jauh berbeda dari Direct Message di Instagram. Di sini pengguna bisa saling bertukar pesan, berbagi formula editing rahasia masing-masing, berbagi foto, Journal maupun GIF yang dibuat menggunakan DSCO.

VSCO Messages

Anda juga bisa mengirimkan profil suatu pengguna ke lawan bicara Anda. Pokoknya selama pengguna saling mengikuti satu sama lain, mereka bisa langsung berkomunikasi lewat fitur Messages ini. Kalau ternyata Anda sempat dibuat tersinggung oleh seorang pengguna, tinggal laporkan atau blokir saja pesan darinya.

Saya yakin pihak VSCO tidak akan menyangkal kalau mereka mendapat inspirasi fitur Messages dari Instagram. Terlepas dari itu, kehadiran medium komunikasi yang terintegrasi di dalam VSCO adalah cara yang cukup ideal untuk mengakrabkan dan memperkuat komunitas penggunanya.

VSCO Messages bakal tersedia lebih dulu buat para pelanggan VSCO X. Sisanya baru akan kebagian jatah dalam beberapa minggu mendatang.

Sumber: SlashGear dan VSCO.

Filter Retro VSCO Kini Bisa Anda Tambatkan ke Video

Anda suka foto bernuansa retro? Kemungkinan besar Anda mengenal nama VSCO. Aplikasi edit foto yang cukup populer tersebut baru saja kedapatan fitur yang menarik: koleksi filter retronya kini dapat ditambatkan ke video.

Videonya pun tidak harus berupa klip pendek. Anda bisa menyematkan filter yang diinginkan pada video berdurasi sepanjang apapun. Resolusi yang didukung juga bervariasi, mulai dari 4K 30 fps, 1080p 60 fps dan seterusnya berkat penerapan teknologi pengolahan gambar real-time yang juga menenagai dukungan atas foto berformat RAW.

Kendati demikian, kehadiran fitur ini masih belum bisa menjadikan VSCO sebagai satu-satunya aplikasi edit video yang Anda butuhkan. Pasalnya, selain menyematkan filter, Anda hanya bisa mengubah parameter macam kontras dan saturasi, tanpa ada opsi untuk memotong (trim) maupun menggabungkan beberapa klip menjadi satu – setidaknya untuk sekarang.

Lebih disayangkan lagi, tidak semua orang bakal bisa menikmati fitur filter video ini. Fitur ini cuma terbatas untuk mereka yang tergabung sebagai member VSCO X. VSCO X sendiri merupakan layanan berlangganan yang masih cukup gres, dimana konsumen bisa membayar $20 per tahun untuk mendapatkan akses ke sejumlah preset dan filter eksklusif.

Bagi yang sudah berlangganan VSCO X, Anda tinggal meng-update aplikasi VSCO Anda ke versi yang terbaru. Perlu dicatat, fitur filter video ini baru tersedia di versi iOS, sedangkan versi Android-nya akan menyusul dalam beberapa minggu ke depan.

Sumber: Engadget dan TechCrunch.

Aplikasi Edit Foto VSCO Tak Lagi Dilengkapi Fitur Sync Antar Perangkat

Selain menawarkan cara mengedit foto yang intuitif serta filter bernuansa retro yang menarik, VSCO juga cukup dikenal akan fitur sinkronisasi antar perangkatnya. Jadi semisal Anda punya iPad dan iPhone, foto yang Anda edit di salah satu perangkat akan muncul secara otomatis di perangkat lain, lengkap beserta hasil editannya.

Pun demikian, dengan adanya layanan seperti Google Photos, fitur ini perlahan jadi terkesan kurang relevan. Apalagi ditambah dengan kemudahan meng-export foto hasil editan ke galeri ponsel yang ditawarkan VSCO.

Maka dari itu, pihak pengembang VSCO baru-baru ini mencabut fitur sync tersebut dari aplikasinya. Beberapa pengguna mungkin masih akan menjumpai foto hasil editannya muncul di perangkat lain, akan tetapi hal ini mungkin tidak akan berlangsung lama.

Demi sedikit mengobati kekecewaan pengguna, VSCO telah menghadirkan fitur “Export all images” yang bisa diakses dari menu pengaturan. Setelahnya, tinggal unggah foto-foto tersebut ke layanan seperti Google Photos, dan Anda pun bisa menikmatinya dari semua perangkat.

Foto-foto yang sebelumnya sudah di-sync juga tidak akan hilang begitu saja. Anda cuma harus berhati-hati untuk tidak menghapus foto-foto tersebut tanpa mempunyai backup atau malah tidak sengaja menghapus aplikasi VSCO.

VSCO sendiri sepertinya ingin lebih berfokus pada penyempurnaan fitur editing yang ditawarkannya. Dilihat dari sudut pandang positif, penghapusan fitur sync ini bisa diartikan VSCO akan lebih gencar dalam mengembangkan fitur-fitur baru yang bisa meningkatkan kualitas foto hasil editan pengguna.

Sumber: Engadget dan VSCO.

Pembuat VSCO Cam Bikin Aplikasi GIF Ber-Filter, DSCO

Belakangan gambar bergerak alias GIF alias video pendek menjadi cukup ngetren di kalangan pengguna smartphone. Hal itu bisa jadi banyak dipengaruhi oleh fitur Live Photos milik iPhone 6S, dimana foto akan ditangkap dalam wujud video pendek dengan durasi sekitar 2 detik sehingga akhirnya gambar pun tampak bergerak. Continue reading Pembuat VSCO Cam Bikin Aplikasi GIF Ber-Filter, DSCO