Tag Archives: vw

VW Pamerkan Robot Otomatis untuk Mengisi Ulang Baterai Mobil Elektrik

Salah satu skenario paling menyebalkan yang dapat dialami pemilik mobil elektrik adalah ketika baterai mobilnya kritis, lalu ia mendapati lahan parkir umum yang dilengkapi fasilitas charging sedang ditempati oleh mobil konvensional. Ketimbang mengubah kebiasaan buruk orang-orang tidak bertanggung jawab seperti itu, Volkswagen menawarkan solusi yang lebih menarik.

Menurut VW, problem ini dapat diatasi dengan robot otomatis yang dapat mengisi ulang baterai mobil elektrik dengan sendirinya. Tanpa harus memarkirkan mobilnya di lahan khusus mobil elektrik, sang pemilik dapat memanggil robot ini via sebuah aplikasi smartphone.

VW robot charger

Setelahnya, robot ini akan datang bersama unit baterai portable berkapasitas 25 kWh. Robotnya sendiri turut dibekali baterai berkapasitas setara, yang berarti mobil dapat menerima suplai energi sebesar 50 kWh. Proses pengisiannya pun berlangsung tanpa campur tangan manusia.

VW bilang konsep robot ini dilengkapi sejumlah kamera, pemindai laser dan sensor ultrasonik supaya bisa beroperasi secara mandiri. Usai melaksanakan tugasnya, ia akan bergerak kembali menuju titik asalnya untuk melakukan pengisian ulang.

VW robot charger

Konsep ini jelas terdengar menarik, akan tetapi VW sejauh ini belum membeberkan detail penting lain, seperti misalnya seberapa cepat baterai mobil dapat di-charge menggunakan sistem ini. Idealnya, robot ini bakal ditempatkan di lahan parkir umum, dan ini berarti charging rate-nya harus cukup tinggi mengingat durasi parkirnya tidak mungkin seharian.

VW pun juga belum mengungkapkan rencana terkait implementasinya. Andai benar-benar terealisasikan, VW percaya robot ini bisa membantu menekan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur charging mobil elektrik.

Sumber: VW.

VW Type 20 Concept Adalah VW Kombi Lawas yang Sudah Dimodifikasi Menjadi Mobil Elektrik

Lupakan sejenak VW I.D. Buzz, reinkarnasi modern VW Kombi yang dijadwalkan mengaspal di tahun 2022. VW punya bahan baru untuk dipamerkan, yakni VW Type 20 Concept, yang tidak lain merupakan VW Kombi lawas yang sudah dimodifikasi secara ekstrem hingga menjadi sebuah mobil elektrik.

Konsep ini dibuat dalam rangka merayakan pembukaan VW Innovation and Engineering Center California, sebuah fasilitas riset dan pengembangan terbesar VW di luar Jerman. Melalui konsep ini, VW sejatinya ingin publik bisa mengeksplorasi terobosan-terobosan teknologi apa saja yang sedang dikerjakan oleh tim di pusat R&D barunya.

VW Type 20 Concept

Seperti yang saya bilang, Type 20 Concept murni mengandalkan energi listrik. Ini berarti mesin bensin aslinya sudah dicabut, digantikan sepenuhnya oleh sebuah motor elektrik dengan output daya setara 120 tenaga kuda dan torsi sebesar 235 Nm, dan yang menerima suplai energi dari baterai berkapasitas 10 kWh.

Dapur pacu yang diubah total juga diikuti oleh perombakan di bagian suspensi. Type 20 Concept mengandalkan suspensi pneumatik hasil kolaborasi VW bersama Porsche, sehingga tinggi kendaraan dapat diatur melalui software.

VW Type 20 Concept

Juga menarik adalah penempatan kamera wide-angle pada Type 20 Concept, lengkap beserta teknologi pengenal wajah. Ini berarti Type 20 Concept dapat mengenali pengemudinya, lalu membukakan kunci pintunya saat sang pengemudi mendekati dirinya.

Di samping facial recognition, Type 20 Concept turut mengandalkan teknologi voice recognition melalui sejumlah mikrofon yang ditempatkan di tiga lokasi: di luar, di dekat pengemudi dan di kabin belakang. Dipadukan dengan AI assistant, sistem ini dapat mengenali sederet instruksi yang disampaikan menggunakan bahasa sehari-hari.

VW bilang bahwa kapabilitas natural language processing yang dimiliki Type 20 Concept lebih canggih ketimbang yang VW gunakan pada mobil-mobilnya sekarang. Sebagai contoh, sistem ini dapat merespon terhadap pertanyaan seperti “Are you ready to go?

VW Type 20 Concept

Daya tarik lain Type 20 Concept datang dari komponen-komponen dengan aksen warna oranye: velg, spion, lingkar kemudi, serta kaki jok belakangnya. Bentuknya yang mirip jaring laba-laba ini merupakan hasil eksperimen VW terhadap metode generative design, di mana VW hanya perlu menetapkan sejumlah paramater terkait wujud yang diinginkan, lalu membiarkan komputer mendesain sesuai dengan itu.

Hasil akhirnya memang kelihatan agak aneh, akan tetapi sesuai dengan tema modern yang diangkat. Elemen modern lain yang disematkan adalah display hologram di bagian panel instrumen yang dapat dilihat tanpa memerlukan kacamata khusus.

VW Type 20 Concept

Tentu saja VW tidak akan memproduksi Type 20 Concept secara massal. Kendati demikian, ini bukan berarti mereka tak bisa mengaplikasikan sejumlah teknologi yang diusung Type 20 Concept pada mobil-mobil produksinya, dan beberapa memang semestinya sudah mulai diterapkan oleh VW.

Sumber: CNET.

VW ID. Roomzz Adalah SUV Elektrik Tujuh Penumpang Sekaligus Lounge Berjalan

Kalau semuanya berjalan sesuai rencana, VW bakal memasarkan SUV elektriknya, ID. Crozz mulai tahun depan. Meski dikategorikan SUV, Crozz sebenarnya lebih pantas digolongkan sebagai crossover (seperti tersirat dari namanya) mengingat kabinnya hanya mampu menampung lima penumpang saja.

Itulah mengapa VW memutuskan untuk menyingkap mobil konsep yang lain lagi. Namanya ID. Roomzz, dan ia merupakan SUV tujuh penumpang dengan panjang bodi yang mencapai angka lima meter. Terkait desain, VW sengaja membuatnya agar tampil senada dengan adiknya yang berdimensi lebih kecil.

VW ID. Roomzz

VW terkesan tak mau menyia-nyiakan keunggulan Roomzz perihal space atau ruang. Dipadukan dengan sistem kemudi otomatis (Level 4), Roomzz dapat beralih fungsi menjadi lounge berjalan. Jadi ketika sistem kemudi otomatisnya aktif, penumpang dapat memutar posisi joknya menjadi berhadap-hadapan seperti di sebuah lounge.

Inilah yang menjadi kelebihan utama Roomzz dibandingkan Crozz. Interiornya boleh kelihatan minimalis, tapi fungsionalitasnya superior berkat kemampuannya beradaptasi dengan keinginan penumpang sekaligus mode berkendara yang sedang aktif.

VW ID. Roomzz

Selebihnya, Roomzz cukup identik dengan Crozz, terutama di sektor performa. Dua motor elektrik yang terpasang siap menghasilkan output daya sebesar 302 hp. Meski bongsor, Roomzz masih bisa mencatatkan waktu 6,6 detik untuk urusan akselerasi 0 – 100 km/jam.

Dipadukan dengan baterai berkapasitas 82 kWh, Roomzz dapat menempuh jarak sekitar 450 km dalam satu kali pengisian, selisih sedikit dibandingkan Crozz mengingat ada perbedaan dimensi. Baterainya pun juga telah mendukung teknologi fast charging, di mana 80% kapasitasnya dapat terisi dalam waktu sekitar setengah jam saja.

Rencananya, VW berniat merealisasikan Roomzz dan memasarkannya pada tahun 2021, dimulai di pasar Tiongkok terlebih dulu. VW boleh terlambat mencicipi segmen mobil elektrik, namun mereka sepertinya lebih memilih menyiapkan portofolio yang komplet terlebih dulu.

Sumber: VW.

VW I.D. Buggy Adalah Reinkarnasi Elektrik dari Tren Modifikasi VW Beetle di Era 80-an

Kalau semuanya berjalan sesuai rencana, dunia bakal melihat mobil elektrik pertama VW mengaspal di jalanan pada akhir tahun ini. Tahun depan, giliran SUV elektriknya yang mencuri perhatian publik, disusul oleh VW Kombi versi modern dan elektrik dan sedan berkemudi otomatis di tahun 2022.

Keempat mobil konsep itu dibangun menggunakan platform MEB (Modularer Elektrobaukasten) rancangan VW sendiri. Platform ini sangatlah fleksibel jika melihat perbedaan tipe mobil yang cukup drastis pada keempat konsep di atas, akan tetapi VW rupanya masih belum puas. Baru-baru ini, VW menyingkap gambar teaser atas sebuah konsep yang dinamainya I.D. Buggy.

Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar, ia merupakan sebuah dune buggy yang banyak terinspirasi oleh tren modifikasi VW Beetle di tahun 80-an. Berbagai elemen khas buggy tersirat jelas dari penampilannya yang siap melahap medan off-road, bahkan sampai ke bagian sampingnya yang tak dilengkapi pintu.

VW I.D. Buggy

Tipe mobil seperti ini jelas bukan untuk konsumsi semua orang, tidak seperti keempat konsep VW sebelumnya. Kendati demikian, platform yang digunakan masih tetap MEB; VW pada dasarnya ingin membuktikan bahwa platform ini juga dapat membantu pengembangan kendaraan yang masuk dalam kategori niche, dan yang hanya akan diproduksi dalam volume terbatas.

Sejauh ini belum ada detail lengkap mengenai VW I.D. Buggy. Konsep ini rencananya baru akan dipamerkan ke hadapan publik pada ajang Geneva Motor Show di bulan Maret mendatang.

VW sendiri belum mengungkapkan secara eksplisit terkait rencananya untuk memproduksi I.D. Buggy. Namun kalau keempat anggota keluarga I.D. lainnya bakal direalisasikan sebagai produk untuk konsumen, saya tidak melihat ada alasan untuk menjadikan mobil ini sebagai pengecualian.

Sumber: Electrek.

Volkswagen Ungkap Konsep Power Bank untuk Mobil Listrik

Volkswagen memang belum memiliki mobil elektrik yang sudah keluyuran di jalanan. Namun bukan berarti mereka bersantai tanpa persiapan. Selagi menanti pemasaran SUV elektrik VW I.D. Crozz tahun depan, mereka sibuk mempersiapkan infrastruktur pendukungnya.

Gagasan terbarunya adalah stasiun pengisian ulang mobil elektrik bersifat mobile, atau yang bisa juga dianggap sebagai power bank untuk mobil listrik. Sebelum Anda salah paham, mobile di sini maksudnya adalah mudah ditempatkan di beragam lokasi, bukan mudah dibawa bepergian.

Kesamaannya dengan power bank yang kita kenal adalah baterai internal di dalamnya. Dengan kapasitas sebesar 360 kWh, ia sanggup mengisi ulang sekitar 15 mobil listrik sebelum perlu diganti dengan unit yang baru. Konsep seperti ini membuatnya sangat ideal di tempatkan di berbagai area publik, atau sebagai titik charging yang sifatnya sementara, seperti di area parkir suatu festival misalnya.

VW mobile charging station

Kalau ternyata memungkinkan untuk dijadikan charging station permanen, ia juga dapat menerima asupan listrik guna mengisi baterainya sendiri. Skenario ini pun sebenarnya juga tetap ideal mengingat satu unitnya dapat mengisi ulang hingga empat kendaraan elektrik sekaligus.

Fitur fast charging turut menjadi salah satu nilai jual utamanya. Menggunakan arus DC 100 kW, satu mobil hanya memerlukan waktu pengisian selama 17 menit jika dirata-rata. Waktunya tentu akan lebih singkat lagi jika kendaraan yang di-charge bukan mobil melainkan sepeda listrik.

Langkah ini bisa dilihat sebagai upaya Volkswagen Group dalam mendukung perkembangan brandbrand yang dinaunginya. Seperti yang kita tahu, Audi dan Porsche adalah dua dari sekian banyak brand di bawah payung VW Group, dan keduanya sudah siap memasarkan mobil listriknya masing-masing di tahun 2019 ini.

Rencananya, VW bakal mengimplementasikan mobile charging station ini pada babak pertama tahun ini di kampung halamannya terlebih dulu, sebelum merambah lokasi-lokasi lain di tahun berikutnya.

Sumber: VW.

Bermacam Fungsi pada Mobil Besutan VW Sekarang Bisa Dikontrol dengan Siri

Siapa yang menyangka voice assistant bakal memegang peran sepenting ini dalam kehidupan manusia? Awalnya hanya dipandang sebagai gimmick di smartphone, voice assistant sekarang juga sudah menjadi salah satu komponen esensial buat sistem infotainment mobil. Tidak percaya? Lihat saja apa yang baru-baru ini diumumkan VW.

Mereka mengumumkan integrasi yang cukup mendalam antara aplikasi smartphone-nya, VW Car-Net, dengan Siri di perangkat iOS. Menggunakan perangkat dengan iOS 12, pemilik mobil VW yang kompatibel bisa meminta bantuan Siri untuk mengunci atau membuka mobilnya.

Itu baru satu fungsi. Sisanya masih ada fungsi untuk mengecek estimasi jarak tempuh dengan bahan bakar yang tersisa, serta fungsi untuk membunyikan klakson atau mengedipkan lampu depan. Berhubung ini Siri yang kita bicarakan, fungsi-fungsi tersebut bisa diaktifkan dengan frasa seperti “Hey Siri, lock my car” dan sejenisnya.

Pada kenyataannya, VW sengaja membuat agar aplikasinya ini kompatibel dengan Siri Shortcuts, sehingga pengguna bebas menciptakan frasa-frasa perintahnya sendiri, semisal untuk menyesuaikan suhu dalam kabin, mengaktifkan komponen defroster, atau malah menanyakan lokasi mobilnya di sebelah mana.

Ya, Siri Shortcuts bukan sekadar untuk mengontrol perangkat smart home atau memudahkan workflow aplikasi mobile. VW Car-Net merupakan bukti bahwa fitur tersebut juga berlaku untuk memanjakan pengemudi dan penumpang mobil.

VW memang bukan yang pertama menerapkan voice assistant dalam mobil, tapi pendekatan yang mereka ambil cukup menarik. Mereka mungkin tengah menyiapkan voice assistant-nya sendiri, tapi setidaknya untuk sekarang konsumen sudah bisa menikmati kemudahannya dengan bantuan Siri.

Sumber: VentureBeat dan Volkswagen.

VW Pamerkan Mobil Konsep Tanpa Setir, Tanpa Pedal Gas dan Rem

Berawal dari sebuah mobil konsep bernama I.D. yang diumumkan di tahun 2016, Volkswagen terus mengeksplorasi gagasan-gagasannya terkait mobil masa depan. Dari situ konsep-konsep lainnya pun bermunculan: ada I.D. Crozz yang bertipe SUV, dan I.D. Buzz yang merupakan reinkarnasi modern VW Kombi.

Baru-baru ini, VW mengumumkan anggota keempat dari keluarga I.D. Dinamai I.D. Vizzion (entah mengapa VW tampaknya suka sekali dengan huruf “z”), dari sketsa konsepnya tampak bahwa mobil ini berjenis sedan, dengan bodi sepanjang 5,11 meter. Nama Vizzion sejatinya mengindikasikan visi jangka panjang yang hendak dikejar VW, yakni mobil elektrik dengan sistem kemudi otomatis secara penuh.

VW I.D. Vizzion

Hal ini dimantapkan oleh interior minus setir seperti yang tampak pada sketsa konsepnya. Pedal gas dan rem pun juga absen, demikian pula dengan tuas persneling. Mobil ini pada dasarnya merupakan manifestasi visi VW akan mobil masa depan, di mana istilah “pengemudi” tidak lagi digunakan dan sepenuhnya digantikan oleh “penumpang”.

Selagi berkendara, penumpang akan dijamu oleh pelayan virtual. Interaksinya mengandalkan perintah suara maupun gesture, dan VW bilang bahwa sistemnya bisa memahami preferensi pribadi setiap penumpang, sehingga ekosistem digital yang disuguhkan bisa beradaptasi dengan masing-masing individu.

VW I.D. Vizzion

Ketika setir dan pedal gas beserta rem sudah tidak lagi eksis, spesifikasi mobil sepertinya jadi terdengar kurang berarti, tapi bagaimanapun juga ini tetap merupakan parameter utama di industri otomotif. I.D. Vizzion sendiri ditenagai oleh sepasang motor elektrik dengan sistem penggerak empat roda yang sanggup menghasilkan output daya sebesar 225 kW (± 300 hp).

VW tak lupa mengerahkan baterai berkapasitas 111 kWh, yang diyakini sanggup membawa Vizzion menempuh jarak hingga sejauh 665 kilometer dalam satu kali charge. Kecepatan maksimumnya dibatasi di angka 180 km/jam, tapi toh tidak artinya mengingat Anda tak mungkin bisa kebut-kebutan dengannya.

Rencananya mobil konsep ini bakal dipamerkan pada ajang Geneva International Motor Show pada bulan Maret mendatang. Kalau melihat fokusnya yang benar-benar mengedepankan kendali otomatis, mobil ini sepertinya bakal menjadi yang terakhir direalisasikan setelah I.D., I.D. Crozz dan I.D. Buzz.

Sumber: Volkswagen.

NVIDIA Tegaskan Keseriusan Masuki Dunia Auto, Luncurkan Rangkaian Hardware dan Software Pendukung “Artificial Intelligence”

NVIDIA tidak lagi hanya fokus di industri gaming. Setelah menjadi salah satu yang terdepan di industri senilai $100 miliar itu, NVIDIA memusatkan perhatian ke industri IT, khususnya Artificial Intelligence (bernilai $3 triliun), dan otomotif, khususnya autonomous vehicle (bernilai $10 triliun).

Di ajang CES 2018, Founder dan CEO NVIDIA Jensen Huang mengumumkan kehadiran perangkat hardware dan software terbaru, yang mendukung teknologi Artificial Intelligence, untuk mewujudkan implementasi mobil tanpa pengemudi (self driving). NVIDIA juga mengumumkan sejumlah kemitraan dengan perusahaan terkait di industri transportasi dan otomotif, termasuk VW dan Uber.

Huang mengatakan, “Kami telah membangun PC, laptop, konsol game, supercomputer, dan [kini] membangun sebuah komputer untuk kendaraan autonomous yang memiliki level kompleksitas yang belum pernah diketahui sebelumnya.”

DRIVE Xavier

Prosesor DRIVE Xavier menjadi “bintang” di acara yang dihadiri DailySocial secara langsung ini. Untuk mendukung pengembangan teknologi self driving, NVIDIA kembali ke dasar dengan membuat sebuah “otak” baru yang bisa dibilang fenomenal.

Sebagai buah riset selama 4 tahun dan menghabiskan dana $2 miliar, DRIVE Xavier adalah prosesor sampel yang mendukung skema mesin otonomi. Memiliki lebih dari 9 miliar transistor dan dikembangkan oleh lebih dari 2000 engineer, prosesor ini diklaim sebagai yang terkompleks yang pernah dibuat sejauh ini.

Huang mengungkapkan, “Kompleksitas autonomous driving, kompleksitas software untuk mobil masa depan sangat luar biasa. Itu dimulai dengan membangun tipe prosesor yang benar-benar baru yang kami sebut DRIVE Xavier, sebuah prosesor autonomous machine yang bisa melakukan deep learning, persepsi, memiliki kemampuan untuk melakukan parallel computing, computer vision, dan performa komputasi tinggi dengan level energi yang efisien.”

Disebutkan DRIVE Xavier dibangun dengan CPU custom 8-core, GPU Volta 512-core, akselerator deep learning terbaru, akselerator computer vision terbaru, dan menggunakan prosesor video 8K HDR. Menariknya, untuk menghasilkan 30 triliun operasi per detik hanya dibutuhkan konsumsi daya sebesar 30 watt. Nilai ini diklaim 15 kali lebih efisien untuk konsumsi energi ketimbang arsitektur generasi sebelumnya.

DRIVE Xavier akan mengotaki dua perangkat software terbaru NVIDIA, DRIVE IX dan AR. DRIVE IX adalah SDK untuk perangkat AI, sementara DRIVE AR adalah SDK untuk perangkat augmented reality. AR di sini akan membantu mengembangkan simulasi dunia nyata untuk pengembangan teknologi self driving, termasuk pengembangan informasi point of interest sepanjang perjalanan, penciptaan alert, dan navigasi yang lebih aman dan mudah.

Kemitraan dengan berbagai perusahaan

Di bulan Juli lalu, NVIDIA mengumumkan kemitraan dengan Baidu, kini mereka mengumumkan kemitraan dengan lebih banyak perusahaan transportasi dan otomotif untuk mendukung percepatan teknologi self driving. Secara total ada lebih dari 320 mitra, termasuk dengan Uber dan VW.

Huang mengatakan, “Di masa depan, setiap mobil akan bersifat self driving. Akan ada lebih dari 100 juta mobil dibuat setiap tahun, jutaan robotaxi, dan ratusan ribu truk. Semua akan bersifat autonomous. Di atas semua ini, yang akan mendefinisikan pengalaman mengemudi adalah AI.”

“Kami percaya bahwa AI dapat mendorong biaya per mil untuk kendaraan autonomous di level yang sama, atau bahkan lebih murah dari kendaraan biasa. Jika itu terjadi, kami percaya, AV [Autonomous Vehicle] dapat merevolusi layanan mobilitas.” tutupnya.

VW Bakal Pasarkan SUV Elektrik Pertamanya di Tahun 2020

Agustus lalu, VW mengumumkan bahwa reinkarnasi modern Kombi yang bermesin elektrik bakal melenggang ke showroom mulai tahun 2022. Namun sebelum van ikonik itu terlahir kembali, akan ada SUV elektrik yang mengaspal lebih dulu di tahun 2020.

Sepintas mobil bernama VW I.D. Crozz ini terdengar seperti rival potensial Tesla Model X, namun bukan itu sebenarnya tujuan yang hendak dicapai VW. Sesuai dengan makna nama Volkswagen sendiri, pabrikan asal Jerman tersebut ingin mobil elektrik bisa merakyat ke depannya.

VW I.D. Crozz

Performa mobil berpenggerak empat roda (4WD) ini tidaklah sefenomenal Model X, dengan dua motor elektrik yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 302 hp. Kendati demikian, efisiensinya cukup mengagumkan, sanggup menempuh jarak hingga 480 kilometer sebelum baterai berkapasitas 83 kWh-nya perlu diisi ulang.

Baterainya yang disebar di bagian dasar mobil guna menyeimbangkan distribusi berat ini juga bisa dicas dengan cepat. VW bilang bahwa kalau menggunakan charger berkapasitas 150 kWh, baterainya bisa terisi sampai 80 persen kapasitasnya dalam waktu 30 menit saja.

VW I.D. Crozz

Sebagai SUV yang dimensinya cukup mirip dengan VW Tiguan, kabin I.D. Crozz terbilang cukup luas. Hal ini semakin menonjol berkat pintu depan yang dapat terbuka hingga 90 derajat, serta pintu tengah bertipe geser.

Kabinnya sendiri mengawinkan filosofi minimalis dan futuristis. VW tidak lupa menyematkan sistem kemudi otomatis I.D. Pilot, yang diperkirakan bakal beroperasi mulai tahun 2025. Saat aktif, lingkar kemudi mobil akan ditarik masuk ke dashboard dengan sendirinya, lalu pencahayaan di kabin akan berganti warna sebagai indikator.

VW I.D. Crozz

VW bilang bahwa I.D. Pilot dapat diaktifkan menggunakan perintah suara, dan sistem ini mengandalkan perpaduan empat pemindai laser yang akan muncul di bagian atap, sejumlah sensor ultrasonik, radar, serta beberapa kamera di bagian samping dan depan.

Sejauh ini VW belum mengungkapkan banderol untuk I.D. Crozz, namun mereka cukup yakin bisa menekan harganya berkat kemampuannya memproduksi dalam skala besar. Sekali lagi seperti yang saya bilang, sesuai dengan makna harfiah Volkswagen yang berarti “mobil rakyat”.

Sumber: Volkswagen dan Green Car Reports.

Versi Modern dan Elektrik VW Kombi Dijadwalkan Mengaspal Tahun 2022

Volkswagen memeriahkan awal tahun 2017 ini dengan sebuah mobil konsep yang sangat mengundang perhatian. Mobil itu adalah VW I.D. Buzz, yang tidak lain dari reinkarnasi VW Kombi, van antik dariK tahun 60-an yang menjadi salah satu andalan kaum hipster.

Kekaguman kita sejenak terhenti setelah menyadari kalau mobil ini cuma sebatas konsep, dan sejarah menunjukkan jarang sekali suatu mobil konsep bisa terus direalisasikan sampai ke tahap produksi massal. Kalaupun ada, hanya sedikit yang bisa mempertahankan berbagai kelebihan yang dibawa oleh versi konsepnya, terutama soal desainnya.

VW I.D. Buzz

Semoga saja VW punya pandangan yang berbeda, sebab baru-baru ini mereka mengumumkan kalau konsep Kombi futuristis ini bakal melenggang ke showroom di tahun 2022. Mengingat desain merupakan daya tarik utamanya, kemungkinan besar versi produksi I.D. Buzz akan mempertahankan penampilan versi konsepnya semaksimal mungkin.

VW juga berencana menawarkan mobil ini dalam dua konfigurasi: untuk mengangkut penumpang atau barang. Pabrikan asal Jerman itu cukup percaya diri kalau I.D. Buzz bisa mengemas interior selapang SUV meskipun dimensi keseluruhannya lebih ringkas.

VW I.D. Buzz

Terkait spesifikasi, ada kemungkinan beberapa bagian bakal diubah dari apa yang ada di versi konsepnya ini. Saya pribadi berharap bagian itu bukanlah baterai, sebab saat diumumkan kemarin I.D. Buzz diklaim mengusung baterai 111 kWh yang mampu membawa mobil menempuh jarak 430 km sebelum perlu diisi ulang.

Satu hal yang hampir pasti absen dari versi produksinya nanti adalah setir yang dapat ditarik masuk ke dashboard ketika sistem kemudi otomatisnya diaktifkan. Tahun 2022 dunia sepertinya masih belum bisa sepenuhnya menerima kehadiran mobil tanpa sopir, meski tentu saja elemen kemudi otomatis bakal tetap ada dan bakal cukup komprehensif kalau menurut VW sendiri.

Sumber: Digital Trends dan Volkswagen.