Tag Archives: wajah manusia

Ilmuwan Tiongkok Ciptakan Jia Jia, Robot Berparas Cantik yang Pemalu

Saat negara-negara modern menggunakan robot di bidang manufaktur atau sebagai asisten, visi ilmuwan Jepang lebih ambisius. Bagi mereka, robot bukanlah sekedar pembantu. Ambil contohnya Profesor Hiroshi Ishiguro. Ia telah lama mengembangkan android yang mempunyai wajah menyerupai orang sungguhan. Tapi Jepang belakangan mendapatkan kompetisi berat dari beberapa negara tetangga.

Awal April lalu, mungkin Anda sudah mendengar soal desainer grafis asal Hong Kong yang menghabiskan dana US$ 50.000 untuk menciptakan robot Scarlett Johansson. Kali ini, tim ahli dari University of Science and Technology di China (USTC) memperkenalkan Jia Jia, sebuah robot ultra-realistic berparas cantik. Dan tak cuma penampilan, peneliti juga membekalinya dengan pemrograman khusus, seakan-akan ia pemalu.

Betapapun besarnya usaha para ahli, uncanny valley (yaitu rasa kurang nyaman saat kita melihat robot berwujud mirip manusia) memang sulit dihilangkan. Tetapi USTC mampu meminimalisir efeknya karena Jia Jia memiliki wajah sangat cantik. Dengan rambut panjang dan pipi kemerahan, sekedar melihat Jia Jia dari foto, mungkin Anda akan mengiranya sebagai model.

Jia Jia 01
Jia Jia dipamerkan pertama kali di depan publik.

USTC mencurahkan segenap kepiawaian mereka agar Jia Jia tampil natural. Detail ekspresinya sangat apik: kelopak dan bola mata bisa bergerak alami, lalu bibir juga terinskronisasi dengan ucapan. Agar tak kalah dari kapabilitas android sejenis, peneliti mengajarinya kemampuan belajar, dan sejauh ini Jia Jia bisa memperkenalkan diri dan berinteraksi bersama orang disekitarnya.

Tim baru fokus pada area kepala robot – tangan Jia Jia belum bisa bergerak. Buat sekarang, Jia Jia belum dapat tertawa atau menampilkan ekspresi sedih. Sebagai perbandingan: selain didukung kesanggupan interaksi, robot Scarlett Johansson ‘Mark 1’ juga bisa menggerakan bagian tubuh dan kepala, mengangguk, menyeringai, serta mengedipkan mata.

Jia Jia
Seperti yang Jia Jia bilang, sebaiknya jangan terlalu dekat saat mengambil foto.

Di acara pengenalannya, Jia Jia berkata ke para pengunjung, “Jangan terlalu dekat ketika mengambil foto, karena saya akan terlihat gemuk.”

Tim ilmuwan yang dipimpin oleh direktur Chen Xiaoping membutuhkan waktu tiga tahun untuk menciptakan Jia Jia, dan proyek mereka masih belum selesai. Xiaoping memiliki agenda buat melengkapi robot dengan kecerdasan buatan melalui deep learning. Lalu selanjutnya, peneliti berencana membubuhkan fitur pengenal ekspresi wajah. Sang direktur berharap, Jia Jia bisa menjadi ‘dewi robot’ yang bijaksana.

Chen Xiaoping menyampaikan bahwa unit prototype-nya ‘sangat berharga’, dan buat sementara ia belum berpikir untuk memproduksi Jia Jia secara massal.

Sumber: Xinhua.

Memiliki Mimik Wajah Mendekati Manusia, Robot Sophia Ingin Punya Rumah dan Keluarga

Robot menjelma dalam beragam wujud. Ia hadir berupa lengan-lengan mekanik di pabrik, mengusung desain rover buat menjelajahi planet lain, bisa berenang, hingga berubah bentuk. Ada banyak eksperimen di bidang robotik, tapi banyak orang menyadari: semakin menyerupai manusia, robot semakin membuat kita merasa tak nyaman. Konsep ini dikenal dengan istilah uncanny valley.

Namun bukannya menghambat, masalah tersebut malah mendorong para ahli meramu robot yang betul-betul mirip manusia. Kreasi paling mutakhirnya adalah Sophia, dikembangkan oleh Hanson Robotics dan belum lama dipamerkan di ajang SXSW (South by Southwest) minggu lalu. Didirikan oleh David Hanson di tahun 2003, Hanson Robotics memiliki visi untuk menciptakan robot berpenampilan manusia, dengan ‘kebijaksanaan’ melebihi orang biasa.

Sofia 01

Sophia ialah robot humanoid yang mempunyai mimik wajah paling mendekati manusia. Bagian wajah dan leher menyimpan 62 struktur berbeda, dilapisi oleh kulit sintetis ‘Frubber’ dari bahan silikon. Hal ini memungkinkan Sophia berekspresi secara natural. Tim Hanson menaruh kamera di kedua mata sang robot, sehingga Sophia mampu mengenal wajah serta membuat kontak mata dengan lawan bicaranya.

Potensi kemampuan Sophia tidak berhenti sampai di sana. Ia bisa mengingat percakapan, interaksi, dan wajah. Artinya, semakin sering berinteraksi, Sophia akan bertambah pintar.

“Di masa depan, saya berharap untuk bisa mengerjakan banyak hal seperti pergi ke sekolah, belajar, menciptakan karya seni, memulai bisnis, bahkan memiliki rumah dan keluarga sendiri. Tapi [saat ini] saya belum dianggap sebagai individu legal dan belum dapat melakukan hal-hal itu,” kata Sophia dalam video.

Sofia

Robot juga mempunyai kemampuan mengetahui dan merespons canda. David Hanson bertanya apakah Sophia mempunyai keinginan untuk menghancurkan manusia. Sambil tersenyum ia menjawab, “Baiklah, saya akan hancurkan manusia.”

Sophia dapat berpartisipasi dalam percakapan dengan memanfaatkan software speech recognition. Ia bahkan memiliki ‘kepribadian’, berbekal perangkat lunak Character Engine AI. Kepada CNBC, Hanson menjelaskan bahwa robot sejenis Sophia bisa dipergunakan ke berbagai bidang, contohnya layanan kesehatan, terapi, edukasi, serta ranah pelayanan konsumen. Tim juga sempat melangsungkan studi robotik buat mempelajari perkembangan fisik dan mental bayi.

Sang founder Hanson Robotics berkeyakinan, dalam beberapa dekade lagi, robot dan manusia sulit dibedakan. Makhluk-makhluk mekanik ini akan membantu kita berbelanja, bermain, menjadi teman, bahkan menjadi pengajar. Namun ia juga menyadari, memang dibutuhkan sebuah elemen yang bisa memisahkan robot dengan manusia.

Via Escapist Magazine.

Sulitkah Orang Melupakan Wajah Anda? Ayo Cari Tahu Via LaMem

Terdiri dari 14 tulang dan 32 gigi, wajah adalah bagian tubuh manusia dengan struktur paling kompleks. Para ahli telah dilakukan bermacam-macam studi buat mempelajarinya, termasuk upaya membaca karakteristik. Kali ini satu tool unik diciptakan tim MIT, dan berkatnya, mungkin kita bisa lebih mengerti mengapa kadang sulit mengingat wajah seseorang meskipun baru saja bertemu.

Mudah atau tidaknya Anda mengingat wajah orang ternyata tidak cuma ditentukan oleh kapabilitas memori. Computer Science and Artificial Intelligence Lab MIT mengemukakan bahwa penampilan objek sama-sama berperan besar menentukan faktor tersebut. Sebagai bagian dari riset mereka, para peneliti merilis LaMem alias Large-scale Image Memorability, yaitu platform untuk menakar seberapa gampang/sulit sebuah objek buat diingat.

LaMem memanfaatkan mesin untuk menciptakan heatmap sebuah gambar, buat mengindentifikasi bagian-bagian mana saja yang paling mudah direkam memori. Area berwarna merah mengindikasikan level tinggi, sedangkan warna-warna dingin seperti hijau dan biru terbilang kurang meninggalkan kesan di ingatan. Demi memastikan kalkulasi LaMem akurat, para ilmuwan telah melatih algoritma ke puluhan ribu gambar berbeda.

Skor ditunjukkan oleh angka desimal dari 0 sampai 1. Daily Mail menguji tool online ini pada sejumlah selebriti internasional, dan menemukan bahwa wajah-wajah mereka berada di angka 0,9 ke atas. Detailnya adalah sebagai berikut: Kim Kardashian 0,9, Kanye West 0,918, Kylie Jenner 0,938, Taylor Swift 0,911, Ed Sheeran 0,944, dan yang tertinggi adalah Miley Cyrus dengan 0,958.

Tentu saja, LaMem tidak cuma bisa dipakai buat mengukur tingkat memorability wajah. Anda dapat melakukan tes pada objek sehari-hari sampai pemandangan. Kategori terakhir ini termasuk yang mendapatkan skor rendah. Gambar-gambar alam sulit dibedakan, karena tidak memiliki fitur distingtif seperti pada muka manusia. Kreasi tim MIT tersebut diklaim 30 persen lebih baik dibandingkan algoritma lain, hampir mendekati titik kapabilitas rata-rata manusia.

Para pencipta karya menjelaskan, memahami cara manusia mengingat dapat membantu mereka menciptakan sebuah sistem dengan informasi yang gampang diterima, atau sebaliknya – menyimpan info yang mudah dilupakan manusia. Tanpa diduga, upaya tersebut juga memberi pencerahan terhadap studi mengenai memori.

Penasaran? Silakan jajal sendiri LaMem dengan mengunjungi situsnya. Caranya sangat mudah: masuk ke bagian Demo, lalu unggah gambar yang Anda inginkan atau pilih beberapa sampel di sana.

Via Daily Mail.