Tag Archives: wedding

CEO Bridestory Kevin Mintaraga saat peluncuran Bridestory Pay

Bridestory dan Blibli Luncurkan Bridestory Pay

Bridstory, startup marketplace untuk vendor pernikahan, berinovasi dengan meluncurkan Bridestory Pay sebagai hasil kerja sama dengan Blibli. Hal yang diharapkan adalah memberikan opsi pembayaran yang lebih beragam bagi calon pengantin yang sedang merencanakan pesta pernikahannya.

Untuk menarik pengguna, Bridestory menyiapkan beberapa keuntungan jika melakukan pembayaran menggunakan metode ini. Yang pertama adalah asuransi pembatalan pernikahan dari Bridestory apabila ada hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti bencana alam atau kecelekaan. Tersedia pula skema cicilan bunga 0% hingga 24 bulan dari lebih dari 15 bank di Indonesia dan penawaran menarik lainnya seperti cashback.

Menurut pihak Bridestory, Bridestory Pay dihadirkan menjawab tantangan kemandirian pembayaran pernikahan oleh calon pengantin. Dari laporan Industri Pernikahan 2017 yang mereka terbitkan, 56,6% responden mengaku biaya pernikahan saat ini lebih banyak ditanggung oleh kedua calon pengantin, dengan kisaran biaya mulai dari Rp20 juta hingga Rp2 Miliar. Bridestory Pay hadir sebagai metode pembayaran baru yang bisa dimanfaatkan calon pengantin.

“Bridestory Pay merupakan sebuah inovasi yang baru di industri pernikahan. Kita akan melihat animonya, baik respon dari vendor maupun konsumen. Target kami di tahun pertama yaitu menyediakan semakin banyak vendor dengan service yg beragam dan calon pengantin menggunakan Bridestory Pay untuk bertransaksi dengan vendor-vendor tersebut,” terang Senior Marketing Executive Bridestory Natashia Virginia.

Melalui Bridestory Pay ini Blibli akan menggandeng Bridestory sebagai merchant partner untuk memberikan solusi smart wedding planning bagi calon pengantin.

“Peluncuran Bridestory Pay merupakan salah satu wujud komitmen Bridestory dalam mendukung pelaku industri pernikahan dan calon pengantin dari segi teknologi. Untuk menggunakan Bridestory Pay, calon pengantin cukup masuk ke situs maupun aplikasi Bridestory, chat dan mendapatkan penawaran dari ventor, membayar dengan mudah, lalu menikmati seluruh keuntungan yang ada,” imbuh CTO Bridestory Doni Hanafi.

Application Information Will Show Up Here

Kabar Terkini “Wedding Marketplace” Bridestory

Di tengah kabar yang cukup menyita perhatian banyak orang tentang pernikahan Raisa dan Hamish beberapa waktu lalu, beberapa dari kita mungkin “salah fokus”, melihat salah satu startup wedding marketplace lokal yang menjadi bagian penting dalam pelaksanaan tersebut. Ya, sejak dimulai dari nol oleh Kevin Mintaraga dan Etienne Emile tahun 2013, Bridestory terlihat berkembang cukup pesat. DailySocial mencoba menghubungi Kevin, Co-Founder dan CEO Bridestory, untuk menceritakan kondisi bisnisnya saat ini.

Terakhir pada tahun 2015. Bridestory mendapatkan pendanaan Seri A dari beberapa investor, termasuk Rocket Internet, Fenox Venture Capital dan East Ventures. Bersama pendanaan tersebut, Bridestory melakukan akselerasi dengan melakukan ekspansi ke Singapura dan Filipina. Sisi produk pun dikembangkan hingga menghadirkan versi Pro untuk layanan premium Bridestory. Dari pemaparan Kevin, per hari ini sudah ada vendor yang terdaftar di 199 negara, dengan 80%-nya berasal dari negara-negara di Asia.

“Tanggapan yang diberikan pengguna sangat positif. Para pengguna menggunakan platform kita secara end-to-end, mulai dari mencari inspirasi, menemukan vendor pernikahan yang tepat hingga berkonsultasi dengan Hilda, layanan konsultasi pernikahan dari Bridestory yang akan berperan sebagai asisten pribadi pernikahan. Melalui fitur ini, calon pengantin akan diberikan rekomendasi sesuai dengan kebutuhan pernikahan mereka dan berkesempatan mendapatkan best deal dari berbagai vendor pernikahan di Bridestory,” jelas Kevin menerangkan kondisi Bridestory saat ini.

Selain promosi dengan digital marketing, pihaknya juga mengadakan pameran bertajuk “Bridestory Fair & Bridestory Market”. Acara tersebut diadakan dengan harapan pengguna dapat bertemu dan melihat langsung hasil karya vendor-vendor yang ada di Bridestory untuk melihat portofolionya secara langsung. Total pertumbuhan Bridestory sekitar 8 juta pengguna per tahun dengan rata-rata usia 20-35 tahun.

“Memimpin perubahan tren dan konsumen dengan melakukan inovasi yang kami yakini dapat diterima di pasar. Dan tak lupa untuk terus mengedukasi vendor dan pengguna Bridestory agar dapat lebih memahami platform dan fitur-fitur yang kami miliki. Ke depannya kami terus berkomitmen untuk mengembangkan platform dan bisnis kami, baik dari jumlah vendor, pengguna, dan revenue kami,” ujar Kevin menerangkan strategi mempertahankan traksi bisnisnya.

Application Information Will Show Up Here

Nikah.id Permudah Komunikasi Calon Pengantin dengan Pihak Vendor

Melimpah ruahnya jumlah millennial di Tanah Air yang mulai memasuki usia pernikahan, menjadi kue bisnis yang sangat menarik untuk digarap. Setelah Bridestory mengukuhkan dirinya sebagai marketplace pernikahan terbesar di Asia Tenggara, kini hadir Nikah.id dengan semangat ingin menghubungkan vendor lokal dengan calon pengantin.

Layanan ini baru hadir pada Maret 2017 lalu. Secara model bisnis, hampir mirip dengan Bridestory, yakni menghimpun vendor dalam satu platform.

Yang sedikit berbeda, Nikah hanya diperuntukkan untuk pengguna yang sudah terdaftar berlangganan dengan besaran biaya Rp58 ribu per bulannya. Lewat eksklusivitas ini, baik vendor maupun pengguna bisa menghubungi satu sama lain dengan cara yang lebih mudah karena Nikah menghadirkan fitur chat.

“Karena dengan berlangganan berbayar, vendor akan tampil dalam list vendor search list dan komunikasi dengan calon pengantin dapat lebih lancar. Strategi ini menjadi langkah monetisasi kami,” terang Founder Nikah.id Hariawan Bangun Saputra kepada DailySocial.

Lewat platform Nikah, calon pengantin dapat dengan mudah mencari vendor pernikahan berdasarkan lokasi di laman depan Nikah. Misalnya, Bridal di Jakarta, Gedung Pernikahan di Jakarta, Katering di Jakarta, Dekorasi di Jakarta, Fotografi di Bali, dan lain sebagainya.

“Selain itu, kami memberikan kemudahan untuk mencari vendor yang tepat dan kemudahan mengirim pesan kepada mereka untuk berkomunikasi. Sementara dari sisi vendor, ada kesempatan untuk mereka memperkenalkan produk atau layanan kepada pasar yang sesuai.”

Hariawan mengklaim saat ini pihaknya telah menghimpun lebih dari 200 vendor yang bergerak di berbagai sektor pendukung, seperti dari venue, wedding planner, catering, souvenir, fotografer, dan lainnya.

Rencananya, pihak Nikah akan lebih agresif menggandeng vendor pernikahan dari kota kecil untuk bergabung dalam platform. Sementara ini, Nikah baru tersedia untuk situs desktop dan mobile.

Mengundang.co Hadirkan Layanan Digital Pembuatan Undangan Pernikahan

Besarnya peluang bisnis pernikahan di Indonesia kemudian dicoba untuk dimanfaatkan oleh Mohamad Havid, Founder sekaligus CEO dari platform pembuatan undangan pernikahan secara digital, Mengundang.co. Situs yang telah diluncurkan sejak tahun 2016 ini masih dalam versi beta, namun sudah bisa diakses oleh vendor dan calon pengantin (bride) untuk memanfaatkan layanan digital pembuatan undangan.

“Ide awal sebenarnya sudah lama saya miliki sejak lama, namun fokus untuk promosi dan akuisisi klien hingga pengguna baru tahun 2017 ini kami lancarkan secara agresif,” kata Havid kepada DailySocial.

Kesuksesan Bridestory sebagai marketplace wedding vendor lokal merupakan inspirasi dari Havid untuk kemudian meluncurkan Mengundang.co. Meskipun memiliki sistem dan layanan yang berbeda, namun pasar yang ditargetkan adalah sama dan hal tersebut merupakan keuntungan lebih dari Mengundang.co.

“Untuk ke depannya Mengundang.co juga membuka kesempatan untuk Bridestory dan layanan serupa lainnya untuk bekerja sama dengan Mengundang.co, tentunya dengan menyasar klien dan target pengguna yang sama,” kata Havid.

Saat ini Mengundang.co masih mendapatkan konsultasi dalam hal teknologi dan digital dari Dengansenanghati, bisnis yang dijalankan juga masih menggunakan modal sendiri atau bootstrap. Meskipun berpusat di Bandung, namun Mengundang.co menargetkan Jakarta sebagai pasar setelah kota Bandung tentunya.

“Jumlah pengguna dan vendor Mengundang.co saat ini masih sedikit namun kami harapkan tahun 2017 ini akan semakin meningkat sesuai dengan rencana dari kami untuk lebih agresif melancarkan promosi,” ujar Havid.

Mengikuti bootcamp Festival #Ambisiku Tri

Untuk mematangkan ide dan produk yang ada, Havid saat ini masih mengikuti program bootcamp Festival #Ambisiku yang diadakan oleh operator telekomunikasi Tri. Sejak bulan November 2016 lalu, Havid secara intensif mendapatkan mentoring dan berkesempatan berkenalan dengan angel investor serta network dari Tri untuk memaksimalkan produk Mengundang.co.

“Mengundang.co cukup beruntung masuk sebagai salah satu peserta dari Festival #Ambisiku Tri, diharapkan dengan mengikuti kegiatan ini bisa memperkenalkan Mengundang.co lebih luas lagi sekaligus berkenalan dengan investor yang tepat,” kata Havid.

Selain promosi dan akuisisi vendor lebih banyak, Mengundang.co nantinya juga akan menghadirkan tools atau layanan digital lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh vendor pernikahan, seperti wedding photographer, dekorasi pelaminan dan lainnya untuk mempromosikan masing-masing jasa yang ditawarkan. Dengan pilihan harga hemat hingga premium, diharapkan Mengundang.co bisa menjadi platform mandiri untuk penyedia jasa pernikahan di Bandung dan Jakarta.

“Meskipun masih dalam versi Beta namun situs Mengundang.co sudah banyak dikunjungi oleh pengguna dan vendor, melihat besarnya peluang yang ada kami cukup optimis Mengundang.co memiliki peluang yang cukup menjanjikan,” tutup Havid.

Bridestory Luncurkan Aplikasi Mobile Bridestory dan Bridestory Pro

Wedding marketplace Bridestory memperkenalkan dua aplikasi terbaru mereka yakni Bridestory dan Bridestyory Pro. Bridestory adalah aplikasi yang memudahkan calon pengantin dalam merencanakan pernikahan dengan jutaan inspirasi dari 15,000 vendor pernikahan di lebih dari 50 negara, sementara Bridestory Pro ialah aplikasi bisnis yang diperuntukkan bagi vendor pernikahan untuk mengatur profil dan korespondensi mereka dengan calon pengantin di mana saja dan kapan saja. Fasilitas yang telah terbukti dalam meningkatkan jumlah customer di Bridestory.com.

“Dengan hadirnya kedua aplikasi ini, kami berharap dapat menghubungkan lebih banyak calon pengantin dengan vendor pernikahan di seluruh dunia, sesuai dengan misi Bridestory: making dream weddings possible,” ungkap co-founder dan CEO Bridestory Kevin Mintaraga.

Pesatnya pertumbuhan dari pengguna smartphone mengharuskan setiap perusahaan di bidang teknologi untuk mengembangkan aplikasi mobile. Atas dasar tersebut CTO Bridestory Doni Hanafi mengatakan, “Data kami menunjukkan bahwa lebih dari 60% pengguna mengakses situs Bridestory melalui mobile device. Sebab itu, Bridestory app hadir sebagai solusi jitu dan tercepat bagi para calon pengantin dalam merencanakan pernikahan mereka.”

Secara fitur, aplikasi Bridestory kurang lebih sama dengan yang ditawarkan di situsnya. Namun pihaknya menjamin user experience yang jauh lebih baik ketika menggunakan app mereka untuk keperluan perencanaan pernikahan.

Salah satu fitur terbaru yang dihadirkan dalam aplikasi ini adalah Inspiration Board, di mana para calon pengantin dapat membuat mood board pernikahan impian yang dapat dibagikan melalui email dan media sosial. Fitur ini tidak hanya memudahkan para calon pengantin untuk mencari dan menyimpan inspirasi pernikahan yang mereka suka, namun juga menghubungkan mereka dengan vendor pernikahan di balik inspirasi tersebut. Di samping itu, calon pengantin juga dapat melihat daftar harga dan ulasan dari setiap vendor, serta mengirimkan pesan instan ke vendor yang mereka sukai.

musthaveapp-id screencap_vendor_ID

Sementara tentang Bridestory Pro, Kevin mengatakan bahwa itu adalah aplikasi yang didesain khusus untuk wedding vendor. Melalui Bridestory Pro vendor bisa menciptakan profil bisnis mereka di Bridestory, mengelola account, mengunggah dan mengatur proyek, melengkapi informasi seperti pricelist dan user review serta melakukan ekspansi bisnis di dalam kota, luar kota maupun luar negeri dengan membeli yearly subscription di Bridestory.

“Kami harapkan semua pasangan yang sedang merencanakan pernikahan dapat menggunakan app ini untuk memudahkan mereka mencari inspirasi dan wedding vendor yang tepat,” tambah Kevin pada DailySocial.

Sepanjang Tahun 2015, terdapat lebih dari lima juta calon pengantin yang menggunakan Bridestory. Sejauh ini situs Bridestory dikunjungi sekitar 500 ribu calon pengantin setiap bulannya. Terdapat 15,000 wedding vendor dari lebih dari 50 negara yang sudah bergabung dalam platformnya. Fokusnya untuk tahun ini masih ingin menjadi nomor satu di negara-negara di Asia Tenggara.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Bridestory Peroleh Seed Funding dari Sovereign’s Capital

Platform informasi vendor pernikahan Bridestory mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal (seed funding) dari Sovereign’s Capital dengan nilai yang tak disebutkan. Selain Sovereign’s Capital, turut bergabung dalam putaran pendanaan kali ini adalah Beenos Plaza, East Ventures, dan Fenox VC. Bridestory adalah startup pertama di segmen pernikahan yang mereka danai.

Continue reading Bridestory Peroleh Seed Funding dari Sovereign’s Capital

Kevin Mintaraga Hadirkan Portal Informasi Vendor Pernikahan Bridestory

Setelah melepaskan posisi puncak di digital agency XM Gravity yang didirikannya, Kevin Mintaraga terjun ke dunia startup dengan menghadirkan portal informasi vendor pernikahan Bridestory. Bersifat beta dan sudah bisa diakses mulai hari ini, Bridestory menampilkan daftar yang informatif berkaitan dengan vendor pernikahan dengan tampilan Pinterest-esque yang segar.

Continue reading Kevin Mintaraga Hadirkan Portal Informasi Vendor Pernikahan Bridestory

Merityuk Tawarkan Smartplanner Pernikahan

Persiapan sebuah pernikahan bisa menjadi sumber stres tersendiri bagi calon pengantin. Apalagi bagi pengantin masa kini yang dua-duanya sibuk. Belum lagi ditambah tidak adanya saudara yang tinggal satu kota. Semua kendala persiapan pernikahan yang sering merepotkan calon pengantin startup baru Merityuk, mencoba memberikan solusi terutama dalam masalah pencarian dan pemilihan vendor yang tepat untuk acara pernikahan. Karena calon pengantin akan dibantu dengan sebuah Smartplanner untuk mengatur budget.

(null)