Tag Archives: Wellson Lo

Stockbit Akuisisi Mahakarya Sekuritas

Stockbit Targetkan Akuisisi Mahakarya Sekuritas Rampung Sebelum Akhir 2021

Stockbit telah mendapatkan persetujuan dari OJK untuk melakukan akuisisi terhadap perusahaan sekuritas PT Mahakarya Artha Sekuritas, setelah kabar pertama diumumkan sejak Agustus 2021. Proses akuisisi akan dirampungkan sebelum tutup tahun 2021.

Selanjutnya nama Mahakarya Artha Sekuritas akan berubah menjadi Stockbit Sekuritas. Ini adalah akuisisi kedua Stockbit setelah Bibit pada 2019.

Co-founder Stockbit Wellson Lo menuturkan, pihaknya meyakini kombinasi antara pengalaman Mahakarya dan keahlian Stockbit di ranah digital akan menawarkan solusi investasi yang mudah, aman, dan terpercaya bagi investor.

“Terima kasih kepada OJK yang telah mendampingi kami dalam keseluruhan proses ini. Terima kasih karena telah mendukung komitmen Stockbit dalam menghadirkan platform investasi online yang mudah, aman, dan terpercaya kepada seluruh rakyat Indonesia,” tutur Wellson dalam keterangan resmi.

Direktur Utama PT Mahakarya Artha Sekuritas Megawati Soewardi menambahkan, akuisisi ini juga akan dibarengi dengan penguatan tim dalam rangka menjawab tantangan di dalam industri. Sementara itu, para nasabah yang telah berinvestasi di Mahakarya sebelumnya tetap dapat bertransaksi seperti biasa, malah lebih diuntungkan dengan kapasitas Stockbit di bidang teknologi.

Secara terpisah saat dihubungi DailySocial.id, Wellson menuturkan perusahaan akan menyelesaikan proses akuisisi secepat mungkin pasca memperoleh izin dari OJK. Mahakarya akan mengumumkan adanya pergantian saham pengendali, pergantian nama, dan alamat domisili. “Untuk manajemen, kami mempertahankan manajemen yang ada sekarang, serta memperkuat tim lagi untuk menjawab tantangan di industri.”

Mahakarya saat ini memiliki aplikasi tersendiri, nantinya saat akuisisi telah rampung, seluruh aktivitas trading akan dialihkan ke Stockbit.

Menurutnya, aksi korporasi ini dapat membawa keuntungan yang besar bagi perusahaan, juga para pengguna Stockbit. Yang pasti, pengguna bisa berinvestasi saham di Stockbit Sekuritas yang sebelumnya sempat terhenti saat kongsi bisnis perusahaan sebelumnya dengan Sinarmas Sekuritas berhenti. “Kemudian, pengguna bisa berinvestasi dengan nyaman tanpa khawatir oleh kemungkinan pergantian kerja sama dengan sekuritas lagi di masa mendatang.”

Disebutkan juga, dampak dari pengumuman masuknya Mahakarya pada 26 Agustus 2021, mampu meningkatkan antusiasme pengguna yang sempat turun selama beberapa pekan karena tidak bisa melakukan aktivitas trading online. “Tapi dari segi kunjungan masih aman karena mereka bisa menggunakan Stockbit Stream (platform sosial) dan Stockbit Pro untuk tool analisis yang lebih komprehensif. Nanti setelah selesai akuisisi dan ganti nama, semoga confidence user bertambah.”

Mengenai rencana berikutnya untuk masuk ke kelas aset investasi lainnya, misalnya aset kripto, Wellson menuturkan pihaknya berusaha relevan dengan menjawab pain point yang dialami pengguna. Namun untuk bisa menambah kelas aset lain, perlu riset lebih lanjut. “Tetapi, kami berkomitmen untuk terus berinovasi dalam memberikan layanan terbaik bagi para pengguna. Seandainya ini menjadi sesuatu yang real, akan kami kabari segera.”

Disebutkan, saat ini Stockbit memiliki satu juta pengguna, dengan 90% dari mereka berusia di bawah 35 tahun. Di Indonesia, jumlah investor saham mencatatkan peningkatan yang signifikan dari waktu ke waktu. Di awal tahun 2016, jumlah investor saham tercatat sebanyak 434 ribu orang. Sementara di akhir Oktober 2021, jumlahnya sebesar 3,1 juta.

“Layanan perdagangan saham online yang modern, namun dihadirkan secara sederhana, kami harapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal. Stockbit ingin berkontribusi dalam meningkatkan jumlah investor di pasar modal serta mendukung perekonomian nasional. Untuk meningkatkan pengetahuan para investor, khususnya investor pemula, kami juga telah meluncurkan Stockbit Academy sebagai sarana belajar saham dari nol dari para profesional secara gratis,” tutup Wellson.

Percepat proses akuisisi

Langkah akuisisi perusahaan sekuritas ini sebelumnya juga sudah dilakukan Ajaib terhadap PT Primasia Unggul Sekuritas (kini bernama Ajaib Sekuritas) pada Maret 2020. Kehadiran perusahaan sekuritas yang langsung terintegrasi dengan platform, tentunya mempermudah perusahaan saat mengakuisisi pengguna baru.

Misalnya, dalam hal pembukaan Rekening Dana Nasabah, transaksi jual-beli, hingga penarikan dana secara online, sepenuhnya bisa dilakukan secara digital tanpa dokumen fisik apapun. Langkah tersebut mampu membuat Ajaib tumbuh melesat baik secara volume transaksi maupun jumlah pengguna.

Data terakhir menyebut, dalam kurun dua tahun, Ajaib berhasil mengakuisisi lebih dari satu juta investor ritel. Bahkan dalam tiga bulan terakhir, telah meraih 400 ribu pengguna baru. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia periode 1-5 November 2021, Ajaib masuk pada urutan ketiga sebagai broker teraktif sebanyak 1,04 juta kali dengan nilai transaksi Rp1,46 triliun.

Ruang pertumbuhan investor, terutama ritel di Indonesia berpotensi akan lebih menggeliat karena saat ini jumlah investor masih belum mencapai 1% dari total penduduk Indonesia. Alhasil, aksi merger dan akuisisi yang didorong oleh startup digital sangat memungkinkan bakal lebih ramai lagi ke depannya karena mampu mendorong pertumbuhan yang terakselerasi dengan platform digital.

Application Information Will Show Up Here

The Collaboration of Stockbit and Sinarmas Securities Comes to an End, Users Suggested to Migrate

The exclusive business partnership between Stockbit and Sinarmas Sekuritas is to end on August 9, 2021, due to the release of the online investment application SimInvest. From the day forward, Sinarmas customers can no longer make transactions through the Stockbit application.

New transactions can be made further through the SimInvest application. This transition is expected to run smoothly for users convenience in terms of transaction.

Stockbit’s Director, Wellson Lo congratulated the launch of SimInvest. “Although the collaboration between Stockbit and Sinarmas Sekuritas has ended, it does not weaken our support for Sinarmas Sekuritas to continue to provide the best service for Indonesian people,” he said in an official statement, Friday (6/8).

He appreciated Sinarmas’ steps to continue to innovate in capturing millennial’s attention for investment in the capital market. He said, investing through convenient applications is the main factor that can increase the awareness of this digital savvy generation to invest for a better future.

Sinarmas Securities’ Director, Kerry Rusli said, SimInvest was released specifically to reach retail customers who show increasing prospects since the pandemic. Through the SimInvest application, customers can easily register, invest in stocks and mutual funds, place orders, monitor history, and manage their watchlist.

“Therefore, we invite Sinarmas Sekuritas customers to invest through the SimInvest application,” he said.

Stockbit performance

Stockbit managed to gather more than 980 thousand registered users who invested in its application as of August 5, 2021. The company also experience the growing interest in the number of investors, as proven by the end of the second quarter of 2021 with 817 thousand users. As many as 70% of these users are millennial generation with age ranging from 18-34 years.

Initially, Stockbit is an investment community platform that was founded in 2015. The spirit was to help investors and traders make the best possible analysis before investing. Wellson says an analytics platform that combines quality data and helps educate the market through better collaborative analytics.

The Stockbit feature is also enriched, by presenting the stock purchase feature directly in the Stockbit application. Sinarmas Securities has been its exclusive partner since early 2018.

After Sinarmas “left”, the company representatives told DailySocial that they are preparing a new strategy to attract more new customers. The information is expected to be announced soon.

Although the trading feature is temporarily missing from Stockbit app, the application can still be used to find information about stock analysis (Stockbit Social).

In Indonesia, the number of stock investors continues to increase by time. In the early 2016, the number of stock investors was recorded at 434 thousand people. Meanwhile, at the end of July 2021, the number increased dramatically to 2.56 million. In terms of age, the Indonesia Stock Exchange noted that as of May 2021, as many as 77.9% of the total stock investors were aged 18-40 years.

Raising awareness and reaching more investors is our collective homework as in terms og aggregate, only about 2% of Indonesia’s productive age population invests in the capital market. This figure lags far behind the United States (55%), Singapore (26%), and Malaysia (9%). The magnitude of these opportunities automatically encourages the birth of many wealthtech companies.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
Header: Depositphotos.com

Application Information Will Show Up Here
Stockbit Sinarmas

Kongsi Sinarmas Sekuritas dan Stockbit Berakhir, Pengguna Diimbau Migrasi ke “SimInvest”

Kongsi bisnis eksklusif Stockbit dan Sinarmas Sekuritas segera berakhir pada 9 Agustus 2021, sehubungan dengan dirilisnya aplikasi investasi online SimInvest. Setelah tanggal tersebut, nasabah Sinarmas  tidak dapat lagi melakukan transaksi melalui aplikasi Stockbit.

Transaksi selanjutnya dapat dilakukan melalui aplikasi SimInvest. Transisi ini diharapkan dapat berjalan mulus sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengguna dalam bertransaksi.

Direktur Stockbit Wellson Lo mengucapkan selamatnya atas peluncuran SimInvest. “Walaupun kerja sama antara Stockbit dan Sinarmas Sekuritas berakhir, hal ini tidak mengurangi dukungan kami kepada Sinarmas Sekuritas untuk terus memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia,” ucapnya dalam keterangan resmi, Jumat (6/8).

Ia mengapresiasi langkah Sinarmas untuk terus berinovasi dalam menggaet generasi milenial untuk mulai berinvestasi di pasar modal. Menurutnya, kemudahan dalam berinvestasi lewat aplikasi yang nyaman merupakan faktor utama yang dapat meningkatkan kesadaran generasi yang sudah digital savvy ini untuk berinvestasi demi masa depan yang lebih baik.

Direktur Sinarmas Sekuritas Kerry Rusli menyampaikan, SimInvest dirilis khusus untuk menjangkau nasabah ritel yang secara prospek terus mengalami peningkatan semenjak pandemi. Lewat aplikasi SimInvest, nasabah bisa lebih mudah mendaftar, berinvestasi di saham dan reksa dana, melakukan order, memantau history, serta mengatur watchlist mereka.

“Untuk itu, kami mengajak para nasabah Sinarmas Sekuritas untuk berinvestasi melalui aplikasi SimInvest,” kata dia.

Kinerja Stockbit

Stockbit berhasil mengumpulkan lebih dari 980 ribu pengguna terdaftar yang berinvestasi di aplikasinya per 5 Agustus 2021. Perusahaan turut merasakan animo kenaikan jumlah investor, terbukti pada akhir kuartal II 2021 sebanyak 817 ribu pengguna. Sebanyak 70% pengguna ini datang dari generasi milenial dengan kelompok usia 18-34 tahun.

Awalnya Stockbit adalah platform komunitas investasi yang berdiri sejak 2015. Semangatnya pada saat itu untuk membantu investor dan trader membuat analisa terbaik terbaik sebelum berinvestasi. Wellson mengatakan platform analitik yang digabungkan dengan data yang berkualitas dan membantu mendidik pasar melalui analisis kolaboratif yang lebih baik.

Fitur Stockbit pun semakin diperkaya, dengan menghadirkan fitur pembelian saham langsung di aplikasi Stockbit. Sinarmas Sekuritas adalah mitra eksklusifnya sejak awal 2018.

Setelah “ditinggal” Sinarmas, perwakilan perusahaan mengatakan kepada DailySocial bahwa mereka sedang mempersiapkan strategi teranyar untuk menggaet lebih banyak nasabah baru. Diharapkan informasi tersebut dapat diumumkan dalam waktu dekat.

Meski fitur trading hilang untuk sementara dari Stockbit, aplikasi masih bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi seputar analisis saham (Stockbit Social).

Di Indonesia, jumlah investor saham terus meningkat dari waktu ke waktu. Di awal tahun 2016, jumlah investor saham tercatat sebanyak 434 ribu orang. Sementara di akhir Juli 2021, jumlahnya meningkat drastis menjadi 2,56 juta. Dari segi usia, Bursa Efek Indonesia mencatat per Mei 2021, sebanyak 77,9% dari total investor saham berusia 18-40 tahun.

 

Meningkatkan kesadaran dan menjangkau lebih banyak investor merupakan pekerjaan rumah kita bersama karena secara agregat, baru sekitar 2% penduduk Indonesia berusia produktif yang berinvestasi di pasar modal. Angka ini tertinggal jauh dari Amerika Serikat (55%), Singapura (26%), dan Malaysia (9%).Besarnya peluang tersebut otomatis mendorong lahirnya banyak perusahaan wealthtech.

*Foto header: Depositphotos.com

Application Information Will Show Up Here
Fitur pembayaran melalui e-money atau dompet digital menjadi favorit investor pemula untuk meningkatkan pengalaman pengguna

Peran Teknologi Tingkatkan Pengalaman Pengguna Aplikasi Investasi Reksa Dana

Tren investasi di dunia digital banyak didorong implementasi teknologi tepat guna oleh masing-masing platform. Saham, reksa dana, dan emas menjadi 3 pilihan populer. Literasi finansial yang mumpuni dan penguasaan teknologi merupakan kombinasi yang bisa meruntuhkan benteng pertama keengganan seseorang untuk berinvestasi.

Saya berbincang dengan beberapa orang untuk mendengar pengalaman mereka berinvestasi melalui aplikasi. Marsya, yang dalam kesehariannya merupakan jurnalis teknologi, sudah aktif berinvestasi reksa dana sejak tahun 2016, terutama sejak kemudahan berinvestasi reksa dana melalui platform online.

“Pakai Bareksa dan Bukareksa. Fiturnya mirip-mirip sebenarnya karena udah paham apa reksa dana, jadi paling penting itu ada grafik pergerakan harga sama pembayaran yang mudah. Juga karena kemudahan pembayaran. Teknologi ini bikin nyaman banget, bisa mendorong orang mulai investasi.” jelas Marsya.

Hal senada disampaikan Nia Wibiyana. Mengenal reksa dana dari sekolah pasar modal yang diikuti tahun 2018 silam, ia memutuskan memakai beberapa aplikasi sekaligus untuk berinvestasi. Alasannya tiap platform memiliki keunggulan fitur masing-masing, meski menurutnya kemudahan pembayaran atau pembelian adalah kuncinya.

“Fitur paling membantu ya pembayaran via dompet digital. Membeli reksa dana melalui aplikasi saat ini super mudah dan sangat nyaman,” ungkapnya.

Arjun, narasumber kami yang lain, sudah membeli produk reksa dana sejak 2012. Menurutnya saat ini berinvestasi menggunakan platform digital sangat nyaman dengan kemudahan membeli, menjual, dan mengalihkan instrumen kapan saja dan di mana saja. Kehadiran fitur portofolio dan robo advisor sangat membantu ketika membutuhkan rekomendasi.

Fokus ke Pengguna

Berkembangnya industri teknologi finansial di Indonesia membuat industri platform investasi juga turut bertumbuh. Hal ini ditandai dengan semakin ramainya pemain dan inovasi-inovasi yang dihadirkan dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun demikian, fokus beberapa pemain masih ada pada edukasi pengguna dan pasar mengenai investasi.

Di Indonesia, perpaduan investasi reksa dana dan teknologi sudah banyak melahirkan layanan investasi melalui aplikasi. Inovasi terus dikerjakan, terutama soal integrasi dengan dompet digital. Tak hanya melalui aplikasi khusus, pembelian reksa dana juga bisa dilakukan melalui marketplace seperti Tokopedia dan Bukalapak.

Bibit, yang bernaung di  bawah PT Bibit Tumbuh Bersama, berusaha untuk fokus pada inovasi yang berpihak pada pengguna, khususnya investor pemula. Terlihat dari inovasi mereka dalam bentuk Robo Advisor, sebuah teknologi yang bisa membantu pengguna merancang portofolio investasi yang optimal berdasarkan umur, profil risiko, dan tujuan hidup secara otomatis. Ada juga fitur seperti Auto Financial, Auto Risk Profiling, Auto Rebalancing, dan beberapa lainnya.

Bibit menggunakan penelitian akademik yang sudah terbukti. Bibit tidak menciptakan teori baru. Bibit menggunakan teknologi untuk membuka akses penelitian akademik yang paling sering digunakan oleh professional untuk semua kalangan masyarakat di Indonesia supaya semua orang bisa berinvestasi dengan cara yang benar. Tanpa harus keluar modal yang besar untuk ikut seminar atau menggunakan jasa financial advisor,” terang Co-Founder Bibit Wellson Lo beberapa waktu lalu.

Fitur Robo Advisor adalah salah satu wujud nyata usaha Bibit untuk memudahkan investor pemula memahami dan terjun sebagai investor reksa dana.

Investasi menggunakan inovasi teknologi juga dilakukan Halofina. Aplikasi yang memperkenalkan diri sebagai platform perencanaan keuangan dan investasi ini per Maret 2019 juga melayani pembelian reksa dana.

Pihak Halofina menjelaskan, saat ini mereka memiliki tiga fitur utama dalam upayanya membantu pengguna, seperti Life Plan untuk membantu membangun perencanaan keuangan dan strategi investasi, rekomendasi strategi investasi yang diklaim berbasis kecerdasan buatan, dan Halofina Dashboard yang digunakan untuk memantau performa.

Halofina juga tengah mengembangkan Smart Cash Flow Tracker yang didesain untuk membantu melakukan monitoring pengeluaran dan pemasukan keuangan dan Finaconsult yang disiapkan sebagai fitur konsultasi online yang menghubungkan pengguna dengan konsultan keuangan melalui platform Halofina.

“Kedua fitur ini kami bangun untuk menjadi solusi atas sulitnya mendapatkan advisory dari pakar keuangan dengan harga yang murah, sehingga kami menghadirkan kedua fitur ini untuk memberikan experience konsultasi dengan pakar keuangan yang telah tersertifikasi dengan harga yang terjangkau dan monitoring pengeluaran serta pemasukan keuangan,” jelas jurubicara Halofina.

Sementara itu, Ajaib, di bawah payung PT Takjub Teknologi Indonesia, memiliki cara yang berbeda meski fokusnya tetap membantu investor pemula, yakni melalui hadirnya financial advisor.

“Kami percaya bahwa kondisi keuangan individu unik adanya dan terkadang tidak cukup diselesaikan dengan rumus matematis. Oleh karena itu, lewat financial advisor, Investor Ajaib dapat berkonsultasi. Tidak hanya soal memilih produk investasi, tapi juga soal memecahkan masalah keuangan yang mereka hadapi sampai ke perencanaan keuangan,” terang Brand Communications Manager Ajaib Victoria Christa.

Ajaib juga menghadirkan beberapa menu lainnya untuk mendorong investor pemula, seperti Investasi Bertema Khusus yang didesain untuk membantu pemula memilih tipe-tipe reksa dana. Ada juga fitur Investasi Dipandu Ahli. Untuk fitur ini, Ajaib berkolaborasi dengan perencana keuangan Ryan Filbert untuk membantu pertanyaan investor pemula, seperti kapan harus berinvestasi dan berapa jumlahnya.

Stockbit

Stockbit Investment Platform Announces Series A Funding

Today (5/7) the investment app developer startup Stockbit announces series A funding led by East Ventures. It also supported by Convergence Ventures, FreakOut, and some angel investors. There are also previous ones, such as 500 Startups, Braavos Ventures, and Ideosource. With the latest model, Stockbit is getting ready to accelerate democratize mission of Indonesian investment market.

Targeting millennials, a startup founded by Wellson Lo (CEO) and Johny Susanto (CTO) designed user experience in such apps like social network for stock investors, equipped with stock trading and information aggregator services. The app has been launched since 2013, and now equipped with Robo-Advisor, a feature that helps consumers build a more personal investment portfolio.

“Despite the high returns, Indonesian beginner traders still feeling intimidated to make investment in stock market due to the lack of knowledge, high-quality investment consultant, and its expensive rate. Stockbit aims to make investment easy for everyone,” Wellson said.

Based on BEI data, Indonesian retail investors have grown 40% in 2018. A total 70% of the new investors are millennials. Despite the rapid growth, less than 1% are participated in the exchange.

Stockbit has established its position as a main player in the stock market by creating a platform to consolidate important and necessary information in making investment decisions. We are confident that the Stockbit team is capable to help Indonesia to reach higher individual participation in the stock market,” Partner East Ventures, Melisa Irene said.

Previously, Stockbit has pre Series A funding from 500 Startups in 2017, followed by their seed funding from Ideosource and Braavos Ventures. Starting this year, they made an acquisition over major shares of mutual fund marketplace Bibit to expand investment market.

“Before, it was only the 1% upper class to have access for good investment. Unfortunately, this industry is not transparent and convenience enough to make a smart investment. Through technology, we provide high-quality investment products and services for everyone,” Johny said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Pendanaan Stockbit

Platform Investasi Saham Stockbit Umumkan Perolehan Pendanaan Seri A

Hari ini (07/5) startup pengembang aplikasi investasi saham Stockbit mengumumkan perolehan pendanaan seri A yang dipimpin oleh East Ventures. Pendanaan didukung Convergence Ventures, FreakOut, dan beberapa angel investor. Turut terlibat juga investor sebelumnya, yakni 500 Startups, Braavos Ventures, dan Ideosource. Dengan penambahan model ini, Stockbit makin mantap untuk mempercepat misi mendemokratisasi investasi pasar modal di Indonesia.

Menyasar kalangan milenial, startup yang didirikan Wellson Lo (CEO) dan Johny Susanto (CTO) ini mendesain pengalaman pengguna di aplikasi layaknya jejaring sosial untuk investor saham, dilengkapi layanan perdagangan saham dan agregator informasi. Aplikasi yang telah meluncur sejak tahun 2013 tersebut kini juga dilengkapi dengan Robo-Advisor, yakni fitur yang membantu konsumen membangun portofolio investasi yang lebih personal.

“Terlepas dari imbal hasil yang tinggi, para trader pemula di Indonesia masih terintimidasi untuk melakukan investasi di pasar modal karena minimnya pengetahuan, akses penasihat investasi yang berkualitas, dan tingginya biaya dari layanan penasihat profesional. Stockbit bertujuan untuk membuat investasi menjadi mudah bagi semua orang,” ujar Wellson.

Berdasarkan data BEI, jumlah investor ritel di Indonesia tumbuh 40% pada tahun 2018. Sebanyak 70% dari investor baru yang terdaftar datang dari kalangan milenial. Terlepas dari pertumbuhan cepat ini, masih kurang dari 1% masyarakat Indonesia yang telah berpartisipasi di pasar saham.

Stockbit telah berhasil menetapkan posisinya sebagai pemain penting dalam industri pasar modal dengan menciptakan platform yang mengkonsolidasikan informasi penting dan diperlukan dalam mengambil keputusan investasi. Kami yakin bahwa tim Stockbit mampu melaksanakan misinya untuk membantu Indonesia mencapai partisipasi individu yang lebih tinggi ke pasar modal,” sambut Partner East Ventures Melisa Irene.

Sebelumnya Stockbit mendapatkan pendanaan pra-seri A dari 500 Startups pada tahun 2017, diikuti partisipasi investor pendanaan awal mereka yakni Ideosource dan Braavos Ventures. Awal tahun ini Stockbit lakukan akuisisi saham mayoritas platform marketplace reksa dana Bibit untuk perluas potensi pasar investasi.

“Sebelumnya hanya golongan masyarakat 1% teratas saja yang memiliki akses untuk layanan investasi yang baik. Sayangnya, industri ini masih kurang transparan dan nyaman untuk melakukan investasi yang nyaman dengan cerdas. Melalui teknologi, kami menyediakan produk dan layanan investasi berkualitas tinggi untuk semua orang, tidak peduli di mana pun mereka berada atau jumlah kekayaan mereka,” tambah Johny.

Application Information Will Show Up Here
Stockbit Reksa Dana

Stockbit Akuisisi Layanan Marketplace Reksa Dana Online “Bibit”

Aplikasi investasi saham Stockbit mengumumkan akuisisi saham mayoritas terhadap layanan marketplace reksa dana online Bibit dengan nilai yang tidak disebutkan. Bibit menjadi cara Stockbit untuk menangkap potensi investor reksa dana dari semua kalangan, terutama milenial.

“Kami percaya bahwa reksa dana adalah produk yang tepat untuk masyarakat Indonesia mulai berinvestasi. Saat ini kami adalah pemegang mayoritas di Bibit,” ucap Founder dan CEO Stockbit Wellson Lo kepada DailySocial.

Wellson menambahkan pihaknya melirik pasar reksa dana lantaran banyak pertanyaan yang dilontarkan dari para pengguna Stockbit, salah satunya terkait cara mulai berinvestasi. Dia percaya bahwa mayoritas masyarakat Indonesia masih tergolong investor baru.

Bibit telah mengantongi lisensi dari OJK pada akhir 2018 sebagai agen penjual reksa dana. Sebelumnya dijalankan oleh Juvenco Pelupessy, William Anwar, Hendy Djuarto, dan Harry Dinata. Bibit juga didukung oleh angel investor Christopher Angkasa untuk operasional awalnya.

Para founder masih tetap ada di Bibit, namun kelola aplikasi kini sudah diserahkan sepenuhnya ke pihak Stockbit. Pengguna Bibit disebutkan telah menyentuh angka 5 ribu orang.

Model bisnis Bibit

Bibit diklaim berbeda dengan layanan sejenis. Yang paling ditonjolkan dari Bibit adalah penggunaan prinsip Modern Portofolio Theory untuk merancang portofolio yang optimal khusus investor.

Prinsip ini diperkenalkan oleh ekonom Harry Markowitz yang telah terbukti dan diterima oleh kalangan profesional dan akademis sebagai standar best practice untuk portofolio management.

“Kami bukan sekadar fund supermarket. Namun kami juga menggabungkan elemen financial advisor dan financial planning untuk semua kalangan.”

Menurutnya, teknologi ini bisa secara dinamis menyesuaikan portofolio investor berdasarkan kepribadian masing-masing. Seperti umur, penghasilan, level risiko, target, dan tujuan hidup.

Investor pun akan terima portofolio yang terdiri dari reksa dana yang berbiaya rendah dan sudah terdiversifikasi ke dalam deposito, obligasi, dan saham. Portofolio tersebut akan secara otomatis diseimbangkan kembali seiring berjalannya waktu, sehingga investasi akan selalu sejalan dengan tujuan investor.

Karena bertujuan ingin mendorong investor yang datang dari semua kalangan, Bibit membuka peluang investasi reksa dana mulai dari Rp10 ribu tanpa biaya komisi. Proses pendaftarannya dapat diselesaikan dalam hitungan menit, tanpa dokumen fisik.

Wellson menegaskan untuk monetisasinya perusahaan tidak mengutip dari nasabah, melainkan dari para manajer investasi. Hanya saja, Wellson enggan mengungkap target nasabah yang dibidik untuk tahun ini.

Saat ini Bibit telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan manajer investasi (MI), diantaranya Avrist Asset Management, Majoris Asset Management, Pinnacle Investment, dan Sinar Mas Asset Management.

Perusahaan akan terus menambah kerja sama dengan perusahaan MI agar nasabah memiliki banyak pilihan. Akan tetapi, Wellson memastikan bahwa MI yang akan dipilih tetap dikurasi berdasarkan imbal hasil, expense ratio, AUM, dan reputasinya. Hal ini dimaksudkan untuk membantu nasabah mulai berinvestasi reksa dana tanpa perlu memilih lagi.

“Untuk mitra MI kita akan tambah terus. Akhir Februari ini, kami target ada 3-4 MI baru yang bergabung dengan kami.”

Rencana Stockbit

Terkait rencana Stockbit, Wellson menyebut Stockbit telah menghimpun 150 ribu investor saham setelah memasuki usianya yang kelima. Perusahaan akan terus menambah kemitraan dengan perusahaan sekuritas dari saat ini dengan Sinarmas Sekuritas saja.

“Tidak menutup kemungkinan untuk kita kerja sama dengan sekuritas lain. Kami masih bicara dengan yang lain, sekitar 15 mungkin penambahan mitranya.”

Dalam aplikasi Stockbit, antar pengguna dapat saling berdiskusi dan menganalisa saham, mendapatkan data real time terkait perdagangan saham, berita dari pasar saham, memantau saham yang sedang diincar, dan sebagainya.

Pengguna juga dapat membeli dan menjual saham secara online. Biaya komisi yang dikutip Stockbit mulai dari 0,15%.

Wellson enggan menjelaskan terkait kehadiran Stockbit di Malaysia. Menurut dia, tim masih dalam tahap eksplorasi dan sedang dipelajari, sehingga belum dianggap waktu yang tepat untuk diekspos.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Platform Komunitas Investasi Stockbit Umumkan Perolehan Pendanaan Pra-Seri A (UPDATED)

Di bulan September 2015, platform komunitas investasi Stockbit memperoleh pendanaan awal dari Ideosource. Hari ini mereka mengumumkan perolehan dana lanjutan Pra-Seri A dari 500 Startups dalam jumlah yang tidak disebutkan. Turut berpartisipasi investor terdahulu, Ideosource dan Braavos Ventures. Disebutkan dana ini akan digunakan untuk mendanai pembuatan fitur yang menyasar kaum millennial tahun ini, termasuk juga untuk perekrutan dan ekspansi.

Stockbit, didirikan oleh Wellson Lo, Johny Susanto, dan Sigit Kouwagam, dibuat berdasarkan literasi investasi yang rendah di Indonesia. Di aplikasi mobile-nya, Stockbit mencoba membantu investor pemula belajar soal investasi, dalam bentuk “peniruan” portofolio orang-orang yang lebih ahli di sektor ini dan “menghilangkan” fee untuk mendorong investor pemula lebih aktif bertransaksi. Stockbit memberikan data dan fitur yang selama ini hanya dimiliki investor/institusi besar.

Fitur ini nantinya akan disematkan ke aplikasi mobile Stockbit yang sudah ada di platform iOS dan Android.

Partner 500 Startups Vishal Harnal dalam rilisnya berkomentar, “Apa yang dibangun Wellson dan tim Stockbit berpotensi melonjakkan kelajuan investasi di pasar saham di Indonesia. Mereka memiliki keunggulan tersendiri di dalam kompetisi karena telah menjadi komunitas investor saham terbesar dan paling aktif di negara ini.”

Application Information Will Show Up Here

Mengenal Lebih Dekat Platform Analisis Saham Stockbit

Wellson Lo dan Johny Susanto (depan) bersama beberapa anggota tim / Dokumen Pribadi Wellson Lo

Pekan lalu telah diinformasikan bahwa platform analisis saham lokal Stockbit baru saja memperoleh seed funding dari Ideosource yang akan didedikasikan untuk pengembangan aplikasi mobile, merekrut talenta baru, dan perluasan pasar. Didirikan oleh Wellson Lo dan Johny Susanto, platform Stockbit memiliki misi untuk melahirkan sebuah hasil analisis yang membantu investor dan trader dalam membuat keputusan terbaik bagi emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). DailySocial melakukan wawancara dengan CEO Stockbit Wellson Lo untuk menggali lebih dalam tentang layanan ini. Continue reading Mengenal Lebih Dekat Platform Analisis Saham Stockbit