Tag Archives: Western Digital

[Review] Western Digital Black SN850: PCIe 4.0 x4 Kencang untuk Gamer

Jika kita berbicara mengenai kecepatan sebuah perangkat penyimpanan, tentu saja SSD menjadi yang pertama terpikir. Apalagi, saat ini teknologi NVMe sudah mencapai PCIe 4.0 x4 yang bisa mentransfer data hingga 7000 MB/s. Untuk kecepatan seperti ini, ternyata Western Digital sudah memiliki produknya. SSD tersebut bernama Western Digital Black SN850.

Western Digital selalu memberikan warna tersendiri untuk setiap produknya. Warna hitam selalu identik dengan produknya yang ditujukan untuk para gamers. Warna biru biasanya akan ditujukan untuk pemakaian sehari-hari PC di rumah dan kantor sehingga kinerjanya akan di bawah Black. Warna merah saat ini ditujukan untuk penyimpanan data seperti di NAS atau sebagai drive penyimpan data.

Western Digital Black SN850 pun juga sudah mampir ke meja pengujian Hybrid Indonesia. Varian yang datang tentu saja sudah lengkap dengan heatsink-nya. Sebagai informasi, WD juga memiliki SSD SN850 yang dijual tanpa heatsink. Dan kita semua tahu bahwa SSD yang digunakan pada interface PCIe 4.0 x4 akan mengeluarkan panas yang berlebih.

SSD yang satu ini diklaim dapat melakukan transfer data pada kecepatan 7000 MB/s pada saat membaca data dan 5300 MB/s pada saat menulis. Western Digital juga menjual SSD yang satu ini dengan menyasar ke para pengguna PC serta Playstation 5. Dengan form factor M.2 2280, tentu saja SSD ini juga bakal mampu ditancapkan pada kebanyakan laptop yang beredar saat ini.

Spesifikasi dari Western Digital Black SN850 NVMe SSD yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Kapasitas 1 TB
Interface PCIe Gen 4.0 x4
Tipe konektor NVMe 1.4
Form Factor M.2 2280
Controller Western Digital G2
Jenis memori NAND Sandisk 96L 3D TLC
Endurance 600 TBW
Dimensi 80 x 23.4 x 8.8 mm
Bobot 25 gram

Western Digital memberikan garansi 5 tahun untuk SSD NVMe yang satu ini. Selain itu, garansi yang diberikan juga akan akan terpotong oleh TBW (TeraByte Written) yang ditentukan. Jadi, garansi akan berakhir jika sudah terpakai lebih dari 5 tahun atau melebihi penulisan 600 TB.

Desain

Western Digital Black SN850 hanya menggunakan satu sisi untuk menaruh semua cip dan transistornya. Pada bagian atasnya, terdapat dua buah cip NAND SanDisk (buatan Toshiba) sebesar 512 GB per cip. Dengan menggunakan kontroler WD G2, nama yang terlabel pada cip ini hanyalah SanDisk. WD menggunakan DDR4 2666 cache dengan cip buatan Nanya.

Bobot yang dimiliki oleh Western Digital Black SN850 ini sangat ringan, hanya 25 gram saja. Perangkat ini memiliki dimensi 80 x 23.4 x 8.8 mm yang cocok untuk dipasangkan pada sebuah desktop, laptop tipis, mau pun Playstation 5. Untungnya, model ini sudah menggunakan heatsink sehingga panas yang dihasilkan saat SSD ini bekerja bisa diredam dengan baik.

Western Digital juga melengkapi SSD ini dengan software yang dinamakan Western Digital Dashboard yang mampu memberikan informasi mengenai SSD ini. Selain itu, software ini juga menyediakan beberapa fungsi seperti TRIM dan juga update firmware. Sayang memang, sampai akhir pengujian saya tidak menemukan adanya firmware baru untuk SN850.

Pengujian

Dalam menguji SSD yang satu ini, tentu saja membutuhkan sebuah perangkat yang sudah mendukung PCI-e 4.0. Saya memilih menggunakan sebuah laptop yang memakai prosesor Intel Core i5 Generasi ke 11 yang memang sudah mendukung PCI express 4.0 dan mampu menjalankan SSD NVMe PCIe Gen 4 x4 dengan kecepatan penuh. Untuk mengujinya, tentu saja saya menggunakan slot NVMe utama yang tersedia. Sistem operasi yang digunakan adalah Windows 11.

Tentunya, Western Digital Black SN850 juga mendukung slot PCIe Gen 3 x4 yang saat ini banyak sekali digunakan pada beberapa laptop serta motherboard. Namun, kecepatan baca dan tulisnya akan dibatasi hingga 3500 MB/s saja. Walaupun begitu, kecepatan 3,5 GB/s saja sudah sangat mencukupi kebutuhan komputasi yang ada saat ini.

Pada pengujian kali ini, saya akan menggunakan dua buah software benchmark, yaitu Crystal Disk Mark dan ATTO. Crystal Disk Mark sendiri saya gunakan dua versi, yaitu versi 6 dan 8, karena keduanya memiliki perhitungan yang berbeda. Berikut adalah hasilnya

Pengujian ini tentu saja dilakukan dengan menjaga suhu yang ada. Pada saat pengujian, WD Black SN850 ada pada suhu 70 derajat celcius dan beberapa kali mengalami sedikit throttling. Panas akan meningkat pada saat adanya penulisan data dalam jumlah besar. Pada saat membaca, saya melihat suhunya akan menurun di bawah 65 derajat celcius.

Hal ini berarti akan berpengaruh pada saat sebuah game diinstalasikan ke dalam SN850. Pada saat bermain game, tentu akan membuat pengguna akan merasa tenang karena tidak akan mengalami throttling. Pada saat suhunya di bawah 65 derajat, perangkat ini akan berlari dengan kecepatan maksimumnya.

Pada saat pengujian, saya hanya mendapatkan angka sedikit di bawah 7000 MB/s untuk uji membaca data. Akan tetapi, perangkat ini mampu berlari di atas 5300 MB/s. Dengan perolehan angka seperti ini, semua sistem komputer tentu akan mendapatkan peningkatan performa yang sangat baik. Pada saat throttle, saya mendapatkan angka yang masih kencang, yaitu sekitar 4300 MB/s baca dan tulis.

Lalu bagaimana saat digunakan untuk kegiatan non-gaming? Para editor foto dan video tentu saja dapat menggunakan sistemnya dengan lancar. Pada angka kecepatan seperti ini, rendering video juga akan terbantu selain dari sisi prosesor dan RAM-nya. Dan untuk mereka yang bekerja menggunakan tab lebih dari 10 pada software Office juga bakal menikmati rendahnya lag yang terjadi.

Verdict

Sepertinya saat ini gamers di Indonesia sudah dimanjakan oleh para vendor dengan tersedianya SSD NVMe PCIe 4.0 x4. Pasalnya, SSD ini dapat berjalan dengan kecepatan hingga 7 GB/s yang memastikan semua aplikasi dapat loading dengan kencang. Salah satunya adalah SSD NVMe Western Digital Black SN850 yang saat ini banyak tersedia di toko-toko komputer di Indonesia.

Kinerja dari Western Digital Black SN850 yang saya dapatkan hanya terpaut puluhan MB/s saja dari 7 GB/s yang berarti sangat kencang. Dengan menggunakan cache DDR4 2666 MHz membuatnya lebih stabil pada saat menulis file dalam kapasitas besar. Tingkat kestabilannya juga lebih dijaga lagi dengan tersedianya heatsink pada SSD yang saya dapatkan ini. SSD ini juga memiliki TBW yang cukup tinggi sehingga tidak akan rusak dalam waktu yang dekat.

Western Digital Black SN850 1 TB dengan heatsink ini dijual dengan harga Rp. 4.199.000. WD juga menjual versi tanpa heatsink dengan harga yang lebih terjangkau, yaitu Rp. 3.420.000. Dengan harga ini, pengguna gamer mau pun profesional akan mendapatkan sebuah storage untuk PC dan Playstation 5 yang memiliki kinerja tinggi.

Sparks

  • Kinerja tinggi hingga hampir 7000 MB/s
  • Memiliki DRAM Cache yang menjamin kinerjanya tinggi
  • Cocok untuk PC dan Playstation 5
  • Garansi panjang, yaitu 5 tahun
  • Sudah memiliki heatsink
  • Dukungan WD Dashboard

Slacks

  • Harganya cukup tinggi
  • Suhu masih cukup tinggi saat menulis file besar dan banyak

Western Digital Hadirkan WD Blue SN570 NVMe SSD Untuk Para Pembuat Konten, Harga Mulai Rp788.000

Western Digital telah meluncurkan flash drive internal WD Blue SN570 NVMe SSD di Indonesia, ia hadir sebagai solusi baru untuk para pembuat konten. Baik untuk meningkatkan performa laptop dan PC yang sudah dimiliki, ataupun merakit PC baru.

Berdasarkan laporan terbaru yang diterbitkan oleh UNESCO, diperkirakan lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia memilih menggeluti karir di industri kreatif. Saat mengerjakan suatu project dengan jumlah file besar, penyimpanan data yang cepat tentunya dapat memperlancar alur kerja para pembuat konten supaya lebih produktif.

Di atas kertas, WD Blue SN570 NVMe SSD memang menawarkan kecepatan baca hingga 3.500 MB/s (di kapasitas 500GB – 1TB). Hal itu 5x lebih cepat daripada SSD SATA terbaik dari Western Digital. Produk ini menggunakan interface PCIe Gen3 x4 NVMe v1.4 dengan form factor M.2 2280.

Beban kerja yang kompleks membutuhkan performa dan kehandalan yang tinggi, dan solusi penyimpanan yang tepat dapat membantu alur kerja agar lebih efisien dan meningkatkan produktivitas. WD Blue SN570 NVMe SSD terbaru kami dirancang bagi para pembuat konten, untuk menyediakan kecepatan tinggi, proteksi data, dan daya tahan untuk mendukung visi kreatif mereka,” kata Eric Spanneut, Vice President of Client and Enterprise SSDs for Western Digital’s Flash Business unit.

Menariknya setiap pembelian WD Blue SN570 NVMe SSD dilengkapi dengan keanggotaan satu bulan gratis di Adobe Creative Cloud. Konsumen dapat mengakses aplikasi dan layanan kreatif dari Adobe seperti Photoshop, Lightroom, Premier Pro, Illustrator, InDesign, dan lainnya.

Sekarang semua orang membuat konten, entah itu di rumah ataupun ketika mereka sedang berjalan-jalan santai, sehingga mereka semakin bergantung dengan gadget. Melalui kemitraan dengan Western Digital, kami dapat mendukung para pekerja kreatif ini dengan tool yang mereka butuhkan untuk mengeluarkan karya terbaik, kapan saja dan dimana saja inspirasi tersebut muncul,” kata Marc Leibowitz, Vice President, Global Strategic Partnerships at Adobe.

Product image

Fitur lain dari WD Blue SN570 NVMe SSD termasuk dukungan software Western Digital SSD Dashboard yang dapat membantu memantau kesehatan drive, kapasitas yang tersedia, temperature drive, dan fungsi lainnya. Untuk ketersediaan WD Blue SN570 NVMe SSD dapat dibeli di pengecer tertentu dan offcial store Western Digital seperti Tokopedia dan Shopee. Daftar harganya sebagai berikut, mereka dilengkapi dengan garansi terbatas 5 tahun.

  • 250GB: Rp788.000 (tersedia di bulan November)
  • 500GB: Rp1.128.000 (tersedia di bulan November)
  • 1TB: Rp2.050.000 (tersedia dalam beberapa bulan ke depan)

[Review] Western Digital My Passport SSD 1 TB: Mungil namun Sangat Kencang Berkat NVMe

Western Digital saat ini sudah bukan lagi produsen hard disk drive saja. Semenjak mengakuisisi SanDisk, saat ini WD juga mengeluarkan produk-produk berbasis NAND flash. Namun, saat ini WD tidak mematikan merek SanDisk sehingga keduanya juga bersaing di pasaran. Seperti salah satu produk WD yang baru-baru ini diluncurkan untuk mengambil hati para konsumen dengan WD My Passport SSD.

WD My Passport SSD dengan kode WDBAGF0010BBL-WESN ini merupakan sebuah perangkat SSD eksternal yang menggunakan teknologi NVMe. Perangkat ini sendiri baru diluncurkan pada bulan September 2020 silam. Sebuah SSD eksternal tentu saja akan menambah kinerja dari sebuah pekerjaan yang dilakukan pada sebuah komputer. Hal yang sangat terasa tentu saja pada saat PC tersebut menggunakan HDD.

WD MyPassport SSD

Sebuah SSD tentu saja memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan sebuah HDD. Yang pertama (dan sering kali saya katakan pada artikel-artikel sebelumnya dan setelah ini) adalah ketahanannya terhadap guncangan yang bahkan ekstrim sekali pun. Anda bisa mengguncang-guncangkan SSD ini saat sedang digunakan dan tidak perlu takut kehilangan data.

Spesifikasi dari WD My Passport SSD yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Kapasitas 1TB
Interface USB 3.2 Gen 2×2
Tipe konektor USB-C dan USB-A adaptor
Dimensi 100 x 55.12 x 8.89 mm
Bobot 45.7 gram

Selain dengan 1 TB, Western Digital juga menjual My Passport SSD yang baru ini dengan kapasitas lainnya. Yang lebih murah dijual pada kapasitas 500 GB sedangkan yang paling mahal memiliki kapasitas 2 TB.

Unboxing

Hanya kabel USB-C ke USB-C dan adaptor USB-C ke USB-A saja yang ada pada paket penjualannya

WD MyPassport SSD - Unboxing

Desain

Sepertinya bentuk mungil saat ini sudah menjadi standar drive portabel dari Western Digital. Setelah WD GameDrive P50 dan SanDisk Extreme Pro yang memiliki ukuran kecil, My Passport SSD juga memiliki dimensi yang mirip. Hal ini tentu saja berkaitan dengan tipe SSD NVMe yang dipasang didalamnya. Dengan ukuran sebesar kartu kredit, tentunya sangat mudah dimasukkan ke dalam kantong baju atau celana.

WD MyPassport SSD - USB-C

WD My Passport SSD yang satu ini menggunakan body dengan bahan plastik polikarbonat. WD memang membuat lapisan plastiknya cukup tebal sehingga saat ditekan, badan dari perangkat ini tidak mudah masuk ke dalam. Namun, finishing dari SSD yang berwarna merah ini terasa licin di tangan, sehingga cukup mudah untuk selip dari tangan.

Seperti kebanyakan perangkat eksternal, bagian port USB-C yang ada pada WD My Passport SSD ini tidak tertutup. Semoga saja, pengguna perangkat ini tidak menjatuhkan minumannya saat perangkat ini sedang tertancap pada sebuah laptop. Kabel bawaannya sendiri memiliki interface USB-C ke USB-C. Untuk menancapkan ke USB-A, tinggal memasang adaptor yang ada pada paket penjualannya.

WD MyPassport SSD - Converter

Bobot yang dimiliki oleh WD My Passport SSD ini sangat ringan, hanya 45,7 gram saja. Perangkat ini memiliki dimensi 100 x 55.12 x 8.89 mm, yang membuatnya paling mungil yang pernah saya pegang hingga artikel ini dibuat. Kabel USB-C yang dimiliki juga cukup tebal sehingga tidak mudah tertekuk.

Pengujian

Mengetahui bahwa WD My Passport SSD ini menggunakan NVMe, saya sudah membayangkan betapa kencangnya dalam membaca dan menulis data. WD sendiri menjanjikan kecepatan hingga 1.050 MB/s pada SSD yang satu ini. Hal tersebut tentu saja akan tercapai jika kita menggunakan USB 3.2 Gen 2 atau 3.1 Gen 2. Jika tidak, maka kecepatan yang didapat pasti di bawah angka tersebut.

Saat ini saya melakukan pengujian pada WD My Passport SSD ini dengan menggunakan port USB 3.1 Gen 2. Di atas kertas, port USB ini memiliki bandwidth tinggi, yaitu 10 Gb/s. Kinerja yang didapat dengan menggunakan port USB yang satu ini tentu saja akan membuat WD My Passprot SSD akan berlari dengan kecepatan tinggi.

Untuk menguji perangkat yang satu ini, saya menggunakan laptop yang digunakan sehari-hari pada kantor DailySocial. Laptop ThinkPad A485 yang saya gunakan memiliki sebuah port USB-C dan USB 3.1 Gen 2 yang bisa membuat WD My Passport SSD ini bekerja pada kecepatan paling tingginya. Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan software benchmark

Saat digunakan dalam jangka waktu yang lama, tentu saja panas akan timbul pada SSD yang satu ini. Hal tersebut memang berkaitan erat dengan penggunaan SSD NVMe yang memang menimbulkan panas yang cukup terasa. Namun saat dipegang, panas yang dihasilkan tidak terlalu mengganggu. Mungkin hal ini berkaitan dengan penggunaan bahan plastik polikarbonat tersebut.

Kinerja ini sudah sangat bagus dijadikan sebuah drive untuk menyimpan game. Selain itu, pengguna PC atau laptop yang masih memakai HDD dengan kecepatan yang tidak kencang bisa mendapatkan manfaat dari SSD ini. Saat pengujian berlangsung, saya menggunakan WD My Passport SSD ini sebagai drive ReadyBoost Windows 10. Hal ini tentu saja sangat membantu meningkatkan kinerja PC secara keseluruhan.

Satu hal yang pasti, saya melakukan instalasi game Valorant yang biasanya memakan waktu cukup lama untuk loading pada sebuah HDD di laptop. Dengan melakukan perpindahan dari HDD ke SSD, tentu saja waktu loading serta kinerja gaming akan menjadi lebih baik.

Verdict

Untuk seorang profesional dan gamer, menggunakan sebuah hard disk eksternal sepertinya bisa menghambat kerja mereka. Hal tersebut dikarenakan selain membutuhkan kapasitas, kecepatan transfer data juga sangat dibutuhkan. Oleh sebab itu, sebuah SSD yang mampu dibawa ke mana saja saat ini sudah diperlukan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan WD My Passport SSD.

WD MyPassport SSD - 02

Tak usah meragukan kinerja dari perangkat penyimpanan yang mungil ini. Dengan kecepatan di atas 900 MB/s, membuat SSD ini bisa digunakan untuk bermain game-game AAA serta melakukan rendering video secara langsung. Selain itu, SSD ini juga bisa meningkatkan kinerja perangkat yang masih menggunakan hard disk, seperti menggunakannya sebagai cache drive. 

Solusi WD pada SSD ini untuk keterbatasan dukungan port USB-C memang cukup unik. Dengan memberikan sebuah adaptor dan bukan kabel USB-A, memastikan bahwa bandwidth yang dibutuhkan tidak akan bottleneck pada kabelnya. Namun, adaptor seperti ini kerap hilang karena tidak memiliki tali penghubung dengan kabel utama.

Western Digital mematok harga yang cukup tinggi pada SSD yang satu ini. Anda bisa memiliki My Passport SSD dengan kapasitas 1 TB pada harga Rp. 2.999.000. Dengan harga tersebut, pengguna bisa mendapatkan sebuah drive eksternal berkapasitas besar dan memiliki kecepatan transfer data yang tinggi pula.

Sparks

  • Kinerja tinggi dengan NVMe
  • Menyediakan solusi dua port, USB-C dan USB-A
  • Tahan benturan
  • Ringan

Slacks

  • Harga yang cukup mahal untuk sebuah penyimpan 1 TB
  • Tanpa indikator LED
  • Adaptor USB-C ke USB-A mudah hilang

WD Luncurkan SSD PCIe 4.0 dan Dua Solusi Penyimpanan Berkinerja Tinggi Lainnya di Indonesia

Popularitas SSD PCIe 4.0 terus meningkat seiring semakin dekatnya peluncuran console next-gen. Satu per satu produsen SSD bergantian mengumumkan solusi penyimpanan tercepatnya, tidak terkecuali Western Digital, yang baru saja mengungkap tiga produk baru sekaligus dari lini teratasnya, WD_BLACK.

Produk yang pertama sekaligus yang menjadi bintang utama adalah WD_BLACK SN850 NVMe SSD. Ini merupakan SSD PCIe 4.0 pertama dari WD, sekaligus penerus langsung dari WD_BLACK SN750. Keunggulannya? Apa lagi kalau bukan kecepatan transfer data yang sangat tinggi; hingga 7.000 MB/s read dan 5.300 MB/s write pada varian yang berkapasitas 1 TB

Seperti yang bisa dilihat, SN850 mengadopsi form factor standar M.2 2280, yang berarti secara teori ia juga dapat ditambatkan ke PlayStation 5 nantinya. Pilihan kapasitasnya sendiri ada tiga, yaitu 500 GB, 1 TB dan 2 TB.

Kabar terbaiknya, SN850 dijadwalkan tersedia di Indonesia mulai pertengahan Desember mendatang dengan harga mulai Rp2.488.000. Memasuki kuartal pertama tahun depan, WD juga akan menawarkan varian lain SN850 yang dilengkapi heatsink sekaligus pencahayaan RGB.

Produk yang kedua, yakni WD_BLACK AN1500 NVMe SSD Add-In-Card, ditujukan bagi konsumen yang PC-nya hanya mendukung interface PCIe 3.0 (pada dasarnya semua yang memakai prosesor Intel), tapi di saat yang sama mendambakan kinerja mendekati SSD PCIe 4.0. Syaratnya cuma satu: pastikan di motherboard ada satu slot PCIe 3.0 x8 yang menganggur.

Kalau syarat itu terpenuhi, maka AN1500 siap mewujudkan kecepatan baca hingga 6.500 MB/s dan tulis hingga 4.100 MB/s pada varian yang berkapasitas 2 TB atau 4 TB. Rahasianya terletak pada dua SSD yang tertanam dan terhubung dalam konfigurasi RAID 0 di dalamnya.

AN1500 datang membawa heatsink, lengkap beserta pencahayaan RGB yang customizable. Selain varian 2 TB dan 4 TB, AN1500 juga tersedia dalam varian berkapasitas 1 TB yang saat ini sudah dijual seharga Rp4.399.000. Varian 2 TB dan 4 TB-nya sendiri dikabarkan bakal menyusul pada kuartal pertama 2021.

Terakhir, ada WD_BLACK D50 Game Dock NVMe SSD yang ditargetkan untuk pengguna laptop. Idenya adalah, cukup dengan mengandalkan sambungan satu kabel Thunderbolt 3, maka pengguna bakal mendapat akses ke penyimpanan SSD berkapasitas besar untuk menyimpan game, plus sederet port konektivitas tambahan, termasuk halnya port Ethernet dan DisplayPort.

Lagi-lagi pencahayaan RGB yang bisa diprogram juga tersedia sebagai standar, dan konsumen bisa memilih antara varian yang berkapasitas 1 TB atau 2 TB. Sama seperti dua produk sebelumnya, WD_BLACK D50 Game Dock juga bisa dibeli lewat official store WD di Tokopedia mulai pertengahan Desember dengan harga mulai Rp7.599.000.

WD-My-Passport-SSD-1

Western Digital Hadirkan Portable SSD di Indonesia, WD My Passport SSD dengan Kapasitas Hingga 2TB

Menurut pemantauan saya di pasaran, harga hardisk eksternal semakin terjangkau. Contohnya WD My Passport model terbaru, untuk kapasitas 1TB hanya dipatok Rp700 ribuan dan Rp1 jutaan untuk kapasitas 2TB.

Selaras dengan perkembangan teknologi, Western Digital juga mulai fokus menjajakan pSSD atau portable SSD. Nah yang terbaru mereka baru saja meluncurkan WD My Passport SSD terbarunya di Indonesia.

Untuk saat ini, kehadiran pSSD bukan untuk menggantikan hardisk eksternal tetapi melengkapi. Misalnya untuk mengarsipkan semua project yang Anda kerjakan, tentunya yang lebih diutamakan adalah kapasitas dan hardisk eksternal menawarkan kapasitas tinggi dengan harga lebih terjangkau.

Sementara, nilai jual pSSD adalah kecepatan baca tulis dan ketahanannya. Misalnya Anda seorang fotografer atau content creator yang sedang menggarap project foto video. Perangkat pSSD sangat cocok untuk mencadangkan (backup) project yang tengah berjalan, yang mana bisa mentransfer file besar dari SD card kamera Anda ke pSSD dengan cepat.

My Passport SSD terbaru memiliki kecepatan, keandalan, dan fungsionalitas yang diharapkan konsumen dari kami. Produk ini merupakan solusi terbaik dan canggih bagi para content creator, kurator, dan bagi mereka yang perlu memindahkan file dengan cepat,” ujar Susan Park, Vice President, Consumer Solutions, Western Digital.

Desain, Fitur, dan Spesifikasi WD My Passport SSD

Dibanding pendahulunya, ukuran WD My Passport SSD yang baru jauh lebih compact dengan sudut yang membulat guna meningkatkan portabilitas. Kontruksi bodinya terbuat dari material logam dan memiliki aksen gelombang yang menekankan bahwa Western Digital adalah perusahaan yang dinamis.

Karena tidak ada komponen yang bergerak di dalamnya, WD My Passport SSD Memiliki ketahanan terhadap guncangan dan getaran serta tahan jatuh hingga ketinggian 1,98m. Perangkat ini akan terhubung ke komputer dengan kabel USB Type-C 3.2 Gen 2, tetapi juga dilengkapi adaptor USB-A.

WD My Passport SSD menggunakan drive dengan teknologi NVMe dan menawarkan kecepatan kecepatan baca hingga 1050MB/s dan kecepatan tulis hingga 1000MB/s. Jadi bisa transfer file besar seperti video beresolusi 4K dengan cepat.

Selain itu, WD My Passport SSD dilengkapi enkripsi perangkat keras 256-bit AES yang diaktifkan dengan password untuk membantu melindungi konten bahkan jika perangkat hilang data tidak bisa diakses. Juga disertakan perangkat lunak untuk memudahkan backup file yang besar ke drive atau akun layanan cloud.

Saat ini, WD My Passport SSD tersedia dalam kapasitas 500GB dan 1TB dengan pilihan warna abu-abu di WD Official Store di Tokopedia garansi terbatas lima tahun. Kapasitas 2TB dan warna lainnya akan tersedia menyusul pada akhir tahun ini. Harganya sebagai berikut:

  • Rp1.899.000 untuk kapasitas 500GB
  • Rp2.999.000 untuk kapasitas 1TB
  • Rp6.299.000 untuk kapasitas 2TB

 

[Review] SanDisk Extreme PRO Portable SSD: Penyimpan Data Portabel NVMe Kencang

SanDisk saat ini dikenal luas melalui produk penyimpanan datanya yang berbasis flash memory. Mulai dari kartu microSD hingga SSD (Solid State Drive), saat ini produknya sudah membanjiri pasar Indonesia. Namun, tahukah kalian bahwa SanDisk saat ini sudah menjadi bagian dari produsen hard disk Western Digital? Akuisisi dari SanDisk sudah dilakukan pada tahun 2016 silam.

Saat ini, solusi dari SanDisk sudah makin banyak. Hal ini mulai dari media penyimpanan kecil seperti microSD hingga SSD yang digunakan pada banyak perangkat komputer. Bahkan, saat ini SanDisk juga sudah memiliki sebuah SSD eksternal yang bisa dibawa kemana-mana. Nama dari SSD tersebut adalah SanDisk Extreme Pro Portable SSD.

SanDisk Extreme Pro Portable SSD

SanDisk Extreme Pro Portable SSD sendiri merupakan penyimpan data eksternal yang menggunakan teknologi NVMe SSD. Sebagai penyimpanan eksternal, kinerjanya mampu didongkrak oleh SanDisk hingga kecepatan 1050 MB/s. Hal ini tentu saja hanya bisa dicapai pada saat menggunakan interface USB 3.1 Gen 2.

Selain memiliki kinerja yang tinggi, SanDisk Extreme Pro Portable SSD juga tahan terhadap guncangan dan air. SSD eksternal ini sudah memiliki sertifikasi IP55 yang tahan terhadap air dan debu. SanDisk juga sudah membungkus SSD eksternal ini dengan casing berbahan karet silikon untuk lebih meredam benturan. Rangkanya sendiri terbuat dari bahan aluminium sehingga membuatnya menjadi kokoh.

SanDisk Extreme Pro Portable SSD yang saya dapatkan memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Kapasitas 1 TB
Interface USB 3.1 Gen 2
Tipe konektor USB-C
Dimensi 96.2 x 49.55 x 8.85 mm
Bobot 79 gram

Seperti dilihat di atas, perangkat yang saya dapatkan memiliki kapasitas 1 TB. SanDisk sendiri juga memiliki varian dengan kapasitas 512 GB dan 2 TB yang saat ini sudah dijual di pasar Indonesia.

Unboxing

Didalam paket penjualan dari SanDisk Extreme Pro Portable SSD terdapat perlengkapan sebagai berikut

SanDisk Extreme Pro Portable SSD - Unboxing

Desain

Saat pertama kali membuka paket penjualannya, saya cukup senang dengan dimensinya yang kecil. Hal ini tentu saja karena SanDisk Extreme Pro Portable SSD menggunakan SSD NVMe yang memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan dengan sebuah perangkat SATA berukuran 2,5″. Dengan ukuran tersebut, SSD eksternal ini menjadi lebih nyaman untuk digenggam.

SanDisk Extreme Pro Portable SSD memiliki casing berbahan karet silikon. Namun bagian atasnya yang memiliki logo SanDisk menggunakan plastik polikarbonat. Pada bagian kanan atasnya terdapat sebuah lubang untuk mengaitkan SSD ini pada sebuah clip atau carabiner. Tentunya, SanDisk tidak takut perangkatnya terbentur saat dijadikan sebuah gantungan.

SanDisk Extreme Pro Portable SSD - USB-C

Pada bagian bawahnya terdapat sebuah port USB-C. Port ini hadir tanpa penutup sehingga cukup rentan terkena air dan debu pada bagian yang krusial ini. Sayangnya, tidak ditemukan lampu LED pada bagian ini. Padahal, sebuah lampu LED bisa memberitahukan apakah perangkat ini sedang menyala atau tidak. Apalagi sebuah SSD tidak menimbulkan bunyi, sehingga penggunanya tidak akan mengetahui perangkatnya bekerja apa tidak saat akan rusak.

SanDisk Extreme Pro Portable SSD sendiri memiliki bobot yang sangat ringan, yaitu hanya 79 gram saja. Dimensi yang dimiliki oleh perangkat ini adalah 96.2 x 49.55 x 8.85 mm yang membuatnya terlihat mungil. Dengan rangka aluminium yang ada, membuatnya tidak mudah rusak saat ditaruh pada kantung celana dan terduduki.

Pengujian

Dengan menggunakan SSD NVMe, tentu saja kinerja dari SanDisk Extreme Pro Portable SSD menjadi lebih kencang dibandingkan dengan perangkat eksternal lain di pasaran. SanDisk sendiri menjanjikan kinerja yang fantastis, yaitu sekitar 1 GB/s. Akan tetapi setelah saya coba beberapa kali, ternyata pada inetrface USB 3.2 Gen 2 saya tidak bisa menyentuh angka tersebut.

Walaupun begitu, untuk sebuah perangkat eksternal, angka di atas 900 MB/s tentu saja sudah tergolong super kencang. Bahkan, pada kecepatan seperti ini kegiatan gaming dan rendering juga akan terasa cepat seperti sebuah penyimpan internal.

SanDisk Extreme Pro Portable SSD - With Box

Pada pengujian kali ini, saya menggunakan laptop ASUS TUF Gaming A15 yang memiliki port USB 3.2 Gen 2 dengan interface USB-C dan USB 3.2 Gen 1 dengan interface USB-A. Tentunya, dengan menggunakan port USB-C pada laptop ini, pengujian berjalan dengan bandwidth penuh.

Pada pengujian sequential di mana sebuah file 1 GB disimulasikan di transfer dari dan ke SSD, hasil yang didapatkan adalah sekitar 950 MB/s. Hasil seperti ini tentu saja sudah sangat kencang. Apalagi pada pengujian random di mana sebuah HDD hanya memiliki kinerja di bawah 1 MB/s, SSD ini mampu mentransfer lebih dari 30 MB/s.

Hasil kedua adalah pengujian dengan menggunakan kabel USB-A. Hasilnya cukup menggambarkan yang umum di Indonesia akan didapatkan, karena USB 3.2 Gen 2 masih belum tersebar penggunaannya. Dengan hasil seperti itu, tentu saja bermain dan melakukan rendering akan menjadi kencang, karena kinerjanya mirip dengan sebuah SSD SATA.

Hal yang menyenangkan dari SSD yang satu ini adalah suhu yang dihasilkan. Saat melakukan pengujian, saya tidak menemukan adanya panas yang berlebihan. SSD ini memang menjadi hangat pada penggunaan yang cukup lama, namun saya tidak terganggu saat memegangnya.

Verdict

Banyak para profesional dan gamer membutuhkan sebuah perangkat penyimpanan yang mudah dibawa. Namun, sebuah hard disk eksternal rentan rusak dan memiliki kinerja yang lambat. Untuk hal tersebut, SanDisk pun memiliki solusinya, yaitu dengan SanDisk Extreme Pro Portable SSD.

Kinerja yang ditawarkan sudah tidak perlu lagi diragukan. Dengan kecepatan di atas 900 MB/s, membuat SSD ini bisa digunakan untuk bermain game-game AAA serta melakukan rendering video secara langsung. SSD ini juga cocok untuk mereka yang hanya memiliki ruang penyimpanan yang kecil pada perangkat PC-nya, seperti laptop ultrathin.

Bagi yang belum memiliki teknologi USB 3.2 terbaru, tentunya tidak perlu khawatir. Hal tersebut dikarenakan SanDisk Extreme Pro Portable SSD sudah memberikan konektor USB-A yang umum digunakan pada setiap perangkat komputer. Kecepatannya pun juga mengikuti bandwidth port USB masing-masing PC.

SanDisk menjual SSD yang satu ini pada harga Rp. 3.199.000 pada toko resminya di beberapa ecommerce. Harga ini memang cukup tinggi untuk sebuah penyimpanan berukuran 1 TB. Namun dengan harga tersebut, pengguna akan mendapatkan kinerja yang sangat kencang dan tahan terhadap benturan serta percikan air dan debu.

Sparks

  • Kinerja tinggi dengan NVMe
  • Menyediakan dua buah kabel, USB-C dan USB-A
  • Tahan benturan, air, dan debu
  • Ringan

Slacks

  • Harga yang cukup mahal untuk sebuah penyimpan 1 TB
  • Tanpa indikator LED
  • Port USB-C tanpa penutup

[Review] Western Digital Black P50 Game Drive: SSD NVMe Eksternal yang Super Kencang!

Kebutuhan akan penyimpanan data dengan perangkat eksternal memang seperti sudah menjadi yang utama. Banyak orang yang bekerja membutuhkan penyimpan data berkapasitas besar yang bisa dibawa ke mana-mana. Penggunaan hard disk eksternal untuk kebutuhan tersebut pun sudah umum digunakan. Namun satu hal yang pasti, sebuah hard disk masih memiliki kinerja yang kurang kencang.

WD Black P50 - Game Drive

Sebuah hard disk yang ada saat ini umumnya memiliki kecepatan sekitar 130-an MB/s. Oleh karena itu, kebanyakan orang akan beralih ke SSD yang memiliki kinerja berlipat-lipat lebih kencang dibandingkan HDD. Apalagi jika hal tersebut digunakan untuk kebutuhan bermain game dan rendering video yang membutuhkan kinerja tinggi.

Selain memiliki kinerja yang tinggi, penggunaan SSD masih memiliki segudang kelebihan dibandingkan hard disk. Salah satunya adalah ketahanan terhadap guncangan. Saat dinyalakan, SSD tidak akan rusak seperti HDD jika terbentur atau digoyang-goyangkan. Hal tersebut dikarenakan SSD tidak menggunakan perangkat mekanik didalamnya.

Untuk kebutuhan tersebut, Western Digital menawarkan perangkat eksternal barunya. Western Digital Black P50 Game Drive merupakan sebuah SSD eksternal yang menggunakan antar muka NVMe. Hal ini membuatnya menjadi sangat kencang dan cocok untuk digunakan untuk bermain game serta rendering.

Spesifikasi dari WD Black Game Drive P50 adalah sebagai berikut

Kapasitas 1TB
Interface USB 3.2 Gen 2×2
Tipe konektor USB-C
Dimensi 118.11 x 61.98 x 13.97 mm
Bobot 116 gram

WD Black P50 Game Drive ini sendiri sudah mendarat ke meja pengujian tim DailySocial. Bentuk dari perangkat eksternal ini memang mirip dengan WD P10 yang pernah saya uji sebelumnya. Untuk unit yang saya dapatkan, kapasitasnya adalah 1 TB. P50 sendiri memiliki varian dengan kapasitas 512 GB dan 2 TB.

WD Black P50 - Box

Di dalam paket penjualannya hanya ditemukan dua buah kabel, yaitu USB-C to USB-A dan USB-C to USB-C, serta buku manual. Hal ini menandakan bahwa Western Digital Black P50 Game Drive bisa digunakan pada dua interface, yaitu USB-C dan USB-A yang selalu ditemukan pada setiap PC dan laptop.

Desain

WD P50 memiliki desain yang mirip dengan WD P10. Perbedaannya memang terletak pada dimensinya yang lebih kecil dari saudaranya yang menggunakan HDD tersebut. Desainnya dibuat seperti pola peti kontainer yang ada di pelabuhan. Tulisan WD Black yang ada juga dibuat seperti asal di cat saja.

WD Black P50 - Kabel

WD Black P50 menggunakan casing berbahan metal. Dengan menggunakan NVMe, tentu saja akan menghasilkan panas yang cukup tinggi. Panas tersebut memang sangat terasa pada saat WD Black P50 Game Drive ini dioperasikan. Pada keempat sisinya terdapat sebuah sekrup yang bisa dibuka dengan menggunakan obeng khusus.

WD Black P50 - Bawah

Pada bagian belakangnya terdapat sebuah konektor USB-C. Dengan menggunakan kabel bawaan dari WD, SSD eksternal ini bisa dioperasikan pada hampir setiap perangkat yang ada saat ini, termasuk smartphone, PC, laptop, dan bahkan konsol game. Di sebelahnya juga terdapat lampu indikator yang bakal menyala saat SSD ini digunakan.

WD Black P50 - Interface

Pada bagian bawahnya terdapat empat buah karet pada setiap pinggir sisinya. Karet ini selain digunakan untuk menjadi kaki dari SSD eksternal ini, juga menjaga agar WD Game Drive P50 tidak mudah tergeser akibat licin. Apalagi, dengan kabel yang ada, sering kali membuat gamer terganggu sehingga bisa saja SSD ini tergeser saat sedang digunakan.

Pengujian

Western Digital menjanjikan kinerja yang sangat tinggi pada SSD ini, yaitu 2000 MB/s. Hal ini kemungkinan memang bisa tercapai jika menggunakan perangkat yang mendukung USB 3.2 2×2. Sayangnya, pada pengujian kali ini hanya bisa dilakukan pada sebuah perangkat USB 3.2 saja yang memiliki bandwidth 10 Gb/s.

Walaupun begitu, saya pun mendapatkan sebuah perangkat eksternal paling kencang yang pernah diuji. Hal ini juga menunjukkan bahwa perangkat USB 3.2 memang kebanyakan masih memiliki bandwidth 10 Gbps. Untuk Gen 2×2 sendiri masih terdapat pada motherboard untuk seri premium.

Pada pengujian kali ini, saya meminjam laptop Dell G7 yang memiliki port Thunderbolt 3, di mana interface-nya sama dengan USB-C. Jadi pada pengujian kali ini saya menggunakan kabel USB-C to USB-C. Kinerja dari WD Black P50 Game Drive adalah seperti berikut di bawah ini

Dengan menggunakan NVMe, tentu saja terdapat sebuah masalah yang timbul, yaitu panas. Saat melakukan pengujian, WD Black P50 memang langsung menjadi sebuah alat penghangat. Dan sebuah hal yang cukup menyebalkan adalah perangkat ini seakan hang, tidak dapat membaca isi sebuah folder.

Saat hang, WD Black P50 Game Drive harus terlebih dahulu dicabut dan dipasangkan kembali. Namun selama pengujian berlangsung, saya tidak menemukan adanya penurunan kinerja sama sekali.

Kinerja yang ada sudah membuktikan bahwa WD Black P50 Game Drive mampu menjalankan semua game yang terinstal didalamnya. Selain itu, SSD eksternal ini juga sangat cocok digunakan untuk rendering video.

Verdict

Seorang gamer biasanya akan membeli semua perlengkapan untuk bermain dengan kualitas yang paling tinggi. Mulai dari CPU, GPU, hingga sebuah perangkat penyimpanan eksternal yang mudah dibawa kemana saja tanpa harus khawatir mengenai kinerjanya. Hal inilah yang ditawarkan oleh Western Digital pada perangkat Black P50 Game Drive-nya.

Kinerja yang ditawarkan bahkan lebih tinggi dari rata-rata perangkat penyimpanan internal yang ada pada desktop dan laptop saat ini. Oleh karena itu, pengguna laptop dengan penyimpanan internal HDD juga bakal tertolong oleh kinerja SSD ini. Perangkat ini juga sangat cocok digunakan untuk bermain game AAA serta rendering video.

Sayangnya, setiap kinerja tinggi yang dihasilkan juga bakal membuat sebuah masalah lain. SSD eksternal ini menghasilkan panas yang cukup tinggi. Bahkan pada perangkat yang saya dapatkan, karet kaki dibagian bawahnya sampai terlepas akibat mencairnya lem yang ada. Namun, perangkat ini masih aman untuk dipegang pada saat panas.

Western Digital Black P50 Game Drive dengan kapasitas 1 TB ini dijual dengan harga Rp. 5.750.000. Harga tersebut tentu saja tergolong mahal untuk sebuah kapasitas 1 TB saja. Namun, dengan harga tersebut kita bisa membawa hiburan dan pekerjaan ke mana saja tanpa harus mengorbankan waktu karena lambatnya transfer data antar perangkat.

Sparks

  • Kinerja tinggi
  • Kapasitas besar
  • Interface terbaru dengan USB 3.2 Gen 2×2
  • Casing kokoh

Slacks

  • Panas
  • Harga mahal

[Review] Western Digital Black Game Drive P10 2 TB: Bermain Game PC di Mana Saja dengan Kinerja Tinggi

Mungkin banyak dari pembaca Dailysocial belum mengenal apa itu Black Gaming Drive dari Western Digital. Hal ini disebabkan banyaknya hard disk eksternal WD yang ada di Indonesia dijual dengan nama Passport. Ternyata, varian Black sudah ada semenjak tahun 2015 yang lalu, lho.

Pada saat itu, kemungkinan penggunaan hard disk eksternal untuk keperluan gaming memang belum menjadi tren seperti saat ini. Apalagi, XBOX dan PS4 masih berumur cukup muda untuk menjadi console gaming, sehingga orang masih mencari game dengan bentuk fisiknya.

WD Black Game Drive P10

WD Black sendiri sudah sejak lama dilabel menjadi sebuah perangkat penyimpanan untuk gaming. Dua varian yang mungkin tidak dikenal sebagai WD Black, yaitu Raptor dan Velociraptor, merupakan yang khusus ditempatkan sebagai gaming. WD Black sendiri dari dulu dicap sebagai HDD untuk mereka yang membutuhkan kinerja tinggi. Walaupun begitu, perlu diperhatikan bahwa Raptor dan Velociraptor memiliki label hitam pada HDD-nya.

Saat ini, WD Black Game Drive P10 akhirnya mendarat di Indonesia dan saya pun juga sudah mendapatkan sebuah sampel dengan kapasitas 2 TB. Saya menyukai bentuknya yang berbeda dengan kebanyakan HDD eksternal yang ada dipasaran. Namun, secara keseluruhan memiliki fungsi yang sama dengan HDD eksternal yang ada hingga saat ini.

WD Black Game Drive P10 - Extra 2

Spesifikasi dari WD Black Game Drive P10 adalah sebagai berikut

Kapasitas 2TB
Interface USB 3.2 Gen 1
Tipe konektor micro-B
Dimensi 118.1 x 87.8 x 12.7 mm
Bobot 140 gram

Tidak ada kotak penjualan yang datang ke meja pengujian kami. Oleh karena itu, saya juga belum mengetahui paket penjualan penuh yang dimiliki oleh WD Game Drive P10 ini seperti apa.

Desain

Desain dari WD Game Drive P10 ini memang berbeda dengan kebanyakan HDD eksternal yang dijual di pasaran. Oleh karena dibuat khusus untuk gaming, desainnya dibuat seperti pola peti kontainer yang ada di pelabuhan. Tulisan WD Black yang ada juga dibuat seperti asal di cat saja.

WD Black Game Drive P10 - Bawah

Casing eksternal dari WD Game Drive P10 sendiri juga masih terbuat dari plastik polikarbonat. Dimensinya juga dibuat menjadi lebih tipis sehingga membuatnya tidak terkesan “kopong” dan kokoh saat dipegang. Pada setiap sisinya, terdapat sebuah sekrup yang membuatnya lebih mudah untuk dibongkat pasang, asal memiliki obeng yang tepat.

Pada bagian belakangnya terdapat sebuah konektor micro-B USB yang mungkin saat ini dipakai pada semua HDD eksternal dengan konektivitas USB 3.0. Di sebelah konektor tersebut terdapat lampu indikator LED dengan warna putih. Lampu indikator seperti ini memang sangat dibutuhkan karena kita sering kali tidak mengerti apakah sebuah HDD itu menyala atau tidak.

WD Black Game Drive P10 - Konektor

Pada bagian bawahnya terdapat empat buah karet pada setiap pinggir sisinya. Karet ini selain digunakan untuk menjadi kaki dari HDD eksternal ini, juga menjaga agar WD Game Drive P10 tidak mudah tergeser akibat licin. Apalagi, dengan kabel yang ada, sering kali membuat gamer terganggu sehingga bisa saja HDD ini tergeser saat sedang digunakan.

Pengujian

Sebenarnya, fungsi semua HDD eksternal adalah sama, yaitu menjadi sebuah media penyimpanan yang dapat dibawa ke mana saja. Selain itu, bisa menjadi sebuah drive permanen pada sebuah laptop maupun desktop. Hal tersebut tidak berbeda dengan WD Game Drive P10 ini.

Yang membedakan mungkin adalah kecepatan dari HDD yang digunakan pada WD Game Drive P10. HDD yang digunakan memiliki kecepatan yang kurang lebih sama dengan HDD internal sebuah laptop. Hal ini tentu saja sudah lebih dari cukup untuk menampung dan menjalankan sebuah game yang tidak diinstalasikan pada HDD internal.

Hal tersebut terbukti pada benchmark yang saya lakukan berikut ini.

Kinerja dari HDD ini sudah memiliki kecepatan di atas 100 MB/s. WD sendiri menjanjikan kecepatan hingga 140 MB/s, yang sampai beberapa kali saya tes tidak sampai pada kecepatan tersebut. Namun, kinerjanya sudah terbukti lebih baik dibandingkan beberapa HDD eksternal lainnya.

Verdict

Pengguna hard disk eksternal memang sudah terbagi ke dalam beberapa segmen. Pengguna umum akan lebih mudah menemukan perangkat penyimpanan ini karena yang dijual di pasaran memang mengakomodasi penggunaan hard disk secara umum. Namun untuk para gamer, sepertinya baru WD yang memiliki solusinya dengan Game Drive P10.

Hard disk eksternal ini memang khusus dibuat untuk bermain game. Hal tersebut juga terbukti dengan kinerja yang dimiliki oleh WD Game Drive P10 yang kurang lebih sama dengan sebuah hard disk internal. Hal ini tentu saja membuat loading sebuah game terasa seperti sebuah hard disk yang tertempel didalam desktop.

Harga sebuah perangkat yang khusus dibuat pada segmen tertentu memang akan lebih tinggi dibandingkan dengan yang dijual untuk kebutuhan umum. WD Game Drive P10 dengan kapasitas 2 TB sendiri dijual dengan harga Rp. 2.250.000. Walaupun begitu, dengan harga seperti ini, kinerja gaming sudah terjamin akan lebih cepat walau melalui koneksi kabel USB 3.

Sparks

  • Kinerja cukup tinggi
  • Desain unik
  • Build kokoh
  • Garansi panjang, 3 tahun

Slacks

  • Harga cukup tinggi
  • Tanpa bonus software

 

 

Mengenal Varian Produk dari Western Digital, Khususnya SSD WD Blue untuk Kebutuhan PC Anda

Dalam menggunakan komputer, baik itu PC Desktop maupun Laptop, konsumen selalu berpikir bahwa kinerja perangkat selalu berkaitan dengan prosesor atau memori saja. Padahal, sebuah sistem komputer selalu melakukan pembacaan dan penulisan data langsung dari media penyimpanannya. Oleh karena itu, kinerja sebuah media penyimpanan pada sebuah komputer pun sama pentingnya dengan peripheral lainnya.

Ada dua jenis media penyimpanan yang sangat dikenal untuk pemakaian pada komputer. Yang pertama adalah Hard Disk Drive (HDD) dan yang kedua adalah Solid State Drive (SSD). HDD merupakan sebuah media penyimpanan berbasis piringan yang saat ini dikenal memiliki kapasitas paling besar. Sedangkan SSD merupakan media penyimpanan berbasis chip NAND yang dikenal memiliki kinerja tinggi, namun kapasitasnya belum menyamai HDD.

Berbicara mengenai media penyimpanan, Western Digital merupakan salah satu pemain besar yang sampai saat ini sudah memiliki kedua jenis media penyimpanan tersebut. Uniknya, jenis HDD dan SSD yang dimiliki oleh Western Digital tidak hanya satu jenis saja, tetapi mereka memiliki banyak varian yang disesuaikan menurut kebutuhan konsumen. Hal ini dikarenakan kebutuhan konsumen berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Klasifikasi Media Penyimpanan Western Digital

WD-SSD-Blue

Western Digital melakukan klasifikasi terhadap media penyimpanan yang mereka miliki dengan menggunakan warna sebagai pembeda tujuan penggunaannya. Berikut adalah “warna-warna” yang dimiliki oleh Western Digital:

Black: Warna ini digunakan oleh Western Digital dengan sasaran pasar para profesional dan gamers. Hal tersebut dikarenakan WD Black kerap memiliki kinerja dan durabilitas yang tinggi. Hal tersebut tentu dapat membantu pekerjaan berat seperti melakukan rendering video agar cepat selesai. Selain itu, game-game berat juga membutuhkan waktu loading yang cukup lama membuat WD Black cocok untuk mempercepat kinerja game.
Blue: WD Blue dipasarkan untuk para pengguna pada umumnya yang memakai komputer di rumah maupun perkantoran. Media penyimpanan dengan warna label biru ini diciptakan untuk penggunaan sehari-hari dalam bekerja, menonton video, bermain game, menyimpan data, dan lain sebagainya.
Green: WD Green diciptakan pertama kali oleh Western Digital untuk melakukan penyimpanan data secara optimal. Data-data yang ada akan dapat disimpan pada penyimpanan berlabel ini untuk jangka waktu yang lama.
Red: WD Red dipasarkan untuk dipasang dalam sebuah Network Attached Storage (NAS). Western Digital merupakan yang pertama yang memiliki penyimpanan yang khusus ditujukan untuk pekerjaan seperti ini agar tidak mudah rusak dan selalu optimal.
Purple: Media penyimpanan khusus untuk CCTV dan kamera surveillance. WD Purple akan mengoptimalkan penulisan data dari kamera yang secara terus menerus.

Untuk kebutuhan sehari-hari, Western Digital memiliki label biru atau WD Blue. Pada label biru tersebut, Western Digital memiliki kedua jenis media penyimpanan, yaitu WD Blue HDD dan WD Blue SSD. Kedua jenis media penyimpanan ini tergolong kencang dan cocok untuk kebutuhan sehari-hari.

WD Blue Pilihan untuk Kebutuhan Sehari-hari

WD-SSD-Blue

Saat sebuah sistem operasi ditaruh pada SSD WD Blue, tentu saja kinerja komputer akan jauh lebih optimal. Hal tersebut tentu saja karena sistem operasi kerap melakukan kegiatan baca dan tulis data yang tidak ada henti-hentinya saat komputer dinyalakan. Dengan media penyimpanan yang memiliki kinerja sampai 10 kali lipat HDD ini, tentu saja membuat akses data menjadi lebih lancar. Hal tersebut pun juga berlaku saat komputer melakukan kegiatan multi-tasking.

SSD WD Blue memiliki kecepatan baca sampai dengan 560 MB/s dan kecepatan tulis yang mencapai 460 MB/s. Angka kecepatan baca dan tulis WD Blue ini sudah sangat cukup untuk penggunaan sehari-hari.

WD Blue SSD memiliki tingkat ketahanan dengan total penulisan data sampai 400 Terabyte dengan total MTTF (Mean Time To Failure) sampai dengan 1,75 juta jam. SSD ini juga memiliki berbagai proteksi agar data yang ada tidak akan rusak saat mati lampu. Selain itu, WD Blue SSD juga memiliki algoritma koreksi error (ECC) yang canggih sehingga dapat terhindar dari bit error yang terjadi.

Feature standar pada SSD pun juga telah tersedia pada WD Blue SSD ini. Hal tersebut meliputi perintah TRIM yang akan menghindarkan SSD menjadi pelan saat banyak sampah data akibat kegiatan penulisan data. Dan tentunya, SSD ini juga sudah mendukung perintah SMART yang akan memberitahukan para penggunanya saat media penyimpanan ini akan rusak.

WD-SSD-Blue

Jika belum dapat menggunakan SSD, WD pun juga menyediakan HDD WD Blue. Sejalan dengan peruntukkan warnanya, WD Blue HDD dapat digunakan untuk keperluan komputasi sehari-hari. Mengapa?

WD Blue HDD memiliki cache dengan kapasitas 64 MB yang membuat file-file berukuran kecil dapat diakses dengan lebih cepat. Hal ini juga berimbas pada lebih baiknya kinerja media penyimpanan pada saat bermain game. Apalagi saat digunakan untuk bekerja, HDD yang satu ini juga sudah lebih dari mumpuni.

Pada saat WD menggabungkan lini Blue dan Green, membuat HDD WD Blue juga cocok dijadikan sebagai media penyimpan data. Jadi, Anda bisa menyimpan foto, musik, video, dan lain sebagainya dengan aman pada HDD yang satu ini. Hard Disk WD Blue juga tidak menciptakan panas yang berlebih serta lebih irit daya berkat teknologi IntelliPower, sehingga membuatnya dapat bertahan lama.

Penggunaan yang sangat cocok adalah pada saat Anda menggunakan SSD WD Blue sebagai media untuk instalasi sistem operasi dan HDD WD Blue untuk menyimpan data. Kombinasi keduanya tentu saja bisa membuat komputer menjadi lebih kencang dan memiliki kapasitas yang besar. Hal ini tentu saja akan membuat pengalaman bekerja dan bermain menjadi jauh lebih baik.

Pilih yang mana?

WD-SSD-Blue

Kebutuhan untuk menggunakan komputer dalam kegiatan sehari-hari memang sangat berbeda untuk setiap pengguna. Akan tetapi, Western Digital menciptakan sebuah solusi yang pas dengan menciptakan media penyimpanan HDD dan SSD pada lini Blue. Hal ini tentu saja membuat Western Digital bisa menjadi pilihan dibandingkan dengan SSD dan HDD lainnya.

Bekerja serta bermain game memang sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Oleh karena itu, pilihan penggunaan hard disk akan menjadi pilihan Anda sebagai pengguna. Apakah ingin menggunakan SSD saja, HDD saja, atau gabungan antara keduanya. Apa pun kombinasi yang akan digunakan, pastikan media penyimpanan yang Anda pilih adalah WD Blue.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Western Digital.

Panduan Mengoptimalkan PC Anda dengan SSD WD Blue dari Western Digital

Pernahkah Anda mengalami saat menyalakan komputer, membutuhkan lebih dari satu menit untuk masuk ke dalam sistem operasi? Atau mungkin saat bermain game membutuhkan beberapa saat untuk menunggu agar dapat bermain? Atau mungkin merasa telah melakukan upgrade PC namun kecepatan konversi video masih kurang kencang?

Konsumen kerap kali menganggap bahwa melakukan upgrade komputer cukup mengganti RAM atau prosesor saja. Memang, mengganti kedua peripheral tersebut akan meningkatkan kinerja komputer. Namun, kinerja transfer data antara RAM, komputer, dan media penyimpanan membutuhkan ketiga perangkat tersebut kencang.

Banyak pengguna komputer yang melakukan upgrade masih menggunakan media penyimpanan berbasis piringan atau dikenal dengan Hard Disk Drive (HDD). HDD memang saat ini memiliki kapasitas yang sangat tinggi, sehingga banyak data yang dapat disimpan di dalamnya. Akan tetapi, HDD yang paling kencang pun juga memiliki keterbatasan dalam melakukan akses data.

Tidak sedikit pengguna komputer yang menggunakan HDD tidak melihat secara rinci spesifikasi media penyimpanan tersebut. Saat ini masih banyak HDD yang memiliki kecepatan putaran yang hanya 5400 RPM saja. Selain itu, memori penyimpanan sementara dari HDD tersebut (cache) juga kerap sangat kecil. Dan terakhir, HDD yang ada tidak didukung dengan garansi yang memadai.

Masih banyak lagi masalah yang membuat sebuah komputer tidak optimal saat digunakan. Namun Anda tidak usah khawatir, karena Western Digital memiliki solusi yang bisa Anda terapkan. Solusi yang dihadirkan adalah dengan memberikan pilihan pada konsumen untuk menggunakan HDD dan SSD dengan label biru (Blue) dari Western Digital.

WD Blue

WD Blue

HDD WD Blue memiliki cache sebesar 64 MB yang mampu meningkatkan kinerja piringannya saat mengakses data kecil. Selain itu, putarannya yang mencapai 7200 RPM mampu meningkatkan kinerja baca dan tulis dari perangkat tersebut. Hal ini tentu sangat cocok digunakan untuk keperluan komputasi sehari-hari.

Yang lebih kencang lagi adalah SSD WD Blue 3D NAND yang saat ini sudah tersedia secara luas di Indonesia. Dengan kecepatan sampai dengan 550 MB/s, SSD ini mampu meningkatkan kinerja komputer saat melakukan loading, rendering, dan lain sebagainya. SSD pun juga secara teoritis memiliki kinerja yang sampai 10 kali lipat dari HDD.

Akan tetapi, pertanyaan yang sering ditanyakan adalah SSD tidak memiliki kapasitas yang sama dengan sebuah HDD. Lalu bagaimana cara mengatasinya? Ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti untuk mendapatkan perbandingan kapasitas dan kinerja yang seimbang.

Membeli SSD dengan kapasitas besar

Membeli SSD dengan kapasitas besar akan meringkas ruang yang ada dalam sebuah casing komputer. Anda dapat menggunakan SSD WD Blue 3D NAND dengan kapasitas 1 TB. Hal ini akan membuat sistem operasi dan data-data akan tersimpan pada satu perangkat yang sama.

Kinerja komputer Anda tentunya akan lebih baik dibandingkan dengan menggunakan satu HDD saja. Selain itu, dengan kecepatan yang tinggi, membuat akses dari yang dibutuhkan oleh sistem operasi menjadi tidak terhambat.

Membeli SSD berkapasitas kecil dan HDD berkapasitas besar

Saat ini, WD memiliki SSD WD Blue dengan kapasitas yang lebih kecil, yaitu 250 GB. Dengan kapasitas tersebut, memang tidak akan memadai untuk kebutuhan penggunaan komputer saat ini. Akan tetapi, dengan kapasitas 250 GB cukup untuk digunakan sebagai drive sistem operasi. Lalu, di mana data akan disimpan?

Media penyimpanan seperti HDD WD Blue saat ini memiliki kapasitas yang cukup besar, hingga 4 TB. Kapasitas ini tentunya lebih dari cukup untuk menyimpan data seperti foto, dokumen, video, dan lain sebagainya. Gunakan saja HDD WD Blue sebagai drive kedua.

Dengan kombinasi ini, loading aplikasi yang di install pada SSD tentu akan kencang. Saat butuh melakukan pembacaan data, tentu saja tidak memerlukan kinerja yang sangat tinggi.

WD Blue

Menggunakan SSD sebagai cache drive

Pada sebuah HDD, terdapat satu chip dengan kapasitas yang kecil yang bernama cache memory. Chip kecil ini menampung data sementara yang akan diambil atau ditulis ke HDD. Tujuan utamanya tentu untuk meningkatkan kinerja sebuah HDD. Semakin besar kapasitas cache, maka akan semakin tinggi kinerjanya.

Menggunakan WD SSD Blue untuk menjadi cache dari WD HDD Blue saat ini cukup mudah. Hal tersebut dikarenakan para produsen prosesor seperti Intel dan AMD sudah memberikan software-nya secara gratis. Intel memiliki Intel Rapid Storage Technology sedangkan AMD memiliki StoreMi. Keduanya mampu membuat kinerja HDD menjadi mirip dengan menggunakan sebuah SSD.

Untuk melakukan hal ini, kombinasi menggunakan SSD berukuran kecil serta HDD berukuran besar bisa dilakukan. Hal ini akan membuat HDD WD Blue Anda memiliki cache sebesar 256 GB.

Dengan WD Blue SSD yang saat ini sudah banyak tersedia di pasar Indonesia, kinerja komputer akan menjadi lebih kencang. Bagi Anda yang sedang berencana untuk meng-upgrade PC Anda akan bisa bekerja lebih maksimal, Anda bisa memilih untuk menggunakan produk dari WD, SSD Blue untuk urusan kecepatan dan HDD Blue untuk urusan penyimpanan.

Disclosure: Artikel advertorial ini didukung oleh Western Digital.