Tag Archives: whatsapp messenger

Fitur Scan QR Code Akhirnya Tersedia di WhatsApp

WhatsApp sudah digunakan oleh lebih dari 2 miliar pengguna, tapi jujur saya masih selalu kesal setiap kali berjumpa dengan kenalan baru dan hendak menambahkannya ke kontak WhatsApp. Saya benci harus secara manual mencantumkan nomor ponsel satu demi satu selagi teman saya itu mendiktekannya.

Sebagai aplikasi chatting terlaris sejagat, WhatsApp semestinya bisa memikirkan cara lain yang lebih mudah untuk menambah kontak baru. Scan kode QR misalnya, yang sebenarnya sudah sejak lama tersedia pada aplikasi pesaing, dan yang sudah pengguna WhatsApp sendiri gunakan selama ini untuk mengaktifkan WhatsApp di browser komputer.

Kabar baiknya, fitur kode QR akhirnya sudah tersedia di versi terbaru WhatsApp, sehingga sekarang kita dapat memindai kode QR milik pengguna lain untuk menambahkannya ke kontak secara otomatis. Setelah sekian lama, akhirnya menambahkan kontak WhatsApp bisa semudah membayar menggunakan uang elektronik.

Di samping kode QR, WhatsApp tidak lupa menyertakan sejumlah pembaruan lain, seperti misalnya animated sticker dan fitur Dark Mode untuk WhatsApp versi web dan desktop. Animated sticker selama ini juga merupakan satu area di mana WhatsApp tergolong agak tertinggal, padahal hampir semua pengguna menyematkan stiker pada percakapannya setiap hari (bahkan yang termasuk awam seperti orang tua saya pun juga demikian).

Terkait fitur group video call (yang sekarang bisa menampung sampai 8 orang), kita sekarang bisa memfokuskan tampilan layar pada satu pembicara saja dengan mengklik dan menahan tampilan orangnya. Untuk grup yang isi anggotanya tidak lebih dari 8 orang, sekarang ada ikon baru untuk mengaktifkan group video call secara langsung (satu klik saja).

Terakhir, WhatsApp turut menyediakan fitur Status atau Story pada aplikasi versi KaiOS-nya. Semua fitur ini sudah tersedia pada versi terbaru aplikasinya, namun kalau misalnya Anda belum kebagian, harap bersabar sebab WhatsApp bilang peluncurannya bakal berlangsung sampai beberapa minggu ke depan. Di iPhone 6S saya, fitur kode QR sampai artikel ini terbit juga belum ada walaupun sudah tidak ada lagi update yang lebih baru untuk aplikasinya.

Sumber: WhatsApp.

Dark Mode Kini Tersedia di WhatsApp

Setelah sekian lama ditunggu, WhatsApp akhirnya kedatangan fitur Dark Mode. Oke, artikel ini sebenarnya sudah bisa saya akhiri di sini, tapi izinkan saya membahas sedikit soal betapa pentingnya fitur ini.

Tampilan serba gelap mungkin terdengar sepele, namun saya kira kita semua pernah merasakan betapa menyebalkannya tampilan serba putih yang amat menyilaukan di ruangan yang gelap. Tidak melulu di kamar dan sesaat sebelum tidur, tapi juga menyangkut skenario lain seperti ketika sedang menonton di bioskop.

Dark Mode pada dasarnya dirancang supaya kita tidak dicap menyebalkan oleh pengunjung bioskop lain yang merasa terganggu dengan pancaran cahaya dari ponsel kita. Ya, kita memang tidak semestinya menggunakan smartphone selagi menonton di bioskop, tapi tentunya ada saat di mana suatu notifikasi begitu penting dan harus dibuka seketika itu juga, semisal pesan dari HRD bahwa pengajuan reimbursement akhirnya telah disetujui.

Tentunya masih banyak skenario lain yang bisa dicontohkan, dan video kocak di atas berhasil menggambarkannya dengan baik. Namun yang lebih penting adalah, Dark Mode sekarang sudah bisa kita aktifkan di WhatsApp versi Android maupun iOS.

Di Android 10 dan iOS 13, aktivasinya mengikuti pengaturan sistem secara menyeluruh, sedangkan di Android 9 atau versi bawahnya, aktivasinya bisa melalui WhatsApp Settings > Chats > Theme > lalu pilih opsi “Dark”. Tentu saja kita perlu mengunduh update terbaru WhatsApp terlebih dulu, yang dijadwalkan meluncur dalam beberapa hari ke depan.

Sumber: WhatsApp.

WhatsApp Tembus 2 Miliar Pengguna

2 miliar, itulah jumlah total pengguna aktif WhatsApp di seluruh dunia per 12 Februari 2020. Ya, jumlah pengguna WhatsApp sekarang sudah jauh melebihi populasi negara Tiongkok, akan tetapi WhatsApp sebenarnya sudah mencatatkan prestasi ini sejak dua tahun lalu saat mereka mencatatkan jumlah pengguna sebanyak 1,5 miliar orang.

Buat WhatsApp sendiri, pencapaian ini mereka manfaatkan untuk menegaskan kembali komitmen mereka seputar privasi, sekaligus betapa pentingnya peran enkripsi di layanan mereka. Semakin banyak pengguna, semakin banyak pesan yang harus WhatsApp proteksi, kira-kira demikian gambaran sederhananya.

Kepada The Wall Street Journal, Will Cathcart selaku pimpinan WhatsApp juga mengatakan bahwa mereka tidak punya rencana untuk menonaktifkan enkripsi di layanannya. Pernyataan ini penting mengingat di beberapa negara, perusahaan teknologi dihimbau untuk memberikan pemerintah akses ke data terenkripsi dengan alasan bahwa enkripsi menyulitkan mereka untuk melakukan investigasi seputar terorisme dan kasus-kasus lainnya.

Kalau memang konteksnya demikian, WhatsApp bersedia membantu dengan sebatas menyediakan metadata yang diyakini berguna dalam proses investigasi. Meski begitu, enkripsi end-to-end tetap mereka anggap krusial demi menjamin keamanan dan privasi para penggunanya.

Enkripsi pada dasarnya adalah satu faktor penting yang membedakan WhatsApp dari layanan messaging lain milik Facebook, macam Messenger misalnya, yang tidak akan dilengkapi enkripsi end-to-end sampai beberapa tahun ke depan karena kendala teknis yang demikian kompleks.

Sumber: WhatsApp dan The Wall Street Journal.

WhatsApp Kini Dibekali Fitur Quote Message

Usai dirumorkan bakal membawa dukungan format GIF, WhatsApp kini malah diam-diam meluncurkan fitur baru yang cukup menarik, yakni kemampuan untuk membuat balasan berupa quote message. Fitur ini tentunya terdengar sangat ideal dalam skenario group chat.

Sederhananya, fitur ini memungkinkan pengguna untuk membalas pesan spesifik yang disampaikan oleh lawan bicaranya. Cara kerjanya mirip seperti fitur Quote Tweet di Twitter, dimana balasan yang Anda buat akan ditampilkan bersama dengan pesan yang di-quote.

Cara membuat quote message sangatlah mudah: Anda hanya perlu memilih balon pesan yang ingin dibalas dengan cara menyentuh dan menahannya, lalu pilih opsi “Reply” di sebelah tanda bintang, copy, forward dan delete. Sesudahnya, akan muncul preview pesan yang hendak di-quote tepat di atas kotak untuk menuliskan balasan Anda.

Tampilan fitur quote message WhatsApp di iPhone / Screen capture pribadi
Tampilan fitur quote message WhatsApp di iPhone / Screen capture pribadi

Setelah tombol Send ditekan, maka balon pesan akan menampilkan balasan sekaligus pesan yang di-quote, seperti yang bisa dilihat pada gambar di atas. Fitur ini sangatlah bermanfaat dalam percakapan grup, dimana kita bisa merespon satu orang yang spesifik tanpa membingungkan pengguna lain yang juga tergabung dalam grup.

Fitur ini sekarang sudah bisa dinikmati pada versi terbaru WhatsApp (v. 2.16.6). Saya sendiri berhasil mencoba fitur ini di iPhone tanpa perlu meng-update aplikasi WhatsApp terlebih dulu. Sayangnya fitur ini belum tersedia di WhatsApp versi web maupun desktop.

Sumber: Engadget. Gambar header: WhatsApp via Pixabay.

Akhir 2016, WhatsApp Tinggalkan BlackBerry, Nokia dan OS Lain yang Sudah Uzur

Belum lama ini, WhatsApp merayakan ulang tahunnya yang ketujuh. Di usianya yang semakin dewasa tersebut, WhatsApp rupanya harus mengambil keputusan yang cukup besar, yakni ke mana mereka harus berfokus ke depannya.

WhatsApp menyadari bahwa mereka tidak selamanya bisa mendukung semua platform mobile yang ada. Pasti ada kalanya mereka harus move on, dan sepertinya mereka sudah menetapkan waktunya di akhir tahun ini. Jadi di penghujung tahun 2016 nanti, WhatsApp akan berhenti mengembangkan aplikasinya untuk platform berikut ini:

  • BlackBerry, termasuk BlackBerry 10
  • Nokia S40
  • Nokia Symbian S60
  • Android 2.1 dan Android 2.2
  • Windows Phone 7.1

Tentu saja ini bukan keputusan yang mudah. WhatsApp menjelaskan bahwa sistem-sistem operasi di atas perlahan mulai ditinggalkan oleh para pengguna. Tidak seperti ketika WhatsApp baru saja memulai kiprahnya di tahun 2009, dimana Nokia dan BlackBerry masih mendominasi 70 persen pasar smartphone.

Sistem-sistem operasi yang bakal ditinggalkan ini juga dinilai tidak punya kapasitas yang cukup untuk menyuguhkan semua fitur yang ditawarkan WhatsApp, apalagi mengingat WhatsApp bakal menghadirkan fitur panggilan video.

Namun yang cukup mengejutkan adalah bagaimana BlackBerry 10 juga akan ikut kena dampaknya. Well, penjelasannya sebenarnya cukup sederhana: BlackBerry sendiri tampaknya sudah mulai menyerah dan berpaling ke Android, seperti yang bisa kita lihat dari BlackBerry Priv.

Singkat cerita, pengguna smartphone dengan sistem operasi di atas disarankan untuk hijrah ke perangkat Android, Windows Phone maupun iPhone yang lebih baru apabila mereka masih ingin menggunakan WhatsApp. Waktunya masih panjang hingga akhir tahun 2016, jadi kita semua bisa bersiap mulai sekarang.

Sumber: WhatsApp Blog dan VentureBeat. Gambar header: WhatsApp via Shutterstock.

Aplikasi Booyah Hadirkan Fitur Panggilan Video untuk Pengguna WhatsApp

Menjelang akhir tahun kemarin, muncul bocoran informasi bahwa WhatsApp hendak menghadirkan fitur panggilan video. Satu bulan berselang, update itu tak kunjung datang. Hal ini tampaknya membuat developer di bawah bendera Rounds Entertainment gerah.

Mereka pun meluncurkan sebuah aplikasi pelengkap yang membawakan fitur video call bagi pengguna WhatsApp. Dinamai Booyah, aplikasi ini tidak mewajibkan Anda untuk mendaftarkan akun baru. Cukup sambungkan akun WhatsApp yang Anda pakai sekarang, maka Anda sudah bisa menikmati fitur panggilan video.

Bukan cuma panggilan video satu lawan satu, Booyah bahkan mendukung panggilan video berkelompok dengan 12 orang sekaligus dalam kualitas HD. Karena tersambung dengan akun WhatsApp, tentunya daftar kontak di Booyah juga akan sama persis seperti di aplikasi chatting milik Facebook tersebut.

Booyah, video call for WhatsApp

Perihal kualitas, sepertinya kita tidak perlu meragukan Booyah. Pasalnya sang pengembang sebelumnya sudah cukup berpengalaman di bidang ini lewat aplikasi bernama Rounds. Bedanya, kalau Rounds ditujukan buat pengguna Facebook, Booyah dirancang secara khusus untuk mengakomodasi para pengguna WhatsApp yang sudah menanti-nanti fitur panggilan video.

Saat ini Booyah sudah bisa dinikmati secara cuma-cuma oleh pengguna iPhone dengan mengunduhnya lewat App Store. Versi Android-nya dikabarkan akan segera menyusul dalam waktu dekat. Sebelum WhatsApp merilis fitur panggilan videonya sendiri secara resmi, tentunya ini merupakan alternatif menarik yang bisa dicoba sekarang juga.

Sumber: SlashGear dan Digital Spy. Gambar header: WhatsApp via Shutterstock.

WhatsApp Messenger Sekarang Gratis Selamanya

Tidak ada lagi alasan untuk tidak memakai WhatsApp Messenger. Aplikasi chatting yang diakuisisi Facebook pada tahun 2014 tersebut sekarang berubah menjadi gratis selamanya. Sebelumnya, pengguna harus membayar biaya berlangganan sebesar $1 per tahun setelah tahun pertamanya selesai.

Apa alasan di balik perubahan keputusan ini? Menurut WhatsApp sendiri, alasannya adalah minimnya penetrasi kartu kredit maupun kartu debit di sejumlah kawasan. Meski jumlah penggunanya telah mencapai hampir satu miliar, masalah semacam ini tentu saja akan menghambat pertumbuhan jumlah pengguna WhatsApp ke depannya, terlebih setelah masa gratis selama setahunnya habis.

Kendati demikian, hal ini bukan berarti WhatsApp nantinya bakal jadi dipenuhi iklan demi mendapat pemasukan. Melalui blog resminya, WhatsApp menegaskan bahwa mereka sama sekali tidak tertarik merusak pengalaman pengguna dengan iklan. Seperti yang kita tahu, salah satu fitur andalan WhatsApp sejak pertama kali ia diluncurkan adalah tidak ada iklan sama sekali, dan hal itu juga tidak akan berubah meski pengguna kini tak lagi ditarik biaya berlangganan.

Namun tentu saja tetap harus ada cara lain untuk mendapat pemasukan supaya WhatsApp bisa terus beroperasi. Untuk itu, mulai tahun ini mereka akan bereksperimen dengan sejumlah fitur yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi langsung dengan badan usaha atau organisasi yang memang ingin mereka hubungi.

Komunikasi yang dimaksud bisa berupa klaim tagihan nyasar ke bank, atau komplain ke maskapai penerbangan soal jadwal yang mundur. Sejauh ini kita sudah terbiasa melakukannya lewat panggilan telepon atau SMS. Nah, nantinya WhatsApp ingin pengguna bisa melakukannya lewat aplikasi chatting tersebut.

Perlu diingat, biaya berlangganan yang sudah terlanjur kita bayar tidak akan dikembalikan oleh WhatsApp. Mereka hanya akan langsung menghentikan tagihan selanjutnya. Bagi yang sudah berpaling dari WhatsApp karena masa gratis setahunnya habis, apakah setelah ini Anda bakal kembali ke WhatsApp? Silakan sampaikan pendapat Anda di kolom komentar.

Sumber: Re/code. Gambar header: WhatsApp Messenger via Shutterstock.