Tag Archives: wild digital indonesia

Closer Look on Foreign VCs Interest in Indonesia

As one of the most promising country on economics and technology in Southeast Asia, Indonesia is globally being watched over by investors. In 2008-2010, when startup was still growing, only few foreign investors coming and Japan’s venture capital is dominating. In 2017, U.S.’s and Chinese’s VCs are coming to invest in Indonesia.

In a session of Wild Digital Indonesia, foreign VCs representatives, like Bluesky’s Investment Director Ben Dunphy, SBI’s CEO & Managing Director Ryosuke Hayashi, and OPT SEA’s COO & Partner Soonhe Kim, discussed about the enthusiasm towards Indonesia.

Indonesia’s huge market size

Out of many reasons regarding Indonesia’s superiority over Malaysia and equivalent to Singapore is the huge market size. Proven by the increasing use of smartphone and internet penetration in Indonesia.

“According to current data, Indonesia and Singapore are the most contributed
country of consumers to various profit in many industries, a proof for the huge
market size,” Dunphy Said.

Hayashi shares similar opinion, seeing the lack of financial services create
opportunity for startup development in Indonesia.

“Lots of ‘unbanked people’ is an opportunity for startup to develop solution for this problem,” Hayashi added.

Since 2011, Indonesia has started significant change in technology, led by local rising stars, like Tokopedia, GO-JEK, and Bukalapak. The dynamic puts Indonesia as one of the fastest growing economy in Southeast Asia.

“When local startup was non-existence, there is no clear opportunity for investment. Nowadays, many high-potential local startup are rising and attract foreign investment,” Kim said.

Ready to compete with Chinese VCs

The similarity in market and technology development between Indonesia and China becomes a reason of many foreign investors come and invest more in Indonesia. It does not complicate Bluesky, OPT SEA, and SIB to keep looking for opportunity in potential startup in Indonesia and to compete with Chinese VCs.

“With China VCs experience, they will get a head start. However, as Southeast
Asia-focus investor, like OPT SEA, it won’t be a problem,” Kim said.


Disclosure: DailySocial is a media partner of Wild Digital Indonesia.
Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Perwakilan VC asing saat sesi diskusi acara Wild Digital Indonesia / DailySocial

Mencermati Minat Besar “Venture Capital” Asing Berinvestasi di Startup Indonesia

Sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang mengalami pertumbuhan paling signifikan dari sisi ekonomi hingga teknologi, Indonesia saat ini menjadi pusat perhatian para investor secara global. Di tahun 2008-2010, ketika startup belum sebanyak tahun ini jumlahnya, masih sedikit jumlah investor asing yang masuk ke Indonesia untuk berinvestasi dan masih didominasi venture capital asal Jepang. Di tahun 2017 ini, VC asal Amerika Serikat dan Tiongkok mulai ramai mengunjungi Indonesia untuk berinvestasi.

Dalam sesi diskusi yang digelar dalam rangkaian Wild Digital Indonesia, turut hadir perwakilan VC asing seperti Investment Director Bluesky Ben Dunphy, Managing Director & CEO SBI Ryosuke Hayashi, dan COO & Partner OPT SEA Soonhee Kim yang urun pendapat tentang antusiasmenya terhadap Indonesia.

Besarnya “market size” Indonesia

Salah satu alasan mengapa saat ini Indonesia tampil lebih unggul mengalahkan Malaysia dan bersanding dengan Singapura adalah besarnya ukuran pasar atau market size. Hal tersebut dibuktikan dengan penggunaan smartphone yang makin banyak digunakan masyarakat Indonesia, hingga makin meningkatnya penetrasi internet di Indonesia.

“Saat ini berdasarkan data yang ada, Indonesia dan Singapura merupakan negara yang paling banyak memberikan kontribusi dari sisi pelanggan hingga profit untuk berbagai industri, membuktikan besarnya pasar di Indonesia,” kata Ben.

Hal senada diungkapkan Ryosuke, yang melihat kurangnya layanan keuangan di Indonesia justru menjadi peluang untuk startup mengembangkan layanannya.

“Masih banyaknya masyarakat yang masuk dalam kategori “unbankable” merupakan peluang tersendiri untuk startup mengembangkan layanan yang bisa memecahkan solusi tersebut,” kata Ryosuke.

Sejak tahun 2011 Indonesia mulai mengalami perubahan yang cukup signifikan dari sisi teknologi, dengan bermunculannya startup lokal seperti Tokopedia, GO-JEK, hingga Bukalapak. Dinamika tersebut yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang mengalami pertumbuhan dan perubahan paling cepat.

“Dulu sebelum startup lokal tersebut belum ada, peluang untuk berinvestasi di Indonesia masih belum jelas arahnya. Namun saat ini bermunculan startup lokal yang memiliki potensi cerah dan menarik perhatian investor asing untuk masuk,” kata Soonhee.

Siap bersaing dengan VC Tiongkok

Adanya persamaan, dari sisi pasar hingga perkembangan teknologi, antara Indonesia dan Tiongkok, menjadi salah satu alasan mengapa saat ini makin banyak investor asal negara Tiongkok tersebut masuk ke Indonesia dan memberikan investasi dalam jumlah yang cukup besar. Hal tersebut ternyata tidak menyulitkan Bluesky, OPT SEA dan SIB untuk terus mencari peluang startup yang berpotensi di Indonesia dan bersaing dengan VC asal Tiongkok.

“Dengan semua pengalaman yang dimiliki VC asal Tiongkok, pastinya memberikan mereka keuntungan lebih, namun bagi kami di OPT SEA yang fokus kepada Asia Tenggara, hal tersebut tidak menjadi kendala,” kata Soonhee.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Wild Digital Indonesia.