Online marketplace yang memiliki segmen produk romantisme AsmaraKu sejauh ini disebutkan memiliki respon positif dari masyarakat. Co-founder AsmaraKu William Tunggaldjaja memiliki beberapa strategi yang berangkat dari pengalamannya untuk mengatasi tantangan dari situs e-commerce dengan niche romantisme tersebut.
“Di masyarakat masih banyak yang malu ataupun takut saat membeli kebutuhan pribadi ini melalui toko tradisional. Situs online AsmaraKu akan memudahkan konsumen mendapatkan kebutuhan tersebut dengan lebih privasi,” kata William saat peluncuran AsmaraKu beberapa waktu silam.
Dalam kesempatan berbincang singkat dengan DailySocial, William memiliki rencana sederhana di tahun 2016 yaitu mendorong tingkat viralitas dari AsmaraKu melalui media sosial. William memang dikenal akrab dengan media sosial. Zomato dan Path Indonesia sempat mempercayakannya sebagai pemimpin operasional di Indonesia sebelum berlabuh di AsmaraKu.
“Kami ada strategi yang lebih fokus ke word of mouth dan mendorong layanan kami untuk viral [di media sosial]. Salah satunya dengan menyediakan layanan same-day delivery dan ongkos kirim gratis untuk produk bunga di AsmaraKu,” ucapnya pada tim kami belum lama ini.
Taktik sederhananya adalah mendorong konsumen untuk mengirimkan bunga ke pasangan mereka. Harapannya, setelah menerima hadiah (bunga, cokelat, dan sebagainya), para wanita akan mengunggah foto hadiah tersebut ke media sosialnya sehingga memberikan exposure dan brand awareness ke masyarakat luas. Keputusan strategi ini didukung data bahwa sebagian besar konsumen AsmaraKu adalah kaum pria.
“Kami juga banyak memiliki produk suplemen. Pelajarannya ialah kami harus benar-benar meyakinkan 100% bahwa produk tersebut aman dan memiliki surat-surat kesehatan. Semua produknya disediakan berkat kerja sama dengan brand secara langsung agar lebih terpercaya dan terjangkau,” papar William perihal legitimasi produknya.
Menurutnya, marketplace di luar negeri banyak melakukan skema yang kurang terpuji yakni memberikan produk yang berbeda dari kemasannya. Mengantisipasi hal tersebut, AsmaraKu meyakinkan konsumennya bahwa produk mereka tidak melalui pihak ketiga. Kini tercatat 300 lebih merk yang terdaftar di AsmaraKu secara keseluruhan dari berbagai kategori untuk segala jenis kebutuhan romantisme pasangan.
“Market-nya besar sekali, 60% masyarakat di bawah usia 27 tahun. Masa-masa yang romantis yang sedang hangat-hangatnya. Kami sediakan produk pasutri, kesehatan, kecantikan, dan hadiah-hadiah,” tambahnya.
Tantangannya kini adalah menggiring opini publik bahwa AsmaraKu tidak melulu tentang situs yang menjual alat kontrasepsi saja. AsmaraKu merupakan solusi bagi mereka yang ingin memenuhi kebutuhan romantisme kepada pasangan.
Langkahnya untuk mengakomodir kebutuhan tersebut juga akan dioptimasikan pada tahun 2016 dengan skema online-to-offline dan self-pickup yang lebih rapi dan merata di seluruh Indonesia.