Tag Archives: windows 11

Acer Aspire Vero

Acer Umumkan Laptop Aspire Vero, Green PC Ramah Lingkungan dengan Windows 11 & Intel Core Generasi Ke-11

Acer telah meluncurkan laptop Aspire Vero di Indonesia. Green PC yang terbuat dari material daur ulang plastik yang telah dipakai konsumen atau plastik post-consumer recycled (PCR). Target audiensnya ialah kalangan anak muda, terutama Gen Z.

Tak hanya ramah lingkungan, Acer Aspire Vero merupakan laptop kekinian dan sudah menjalankan sistem operasi Windows 11 terbaru. Serta, ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11 dan grafis Intel Iris Xe yang dapat mendorong produktivitas penggunanya.

Harga Acer Aspire Vero juga cukup terjangkau yakni Rp10.999.999 untuk pre-order yang diadakan pada 25 Oktober – 7 November 2021 melalui Acer eStore, JD.id dan Acer Exclusive Store. Itu sudah termasuk Microsoft Office Home & Student 2021 secara gratis.

Khusus 20 pembeli pertama pada masa pre-order, konsumen bisa mendapatkan bundling laptop Aspire Vero dengan sepatu ramah lingkungan Adidas Stan Smith. Serta, Zero Waste Kit dari Sustaination yang berisikan botol minum, sedotan, serta alat makan yang mudah untuk dibawa bepergian.

Material Ramah Lingkungan

Sebagian besar komponen laptop Aspire Vero terbuat dari material yang ramah lingkungan. Pada bagian sasis, Acer menggunakan plastik PCR sebanyak 30%, pada bagian keyboard terdapat 50% elemen plastik PCR yang menghemat sekitar 21% emisi lingkungan dari penggunaan plastik murni, dan 99% panel layarnya terbuat dari panel yang dapat didaur ulang.

Eco-design” laptop ini dapat dilihat dari posisi unik tombol R dan E pada keyboard yang diposisikan berlawanan untuk mengingatkan pengguna terhadap proses daur ulang dengan aksen kuning. Struktur honeycomb pada sasis menghasilkan kerangka yang lebih kuat dan permukaan lapisan bertekstur bebas cat menjadikan permukaan sangat lembut dengan aksen kuning unik yang dihasilkan dari proses daur ulang dan bermakna ajakan untuk mengurangi polusi.

Kotak kemasan laptop ini 85% terbuat dari kertas daur ulang dengan tinta dari kedelai dan setelah digunakan kotak kemasan ini dapat sepenuhnya didaur ulang. Selain itu, kotak laptop juga dapat digunakan kembali sebagai penyangga laptop untuk menambah kenyamanan penggunaan.

Kehadiran laptop eco-friendly Acer Aspire Vero merupakan wujud komitmen keberlanjutan Acer dalam operasi dan pengembangan produk. Material laptop maupun kemasannya terbuat dari material daur ulang serta dilengkapi fitur khusus penghematan energi. Dengan desain yang trendi, performa yang mumpuni, dan material unik, Acer Aspire Vero diharapkan dapat menjadi laptop pilihan mereka yang berjiwa muda yang ingin ikut ambil bagian dalam melestarikan lingkungan,” ujar Fransisca Maya, Head of Marketing Acer Indonesia.

Sejak Juni 2021, Acer dan para pegawai serta mitra bisnis menegaskan komitmen keberlanjutan lewat program Earthion. Kami akan mendorong terobosan dalam menjawab tantangan lingkungan. Di Indonesia, wujud nyata lain yang kami inisiasi adalah ajakan Green Deeds untuk anak-anak muda melalui media sosial. Acer Aspire Vero adalah salah satu wujud komitmen tersebut. Kami berharap ajakan kami untuk ikut menjaga Bumi mendapat respons positif dari konsumen Indonesia,” tambahnya.

Berangkat dari misi tersebut, Acer Indonesia memulai kampanye “Green Deeds” yang mengajak semua orang untuk melakukan kegiatan hijau selama tujuh hari. Kegiatan tersebut dapat dilakukan di mana saja oleh peserta dan para peserta dapat berbagi partisipasi pada media sosial Instagram mereka dengan tag @acerid. Kegiatan di media sosial ini akan berlangsung hingga 31 Desember 2021. Acer akan memberikan laptop Acer Aspire Vero kepada pemenang utama dan menjadikan kegiatannya sebagai role model komunitas di media sosial Acer Indonesia.

Spesifikasi Acer Aspire Vero

Acer Aspire Vero 1

 

Dari segi spesifikasi, laptop Windows 11 Home terbaru ini mengusung layar IPS 15,6 inci dengan resolusi Full HD dalam rasio 16:9. Dapur pacunya mengandalkan prosesor Intel Core generasi ke-11 dan grafis Intel Iris Xe.

Saat ini, Acer Aspire Vero hanya tersedia dalam konfigurasi prosesor Intel Core i5-1155G7. Ditopang RAM 8GB DDR4 yang bisa di-upgrade hingga 24GB, dan penyimpanan 512GB SSD NVMe.

Misi keberlanjutan diwujudkan dalam fitur khusus software VeroSense yang dapat memperpanjang usia baterai dan menghemat penggunaan listrik. Total ada empat mode yang dapat dipilih, termasuk performance, balanced, Eco, dan Eco+.

Fitur Wi-Fi Dual Station di Windows 11 Janjikan Latensi Serendah Menggunakan Ethernet

Latensi adalah musuh utama gamer kompetitif, dan itulah mengapa banyak gamer lebih memilih untuk terhubung via Ethernet ketimbang Wi-Fi, bahkan saat menggunakan laptop sekalipun.

Namun tidak selamanya harus seperti itu. Kalau Anda memiliki laptop Windows 11 yang dibekali chip Wi-Fi 6 dan Wi-Fi 6E besutan Qualcomm (FastConnect), maka Anda bisa menikmati fitur bernama Wi-Fi Dual Station untuk menekan latensi secara drastis pada koneksi nirkabel yang digunakan.

Sedrastis apa memangnya? Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh Qualcomm menggunakan access point Wi-Fi 6 yang tersedia untuk umum, Wi-Fi Dual Station sanggup mencatatkan latensi 4x lebih rendah ketimbang koneksi Wi-Fi standar, sekaligus mampu menyajikan gameplay bebas jitter secara konsisten.

Qualcomm bahkan tidak segan menyebut pengalamannya mirip seperti yang didapat jika perangkat terhubung ke internet via Ethernet, dan ini tentu bakal sangat bermanfaat dalam konteks gaming kompetitif secara online.

Menurut Qualcomm, rahasianya terletak pada teknologi 4-Stream Dual Band Simultaneous (DBS) rancangannya, yang memungkinkan perangkat untuk terhubung ke jaringan 2,4 GHz dan 5 GHz di saat yang bersamaan (atau 6 GHz jika tersedia). Dengan begitu, problem seputar latensi yang terjadi di salah satu frekuensi dapat langsung ditangani secara cepat di tingkatan sistem.

Apakah ini berlaku untuk semua game online? Well, semua tergantung dukungan dari masing-masing developer. Sejauh ini, ada Valve yang sudah menambahkan support awal terhadap Wi-Fi Dual Station pada Steamworks SDK, yang berarti fitur ini kompatibel dengan semua game yang memanfaatkan SDK tersebut untuk keperluan networking, contohnya Dota 2 dan CS:GO.

Selain developer, Wi-Fi Dual Station juga sudah mendapat dukungan penuh dari pihak OEM maupun penyedia teknologi seperti Acer, Lenovo, AMD, dan Microsoft sendiri. Jadi, jangan kaget kalau ke depannya kita bakal melihat Wi-Fi Dual Station sebagai salah satu fitur yang diunggulkan oleh laptop gaming.

Di saat yang sama, fitur ini semestinya juga bisa menjadi nilai tambah Windows 11 bagi kalangan gamer di samping DirectStorage dan Auto HDR.

Sumber: Tom’s Hardware dan Qualcomm.

Microsoft Juga Umumkan Slim Pen 2 dan Ocean Plastic Mouse Ramah Lingkungan

Kabarnya Microsoft akan mengumumkan Windows 11 untuk publik pada awal bulan depan, tepatnya tanggal 5 Oktober 2021. Untuk menyambut sistem operasi terbaru tersebut, Microsoft telah memperkuat ekosistem Surface-nya.

Total ada delapan pengumuman, lima diantaranya peluncuran perangkat Surface Laptop Studio, Surface Pro 8, Surface Duo 2, Surface Go 3, dan Surface Pro X. Di sini saya akan membahas Surface Slim Pen 2, Microsoft Ocean Plastic Mouse, dan Surface Adaptive Kit.

Surface Slim Pen 2

Lewat perangkat Surface dan OS Windows 11, Microsoft berupaya mengubah pengalaman komputasi ke level yang baru. Pena digital Surface Slim Pen 2 ini juga punya perannya tersendiri dalam menunjang produktivitas dan kreativitas dengan menyuguhkan pengalaman mencatat atau menggambar yang lebih natural.

Hal itu dapat dicapai berkat chip khusus yang disebut Microsoft G6 dan fungsionalitas haptic yang bekerja di Surface Pro 8 dan Surface Laptop Studio yang menjalankan Windows 11. Meski begitu, stylus ini tetap kompatibel dengan Surface Duo 2, Surface Go 3, Surface Pro X, dan laptop Surface model lama.

Surface Slim Pen 2 dapat menempel secara magnetis untuk mengisi ulang di sisi Surface Laptop Studio dan bisa disimpan ke dalam Surface Pro Signature Keyboard. Ujung penanya didesain ulang dan lebih tajam yang membuatnya lebih responsif dan akurat. Microsoft menjual Surface Slim Pen 2 dengan harga US$129,99 atau sekitar Rp1,8 jutaan.

Microsoft Ocean Plastic Mouse

Mouse anyar besutan Microsoft ini dibuat menggunakan material ramah lingkungan. Bagian cangkangnya menggunakan resin yang 20% dibuat dari plastik daur ulang, sampah yang ditemukan atau terdampar dari lautan dan saluran air yang kemudian diubah menjadi pelet dan kemasannya pun 100% dapat didaur ulang menggunakan bahan kayu dan serat tebu.

Untuk membuat resin yang digunakan dalam cangkang Ocean Plastic Mouse, Microsoft bekerja sama dengan Saudi Basic Industries Corporation (SABIC), yang merupakan anak perusahaan Saudi Aramco. Mouse ini menjanjikan masa pakai baterai hingga 12 bulan hanya dari satu baterai AA yang dapat diganti dan diisi ulang.

Pengguna dapat menyesuaikan tiga tombolnya melalui software Mouse and Keyboard center. Harga Ocean Plastic Mouse dibanderol US$24,99 dengan koneksi Bluetooth Low Energy wireless dan Swift Pair.

Surface Adaptive Kit

Terakhir Microsoft juga mengumumkan Surface Adaptive Kit untuk penyandang disabilitas. Kit ini membuat jajaran laptop dan tablet Surface lebih mudah diakses tanpa mengorbankan bentuk atau fungsi, terdiri dari label keycap, bump, indikator port, dan pembuka perangkat.

Label keycap dan bump memudahkan untuk mengidentifikasi kunci penting dan menemukan port dan kabel. Dukungan pembuka termasuk pull tab dan ring memberikan lebih banyak fleksibilitas untuk membuka tutup laptop.

Microsoft membuat kit tersebut bekerja sama dengan para penyandang disabilitas untuk memastikan bahwa kit tersebut mencakup spektrum kebutuhan yang luas. Rencananya Surface Adaptive Kit akan tersedia akhir tahun ini dan kompatibel dengan Surface Book 3 dan Surface Laptop Studio, serta Surface Pro 7 dan Surface Laptop 3 dan model yang lebih baru.

Sumber: Microsoft

HP Luncurkan Trio Perangkat Windows 11: Laptop, PC AIO, dan Tablet

Windows 11 akan hadir secara resmi pada tanggal 5 Oktober 2021. Dalam rangka menyambut sistem operasi terbaru Microsoft tersebut, HP pun memperkenalkan tiga perangkat baru: sebuah laptop, sebuah PC all-in-one (AIO), dan sebuah tablet.

Ketiganya memiliki keunikan masing-masing di samping sebatas spesifikasi yang mumpuni. Tanpa perlu berlama-lama, mari kita bahas satu per satu.

HP Spectre x360 16

Dari namanya sudah kelihatan kalau ini merupakan laptop convertible dengan engsel layar 360 derajat. Layar sentuhnya ini cukup istimewa, dengan panel OLED 16 inci beresolusi 3840 x 2400 pada varian tertingginya. Namun yang lebih spesial justru bisa kita temukan di atas layarnya.

Seperti biasa, bezel bagian atas itu menjadi rumah dari sebuah webcam. Namun webcam-nya bukan sembarangan, melainkan yang mengemas sensor 5 megapiksel dan disertai sederet optimasi berbasis AI, sehingga kualitas video pengguna selama meeting virtual bisa ditingkatkan secara signifikan. HP tampaknya benar-benar merancang laptop ini sesuai dengan kebutuhan konsumen selama masa pandemi.

Pada varian termahalnya, spesifikasinya terdengar mengesankan: prosesor Intel Core i7-11390H, GPU Nvidia GeForce RTX 3050, RAM 32 GB, dan SSD NVMe 1 TB. Baterainya tercatat memiliki kapasitas 83 Wh, dan HP mengklaim daya tahan hingga 17 jam pemakaian. Semua itu dikemas dalam rangka yang terbuat dari bahan aluminium hasil daur ulang, pertama kalinya buat HP.

Di Amerika Serikat, HP Spectre x360 16 kabarnya akan dipasarkan pada bulan Oktober dengan banderol mulai $1.639 (± 23,3 jutaan rupiah).

HP Envy 34 AIO

Keterbatasan ruang adalah faktor utama mengapa PC AIO biasanya memiliki spesifikasi yang lebih inferior ketimbang PC tradisional. Namun hal itu rupanya tidak berlaku buat PC AIO terbaru HP yang satu ini. Di atas kertas, spesifikasinya sangat pantas disandingkan dengan sebuah gaming PC.

Di varian tertingginya, pengguna bakal mendapatkan prosesor Intel Core i9-11900 dan GPU Nvidia GeForce RTX 3080 (versi laptop). Tidak seperti mayoritas PC AIO, RAM dan SSD NVMe-nya bisa konsumen tambah sendiri hingga mencapai kapasitas 128 GB dan 2 TB. Layarnya pun tidak kalah wah, dengan panel IPS 34 inci beresolusi 5120 x 2160 (ultrawide 21:9).

Tingkat kecerahan layarnya bisa mencapai angka 500 nit, sementara color gamut-nya 98% DCI-P3. Tidak heran kalau kemudian perangkat ini ditargetkan untuk para kreator. Namun seperti yang saya bilang di awal, ia juga punya keunikan lain di luar spesifikasinya. Yang pertama adalah bagian dasar stand yang merupakan sebuah Qi wireless charger 15 W.

Selanjutnya, ia juga datang bersama modul webcam 16 megapiksel, dan yang memiliki ukuran piksel individual sebesar 2 µm. Uniknya lagi, modul webcam ini dapat dilepas-pasang secara magnetis, dan posisinya bisa dipindah-pindah ke 8 titik yang berbeda. Kameranya pun bisa di-tilt ke bawah, sehingga sangat memudahkan ketika hendak menunjukkan sesuatu di atas meja selama meeting.

Sebuah PC AIO tak akan lengkap tanpa konektivitas yang melimpah. Di sini pengguna bisa menjumpai dua port Thunderbolt 4, enam port USB-A, USB-C, HDMI, Ethernet, SD card reader, dan jack audio 3,5 mm. Perangkat ini juga akan dijual pada bulan Oktober, dengan harga mulai $1.999.

HP 11 Inch Tablet PC

Terakhir, ada tablet dengan nama yang paling tidak kreatif. Namun untung desainnya cukup cerdas. Perangkat ini tidak punya kamera depan. Sebagai gantinya, kamera belakangnya bisa dilipat hingga menghadap ke depan, persis seperti yang ditawarkan lini ponsel Asus Zenfone.

Alhasil, video call menggunakan tablet ini hampir bisa dipastikan lebih baik kualitasnya dibanding memakai tablettablet lain mengingat kameranya mengemas sensor 13 megapiksel. Tablet ini juga bisa diberdirikan secara horizontal maupun vertikal berkat kickstand bawaannya.

Untuk spesifikasinya, perangkat ditenagai prosesor Intel Pentium Silver N6000, GPU onboard Intel UHD, RAM 4 GB, dan SSD NVMe 128 GB. Layarnya merupakan panel IPS 11 inci dengan resolusi 2160 x 1440, dan ia bisa dijadikan sebagai layar kedua buat perangkat lain, sangat memudahkan ketika pengguna perlu corat-coret atau menggambar dengan stylus, meski sayangnya aksesori ini bakal dijual secara terpisah.

Rencananya, HP akan memasarkan tablet ini mulai bulan Desember. Harganya dipatok $499, atau $599 bersama aksesori keyboard yang bisa dilepas-pasang.

Sumber: 1, 2, 3.

Microsoft Umumkan Layanan Streaming OS Windows 365 untuk Kalangan Bisnis

Microsoft baru saja mengumumkan Windows 365, layanan baru yang memungkinkan kalangan bisnis untuk mengakses PC berbasis Windows 10, atau kalau sudah tersedia nantinya, Windows 11, dari perangkat apapun yang dilengkapi browser modern.

Secara mendasar, layanan ini tak ubahnya sebuah layanan cloud gaming, namun yang di-stream adalah satu sistem operasi penuh ketimbang cuma suatu video game. Microsoft menyebutnya dengan istilah Cloud PC, dan tiap-tiap Cloud PC ini bakal memberikan pengalaman yang sama meski diakses lewat perangkat yang berbeda-beda.

Menariknya, sebelum ini Microsoft sebenarnya sudah punya layanan serupa bernama Azure Virtual Desktop. Yang berbeda dari Windows 365 adalah terkait kemudahan penggunaan sekaligus manajemennya. Microsoft pada dasarnya menargetkan Windows 365 untuk perusahaan atau organisasi yang selama ini enggan menjajal Azure Virtual Desktop maupun layanan virtualisasi lain karena alasan-alasan seputar biaya maupun kompleksitas.

Windows 365 akan tersedia mulai tanggal 2 Agustus 2021 dengan skema berlangganan, namun Microsoft sejauh ini belum mengungkapkan rincian tarifnya. Usai berlangganan, pemilik bisnis bisa langsung menciptakan Cloud PC dengan mudah untuk setiap karyawan, dengan spesifikasi yang disesuaikan terhadap kebutuhan masing-masing.

Berhubung semuanya mengandalkan infrastruktur cloud, ini sangat ideal untuk perusahaan yang tengah merekrut pekerja remote. Ketimbang mengirimkan unit fisik laptop buat mereka bekerja, tentunya bakal jauh lebih mudah mengirimkan Cloud PC kepada masing-masing pekerja remote.

Skenario serupa juga sangat cocok untuk perusahaan yang merekrut karyawan dengan sistem kontrak berdurasi pendek. Pemilik bisnis pun juga tidak perlu khawatir soal keamanan, sebab semua informasi dan data yang diolah oleh tiap-tiap Cloud PC akan selalu disimpan di cloud ketimbang di perangkat. Pada akhirnya, pekerjaan admin IT suatu perusahaan bakal dimudahkan dengan adanya Windows 365.

Apa yang Windows 365 hadirkan (virtualisasi dan remote access) sebenarnya sudah eksis sejak lama, hanya saja kini Microsoft mengemasnya secara lebih intuitif, dan timing peluncurannya pun dipaskan dengan tren hybrid working yang sedang mencuat akibat pandemi.

Sumber: Microsoft.

Microsoft Luncurkan Windows 11: Segudang Fitur Termasuk Jalankan Aplikasi Android

Sistem operasi PC yang paling banyak dipakai, yaitu Windows 10, saat ini sudah mendapatkan sang penerus. Pasalnya Microsoft pada tanggal 24 Juni 2021 jam 22.00 WIB meluncurkan sistem operasi terbarunya, yaitu Windows 11. Windows 11 nantinya dioptimalkan untuk bekerja, belajar, dan bermain. Tentu saja, Microsoft sendiri menambahkan beberapa fitur ke dalam Windows 11.

“Delapan belas bulan terakhir membawa perubahan luar biasa dalam cara kita menggunakan PC, dari sesuatu yang praktis dan fungsional, menjadi sesuatu yang pribadi dan emosional. Inilah yang menginspirasi kami saat membangun Windows generasi berikutnya, platform yang diandalkan oleh lebih dari satu miliar orang. Dengan Windows 11, kami ingin membangun tempat yang familiar di mana setiap orang dapat berkreasi, belajar, bermain, dan yang terpenting – terhubung dengan cara yang lebih baik,” ujar Panos Panay, Chief Product Officer, Microsoft.

Hal yang paling terlihat dari peluncuran Windows 11 adalah antarmuka yang baru dengan tombol Start dan Taskbar yang didesain di tengah. Dan yang terlihat hilang adalah Live Tiles yang selama ini menjadi bagian dari Start Menu pada Windows 10. Selain itu, Windows 11 juga memiliki fitur Widget yang berisikan kalender, cuaca, dan berita-berita terbaru.

Selanjutnya, Windows 11 juga mengintegrasikan aplikasi penukar pesan teks, video, dan suara yang selama ini sering digunakan dalam bekerja di rumah. Nantinya, semua pengguna Windows 11 akan bisa langsung terhubung satu dengan lainnya menggunakan Microsoft Teams. Jadi, tidak perlu lagi melakukan instalasi saat ingin melakukan panggilan video ke semua platform yang sudah terinstalasikan Teams.

Untuk para gamers, Windows 11 juga menanamkan beberapa fitur baru agar pengguna bisa bermain dengan lebih cepat. Salah satunya adalah hadirnya DirectX 12 Ultimate yang sudah langsung terintegrasi pada Windows 11. DirectX 12 Ultimate sendiri memiliki segudang fitur seperti DirectX Raytracing, Variable Rate Shading, Mesh Shaders, dan Sampler Feedback. Semua ini diklaim akan meningkatkan pengalaman bermain, termasuk framerate-nya.

Windows 11 juga membawa fitur Direct Storage yang selama ini ada pada konsol Xbox. Direct Storage akan membuat loading game lebih cepat serta meningkatkan tingkat detail dari game. Selain itu, Windows 11 juga akan membuat semua penggunanya memiliki fitur High Dynamic Range dengan Auto HDR. Dan terakhir, Windows 11 juga bakal memiliki akses Xbox Game Pass.

Satu lagi yang sangat menggembirakan adalah toko aplikasi pada Windows 11. Windows Store terbaru saat ini telah dibuat ulang oleh Microsoft sehingga memiliki katalog yang lebih bervariasi. Microsoft juga mengklaim bahwa toko terbarunya ini lebih aman dibandingkan yang ada pada Windows 10.

Selain Windows Store, Microsoft juga bekerja sama dengan Amazon untuk menghadirkan Amazon App Store. Amazon App Store berisikan aplikasi-aplikasi Android yang nantinya bisa langsung dijalankan pada Windows 11. Teknologi ini sendiri dibangun dengan kerjasamanya bersama Intel, yaitu dengan teknologi Intel Bridge. Jadi, nantinya semua prosesor termasuk Intel, AMD, dan juga Qualcomm bisa menjalankan aplikasi Android pada Windows 11.

Pada saat peluncuran Windows 11, Microsoft mendemonstarasikan menjalankan aplikasi Android yang saat ini sangat banyak diminati, yaitu Tiktok. Microsoft juga menunjukkan beberapa aplikasi Android pada Windows Store. Namun belum tahu pasti apakah aplikasi yang membutuhkan Google Mobile Service akan berjalan dengan lancar atau tidak. Dan belum diketahui pula apakah kita bisa langsung melakukan instalasi file APK di Windows 11 atau tidak.

Sistem operasi yang satu ini memang membutuhkan spesifikasi komputer yang lebih tinggi dibandingkan dengan Windows 10. Microsoft meminta sebuah komputer yang bakal diinstalasikan Windows 11 memiliki prosesor dengan instruksi 64 bit dan RAM minimal 4 GB. Jadi, nantinya sistem operasi yang bakal ditawarkan oleh Microsoft hanya 64 bit saja. Hal ini tentu membuat beberapa komputer lama yang hanya memiliki RAM 2 GB tidak bisa meneruskan upgrade ke Windows 11.

Lalu bagaimana untuk mengetahui apakah komputer yang kita miliki dapat di-upgrade ke Windows 11 atau tidak? Microsoft juga mengeluarkan sebuah aplikasi yang bisa mendeteksi apakah spesifikasi komputer kita termasuk kategori yang dapat diinstal Windows 11 atau tidak. Jika ingin melakukan pemindaian, nyalakan fitur TPM 2.0 pada BIOS terlebih dahulu.

Sistem operasi yang satu ini nantinya bakal gratis untuk mereka yang menggunakan sistem operasi Windows 10. Namun bagi para OEM, mereka tentu saja masih harus membayar untuk lisensi Windows 11. Harganya sendiri masih belum diinformasikan oleh Microsoft.

Windows 11 nantinya bakal bisa dirasakan pertama kali oleh mereka yang terdaftar pada Windows Insider. Tepatnya tanggal 28 Juni 2021, Windows 11 akan dapat diakses oleh sebagian kecil pengguna ini. Microsoft sendiri mengatakan bahwa Windows 11 akan tersedia pada musim gugur tahun 2021. Musim gugur di Amerika sendiri akan terjadi pada bulan September hingga Desember nanti.

Bocoran Tampilan Windows 11 Muncul Sebelum Diperkenalkan Resmi

Pada 2015 lalu, Microsoft sempat memberikan pengumuman bahwa mereka akan menjadikan Sistem Operasi (OS) Windows 10 mereka sebagai OS pemungkas. Namun 6 tahun berlalu, kelihatannya Microsoft berubah pikiran.

Hal tersebut terbukti dengan banyaknya bocoran tampilan dari apa yang dipercaya sebagai Windows 11. Bocoran awal dari Windows 11 ini awalnya diunggah di forum Baidu, sebelum akhirnya menyebar luas ke dunia maya.

Windows 11 dark mode (image credit: The Verge)

Dilansir dari The Verge, tampilan dari Windows 11 terlihat sangat mirip dengan OS eksperimen Microsoft untuk dual-screen yang dinamai Windows 10X. Namun sepertinya proyek tersebut dibatalkan dan diubah menjadi Windows 11.

Tampilan desktop dari bocoran Windows 11 ini menggunakan tatanan shortcut menu di tengah taskbar layaknya pada Windows 10X. Susunan ini juga dapat dipindah ke samping seperti tampilan lamanya bagi pengguna yang tidak nyaman.

Perubahan terbesar yang dilakukan ada pada start menu yang kini ditampilkan lebih sederhana. Windows 11 juga meninggalkan Live Tiles dan beralih dengan ikon-ikon yang lebih kecil. Pengguna masih dapat mengatur start menu ini dengan aplikasi-aplikasi yang dikehendaki.

Selain itu tampilan jendela baik untuk start menu, explorer, hingga pengaturan pada Windows 11 ini memiliki ujung yang membulat. Lengkap dengan ikon-ikon baru untuk berbagai aplikasi dan menu di dalamnya.

Aplikasi Xbox Live baru untuk Windows 11 (image credit: The Verge)

Selain tampilan, Microsoft juga dikabarkan bahwa Windows 11 ini akan punya integrasi yang lebih baik dengan aplikasi Xbox. Hal ini tentu merupakan kabar gembira bagi para gamer yang mungkin sempat mengalami eror ataupun hal mengganggu lain saat menggunakan aplikasi Xbox di Windows 10.

Versi yang bocor ini diyakini masih versi awal pengembangan sehingga masih ada beberapa fitur yang masih belum dimasukkan ke dalamnya. Salah satunya adalah fitur Widgets yang akhirnya kembali namun masih belum terintegrasi secara sempurna dengan OS-nya

Windows 11 widgets (image credit: The Verge)

Dengan semakin banyaknya bocoran dari Windows 11 ini, diprediksi bahwa Microsoft akan memberikan beta untuk OS baru ini tidak lama lagi. Terutama mengingat bahwa Windows akan mengadakan event spesial pada 24 Juni 2021 mendatang yang kemungkinan akan jadi event perkenalan perdana pada Windows 11 ini.

Sayangnya tidak ada informasi apakah para pemilik Windows 10 nantinya akan mendapatkan upgrade gratis seperti Windows 8 lalu atau tidak.