Selain kemudahan akses dan melimpahnya konten, satu aspek andalan dari Steam adalah kompatibilitas layananan distribusi digital ini ke berbagai sistem operasi. Mayoritas gamer PC mungkin menikmati hobinya via Microsoft Windows, namun Valve tetap mempersilakan pengguna Linux ataupun Mac untuk ber-gaming dari perangkat mereka. Steam bahkan tersedia pula di Android.
Meski lebih dari 60 persen user Steam telah beralih ke sistem operasi terbaru Microsoft, banyak dari mereka yang hingga kini tetap memanfaatkan platform versi lawas. Berdasarkan data survei hardware belum lama ini, 26 persen pengguna masih mengandalkan Windows 7 64-bit (walaupun jumlahnya menyusut perlahan-lahan). Dan terhitung di tanggal 1 Januari kemarin, Valve resmi menghentikan dukungan Steam terhadap dua OS Windows lawas, yakni XP dan Vista.
Mulai sekarang, Windows XP dan Vista tidak lagi jadi platform terbaik buat menjalankan Steam. Alasannya mungkin sudah bisa Anda tebak. Walaupun backward compatibility dan dukungan terhadap judul-judul permainan tua merupakan fitur andalan di PC, faktor keamanan menjadi kekhawatiran terbesar Valve. Valve tidak dapat membubuhkan teknologi-teknologi sekuriti teranyar jika harus berkutat menopang OS-OS lama.
Valve sempat menjelaskan bahwa versi baru Steam mengandalkan fitur-fitur terkini Google Chrome yang cuma tersedia di sistem operasi Windows 7 atau versi terbaru. Selain itu, OS tua juga menghambat pengembangan fitur-fitur gaming modern.
Terlepas dari ditanggalkannya dukungan buat Windows XP dan Vista, para user masih bisa menjalankan sejumlah permainan Steam. Tetapi, fungsi-fungsi di software client-nya jadi lebih terbatas. Sebagai contohnya, Steam Chat baru tidak ada di sana.
Valve menyampaikan, “Kami sangat menyarankan pengguna sistem operasi lama untuk segera beralih ke Windows yang lebih anyar agar dapat menggunakan fitur-fitur terkini Steam serta demi memastikan kemudahan akses ke game-game serta konten baru di masa yang akan datang.”
Menariknya, Valve boleh dikatakan sebagai salah satu penyedia platform hiburan yang paling terakhir menutup dukungan terhadap sistem operasi jadul. Blizzard telah melakukannya di tahun 2017 untuk Battle.net mereka. Namun mungkin berakhirnya dukungan Steam terhadap Windows XP dan Vista tak akan membuat banyak orang sedih. Dari total pengguna Steam, hanya ada 0,11 persen pemakai Windows XP dan jumlah terus merosot. User Windows Vista bahkan lebih sedikit lagi, angkanya tidak masuk dalam survei hardware.
Bagi gamer pada umumnya, hanya ada sedikit alasan buat tetap bertahan menggunakan Windows XP dan Vista karena hampir seluruh permainan modern – dengan daftar kebutuhan hardware paling rendah sekalipun – minimal menyarankan Windows 7…
Via Digital Trends.