Tag Archives: winny triswandhani

Observing Gopay’s Current Progressive Steps

Gopay’s domination in Indonesia is nothing. Quoting from various surveys, one of which is from the latest iPrice report, in the second quarter of 2020, Gopay has the highest number of monthly active users and total downloads from its closest competitors, Ovo, Dana, and LinkAja.

It was also stated that Gopay was named the first e-wallet that new users (60%) would choose when making transactions for the first time. In addition, they have the highest number of organic users (54%), even though there are no promos or cashbacks offered, users will still use Gopay as their transaction tool.

The secret of the kitchen that causes this condition is the various partners that provide payment channels, both online and offline, which Gojek formed as the parent of Gopay. This ecosystem forms a new habit for consumers to use Gopay as a daily payment method from the first time they wake up, until they go to sleep again.

When that happens, loyalty is formed. Even if Gopay does not provide discounts, it will not affect user loyalty.

Head of Corporate Communications GoPay Winny Triswandhani explained that the total number of Gopay merchants currently has reached more than 500 thousand merchants, around 95% of which are micro and small merchants. This figure is not only merchants acquired directly by Gopay, including merchants who accept Gopay as a payment tool from GoFood and Midtrans.

“Once Gopay can be accepted outside the ecosystem, we invest a lot of resources, including field labor for the acquisition of small traders. From the start it wasn’t easy, from two years ago the struggle for their education was more difficult than the tech savvy merchants, “he explained to DailySocial.

He continued, “But we know they are the ones who need cashless payments the most because from there they can build credit history, clean books, and these transactions can lead them to grow, for example when applying for KUR.”

Even during this pandemic, since March until now there has been a rapid increase in offline merchants joining, reaching more than 120 thousand new merchants. The triggering factor was a shift in consumer shopping from offline to online, which eventually led merchants to follow this trend.

In accommodating the booming needs of these offline merchants, Gojek created a Gojek with Gojek landing page. There the company combines a variety of business start-up solutions that enter its ecosystem for merchants, from starting up to being established.

Gojek prepares GoFood and GoBiz partner registration solutions, digital payment arrangements for outlets, sites / applications, social commerce, and loan capital. All these solutions certainly involve Gopay as the main umbrella.

Merchants only need to answer short questions asked about the type of business and their monthly sales turnover. Later the survey will direct the right payment solution according to the business conditions.

“For example, for merchants selling on social commerce, you can use Selly. It is a keyboard application that can accommodate answer templates, can create invoices, and has been facilitated with digital payment methods and QRIS. Now people are aware that online stalls are now mandatory and are no longer nice to have. ”

Payment through digital app

One thing that makes Gopay something of a breakthrough is its presence on Google Play as a payment option for buying apps, games, and making in-app purchases since last year. Previously, payments on Google Play could only be made by credit or debit card, Google Play Credit, and through credit deduction.

“Basically, all applications on Google Play can use Gopay for payments. We know the credit card penetration here is very low. We always see consumer behavior when transacting online [in developing innovations]. Digital payments through applications are now much the same as gaming, “said Winny.

Winny did not specify how the current transaction contribution compared to transactions at merchants. However, looking at other sources, in March, GoPay Senior Vice President Product Marketing Timothius Martin said that Gopay’s transactions on Google Play have tripled since six months. Contribution is equal from game and non-game applications.

“This year, even though it has increased threefold, it has been balanced. The contribution is 50% in games, 50% in non-games. In non-games, Gopay has lifestyle and entertainment for streaming, ”said Timo.

From Gojek’s internal data throughout March-May 2020, it shows that Gopay is widely used to purchase game coupons with a 3x increase. The Free Fire, Mobile Legends, and PUBG Mobile applications are favorite games based on the number of top-up game payments with Gopay.

The latest development that the company has made is integrated payment for subscription packages on Spotify and YouTube (Premium and Music). A number of other well-known non-game applications that are now connected to Gopay are HBO Go, WeTV, Iqiyi, Viu, Imo, Inshot, Google Drive, VSCO, LINE, Kakaopage, VivaVideo, Joox, Tinder, Catchplay, Vidio, and many more.

Not only on Google Play, Gopay is also available as a payment method for digital products on the Galaxy Store, a digital app store for Samsung devices. Regarding the plan whether it will be coming to the App Store soon, Winny only said that the company always strives to meet every user’s need, whatever the form.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Total merchant Gopay saat ini telah mencapai lebih dari 500 ribu merchant, sekitar 95% diantaranya adalah merchant mikro dan kecil di seluruh Indonesia

Melihat Gerak Progresif Gopay Saat Ini

Dominasi Gopay di Indonesia memang tidak perlu diragukan lagi. Mengutip dari berbagai survei, salah satunya dari laporan termutakhir iPrice, pada kuartal II 2020 menyebutkan Gopay memiliki jumlah pengguna aktif bulanan dan total unduhan terbanyak dari kompetitor terdekatnya, Ovo, Dana, dan LinkAja.

Disebutkan juga, Gopay dinobatkan sebagai e-wallet pertama yang akan dipilih pengguna baru (60%) saat pertama kali bertransaksi. Selain itu, mereka memiliki jumlah pengguna organik terbanyak (54%), walaupun sudah tidak ada promo atau cashback yang ditawarkan pengguna akan tetap menggunakan Gopay sebagai alat transaksi mereka.

Rahasia dapur yang menyebabkan kondisi demikian adalah beragam mitra yang menyediakan channel pembayaran, baik online dan offline, yang dibentuk Gojek sebagai induk dari Gopay. Ekosistem tersebut membentuk suatu kebiasaan baru bagi konsumen untuk menggunakan Gopay sebagai metode pembayaran sehari-hari dari awal mereka bangun tidur, sampai tidur lagi.

Ketika itu terjadi, maka loyalitas terbentuk. Sekalipun Gopay tidak memberikan diskon sama sekali tidak akan mempengaruhi loyalitas pengguna.

Head of Corporate Communications GoPay Winny Triswandhani menerangkan, total merchant Gopay saat ini telah mencapai lebih dari 500 ribu merchant, sekitar 95% di antaranya adalah merchant mikro dan kecil. Angka ini bukan merchant yang diakuisisi langsung oleh Gopay saja, termasuk juga merchant yang menerima Gopay sebagai alat pembayaran dari GoFood dan Midtrans.

“Begitu Gopay bisa diterima di luar ekosistem, kita banyak investasi resources termasuk tenaga kerja lapangan untuk akuisisi pedagang kecil. Dari awal itu enggak mudah, dari dua tahun lalu perjuangan untuk edukasi mereka lebih susah daripada merchant yang sudah tech savvy,” paparnya kepada DailySocial.

Dia melanjutkan, “Tapi kami tahu mereka itu yang paling butuh pembayaran cashless karena dari situ mereka bisa bangun kredit histori, pembukuan rapi, dan transaksi-transaksi ini bisa membawa mereka berkembang, misalnya saat mengajukan KUR.”

Pun selama pandemi ini sejak Maret hingga kini terjadi peningkatan pesat merchant offline yang bergabung mencapai lebih dari 120 ribu merchant baru. Faktor pemicunya karena ada pergeseran cara belanja konsumen dari offline ke online, yang akhirnya menggiring para merchant untuk mengikuti tren tersebut.

Dalam mengakomodasi membludaknya kebutuhan para merchant offline ini, Gojek membuat landing page Melaju Bersama Gojek. Di sana perusahaan menggabungkan beragam solusi memulai usaha yang masuk ke dalam ekosistemnya untuk merchant, dari skala baru memulai hingga sudah mapan.

Gojek menyiapkan solusi pendaftaran mitra GoFood dan GoBiz, pengaturan pembayaran digital untuk outlet, situs/aplikasi, social commerce, hingga modal pinjaman. Seluruh solusi tersebut tentunya melibatkan Gopay sebagai payung utamanya.

Merchant cukup menjawab pertanyaan-pertanyaan singkat yang diajukan, terkait jenis bisnis dan omzet penjualan bulanannya. Nanti survei tersebut akan mengarahkan solusi pembayaran yang tepat sesuai dengan kondisi bisnisnya.

“Misal untuk merchant yang berjualan di social commerce, bisa menggunakan Selly. Ia itu aplikasi keyboard yang bisa mengakomodasi template jawaban, bisa buat invoice, dan sudah difasilitasi dengan metode pembayan digital dan QRIS. Sekarang orang sudah sadar bahwa lapak online itu sekarang sudah wajib dan bukan nice to have lagi.”

Pembayaran di aplikasi digital

Satu hal yang membuat Gopay menjadi sesuatu yang breakthrough adalah kehadirannya di Google Play sebagai opsi pembayaran untuk membeli aplikasi, game, dan melakukan in-app purchase sejak tahun lalu. Pembayaran di Google Play sebelumnya hanya dapat dilakukan dengan kartu kredit atau debit, Google Play Credit, serta melalui pemotongan pulsa.

“Pada dasarnya semua aplikasi yang ada di Google Play sudah bisa menggunakan Gopay untuk pembayarannya. Kita tahu penetrasi kartu kredit di sini sangat rendah. Kita selalu melihat perilaku konsumen saat bertransaksi secara online [dalam mengembangkan inovasi]. Pembayaran digital lewat aplikasi kini memang jauh meningkat sama seperti gaming,” papar Winny.

Winny tidak merinci bagaimana kontribusi transaksinya saat ini dibandingkan transaksi di merchant. Namun melihat dari sumber lain, pada Maret kemarin Senior Vice President Product Marketing GoPay Timothius Martin menyebutkan transaksi Gopay di Google Play naik tiga kali lipat sejak enam bulan. Kontribusinya imbang dari aplikasi game dan non-game.

“Tahun ini walaupun sudah naik tiga kali lipat, itu sudah seimbang. Kontribusinya 50% di game, 50% lagi non-game. Non-game kan di Gopay ada lifestyle dan entertainment digunakan untuk streaming,” kata Timo.

Dari data internal Gojek sepanjang Maret-Mei 2020 memperlihatkan Gopay banyak dipakai untuk pembelian kupon games dengan kenaikan 3x lipat. Aplikasi Free Fire, Mobile Legends, dan PUBG Mobile menjadi games favorit berdasarkan jumlah pembayaran top-up games dengan Gopay.

Perkembangan terbaru yang dilakukan perusahaan adalah terintegrasi untuk pembayaran paket berlangganan di Spotify dan YouTube (Premium dan Music). Sejumlah aplikasi terkenal non game lainnya yang kini sudah terhubung dengan Gopay adalah HBO Go, WeTV, Iqiyi, Viu, Imo, Inshot, Google Drive, VSCO, LINE, Kakaopage, VivaVideo, Joox, Tinder, Catchplay, Vidio, dan masih banyak lagi.

Tak hanya di Google Play, Gopay juga sudah hadir sebagai metode pembayaran produk digital yang ada di Galaxy Store, toko aplikasi digital untuk perangkat Samsung. Terkait rencana apakah akan segera hadir di App Store, Winny hanya menuturkan bahwa perusahaan selalu berupaya memenuhi setiap kebutuhan pengguna apa pun itu bentuknya.

Application Information Will Show Up Here
Tingkat transaksi digital di Moka ternyata masih minim, mayoritas konsumen membayar secara tunai. Masuknya GoPay diharapkan bisa meningkatkan angka ini

GoPay Kini Terintegrasi dengan Mesin Kasir Moka

Startup mesin kasir online Moka mengumumkan bergabungnya GoPay sebagai opsi pembayaran terbaru, melengkapi deretan uang elektronik lainnya yang sudah lebih dahulu bergabung, seperti Ovo, Dana, LinkAja, Akulaku, dan Kredivo.

VP Marketing and Brand Moka Bayu Ramadhan berharap kehadiran GoPay dapat meningkatkan transaksi digital lewat mesin kasir Moka. Pasalnya, secara use case, kini GoPay bisa digunakan untuk membayar apa saja, di luar ekosistem Gojek. Dari berbagai hasil survei pun, menunjukkan penetrasi GoPay sudah cukup dalam dan meluas di seluruh Indonesia.

“GoPay punya banyak use case sehingga stickiness-nya pengguna untuk menggunakan GoPay jauh lebih tinggi karena sudah terbiasa. Kami juga ingin memastikan transaksi nontunai di Moka bisa tumbuh tinggi,” terang Bayu, Kamis (1/8).

Bayu menambahkan, bagi merchant kolaborasi seperti ini memberikan beragam manfaat buat merchant. Misalnya dari segi pencatatan yang sudah satu pintu. Semua transaksi otomatis tercatat dalam sistem dan bisa dilihat kapan saja.

Sejak minggu lalu, merchant Moka sudah bisa mengaktifkan opsi pembayaran GoPay dalam device mereka apabila sudah menjadi pelanggan Moka. Tidak ada biaya tambahan untuk instalasinya.

Moka mencatat ada lebih dari 20 ribu merchant aktif Moka tersebar di 36 kota di seluruh Indonesia. Mayoritas adalah UKM, bergerak di bisnis F&B (64%), jasa (15%), ritel (21%). Adapun, merchant yang sudah mengaktifkan pembayaran digital ada 33% sepanjang Mei 2018-Juni 2019.

Menurut Bayu, semakin banyak opsi pembayaran dalam Moka akan membuat meja kasir tertata lebih rapi karena hanya ada satu sistem dari Moka. Sehingga tidak instalasi banyak mesin EDC dari berbagai pemain.

Sebelum GoPay resmi masuk, sebenarnya Moka sudah bekerja sama dengan pemain fintech lainnya sejak setahun lalu. Akan tetapi, adopsinya baru mencapai 17,77% dari jumlah transaksi yang masuk. Mayoritas konsumen masih memakai tunai 82,23% ketika belanja di merchant Moka.

Untuk itu, dengan brand awareness GoPay yang sudah tinggi diharapkan dapat mendongkrak persentasenya menyentuh angka 40% sampai akhir tahun ini. “Lewat kehadiran GoPay, persentase konsumen yang pakai transaksi digital di Moka bisa naik double jadi 40%.”

Dalam waktu dekat, pihaknya akan terus menambah kemitraan dengan pemain uang elektronik lainnya. Di luar Jawa, seperti Bali, tingkat penetrasi baik GoPay maupun Ovo tidak setinggi di Jakarta. Bayu masih enggan membeberkan lebih detail.

“Di Bali itu pengguna GoPay dan Ovo itu tidak tinggi, untuk itu kami mau masuk ke sana dengan gandeng pemain yang banyak di pakai di lokasi wisata.”

Head of Corporate Communications GoPay Winny Triswandhani menambahkan, pihaknya terbuka dengan peluang kerja sama lebih dalam dengan Moka. Merchant GoPay bakal diajak untuk menggunakan Moka untuk pencatatan yang lebih rapi.

Winny menyebut kemitraan dengan Moka sebenarnya sudah direncanakan sejak lama, namun baru terealisasi sekarang karena proses integrasinya yang memakan waktu. Tak hanya dengan Moka, GoPay juga tersedia sebagai opsi pembayaran di mesin kasir lainnya seperti Spots dan Pawoon.

“Meski kami punya mesin kasir pos sendiri [Spots], tapi kami yakin untuk perbesar market tidak bisa dilakukan sendiri, perlu kerja sama untuk edukasi pembayaran digital. Makanya kami tidak menutup diri, terbuka dengan pemain lainnya,” ujar Winny.

Application Information Will Show Up Here