Tag Archives: wireless

Rayakan Ulang Tahun Ke-75, JBL Menghadirkan 7 TWS Baru di Indonesia

JBL merayakan ulang tahunnya yang ke-75, brand audio yang dimiliki oleh Harman, anak perusahaan dari Samsung Electronics itu juga menghadirkan tujuh model True Wireless Stereo (TWS) baru di Indonesia. Dengan kampanye ‘Our Heritage. Your Sound’, JBL mengajak setiap orang untuk menikmati hidup dan tenggelam di dalamnya.

Kenapa JBL menggempur pasar TWS yang sudah sangat ramai? Selain karena permintaan TWS yang meningkat, JBL menjelaskan bahwa TWS merupakan salah satu perangkat yang paling dibutuhkan oleh konsumen saat ini, termasuk untuk menunjang dalam bekerja dan belajar.

Tujuh model TWS dari JBL pun hadir dalam desain, fitur, dan harga yang bervariasi. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan, karena bentuk kuping seseorang dan penggunaannya berbeda-beda, dan konsumen juga dapat menyesuaikan TWS yang dipilih sesuai budget. Mari tengok satu per satu.

JBL TOUR PRO+

Mari mulai dari JBL TOUR PRO+, TWS ini dirancang untuk pebisnis profesional yang ingin meningkatkan produktivitas mereka. Secara fisik, ia tampil elegan dengan bodi ramping dalam balutan warna hitam.

TWS ini mengemas fitur unggulan seperti Adaptive Noise Cancellation (ANC), Adaptive Ambient Aware, dan teknologi TalkThru. Ia membawa sepasang dynamic driver 6.8mm dengan teknologi JBL Pro Sound dan 3-mic beamforming array untuk menyajikan suara yang jernih.

Pengguna dapat menerima panggilan kerja tanpa gangguan dan dapat tetap terhubung dengan lingkungan sekitar dengan menyesuaikan tingkat kebisingan latar belakang. Selain itu, TWS ini mendukung voice assistant Google bawaan yang memungkinkan akses handsfree, fungsi Fast Pair, serta fitur Dual Connect and Sync yang membuat panggilan konferensi saat bepergian menjadi sangat mudah.

JBL TOUR Pro+ TWS juga menawarkan daya tahan baterai lebih dari 30 jam, total termasuk dengan charging case. Kalau untuk per earbud-nya sendiri, dapat bertahan hingga 8 jam tanpa ANC dan 6 jam dengan ANC, pengisiannya sudah didukung Qi-wireless charging.

JBL LIVE PRO+ Rp3.449.000

Kalau yang ini punya desain yang sangat trendi dan modis, namun menghadirkan pengalaman True Wireless yang nyata dengan dynamic driver 11mm dan JBL Signature Sound. Ia juga dilengkapi dengan fitur-fitur premium seperti Adaptive Noise Cancellation dengan Smart Ambient.

JBL Live Pro+ juga memudahkan untuk beralih antara lagu favorit ke panggilan grup dengan satu ketukan sederhana pada earbud. Mikrofon dual beamforming dan ANC membuat hasil suara lebih jelas sehingga pengguna tetap terhubung dengan nyaman. Didukung kemampuan daya hingga total 28 jam dengan charging case, 7 jam tanpa ANC dan 6 ANC dengan ANC per earbud, dan mendukung Qi-wireless charging.

JBL REFLECT MINI NC Rp2.999.000

Berikutnya JBL REFLECT MINI NC, ia diciptakan untuk para penggemar olahraga termasuk yoga, lari atau barre dan untuk mereka yang aktif. TWS ini juga mengemas Adaptive Noise Cancellation dengan Smart Ambient, pengguna dapat sepenuhnya fokus pada target olahraga dan menepis semua gangguan sambil tetap terhubung pada lingkungan sekitar dengan aman.

TWS ini dilengkapi dengan stabilisator sirip telinga dalam tiga ukuran yang dapat dipilih sesuai kebutuhan agar headphone tidak longgar. Bodinya tahan air dan keringat dengan sertifikasi IP67 dan memiliki daya 21 jam dengan charging case atau 6 jam dengan ANC aktif per earbud.

JBL WAVE 200TWS

Ini model TWS yang lebih sederhana dari JBL, ia tidak dibekali dengan fitur Adaptive Noise Cancellation. Namun tetap menawarkan pengalaman audio yang mengesankan berkat teknologi JBL Deep Bass Sound.

Rancangan earbud yang ergonomis membuat pengguna dapat mendengarkan musik, menerima panggilan, dan mengakses voice assistant dengan satu sentuhan. Dilengkapi dengan daya 20 jam dengan charging case atau 5 jam per earbud.

JBL ENDURANCE PEAK 2 Rp2.699.000

JBL Endurance Peak 2 juga dirancang untuk mereka yang gemar olahraga, terutama olahraga air seperti berenang. Ia memiliki desain PowerHook, kawat pengaitnya dapat disesuaikan sehingga lebih pas dan aman ditelinga.

Ia siap menemani penggemar olahraga di alam bebas dengan daya 30 jam dan tahan segala cuaca karena telah memiliki desain tahan air dengan sertifikasi IPX7. Keunggulan lain dari JBL Endurance Peak 2 adalah Pure Bass Sound, hand-free stereo call, dan akses voice assistant. Serta, dilengkapi fitur dual connect akan memberikan kenyamanan lebih karena kedua earbud dapat menerima panggilan telepon.

JBL Tune 115TWS Rp1.299.000 dan JBL Tune 225TWS Rp2.699.000

Produk True Wireless dengan nama JBL Tune hadir dengan 2 seri, seri pertama adalah JBL Tune 115TWS. Dilengkapi dengan daya baterai selama 21 jam termasuk dengan charging case, akses voice assistant, dan fitur dual connect untuk kenyamanan menggunakan earbud baik di kedua telinga atau salah satu saja.

Produk JBL seri Tune 225TWS adalah bagian dari lini Tune yang menjadi favorit pengguna. Ia memiliki daya tahan baterai 21 jam dengan charging case, Google fast pair, hingga fitur dual connect. Tune 225TWS hadir semakin eksklusif dengan produk limited edition berwarna hitam atau orange.

Ketersediaan

Dalam sesi tanya jawab, JBL menjawab pernyataan terkait isu produk JBL KW yang cukup marak di pasaran. Solusinya ialah pastikan membeli produk JBL di JBL Online Store, toko retail resmi, dan toko resmi JBL di e-commerce. Jangan tergoda dengan harga yang kelewat murah. Ketika melakukan pembelian secara offline, pastikan terdapat stiker dengan label garansi satu tahun dari IMS pada kemasannya.

TWS baru JBL seperti JBL CLUB PRO+ TWS, JBL Live Pro+ TWS, JBL Live Free NC+ TWS, JBL Reflect Mini NC, dan JBL Wave 100TWS tersedia di JBL Online Store, toko resmi JBL di e-commerce berikut: Blibli, Lazada, Shopee, Tokopedia, Zalora, dan semua toko retail resmi JBL di Indonesia. JBL TOUR Pro+ TWS tersedia di semua toko retail resmi dan di JBL Online Store hanya dalam periode November – Desember 2021.

Sony ECM-W2BT Adalah Mikrofon Wireless Bebas Kabel Dengan Digital Multi Interface Shoe

Bagi content creator, perangkat kamera, lensa, dan mikrofon eksternal menjadi senjata utama dalam pembuatan konten. Karena bagaimana pun video adalah konten audio visual, jadi hasilnya harus enak dilihat dan didengar.

Untuk konten jenis vlog, umumnya mikrofon shotgun dan wireless menjadi pilihan utama, yang pasti jenis wireless lebih handy dan bisa digunakan dari jarak jauh. Baru-baru ini, Sony telah mengumumkan mikrofon wireless terbarunya yang benar-benar bebas kabel.

Namanya Sony ECM-W2BT, mikrofon wireless ini bisa digunakan tanpa kabel karena menggunakan Digital Audio Interface melalui Multi Interface (MI) Shoe. Artinya, receiver dapat mengirimkan audio dari mikrofon secara langsung melalui MI Shoe tanpa memerlukan kabel eksternal.

Sony belum mengungkapkan daftar kamera yang secara khusus mendukung protokol baru tersebut. Tentu saja, selain lewat MI Shoe, Sony ECM-W2BT juga tetap bisa digunakan dengan kabel menggunakan port mikrofon 3,5mm di kamera.

Sony mengatakan bahwa ECM-W2BT telah didesain ulang sepenuhnya dengan ‘advanced omni-directional mic capsule‘. Jangkauan transmisinya, unit dapat mengirimkan audio berkualitas tinggi hingga pada jarak 200 meter dengan gangguan yang minimal berkat penggunaan codec Qualcomm aptX berlatensi rendah.

Mikrofon ini memiliki tiga mode pengambilan yang berbeda. Meliputi mode MIC yang hanya akan merekam audio dari mikrofon di transmitter, mode MIX yang dapat mengambil audio dari transmitter dan receiver, serta mode RCVR baru yang hanya akan mengambil suara dari unit receiver yang terpasang pada Digital Multi Interface shoe.

Fitur lain ada lampu LINK yang memperjelas saat receiver terhubung ke transmitter mikrofon. Saat dipasangkan dengan kamera mirrorless Sony dengan MI Shoe, baterainya bisa bertahan sampai sembilan jam pemakaian dalam sekali charge.

Selain itu, Sony juga mengumumkan mikrofon lavalier ECM-LV1 yang merupakan pasangan yang cocok untuk ECM-W2BT. Mikrofon lavalier baru ini memiliki fitur omni-directional mic capsule, klip yang dapat diputar 360 derajat, dan windscreen. Untuk harganya, Sony ECM-W2BT dibanderol US$230 atau sekitar Rp3,3 jutaan dan US$30 atau Rp433 ribuan untuk mikrofon lavalier Sony ECM-LV1.

Sumber: DPreview

[Review] 1MORE Dual Driver ANC Pro: Suara Bagus dengan ANC melalui Bluetooth dan Kabel

Mendengarkan musik sambil berolah raga maupun bekerja mungkin sudah menjadi kebiasaan setiap orang saat ini. Apalagi saat sedang melakukan perjalanan ke kantor cukup membosankan sehingga hiburan seperti musik cukup dibutuhkan. Namun mencari sebuah in-ear monitor (IEM) yang nyaman memang tidak mudah, apalagi memiliki Active Noise Cancelling. Nah, produsen asal Tiongkok yang benama 1More sepertinya memiliki solusinya saat ini.

1More sendiri didirikan oleh tiga orang mantan orang besar di Foxconn. Nama besar Xiaomi disebut sebagai salah satu investor dari 1More. 1More memiliki tujuan untuk mengubah persepsi bahwa produk buatan Tiongkok itu murah dan berkualitas rendah.

1More Dual Driver ANC Pro

Saat ini, saya kedatangan sebuah wireless earphone dengan nama 1More Dual Driver ANC Pro. Wireless earphone ini sendiri menggunakan model neckband dan bisa menggunakan dua buah koneksi, yaitu bluetooth dan kabel serta memiliki earpiece dengan model in ear. IEM ini juga memiliki dua buah speaker pada setiap earpiece yang akan memisahkan antara kanal low dengan mid dan high.

1More Dual Driver ANC Pro memiliki spesifikasi sebagai berikut

Berat 44.6 gram
Impendansi 32 Ω
Versi Bluetooth / Codec 5.0 / SBC, AAC, LDAC
Ukuran Driver ø13.6mm
Rating IPX5
Kapasitas Baterai 160 mAh

Kata Pro pada nama IEM ini menandakan adanya dukungan LDAC dan sertifikasi audio resolusi tinggi. LDAC dari Sony sendiri mampu mentransfer data musik hingga 990 Kbps, sehingga kualitas lagu yang didengar (seharusnya) akan lebih baik jika dibandingkan dengan menggunakan SBC atau AAC. Untuk non Pro sendiri sepertinya tidak dijual di Indonesia oleh EraSpace.

Unboxing

Inilah isi dari paket penjualan 1More Dual Driver ANC Pro

1More Dual Driver ANC Pro - Unbox

Desain

1More Dual Driver ANC Pro menggunakan bahan berjenis karet pada kabelnya dan neckband-nya. Karet yang digunakan juga memiliki finishing yang cukup lembut sehingga membuatnya cukup nyaman saat tersentuh dengan kulit bagian belakang leher yang biasanya sensitif. Karet kalungnya sendiri juga lentur dan lembut serta tahan terhadap kerusakan akibat terkena keringat.

1More Dual Driver ANC Pro - Tombol

Panel kontrol yang ada pada 1More Dual Driver ANC Pro ada pada sisi sebelah kiri. Pada panel tersebut di sisi sebelah dalam terdapat beberapa tombol seperti volume naik dan turun, Play/Pause, dan microphone. Di sisi atasnya bisa ditemukan power dan dua tombol ANC. Pada panel yang sama juga bisa ditemukan port USB-C yang tertutup oleh cover yang terbuat dari plastik polikarbonat.

Pada bagian belakang kedua earpiece terdapat magnet yang dapat menarik cukup kuat. Pada saat kedua earpiece tertempel, akan membuat musik yang sedang dimainkan akan terhenti serta memutuskan hubungan bluetooth-nya. Hal ini tentu saja sangat membantu jika kita tidak ingin repot mematikan musik dengan mengeluarkan smartphone dari kantung.

1More Dual Driver ANC Pro - USB-C

1More juga sudah memiliki aplikasi pendukung. Pada saat pengujian, saya langsung ditawari untuk melakukan update firmware. Hal ini tentu saja membuat penggunaan earphone bluetooth ini menjadi lebih nyaman. Pengguna juga bisa mendapatkan fitur baru atau bug fix langsung dari produsen.

Pengalaman Menggunakan: LDAC Memang Berbeda

Saat membuka paket penjualannya pertama kali, saya cukup terkesan dengan packaging dari 1More. Sangat terlihat sekali bahwa mereka mendesain semuanya dengan premium. Saat mengangkat tempat earphone-nya, 1More juga memberikan tiga pasang earbuds dengan ukuran yang berbeda dan ditempatkan dengan cukup premium.

Saat pertama kali saya melakukan pairing, bluetooth pada smartphone saya langsung mendeteksi dengan baik. Setelah kedua perangkat tersambung, ternyata secara default, keduanya terkoneksi dengan codec LDAC. Biasanya, saya harus menyalakan dari SBC ke AAC terlebih dahulu.

1More Dual Driver ANC Pro - Buds

Sebagai informasi saja, LDAC bisa mentransfer data hingga 990 kbps. Namun untuk mendapatkan bitrate tersebut, pada perangkat Android harus terlebih dahulu ditingkatkan pada mode developer. Jika tidak, biasanya Android akan terpasang pada bitrate 660 kbps. Codec lainnya akan melakukan transfer data sekitar 320 kbps.

Saya pun langsung berinisiatif untuk melakukan burn-in pada earphone ini. Setelah memainkan beberapa file, saya melakukan instalasi aplikasi 1More Music dari Google Play. Ternyata, aplikasi ini memiliki fitur Burn-In otomatis tersendiri sehingga memudahkan penggunanya untuk membuat driver-nya lebih lentur. Tentu saja saya menggunakan fitur ini untuk melakukan burn-in dalam beberapa jam.

1More Dual Driver ANC Pro - Burn In

Saya menggunakan file FLAC untuk menguji 1More Dual Driver ANC Pro. Selain itu, saya juga menggunakan Spotify agar bisa membedakan antara FLAC dan OGG dengan baik dengan menggunakan codec LDAC. Dan ternyata, saya bisa mendengar perbedaannya dengan cukup jelas.

Terus terang, ini adalah perangkat LDAC pertama yang saya uji. Sebelumnya, saya hanya bisa merasakan codec SBC dan AAC pada sebuah wireless headphone/earphone. Setiap lagu yang saya dengarkan pada 1More Dual Driver ANC Pro memberikan detail suara yang sangat baik. Bahkan ada detail suara yang baru saya ketahui pada beberapa lagu yang hampir tiap hari saya dengarkan dengan menggunakan 1More Dual Driver ANC Pro.

1More Dual Driver ANC Pro - in ear

Untuk bassnya sendiri, pada volume yang tidak penuh juga terasa “nendang” dan mendalam. Untuk frekuensi mid, suara vokal dari penyanyi juga terasa lebih tajam dan jelas. Frekuensi tingginya juga terdengar dengan baik dan jelas. Saya juga merasa nyaman saat mendengarkan musik-musik akustik 1More Dual Driver ANC Pro.

Suara saat mendengarkan melalui bluetooth dan kabel USB-C ke audio ternyata cukup berbeda. Suara yang dikeluarkan melalui kabelnya tidak setajam melalui LDAC. Jelek? Tidak! Semua itu tergantung masing-masing orang yang mendengarkannya. Hanya saja, tingkat bass dan treble yang ada sedikit menurun dan akan menghilangkan delay.

1More Dual Driver ANC Pro - USB Audio 3.5mm

Berbicara mengenai delay, tentu tidak terlepas dengan penggunaannya untuk bermain game. Saat menggunakan bluetooth, jeda antara aksi dan suara memang cukup terasa. Hal tersebut memang dapat ditanggulangi dengan menggunakan kabel USB-C ke audio. Detail suara yang ada memang membuatnya menjadi IEM gaming yang sangat baik.

Fungsi tombol yang ada pada 1More Dual Driver ANC Pro cukup responsif saat ditekan. Pengguna nantinya akan kerap tertukar antara tombol untuk volume dan ANC. Perlu diperhatikan bahwa tombol Play/Pause tidak akan bekerja saat 1More Dual Driver ANC Pro terkoneksi melalui kabel. Tombol ini sendiri bisa berfungsi sebagai pemanggil Google Assistant pada perangkat Android.

1More Dual Driver ANC Pro - Settings

Active Noise Cancelling juga menarik pada 1More Dual Driver ANC Pro. Ada tiga mode ANC pada IEM ini, yaitu mild, strong, dan wind. Mode terakhir khusus digunakan pada saat lingkungan sekitar sedang berhembus angin yang cukup kencang dan sedang menggunakan microphone. Dua mode untuk speaker-nya, yaitu mild dan strong, dapat menghalau suara dari luar dengan lumayan baik. Namun, jangan berharap bahwa semua suara tidak akan terdengar sama sekali.

Baterai pada 1More Dual Driver ANC Pro memiliki kapasitas 160 mAh. Pengujian kali ini hanya menggunakan mode bluetooth secara panjang dengan codec LDAC. Saya mendapatkan total penggunaan sekitar kurang dari 8 jam. Angka ini tentu saja cukup baik untuk digunakan dalam satu hari.

Verdict

Pasar AIoT saat ini sedang gencar-gencarnya diperlihatkan oleh para produsen. Hal tersebut tentu saja termasuk dalam perangkat suara seperti wireless headphone. Hal tersebut dikarenakan kita bisa mengendalikan perangkat lain melalui perintah suara sekaligus mendengarkan musik. Hal tersebut termasuk 1More Dual Driver ANC Pro.

1More Dual Driver ANC Pro sendiri merupakan sebuah wireless in ear monitor yang memiliki fungsi lengkap. Mendukung LDAC untuk menghantarkan suara dengan lebih baik dan juga memiliki kemampuan untuk terkoneksi melalui kabel. Dengan menggunakan interface USB-C, membuatnya mudah untuk diisi ulang karena kabelnya sudah umum digunakan saat ini.

Suara yang dihasilkan terdengar sangat baik di telinga saya. Semua frekuensi terdengar dengan baik dan jelas hampir tanpa kekurangan. Saya juga bisa mendapatkan sedikit ketengangan dengan menggunakan Active Noise Cancelling yang ada pada 1More Dual Driver ANC Pro.

1More Dual Driver ANC Pro dijual dengan harga Rp. 1.499.000 dan saat ini sudah tersedia untuk pasar Indonesia. Dengan harga tersebut, Anda akan mendapatkan berbagai fitur yang lengkap, sekali lagi termasuk LDAC, ANC, WNC, dan koneksi kabel serta suara yang bagus. Jadi, harga tersebut masih bisa dibilang terjangkau.

Sparks

  • LDAC dengan suara yang sangat baik di segala sisi
  • Bisa terkoneksi melalui kabel
  • WNC yang membuat microphone tidak berisik
  • Daya tahan baterai yang cukup panjang
  • IPX5 tahan terhadap air dan keringat

Slacks

  • ANC tidak 100% menghalau suara
  • Tombol cukup membingungkan

 

Jabra Elite 85t Ialah True Wireless Earbuds Terbaru dengan Fitur Advanced ANC

Jabra telah mengumumkan true wireless earbuds seri Elite terbarunya, bernama Jabra Elite 85t. Dengan fitur utama Jabra Advanced Active Noise Cancellation (ANC) dan memiliki chipset ganda untuk menghadirkan kemampuan tingkat noise-cancelling selangkah lebih maju dari yang ditawarkan ANC standar Jabra, tanpa kompromi pada desain dan kenyamanan penggunaan.

Jabra mengklaim Elite 85t ialah earbuds terkecil yang menawarkan ANC premium yang dapat menciptakan ruang pribadi Anda dengan tenang. Lengkap dengan fitur HearThrough agar Anda tetap dapat mendengar sekeliling, kedua fitur ini dapat disesuaikan sepenuhnya dengan fokus ekstra pada kinerja suara alami dan limited occlusion (penyumbatan/penutupan) melalui desain semi-terbuka dan beberapa mikrofon ANC.

Untuk meningkatkan kualitas panggilan telepon, Elite 85t dilengkapi 6 mikrofon. Perlindungan terhadap suara bising angin telah ditingkatkan sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan dengan baik di mana saja. Mikrofon di bagian dalam dan luar earbuds digunakan untuk melengkapi Jabra Advanced ANC, yang mampu meredam bising dengan lebih baik, menyaring lebih banyak kebisingan di semua frekuensi.

Fleksibilitas Jabra Advanced ANC lebih dari sekedar solusi on/off karena dapat disesuaikan lebih jauh, mulai dari full ANC hingga full transparency dengan mode HearThrough. Artinya Elite 85t ini menawarkan pengalaman yang lebih dipersonalisasi sehingga pengguna dapat memegang kendali terhadap lingkungan sekitar mereka.

Jabra Elite 85 Angle 9 Titanium Black1

Di Jabra, kami menciptakan produk dengan tujuan tertentu dan hari ini kami bangga dapat menunjukkan bahwa komitmen kami terhadap ANC adalah tanpa pengecualian. Pengguna headset saat ini menantikan hal-hal hebat dalam suatu kemasan kecil, kami senang sekali dapat menghadirkan ANC terbaik di kelasnya, melalui desain yang sangat compact dan ramping,” Louis Sudarso, Country Sales Manager, Consumer, Jabra Indonesia.

Kami bangga dapat membawa pengguna ke dalam perjalanan ANC bersama kami dengan memberikan peningkatan secara gratis pada Elite 75t yang telah mereka miliki – kami memimpin inisiatif ini sebagai merek global pertama yang menjalankan pembaruan over-the-air. Bagi kami, ANC saat ini sama artinya dengan ‘Accept No Compromise’,” tambahnya.

Jabra Elite 85 Exploded View1

Elite 85t dibekali speaker 12mm yang memungkinkan menghasilkan suara yang besar dengan bass yang kuat, sekaligus meningkatkan kenyamanan dan mengurangi tekanan telinga dengan desain semi-terbuka. Jabra telah mengadaptasi gel telinga (ear gel) menjadi bentuk oval supaya lekat dengan lebih baik di telinga. Ini berarti posisi tower earbuds tidak terlalu masuk di dalam di telinga, sehingga lebih nyaman tetapi tidak mudah lepas.

Bodinya tahan terhadap air dan debu dengan peringkat IPX4 dan bergaransi 2 tahun. Bersertifikasi Qi untuk pengisian daya nirkabel (wireless charging) dan kompatibel dengan semua pengisi daya bersertifikasi Qi. Ketahanan baterainya mencapai 5,5 jam dengan ANC aktif dan bisa diperpanjang hingga 25 jam melalui casing pengisi daya dengan ANC aktif dan 31 jam dengan ANC non-aktif.

Untuk harga dan ketersediaannya, Jabra Elite 85t akan tersedia di mitra retail mulai Desember 2020 dengan harga retail yang disarankan Rp3.290.000. Informasi lebih lanjut kunjungi webiste resmi Jabra.

Printer Portabel Canon Pixma TR150 Hadir di Indonesia untuk Mencetak di Mana Saja

Masa New Normal mungkin akan mengubah cara kita dalam bekerja. Oleh karena itu, semua perlengkapan pun butuh untuk mudah dibawa ke mana saja. Jika smartphone dan laptop sudah bisa dibawa ke mana saja, kali ini Canon hadirkan kembali printer yang bisa mencetak di mana saja. Printer tersebut adalah Canon Pixma TR150.

Perangkat pencetak ini diluncurkan oleh sang distributor, PT. Datascrip pada tanggal 18 Juni 2020 secara online melalui aplikasi Zoom. Pixma TR150 merupakan penerus dari Pixma TR110 yang selama ini sudah dijual di pasar Indonesia. Canon pun menyasar pada para pekerja kantoran yang aktif bepergian serta bekerja secara mobile. Hal tersebut pun cocok dengan kondisi saat ini di mana orang bekerja dari rumah.

Canon Pixma TR150 - Presslaunch

Printer ini pun memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pencetak portabel yang ada di pasaran. Yang pertama adalah Canon Pixma TR110 dapat dinyalakan dengan menggunakan baterai. Baterai ini sendiri bisa diisi ulang langsung dengan menggunakan power bank. Canon mengklaim bahwa baterai yang ada bisa memberikan tenaga ke printer untuk mencetak sampai 330 halaman.

Pixma TR150 juga memiliki layar OLED hitam putih berukuran 1,44 inci. Pada layar tersebut, pengguna bisa melihat kapasitas baterai, tinta, dan juga sinyal WiFi yang digunakan. Printer ini juga memiliki port USB-C yang bisa digunakan untuk menghubungkan dengan komputer dan melakukan pengisian baterai. Sayangnya, printer ini belum mendukung USB OTG.

Canon Pixma TR150 - open

Dengan menyandang nama Pixma (Pixel Master) membuat TR150 menjadi salah satu printer portabel yang mampu mencetak foto borderless  dengan ukuran A4. Koneksi nirkabel yang bisa digunakan pun juga sudah mendukung WiFi 5 GHz, sehingga memiliki bandwidth yang lebih besar. Printer ini juga sudah menggunakan Generic USB Serial Number, sehingga driver yang digunakan hanya satu saja jika memiliki lebih dari satu Pixma TR150.

Untuk spesifikasi lengkap dari Canon Pixma TR150, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Pixma TR150
Jenis Tinta Hitam (Pigmen/Dye) / Warna CMY (Dye)
Kecepatan 9 IPM (hitam) / 5.5 IPM warna
layar 1,44″ OLED Mono
Dimensi 322 x 185 x 66 mm
Bobot 2.1 kg / 2.3 kg dengan baterai
Interface USB-C / WiFi

Canon Pixma TR150 - closed

Canon Pixma TR150 dijual dengan harga Rp. 4.700.000 tanpa menggunakan baterai. Untuk paket yang menggunakan baterai, harganya menjadi Rp. 6.200.000. Jika ingin membeli baterainya secara terpisah, dapat membelinya dengan harga Rp. 2.000.000. Perangkat ini pun akan tersedia untuk  dibeli oleh konsumen pada akhir bulan juni sampai awal bulan Juli.

Bagaimana ketahanannya terhadap guncangan?

Sebuah perangkat portabel pun semestinya bisa digunakan di mana saja. Namun, tidak jarang pula seseorang harus melakukan pencetakan pada saat di tengah jalan, seperti didalam sebuah mobil yang sedang berjalan. Jika terjadi kasus seperti ini, saya pun menanyakan apakah Pixma TR150 tahan terhadap guncangan pada saat melakukan pencetakan. Karena, setiap mekanik biasanya rentan terhadap kerusakan akibat guncangan.

Canon Pixma TR150 - Additional

Andryan Ananta selaku Assistant Marketing Manager, Canon Business Unit PT. Datascrip mengatakan bahwa sebaiknya dalam melakukan pencetakan, posisi printer harus lurus dan stabil. Guncangan yang terjadi jika dalam kasus di atas tentu akan membuat hasil cetak menjadi kurang akurat karena print head akan terguncang. Oleh karena itu, kerusakan tidak akan langsung terjadi pada saat ada guncangan, hanya saja hasil pencetakan menjadi tidak sempurna.

Saya juga sempat menanyakan apakah USB-C yang ada bisa dipakai untuk USB-C flash disk. Andryan pun mengatakan bahwa printer ini tidak bisa menggunakan USB flash disk untuk mentransfer data. Printer ini hanya mendukung pencetakan melalui laptop, komputer, serta smartphone dengan koneksi WiFi.

sony-umumkan-noise-canceling-earbud-wf-sp800n-1

Sony Umumkan Noise Canceling Earbud WF-SP800N untuk Kegiatan Olahraga

Sony telah mengumumkan true wireless earbud terbarunya, WF-SP800N yang dirancang untuk kegiatan olahraga. Posisinya ada di tengah diantara true wireless earbud flagship WF-1000XM3 dan seri terjangkaunya WF-XB700 yang relatif baru tapi tanpa fitur noise cancellation.

Dari tampilan, Sony WS-SP800N mengusung desain in-ear yang mirip dengan WF-1000XM3. Bedanya terletak pada bentuk touchpad di bagian luar dan memiliki ‘sayap’ atau arc support dengan beberapa ukuran berbeda supaya pas ditelinga pengguna. Sayap tersebut bisa dilepas untuk mengurangi kesan sporty-nya sehingga bisa digunakan untuk kegiatan casual juga.

Mengisi celah antara seri flagship dan seri terjangkaunya, Sony WF-SP800N ini pun sudah dibekali elemen terbaik dari dua saudaranya. Termasuk teknologi audio Extra Bass dan Adaptive Sound Control yang akan secara otomatis menyesuaikan pengaturan suara agar sesuai dengan lingkungan sekitar seperti mode waiting, walking, running, dan lainnya.

Tentu saja, pengguna dapat mengubahnya secara manual jika diperlukan dan dapat mengatur output suara melalui aplikasi Headphones Connect Sony. Perangkat ini memiliki konektivitas Bluetooth 5.0 dan bisa disambungkan ke smartphone Android atau iOS.

Selain mengandalkan active noise cancellation (ANC), Sony WF-SP800N ini juga sudah mengemas sertifikasi IP55 water resistance, dan battery life hingga sembilan jam (13 jam bila ANC dinonaktifkan). Bila kehabisan daya, teknologi quick-charge memungkinkan kita mendengarkan musik selama satu jam hanya dengan mengisi daya selama 10 menit.

Berapa harganya? Sony WF-SP800N tersedia dalam pilihan warna black, white, blue, dan orange dengan harga USD200 atau sekitar Rp2,9 jutaan.

Sumber: GSMArena

Sony Umumkan Truly Wireless Headphones WF-1000XM3 dengan Noise Cancelling

Beberapa aktivitas ber-smartphone seperti mendengarkan musik, menonton video, hingga bermain game, tentunya membutuhkan kualitas audio yang baik untuk memperoleh experience yang optimal. Seiring dengan berkembangnya teknologi, cara-cara baru hadir bagi yang ingin melakukan aktivitas tersebut di mana saja kapan saja.

Satu diantaranya lewat inovasi perangkat truly wireless headphones. Bertepatan dengan hari jadi Walkman yang sekarang sudah berusia 40 tahun, Sony telah memperkenalkan generasi baru dari truly wireless headphones lini 1000X-nya ke Indonesia yakni WF-1000XM3 yang dilengkapi fitur noise cancelling.

Sony-7

Sony WF-1000XM3 menggunakan chip HD Noise Cancelling Processor QN1e dan teknologi Dual Noise Sensor untuk menangkap dan menghilangkan kebisingan, sehingga fokus Anda hanyalah pada musik. Chip tersebut menghasilkan 24-bit audio signal processing dan DAC dengan amplifier sehingga Anda dapat menikmati musik kelas premium. Fitur Digital Sound Enhancement Engine HX (DSEE HX) juga akan meningkatkan kualitas musik digital yang telah dikompres termasuk format MP3.

Sony WF-1000XM3 tersedia di Indonesia mulai tanggal 26 Juli 2019 dengan harga Rp3.499.000. Menurut kalian seberapa penting perangkat truly wireless headphones ini?

Hands-on Sony WF-1000XM3

Sony-3

Belakangan paket penjualan smartphone baru, belum tentu dilengkapi earphone bawaan dan kalaupun ada kualitasnya bisa dibilang ‘seadanya’. Selain itu, keberadaan jack audio 3.5mm di smartphone juga perlahan-lahan mulai menghilang. Faktor tersebutlah yang membuat perangkat truly wireless headphones semakin diminati.

Menurut survei yang dilakukan oleh internal Sony, mereka yang tertarik dengan perangkat truly wireless headphones juga karena kebutuhan fashion dan untuk digunakan saat bepergian menggunakan transportasi publik seperti misalnya KRL dan MRT. Singkatnya, kita juga membutuhkan konektivitas yang stabil, baterai yang lebih tahan lama, latency yang rendah.

Lewat headphone WF-1000XM3 ini Sony berupaya memenuhi kebutuhan tersebut. Pada acara peluncurannya, ada sesi experience di mana saya berkesempatan mencobanya langsung di MRT.

Sony-4

Charging case ialah solusi pintar dari Sony untuk menyuguhkan daya tahan baterai yang lama. Sony WF-1000XM3 mampu menyuguhkan enam jam pemakaian dengan fitur noise cancelling aktif dan 24 jam dengan charging case. Bila noise cancelling tidak digunakan, bisa bertahan delapan jam dan hingga 32 jam berkat charging case.

Proses pairing ke smartphone cukup mudah, perangkat ini memiliki konektivitas Bluetooth versi terbaru 5.0. Saat mulai mencobanya, lagi-lagi saya dibuatnya terkesan – fitur noise cancelling ini benar-benar ‘mengerikan’. Suara orang-orang dan hiruk-pikuk lingkungan tiba-tiba senyap.

Sony-5

Tentu saja, fitur noise cancelling yang bekerja sangat baik ini juga menuntut kesadaran diri yang tinggi. Sony juga telah membekalinya dengan touch control dan mode Quick Attention untuk berkomunikasi tanpa harus melepas earbud.

Cukup letakkan jari di atas panel sentuh pada earbud sebelah kiri untuk menurunkan volume lagu dan mendengar suara ambien untuk dapat mendengar orang bicara.

Sony-2

Dari percobaan singkat, kesan awal saya cukup baik – banyak sekali peningkatan yang dilakukan oleh Sony. Dibanderol Rp3,5 juta, perangkat ini memang tidak tergolong premium. Balik lagi ke kebutuhan Anda, yang pasti Sony WF-1000XM3 juga dirancang untuk fashion statement.

Rode Umumkan Wireless GO, Mikrofon Nirkabel Mungil Seharga US$199

Bagi Anda yang bergelut di dunia videografi, videografer maupun seorang content creator seperti vlogger atau YouTuber – tentunya sangat memahami pentingnya kualitas audio pada sebuah video. Sebab itu, selain kamera kita juga membutuhkan mikrofon eksternal untuk memaksimalkan konten yang kita ciptakan.

Rode adalah salah satu merek mikrofon eksternal yang cukup populer di kalangan content creator. Karena harganya relatif tidak terlampau mahal dan ada banyak pilihan. Yang terbaru, Rode baru saja mengumumkan mikrofon wireless yang diklaim oleh Rode punya ukuran terkecil di dunia; Wireless GO.

Wireless-GO-2-740x422

Untuk transmitter-nya (TX), dimensinya hanya 44×45.3×18.5 mm dengan berat 31 gram. Selain memiliki jack input mic 3.5mm, mikrofon ini juga sudah built-in omnidirectional condenser. Jadi bisa langsung berfungsi meski tanpa menggunakan clip-on.

Untuk receiver-nya (RX), dimensinya 44×46.4×18.5 mm dengan bobot yang sama, 31 gram. Terdapat layar mini yang menampilkan sejumlah informasi seperti status baterai baik RX dan TX, level audio, kekuatan sinyal, dan pengaturan pad audio.

Uniknya adalah belt clip atau penjepitnya bisa ditancapkan langsung ke hot shoe kamera. Tapi bila ingin memasang aksesori lain seperti flash ke hot shoe, maka cukup jepitkan saja receiver-nya ke strap kamera.

Dalam paket penjualannya, terdapat kabel output TRS 3.5mm untuk menghubungkan receiver ke kamera mirrorless atau audio recorder. Bila kita punya kabel SC7 TRRS, harusnya kita juga bisa menggunakannya ke smartphone.

Selain dimensinya yang ringkas, yang ditawarkan Rode Wireless GO adalah kemudahan penggunaannya, antarmukanya intuitif, dan tidak butuh waktu lama untuk proses pengaturannya.

Serious-Wireless

Rode Wireless GO menggunakan digital wireless transmission 2.4GHz seri III dengan jangkauan 70 meter, harusnya bisa digunakan di mana pun tanpa masalah. Baterainya sendiri mampu bertahan tujuh jam sekali full charge dan di-charge melalui port USB Type-C.

Harga Rode Wireless GO ini dibanderol US$199 atau sekitar Rp2,8 jutaan. Direntang harga tersebut, kita juga bisa mendapatkan Rode Microphone Videomic Pro Rycote yang sudah terbukti kualitasnya.

Sumber: Newsshooter

Berbekal Sebuah Terobosan Inovatif, Corsair Kian Percaya Diri Merangkul Konsep Gaming Gear Wireless

Saat ini, hal paling menantang bagi produsen periferal gaming adalah meyakinkan gamer pro untuk menggunakan periferal nirkabel. Alasan mereka tetap berpegang pada teknologi lawas kemungkinan besar tak jauh berbeda: sambungan fisik lebih bisa diandalkan dan peluang adanya interferensi jauh lebih kecil. Namun keadaan pelan-pelan berubah. Sistem wireless mulai dipercaya dan Corsair ialah salah satu nama yang mempionirkannya.

Bahkan sebelum menyuguhkan solusi kustomisasi all-in-one lewat software iCUE, Corsair Components sudah lama menawarkan kapabilitas nirkabel di gaming gear mereka sembari terus mengembangkan teknologinya. Di awal tahun ini, tersingkaplah satu terobosan wireless yang berpeluang merevolusi ranah penyajian periferal komputer. Dan dalam acara Corsair Press Tour 2019 di Jakarta minggu kemarin, perusahaan asal Fremont itu mengungkapnya lebih detail.

Corsair Press Tour 2019 1

Di presentasinya, senior product line manager Corsair Michael Grey menjelaskan bagaimana signifikansi teknologi wireless lambat laun diakui dan bertambah esensial. Namun begitu, ia menyadari ada sejumlah aspek yang perlu diperbaiki jika produsen ingin produk-produk mereka diadopsi lebih banyak konsumen. Langkah ini boleh dikatakan sebagai lanjutan kampanye Unplug and Play tahun lalu yang dimaksudkan buat membebaskan pengguna dari ‘jeratan kabel’.

Corsair Press Tour 2019 18

Agar perangkat berkonektivitas wireless dapat bekerja sebaik varian berkabel, Corsair menetapkan bahwa waktu respons 1-milidetik harus tercapai dan jadi standar. Beberapa nama dapat menyajikannya, tapi memang masih ada banyak kendala yang harus diatasi. Gray mengkungkap tiga kekurangan terbesar dari teknologi nirkabel. Pertama, jangkauannya terbatas; kemudian penggunaan dua receiver berpeluang lebih besar menciptakan gangguan; dan terakhir, bunyi-bunyian di sekitar bisa menyebabkan hilangnya informasi atau memperlambat aliran data.

Corsair Press Tour 2019 2

 

Slipstream

Melihat eksistensi dari kendala-kendala itu, Corsair menyodorkan solusi lewat terobosan bertajuk Slipstream. Teknologi ini menjanjikan sinyal yang lebih kuat (hingga radius 20-meter), stabilitas terlepas dari banyaknya interferensi via pemanfaatan Intelligent Frequency Shift, serta kecepatan tinggi dalam mengirim data ke unit receiver dengan waktu cuma 0,5-milidetik.

Corsair Press Tour 2019 11

Slipstream merupakan sebuah protokol racikan Corsair sendiri yang didesain agar mampu mengirimkam paket data per bandwidth di satuan milidetik dua kali lebih besar. Rahasia kemampuannya itu ialah Intelligent Frequency Shift, yaitu layer pintar yang berfungsi untuk mengirimkan ulang data jika ada kendala dan menjaganya alirannya tetap optimal. IFS secara terus-menerus melakukan pemindaian demi mencari transmisi terbaik dan paling stabil (di 0,5-milidetik).

Corsair Press Tour 2019 8

Slipstream diklaim mampu menghasilkan sinyal berkekuatan dua setengah kali lebih besar dari teknologi wireless generasi selanjutnya berbekal upgrade pada platform RF, dan diharapkan bisa menjadi jalan keluar bagi mereka yang pernah kecewa dengan performa gaming gear berbasis frekuensi 2,4GHz. Itu berarti di atas kertas, Slipstream menghidangkan kecepatan yang lebih tinggi dibanding teknologi Lightspeed 1-milidetik punya Logitech.

Corsair Press Tour 2019 4

Hal menarik di sini adalah, Corsair memutuskan agar teknologi canggih ini inklusif dan bisa mudah dijangkau oleh lebih banyak konsumen. Buat sekarang, Slipstream bisa ditemukaan di mouse gaming Harpoon RGB Wireless yang saya ulas di Januari kemarin. Dari sisi desain, perangkat ini identik seperti varian standarnya, dan saya sempat penasaran mengapa kehadiran opsi wireless di sana membuat harganya melonjak cukup tinggi. Namun saya juga mengakui istimewanya kinerja mode nirkabel Harpoon RGB Wireless dan kini memahami alasannya.

Corsair Press Tour 2019 13

Ke depannya, Slipstream tak hanya berguna untuk meningkatkan stabilitas koneksi wireless dan menyuguhkan kecepatannya tinggi saja. Corsair sempat menyingkap agenda mereka terkait Slipstream selanjutnya.

Corsair Press Tour 2019 6

Corsair meyakini, Slipstream nantinya juga akan jadi hal esensial di ranah audio, terutama di aspek komunikasi. Saat ini memang ada banyak pilihan headphone dengan output high definition, tapi mayoritas dari mereka dibekali microphone berperforma pas-pasan karena komponen chipset memangkas frekuensi input. Slipstream siap menjawab kendala tersebut berkat dukungan bandwidth dua arah serta sambungan nirkabel berjarak jauh – mencapai 30-meter.

Corsair Press Tour 2019 10

Selain itu, teknologi Slipstream juga memungkinkan satu unit adaptor tersambung ke tiga periferal – sehingga kita bisa menambahkan keyboard dan headset tanpa perlu mencantumkan dongle USB berbeda. Sayangnya, masih terlalu dini untuk membicarakan produk-produk anyar Corsair yang akan mengusungnya…

Corsair Press Tour 2019 15

 

Tradisi Corsair dan perkenalan anggota keluarga baru

Tentu saja, Corsair Press Tour 2019 bukan cuma mengenai Slipstream. Lewat acara ini, sang produsen meluncurkan beragam aksesori PC baru, di antaranya ada mouse top-end M65 RGB Elite (dibanderol Rp 1,05 juta) dan Ironclaw RGB (Rp 950 ribu), fan & pump head LL120 RGB putih, case PC pintar Crystal 680X RGB (Rp 3,95 juta) serta case mid-tower Carbide 678C (Rp 2,8 juta). Di sana, Corsair tak lupa menghadirkan keyboard khusus hiburan K83 yang mereka perkenalkan beberapa minggu lalu.

Corsair Press Tour 2019 16

Menjawab pertanyaan saya, Michael Grey menyampaikan bahwa K83 Entertainment Keyboard belum dilengkapi teknologi Sliptream karena ia memang tidak membutuhkannya. Berbeda dari sebagian besar papan ketik Corsair, K83 dirancang untuk menjadi pusat kendali segala jenis konten hiburan ‘kasual’. Produk tidak dikhususkan buat gaming walaupun mempunyai thumb stick, sebuah shoulder button dan satu tombol trigger di area kanan.

Corsair Press Tour 2019 19

Corsair Press Tour 2019 juga menandai pelepasan produk-produk khusus streamer buatan Elgato di Indonesia, yang jadi bagian dari perusahaan setelah Corsair mengakuisisinya di pertengahan tahun lalu. HD60 Pro, HD60S, Stream Deck, Cam Link 4K, Key Light sampai Elgato Green Screen rencananya akan hadir di bulan April 2019.

Corsair Press Tour 2019 5

Corsair Press Tour 2019 12

Corsair Press Tour 2019 20

Gamepad SteelSeries Stratus Duo Siap Temani Anda Nikmati Game PC, Android dan VR

Terkenal akan headset, keyboard dan mouse-nya, debut SteelSeries di segmen gamepad boleh dikatakan kurang mulus. Varian Stratus dianggap terlalu mungil dan terlampau mahal, lalu meski Stratus XL disajikan buat menjawab keluhan tersebut, saat itu produk belum didukung aspek software yang memadai. Namun tentu saja, sang perusahaan gaming gear asal Denmark itu sudah belajar banyak.

Minggu ini, SteelSeries kembali memperkenalkan controller game baru, kali ini disediakan untuk menunjang tiga platform hiburan yang punya karakteristik serta khalayak berbeda: PC berbasis Windows, perangkat Android, dan virtual reality. SteelSeries menamainya Stratus Duo. Fleksibilitas menjadi keunggulan utama yang produsen tawarkan, tapi dalam proses peracikannya, SteelSeries masih berkiblat pada arahan desain produk terdahulu.

Seperti Stratus XL, desain Stratus Duo merupakan perpaduan antara controller Xbox dengan DualShock. Tubuhnya ‘berisi’ layaknya gamepad buatan Microsoft itu plus penempatan tombol XYAB yang identik. Namun SteelSeries memposisikan dua thumb stick-nya secara sejajar ala DualShock. Selain D-Pad dan kumpulan action button, saya melihat ada tiga tombol navigasi di sisi muka, rangkaian tombol untuk mengakses fitur-gitur berbeda di atas, serta dua pasang trigger.

Stratus Duo 5

Bagian tombol pelatuk di sana dibekali oleh sensor magnet Hall Effect yang diklaim lebih tahan lama dibanding varian biasa. Sensor ini dipilih demi memastikan input berupa tarikan jari tetap konsisten serta akurat. Lalu tombol analog pada thumb stick juga dibuat agar mampu merespons tekanan secara sigap di mana pun posisi tangkai berada – entah apakah Anda sedang membidik dengan hati-hati ataupun sekadar ‘button mashing‘.

Stratus Duo 1

Nama Duo sendiri diambil dari dukungan konektivitas nirkabel ganda, yaitu lewat Bluetooth dan Wi-Fi 2,4Ghz. Bluetooth 4.1 mempersilakan gamepad tersambung ke perangkat Android dan VR, sedangkan koneksi Wi-Fi di frekuensi 2,4GHz plus bantuan dongle USB memungkinkan controller kompatibel ke PC di jarak maksimal 12-meter. Stratus Duo sendiri akan dibaca oleh sistem sebagai gamepad Xbox (memakai X-input). Itu artinya ia mendukung lebih dari 5.000 permainan di Steam. Tentu saja, Anda dipersilakan menyambungkannya ke PC via kabel.

Stratus Duo 4

Di dalam, SteelSeries Stratus Duo dilengkapi baterai lithium-ion yang menjanjikan sesi gaming hingga 20 jam sekali isi ulang. Kapabilitasnya mirip DualShock 4: gamepad bisa tetap bisa digunakan bermain ketika sedang di-charge.

Stratus Duo 3

Stratus Duo sudah mulai dipasarkan, dijual seharga US$ 60, tapi saat ini produk masih belum tersedia di Indonesia. SteelSeries juga berencana untuk menyediakan SmartGrip, yaitu aksesori tambahan buat mencantumkan smartphone di controller – kabarnya akan ‘segera tersedia’.

Via PC Gamer.