Tag Archives: Workstyle

Mengatur Keseimbangan antara Bekerja dan Berkehidupan

Harvard Business School (HBR) pernah mengadakan survei terhadap lebih dari 4000 pekerja dari seluruh dunia. Survei tersebut berbentuk wawancara, menanyakan bagaimana mereka mengatur keseimbangan antara waktu untuk bekerja dan berkehidupan. Jawaban yang didapat cukup unik, namun demikian ada empat poin utama yang dapat disimpulkan tentang membangun sinergi yang berimbang antara kehidupan pribadi dan di dunia kerja.

Mendefinisikan titik sukses untuk diri sendiri

Cukup beragam hasil wawancara yang disampaikan –khususnya antara pekerja pria dan wanita. Namun demikian, jika diamati berdasarkan jenjang usia responden, riset tersebut menarik kesimpulan bahwa definisi sukses itu akan bertumbuh seiring dengan waktu. Sukses dikaitkan dengan milestone yang harus diraih secara pribadi oleh seseorang.

Hasilnya ada beberapa hal, responden wanita lebih banyak menjawab seputar prestasi pribadi, kehormatan, dan berbagai capaian lainnya. Sedangkan responden pria lebih banyak menjawab terkait finansial, rumah tangga, organisasi, dan lainnya.

Mengelola penggunaan teknologi

Tidak dimungkiri, bahwa penggunaan teknologi untuk kebutuhan seperti komunikasi dan menyelesaikan pekerjaan sangat penting bagi responden survei. Hanya saja untuk mencapai keseimbangan hidup ternyata masih banyak yang mengeluhkan batasan-batasan seputar kapan dan bagaimana seharusnya teknologi berperan. Selain membantu, teknologi secara tidak langsung menghapuskan berbagai batasan antara kehidupan profesional dan personal. Email bisa datang kapan saja, dalam 24 jam dan 7 hari, pun di kala waktu prioritas untuk keluarga.

Cara yang dilakukan ialah dengan memberikan batasan diri. Waktu bekerja yang fleksibel memang cenderung membuat pekerja memiliki banyak waktu, akan tetapi ketidakpastian pun juga meningkat. Akhirnya cara yang paling sederhana dengan mengorganisir sesuai aktivitas profesional dan membuatnya untuk selalu tepat dan terselesaikan sesuai penjadwalan yang sudah dibuat.

Membangun jaringan pendukung

Salah satu hal yang juga banyak disampaikan dalam wawancara survei ialah kebutuhan untuk memiliki jaringan pendukung. Mereka adalah orang-orang di lingkungan yang banyak memberikan semangat dan masukan untuk aktivitas personal ataupun profesional yang dilakukan sehari-hari. Lingkaran yang paling berpengaruh rata-rata keluarga atau orang yang tinggal di satu rumah. Kemudian teman di lingkungan bermain dan juga di lingkungan bekerja.

Yang paling diharapkan dari dukungan ini ialah lebih ke arah emotional support. Dikatakan banyak memicu semangat dan memberikan dorongan untuk bangkit, terlebih salah menghadapi masalah yang kompleks, baik dalam berkehidupan maupun bekerja.

Bepergian menjadi investasi terbaik

Meskipun harus mengeluarkan tenaga bahkan biaya lebih, namun bepergian atau travelling dinilai para responden menjadi cara yang paling efektif untuk menemukan apa yang disebut dengan global experiences. Pengalaman yang didapat dari mengunjungi tempat baru, bertemu dengan orang baru, hingga mencoba hal-hal baru. Perjalanan ini juga akan sangat mempengaruhi keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan profesional. Perjalanan di sini bisa saja sebuah kunjungan kerja atau liburan yang dilakukan secara personal.