Meskipun Google berhasil menghimpun lebih dari 600 ribu permainan mobile di Google Play, nama mereka memang belum sepopuler Sony, Microsoft serta Valve saat orang mulai membahas gaming. Namun hal ini boleh jadi akan berubah dalam waktu dekat, terutama di era kelahiran VR serta makin banyak tersedianya perkakas yang memudahkan para kreator berkarya.
Seberapa familierkah Anda dengan Improbable? Startup asal London yang didirikan oleh dua jebolan Cambridge itu belakangan jadi pusat perhatian berkat satu terobosan besar: sebuah solusi jenius yang memungkinkan perusahaan kecil menciptakan dunia virtual online sekelas World of Wacraft dan Second Life hingga membangun simulasi berbasis kota, sistem biologi serta ekonomi sungguhan. Kreasi mereka itu dinamai SpatialOS.
Sejauh ini, hanya ada sejumput developer yang telah menjajal teknologi tersebut. Namun tanggal 13 Desember kemarin merupakan momen bersejarah bagi Improbable. Alasannya, Google memutuskan buat bermitra dengan tim Inggris itu. Lewat kolaborasi ini, SpatialOS dapat dimanfaatkan oleh lebih banyak pengembang untuk menciptakan dunia virtual di dalam Google Cloud Platform.
Sederhananya, SpatialOS ialah layanan cloud computing untuk mengembangkan dunia virtual, entah apakah buat dijalankan di PC ataupun di perangkat VR. Lewat program baru ini, Google dan Improbable bermaksud memicu lebih banyak inovasi. SpatialOS sendiri memberikan kreaktor keleluasan menciptakan alam digital yang bisa mengakomodasi ribuan orang sekaligus secara real-time, jauh melewati kapasitas server game konvensional.
Simulasi-simulasi di sana diimplementasikan secara terus-menerus, juga kompatibel dengan proses komputasi rumit yang dibutuhkan untuk merelisasikan ide-ide inovatif dalam penciptaan game. Developer-developer ternama seperti Dean Hall (Day Z) serta Henrique Olifiers (CEO Bossa Studios, tim di belakang Worlds Adrift) sempat bilang bahwa ciptaan Improbable tersebut akan merevolusi ranah permainan multiplayer berskala besar.
Dan tak hanya video game saja, SpatialOS memberikan keleluasaan ruang bagi ilmuwan buat bereksperimen terhadap AI, misalnya melepas ‘agen’ kecerdasan buatan di simulasi dan mempelajari gerak-gerik mereka. Contoh lainnya adalah berfungsi jadi ruang latihan bagi AI di kendaraan driverless – sudah dilakukan oleh perusahaan Otto yang dimiliki Uber, memakai agen AI di permainan Grand Theft Auto sebagai pengganti kota Manchester.
CEO Improbable Herman Narula bilang bahwa cloud adalah masa depan industri gaming, dan kolaborasi antara timnya dengan Google membuka peluang lebih besar bagi developer dalam menciptakan terobosan baru.
Versi alpha SpatialOS dapat diunduh di website Improbable.
Sumber: Venture Beat & Wired.