Tag Archives: xiaomi mi vr

VR Tambah Subur, Diujungtombaki PlayStation VR dan Oculus

Ujian sesungguhnya bagi virtual dan augmented reality telah dimulai, ketika makin banyak orang mencobanya dan mitos yang dahulu hinggap pada perangkat cross reality memudar. Signifikansinya dibanding platform hiburan mainstream memang tidak begitu besar, namun VR dan AR sepertinya sudah menemukan pasarnya sendiri dan tumbuh dengan sehat.

Di minggu ini, IDC melaporkan bahwa pasar VR dan AR menunjukkan kenaikan year-over-year sebesar 9,4 persen per kuartal tiga 2018 kemarin. Data tersebut merupakan kabar gembira bagi para pemain di bidang ini, karena distribusi produk virtual reality sempat menurun empat triwulan berturut-turut. Buat sekarang, head-mounted display virtual reality menguasai 97 persen produk AR dan VR, dan menunjukkan kenaikan 8,2 persen dari periode yang sama tahun lalu – mencapai 1,9 juta unit.

Berdasarkan data IDC, peningkatan ini diujungtombaki oleh dua brand lewat pendekatan produk berbeda. Di segmen VR tethered/berkabel, PlayStation VR dan Oculus terlihat mendominasi, masing-masing berhasil menyumbangkan angka pengapalan 463 ribu dan 300 ribu unit dalam setahun. Di posisi ketiga, HTC membuntuti dengan 230 ribu headset. Itu berarti, untuk pertama kalinya distribusi HMD VR berkabel melampaui 1 juta unit.

Segmen HMD standalone meroket 428,6 persen, dan kini menguasai 20,6 persen pasar VR. Dua brand terlihat menonjol di sana: Oculus Go dan Xiaomi Mi VR. Pada dasarnya, mereka merupakan produk yang sama, tapi punya nama dipasarkan ke wilayah berbeda. Ketika dijumlahkan, angka pengapalan keduanya mendekati 250 ribu unit – membuatnya jadi perangkat standalone paling populer.

Meski Sony boleh dibilang berada di posisi pertama, Facebook-lah yang sukses memasarkan produk virtual reality paling banyak jika ditakar dari total varian tethered maupun standalone. Tanpa menyertakan Xiaomi Mi VR, distribusi headset Oculus menyentuh 491 ribu unit. Itu berarti, brand punya Facebook itu mengamankan 25,9 persen pasar VR.

Namun ada berita buruk di tengah kabar baik ini: kepopuleran headset-headset tanpa layar seperti Samsung Galaxy Gear VR terus merosot. Penurunannya sangat signifikan, yaitu 58,6 persen, disebabkan oleh ketersediaan yang berkurang dan habisnya program diskon. Hal tersebut diperparah oleh tidak kompatibelnya smartphone Samsung terbaru dengan Gear VR.

Pertumbuhan augmented reality juga tidak buruk. Lenovo mengamankan posisi pertama dengan keberhasilan mereka mengapalkan 23 ribu unit headset dalam setahun. Mayoritas dari produk tersebut adalah HMD Star Wars Jedi Challenge yang ditargetkan pada end-user. Tanpa menyertakan model ini, nama-nama seperti Epzon dan Vuzix menyumbang peningkatan sebesar 1,1 persen.

Headset Mi VR Datang Bersama Motion Controller ala Google Daydream View

Di tengah-tengah hype yang menyelimuti Mi Note 2 dan Mi Mix, Xiaomi rupanya juga mengungkap VR headset generasi keduanya. Kali ini didapuk Mi VR – tanpa embel-embel Play seperti sebelumnyaheadset ini membawa perubahan yang cukup drastis dibanding pendahulunya tersebut.

Desainnya jauh lebih elegan sekarang. Kalau Mi VR Play lebih mirip Google Cardboard, Mi VR generasi terbaru ini sepintas terlihat seperti Samsung Gear VR. Tentu saja, ia kompatibel dengan sejumlah handset terbaru Xiaomi; mulai dari Mi Note 2, Mi 5s, Mi 5s Plus sampai Mi 5 – Mi Mix sepertinya kebesaran untuk diselipkan ke dalamnya.

Desain Mi VR lebih mirip Samsung Gear VR ketimbang Google Cardboard / MIUI
Desain Mi VR lebih mirip Samsung Gear VR ketimbang Google Cardboard / Xiaomi

Yang lebih menarik, Mi VR telah dilengkapi motion sensor internal yang akan sangat berpengaruh terhadap latency. Xiaomi mengklaim latency Mi VR hanya berkisar 16 milidetik, yang berarti efek motion sickness alias mabuk bisa lebih diminimalkan.

Tidak kalah istimewa adalah kehadiran sebuah motion controller 9-axis. Wujudnya mirip seperti controller milik Daydream View besutan Google, dan ia pun juga mengemas touchpad sehingga pengguna bisa menavigasikan konten secara lebih mudah.

Controller Mi VR akan sangat memudahkan navigasi konten tanpa perlu melepas-lepas ponsel / Xiaomi
Controller Mi VR akan sangat memudahkan navigasi konten tanpa perlu melepas-lepas ponsel / Xiaomi

Bicara soal konten, Xiaomi tak lupa mengumumkan keberadaan MIUI VR Store yang mengemas lebih dari 500 video panoramik sekaligus 30 aplikasi VR. Guna memperluas ekosistem konten yang ditawarkan, Xiaomi mengaku sudah mengajak lebih dari 200 developer untuk berkontribusi.

Tentu saja, sebagai sebuah produk yang mengusung brand Xiaomi, harga merupakan salah satu nilai jual utamanya. Mi VR akan dijajakan senilai 199 yuan saja, atau setara 380 ribuan rupiah – bandingkan dengan Daydream View yang dibanderol $79, meski saya yakin Google masih menang soal variasi dan kualitas konten. Sayang sejauh ini belum ada kabar mengenai ketersediaannya di luar pasar Tiongkok.

Sumber: Mashable dan Digital Trends.