Tag Archives: Xperia

Sony Xperia Pro-I Diungkap, Unggulkan Kamera dengan Sensor 1 Inci dan Lensa Variable Aperture

Sony punya smartphone flagship baru. Namanya Xperia Pro-I, dan ini merupakan ponsel pertama Sony yang dibekali sensor kamera berukuran 1 inci.

Smartphone dengan sensor kamera sebesar itu sebenarnya bukanlah hal baru. Panasonic bahkan sudah pernah menciptakannya di tahun 2014, dan Mei lalu Sharp juga menyingkap ponsel dengan konsep serupa. Terlepas dari itu, Xperia Pro-I tetap mengundang perhatian karena Sony memang punya lini kamera saku populer RX100 yang selalu mengandalkan sensor 1 inci.

Satu hal yang agak disayangkan adalah, Xperia Pro-I pada praktiknya tidak bisa memanfaatkan seluruh penampang sensor tersebut akibat keterbatasan ruang di antaranya dan lensa. Alhasil, resolusi foto yang dapat dihasilkan cuma 12 megapiksel, bukan 20 megapiksel seperti pada kamera RX100 VII. Ukuran piksel individualnya sendiri berada di angka 2,4 µm, sekitar 20% lebih besar daripada milik kamera utama iPhone 13 Pro dan 13 Pro Max.

Sensor tersebut ditandemkan dengan lensa Zeiss 24mm f/2.0-4.0. Ya, kamera utama Xperia Pro-I punya aperture yang bisa diubah-ubah secara fisik, mirip seperti yang ditawarkan oleh Samsung Galaxy S9 tiga tahun lalu.

Bukan cuma bersensor besar, kamera utama Xperia Pro-I juga istimewa karena dibekali 315 titik phase-detect autofocus (PDAF) yang tersebar di 90% permukaan sensor. Ini memungkinkan perangkat untuk menawarkan fitur real-time eye autofocus, baik pada subjek manusia ataupun hewan. Bukan cuma selagi memotret, fitur ini pun bisa diaktifkan saat sedang merekam video.

Bicara soal video, Xperia Pro-I sanggup merekam video dalam resolusi maksimum 4K 120 fps. Buat yang tertarik menggunakan kamera ini untuk vlogging, Sony juga akan menawarkan aksesori opsional berupa layar 3,5 inci yang dapat dipasangkan ke bagian belakang Xperia Pro-I (sehingga pengguna bisa vlogging memakai kamera belakang ketimbang depan).

Menemani kamera utamanya adalah kamera ultra-wide 12 megapiksel dengan lensa 16mm f/2.2 dan kamera telefoto 12 megapiksel dengan lensa 50mm f/2.4. Xperia Pro-I turut mengemas sensor 3D iTOF untuk membantu meningkatkan akurasi sistem autofocus-nya, dan Sony pun tak lupa membekalinya dengan tombol shutter fisik yang dapat ditekan separuh untuk mengunci fokus.

Selebihnya, Xperia Pro-I tidak jauh berbeda dari Xperia I III yang diluncurkan April lalu. Perangkat mengemas layar OLED 6,5 inci dengan resolusi 4K dan refresh rate 120 Hz, chipset Snapdragon 888, RAM 12 GB, storage 512 GB (plus slot microSD), dan baterai 4.500 mAh yang mendukung fast charging 30 W.

Semuanya dikemas dalam bodi tahan air (IP65/68) setebal 8,9 mm saja. Sesuai tebakan, harganya jauh dari kata murah. Di Amerika Serikat, Sony Xperia Pro-I akan dijual seharga $1.800, atau kurang lebih sekitar 25,5 juta rupiah.

Sumber: GSM Arena.

Sony Xperia Pro 6

Sony Hadirkan Xperia Pro dengan Port HDMI, Berfungsi Sebagai Monitor Eksternal Kamera

Sony telah mengumumkan Xperia Pro, smartphone flagship ini lain daripada yang lain karena dapat berfungsi ganda sebagai monitor eksternal portabel. Xperia Pro dilengkapi dengan konektor micro HDMI dan ketika dihubungkan misalnya ke kamera mirrorless Sony Alpha – smartphone ini bisa dijadikan sebagai monitor 4K HDR.

Monitor eksternal sendiri bisa dibilang merupakan perangkat wajib bagi videografer profesional, filmmaker, maupun content creator, terutama ketika produksi video serius untuk memberikan fleksibilitas dan memastikan komposisi, eksposur, dan fokusnya tepat. LCD monitor bawaan kamera mirrorless masih kurang untuk memenuhi kebutuhan para profesional, karena ukurannya kecil rata-rata 3 inci dan resolusinya tidak terlalu tinggi.

Untuk spesifikasi layarnya, Xperia Pro mengemas CinemaWide display 6,5 inci menggunakan panel OLED HDR beresolusi 4K (3840×1644 piksel) dalam aspek rasio 21:9. Serta, memiliki rasio kontras 1.000.000:1, color gamut DCI-P3 100%, dan tingkat kecerahan hingga 1000 nit. Saat menjadi monitor eksternal, layarnya juga mendukung fungsi pinch-to-zoom untuk memastikan fokus secara akurat.

Bukan hanya dapat sekedar menjadi monitor eksternal, Xperia Pro juga berfungsi sebagai solusi perangkat live streaming yang andal dengan dukungan koneksi 5G (mmWave). Pengguna bisa melakukan live streaming di YouTube hingga 720p menggunakan kamera yang terhubung dengan Xperia Pro lewat HDMI atau lewat platform live streaming seperti streamlabs dan StreamYard untuk multiple stream ke berbagai layanan termasuk YouTube, Facebook Live, Twitch, LinkedIn, dan lainnya.

Kemudian saat dihubungkan lewat port USB-C dengan kamera mirrorless Sony yang didukung. Xperia Pro juga dapat digunakan sebagai solusi transfer file untuk untuk mengirimkan foto dan video melalui jaringan 5G ke server FTP atau lokasi berbasis web lainnya.

Untuk spesifikasi lain, pada dasarnya Xperia Pro merupakan versi yang lebih tangguh dari Xperia 1 II dengan sasis yang lebih kokoh, memiliki empat antena 5G (mmWave), dan dilengkapi konektor micro HDMI. Sisanya bisa dibilang identik, dapur pacunya mengandalkan chipset Snapdragon 865 dengan RAM 12GB dan penyimpanan 512GB.

Sony Xperia Pro 7

Kemampuan kameranya juga istimewa, dengan tiga kamera belakang yang sama-sama beresolusi 12MP, dengan perbedaan pada luas sudut pandang lensa Zeiss-nya (standar, telephoto, ultrawide). Sony juga menyematkan teknologi Real-Time Eye AF miliknya di sini dan dapat menjepret tanpa henti dalam kecepatan 20 fps.

Lewat kombinasi fungsionalitas tambahan tersebut, Sony menjual Xperia Pro dengan harga yang tinggi yakni US$2.499 atau sekitar Rp35 juta di pasar Amerika. Sayangnya, masyarakat Indonesia sangat kecil kesempatannya untuk mendapatkan Xperia Pro secara resmi. Semoga saja, Xperia Pro menginspirasi brand lain untuk merilis smartphone dengan port HDMI.

Sumber: DPreview

Sony Xperia 5 II 1

Sony Umumkan Xperia 5 II, Siap Menggoda Pecinta Fotografi dan Audio

Sony telah mengumumkan smartphone terbarunya, Xperia 5 II. Salah satu fitur andalannya ialah panel OLED dengan refresh rate tinggi yaitu 120Hz dan touch sampling rate 240Hz. Sony juga telah mengoptimalkan software dan hardware untuk mengurangi latensi hingga 35%.

Sony Xperia 5 II 2

Lebih lanjut, layar pada Xperia 5 II disebut Triluminos display, berukuran 6,1 inci dengan resolusi 1080+ (449 ppi) dalam aspek rasio 21:9. Layar tersebut juga turut didukung teknologi X-Reality Engine, HDR BT.2020, dan dilengkapi fitur Creator Mode.

Saat Creator Mode aktif, layar akan menampilkan film dengan warna seperti yang diinginkan oleh sang sutradara. Selain itu, Xperia 5 II juga merupakan smartphone pertama yang mendukung ‘black frame insertion‘, inovasi yang biasanya digunakan pada TV untuk mengurangi motion blur.

Sony Xperia 5 II 6

Bodi smartphone ini sudah dilengkapi sertifikasi IP68/IPX5 yang tahan terhadap debu dan air. Bagian depan dan belakangnya sudah diproteksi oleh Gorilla Glass 6. Hadir dengan dimensi 158x68x8 mm dan bobot 163 gram, ukurannya memang sangat compact dan ringan.

Dalam hal fotografi, Sony membenamkan tiga unit kamera 12MP di bagian belakang. Kamera utamanya memiliki sensor berukuran 1/1.7 inci 12MP f/1.7 dengan OIS, kamera sekundernya 12MP f/2.2 menggunakan lensa ultrawide 16mm dan memiliki sistem autofocus Dual Pixel.

Sony Xperia 5 II 15

Satu lagi 12MP f/2.4 dengan lensa telephoto 70mm yang menyuguhkan 3x zoom dan memiliki OIS. Ketika kamera Xperia 5 II mengandalkan lensa ZEISS dengan lapisan anti-reflective T*.

Smartphone ini bakal memanjakan para pecinta fotografi, karena dapat mengambil foto dalam format JPG+Raw dan juga mendukung perekaman video slow motion 4K pada 120fps direkam dalam HDR. Serta, dilengkapi dengan eye autofocus seperti yang terdapat pada kamera mirrorless Sony yang berfungsi pada manusia dan hewan, juga dapat memotret beruntun 20 foto per detik dengan continuous AE/AF.

Sony Xperia 5 II 16

Untuk dapur pacunya, Sony mengandalkan chipset Snapdragon 865 berpasangan dengan RAM sebesar 8GB. Penyimpanan internalnya ada dua opsi yaitu 128GB dan 256GB yang masih bisa diperluas dengan menyisipkan microSD.

Kapasitas baterainya 4.000 mAh dengan charger USB Power Delivery 18W dalam kotak penjualannya. Sony menambah dua fitur untuk mengurangi penurunan kemampuan baterai, pertama Battery Care yang memungkinkan memilih kurva pengisian yang lebih lambat dan dapat membatasi pengisian maksimum pada 90%.

Satu lagi HS power control (penekan panas) yang memungkinkan menggunakan pass-through mode saat bermain game, di mana smartphone akan menggunakan daya langsung dari charger untuk menghindari panas. Perangkat ini secara native telah mendukung DualShock 4 controller.

Sony Xperia 5 II 18

Bagi pencinta audio, Sony masih mempertahankan jack headphone 3.5mm. Namun Anda tetap dapat menikmati audio Hi Res baik dengan kabel ataupun tanpa kabel. Juga dilengkapi speaker stereo di bagian depan dengan dukungan teknologi Dolby Atmos dan 360 Reality Audio untuk menyuguhkan pengalaman yang lebih imersif.

Sony Xperia 5 II 17

Harga Sony Xperia 5 II dipatok US$950 atau sekitar Rp13,9 jutaan di AS dalam pilihan warna Black, Grey, Blue, dan Pink. Sony juga merilis dua aksesori yaitu Stand Cover dengan kick stand bawaan dan Style Cover. Sayangnya, Sony sudah tidak lagi memasarkan smartphone di Indonesia. Padahal smartphone ini sangat menarik bagi pecinta game, fotografi, dan audio di Tanah Air.

Sumber: GSMArena

Sony Xperia Pro Diciptakan untuk Kebutuhan Produksi dan Broadcasting Video Profesional

Xperia 1 II, Xperia 10 II, dan Xperia L4, tiga smartphone di tiga kelas yang berbeda ini mengawali kiprah Sony Mobile di tahun 2020. Namun ternyata mereka masih punya satu lagi smartphone yang sedang dikembangkan, dan ponsel ini pun duduk di kelas yang berbeda lagi.

Namanya Xperia Pro, dan seperti yang bisa kita duga, kelasnya adalah kelas profesional. Perangkat ini pada dasarnya lebih pantas dianggap sebagai alat bantu videografer profesional ketimbang smartphone. Spesifikasinya nyaris identik dengan Xperia 1 II, dengan perbedaan hanya pada kapasitas storage internalnya – Pro mengemas 512 GB.

Dua hal yang membuatnya unik adalah dukungan teknologi 5G mmWave dan port micro HDMI. Gunanya untuk apa? Gambaran skenarionya adalah sebagai berikut: berkat sambungan HDMI, Xperia Pro bisa dijadikan sebagai viewfinder suatu kamera video kelas profesional, apalagi mengingat layarnya mengemas panel OLED beresolusi 4K yang mendukung HDR.

Sony Xperia Pro

Selagi tersambung dan menerima sinyal video beresolusi 4K, Xperia Pro juga dapat meneruskan datanya ke suatu broadcast center secara cepat berkat teknologi 5G mmWave. Supaya optimal, Xperia Pro mengandalkan 16 antena di keempat sisinya yang meng-cover 360 derajat, tidak ketinggalan pula sistem pendingin internal yang efisien.

Singkat cerita, Xperia Pro dirancang untuk memaksimalkan potensi 5G mmWave yang sebenarnya, spesifiknya untuk kebutuhan produksi dan broadcasting video kelas profesional. Sony sejauh ini masih sibuk mengembangkannya, dan mereka belum menyinggung sama sekali mengenai jadwal rilis ataupun harga Xperia Pro.

Sumber: Engadget dan Sony.

Sony Luncurkan Xperia 1 II dan Xperia 10 II

Setelah lebih dulu meluncurkan smartphone budget-nya, Xperia L4, Sony kini langsung tancap gas memperkenalkan ponsel flagship-nya, yakni Xperia 1 II. Perangkat itu hadir bersama adiknya yang duduk di kelas mid-range, Xperia 10 II.

Jangan bingung dengan namanya, sebab Sony bermaksud supaya kita membacanya “Xperia 1 Mark II” seperti mereka menamai lini produk kameranya. Namun yang sangat menarik di sini adalah, yang diwariskan bukan cuma penamaannya saja, tapi juga teknologi kameranya, spesifiknya lini mirrorless Sony Alpha.

Xperia 1 II mengemas tiga kamera belakang. Tiga-tiganya sama-sama beresolusi 12 megapixel, dengan perbedaan pada luas sudut pandang lensa Zeiss-nya (standar, telephoto, ultra-wide). Yang spesial adalah, Sony telah menyematkan teknologi Real-Time Eye AF miliknya di sini, dan Xperia 1 II juga diklaim sanggup menjepret tanpa henti dalam kecepatan 20 fps.

Khusus kamera utamanya, sensor yang digunakan rupanya berukuran 50% lebih besar dari sebelumnya, sehingga mampu menyerap lebih banyak cahaya dan menghasilkan gambar yang lebih baik. Selain sangat kapabel untuk fotografi, Xperia 1 II juga menawarkan mode video yang sangat lengkap

Sony Xperia 1 II

Kamera depannya sendiri cuma satu, dengan resolusi 8 megapixel. Sama seperti tahun lalu, kamera selfie-nya ini tidak ditempatkan di notch; Xperia 1 II masih mengandalkan desain layar memanjang (aspect ratio 21:9) seperti pendahulunya. Layarnya sendiri merupakan panel OLED 6,5 inci dengan resolusi 4K (persisnya 3840 x 1644 pixel) yang dilapisi kaca Gorilla Glass 6.

Berbekal chipset Qualcomm Snapdragon 865, Xperia 1 II juga merupakan smartphone 5G pertama Sony. Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 8 GB dan storage internal 256 GB (plus slot microSD). Baterainya berkapasitas 4.000 mAh, dan seperti pendahulunya, ia tetap memercayakan sensor sidik jari yang menyatu dengan tombol power.

Sony Xperia 10 II

Beralih ke Xperia 10 II, kita tetap bakal menemukan gaya desain yang mirip, tapi tentu dengan spesifikasi yang lebih inferior. Sangat disayangkan ponsel ini masih mengandalkan prosesor Snapdragon 665, bukan 765 yang sudah mendukung 5G. Prosesor itu ditemani oleh RAM 4 GB, storage internal 128 GB, dan baterai 3.600 mAh.

Layarnya sama memanjangnya, tapi ukurannya lebih kecil (6 inci), demikian pula resolusinya (1080p). Sony turut membekali Xperia 10 II dengan trio kamera belakang, meski spesifikasinya berbeda cukup drastis dari kakaknya: 12 megapixel (dengan sensor berukuran standar), 8 megapixel telephoto dan 8 megapixel ultra-wide.

Kedua ponsel ini rencananya bakal dipasarkan mulai musim semi. Sony mematok harga 1.199 euro untuk Xperia 1 II, sedangkan banderol Xperia 10 II masih belum diketahui.

Sumber: Android Police dan Ars Technica.

Sony Xperia L4 Hadir Membawa Layar Memanjang dan Tiga Kamera Belakang

Event Mobile World Congress tahun ini boleh dibatalkan, namun itu tak mencegah pabrikan merilis smartphonesmartphone terbarunya. Tidak terkecuali Sony, meski mereka sudah tidak lagi sepopuler dulu.

Mereka baru saja mengumumkan Xperia L4, suksesor dari Xperia L3 yang diluncurkan pada ajang MWC tahun lalu. Seperti yang bisa kita lihat dari gambarnya, perubahan terbesarnya terletak pada layarnya, yang kini memanjang menjadi 6,2 inci dengan aspect ratio 21:9, sedangkan resolusinya tetap di 720p.

Percaya atau tidak, L4 merupakan Xperia pertama yang mengadopsi notch di jidatnya. Poni tersebut menjadi rumah atas kamera 8 megapixel, sedangkan di belakangnya terdapat tiga buah kamera: 13 megapixel, 5 megapixel ultra-wide, dan 2 megapixel depth sensor. Saya pribadi suka dengan keputusan Sony menyematkan kamera ultra-wide ketimbang kamera macro.

Sony Xperia L4

Yang mengecewakan dari L4 adalah performanya. Berbekal chipset MediaTek Helio P22 dan RAM 3 GB, L4 tidak menawarkan peningkatan performa, sebab dua komponen tersebut sama persis seperti yang terdapat pada pendahulunya. Untungnya storage internalnya kini sedikit ditingkatkan menjadi 64 GB.

Baterainya juga agak menggemuk menjadi 3.580 mAh dibanding milik L3. Headphone jack rupanya masih eksis di ponsel ini, demikian pula sensor sidik jari yang diposisikan di samping kanan perangkat.

Rencananya, Sony Xperia L4 bakal dilepas ke pasaran pada musim semi, namun Sony belum mengungkap harga jualnya, yang semestinya masih masuk kategori ramah kantong.

Sumber: Android Central.

sony-umumkan-xperia-xz3

Sony Umumkan Xperia XZ3, Dikemas Dalam 3D Curved Design dan Layar OLED

Gelaran teknologi IFA 2018, tengah berlangsung di Berlin, Jerman – mulai dari tanggal 31 Agustus sampai dengan 5 September 2018. Sejumlah perusahaan teknologi pun sudah menyiapkan kejutan-kejutan di sana, salah satunya adalah Sony.

Sony baru saja merilis smartphone flagship teranyarnya yaitu Sony Xperia XZ3 yang tampil dengan desain menawan dan layar OLED. Sejak dulu, desain yang original memang menjadi salah satu ciri khasnya.

Sony menyebutnya 3D curved design, bisa Anda lihat sendiri lekukan di tepi layarnya terlihat begitu natural. Dengan sudut-sudut agak membulat dan sedikit melengkung di kedua sisinya.

Sony mengemasnya dengan bingkai yang terbuat dari material yang sangat kuat yakni 7000 series dan body-nya telah disertai sertifikasi IP65/68. Lalu, bagian muka dan belakangnya telah diproteksi oleh Corning Gorilla Glass 5.

Layarnya sendiri membentang 6 inci, berjenis OLED, resolusi QHD+, dalam rasio 18:9, dan sudah mendukung video HDR. Teknologi ini dipinjam dari Sony Bravia TV image processing technology. Namun, bagian dahi dan dagunya terlihat masih relatif tebal.

sony-umumkan-xperia-xz3-1

Disektor kamera, Sony masih mengandalkan single kamera di bagian belakang, dengan sensor berukuran 1/2.3 inci, lensa 25mm, resolusi 19-megapixel, pixel ukuran 1.22µm, dan aperture f/2.0.

Lengkap dengan teknologi autofocus PDAF dan laser AF. Serta, kemampuan merekam video slow motion 1080p pada 960fps dan 4K HDR real-time. Sedangkan, kamera depannya 13-megapixel dengan aperture f/1.9.

Jeroannya mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 845 dengan konfigurasi RAM 4GB dan storage 64GB dengan dukungan kartu MicroSDXC hingga 512GB. Baterainya sendiri berkapasitas 3.330 mAh dan sudah mendukung Qi wireless charging.

Sony Xperia XZ3 akan menjalankan OS Android 9.0 Pie dan membawa fitur baru Side Sense yang berbasis gesture. Di mana bagian sisi smartphone mampu mendeteksi gerakan tap dan swipe.

Untuk harga, Sony Xperia XZ3 dibandrol US$900 atau sekitar Rp13,2 jutaan di Amerika Serikat dan tersedia pada 24 September.

Sumber: PhoneArena

Smartphone Baru Sony Xperia XA2 Plus Usung Layar Penuh dan SoC Snapdragon 630

Siapa yang tak kenal Xperia? Seri smartphone besutan Sony ini punya desain yang khas, serta memiliki kemampuan kamera dan kualitas audio yang baik.

Namun, kiprah Sony di industri ponsel memang tak sejaya dulu, penjualan smartphone Sony terus mengalami kemerosotan. Meski begitu, perusahaan asal Jepang ini belum menyerah.

Untuk menjaga eksistensinya di sektor komunikasi, Sony diam-diam memiliki smartphone baru anggota keluarga XA2 yakni Xperia XA2 Plus. Sebelumnya Sony merilis Xperia XA2 dan XA2 Ultra pada bulan Januari 2018 lalu.

Hal baru pada XA2 Plus adalah penampang layarnya sudah dalam format 18:9. Ukurannya 6 inci dengan resolusi Full HD+ 1080×2160 piksel (402 ppi), dan permukaan layarnya telah berlapis Corning Gorilla Glass 5.

Desain XA2 Plus terlihat sangat menarik, dangan bezel samping sangat tipis meski bezel pada bagian dahi dan dagunya masih terlihat cukup lebar. Body-nya sendiri memiliki build quality premium, Sony menggunakan panel aluminium pada bagian punggung XA2 Plus.

Soal fotografi, XA2 masih mengandalkan satu sensor kamera berukuran 1/2.3 inci, lensa lebar 24 mm dengan resolusi 23-megapixel, dan bukaan f/2.0. Sementara, sensor kamera depannya berukuran 1/4 inci dengan resolusi 8-megapixel, bukaan f/2.4.

Kalau dari dapur pacu, XA2 Plus ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 630 – CPU octa-core 2.2 GHz Cortex-A53. Dibantu besaran RAM 4 GB atau 6 GB, dan pilihan penyimapanan 32 GB atau 64 GB.

Smartphone ini berjalan di atas Android 8.0 Oreo dan memiliki kapasitas baterai 3.580 mAh lengkap dengan dukungan teknologi fast charging Quick Charge 3.0.

Sony belum mengungkap harga dari Xperia XA2 Plus. Rencananya XA2 Plus akan mulai tersedia di pasar Eropa pada bulan Agustus mendatang dalam pilihan warna black, silver, gold, dan green.

Sumber: PhoneArena

Bermodalkan Kamera Papan Atas, Sony Xperia XZ2 Premium Resmi Tiba

Sony mengawali tahun 2018 dengan meluncurkan dua smartphone andalannya, Xperia XZ2 dan XZ2 Compact, keduanya berbekal dapur pacu chipset Snapdragon 845. Tak menunggu lama, hanya berselang dua bulan, Sony kembali meluncurkan smartphone papan atas lainnya, Xperia XZ2 Premium dengan sejumlah peningkatan signifikan. Sektor kamera menjadi fokus Sony, keputusan yang cermat kendati bukan kejutan.

Pabrikan asal Jepang itu mengatakan bahwa smartphone-nya ini memiliki kamera yang mampu menangkap video di ISO 12.800, ISO tertinggi yang pernah dan mampu direkam oleh smartphone. Perangkat juga diklaim dapat mengambil foto dengan ISO 51,200. Dengan performa ISO sedemikian tinggi, XZ2 Premium punya kemampuan untuk menjepret objek di kondisi yang sangat gelap, meskipun konsekuensinya menghasilkan noise digital yang signifikan.

screenshot-www.sonymobile.com-2018-04-17-09-17-59

Secara teknis ponsel ini memiliki pengaturan kamera belakang ganda 19MP RGB Exmor RS + 12MP Monokrom yang mendukung Motion Branding dari Sony dengan prosesor gambar fusi AUBE. Seperti ponsel high-end Huawei, Sony juga menawarkan mode hitam-putih, dan efek bokeh yang sempurna. Sebagaimana XZ2, Xperia XZ2 Premium juga mampu merekam video gerak lambat beresolusi 1080p pada 960 frame per detik. Sementara itu di bagian depan, Sony Xperia XZ2 Premium membawa kamera 13MP Exmor RS dengan display flash.

screenshot-www.sonymobile.com-2018-04-17-09-19-13

Berbasis Android Oreo, Sony Xperia XZ2 Premium menayangkan video dan foto apik lewat layar TRILUMINOS 5,8 inci yang menawarkan resolusi 2160 x 3840 piksel dan ditutupi oleh Gorilla Glass 2.5D. Yang disayangkan, Sony masih terpaku pada rasio 16:9 ketimbang mengikuti trend layar penuh 18:9. Beruntung untuk mengimbangi performa kamera, Sony membenamkan chipset kelas atas Snapdragon 845 yang diduetkan dengan RAM sebesar 6GB. Di belakang, duduk baterai sebesar 3.450mAh yang akan menopang daya seluruh komponen.

Smartphone yang mengantongi sertifikat IP65/68 ini dijadwalkan tersedia mulai musim panas ini dalam balutan warna Chrome Black atau Chrome Silver. Harga jualnya belum diumumkan, namun berkaca pada kemampuannya, kemungkinan besar XZ2 Premium ini akan jadi smartphone paling mahal Sony di tahun 2018.

screenshot-www.sonymobile.com-2018-04-17-09-23-11

Sumber berita SonyMobile.

Fokus di Kelas Flagship dan Menengah, Sony Tak Akan Rilis Penerus Xperia X dan X Compact

Saya kira hampir semua setuju kalau portofolio smartphone besutan Sony cenderung membingungkan. Selain lini flagship dan menengah, Sony juga punya lini “Premium Standard” yang berada di tengah-tengah. Contoh perangkat yang masuk dalam lini ini adalah Xperia X dan Xperia X Compact yang diperkenalkan pada awal tahun lalu.

Premis di balik lini Premium Standard sejatinya adalah spesifikasi menyerempet flagship, namun dengan harga yang lebih bersahabat. Sayang sebagian besar konsumen beranggapan berbeda: mereka justru kecewa karena perangkat di lini ini bukan perangkat flagship (Xperia XZ dan XZ Premium), dan di saat yang sama juga bukan kelas menengah (Xperia XA1 dan XA1 Ultra) dengan banderol yang terjangkau.

Data yang Sony kumpulkan rupanya juga membenarkan hal ini: di Jepang, penjualannya berhasil mencapai 85% dari target yang ditetapkan, sedangkan di luar Jepang penjualannya cuma sekitar 31%. Alhasil, secara keseluruhan angka penjualannya cuma berkisar 43% dari target skala global.

Maka dari itu, Sony telah mengonfirmasi niatnya untuk menghentikan lini Premium Standard ini, dan berfokus pada kelas flagship dan menengah. Singkat cerita, kita tak akan menjumpai suksesor Xperia X maupun X Compact ke depannya – keduanya terlalu tanggung untuk bisa memikat daya tarik konsumen.

Namun jangan melihat berita ini sebagai pertanda bahwa Sony sudah menyerah di segmen smartphone. Ke depannya mereka justru berharap bisa memberikan penawaran yang berbeda dengan inovasi teknologinya sendiri – salah satunya pasti dari sektor kamera.

Sumber: Xperia Blog.