Tag Archives: Xperience

Travel Business Struggling through Pandemic, Traveloka to start Online Xperience

Yesterday (6/29) the local OTA unicorn, Traveloka introduced Online Xperience, a new product category focused on the lifestyle sector. There’s a creative side featured creative in the latest update with various titles from selected speakers. Some existing titles such as a coffee discussion with well-known baristas, cooking shows with professional cooks, learning to arrange flowers with famous florists, and a lifestyle session with nutritionists.

They try to present a special feature, there’s also a live session, users can have interactive discussions with the speakers. It is also accessible through the Traveloka app or site, in the Traveloka Xperience menu.

Each session is premium-based, users must pay subscription fees with a certain amount. Traveloka Experience CEO Christian Suwarna said, “Online Xperience is a manifestation of our commitment to adapt to changes in current user habits that may still be reluctant to move outside, but need to do productive things to fill their time.”

This new product’s launching is along with the government’s National Movement program #BanggaBuatanIndonesia, because this new alternative is expected to empower creative people. Christian added, “Online Xperience is also the beginning of our support for the national movement #BanggaBuatanIndonesia. We encourage talented individuals to continue to work and share inspiration, therefore, this initiative can be an alternative income.”

Similar product

The Traveloka’s product is not actually brand new, other players, especially in the global business, have already rolled the similar concept, such as Airbnb and TripAdvisor. In terms of Airbnb, through its Online Experience, it is not only a program to visit tourist attractions but also presents joint activities, for example cooking Balinese specialties, which can be virtually followed.

In terms of local, some players present virtual activities concept as well. For example, the Umrah marketplace platform Travalal launched a new service called “Virtual Reality Tourism”. That is a tour program packaged online, utilizing 360 ° video technology and live tours using video conferencing applications. There are a variety of tourist destinations on offer, both locally and abroad, including listing virtual Umrah religious tours.

Antourin also offers similar services in virtual tour packages for various tourist objects in Indonesia with relatively affordable rates. Like a real tour, a virtual tour is also equipped with a tour guide that is ready to explain and answer questions about the objects visited. Conference applications such as Zoom, Google Maps and Street View are used in the implementation.

Traveloka’s business

Petinggi Traveloka memprediksi bisnis fintech-nya segera menjadi bisnis $1 miliar tahun ini

The first and second quarters of 2020 are indeed a difficult time for the OTA industry, not only local players, but also international players. Some companies choose to reduce the team, some are eventually collapsed. In the core business, Traveloka also looks like a natural shock; they have quite rich features with the same goals, accommodating the travel needs of its users comprehensively.

Xperience, for example, the service was developed for people can easily order various events/performances at tourist attractions; or order other activity packages tp be found at the destination. Traveloka also briefly led the series B funding for the Singapore event management system developer, PouchNATION; again to be correlated, it is the same objective, (if integration does occur) it will support businesses related to user activities (directly).

Amid pandemic, Traveloka reportedly in the process of finalizing fundraising. A trusted source said, the company almost got an investment fund agreement of US$100 million equivalent to 1.4 trillion Rupiah from investors. There is no further detail whether this is part of the 7 trillion Rupiah target last year or the down-round option.

Fintech-based innovations are recently highlighted by Traveloka. In addition to building PayLater, they continue to present new financial products, for example launching a cobranding card with BRI. The company is also optimistic to win the unicorn title through its financial business unit.

Earlier this year, Traveloka reportedly acquired startup payment system based on the QR code Dimo ​​Pay Indonesia. A trusted source who did not want to be named to DailySocial revealed that the purchase process was performed through a shell company (special purpose vehicle / SPV).


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Traveloka Online Xperience

Bisnis Perjalanan Dijegal Pandemi, Traveloka Memulai “Online Xperience”

Kemarin (29/6) unicorn OTA lokal Traveloka memperkenalkan Online Xperience, kategori produk baru yang difokuskan untuk garap sektor gaya hidup. Di dalamnya menampilkan sesi kreatif dengan berbagai judul dari para pemateri pilihan. Beberapa judul yang sudah ada seperti pembahasan soal kopi dengan barista ternama, acara memasak dengan juru masak profesional, belajar merangkai bunga dengan florist terkenal, hingga pembahasan gaya hidup dengan ahli gizi.

Keunggulan yang coba dihadirkan, selain ini adalah sesi live, pengguna juga dapat berdiskusi interaktif dengan pengisi acara. Penggunaannya sendiri bisa melalui situs atau aplikasi Traveloka, di bagian menu Traveloka Xperience.

Setiap sesi adalah premium, pengguna harus membayarkan sejumlah biaya dengan nominal beragam. Kepada media, CEO Traveloka Experience Christian Suwarna mengatakan, “Online Xperience menjadi manifestasi dari komitmen kami dalam beradaptasi dengan perubahan kebiasaan pengguna saat ini yang mungkin masih enggan untuk beraktivitas di luar, namun perlu melakukan hal produktif untuk mengisi waktunya.”

Peluncuran produk baru ini juga dibarengkan dengan program pemerintah Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia, karena alternatif bisnis baru ini diharapkan juga dapat memberdayakan insan kreatif. Christian menambahkan, “Online Xperience juga menjadi awal dari dukungan kami terhadap gerakan nasional #BanggaBuatanIndonesia. Kami mendorong para individu berbakat untuk terus berkarya dan berbagi inspirasi, sehingga inisiatif ini dapat menjadi alternatif pendapatan.”

Sudah ada produk serupa

Produk yang dirilis Traveloka tersebut sebenarnya bukan hal yang baru, pemain lain khususnya di kancah global sudah terlebih dulu menggulirkan, seperti Airbnb dan TripAdvisor. Untuk Airbnb, melalui Online Experience-nya, tidak hanya program mengunjungi tempat wisata saja, namun menyajikan kegiatan bersama, misalnya memasak makanan khas Bali, yang dapat diikuti secara virtual.

Untuk lokal, beberapa pemain sajikan konsep aktivitas virtual juga. Misalnya yang dilakukan platform marketplace umrah Travalal meluncurkan layanan baru berjuluk “Virtual Reality Tourism”. Yakni program tur yang dikemas secara online, memanfaatkan teknologi video 360° dan live tour menggunakan aplikasi video conference. Ada berbagai destinasi wisata yang ditawarkan, baik lokal maupun luar negeri, termasuk mencantumkan wisata religi umrah virtual .

Antourin juga tawarkan layanan serupa dalam paket-paket tur virtual berbagai objek wisata di Indonesia dengan tarif yang relatif terjangkau. Layaknya wisata betulan, tur virtual juga dilengkapi dengan pemadu wisata yang siap menerangkan dan menjawab pertanyaan soal objek-objek yang dikunjungi. Aplikasi konferensi seperti Zoom, Google Maps, dan Street View digunakan dalam pelaksanaannya.

Bisnis Traveloka

Petinggi Traveloka memprediksi bisnis fintech-nya segera menjadi bisnis $1 miliar tahun ini

Kuartal pertama dan kedua tahun 2020 memang jadi masa sulit untuk industri OTA, tidak hanya pemain lokal, juga pemain internasional. Beberapa perusahaan memilih untuk merampingkan tim, ada juga yang akhirnya kolaps. Secara core business, Traveloka juga terlihat alami goncangan serupa; mereka miliki fitur yang cukup kaya, namun semua memiliki tujuan yang sama, mengakomodasi secara komprehensif kebutuhan perjalanan penggunanya.

Sebut saja Xperience, layanan tersebut dikembangkan agar orang dapat dengan mudah memesan berbagai acara/pertunjukan di tempat-tempat wisata; atau memesan paket aktivitas lain yang dapat ditemui di destinasi yang dituju. Traveloka juga sempat pimpin pendanaan seri B startup pengembang sistem manajemen acara asal Singapura, PouchNATION; lagi-lagi jika dikorelasikan maka tujuannya masih sama, (kalaupun terjadi integrasi) akan mendukung bisnis yang berkaitan dengan aktivitas pengguna (yang dilakukan secara langsung).

Di tengah pandemi ini, Traveloka dikabarkan sedang rampungkan fundraising. Sumber mengatakan, perusahaan hampir mendapatkan kesepakatan dana investasi US$100 juta setara 1,4 triliun Rupiah dari investor. Belum diketahui detail apakah ini bagian dari target 7 triliun Rupiah yang digalang sejak tahun lalu atau opsi down-round.

Inovasi berbasis fintech juga yang layak disorot dari Traveloka untuk beberapa waktu terakhir. Selain memelopori PayLater, mereka terus hadirkan produk-produk finansial baru, misalnya meluncurkan kartu cobranding bersama BRI. Perusahaan juga cukup optimis bisa menggaet gelar unicorn melalui unit bisnis finansialnya.

Awal tahun ini Traveloka dikabarkan telah mengakuisisi startup sistem pembayaran berbasis kode QR Dimo Pay Indonesia. Sumber terpercaya yang tak mau disebutkan namanya kepada DailySocial mengungkapkan, proses pembelian dilakukan melalui perusahaan cangkang (special purpose vehicle / SPV).

Application Information Will Show Up Here

Traveloka: Fundraising, Optimizing New Verticals, and Planning for IPO

Slowly but surely, Indonesia’s giants start to initiate exit strategy through go-public, including Traveloka. This is shared directly by its Co-Founder & CEO, Ferry Unardi in an interview with Bloomberg. He  said the realistic plan for IPO is to be accomplished in the next 2-3 years.

In order to achieve the goal, the company’s main homework is to maintain a positive financial flow. He also said the business is currently stable and facing the right track. They also have a clear direction to be profitable in the near future.

There’s a chance for dual listing

There has been a discussion about the go-public initiative with some parties, including IDX, Unardi said. However, the company might have to choose to make a listing on the other side of the digital world, in the US.

This has become a common move, like what happened to Alibaba, starting off in the US a few years back then, and in the Hong Kong exchange recently.

Previously in a separate occasion, Traveloka’s President Henry Hendrawan also mentioned the IPO issue. The company is likely to have a dual listing, in Indonesia and another country. The strategy to accelerate the realization is by optimizing digital financial services in the application ecosystem, in order to accelerate profit gain.

Aside from Traveloka, a similar initiative was made by other unicorns, such as Tokopedia and Gojek. Tokopedia is currently in the fundraising mode for 21 trillion Rupiah to prepare the company’s profitability entering the IPO season. Through various pits, the CEO, William Tanuwijaya has brought up the initiative to have pre-IPO first.

Analytical assumptions arose about digital startups flocked to plan for IPO, it is due to the overvaluation issue from other digital companies, like WeWork and Uber, resulting in a decrease of valuation (and investors’ trust) in a significant way. Moreover, there’s a projection of deceleration to the global economy in the next few years that could affect the current business model.

Continue with the fundraising

BRI and Traveloka partnership for PayLater Card / Traveloka
BRI and Traveloka partnership for PayLater Card / Traveloka

Similar to the other unicorns, Traveloka is said to grow with a conservative investment fund. As informed, the mechanism works as investors made an investment in return for stock, obligation, or cash – in another way is convertible notes – with merely lower risk, therefore, adopted by many startups.

The team is to accelerate growth by exploring new vertical that supports OTA business, such as lifestyle and financial technology. Some of the initiatives have started, such as the PayLater feature in partnership with Danamas, also Bank Rakyat Indonesia. – BRI is said to have a discussion regarding investment for Traveloka. In the wellness sector, they’ve optimized the Xperience feature to help their consumer’s recreational experience.

In order to accelerate, the company will continue to make fundraising. In fact, Unardi ensured that they are looking for investors with probability as strategic partners to support the new verticals. Rumor sparks in the mid-2018, that Traveloka has been looking for new funding up to 7 billion Rupiah.

Traveloka has been backed by some investors, including Expedia, JD.com, GIC, and Sequoia Capital.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Tengah melakukan fundraising untuk kebut pertumbuhan bisnis dan inovasi produk mempersiapkan profitabilitas untuk IPO.

Traveloka: Penggalangan Dana, Optimasi Vertikal Baru, hingga Rencana IPO

Pelan tapi pasti raksasa digital Indonesia mulai menyusun strategi exit melalui penawaran publik, tak terkecuali Traveloka. Hal ini disampaikan langsung oleh Co-Founder & CEO Ferry Unardi dalam sebuah wawancara bersama Bloomberg. Ia mengatakan rencana realistis IPO akan dilakukan sekitar 2-3 tahun mendatang.

Untuk mencapai hal itu, PR utama perusahaan adalah memastikan arus keuangan perusahaan positif. Ia pun menyampaikan bahwa saat ini kondisi bisnisnya masih stabil dan dalam lajur pertumbuhan yang sesuai. Turut ditegaskan mereka sudah memiliki arah yang jelas untuk menuai profit dalam waktu dekat.

Kemungkinan IPO di dua tempat

Sudah ada perbincangan mengenai rencana go-public dengan beberapa pihak, termasuk IDX, demikian disampaikan Unardi. Namun ada kemungkinan perusahaan akan terlebih dulu memilih listing di tempat perusahaan digital dunia lainnya berada, di Amerika Serikat.

Ini jadi praktik yang lumrah, seperti yang dilakukan Alibaba, mengawali di Amerika Serikat beberapa tahun lalu, dilanjutkan di bursa Hong Kong beberapa hari lalu.

Sebelumnya dalam kesempatan terpisah President Traveloka Henry Hendrawan juga menyampaikan soal IPO. Kemungkinan perusahaan akan melakukan dual listing, di Indonesia dan di negara lain. Strategi yang dilakukan untuk mempercepat realisasinya dengan mengoptimalkan layanan keuangan digital di ekosistem aplikasi, untuk mengakselerasi penciptaan profit.

Tidak hanya Traveloka, rencana serupa juga tengah digalakkan oleh unicorn lain, misalnya Tokopedia dan Gojek. Tokopedia sendiri tengah galang pendanaan baru hingga 21 triliun Rupiah untuk mempersiapkan profitabilitas perusahaan menjelang IPO. Dalam berbagai kesempatan CEO William Tanuwijaya sudah menyinggung keinginan perusahaan melakukan pra-IPO terlebih dulu.

Banyak analisis yang beredar mengenai startup digital yang berbondong menginisiasi IPO, salah satunya ditengarai isu overvaluation dari perusahaan digital lain, seperti WeWork dan Uber, yang justru menurunkan nilai (dan kepercayaan investor) secara signifikan. Terlebih ada proyeksi perlambatan ekonomi global dalam beberapa waktu mendatang yang bisa berdampak pada model bisnis yang sekarang dijalankan.

Masih terus melakukan fundraising

Traveloka BRI
Peresmian kerja sama BRI dan Traveloka untuk PayLater Card / Traveloka

Sama seperti unicron lokal lainnya, disampaikan saat ini Traveloka masih terus melaju dengan conservative invesment fund.  Sebagai informasi, dalam mekanisme tersebut investor memberikan pendanaan dengan imbal balik dapat berupa saham, obligasi, atau uang tunai – bentukan yang lebih riil salah satunya convertible notes – ini cenderung minim risiko, sehingga banyak diadopsi usaha rintisan.

Pihaknya masih akan terus mengejar pertumbuhan dengan mengeksplorasi vertikal baru yang mendukung bisnis OTA, yakni gaya hidup dan teknologi finansial. Beberapa inisiatif sudah digulirkan, termasuk fitur PayLater bekerja sama dengan Danamas sekaligus Bank Rakyat Indonesia – BRI dikabarkan tengah dalam tahap penjajakan untuk turut andil jadi investor Traveloka. Untuk gaya hidup mereka juga sudah mulai optimalkan Xperience untuk mendukung kegiatan rekreasi penggunanya.

Genjot pertumbuhan, perusahaan masih akan terus melakukan penggalangan dana. Akan tetapi Unardi menegaskan, bahwa mereka tengah mencari investor yang sekaligus dapat dijadikan rekanan strategis untuk mengembangkan dua vertikal baru di atas. Pertengahan tahun lalu beredar kabar, Traveloka tengah cari dana hingga 7 triliun Rupiah.

Traveloka telah didukung oleh sejumlah investor, termasuk Expedia, JD.com, GIC, hingga Sequoia Capital.

Application Information Will Show Up Here
One of the leading product of PouchNATION, an NFC-based bracelet for access and payment at events / PouchNATION

Traveloka Leads Series B Funding for PouchNATION , a Singapore-Based Digitization Platform

PouchNATION today (6/26) announced the series B funding led by Traveloka with undisclosed value. SPH Ventures also involved in this round. The Singapore-based startup is developing digitization platform for various event, the leading product is NFC-based innovation for access.

“We’re very impressed with PouchNATION achievement in disrupting the entertainment industry. And we are proud to support the team to develop their products, especially to have synergy with Traveloka’s main business, as to provide end-to-end solutions related to travel and lifestyle,” Traveloka Xperience’s VP of Revenue & Growth, Sylvia Gunawan.

She also said that this investment is a part of company’s strategy to tighten its position as the discovery platform. Recently, Traveloka has been strongly introducing Xperience, a new channel allowing users to discover various events in the cities and countries. Including to sell the tickets online.

“The company demand business growth, from just providing events and venues to an entertainment platform that connects dozens of people in Asia with e-commerce, brands, and other players searching for visibility and exposure to their target market,” PouchNATION’s CEO, Ilya Kravtsov said.

In its debut in 2014, PouchNATION was developing an NFC-based bracelet that allows visitors to make cashless transactions. Along the route, they evolve into an all-in-one platform for event organizing through some products, such as PunchEvent, PunchVenue, and to be introduced PouchDigital; consist of a registration system, ticketing, security control, brand activation, data collecting and management, etc.

“We are very excited to launch a new vertical for new client segments which currently using the traditional system to manage places and events. By digitizing and collecting more consumer data, our mission is to create a very new user acquisition channel in the region,” PouchNATION’s COO, David Rapaport said.

Currently, PouchNATION system has been handling various events worth $5 million monthly transactions on average. The product distribution has reached Singapore, the Philippines, Indonesia, Malaysia, Vietnam, and Thailand market. In Indonesia, they’re operating under PT Easy Touch Group based in Jakarta.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Pendanaan PouchNation oleh Traveloka

Traveloka Pimpin Pendanaan Seri B PouchNATION, Platform Digitalisasi Acara Asal Singapura

PouchNATION hari ini (26/6) mengumumkan perolehan pendanaan seri B yang dipimpin oleh Traveloka dengan nilai yang tidak disebutkan. SPH Ventures turut terlibat dalam pendanaan ini. Produk yang dikembangkan oleh startup berbasis di Singapura tersebut adalah platform digitalisasi untuk berbagai keperluan event, yang paling menonjol ialah inovasi berbasis NFC untuk akses ke sebuah acara.

“Kami terkesan dengan kemajuan yang telah PouchNATION capai dalam mendisrupsi industri hiburan. Dan kami bangga mendukung tim mengembangkan produk mereka, terlebih untuk memanfaatkan sinergi dengan bisnis utama Traveloka, yakni memberikan solusi end-to-end terkait kebutuhan perjalanan dan gaya hidup,” ujar VP of Revenue & Growth Traveloka Xperience, Sylvia Gunawan.

Sylvia juga memaparkan, bahwa investasi ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat posisinya sebagai platform discovery. Beberapa waktu lalu Traveloka giat memperkenalkan Xperience, sebuah kanal baru yang memungkinkan pengguna menemukan berbagai acara dan hiburan di berbagai kota dan negara. Termasuk menjual tiket aksesnya secara online.

“Perusahaan berencana meningkatkan bisnis, dari hanya sebagai penyedia layanan untuk acara dan tempat, menjadi platform hiburan yang menghubungkan ratusan ribu pengunjung di seluruh Asia dengan e-commerce, brand, dan pemain lain yang ingin mendapatkan visibilitas dan eksposur ke target pelanggan mereka,” ujar CEO PouchNATION Ilya Kravtsov.

Pada awal berdiri di tahun 2014, PouchNATION mengembangkan gelang dengan sensor NFC yang memungkinkan pengunjung acara melakukan pembayaran tanpa uang tunai. Seiring perkembangannya, mereka berevolusi menjadi platform menyeluruh untuk penyelenggaraan acara melalui lini produk PunchEvent, PunchVenue dan segera hadir PouchDigital; meliputi penyedia sistem pendaftaran, tiket, kontrol akses keamanan, brand activation, pengumpulan dan pengelolaan data dll.

“Kami sangat bersemangat meluncurkan vertikal baru untuk membuka segmen klien baru yang saat ini masih menggunakan metode tradisional dalam mengelola tempat dan acara. Dengan digitalisasi dan mengumpulkan lebih banyak data konsumen, kami memiliki misi untuk menciptakan saluran akuisisi pengguna yang sangat baru di kawasan ini,” sambung COO PouchNATION David Rapaport.

Saat ini sistem PouchNATION menangani rata-rata $5 juta nilai transaksi bulanan dari beragam jenis acara. Persebaran produknya sudah meliputi pasar Singapura, Filipina, Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Thailand. Di Indonesia, mereka bernaung di bawah PT Easy Touch Group yang berbasis di Jakarta.

Traveloka Launches Xperience, A Feature Providing Curated Travel Products and Activities

Being known as Activities and Recreation feature, Traveloka has currently launched its latest feature as the sub-brand called Xperience. The complete experience to explore and book various holiday activities and lifestyle. Starts from tickets for shows, tour, playground, beauty, cinema, karaoke, and sports.

The feature was introduced in early 2019. As an effort to expand coverage for products and services in lifestyle integrated into one application.

Traveloka’s Head of Experience Product Marketing, Terry Santoso said, Traveloka Xperience is presented with coral tone and unique interface for loyal customers. In addition to the specific search, Traveloka Xperience can also use the “Nearby” feature in Traveloka’s map that is integrated with Google Maps.

“We are now having 15 thousand products with 10 subcategories specifically made and curated by our team. In order to provide simple and various options for customers,” he added.

Regarding a spin-off from Traveloka’s ecosystem, Santoso said there will be no such thing. Currently, Traveloka has bee downloaded over 40 million with 35 million active users per month, available in 7 countries. Australia becomes the latest one to be a part of Traveloka since February 2019.

“Not only Indonesia, the focus includes providing specific products and services in our Southeast Asia business. In helping businessmen to promote to other countries, also to acquire more locals to access information and services they offered,” he said.

Supported by technology and customer service

xperience

Traveloka is currently developing QR Code feature for the new sub-brand to access events and attractions. For faster transaction, they claimed to provide a 5-second payment process, until the customer receives notification and success payment email.

“In the near future, we’ll develop faster technology, also useful for customers and business players. Not only to help then promote but also join the Xperience, we can help them expand,” Santoso said.

Traveloka Xperience is now focusing on products and services targeting customers (B2C). Regarding business products targeting B2B such as MICE (meeting, incentives, conferencing, exhibitions), he mentioned no plans for such market.

Using the current data analytics, Xperience also has a relevant recommendation for business players, also help them to prepare attractive products or travel packages for customers.

“Thus, we want to be the end-to-end platform for customers or travelers looking for a suitable holiday recommendation, information, and accommodation,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Traveloka Resmikan Fitur Xperience, Hadirkan Produk Wisata dan Aktivitas Hiburan Terkurasi

Setelah sebelumnya dikenal dengan fitur Aktivitas dan Rekreasi, kini Traveloka meresmikan fitur terbaru yang diklaim merupakan sub brand dari Traveloka yaitu Xperience. Fitur lengkap yang mencakup layanan pencarian dan pemesanan beragam kategori aktivitas liburan dan gaya hidup. Mulai dari tiket pertunjukan, tur, taman bermain anak, kecantikan, bioskop, karaoke hingga kelas olahraga.

Fitur tersebut mulai diperkenalkan oleh Traveloka sejak awal tahun 2019. Sebagai upaya Traveloka melebarkan sayapnya dengan melengkapi produk dan layanan untuk kebutuhan hiburan dan gaya hidup yang terintegrasi dalam satu aplikasi.

Head of Experience Product Marketing Traveloka Terry Santoso mengungkapkan, Traveloka Xperience hadir dengan warna coral cerah dan tampilan berbeda untuk pengguna setia. Selain fitur pencarian khusus, Traveloka Xperience yang tersedia di aplikasi Traveloka, juga bisa dimanfaatkan dengan menempatkan posisi “Nearby” dalam peta Traveloka yang sudah terintegrasi dengan Google Maps.

“Saat ini kita memiliki sekitar 15 ribu produk dan 10 sub kategori yang dibuat secara khusus dan dikurasi dengan ketat oleh tim Traveloka. Demi memberikan kemudahan dan pilihan yang beragam untuk pengguna,” kata Terry.

Disinggung apakah pada akhirnya fitur Xperience ini akan melakukan spin off dan keluar dari ekosistem di dalam aplikasi Traveloka, Terry menegaskan tidak akan terjadi. Aplikasi Traveloka sendiri saat ini sudah diunduh lebih dari 40 juta kali dengan 35 juta pengguna aktif setiap bulannya dan telah tersedia di 7 negara. Australia menjadi negara terbaru yang kini sudah menjadi bagian dari Traveloka sejak bulan Febuari 2019.

“Fokus kita selain Indonesia tentunya ingin memberikan layanan dan produk secara khusus kepada pengguna di Asia Tenggara. Bukan hanya membantu pemilik usaha mempromosikan kepada negara lain, namun juga bisa mengakuisisi lebih banyak pengguna lokal untuk mengakses informasi hingga layanan yang mereka berikan,” kata terry.

Didukung teknologi dan layanan pelanggan

Salah satu fitur yang saat ini tengah dikembangkan oleh Traveloka Xperience adalah penggunaan QR Code untuk akses masuk ke tempat hiburan. Dengan cara ini diharapkan, pengguna Traveloka Xperience bisa lebih mudah masuk dengan akses yang cepat memanfaatkan smartphone.

Traveloka juga menyediakan akses masuk yang cepat, bekerja sama dengan beberapa tempat hiburan. Untuk mempercepat proses transaksi, Traveloka mengklaim proses pembayaran bisa dilakukan secara cepat hanya dalam waktu 5 detik saja, hingga email notifikasi dan bukti pembayaran diterima oleh pengguna.

“Ke depannya kita juga akan menghadirkan teknologi yang lebih cepat dan tentunya berguna untuk pengguna juga pemilik bisnis. Bukan hanya membantu pemilik usaha mempromosikan, tapi jika bergabung dengan Xperience, kami bisa membantu mereka meningkatkan usaha,” kata terry.

Saat ini Traveloka Xperience fokus kepada layanan dan produk yang menyasar konsumen (B2C). Terkait dengan produk bisnis yang menyasar B2B seperti MICE (meetings, incentives, conferencing, exhibitions), Terry menyebutkan belum berencana untuk menyasar segmen tersebut.

Memanfaatkan data analytics yang terkumpul, Xperience juga bisa memberikan rekomendasi yang relevan kepada pemilik usaha, sekaligus membantu mereka menyiapkan produk atau paket wisata yang menarik dan dibutuhkan oleh pengguna.

“Pada akhirnya kita ingin menjadi platform end-to-end bagi pengguna atau traveler yang mencari rekomendasi, informasi dan akomodasi wisata yang menarik sesuai dengan kebutuhan,” kata Terry.

Application Information Will Show Up Here