Email bukan barang baru, semua orang yang menggunakan smartphone rasanya sudah punya email atau minimal pernah punya walaupun lupa sandinya. Email dibutuhkan untuk banyak hal, misalnya untuk membuat akun media sosial, membuat layanan online hingga keperluan pekerjaan.
Yang ditunggu-tunggu oleh pengguna loyal Flickr akhirnya datang juga. Flickr belum lama ini mengumumkan perubahan kebijakan terkait layanan premiumnya, Flickr Pro, tujuh bulan setelah diakuisisi oleh SmugMug.
Flickr Pro bukan sebatas menawarkan akses bebas iklan maupun kapasitas penyimpanan yang tidak terbatas saja. Versi barunya juga mencakup resolusi yang lebih besar untuk foto yang ditampilkan; hingga 5K, baik di komputer maupun di smartphone.
Statistik terkait foto-foto yang sedang ngetren turut disajikan, demikian pula koleksi foto pengguna yang paling populer selama ini. Untuk video, batas durasi maksimumnya ditambah dari 3 menit menjadi 10 menit.
Terakhir, dengan berlangganan Flickr Pro seharga $50 per tahun, konsumen juga bisa mendapatkan penawaran menarik dari sejumlah mitra SmugMug. Utamanya diskon tarif berlangganan Adobe Creative Cloud, diskon perlengkapan dan aksesori buatan Peak Design, dan masih banyak lagi.
Sayangnya, upgrade terhadap Flickr Pro ini juga berarti downgrade untuk layanan gratisan Flickr. Kalau sebelumnya pengguna diberi fasilitas penyimpanan sebesar 1 TB, batasannya sekarang menjadi 1.000 foto atau video, tidak peduli berapa size masing-masing.
Bagi pengguna yang sudah terlanjur memiliki lebih dari 1.000 foto dan tidak tertarik upgrade ke Flickr Pro, mereka diberi waktu sampai 8 Januari 2019 untuk mengunggah foto-foto kelebihannya. Pasca tenggat waktu tersebut, pengguna Flickr gratisan tak bisa lagi mengunggah foto melebihi batas.
Perubahan ini pada dasarnya membuktikan komitmen SmugMug untuk melayani pelanggan berbayar secara lebih baik ketimbang ketika Flickr masih beroperasi di bawah Yahoo. Bicara soal Yahoo, mulai Januari tahun depan, semua pengguna tak lagi membutuhkan akun Yahoo untuk login ke Flickr.
Setelah mematikan Yahoo Messenger pada bulan Juli lalu, Yahoo kembali ke medan perang ranah perpesanan dengan meluncurkan aplikasi baru bernama Yahoo Together. Tersedia untuk perangkat iOS dan Apple, aplikasi baru ini dirancang untuk memudahkan komunikasi grup yang punya kegemaran serupa. Fitur built-in organisasi dan alat tambahan pintar lainnya membuat pengguna makin mudah mengelompokkan percakapan ke dalam topik yang berbeda.
Di Yahoo Together, pengguna dapat membuat grup dalam jenis yang bermacam-macam, seperti keluarga, teman, klub buku, dan lain sebagainya. Setiap grup mempunyai kanal percakapan yang dipisahkan berdasarkan topik. Menurut Yahoo, aplikasi ini dirancang untuk memudahkan pengguna untuk terhubung dan berkomunikasi dengan orang-orang dengan ketertarikan yang sama.
Dari sisi konsep, Yahoo Together hampir mirip dengan Slack, pengguna dapat berbagi foto, video dan berkas lainnya. Semua berkas nantinya akan diunggah dan dibagikan ke wadah khusus yang bisa diakses oleh semura orang yang tergabung dalam grup tersebut. Untuk memudahkan pencarian berkas dan percakapan, Yahoo sesumbar sudah membenamkan fitur pencarian yang powerful.
Bahkan Yahoo Together juga menawarkan fitur percakapan pribadi atau Secret Topic yang bisa dipakai misalnya untuk merencanakan kejutan ulang tahun untuk anggota grup. Lainnya, aplikasi mempunyai beberapa alat pelengkap seperti pengingat, emoji, selfie, reaksi yang bisa dikostum dan juga pengingat massal guna memastikan semua orang membaca pesan yang dikirimkan.
Sebelum ini, Yahoo Together sejatinya punya nama lain, yaitu Squirrel yang beberapa saat lalu diberitakan masih berlabel beta untuk digodok secara intens. Kini, Squirrel alias Yahoo Together sudah tersedia di App Store dan Play Store tanpa harus menggunakan undangan.
Belum kelihatan akan seberapa hangat sambutan publik terhadap kehadiran Yahoo Together. Dan ini bukan percobaan yang pertama. Sebelumnya mereka juga sudah meluncurkan aplikasi bernama Tanda yang ditutup hanya beberapa bulan setelah dirilis. Tampaknya, kabar mengenai bobolnya miliaran akun Yahoo lima tahun silam masih menghantui mantan pengguna Yahoo.
Yahoo ikut bergabung ke dalam pesta aplikasi pesan instan dengan meluncurkan aplikasi percakapan grup baru bernama Squirrel. Diluncurkan untuk pengguna Android dan iOS, Squirrel saat ini sudah nampang di Play Store dan juga App Store, meskipun hanya bisa digunakan oleh pengguna yang memperoleh undangan. Hanya pengguna yang sudah memakai aplikasi yang bisa mengundang pengguna lain. Alternatifnya, Anda bisa meminta teman yang sudah memakai Squirrel untuk mengundang Anda.
Yahoo berjuang sangat keras untuk tetap bertahan di industri internet. Namun platform Android yang kian populer menjadi peluang baru bagi Yahoo untuk kembali mencuri perhatian dunia. Squirrel tampaknya menjadi barometer untuk mengukur seberapa manis industri piranti lunak mobile Android. Jika Squirrel sukses, bukan tak mungkin Yahoo akan kembali melahirkan aplikasi-aplikasi baru lainnya.
Kembali ke Squirrel. Jadi, ini adalah aplikasi chat yang dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan kelompok, komunitas, atau orang-orang dengan ketertarikan yang sama.
Berdasarkan screnshot yang diunggah ke Play Store dan App Store, Squirrel tampak menawarkan antarmuka yang segar dan hangat, cocok untuk orang dengan berbagai latar belakang. Pengguna bisa membuat beberapa chat room untuk topik atau komunitas yang berbeda. Untuk keamanan, Squirrel juga menawarkan fitur Secret Room untuk percakapan yang bersifat rahasia. Selain itu, Squirrel juga menerapkan skema undangan untuk menambahkan kontak, sehingga pengguna tidak harus berbagi informasi kontak dengan Yahoo yang memang selama ini dikenal punya reputasi buruk soal keamanan data.
Dalam berbincang dengan grup, pengguna juga bisa mengirimkan berbagai jenis dokumen dan berkas, seperti foto, video, dokumen dan tautan. Saat mengobrol, pengguna juga bisa membuat reaksi lucu menggunakan fitur one-tap reaction.
Menurut saya, Squirrel punya konsep yang cukup menarik meskipun kans-nya untuk berkembang akan tergantung pada kesiapan Yahoo sendiri. Kesiapan untuk bertarung habis-habisan. Pasalnya, terjun ke relung yang sudah dihuni oleh banyak pemain tak bisa dilakukan setengah-setengah. Butuh totalitas dan determinasi tinggi. Salah satu kekuatan Yahoo terletak pada brand awareness-nya yang sudah kadung kuat. Mungkin Yahoo bisa belajar kepada Nokia yang sukses menjalani reinkarnasi bersama HMD Global.
Di titik ini, sebagian besar dari kita mungkin sudah lupa dengan eksistensi Flickr. Penyebabnya sedikit banyak adalah pihak yang mengelolanya. Seperti yang kita tahu, Flickr yang didirikan di tahun 2004 sempat diakuisisi oleh Yahoo pada tahun 2005, sebelum akhirnya berpindah tangan lagi ke Verizon, yang mengakuisisi Yahoo di tahun 2017.
Baik Yahoo dan Verizon sama-sama merupakan korporasi besar, dan bisa dibilang bukan tipe yang bisa memahami permintaan komunitas fotografi dengan baik. Contohnya, saat mengumumkan penghapusan paket Flickr Pro, Marissa Mayer yang menjabat sebagai CEO Yahoo saat itu beralasan istilah fotografer profesional sudah tak lagi relevan. Sontak banyak yang merasa tersinggung, dan Marissa pun pada akhirnya minta maaf.
Kabar baiknya, Flickr tidak harus selamanya bernasib seperti itu. Mereka baru saja diakuisisi oleh SmugMug. Bagi yang tidak tahu, SmugMug merupakan penyedia layanan photo sharing yang usianya bahkan lebih tua lagi daripada Flickr, dan mereka bisa bertahan selama ini berkat model bisnis subscription-based yang ‘sehat’.
Nilai akuisisinya tidak diberitakan, tapi yang pasti Flickr dan SmugMug bakal tetap beroperasi sendiri-sendiri. Sejauh ini SmugMug belum mengungkapkan rencana mendetailnya mengenai masa depan Flickr, akan tetapi konsumen loyal Flickr setidaknya bisa sedikit lega melihat SmugMug sebagai pemilik barunya, yang track record-nya sudah terbukti bagus di industri fotografi.
Nasib Flickr ini kurang lebih sama seperti salah satu rivalnya, 500px, yang diakuisisi oleh Visual China Group (VCG) sekitar dua bulan lalu. Perbedaannya, VCG merupakan agensi besar yang kerap disebut sebagai “Getty Images-nya Tiongkok”, sedangkan SmugMug mempersilakan pengguna layanannya untuk menjual karya-karyanya langsung ke konsumen tanpa tarif perantara.
Dengan koleksi miliaran foto, sudah sewajarnya apabila Flickr terus berupaya menyediakan cara baru untuk mempermudah proses pencarian gambar di situsnya. Selama ini, kita sudah diberi sejumlah tool seperti filter warna atau style guna melakukan pencarian yang lebih spesifik. Sekarang, giliran artificial intelligence (AI) yang berperan.
Flickr baru-baru ini memperkenalkan sebuah fitur bernama Similarity Search. Fitur ini pada dasarnya memungkinkan pengguna untuk mencari gambar yang mirip secara visual dengan suatu gambar yang ditunjuknya, entah itu seekor kucing dari spesies tertentu atau malah sebuah mobil klasik dari tahun tertentu.
Menariknya, pengguna tidak perlu menambahkan kata kunci atau filter khusus untuk melakukan pencarian semacam ini. Dari hasil pencarian, cukup arahkan kursor mouse ke salah satu gambar, lalu klik menu “…” yang muncul di atas kanan dan pilih opsi “Search for similar photos”. Setelahnya, biarkan AI yang bekerja.
Sistem yang dirancang Flickr akan menganalisa gambar tersebut sebelum menyajikan deretan gambar lain yang serupa. Teknologi yang sama sebenarnya sudah Flickr terapkan sejak lama untuk menentukan apakah sebuah gambar tergolong NSFW (not safe for work), alias berbau porno.
Pada akhirnya fitur ini dimaksudkan supaya pengguna tidak perlu men-scroll halaman demi halaman guna menemukan gambar yang diinginkan. Similarity Search saat ini sudah bisa dinikmati di web, sayang tidak ada informasi apakah fitur ini juga tersedia di aplikasi mobile Flickr.
Meski proses transaksi dengan Verizon berjalan alot menyusul bobolnya akun jutaan penggunanya, tak lantas membuat produktivitas Yahoo terhenti. Buktinya, di tengah kesibukan memperbaiki kebocoran dan menegosiasikan kesepakatan tersebut, Yahoo masih sempat menghadirkan bot pesan singkat bernama Captain yang dideskripsikan sebagai robot asisten yang membantu mengatur daftar tugas dan pengingat melalui pesan singkat.
Jadi dengan bot ini pengguna dapat mengingatkan diri sendiri atau anggota keluarga perihal tugas atau pekerjaan yang harus diselesaikan di hari itu. Pengguna yang mempunyai masalah dengan ingatan, atau sedang disibukkan dengan pekerjaan yang memakan waktu, Captain bisa jadi asisten pengingat yang sangat membantu.
Selain pengingat, Yahoo juga memberikan dukungan daftar apapun yang dapat ditambahkan setiap saat. Fitur ini memungkinkan pengguna dan rekan untuk menyimpan daftar belanjaan, resep, jadwal piket dan lain-lain hanya dengan mengirimkan pesan singkat ke bot.
Untuk menggunakan Captain, pengguna tidak diharuskan mengunduh aplikasi apapun. Melainkan cukup dengan mengirimkan pesan singkat “Hi” ke nomor 773-786. Captain kemudian akan langsung memberikan respon dengan intruksi yang sudah terprogram. Layanan pintar ini diberikan secara cuma-cuma alias gratis yang sayangnya terbatas untuk kawasan Amerika Serikat. Pengguna hanya dibebani biaya pengiriman pesan singkat selama menghubungi bot.
Bulan Juli lalu, Verizon mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi bisnis internet Yahoo senilai $4,8 miliar. Dijelaskan pada saat itu bahwa Verizon akan meninggalkan aset lain Yahoo yang berupa saham atas raksasa internet asal Tiongkok, Alibaba. Jadi sebenarnya bagaimana nasib Yahoo sekarang?
Well, sisa aset dari Yahoo tersebut akan berganti identitas menjadi Altaba Inc. Namanya merupakan gabungan antara “alternate” dan “Alibaba”, seperti yang dilaporkan oleh Wall Street Journal, dan perannya tidak lain dari sebatas perusahaan investasi, atau yang biasa dikenal dengan istilah holding company.
Altaba nantinya tidak akan ada hubungannya dengan beragam layanan internet Yahoo yang kini sudah dipegang Verizon, yang juga berencana untuk melanjutkan bisnisnya. Bisa dikatakan Verizon secara tidak langsung memecah Yahoo menjadi dua perusahaan yang berbeda dengan akuisisinya ini.
Bagaimana dengan nasib sang CEO cantik, Marissa Mayer? Beliau akan turun jabatan, demikian pula dengan lima petinggi Yahoo lainnya. Kemungkinan besar Mayer akan ditawari posisi baru di Yahoo oleh Verizon, tapi tidak ada yang bisa menjamin di titik ini.
Kendati demikian, semua ini hanya akan terjadi jika deal antara Verizon dan Yahoo benar-benar diselesaikan. Mengingat sejak pengumuman akuisisi tersebut Yahoo sempat dua kali menjadi korban peretasan besar-besaran, wajar saja apabila nantinya Verizon memutuskan untuk melakukan negosiasi ulang atau malah mengurungkan niat akuisisinya.
Perjalanan Yahoo dari masa ke masa
Yahoo didirikan pada tahun 1994 oleh sepasang mahasiswa pascasarjana asal Stanford University, Jerry Yang dan David Filo. Yahoo pada saat itu baru berupa situs sederhana bernama “Jerry and David’s guide to the World Wide Web”, dan hanya berisikan daftar situs-situs lain yang diorganisasikan berdasarkan hirarki.
Barulah di awal tahun 1995, situs tersebut berganti nama menjadi Yahoo, yang juga merupakan akronim dari “Yet Another Hierarchically Organized Oracle”. Tahun 1998, Yahoo menjadi salah satu situs yang paling sering diakses sekaligus mesin pencari andalan, sebelum akhirnya Google merebut takhta tersebut beberapa tahun berikutnya.
Persaingan dengan Google membuat Yahoo sempat kesulitan di tahun 2008 dan memutuskan untuk memecat sejumlah karyawannya. Pada bulan Februari 2008, Microsoft sempat menawar untuk mengakuisisi Yahoo senilai $44,6 miliar – hampir 10 kali lipat nilai akuisisi Verizon sekarang – tapi ditolak mentah-mentah.
Dari situ Yahoo beberapa kali mengganti CEO-nya. Founder Jerry Yang yang menjabat sebagai CEO digantikan oleh Carol Bartz di tahun 2009. Awal tahun 2012, posisinya dialihkan ke Scott Thompson. Di bawah Scott Thompson, Yahoo memecat sekitar 2.000 karyawan dengan tujuan untuk menghemat dana sebesar $375 juta.
Thompson sendiri tidak bertahan lama, hanya 130 hari sejak ditunjuk sebagai CEO Yahoo. Di bulan Juli 2012, posisinya digantikan oleh Marissa Mayer, mantan engineer Google berparas cantik yang kita kenal sekarang. Di bawah kepemimpinan Mayer, Yahoo sempat melakukan salah satu akuisisi terbesarnya atas Tumblr senilai $1,1 miliar pada tahun 2013.
Hingga akhirnya kita tiba di titik yang belum jelas seperti sekarang ini, dimana semua perubahan yang dibeberkan di atas akan batal seandainya Verizon melakukan negosiasi ulang atau batal mengakuisisi Yahoo. 23 tahun Yahoo mengabdi pada perkembangan industri internet, semoga kiprahnya terus berlanjut meski telah berpindah tangan ke Verizon.
Yahoo bukan cuma tempat untuk mencari berita, mengirim email atau mengetahui prakiraan cuaca. Saat sedang kebingungan dengan permasalahan terkait ponsel, komputer, televisi dan lain sebagainya, Yahoo juga menyediakan tempat untuk bertanya. Yap, di mana lagi kalau bukan Yahoo Answers.
Dalam rangka meningkatkan dukungan ke pengguna setianya, Yahoo resmi meluncurkan aplikasi mandiri untuk Yahoo Answer yang tersedia bagi pengguna iOS. Diuji dengan nama Yahoo Hive, kini Yahoo Answer Now tiba dengan sejumlah fitur yang diadopsi dari platform desktop dengan sejumlah penyesuaian.
Dengan aplikasi Yahoo Answer Now, pengguna dapat menemukan jawaban yang tidak mereka jumpai di versi web. Dan saat ini, aplikasi baru bisa digunakan oleh pengguna yang mendapatkan kode undangan. Untuk memperoleh undangan, Anda cukup mengirimkan permintaan ke pengembang melalui email yan-invites@yahoo-inc.com.
Aplikasi Yahoo Answer Now memungkinkan pengguna untuk mencari pertanyaan yang sekiranya sama dengan permasalahan yang mereka hadapi, atau menjawab pertanyaan pengguna lain, mengedit pertanyaan dan jawaban disertai panel profil. Beberapa fitur lain yang disediakan termasuk panel untuk mengunggah foto profil, emoji dan form pencarian untuk disisipkan di dalam pertanyaan.
Peluncuran aplikasi Yahoo Answer ke platformmobile tampaknya merupakan salah satu langkah lanjutan atas inisiatif CEO Marissa Mayer yang menjadikan platform itu sebagai salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan perusahaan. Di saat yang bersamaan terus berupaya meningkatkan adopsi konten-konten video, media sosial dan periklanan native. Meskipun pada akhirnya strategi itu tak mampu menyelamatkan Yahoo dari keterpurukan.
Klimaksnya terjadi ketika petinggi sepakat untuk melepas sejumlah bisnis utamanya ke Verizon. Sialnya, Verizon dikabarkan meminta potongan $1 miliar menyusul bocornya data 500 juta pengguna Yahoo yang terjadi sebelum kesepakatan akuisisi dicapai.
Mengikuti tren chatbot dan artificial intelligence, Yahoo belum lama ini merilis aplikasi baru untuk Android dan iOS bernama Yahoo Bots. Sesuai namanya, Yahoo Bots menawarkan kemudahan akses ke beragam chatbot yang Yahoo kembangkan.
Sebelum ini, Yahoo sudah lebih dulu merilis chatbot-nya di dua platform yakni Facebook Messenger dan Kik. Melalui Yahoo Bots, Yahoo berharap bisa menjangkau lebih banyak pengguna. Lebih lanjut, aplikasi ini diyakini dapat memberikan mereka kesempatan untuk mengeksplorasi pengaplikasian lain chatbot dalam aktivitas sehari-hari.
Ada lima jenis chatbot yang bisa dijumpai: News, Weather, Finance, Monkey Pets dan Blitz. Pengguna pada dasarnya bisa menanyakan soal berita-berita terkini, ramalan cuaca maupun bursa saham seperti berbincang-bincang dengan temannya sendiri.
Monkey Pets dan Blitz di sisi lain difokuskan untuk keperluan hiburan. Monkey Pets adalah monyet virtual yang bisa diberi makan emoji makanan, sedangkan Blitz adalah chatbot Yahoo yang paling baru, berfokus menjadi asisten Anda dalam mengikuti permainan fantasy football.
Yahoo mengaku sudah punya wacana untuk menyediakan cara supaya developer pihak ketiga bisa mengembangkan chatbot-nya sendiri di Yahoo Bots. Lebih lanjut, tidak menutup kemungkinan apabila chatbot–chatbot ini nantinya diintegrasikan ke aplikasi Yahoo Messenger.
Untuk sekarang, Yahoo Bots bisa diunduh dari Google Play dan App Store secara cuma-cuma, tapi sepertinya baru di beberapa kawasan saja dan belum untuk pasar Indonesia.