Tag Archives: Yann Schuermans

Fokus Baskit Setelah Raih Pendanaan Awal 49 Miliar Rupiah

Baskit, startup yang menyediakan solusi digitalisasi untuk perusahaan rantai pasok di Indonesia mengumumkan pendanaan awal senilai $3,3 juta atau lebih dari Rp49,4 miliar. Putaran ini melibatkan investor regional dan lokal seperti Betatron Venture Group, Forge Ventures, Investible, 1982 Ventures, DS/X Ventures, Orvel Ventures, Michael Sampoerna, serta beberapa angel investor.

Putaran ini dibukukan tiga bulan setelah Baskit mengumumkan pendanaan pra-awal sebesar Rp23 miliar. Rencananya, dana segar akan digunakan untuk mempercepat ekspansi lini bisnis, memperkaya layanan teknologi, dan memaksimalkan sumber daya untuk menjalin kontrak kerja sama dengan berbagai pemegang brand dan produsen.

Di era new normal ini, ada kondisi tingkat kesadaran akan teknologi tinggi, namun aksesnya terbatas, margin menipis dan bertambahnya beban operasional akibat inflasi, dan penurunan penjualan akibat melemahnya sektor tertentu.

Baskit hadir pada saat yang tepat untuk membantu para pelaku usaha melalui fase yang cukup menantang ini. Perusahaan meyakini bahwa akses finansial dan perdagangan digital baru hanya akan berkembang jika ada infrastruktur yang kuat dibaliknya.

Dalam wawancara terpisah bersama DailySocial.id, Co-Founder & CEO Baskit Yann Schuerman mengaku bahwa sebelum memulai bisnis ini, para founder memiliki latar belakang distribusi, baik itu teknologi distribusi atau terkait ritel. “Saya sendiri menghabiskan setengah dekade di industri produk konsumen, begitu pula generasi di atas saya. Industri rantai pasok mengalir dalam DNA saya,” ujarnya.

Co-Founder lainnya Yoonjung Yi, yang juga adalah istri dari Yann, memiliki keahlian yang mendalam dalam industri produk konsumen. Mereka bertemu ketika bekerja di perusahaan ritel yang sama. Setelah bertahun-tahun mempelajari pasar di Asia, mereka mendapat kesempatan pindah ke Singapura dan mendalami pasar di Asia Tenggara.

Yann mengaku bahwa kondisi pasar saat itu sangat menarik karena penetrasi seluler sangat tinggi, penetrasi e-commerce sangat tinggi, tetapi teknologi dan kematangan rantai pasoknya cukup rendah. Tidak banyak teknologi dan efisiensi. Melihat pengalaman dan pendalaman pasar yang sudah cukup matang, mereka memutuskan untuk semakin serius memulai bisnis.

Pada bulan Juni 2022, mereka bertemu Co-Founder ketiganya, Yasser Arafat yang memiliki pengalaman dalam teknologi distribusi dan mengenal pasar lokal. “Kami dapat bekerja sama dan meluncurkan inisiatif kami di Indonesia untuk mendukung rantai pasokan barang konsumen. Ini merupakan kombinasi dari karir individu dan pengalaman hidup disertai kecintaan yang sangat mendalam terhadap rantai pasokan terutama di lini barang konsumsi,” ungkap Yann.

Membawa misi untuk memajukan rantai pasok tradisional dengan menyediakan dukungan komersial dan teknologi sederhana bagi bisnis distribusi offline, Baskit menawarkan tiga solusi utama, yaitu fitur untuk meningkatkan penjualan, perangkat digital untuk efisiensi operasional (contoh: manajemen inventori dan pembukuan dasar), serta akses untuk modal kerja. Dalam menyediakan solusi terakhir, Baskit telah bekerja sama dengan Koinworks, Modalku, dan Finfra.

Belum genap satu tahun beroperasi, perusahaan disebut telah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat hingga 70% per bulannya. Hal ini menunjukkan adanya permintaan di pasar untuk memperkuat operasional para distributor dan grosir yang kini menghadapi tekanan persaingan dan fiskal yang semakin meningkat setelah pandemi melanda.

Fokus garap distributor

Menurut data yang dipaparkan perusahaan, secara kolektif, industri perdagangan menyumbang lebih dari separuh PDB Indonesia, dan disokong oleh lebih dari 200 ribu bisnis distribusi tradisional. Hal ini untuk memastikan setiap orang dapat mengakses berbagai produk, mulai dari produk F&B hingga material bangunan.

Yann juga mengungkapkan bahwa ada banyak pihak yang mencoba menawarkan solusi teknologi dengan maksud mengeliminasi lapisan perantara ini, namun baginya hal itu tidak sustainable.

“Para distributor memegang peranan penting dari segi infrastruktur dan relasi bisnis. Baskit berkomitmen penuh untuk mendukung perantara ini dalam upaya mereka memberdayakan komunitas lokal, dan kami percaya bahwa hal itu akan menghasilkan manfaat ekonomi yang luar biasa dalam jangka panjang,” jelasnya.

Managing Partner Betratron Venture Group melihat ada kesamaan visi antar perusahaan bahwa peran serta para pebisnis tradisional di Asia, seperti pedagang grosir dan distributor, sudah tertanam amat dalam di industri ini. “Pemenang di masa depan adalah perusahaan yang dapat menemukan cara untuk bekerja sama, bukan melawan mereka,” tegasnya.

Saat ini Baskit telah menjangkau pasar di Jabodetabek dan Jawa Barat. Ke depannya, perusahaan juga akan segera mempercepat roadmap teknologi dan ekspansi kota demi kota, sambil terus menyematkan fleksibilitas dalam platformnya untuk mengakomodasi lanskap pasar Indonesia yang luas dan beragam.

“Kami bermimpi untuk membangun platform yang mengorkestrasi semua pemain yang relevan dalam rantai pasok, menghasilkan keuntungan ekonomi, dan pada akhirnya menguntungkan konsumen. Untuk melakukannya, kami memiliki fokus untuk membangun teknologi yang unggul dari segi fungsionalitas dan kemudahan penggunaan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (SME) yang kami dukung,” tutup Yann.

Disclosure: DS/X Ventures merupakan bagian dari grup DailySocial.id 

Application Information Will Show Up Here

Startup Rantai Pasok “Baskit” Raih Pendanaan Pra-Awal 23 Miliar Rupiah

Startup yang fokus pada digitalisasi rantai pasok, Baskit, mengumumkan pendanaan pra-awal senilai $1,5 juta atau sekitar 22,6 miliar Rupiah. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Forge Ventures, dengan co-investment dari Sketchnote Partners, DS/X Ventures, Prasetia Ventures, dan beberapa angel investor terkemuka global dan regional.

Perusahaan telah mendapat dukungan awal dari investor dan veteran industri ternama, seperti Shafie Samsuddin (Chairman of Petronas, Mantan CEO Transmart dan AEON), Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya, COO Fung Investments Ankit Sethi, jajaran manajemen APAC (Jakob Angele, Pedram Assadi, dan Arun Makhija), Arya Setiadharma, Hugo Barra, dan lainnya.

Baskit didirikan pada pertengahan 2022 oleh Yann Schuermans, Yoonjung Yi, dan Yasser ArafatPerusahaan menyadari bahwa di Indonesia, rantai distribusi tradisional sering kali kurang efektif pada lapisan tengahnnnya, sehingga menghasilkan banyak kendala, termasuk stock-out produk, kurangnya kelengkapan data, serta kerugian karena produk kedaluwarsa.

Baskit meyakini ada peluang efisiensi pada penguatan distributor dan
grosir yang membentuk lapisan-lapisan dengan dukungan komersial serta teknologi. Pihaknya berambisi menjadi mitra teknologi pilihan bagi pelaku bisnis sehingga dapat membuka peluang baru, serta menjangkau dan mempromosikan inklusi keuangan di wilayah rural.

CEO Baskit Yann Schuermans mengungkap, pihaknya berupaya menjadi penyedia rantai pasok terkemuka dengan memelihara ekosistem yang kolaboratif dan mempercepat infrastruktur dan kemitraan. Pihaknya melihat tren penurunan penjualan di e-commerce karena aktivitas offline kembali naik.

Ia juga menyebutkan, situasi new normal memunculkan perubahan perilaku konsumen dan tekanan rantai pasok seperti inflasi. “Dengan dukungan dari platform Baskit, kami dapat memainkan peran dalam memulihkan perdagangan tradisional, dan membuka jalan bagi rantai pasok yang lebih sehat di berbagai sisi,” tambahnya.

Setelah resmi diluncurkan pada November 2022, Baskit mengklaim telah mengalami pertumbuhan bisnis cukup pesat, mencapai dua kali lipat per bulannya. Pihaknya melakukan pendekatan kuat pada wilayah regional dengan fokus pada kota-kota utama dan menjalin kemitraan penting dengan pemilik merek dan distributor untuk melanjutkan rencana ekspansi.

Partner Forge Ventures Tiang Lim Foo menambahkan, ada potensi besar dalam misi Baskit untuk memberdayakan rantai pasok tradisional di Indonesia. “Kami percaya pada visi perusahaan. Pendekatan inovatif Baskit akan mendorong perubahan yang berkelanjutan dan membuka peluang baru bagi semua pemangku kepentingan di ekosistem distribusi.”

Model bisnis dan target

Melalui pendanaan ini, Baskit berencana meningkatkan mutu teknologi, mengembangkan tim praktisi industri, serta memperluas kemitraan. Sejak beroperasi di akhir 2022, Baskit mengaku telah banyak menjangkau pasar di Jawa Barat dan Jabodetabek. Saat ini total karyawan Baskit ada 20 orang.

Baskit juga berkomitmen untuk mendukung digitalisasi rantai distribusi Indonesia. Dalam proses mendukung ribuan pengusaha lokal, Baskit berfokus pada lapisan rantai distribusi serta menciptakan rantai pasok yang lebih efisien dengan visibilitas dan akses pembiayaan yang lebih baik.

Ada tiga solusi utama yang ditawarkan Baskit antara lain fitur untuk meningkatkan penjualan, perangkat digital untuk efisiensi operasional (misal, manajemen inventori dan pembukuan dasar), dan akses untuk modal kerja yang telah disalurkan lewat platform KoinWorks dan segera menambah opsi lewat platform lainnya.

“Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memperluas jangkauan geografis kami di Jawa Barat dan Jawa Tengah, sambil mencari pemimpin yang relevan untuk meningkatkan teknologi kami dan menyelesaikan jalur kerja sama merek dan distributor yang ditargetkan pada semester II 2023.” Tutup Yann.

Baskit memosisikan diri sebagai supply chain enabler. Di Indonesia, kebanyakan solusi yang disediakan adalah e-commerce enablertermasuk aCommerce, SIRCLO, dan JetCommerce. Beberapa pemain baru di ranah ini, yaitu Aloshop yang fokus pada omnichannel, dan Plugo yang baru saja meraih pendanaan.

Application Information Will Show Up Here


Disclosure: DS/X Ventures (bagian DailySocial Group) merupakan salah satu investor Baskit