Tag Archives: yongnuo

Tiga-Lensa-Prime-Terbaru-dari-Panasonic,-Yongnuo,-dan-Viltrox-1

Tiga Lensa Prime Terbaru dari Panasonic, Yongnuo, dan Viltrox Untuk Eksplorasi Fotografi

Bagi pecinta fotografi, salah satu hal yang sangat menyenangkan ialah ketika mendapatkan lensa baru, terutama lensa prime. Karena biasanya bentuknya lebih ringkas dan aperture-nya besar sehingga sangat cocok untuk eksplorasi fotografi. Ditambah pilihan focal length-nya beragam dan harga yang sangat bervariasi, baik lensa native maupun dari pihak ketiga.

Minggu ini, tercatat ada tiga pengumuman lensa baru. Mulai dari Panasonic Lumix S 35mm F1.8 untuk sistem kamera L-mount, Yongnuo 50mm F1.8S DF DSM untuk Sony E-mount, dan Viltrox 85mm F1.8 untuk Canon RF-mount.

Panasonic Lumix S 35mm F1.8

Panasonic melengkapi rangkaian lensa prime mereka dengan Lumix S 35mm F1.8. Sebelumnya sudah ada Lumix S 85mm F1.8, diikuti Lumix S 50mm F1.8, dan Lumix S 24mm F1.8. Saat ini, Panasonic juga sedang mengembangkan Lumix S 18mm F1.8.

Lumix S 35mm F1.8 adalah lensa full frame untuk sistem L-mount Alliance, artinya bisa dipasang juga pada kamera Leica dan Sigma. Dari segi optik, ia mengusung 11 elemen dalam 9 grup, termasuk 3 elemen aspherical dan 3 elemen ED (Extra-Low Dispersion).

Bodinya sudah dust dan moisture resistant, memiliki curved aperture diaphragm 9 blade, fokus minimum 24 cm, ukuran filter 67mm, dan beratnya 295 gram. Harga Lumix S 35mm F1.8 dibanderol US$699.99 atau sekitar Rp9,9 jutaan.

Yongnuo 50mm F1.8S DF DSM

Dari Yongnuo, ada lensa AF YN 50mm F1.8S DF DSM untuk sistem kamera mirrorless full frame Sony E-mount. Ia dibanderol dengan harga dengan harga 1.999 Yuan atau Rp4,4 jutaan.

Secara optik, YN 50 mm F1.8S DF DSM dibuat dari 11 elemen dalam 8 grup. Termasuk 4 elemen high-refractive, 1 elemen low-dispersion, dan 1 elemen aspherical.

Lebih lanjut, sistem autofocus-nya digerakkan oleh digital stepping motor (DSM) dan dilengkapi tuas on/off untuk fungsi AF pada bodi lensa dan tombol fisik FN yang bisa disesuaikan di pengaturan kamera. Fitur lain ialah aperture diaphragm 9 blade, filter depan 58 mm, jarak pemfokusan minimum 45 cm, dan port USB-C untuk memperbarui software lensa.

Viltrox 85mm F1.8

Beralih ke Viltrox 85mm F1.8, ia merupakan lensa AF pertama perusahaan untuk sistem kamera mirrorless full frame Canon. Ia dibuat dari 10 elemen dalam 7 grup, termasuk 4 elemen short-wavelength dan satu elemen ED (Extra-Low Dispersion).

Fitur lainnya termasuk aperture diaphragm 9 blade, filter depan 72 mm, jarak pemfokusan minimum 80 cm, dan bobotnya 530 gram. Autofocus-nya digerakkan melalui stepping motor (STM), ia dilengkapi chip terintegrasi untuk mentransfer metadata dari lensa ke kamera dan memungkinkan perubahan aperture dari kamera, karena memang tidak ada ring aperture fisik.

Pada bodi lensa terdapat tuas on/off untuk fitur autofocus. Viltrox juga menyertakan port USB-C pada dudukan lensa untuk pembaruan firmware di masa mendatang. Harga lensa AF Viltrox 85mm F1.8 untuk Canon RF-mount dijual US$399 atau Rp5,7 jutaan.

Sumber: DPreview 1, 2, 3

Yongnuo Umumkan Lensa Autofocus 50mm F1.8 Untuk Sony E Mount

Sebelumnya saya telah membahas rekomendasi tiga lensa portrait untuk Sony E Mount. Meliputi Sony E 50mm F1.8 OSS, 7Artisans 55mm F1.4, dan Sigma 56mm F1.4 DC DN. Kini pilihannya bertambah satu lagi, karena Yongnuo telah mengumumkan YN50mm F1.8S DA DSM.

Yongnuo YN50mm F1.8S DA DSM adalah lensa autofocus yang dirancang untuk kamera mirrorles Sony dengan sensor APS-C seperti jajaran A6xxx series. Sebut saja A6000, A6100, A6300, A6400, A6500, dan A6600.

Focal length 50mm di APS-C Sony berarti ekuivalen 75mm di full frame. Aperture besar F1.8 tentu akan menyuguhkan foto dengan background bokeh yang indah dan membuatnya dapat diandalkan dalam kondisi low light.

Lensa ini terdiri dari 8 elemen dalam 7 grup, termasuk satu elemen low-dispersion untuk meminimalkan aberasi. Punya bilah aperture 7-blade, minimum focusing distance 45cm, ukuran filter 49mm, dan berdimensi ringkas 64x58mm dengan bobot 146 gram.

Autofokus internal pada lensa ini digerakkan oleh digital stepping motor (DSM) yang tak hanya bekerja cepat tapi juga tenang sehingga cocok untuk digunakan merekam video. Ring focus elektroniknya juga menawarkan pengalaman menggunakan manual fokus yang halus dengan presisi tinggi.

Pada body Yongnuo YN50mm F1.8S DA DSM juga memiliki port micro USB yang berfungsi untuk update firmware yang bisa diunduh melalui website resmi Yongnou. Soal harga, lensa ini dibanderol sekitar 699 Yuan.

Sumber: DPreview

Yongnuo YN450 Adalah Kamera Mirrorless dengan Jeroan ala Smartphone dan OS Android

Pernah mendengar tentang Samsung Galaxy NX? Kalau pernah, semestinya Anda sudah tidak asing dengan ide mengenai kamera mirrorless dengan jeroan ala smartphone dan sistem operasi Android. Eksperimen yang dilakukan Samsung lima tahun lalu itu jauh dari kata sukses, tapi bukan berarti pabrikan lain tidak tertarik untuk mengikutinya.

Adalah Yongnuo, produsen aksesori dan lensa kamera asal Tiongkok, yang dikabarkan sedang mengerjakan kamera semacam itu. Untuk sementara dinamai YN450, tampak pada gambar bahwa panel belakangnya didominasi oleh layar sentuh dengan tampilan mirip smartphone – saya bahkan melihat ada kamera selfie yang tertanam.

Tidak seperti Galaxy NX yang mengadopsi desain ala DSLR, Yongnuo YN450 dibuat setipis mungkin, namun di saat yang sama masih ada sedikit tonjolan di sebelah kanan sebagai hand grip. Juga kelihatan pada gambar adalah lensa 14 mm dengan wujud mirip seperti seri lensa Canon EF-L, tapi setelah diamati, tampak ada label “Yongnuo” di atas cincin merahnya.

Hal ini tidak terlalu mengejutkan, mengingat Yongnuo memang juga memproduksi ‘versi KW’ dari sejumlah lensa Canon dan Nikon. Terlepas dari itu, semestinya kamera ini juga kompatibel dengan lensa asli Canon via bantuan adaptor.

Yongnuo YN450

Berdasarkan informasi yang didapat PhotoRumors, YN450 dapat merekam video 4K 30 fps, tapi tidak ada rincian mengenai sensor yang digunakan beserta resolusinya. Layar sentuhnya berukuran 5 inci dengan resolusi 1080p, sedangkan sistem operasinya mengambil Android 7.1 sebagai basisnya.

Kemiripannya dengan smartphone berlanjut sampai ke konektivitas 4G, RAM 3 GB dan storage internal 32 GB. Kapasitas baterainya cukup besar di angka 4.000 mAh. GPS, dukungan format RAW maupun slot memory card juga tersedia.

Kabarnya perangkat ini bakal diungkap pada CES 2019 di bulan Januari mendatang, bersamaan dengan nama resminya, namun Yongnuo enggan mengonfirmasinya.

Sumber: DPReview.