Tag Archives: Yosuke Matsuda

Bos Square Enix Beri Sinyal Perusahaannya Bakal Seriusi Tren NFT dan Blockchain Gaming

Desember kemarin, Ubisoft meluncurkan platform NFT bernama Quartz sekaligus koleksi aset NFT untuk game Ghost Recon Breakpoint. Langkah tersebut menuai cukup banyak kritik, akan tetapi itu rupanya tidak mencegah nama besar lain di industri video game untuk menunjukkan ketertarikannya terhadap tren NFT dan metaverse.

Adalah Square Enix yang baru-baru ini memberi sinyal bahwa mereka bakal mendalami tren blockchain gaming. Lewat sebuah surat terbuka untuk karyawan, Yosuke Matsuda selaku bos besar Square Enix mengatakan bahwa salah satu langkah strategis yang bakal mereka jalankan mulai tahun ini adalah “menambahkan decentralized game ke portofolionya.”

Menurutnya, fondasi teknologi yang memungkinkan game blockchain sudah eksis, dan aset crypto juga semakin dikenal dan semakin diterima dalam beberapa tahun terakhir. Tidak menutup kemungkinan ke depannya Square Enix bakal memiliki mata uang crypto-nya sendiri, sebab menurut Yosuke ini punya potensi untuk mewujudkan pertumbuhan game yang bisa berjalan dengan sendirinya (self-sustaining).

Square Enix sejauh ini memang belum punya rencana yang betul-betul spesifik, dan Yosuke pun sama sekali belum bicara soal bagaimana mereka bakal mengimplementasikan teknologi blockchain ke portofolionya. Mereka mungkin tidak akan merilis aset NFT buat Final Fantasy XIV dalam waktu dekat, tapi kita juga tidak bisa bilang itu mustahil bakal terjadi.

Yosuke pun menyadari bahwa tidak semua gamer setuju dengan pergeseran tren ini, khususnya mereka yang “bermain game untuk bersenang-senang”. Kendati demikian, ia percaya ke depannya bakal ada banyak orang yang motivasi bermainnya adalah untuk berkontribusi dan membuat game yang dimainkannya jadi lebih menyenangkan lagi, dengan NFT dan cryptocurrency sebagai insentifnya.

Pasar NFT dan game blockchain memang terlalu besar untuk diabaikan, terutama oleh perusahaan sebesar Square Enix. Namun seperti halnya banyak tren baru lain, NFT dan game blockchain juga punya tantangan-tantangannya sendiri, dan Square Enix pun akan terus memantau perkembangan di ranah ini sebelum mengambil langkah konkret.

Via: Video Games Chronicle.

Presiden Square Enix Singkap Strategi Perusahaan di Tahun 2018

2017 merupakan salah satu tahun gaming  paling mengesankan. Selama 12 bulan ke belakang, kita jadi saksi lahirnya fenomena baru di industri serta bangkitnya Nintendo. Namun 2017 juga akan diasosiasikan sebagai momen merajalelanya loot box. Square Enix sendiri adalah satu dari perusahaan penentang sistem microtransaction yang mengarah pada praktek perjudian tersebut.

Dan di tahun baru ini, Yosuke Matsuda selaku presiden dan representative director dari perusahaan game Jepang Square Enix mengungkapkan sejumlah hal yang jadi fokus mereka di 2018. Square Enix membagi perhatiannya ke tiga aspek: memperkokoh cengkeraman di ranah teknologi disruptive, memperkaya konten produk platform digital, serta menyediakan pengalaman hiburan jenis baru buat konsumen.

Sebagai cara mempercepat laju pengembangan teknologi disruptive, Square Enix kini mulai melirik segmen kecerdasan buatan, komersialisasi teknologi cross reality (terdiri dari virtual, mixed dan augmented reality), merangkul fintech, dan juga bersiap-siap untuk menyambut 5G. Salah satu pendorong utama pengembangan infastruktur 5G di Jepang adalah persiapan pemerintah menghadapi Paralympic Games 2020, dilangsungkan di kota Tokyo.

Membahas 5G lebih jauh, Matsuda percaya bahwa jaringan ini berpeluang besar merombak pemanfaatan browser. Dibantu kemampuan HTML5 untuk menyajikan visual 3D berkualitas tinggi yang setara dengan aplikasi native, browser akan berevolusi jadi platform gaming baru.

Untuk konten, fokus Square Enix dialokasikan secara merata ke segmen mobile dan console. Berdasarkan data Gartner yang jadi acuan sang publisher, kabarnya angka pengapalan smartphone selama setahun melampaui 1,5 miliar unit, membuatnya jadi perangkat esensial dalam menikmati konten digital. Di 2017, penjualan console game juga sangat tinggi: PlayStation 4 melewati batasan 70 juta unit, Xbox One X resmi tersedia, lalu Nintendo Switch terbukti sangat laris – console hybrid ini terjual 10 juta unit lebih.

Terlepas dari pencapaian ini, Square Enix punya ambisi buat menggenjot pasar console di negara asalnya. Di Jepang, penjualan perangkat home console masih sangat tersendat.

Yang terkhir, Square Enix berencana buat meneruskan agenda mereka di 2017, yaitu memperluas portofolio lewat judul-judul permainan ‘hit‘ level blockbuster dan franchise kelas menengah. Di tahun ini, perusahaan berniat untuk memanfaatkan teknologi-teknologi yang mereka bahas di atas demi menyuguhkan konten-konten kreatif berkualitas tinggi. Tujuannya akhirnya ialah ‘menghadirkan keseruan baru untuk para konsumen di seluruh dunia’.

Sumber: Square Enix.