Sebuah ekosistem yang menghubungkan para pemimpin inovasi di Indonesia, Foundry, resmi diluncurkan pada Selasa (6/6). Inisiatif ini mempertemukan korporasi, investor, regulator, penggiat teknologi, serta mitra global. Foundry merupakan gagasan yang diinisiasi oleh Managing Partner Kejora Capital Andy Zain dan Founder Young On Top Billy Boen.
Richie Wirjan selaku Direktur Foundry mengungkapkan bahwa timnya melihat peluang besar yang dapat dieksplorasi dalam era ekonomi digital saat ini dan nanti. Hal ini tidak terlepas dari peran penting para pemain industri.
Foundry hadir untuk menjadi wadah yang menghubungkan para pemimpin inovasi di berbagai sektor, mendorong kolaborasi dan pertumbuhan industri untuk membawa dampak transformatif pada bangsa Indonesia.
“Kami sangat senang melihat antusiasme tinggi dari berbagai stakeholder terhadap Foundry. Kami percaya inisiatif ini akan terus berkembang lewat berbagai kerja sama. Kami sebagai ekosistem Foundry sangat terbuka terhadap berbagai bentuk kolaborasi untuk bersama-sama menumbuhkan industri, terutama di sektor teknologi dan digital Indonesia,” ungkapnya.
Melalui program-program utamanya, Foundry bertujuan untuk mendorong kolaborasi positif dalam menumbuhkan industri, terutama di sektor teknologi dan digital Indonesia. Saat ini, program yang sudah ada dalam perencanaan termasuk ekonetworking, edukasi, content & insights, investasi, serta advokasi industri.
Beberapa startup juga melakukan presentasi singkat dalam acara ini, seperti KedaiPangan yang saat ini telah bertransformasi menjadi ekosistem agritech menyeluruh, pengembang baterai motor listrik SWAP Energi Indonesia, startup penyedia bahan bangunan GoCement, startup biotech Asa Ren, dan pemain POS Olsera yang kini telah berkembang menjadi sebuah SaaS untuk UMKM.
Katalis Inovasi
Edisi pertama Foundry Mixer diselenggarakan dengan tema “Indonesia Tech Investment: Unlocking the World’s Best Kept Secret”. Perhelatan ini menampilkan Pameran StartupVault, Networking Nights, dan Diskusi Panel yang membahas investasi teknologi di Indonesia serta proyeksi masa depan seiring perkembangan ekonomi digital dan tren investasi startup.
Turut hadir dalam diskusi panel tersebut Andi Kristianto selaku CEO INDICO, anak perusahaan Telkomsel yang fokus menaungi inovasi teknologi digital. Andi mengungkap bahwa saat ini korporasi tengah berusaha untuk tetap relevan di tengah perkembangan jaman dan teknologi. Sinergi dengan perusahaan rintisan menjadi salah satu cara yang sedang diupayakan.
Selain itu, diskusi ini juga turut membahas terkait investasi di sektor ESG. Kepala Petinggi Investasi Otoritas Investasi Indonesia (INA) Stefanus Ade Hadiwidjaja mengungkap bahwa pihaknya juga tengah mengupayakan kerja sama dan investasi global untuk mengembangkan sektor terkait salah satunya dengan membentuk dana kelolaan yang fokus pada electric vehicle (EV) di Indonesia.
Inisiatif serupa juga telah dibentuk oleh Pertamina melalui anak usaha Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) akan mengalokasikan dana sebesar $500 juta atau sekitar Rp7,7 triliun untuk investasi startup di sektor energi. Dana kelolaan yang diberi nama Energy Fund ini dikelola bersama MDI Ventures.
Pihak Foundry mengaku sangat terbuka dan mengharapkan terjadinya kolaborasi dalam ekosistem ke depannya. Inisiatif ini diharapkan bisa tercipta di antara pihak korporasi, investor, regulator, mitra global, maupun pendiri startup. “Bagi para industry leaders, changemakers, innovators yang mau bawa dampak untuk Indonesia. We can’t do this alone, let’s get together.” Tutup Richie.