Tag Archives: ZenBook 13

Laptop ZenBook 13/14 Terbaru ASUS Resmi Hadir di Indonesia

ASUS telah meluncurkan laptop ZenBook Classic terbarunya di Indonesia. Kali ini adalah ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425), laptop premium ini berfokus pada kemudahan penggunaan.

Hadir dengan dimensi bodi ringkas dan tipis tetapi masih mengusung port yang cukup lengkap. Serta yang terpenting daya tahan baterai panjang sehingga tidak lagi harus mengisi daya selama beraktivitas seharian.

“ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) bukan sekadar laptop premium. ASUS menghadirkan laptop ini sebagai teman Anda ketika beraktivitas seharian. Ia adalah teman yang akan memudahkan, bukan menghambat produktivitas Anda,” ujar Jimmy Lin, Regional Director ASUS Southeast Asia.

Tidak perlu USB dongle, tidak perlu lagi tas besar untuk membawa laptop, dan tidak perlu lagi mengisi ulang daya baterai seharian penuh. Itulah sedikit dari banyak kemudahan yang akan didapatkan oleh pengguna ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425),” tambahnya.

Fitur dan Spesifikasi

UX425_03

ASUS ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) memiliki sasis dari material aluminium alloy yang dibentuk dengan finishing desain diamond-cut di sekelilingnya. Serta, desain “Zen” yang melingkar pada bagian belakang layarnya.

Kedua laptop ini hadir dengan bodi tipis dan ringan. Ketebalannya hanya 13,9mm dan bobotnya hanya 1,11 kg untuk ZenBook 13 (UX325) dan 1,17 kg untuk ZenBook 14 (UX425). Namun bodinya kokoh dan sudah mendapatkan sertifikasi lolos uji standar militer AS (MIL-STD 810G).

Fitur andalan laptop ZenBook juga hadir pada ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) yaitu 3D IR camera yang sudah mendukung fitur Windows Hello. Berkat kamera ini, kita bisa masuk ke dalam sistem tanpa harus mengetikkan password.

Kamera tersebut dipasang pada bezel atas layar yang tipis. Berkat teknologi NanoEdge Display memungkinkan laptop ini tampil dengan layar yang memiliki screen-to-body ratio hingga 90%.

Bukan hanya layarnya yang minim bezel, ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) mengemas edge-to-edge keyboard yang melebar sampai ke dua sisi bodinya. Desain baru ini membuat memberikan format keyboard lebih luas dan tombol yang lebih besar.

Selain keyboard yang lebih lebar, ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) juga memiliki desain engsel bernama ErgoLift yang membuat aktivitas mengetik menjadi lebih nyaman. ErgoLift akan membuat bodi terangkat dan membentuk sudut tiga derajat ketika sedang digunakan.

Keduanya menawarkan fitur NumberPad 2.0 dan dilengkapi dengan tombol pengontrol tingkat kecerahan saat mode numpad digunakan. Tombol pengontrol tersebut juga dapat digunakan untuk membuka aplikasi kalkulator yang ada di Windows 10.

Untuk konektivitas kabelnya, ASUS menyematkan port USB Type-A, HDMI, dan dua port USB Type-C ke dalam bodi laptop ini yang mendukung teknologi USB Power Delivery dan Thunderbolt 3. Sementara, konektivitas nirkabelnya menggunakan WiFi 6 (802.11ax) dan Bluetooth 5.0 yang dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai aksesori seperti headphone hingga mouse.

Meski ringkas, ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) memiliki kapasitas baterai 67Whr yang dapat bertahan hingga 16 jam. Hal itu berkat penggunaan komponen yang rendah daya seperti prosesor 10th Gen Intel Core “Ice Lake”. Prosesor mobile ini hadir dengan GPU terintegrasi yaitu Intel Iris Plus Graphics yang cukup powerful untuk kebutuhan komputasi sehari-hari.

Menemani prosesornya, ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) juga dilengkapi dengan penyimpanan berupa NVMe PCIe 3.0 x2 SSD berkapasitas 512G dan RAM LPDDR4X terbaru berkapasitas 8/16GB. Kedua laptop ini juga sudah dilengkapi dengan Microsoft Office Pre-Installed.

ASUS ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) telah tersedia, keduanya dipatok dengan harga yang sama. Adalah Rp14.299.000 untuk varian Intel Core i5-1035G1 dengan RAM 8GB LPDDR4X dan Intel Core i7-1065G7 dengan RAM 16GB LPDDR4X Rp17.299.000. Laptop ini bisa didapatkan melalui enam e-commerce yaitu Bhinneka, Blibli, JD.ID, Lazada, Shopee, Tokopedia.

Review-ASUS-ZenBook-Flip

[Review] ASUS ZenBook Flip 13 UX362, Laptop Ultra-thin yang Relatif Terjangkau

Minimalist tech bag‘, sebagian orang ingin isi tasnya ringkas namun tetap dapat bekerja dengan nyaman. Maka laptop pun biasanya menjadi gadget bawaan wajib untuk menjaga produktivitas di mana pun berada.

Laptop berdesain ultra-thin tentunya yang paling cocok diajak bepergian. Harganya sudah pasti lebih mahal dibanding laptop mainstream, tapi bakal berbanding lurus dengan yang ditawarkan.

Nah sudah sekitar tiga minggu terakhir ini saya ditemani laptop premium ZenBook terbaru dari ASUS yakni Flip 13 UX362. Unit yang saya review berwarna gun grey, varian dengan prosesor Intel Core i5-8265U.

Spesifikasi singkat ASUS ZenBook Flip 13 UX362-ny sebagai berikut:

  • Prosesor: Intel Core i5-8265U
  • GPU: Integrated Intel UHD Graphics 620
  • RAM: 8GB 2133MHz LPDDR3 Single Channel
  • Storage: 512GB PCIe SSD
  • Layar: 13.3” LED-backlit FHD (1920 x 1080) glare touchscreen
  • OS: Windows 10
  • Bobot: 1.3 KG
  • Dimensi : 305x196x16.9 mm
  • Baterai: 3-cell lithium-polymer 50Wh

Spesifikasi menurut CPU-Z dan GPU-Z sebagai berikut:

Unboxing

Kita mulai dari package-nya, dilengkapi dengan adaptor charger 65W yang bentukannya cukup ringkas, protective sleeve yang lumayan keren, dan yang tak terduga ialah ASUS Pen.

Kombinasi desain dengan engsel putar ErgoLift 360 derajat, layar sentuh, dan ASUS Pen – tentunya menawarkan fleksibilitas dan memacu kreativitas. Video unboxing ASUS ZenBook Flip 13 UX362 bisa Anda lihat di bawah ini:

Desain ASUS ZenBook Flip 13 UX362

Sesuai namanya, ASUS ZenBook Flip 13 UX362 ialah laptop premium convertible 2-in-1 dengan layar sentuh berukuran 13,3 inci. Sebagai lini laptop premium ZenBook, perangkat ini mengedepankan aspek desain ultra-thin dengan build quality yang sangat baik.

Unit yang saya review berwarna gun grey dan terlihat tampak berkelas. Kontruksi body-nya sebagian besar terbuat dari material aluminium dan kombinasi plastik di beberapa bagian. ASUS juga menggunakan teknik miling diamond-cut di bagian pinggir yang memberikan kesan mewah.

Dimensinya 305×196 mm dengan ketebalan 16.9 cm dan bobotnya 1.3 kg. Ukuran laptop ini benar-benar ringkas dan dapat masuk ke tas tanpa makan banyak ruang. Ketebalannya memang bukan yang tertipis di kelasnya dan bobotnya juga masih terasa sedikit berat.

Saat laptop dibuka, panel LED-backlit seluas 13,3 inci dengan ultra-narrow bezel langsung mendapatkan perhatian saya. Bezel samping layarnya tipis hanya 3,5mm dan memiliki rasio screen-to-body 90 persen.

Layarnya touchscreen, dengan resolusi Full HD (1920×1080 piksel), wide 100% sRGB color gamut, dan punya 178 derajat wide-view technology. Laptop ini juga sudah dibekali ASUS Pen, karena saya suka edit foto Raw di Lightroom – pena ini sangat membantu dan meningkatkan akurasi.

Bila kita perhatikan bagian engselnya memang agak unik, di mana body utama yakni bagian yang terdapat keyboard laptop akan terangkat dan membentuk sudut dua derajat.

ASUS menyebutnya ErgoLift Design, celah yang terbentuk akan membuat sirkulasi udara lebih lancar. Posisi keyboard yang sedikit miring ini juga membuat aktivitas mengetik lebih nyaman dibandingkan keyboard laptop dengan posisi datar.

Karena engselnya dapat diputar sejauh 360 derajat, artinya laptop ini setidaknya mendukung empat mode pemakaian: laptop classic, tablet, tenda dan display mode dengan keyboard di bawah.

Beralih ke bagian keyboard, ZenBook Flip menggunakan layout tenkeyless, dengan key travel sejauh 1,4mm, dan telah dilengkapi dengan full-size backlit. Anda bisa menonaktifkan atau menyesuaikan level backlit dengan menekan tombol f7.

Hal menarik lainnya ialah adanya ialah NumberPad, bagian touchpad dari laptop ini bisa diubah menjadi numerical pad. Bila diaktifkan, lampu LED akan menampilkan angka dan simbol-simbol.

Pada unit yang saya review, saya kedapatan performa touchpad yang kurang responsif – terutama saat tap atau ketukan sekali (enter). Saya sudah mencoba meningkatkan sensivitasnya di pengaturan, tapi tidak ada perubahan.

Mengenai kelengkapan atributnya, di sebelah kanan terdapat port charging, port HDMI standar, dan dua port USB 3.1 Gen 1 Type-C (support display connectivity). Sementara, di sebelah kiri terdapat port USB 2.0 Type-A, jack audio combo 3,5mm, tombol power, dan dua lampu indikator.

Apa yang kurang? Laptop ini ini belum dilengkapi sekalas Thunderbolt dan tanpa SD card atau microSD reader. Saya mencoba memindahkan file video 4K dengan card reader biasa, transfer datanya pelan sekali. Kita harus membeli card reader yang mendukung standar USB 3.0.

Pengujian

Review-ASUS-ZenBook-Flip

Pilih laptop ultra-thin atau laptop gaming? Keduanya memang dirancang untuk kebutuhan yang berbeda, bila Anda suka bermain game PC AAA atau membutuhkan mesin untuk edit video – maka laptop gaming memiliki spesifikasi lebih tinggi di rentang harga yang sama.

Bahkan beberapa laptop gaming ROG sudah menggunakan prosesor Intel Core generasi ke-9, sementara ZenBook Flip 13 UX362 masih mengandalkan prosesor Intel Core generasi ke-8. Tapi laptop gaming ini lebih seperti desktop replacement, karena dimensinya bongsor dan berat.

ZenBook Flip 13 UX362 sendiri memiliki dua varian, dengan prosesor Intel Core i5-8265U atau i7-8565U. Unit yang saya review menggunakan Intel Core i5-8265U, dengan RAM 8GB, dan penyimpanan SSD 512GB.

Sejauh ini performanya sama sekali tidak mengecewakan, aktivitas seperti mengetik, browsing, dan edit foto Raw di Adobe Lightroom berjalan tanpa kendala. Karena tidak memiliki SD card reader, saya agak kesulitan memindahkan file video ke laptop ini. Namun yang pasti untuk sesekali edit video 1080p dengan durasi pendek tidak masalah.

Jika aspek performa yang Anda cari, di rentang harganya sudah ada pilihan laptop lain yang sudah ditenagai prosesor lebih tangguh. Misalnya, ROG Strix G G531 atau TUF FX505 yang lebih terjangkau.

Selain dimensi yang ringkas, satu hal yang sangat mengesankan buat saya adalah battery life-nya. Daya tahan baterainya diklaim ASUS mampu bertahan hingga 13 jam sekali charge, lengkap dengan teknologi fast-charge – di mana baterai dapat terisi 60 persen dalam waktu 49 menit.

Dari pengujian, saya menonton satu film 1080p berdurasi dua jam. Laptop terhubung ke jaringa WiFi di mode best performance, tingkat kecerahan dan audio 50 persen. Hasilnya dari 100 persen, tersisa 85 persen. Menonton video dua jam hanya mengkonsumsi daya 15 persen dan kalau dikalkulasikan menjadi 13,3 jam sekali charge.

Verdict

Dibanding tahun-tahun sebelumnya, harga laptop berlabel ultra-thin memang sudah semakin terjangkau. ASUS membanderol laptop convertible ini dengan harga terjangkau. Harga Zenbook Flip UX362 model Intel Core i3 dilepas dengan harga Rp11,2 jutaan, kemudian model Intel Core i5 dihargai Rp15,2 jutaan, dan model tertinggi Rp20,2 jutaan. Sangat menarik mengingat laptop convertible 2-in-1 ini memiliki desain stylish dan dimensi ringkas, tanpa mengorbankan fungsionalitas dan performa.

Sparks

  • Desain stylish dan berdimensi ringkas
  • Daya tahan baterainya cukup panjang
  • Mekanisme convertible 2-in-1 yang multi fungsi
  • Touchscreen dan dilengkapi ASUS Pen

Slacks

  • Tanpa slot SD/microSD card reader
  • Unit yang saya review, bagian touchpad-nya kurang responsif untuk fungsi tap (enter)

Lima Laptop Asus ZenBook Baru Hadirkan Beragam Terobosan Unik

Penyingkapan ZenBook generasi pertama dilakukan beberapa bulan setelah Intel memperke-nalkan konsep ‘Ultrabook’ di Computex 2011. Ketika itu, laptop berpenampilan ramping merupa-kan pemandangan langka. Dan melihat keberhasilan mereka memukau konsumen, produsen PC asal Taiwan ini terdorong buat mengekspansi lini laptop ultra-thin mereka setahun setelahnya.

Tradisi tersebut terus dijaga oleh Asus hingga sekarang. Saat ini, Zenbook ialah representasi perusahaan dalam upaya penyempurnaan desain laptop. Sesuai namanya, produk terinspirasi dari prinsip harmoni. Di ZenBook, gagasan itu dikembangkan lebih jauh ke aspek performa dan keindahan. Dalam presentasi Gamescom and IFA APAC Preview di Taipei beberapa minggu silam, Asus menjelaskan proses panjang perancangan ZenBook, dari mulai mempelajari tren terkini, menuangkan ide, sampai membentuk tubuh notebook.

Zen 20

Zen 23

Zenbook kembali mencuri perhatian di tengah tahun 2018 melalui pengenalan UX480/580. Model ini mewarisi segala konsep desain varian ZenBook terdahulu, tapi ia juga membawa sejumlah kejutan. Selain mencantumkan hardware berkinerja tinggi, Asus memodifikasi bagian touchpad dengan ScreenPad – yaitu sistem input sentuh sekaligus layar kedua yang dapat dimanfaatkan buat menampilkan tanggal, notifikasi, mengendalikan musik dan lain-lain.

Zen 12

Zen 21

Efek samping dari fitur-fitur unik dan pemanfaatan komponen high-end di UX480/580 adalah harganya yang tidak murah. Jika Anda menginginkan model yang lebih terjangkau, lebih simpel, dan lebih non-eksperimental, Asus sudah menyiapkan lima versi ZenBook baru lagi, terdiri dari tiga tipe clamshell berlayar 13-, 14-, dan 15-inci, serta varian convertible Flip dengan opsi 13- dan 15-inci.

Zen 24

 

Desain

Upgrade terbesar di sisi perancangan yang diterapkan pada kelima varian ini terletak pada bingkainya. ‘New ZenBook’ memanfaatkan desain NanoEdge di keempat sisi; membuat wujud laptop hampir tidak mempunyai frame dengan area samping 2,8mm, atas 5,9mm, dan bawah 3,3mm. Berkat arahan tersebut, rasio layar ke tubuh laptop mencapai 95 persen. Dan menariknya lagi, Asus tetap bisa menempatkan webcam di atas.

Zen 1

Zen 15

Walaupun semuanya memanfaatkan konsep desain serupa, masing-masing tipe memiliki fitur yang ditonjolkan. Misalnya pada ZenBook 13 UX333. Laptop ini mempunyai dimensi 303x198mm, lebih kecil dari kertas A4 (berukuran 297x210mm). Dan dengan bobot cuma 1,1kg, kita bisa mudah menyelipkannya dalam tas (termasuk jenis tas wanita) tanpa menambahkan beban terlalu besar. Meski begitu, produsen sama sekali tidak mengorbankan konektivitas. Anda tetap bisa menemukan port-port krusial seperti USB, audio, microSD, HDMI, sampai USB type-C.

Zen 22

Zen 9

 

Zen 4

ZenBook 14 UX433 mempunyai karakteristik hampir serupa saudarinya yang lebih kecil itu. Namun di sana, Asus mencantumkan satu fitur menarik: touchpad berlapis kaca yang turut berperan sebagai numerical pad. Dengan menyentuh tombol kapasitif di pojok, Anda dapat mengaktifkan mode numpad, diindikasikan oleh menyalanya lampu LED. Di tipe ini, membuka bagian layar juga akan mengangkat tubuh notebook naik setinggi tiga derajat. Hal tersebut berguna untuk mengoptimalkan sistem pendingin, meningkatkan performa audio dan membuat posisi mengetik jadi lebih nyaman.

Zen 6

Zen 7

ZenBook 15 UX533 sendiri merupakan varian yang bisa dibilang paling ‘standar’. Ia menyuguhkan ukuran layar terlebar di lini tersebut, paling ideal untuk menampilkan konten hiburan serta jadi rekan kerja. Karena menyisakan ruang cukup luas buat membubuhkan keyboard full-size, UX533 tidak membutuhkan numerical pad di area touchpad.

Zen 2

Zen 3

Mereka semua memperoleh upgrade keyboard yang lebih ergomonis. Tombol-tombolnya lebar, dengan jarak 19,05mm dari tengah tuts ke tuts lain dan key travel sejauh 1,4mm. Uniknya lagi, Asus juga membuat permukaan tombolnya sedikit cekung, dengan kenaikan 0,15mm di bagian ujung.

Zen 17

Zen 16

Zen 13

 

Reliabilitas

Kelima ZenBook baru ini mungkin belum sekuat model UX331 yang bisa diinjak, namun mereka telah memperoleh sertifikasi kelas militer MIL-STD 810G. Itu berarti, laptop-laptop ini masih bisa bekerja meskipun dibawa ke tempat bercuaca ekstrem (suhu -32 sampai 48 derajat Celcius) dan berkelembapan tinggi (95 persen). Perangkat-perangkat tersebut bahkan lulus drop test di keempat sisinya dari jarak 10-sentimeter.

Zen 5

 

Keamanan

Salah satu hal menarik dari ZenBook adalah bagaimana Asus mempersiapkannya sebagai produk konsumen sekaligus enterprise. Karena alasan inilah sang produsen membekali UX533 dan UX333 dengan sejumlah fitur keamanan berstandar Trusted Platform Module 2.0. Kedua model ditunjang kapabilitas akses jarak jauh dan pengelolaan secara menyeluruh.

Zen 14

 

Hardware

ZenBook-ZenBook baru ini diotaki oleh prosesor Intel Core generasi kedelapan seri U ‘Whiskey Lake’, lalu ditunjang oleh penyimpanan berjenis SSD PCIe 1TB dan menjanjikan daya tahan baterai hingga 14 jam. Selain model Flip 13 UX362, seluruh notebook ultra-thin itu sudah dipersenjatai oleh kartu grafis discrete. Tipe 13 UX333 dan 14 UX433 mengusung Nvidia MX150, lalu 15 UX533 serta Flip 15 UX562 memanfaatkan GeForce GTX 1050 Max-Q.

Zen 18

 

Ketersediaan

Saat artikel ini ditulis, Asus belum mengabarkan harga dari tiap-tiap model dan kapan tepatnya mereka akan dirilis. Tebakan saya, beberapa dari produk tersebut kemungkinan akan melakukan pendaratan di Indonesia sebelum tahun 2018 berakhir. Harganya pun hampir bisa dipastikan berada di bawah model ZenBook Pro UX480/580.