Tag Archives: Zero Zero Robotics

Cuma Mengandalkan Sepasang Rotor, Drone V-Coptr Falcon Mampu Mengudara Hingga 50 Menit Nonstop

Drone yang kita kenal selama ini umumnya berjenis quadcopter, alias terbang mengandalkan empat buah rotor. Itulah mengapa drone yang satu ini kelihatan begitu unik. Dinamai V-Coptr Falcon, kemampuan mengudaranya diwujudkan lewat sepasang rotor yang membentang layaknya sayap burung.

Pengembangnya, Zero Zero Robotics (yang juga menciptakan drone sebesar buku bernama Hover Camera), mengambil pesawat tempur Bell Boeing V-22 Osprey sebagai inspirasinya. Kalau drone berjenis quadcopter umumnya memiringkan tubuhnya ke depan untuk bergerak maju, V-Coptr hanya perlu memiringkan kedua rotornya saja.

V-Coptr Falcon

Lalu apa keuntungan dari desain bi-copter semacam ini? Yang pertama adalah desain yang lebih aerodinamis, diikuti oleh konsumsi daya yang lebih efisien mengingat jumlah sistem penggeraknya lebih sedikit. Dalam sekali charge, V-Coptr diklaim mampu mengudara sampai 50 menit nonstop, nyaris dua kali lebih lama ketimbang mayoritas drone lain.

Selagi mengudara, V-Coptr bisa mendeteksi dan menghindari objek yang menghalangi dengan sendirinya berkat sepasang kamera depan beserta sistem Visual Inertial Odometry (VIO). Fitur Autofollow juga memungkinkannya untuk terbang mengikuti objek yang dipilih secara akurat. Transmisi sinyalnya diyakini mampu mencapai jarak hingga sejauh 7 kilometer.

V-Coptr Falcon

Kapabilitas fotografi dan videografinya ditunjang oleh kamera dengan sensor 1/2,3 inci bikinan Sony dan lensa f/2.2 yang duduk di atas gimbal 3-axis. Di samping menjepret foto 12 megapixel, kamera ini juga siap merekam video 4K 30 fps, 2,7K 60 fps atau 1080p 120 fps. Hasil tangkapannya otomatis disimpan ke dalam storage internal sebesar 8 GB, akan tetapi konsumen juga bisa menambahkan kartu microSD hingga yang berkapasitas 256 GB.

Selain diterbangkan secara manual menggunakan remote control, V-Coptr yang dibekali chipset Qualcomm Snapdragon ini tentunya turut menawarkan sejumlah mode semi-otomatis guna menghasilkan rekaman dengan beragam efek sinematik.

V-Coptr Falcon yang saat ini sedang dipamerkan di event CES 2020 rencananya bakal dipasarkan mulai bulan Februari. Harganya dipatok $999, cukup terjangkau jika dibandingkan drone sekelas macam DJI Mavic 2.

Sumber: Engadget.

Hover Ialah Drone Selfie Berukuran Sebesar Buku

Ingatkah Anda saat Nixie diperkenalkan dan membuat khalayak heboh berkat kesanggupannya lepas landas dari pergelangan tangan, terbang, lalu mengambil foto Anda? Sayangnya hingga kini, drone wearable itu masih dalam pengembangan, belum diketahui kapan tersedia. Dan jika Anda kebetulan sedang mencari produk berkemampuan serupa, Hover bisa jadi pertimbangan.

Digarap oleh tim Zero Zero Robotics asal Beijing, Hover adalah sebuah kamera terbang otomatis. Aspek desain merupakan elemen paling istimewa dari perangkat ini karena bentuknya tidak seperti quad-copter biasa. Hover mengusung tubuh foldable, dan saat dilipat, ukurannya kurang lebih sebesar kaset VHS. Buat menggunakannya, Anda tinggal ‘membuka’ bagian sayap drone layaknya buku.

Hover1
Hover Camera mudah dibawa-bawa layaknya buku.

Melihat penampilannya, Anda bisa langsung menyadari kejeniusan Zero Zero. Hover tetap memanfaatkan empat rotor, namun ia dilindungi struktur sangkar logam. Selain memproteksi bilah baling-baling dari benturan, bagian tersebut menjaga jari Anda tetap utuh. Hover Camera juga dirancang agar mudah dioperasikan, Anda cukup mengeluarkannya dari cover (mirip sampul buku), menyalakan serta menerbangkannya, dan ia akan segera menjepret foto.

Selain penyajian Hover yang ringkas, bobot drone juga ringan – hanya 238-gram, sehingga mudah dibawa-bawa. Tombol power ada di area punggung dan modul kamera berada di depan. Berbeda dari UAV videography umumnya, Hover Camera tidak didesain untuk pergi terlalu jauh atau terbang tinggi karena tidak mempunyai GPS, lebih disiapkan buat menjadi juru kamera pribadi khusus selfie atau wefie.

Hover3
Penampilan Hover ketika ‘sayap’ dibentangkan.

Sebagai kompensasi dari ketiadaan sensor tracking, Zero Zero membekali Hover Camera dengan teknologi pendeteksi wajah dan sistem computer vision lain. Ia mampu menjaga ketinggian dan mengikuti Anda dalam jarak aman, juga dapat mendeteksi tubuh serta lingkungan sekitar berkat fitur simultaneous localization and mapping (SLAM).

Untuk menopang kapabilitas tersebut, Zero Zero membenamkan chipset Qualcomm Snapdragon 801 berprosesor quad-core 2,3GHz, serta memanfaatkan kamera bersensor 13-megapixel buat mengambil gambar still serta merekam video hingga resolusi 4K di 30-frame per detik. Selain itu developer turut melengkapi Hover Camera dengan gimbal satu poros dan electronic image stabilization demi menimalisir efek goncangan pada hasil foto/rekam.

Hover2
Dan ini wujud Hover dalam keadaan dilipat.

Hover Camera memang tidak secanggih DJI Phantom 4 atau 3DR Solo, namun ia disiapkan buat kebutuhan yang lebih personal – contohnya saat pesta pernikahan atau di festival musik. Zero Zero belum mengumumkan kapan Hover tersedia, tapi rencananya ia akan ditawarkan di bawah US$ 600.

Via Engadget. Sumber: GetHover.com.