Tag Archives: Zipmex

Melalui ZipUp+, Zipmex Bantu Investor Akselerasi Imbal Hasil Investasi Kripto

Transformasi digital membuat berbagai hal menjadi mudah dilakukan, termasuk investasi. Bila di masa lampau pilihan instrumen investasi terbatas pada produk perbankan, properti, atau komoditas, transformasi digital menghadirkan opsi untuk berinvestasi di aset kripto.

Aset kripto adalah aset investasi digital yang berbasis teknologi blockchain. Aset kripto atau yang juga dikenal dengan cryptocurrency adalah alat tukar virtual yang memungkinkan keamanan transaksi tingkat tinggi tanpa melalui perantara pihak ketiga.  

Dari sisi teknologi, dalam satu dekade terakhir juga banyak sekali inovasi yang muncul dalam dunia cryptocurrency. Sehingga aset kripto menjadi komoditas yang mainstream sekaligus disebut-sebut sebagai alternatif investasi di era digital. Sebab, investasi aset kripto memberikan banyak hal keuntungan yang tidak dapat ditemui pada instrumen investasi lainnya.

Beberapa keunggulan dari investasi digital ini adalah sistem desentralisasi kokoh yang memungkinkan transaksi perpindahan dana secara aman dan super cepat karena tidak melalui proses tangan ketiga. Selain itu, yang terpenting investasi aset kripto mampu menghasilkan keuntungan yang patut diperhatikan. Nilai pasar kripto telah meroket selama dekade terakhir dengan kapitalisasi pasar yang sempat mencapai USD 2 triliun. Kelebihan tersebut yang akhirnya menjadikan berinvestasi di aset kripto menjadi salah satu opsi investasi yang difavoritkan oleh generasi muda di Indonesia.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat nilai transaksi aset kripto di tahun 2021 meningkat seribu persen lebih dari tahun sebelumnya, yakni mencapai Rp859,4 triliun. Hal ini jelas membuktikan tingginya minat investasi masyarakat Indonesia terhadap aset kripto.

Sementara berdasarkan data yang dirilis oleh badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), tercatat saat ini jumlah investor dan nilai transaksi aset kripto di Indonesia pada awal tahun 2022 meningkat cukup signifikan. Nilai transaksi aset kripto di Indonesia bertumbuh dari Rp64,9 triliun pada 2020 menjadi Rp859,4 triliun di tahun 2021. Kenaikan pertumbuhan transaksi aset kripto mencapai 16,2% per bulan.

Zipmex hadir di tengah iklim investasi kripto yang baik di Indonesia

Tingginya jumlah investor aset kripto berdasarkan data dari Bappebti sejalan dengan survei yang diselenggarakan oleh Zipmex salah satu platform aset digital dengan pertumbuhan tercepat di Asia Pasifik. 

Berdasarkan survei independen yang dilaksanakan Zipmex di Indonesia pada awal tahun 2022, dua dari tiga responden menyatakan minatnya untuk berinvestasi kripto. Meski terbilang baru, popularitas aset kripto sebagai alternatif instrumen investasi bahkan telah menyusul popularitas aset konvensional seperti emas, reksa dana, deposito, dan properti.

“Kami memiliki misi untuk berperan aktif dalam mengedukasi pasar dan berkontribusi terhadap upaya masyarakat dalam memaksimalkan investasi mereka di tengah situasi pasar yang dinamis melalui berbagai layanan yang kami miliki,” ucap Siska Lestari, Head of Growth Zipmex Indonesia. 

Didirikan pada tahun 2018, Zipmex telah terdaftar dan teregulasi untuk beroperasi di Singapura, Thailand, Australia, dan Indonesia. Akhir Agustus tahun lalu, Zipmex mengumumkan perolehan pendanaan seri B sebesar $41 juta atau setara 585 miliar Rupiah yang dipimpin oleh Bank of Ayudhya, TNB Aura, B Capital Group, Jump Capital, dan beberapa investor lainnya. Di Indonesia, Zipmex telah teregulasi dan terdaftar di Bappebti dan Kemenkominfo. 

Saat ini, platform Zipmex memiliki 115 aset kripto yang bisa diperjualbelikan di exchange-nya. Zipmex juga dilengkapi dengan berbagai fitur yang memungkinkan penggunanya mendapatkan penghasilan pasif dari aset kripto, salah satunya ZipUp+.

Inovasi fitur Zipmex sebagai platform earning investasi kripto

Pasar aset kripto global diketahui mengalami tren penurunan sejak bulan Mei lalu. Keputusan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang menaikkan suku bunga sebesar 0,75% mendorong sebagian besar investor untuk menjual aset kriptonya dan beralih ke instrumen yang lebih konservatif. Sehingga, aset kripto mengalami koreksi akibat rendahnya permintaan di pasar. Sementara itu, dari sisi faktor internal, isu yang terjadi pada stablecoin TerraUSD telah mengakibatkan efek domino merosotnya nilai aset kripto secara keseluruhan. 

ZipUp+ adalah salah satu fitur di platform Zipmex yang memungkinkan pengguna untuk memperoleh bonus  yang optimal hingga 10% per tahun atas setiap aset kripto yang disimpan. Saat ini, fitur ZipUp+ dapat dimanfaatkan untuk penyimpanan aset kripto bluechip seperti Bitcoin dan Ethereum, serta altcoin dengan kapitalisasi pasar senilai jutaan dolar seperti Cardano, Solana, Ripple, dan Zipmex Token. ZipUp+ juga dapat digunakan untuk memaksimalkan investasi dan mendapatkan bonus dari stablecoin seperti USD Coin (USDC) dan Tether (USDT). 

“Selain itu, ZipUp+ tidak memiliki jangka waktu penyimpanan. Fitur ini memberikan kesempatan bagi pengguna untuk menyimpan aset kripto secara fleksibel yang bebas ditarik kapan saja, sehingga cocok digunakan baik untuk strategi jangka pendek maupun jangka panjang.Dengan adanya ZipUp+, investor tetap bisa mendapatkan pertumbuhan nilai portofolio melalui bonus dari aset kripto yang mereka simpan, terlepas dari fluktuasi harga aset yang sedang terjadi di pasar. Bonus yang diperoleh dari ZipUp+ akan didistribusikan setiap hari pada para pengguna,” jelas Siska lebih lanjut.

Pengguna dapat mencoba fitur ZipUp+ dengan tiga langkah mudah. Pertama, pengguna perlu memastikan bahwa pengguna telah memiliki akun yang terdaftar dan terverifikasi di Zipmex. Kedua, pengguna bisa melakukan deposit dan memindahkan saldonya dari Trade Wallet ke Z Wallet. Terakhir, pengguna cukup klik “Mulai ZipUp+” lalu klik “Daftar”. Pengguna akan langsung mendapatkan imbalan bonus harian setelah program aktif selama dua hari.

Managing Director Krungsri Finnovate Sam Tanskul dan CEO dan Co-Founder Zipmex Marcus Lim / Zipmex

Zipmex Siapkan Tiga Produk Baru Berbasis Kripto Pasca Umumkan Pendanaan Seri B

Platform jual-beli aset kripto Zipmex segera merilis sejumlah produk baru yang akan diluncurkan dalam waktu dekat pasca perolehan pendanaan Seri B $41 juta pada awal pekan ini. Ketiga produk tersebut adalah Zipmex Card, ZipWorld, dan Z Launch. Beberapa produk ini sudah lebih dulu hadir di Thailand.

Co-Founder dan CEO Zipmex Marcus Lim menjelaskan, produk-produk di atas adalah bagian dari utilisasi token Zipmex (ZMT) agar semakin banyak manfaat yang dirasakan pengguna. Dirinci lebih jauh, Zipmex Card adalah kartu pembayaran baru yang didukung Visa memungkinkan pengguna Zipmex untuk membelanjakan aset mereka di lebih dari 70 juta merchant jaringan global Visa.

Rencananya kartu tersebut akan diluncurkan pada akhir tahun ini. Sebelumnya Visa mengumumkan bahwa mereka telah berinvestasi sebesar $1 miliar untuk mengembangkan kartu yang dapat mendukung aset kripto sebagai alat pembayaran.

Berikutnya adalah ZipWorld yang memberikan ruang bagi pengguna untuk menikmati produk lifestyle edisi terbatas dan akses pengalaman eksklusif dengan menggunakan ZMT. Produk ini sudah hadir versi beta di Thailand dan akan menyusul di Indonesia dalam waktu dekat.

Nantinya ZipWorld akan teritegrasi dengan ruang NFT yang tengah naik daun. Pengguna dapat membeli dan mengoleksi NFT yang telah dikurasi dari mitra kreatif Zipmex.

Terakhir adalah Z Launch yang merupakan platform yang memungkinkan pengguna mengakses investasi lebih awal ke berbagai proyek token baru. “Setiap produk yang kami rilis, kami akan memastikan badan regulator di masing-masing negara telah memberikan persetujuan atau izin terlebih dahulu,” ucap Lim dalam konferensi pers, Jumat (3/9).

Menurutnya, kepatuhan pada regulasi yang berlaku di masing-masing negara tempat Zipmex beroperasi membuktikan komitmennya untuk menjadi platform investasi yang aman. Di Indonesia Zipmex adalah satu dari sejumlah marketplace aset kripto yang terdaftar di Bappebti.

Sebelumnya, perusahaan sudah merilis produk staking ZipLock yang merupakan tabungan berjangka dapat mengunci aset selama 45 hari dalam bentuk ZMT yang dimiliki pengguna. Sebagai imbalannya pengguna mendapat bunga hingga 16% per tahun yang dibayarkan setiap harinya.

Layanan staking lainnya adalah ZipUp yang merupakan produk simpanan aset kripto berbunga yang dapat ditarik kapan saja. Bunga yang ditawarkan atas aset digital yang disimpan hingga 8% per tahun and bersifat compounding, artinya bunga dibayarkan setiap hari langsung ke wallet pengguna.

“Tak hanya itu kami juga akan terus melakukan edukasi. Kami ingin mengedukasi pengguna kami agar dapat menjadi advanced trader dan memiliki pengetahuan yang cukup terhadap dunia kripto.”

Selain meluncurkan produk, Lim menyebutkan ekspansi ke negara baru juga akan dilakukan perusahaan. Zipmex berambisi ingin menjadi pemain regional. Sudah ada dua negara Asia Tenggara yang dibidik, yakni Vietnam dan Filipina. “Tapi kami belum ada immediate plan kapan akan masuk ke sana sebab yang terpenting adalah konsolidasi market yang sudah ada.”

Pendanaan Seri B untuk Zipmex dipimpin Krungsri Finnovate Co. Ltd (CVC dari Bank of Ayudhya PCL), diikuti Plan B, dan Master Ad. Investor terdahulu yang turut berpartisipasi di putaran kali ini adalah MindWorks Capital dan Jump Capital.

Perkembangan Zipmex di empat negara

Di kesempatan yang sama, CMO Zipmex Proud Limpongpan menjabarkan pencapaian Zipmex selama setahun belakangan. ZipTrade tercatat telah memfasilitasi total volume perdagangan kumulatif sebesar $4 miliar secara year to date. Pertumbuhannya secara persentase mencapai 256% (CGR).

Adapun ZipUp dan ZipLock memiliki total AUM $216 juta dengan pertumbuhan 450% secara year to date. Terakhir, ZipSpend telah bekerja sama dengan lebih dari 100 mitra perusahaan sejak pertama kali diluncurkan lima bulan yang lalu.

Secara keseluruhan total pengguna Zipmex tumbuh sembilan kali lipat lebih dari 899 ribu orang yang tersebar di empat negara. Mayoritas pengguna tersebut datang dari Thailand, sementara porsi pengguna Indonesia sekitar 35%-40%.

Adapun untuk total dana kelolaannya sebesar $360 juta per Agustus 2021 (lebih dari 5,1 triliun Rupiah).

“Kami menargetkan AUM pada akhir tahun ini dapat tembus ke angka $500 juta. Dengan target pertumbuhan 16 kali lipat, kami targetkan pada akhir 2023 mendatang jadi $8100 juta,” ucapnya.

Volume perdagangan organik sejak awal ZMT hadir telah hampir menembus angka $1 miliar dengan ketersediaan 62 juta token ZMT dari 200 juta token yang disiapkan.

Di Indonesia, Zipmex bersaing dengan 13 platform resmi lainnya yang sudah mengantongi izin dari Bappebti. Indodax tercatat memiliki pengguna terbanyak dengan jumlah lebih dari 4 juta orang. Kemendag mencatat investor di instrumen ini tembus ke angka 6,5 juta orang dengan nilai transaksi Rp370 triliun hingga Mei 2021. Angka ini melampaui jumlah investor saham yang tercatat jumlah SID mencapai 5,6 juta investor per Juni 2021, per data OJK.

Pendanaan Seri B Zipmex

Zipmex Peroleh Pendanaan Seri B Lebih dari 585 Miliar Rupiah

Platform jual-beli aset kripto asal Thailand, Zipmex, mengumumkan perolehan pendanaan seri B sebesar $41 juta atau setara 585 miliar Rupiah dipimpin oleh Bank of Ayudhya, bank terbesar kelima dari sisi lender di negara tersebut. Investor lain yang turut berpartisipasi dalam putaran ini adalah perusahaan media setempat Plan B Media Pcl dan perusahaan modal ventura Master Ad Pcl.

Sebelumnya, perusahaan mengumumkan pendanaan Seri A senilai $6 juta yang dipimpin Jump Capital pada awal tahun ini.

Mengutip dari Reuters, investasi tersebut membuat valuasi perusahaan melambung ke angka $52 juta (dari total pendanaan yang diterima). Zipmex akan memanfaatkan dana segar ini untuk membangun tim teknologi, memperluas rangkaian produk baru seperti pinjaman, pembayaran dan sekuritas agar basis penggunanya semakin banyak.

Mitsubishi UFJ Financial Group adalah pemegang saham mayoritas sebesar 76,9% di Bank of Ayudhya (BAY). Perusahaan ventura BAY, Krungsri Finnovate, telah berinvestasi ke sejumlah startup, salah satunya adalah Grab.

“Kesepakatan ini akan memberi BAY eksposur yang lebih besar ke blockchain dan ekosistem aset digital,” kata Direktur Pelaksana Krungsri Finnovate Sam Tansakul. “Jika kita tidak tetap dekat, teknologi akan semakin menjauh dari bank,” sambung dia.

CEO Zipmex Marcus Lim mengatakan, dalam jangka pendek amunisi ini akan membantu perusahaan menggandakan pengguna menjadi satu juta dalam enam bulan ke depan. Saat ini Zipmex beroperasi di empat negara, yakni Indonesia, Singapura, Thailand, dan Australia. Lebih dari separuh bisnis terbesarnya datang dari negara asalnya, yakni Thailand dan sekitar seperlima dari Indonesia.

Bisnis Zipmex di Indonesia

Di Indonesia, Zipmex beroperasi di bawah badan hukum PT Zipmex Exchange Indonesia dan menjadi salah satu dari 13 perusahaan yang telah terdaftar di Bappebti.

Salah satu produk Zipmex adalah ZipLock, layanan staking untuk mengunci aset selama 45 hari berupa ZMT (Zipmex Token) yang dimiliki pengguna. Sebagai imbalannya pengguna mendapat bunga hingga 16% per tahun yang dibayarkan setiap harinya.

Layanan staking lainnya adalah ZipUp yang merupakan produk simpanan aset kripto berbunga yang dapat ditarik kapan saja. Bunga yang ditawarkan atas aset digital yang disimpan hingga 8% per tahun and bersifat compounding artinya bunga dibayarkan setiap hari langsung ke wallet pengguna.

Di luar itu, Zipmex menyediakan platform jual-beli aset untuk lebih dari 100 aset kripto. Zipmex pun menjadi mitra teknologi untuk Pluang dalam menyediakan fitur jual beli aset Bitcoin dan Etherium di aplikasi. Perusahaan juga berinovasi dengan meluncurkan Z-Launch, Zips Marketplace, ZipNFT (Non-Fungible Tokens), ZipStocks, ZipSpend, dan Ziplend.

Di tengah meledaknya animo investor baru terhadap aset kripto di Indonesia, membuat jumlahnya kini melampaui investor pasar modal. Kemendag mencatat investor di instrumen ini tembus ke angka 6,5 juta orang dengan nilai transaksi Rp370 triliun hingga Mei 2021. Sementara jumlah SID mencapai 5,6 juta investor per Juni 2021, menurut data OJK.

Daftar platform kripto di Indonesia

Bulan Juni 2020 lalu, Bappebti mengedarkan surat pengumuman No.477.1/BAPPEBTI.4/PENG/06/2020 merilis daftar perusahaan sebagai calon pedagang fisik aset kripto. Berikut daftarnya:

Perusahaan Merek Asal Platform
PT Crypto Indonesia Berkat Tokocrypto Indonesia Web, Mobile
PT Upbit Exchange Indonesia Upbit Korea Selatan Web, Mobile
PT Tiga Inti Utama Triv Indonesia Web, Mobile
PT Indodax Nasional Indonesia Indodax Indonesia Web, Mobile
PT Pintu Kemana Saja Pintu Indonesia Web, Mobile
PT Zipmex Exchange Indonesia Zipmex Singapura Web, Mobile
PT Bursa Kripto Prima Bicipin
PT Luna Indonesia Ltd Luno Inggris Web, Mobile
PT Rekeningku Dotcom Indonesia Rekeningku Indonesia Web, Mobile
PT Indonesia Digital Exchange Digital Exchange ID Indonesia Web, Mobile
PT Cipta Koin Digital Koinku Indonesia
PT Triniti Investama Berkat Bitocto Indonesia Web, Mobile
PT Plutonext Digital Aset
Application Information Will Show Up Here
Zipmex Indonesia

Rencana dan Fokus Bisnis Zipmex di Indonesia

Besarnya pasar Indonesia menjadi salah satu alasan mengapa Zipmex yang merupakan platform jual-beli aset digital di Asia Tenggara memutuskan untuk meluncurkan layanan mereka di Indonesia.

Kepada DailySocial, Co-Founder & Chairman Zipmex Indonesia Raymond Sutanto mengungkapkan, investasi aset kripto saat ini telah menjadi topik yang hangat dan sudah diterima dengan baik oleh masyarakat. Hal ini terlihat dari makin banyaknya platform serupa yang menawarkan investasi aset kripto, pakar yang menjadi guru kepada masyarakat umum yang ingin mempelajari lebih jauh, hingga tumbuhnya komunitas.

“Dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat dan Australia, Indonesia memang masih sangat rendah penetrasinya dalam hal investasi aset kripto. Namun Indonesia memiliki potensi bagi aset kripto untuk tumbuh dalam beberapa waktu ke depan.”

Dengan inovasi terkini, Zipmex memperkenalkan dan memberikan akses yang lebih mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan aset digital terbaik dalam berinvestasi. Selain di Indonesia, platform investasi aset digital tersebut juga beroperasi di tiga negara lainnya yaitu Singapura, Thailand, dan Australia.

Zipmex pertama kali didirikan di Singapura pada 2018 oleh Marcus Lim dan  Akalarp Yimwilai. Kemudian berekspansi ke Thailand, Indonesia, dan Australia.

“Perbedaan Zipmex dengan platform serupa lainnya adalah, kami sangat user-friendly. Selain itu Zipmex juga sudah teregulasi Bappebti dan Kominfo. Bermitra dengan BitGo, Zipmex merupakan platform pertama yang memberikan dompet digital dengan asuransi hingga $100 juta bagi seluruh pengguna,” kata Raymond.

Asuransi tersebut diklaim oleh Zipmex bisa melindungi pengguna dari ancaman serangan hacker saat pertukaran dan jaminan keamanan kepada pengguna. Harapannya bisa menumbuhkan lebih besar kepercayaan pengguna untuk berinvestasi aset kripto.

Keunggulan Zipmex lainnya yang bisa dinikmati oleh trader di Indonesia yaitu harga Bitcoin yang lebih murah daripada bursa lokal lain di Indonesia. Zipmex dirancang untuk menangani volume perdagangan dalam jumlah yang besar, sehingga menawarkan harga paling rendah untuk para penggunanya.

Demi memberikan layanan terbaik bagi penggunanya, Zipmex terus berinovasi seperti membuat Z-Launch, Zips Marketplace, ZipNFT (Non-Fungible Tokens), ZipStocks, ZipSpend, dan Ziplend.

Di Indonesia sendiri, Zipmex berkompetisi langsung dengan beberapa pemain sejenis, termasuk Indodax, Tokocrypto, hingga Pintu.

Rencana penggalangan dana dan kolaborasi

Untuk dapat memberikan yang terbaik bagi para pengguna, Zipmex menonjolkan inovasi dalam berbagai fiturnya. Mereka juga menyiapkan aplikasi yang ramah pengguna sehingga mudah digunakan. Langkah Zipmex semakin diperkuat dengan menyediakan aset kripto dengan harga kompetitif dan likuiditas tinggi. Dengan cara ini, Zipmex meningkatkan keunggulan produknya terutama dari sisi fleksibilitas bagi pengguna.

Untuk memperkuat posisinya di Indonesia, telah dijalin kerja sama strategis tahun lalu antara Zipmex dengan aplikasi investasi, Pluang. Menurut Raymond, melalui kerja sama ini diharapkan bisa membuka potensi lainnya bagi Zipmex untuk menambah kerja sama dengan platform lainnya.

“Sebelumnya kami sudah mengenal dengan baik tim Pluang dan mereka membutuhkan produk investasi aset kripto ke dalam aplikasi mereka, dengan alasan itulah maka kerja sama strategis ini kami lakukan,” kata Raymond.

Saat ini Zipmex masih dalam proses finalisasi penggalangan dana seri B. Jika sudah rampung dalam waktu satu bulan ini akan segera diumumkan siapa saja investor yang terlibat dalam putaran pendanaan kali ini. Sebelumnya Zipmex telah mengantongi pendanaan awal dari Infinity Blockchain Holdings. Kemudian saat pendanaan Seri A, Zipmex telah menerima dana segar dari Jump Capital. Secara keseluruhan nilai investasi yang diperoleh Zipmex adalah sekitar $10,9 juta.

“Target kita di Indonesia diharapkan bisa menambah jumlah pengguna, memberikan edukasi secara perlahan kepada masyarakat, menambah aset yang bisa di-trading juga menambah 100 koin hingga akhir tahun ini,” tutup Raymond.

Application Information Will Show Up Here
Zipmex Indonesia

Zipmex Umumkan Pendanaan 84,4 Miliar Rupiah, Menanti Gairah Investasi Aset Kripto

Pengembang platform jual-beli aset kripto Zipmex mengumumkan telah mendapatkan pendanaan seri A senilai $6 juta atau setara 84,4 miliar Rupiah. Putaran pendanaan dipimpin Jump Capital, sebuah pemodal ventura asal Amerika Serikat yang mengkhususkan diri pada pengembang aplikasi investasi digital. Pendanaan baru akan digunakan untuk mendiversifikasi penawaran produk Zipmex, termasuk perluasan produk berbunga ZipUp dan token digital ZMT.

Zipmex sendiri memiliki markas pusat di Singapura dan layanannya sudah berekspansi di beberapa negara, termasuk Indonesia, Australia, dan Thailand. Di Indonesia, mereka bernaung pada PT Zipmex Exchange Indonesia, dan saat ini sudah memperoleh tanda terdaftar dari Bappebti bersama 13 pemain lainnya.

Bulan Juni 2020 lalu, Bappebti mengedarkan surat pengumuman No.477.1/BAPPEBTI.4/PENG/06/2020 merilis daftar perusahaan sebagai calon pedagang fisik aset kripto. Berikut daftarnya:

Perusahaan Merek Asal Platform
PT Crypto Indonesia Berkat Tokocrypto Indonesia Web, Mobile
PT Upbit Exchange Indonesia Upbit Korea Selatan Web, Mobile
PT Tiga Inti Utama Triv Indonesia Web, Mobile
PT Indodax Nasional Indonesia Indodax Indonesia Web, Mobile
PT Pintu Kemana Saja Pintu Indonesia Web, Mobile
PT Zipmex Exchange Indonesia Zipmex Singapura Web, Mobile
PT Bursa Kripto Prima Bicipin
PT Luna Indonesia Ltd Luno Inggris Web, Mobile
PT Rekeningku Dotcom Indonesia Rekeningku Indonesia Web, Mobile
PT Indonesia Digital Exchange Digital Exchange ID Indonesia Web, Mobile
PT Cipta Koin Digital Koinku Indonesia
PT Triniti Investama Berkat Bitocto Indonesia Web, Mobile
PT Plutonext Digital Aset

Dari penelusuran yang dilakukan melalui mesin pencari, situs direktori, dan app marketplace, kami tidak menemukan informasi lengkap terkait platform Bicipin, Plutonext; sementara Koinku situsnya juga baru sebatas landing page belum bisa untuk transaksi.

Zipmex di Indonesia

Kepada DailySocial, perwakilan Zipmex mengatakan, sejak Q4 2020 sampai awal tahun ini, volume transaksi perdagangan di Indonesia mencapai pertumbuhan hingga 100% — kendati tidak disebutkan statistik pengguna secara rinci. Untuk mengakselerasi bisnis, tim lokal juga tengah menyiapkan produk spesifik yang disesuaikan dengan karakteristik pengguna di sini.

Audience pada umumnya lebih menyukai investasi aset digital dengan prospek jangka panjang. Market exchange lainnya mungkin fokus pada kebutuhan traders, sementara kami fokus untuk memberikan fasilitas trading terbaik. Kami juga menawarkan ZipUp di mana para users dapat meraih bunga hingga 14% per tahun dengan akun tabungan yang fleksibel. Sehingga, mereka akan memperoleh tambahan uang dari capital gain dan bunga,” ujar perwakilan Zipmex.

Dijelaskan lebih lanjut, melalui layanan ZipUp para investor dapat memilih berbagai macam aset, termasuk Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), xBullion (GOLD), USD Circle (USDC), dan USD Tether (USDT), dan tidak akan dikenakan biaya selain biaya penarikan normal. Bunga dibayarkan setiap hari, tanpa adanya jangka waktu tetap serta tidak ada jumlah minimum setoran.  Sejak diluncurkan tiga bulan lalu, ZipUp telah mengumpulkan lebih dari US$ 40 juta dana simpanan.

Menanggapi soal ketertarikan masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di aset kripto, “Aset kripto dapat menjadi instrumen yang layak selain saham, reksa dana, p2p loan, atau investasi digital lainnya. Dengan meningkatkan awareness pasar terhadap cryptocurrency dan institutional investors mulai mengalokasikan portofolio di investasi aset kripto, kami berharap semakin banyak yang tertarik mencoba investasi aset kripto.”

Zipmex sendiri saat ini juga bekerja sama dengan Pluang, memungkinkan para investor di aplikasi tersebut untuk bertransaksi aset kripto. Sebelumnya Pluang dikenal sebagai platform investasi dengan instrumen emas dan S&P 500.

Gairah investasi di Indonesia

Pertengahan 2020, DailySocial bersama Populix mengadakan survei pengguna aplikasi investasi di Indonesia. Dari 209 responden yang mengikuti survei, persentase tertinggi untuk jenis investasi yang mereka pilih adalah reksa dana (67%) dan emas (62,7%). Jenis investasi lainnya yang dipilih responden secara berurutan adalah saham (44,5%), P2P lending (16,3%), dan obligasi (11,5%).

Mengenai pertimbangan memilih jenis investasi tersebut, responden kompak menjawab bahwa ini sudah sesuai dengan profil risiko (48,8%), baru belajar (24,4%), rekomendasi teman (10,4%), dan paling familiar (8,1%).

Jika ditinjau lebih lanjut, instrumen seperti reksa dana, emas, atau saham sebenarnya juga sudah cukup akrab dengan pengguna sebelum era investasi lewat aplikasi. Jadi kemungkinan edukasinya lebih mudah dibanding aset kripto yang benar-benar baru bagi banyak orang.

Application Information Will Show Up Here

Pluang Adds Crypto Asset Instruments for Investment Portfolio Diversification

Entering the end of the year, Pluang released another new investment product on its platform. This time with crypto assets trading, starting with Bitcoin and Ethereum as digital currencies with the largest capitalization value today. The company cooperates with Zipmex as a partner in the transaction.

There are two reasons why Pluang chose Zipmex to integrate into its platform. First, because it has been registered with BAPPEBTI as a crypto exchanger. Second, Zipmex uses BitGo as custodian, with protection (insurance) issued by Lloyd.

Pluang’s Co-Founder, Claudia Kolonas said, “The objective for Pluang to launch this product is to open wider access for Indonesian people into the financial products worldwide.” She also said that one of the priority is to make the transaction/investment process more practical.

“Crypto sales on the Pluang application can be done in real-time. Pluang users can buy, sell, and store crypto tokens in the application comfortably because they are protected by insurance. Currently, deposits and withdrawals can only be made in Rupiah, but we will consider crypto withdrawal features at a later date,” Claudia explained.

Previously, Pluang was known as a gold investment platform. In September 2020, they released the S&P 500 futures investment instrument, allowing Indonesians to invest through a public company in the United States.

Crypto asset is not a popular investment instrument

The decision to add crypto assets into its investment product line tends to be “brave” amid the so-so public interest to invest in digital currencies. It was validated by research we conducted with Populix last July 2020. From a survey of 209 respondents who used digital investment services, mutual funds (67%), gold (62.7%), and stocks (44.5%) were the most chosen instruments.

Research by Pluang involves a larger number of respondents, around 5500 people, has discovered almost the same results. Gold (32%), stocks (15%), and mutual funds (16%) were the most popular. Meanwhile, very few respondents choose crypto assets for their investment.

Regarding this matter, Claudia said that her main objective was asset diversification. “Having an investment allocation in Bitcoin or other cryptocurrencies can provide broad diversification against traditional portfolios, which are usually stocks or bonds,” she said.

Research by Pluang suggests that Bitcoin is the asset with the highest yield in the past year – compared to gold, the S&P 500, and the US dollar. The data obtained is from the beginning of the year to October 2020. The yield is calculated in the conversion of rupiah currency.

Perbandingan imbal balik produk investasi dalam rentang satu tahun terakhir / Pluang
Comparison of the investment products in the past year / Pluang

Crypto assets such as Bitcoin have fairly high market volatility, the up and down is based on public confidence in the digital currency. If you look at the trend in recent times, the price even dropped to $3000.

On that basis, Claudia also suggested that crypto asset products are suitable for long-term investment. “We do not recommend buying Pluang cryptocurrency if there is an urgent need for funds in the short term. So apart from having a moderate to high-risk profile, this product is also recommended for investors who already have investment experience,” he explained.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
Header: Depositphotos.com

Application Information Will Show Up Here

Pluang Tambah Instrumen Aset Kripto untuk Diversifikasi Portofolio Investasi

Menginjak akhir tahun, Pluang kembali merilis produk investasi baru di platformnya. Kali ini giliran aset kripto yang diperdagangkan, dimulai dari Bitcoin dan Ethereum selaku mata uang digital dengan nilai kapitalisasi terbesar saat ini. Perusahaan menggandeng Zipmex sebagai mitra dalam pemrosesan transaksi.

Ada dua alasan mengapa Pluang memilih Zipmex untuk diintegrasikan ke platformnya. Pertama, karena sudah terdaftar di BAPPEBTI sebagai crypto exchanger. Kedua, Zipmex menggunakan BitGo sebagai kustodian, dilengkapi perlindungan (asuransi) yang diterbitkan Lloyd.

Co-Founder Pluang Claudia Kolonas menyampaikan, “Bagi Pluang, tujuan meluncurkan produk ini adalah untuk membuka akses lebih luas kepada masyarakat Indonesia terhadap produk keuangan dunia.” Ia turut menyampaikan, salah satu hal yang diprioritaskan oleh Pluang adalah membuat proses transaksi/investasi menjadi lebih praktis.

“Penjualan crypto di aplikasi Pluang juga dapat dilakukan secara real time. Pengguna Pluang dapat membeli, menjual, dan menyimpan token crypto di dalam aplikasi dengan nyaman, karena sudah dilindungi asuransi. Saat ini, penyetoran dan penarikan hanya dapat dilakukan dalam Rupiah, namun kami akan mempertimbangkan fitur withdrawal crypto di kemudian hari,” jelas Claudia

Sebelumnya Pluang dikenal sebagai platform investasi emas. Lalu bulan September 2020 lalu, mereka merilis instrumen investasi berjangka S&P 500, memungkinkan masyarakat Indonesia berinvestasi melalui perusahaan terbuka di Amerika Serikat.

Aset kripto bukan instrumen investasi populer

Keputusan memasukkan aset kripto ke lini produk investasinya memang cenderung “berani” di tengah minat masyarakat yang tidak terlalu besar untuk berinvestasi ke mata uang digital. Salah satunya divalidasi oleh riset yang kami lakukan bersama Populix Juli 2020 lalu. Dari survei ke 209 responden pengguna layanan investasi digital, reksa dana (67%), emas (62,7%), dan saham (44,5%) jadi instrumen yang banyak dipilih.

Riset yang dilakukan Pluang sendiri melibatkan jumlah responden yang lebih banyak, yakni 5500 orang, mendapati hasil yang hampir serupa. Emas (32%), saham (15%), dan reksa dana (16%) jadi yang paling populer. Sementara sangat minim responden yang memilih aset kripto untuk investasinya.

Terkait hal ini, Claudia mengatakan bahwa tujuan utamanya adalah diversifikasi aset. “Memiliki alokasi investasi pada Bitcoin ataupun mata uang kripto lainnya dapat memberikan diversifikasi yang luas terhadap portofolio tradisional, yang biasanya adalah saham atau obligasi,” ujarnya.

Dari riset yang dilakukan Pluang, mengemukakan bahwa Bitcoin menjadi aset yang memiliki imbal hasil paling tinggi dalam satu tahun terakhir — dibandingkan dengan emas, S&P 500, dan dolar AS. Data yang diperoleh adalah kinerja sejak awal tahun hingga Oktober 2020. Kalkulasi imbal hasil dihitung dalam konversi mata uang rupiah.

Perbandingan imbal balik produk investasi dalam rentang satu tahun terakhir / Pluang
Perbandingan imbal balik produk investasi dalam rentang satu tahun terakhir / Pluang

Aset kripto seperti Bitcoin memiliki volatilitas pasar yang cukup tinggi, baik-turunnya berdasarkan kepercayaan masyarakat pada mata uang digital tersebut. Jika melihat tren beberapa waktu terakhir, bahkan harganya sempat anjlok hingga $3000.

Atas dasar itu, Claudia juga menyarankan bahwa produk aset kripto cocoknya untuk investasi jangka panjang. “Kami tidak menyarankan pembelian Pluang cryptocurrency jika ada kebutuhan dana yang mendesak dalam jangka waktu pendek. Jadi selain memiliki profil risiko sedang hingga tinggi, produk ini juga direkomendasikan untuk investor yang telah memiliki pengalaman investasi,” jelasnya.

Application Information Will Show Up Here

Gambar header: Depositphotos.com

Introducing Rupiah Token as a Stablecoin to Represent Rupiah

Rupiah Token (IDRT) is an Ethereum blockchain-based token with a value reflecting Rupiah. It is classified stable, which is a crypto asset with stable value – in this case, 1 to 1 value with the Rupiah. The value of 1 IDRT equal to Rp1, – both in purchases and sales.

In terms of each IDRT issued and circulating, PT Rupiah Token Indonesia (Rupiah Token) as the manager is required to add deposits in Rupiah to the custodian bank account. According to the audit report issued as of May 1, 2020, the total Rupiah Token in circulation has reached 72.7 billion with guarantees of the same value in Rupiah.

“Although there are lots of stablecoin circulating the crypto world, there is not a single Rupiah stablecoin on the blockchain […] We aim to provide Indonesia with a safe and easy way for crypto trading using Rupiah in the blockchain on global exchanges,” Rupiah Token’s Anthony Thio explained.

The practice of StableCoin has actually been applied by many developers. For example in Singapore, there are Digix coins (DGC) supported by gold reserves, so 1 DGX is always equal to 1 gram of gold.

To date, IDRT has been channeled to dozens of exchange and crypto-wallet platforms; including the Binance, UPbit, PundiX, Zipmex, and TrustWallet portals.

In terms of IDRT, Zipmex’s Co-founder & CEO, Marcus Lim said, “We are starting to see changes in the Asian economy related to the acceptance of digital and stable currencies. As China is preparing to launch its central bank’s digital currency (e-RMB), we will see this trend spreading in Southeast Asia […] Placing coins in Rupiah and bringing to all our markets a new foreign exchange service for the public. ”

RupiahToken

 

Highly Confident with cryptocurrency

Jeth Soetoyo is the Founder & CEO of RupiahToken, he is also the founder of a mobile application called Pintu which is designed for users in Indonesia in conducting cryptocurrency transactions.

In his discussion with the DailySocial team, Jeth expressed his opinion on the current trends in crypto assets. As for him, timing is important in market penetration. Moreover, people are getting interested in Bitcoin, when all expect a significant increase in its value.

He said, crypto-assets basically have proven to function well as alternative assets. He saw the resilience of Bitcoin several times recently as a value storage asset. Exemplified when several countries in South America which currencies have experienced massive inflation in recent years, the adoption of Bitcoin is very high there.

“I cannot predict the future of our own currency, but when the government issues debt at interest rates close to 0 it provides a strong potential scenario for high inflation. Usually, during this time (eg in the 1930s and 1970s) there is a tendency for interest shifting towards ‘hard currencies’ such as gold,” Jeth said.

Jeth continued, “This year, Bitcoin is the best performing asset compared to other asset classes (including gold, equity, bonds, etc.). I believe that macro conditions now guarantee to see more of Bitcoin. I believe this did not happen in 2017 and there is no real reason for people to see Bitcoin with a more critical eye until now. ”

Is it capable to increase crypto penetration?

Indonesian Blockchain Association’s Supervisory Board, Steven Suhadi told DailySocial on his views. Personally, he is unsure about stablecoin, such as IDRT will increase people’s enthusiasm for crypto investment. However, it might be useful to get people accustomed to the workings of cryptocurrencies, on how they are easily transferred, etc.

“Stable coins can provide a glimpse of view to the public, business, and government on blockchain-based digital currencies (also known as central bank digital currencies – CBDC),” he said.

He also emphasized that every bank entering the Indonesian market must comply with relevant government regulations, especially from BI and OJK.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Rupiah Token

Rupiah Token Hadir sebagai “Stablecoin” yang Merepresentasikan Nilai Rupiah

Rupiah Token (IDRT) adalah token berbasis blockchain Ethereum yang memiliki harga merefleksikan nilai Rupiah. Tergolong dalam stablecoin, yakni aset kripto yang memiliki nilai stabil – dalam hal ini dipatok 1 banding 1 dengan Rupiah yang disetorkan. Harga 1 IDRT akan selalu setara dengan Rp1,- baik dalam pembelian maupun penjualan.

Pada setiap IDRT yang diterbitkan dan beredar, PT Rupiah Token Indonesia (RupiahToken) sebagai pengelola wajib menambah deposit Rupiah di rekening bank kustodian. Menurut laporan audit yang diterbitkan per 1 Mei 2020, total Rupiah Token yang beredar telah mencapai 72,7 miliar dengan jaminan dalam Rupiah dengan nilai yang sama.

“Meskipun ada banyak stablecoin yang beredar di dunia kripto, namun belum ada satupun stablecoin Rupiah di blockchain […] Kami bertujuan untuk memberikan kepada Indonesia cara yang aman dan mudah menggunakan Rupiah di blockchain, seperti untuk perdagangan kripto di bursa global,” terang CPO RupiahToken Anthony Thio.

Praktik stablecoin sebenarnya sudah diaplikasikan oleh banyak pengembang. Misalnya di Singapura, ada koin Digix (DGC) yang didukung dengan cadangan emas, sehingga 1 DGX selalu disetarakan dengan 1 gram emas.

Saat ini IDRT didistribusikan ke belasan platform exchange dan crypto-wallet; termasuk di portal Binance, UPbit, PundiX, Zipmex, hingga TrustWallet.

Mengomentari IDRT, Co-founder & CEO Zipmex Marcus Lim menyampaikan, “Kami mulai melihat perubahan dalam perekonomian di Asia dalam kaitannya dengan penerimaan mata uang digital serta stablecoin. Saat Tiongkok tengah bersiap untuk meluncurkan mata uang digital bank sentral mereka (e-RMB), kami akan melihat tren tersebut menyebar di Asia Tenggara […] Menempatkan koin ke Rupiah dan membawa ke semua pasar yang kami miliki membuka layanan penukaran mata uang asing baru untuk masyarakat.”

RupiahToken

Masih cukup percaya diri dengan cryptocurrency

Jeth Soetoyo adalah Founder & CEO RupiahToken, ia juga merupakan founder aplikasi mobile bernama Pintu yang didesain untuk pengguna di Indonesia melakukan transaksi cryptocurrency.

Dalam diskusinya dengan tim DailySocial, Jeth menyampaikan pendapatnya tentang tren aset kripto saat ini. Baginya timing menjadi penting dalam penetrasi pasar. Karena seperti diketahui, Bitcoin sempat menjadi produk yang diidamkan banyak orang, saat semua berspekulasi mengharapkan kenaikan signifikan dari nilainya.

Ia bercerita, aset kripto pada dasarnya telah membuktikan bisa berfungsi baik sebagai aset alternatif. Beberapa kali ia melihat ketahanan Bitcoin dalam beberapa waktu terakhir sebagai aset penyimpanan nilai. Dicontohkan saat beberapa negara di Amerika Selatan yang mata uangnya mengalami inflasi besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir, adopsi Bitcoin di sana sangat tinggi.

“Saya tidak dapat memprediksi masa depan mata uang kita sendiri, tetapi saat pemerintah menerbitkan utang pada tingkat suku bunga mendekati 0 memberikan skenario potensial yang kuat untuk inflasi yang tinggi. Biasanya selama masa ini (mis. pada 1930-an dan 1970-an) ada kecenderungan untuk peralihan minat menuju ‘mata uang keras’ seperti emas,” ujar Jeth.

Jeth melanjutkan, “Tahun ini saja, Bitcoin adalah aset dengan kinerja terbaik dibandingkan dengan kelas aset lainnya (termasuk emas, ekuitas, obligasi, dll). Saya percaya bahwa kondisi makro sekarang menjamin untuk alasan melihat Bitcoin lagi. Saya percaya ini tidak terjadi pada tahun 2017 dan tidak ada alasan nyata bagi orang untuk melihat Bitcoin dengan mata yang lebih kritis sampai sekarang.”

Apakah bisa gairahkan minat aset kripto?

Kepada DailySocial, Supervisory Board Asosiasi Blockchain Indonesia Steven Suhadi memberikan pandangannya. Secara personal ia kurang yakin stablecoin seperti IDRT bisa meningkatkan gairah masyarakat dalam investasi kripto. Namun mungkin akan bermanfaat membuat masyarakat terbiasa dengan cara kerja mata uang kripto, tentang bagaimana mereka mudah ditransfer dll.

“Koin yang stabil dapat memberikan pandangan sekilas kepada publik, bisnis, dan bahkan pemerintah tentang mata uang digital berbasis blockchain (juga dikenal sebagai mata uang digital bank sentral – CBDC),” ujarnya.

Ia pun menegaskan, setiap stablecoin yang memasuki pasar Indonesia harus mematuhi peraturan pemerintah terkait, terutama dari BI dan OJK.

Application Information Will Show Up Here