As an effect of the pandemic, Zomato is adjusting (downsizing) its business in Indonesia. After officially launched at the end of 2018, the Zomato Pro or Zomato Gold features were discontinued. It’s a paid service that users can use to get exclusive access to Zomato’s restaurant partners – including selecting menus and making reservations.
In the FAQ statement in the application, it is stated that the closure of this feature was due to the company’s decision to disband the local operational team in Indonesia – all employees affected by the layoff. As contacted, Zomato only provided information that Zomato’s basic service (restaurant directory) is still accessible in Indonesia, its operations are carried out remotely from India.
In order to strengthen the business foundation and accelerate growth, Zomato’s parent company has been intensively raising series J funding since April 2020. The latest funds were announced a few days ago, Kora Investment participated in investing $52 million. According to Fintrackr, Zomato currently has a valuation of around $3.5 billion along with this round.
Zomato alone has been existing in Indonesia since 2013. Thanks to impressive business growth mid-decade, in 2016 the Indian startup has achieved Break-Even Point (BEP), including for its business unit in Indonesia.
Aside from Zomato, there are several similar services in Indonesia, two of which are Qraved and Eatigo.
Terdampak pandemi, Zomato lakukan penyesuaian (perampingan) bisnisnya di Indonesia. Setelah diluncurkan sejak akhir tahun 2018 lalu, fitur Zomato Pro atau Zomato Gold dihentikan. Itu merupakan layanan berbayar yang bisa dimanfaatkan pengguna untuk mendapatkan akses eksklusif di mitra restoran Zomato – termasuk memilih menu dan melakukan reservasi.
Dalam keterangan FAQ di aplikasi disebutkan, penutupan fitur tersebut dilatarbelakangi keputusan perusahaan untuk membubarkan tim operasional lokal di Indonesia – seluruh tim lokal terdampak layoff. Ketika dihubungi, pihak Zomato hanya memberikan keterangan, bahwa layanan dasar Zomato (pencarian restoran) tetap bisa diakses di Indonesia, operasionalnya dikerjakan secara remote dari India.
Sektor F&B memang menjadi salah satu yang terdampak parah akibat Covid-19. Mei lalu, Zomato dilaporkan telah memberhentikan 13% dari total karyawannya. Bahkan untuk staf yang masih bekerja, terdapat pemotongan gaji sampai 50%.
Untuk perkuat fondasi bisnis dan genjot pertumbuhan, sejak April 2020 induk Zomato tengah gencar menggalang pendanaan seri J. Dana teranyar berhasil dibukukan beberapa hari lalu, Kora Investment berpartisipasi menyuntikkan $52 juta. Menurut Fintrackr, dengan putaran tersebut Zomato saat ini memiliki valuasi sekitar $3,5 miliar.
Zomato sendiri sudah hadir di Indonesia sejak tahun 2013. Berkat pertumbuhan bisnis yang mengesankan pertengahan dekade, di tahun 2016 startup asal India tersebut telah capai Break Event Point (BEP), termasuk untuk unit bisnisnya di Indonesia.
Selain Zomato, di Indonesia sendiri ada beberapa layanan serupa, dua di antaranya adalah Qraved atau Eatigo.
Di medio tahun 2015 sempat bermunculan platform food directory,review, dan informasi yang mengupas berbagai restoran hingga tempat makan. Tren tersebut bersamaan dengan makin masifnya pertumbuhan industri kuliner di Indonesia. Tidak hanya informasi seperti alamat dan kontak, platform tersebut juga menyematkan menu, foto-foto restoran, dan ulasan yang diberikan pengunjung.
Nama-nama platform lokal dan asing pun bermunculan di Indonesia. Zomato, Qraved, Pergikuliner adalah contoh nama yang populer. Meskipun kebanyakan masih fokus menawarkan informasi dan ulasan, platform tersebut sudah mulai bertransformasi menjadi platform gaya hidup yang menawarkan paket diskon.
Kehadiran layanan pengantaran makanan GoFood dan GrabFood menjadi salah satu alasan utama mengapa platform food directory kini mulai bertransformasi dan menawarkan fitur dan produk yang berbeda.
“Saya melihat justru mereka bisa dijadikan mitra yang potensial. Demikian juga dengan semua layanan e-commerce. Bentuknya seperti apa tentunya nanti bisa disesuaikan,” kata Marcomm Representative Pergikuliner Aprilia Prabawati.
Di negara Asia lain mulai banyak penerapan kolaborasi antara platform food apps dengan layanan e-commerce. Seperti yang terjadi di Tiongkok melalui kolaborasi antara Alibaba dengan food delivery units Ele.me dan Shopee dan Foody di Vietnam.
Media sosial tidak lagi jadi kanal utama
“Kami melihat media sosial sangat penting untuk melakukan branding, meningkatkan tingkat konversi, dan berpotensi melakukan kampanye viral. Namun pada tahun 2020, jangkauan organik menurun karena persaingan dan perubahan dalam algoritma sehingga kami merekomendasikan pedagang untuk juga memiliki saluran CRM langsung seperti akun resmi Qraved untuk mengkomunikasikan kampanye pemasaran,” kata CEO Qraved Steven Kim.
Aprilia menambahkan, “Idealnya kita ingin berdiri di platform milik kita sendiri, dan tidak terlalu bergantung kepada platform lain. Intinya kita tidak terlalu fokus dengan cara ini.”
Tahun 2020, ketika media sosial mulai banyak mengalami perubahan di sisi algoritma dan cara penggunaan, platform seperti ini tidak krusial dan idealnya tidak menjadi fokus untuk melancarkan kegiatan pemasaran.
“Jika melihat 5 tahun yang lalu, penggunaan media sosial masuk akal. Tetapi, di zaman sekarang ini, memanfaatkan media sosial sebagai bagian dari strategi pemasaran tidak dapat dilakukan lagi. Prioritas brand saat ini adalah lebih kepada memaksimalkan channel mana yang lebih relevan dimanfaatkan tidak lagi bergantung kepada media sosial,” kata Head of Business Zomato Indonesia Ravi Singh.
Saat ini Zomato dan Pergikuliner masing-masing mengklaim memiliki 3 juta pengguna aktif setiap bulannya.
Fokus ke kolaborasi
Kolaborasi dengan bisnis kuliner menjadi faktor pendukung yang menentukan pertumbuhan perusahaan. Pergikuliner, misalnya, menawarkan pilihan tersebut agar restoran memberikan kupon sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Perusahaan mengklaim bisa memperoleh pendapatan melalui kemitraan ini.
Sementara Zomato, yang sejak dua tahun terakhir telah melancarkan program unggulannya Zomato Gold, mengklaim telah memiliki 1500 restoran yang bergabung dalam program ini. Zomato juga berhasil mengumpulkan sekitar 110 ribu pengguna berbayar.
“Layanan lain yang kami coba hadirkan untuk pengguna adalah Gold Special, di mana pelanggan bisa memiliki opsi diskon secara flat untuk semua tagihan yang dibebankan. Semua mitra restoran memiliki opsi untuk menentukan sendiri potongan harga mereka kepada pelanggan,” kata Ravi.
Bentuk kolaborasi lainnya yang dinilai lumayan ampuh mendongkrak pertumbuhan mitra dan pengguna adalah menjalin kerja sama dengan mall terkemuka untuk menawarkan promo, diskon atau penawaran menarik yang dimiliki restoran yang berlokasi di mall tersebut.
“Qraved telah meluncurkan kemitraan dengan mal-mal besar atau menambah pengalaman offline, termasuk [dengan] Plaza Indonesia, Pacific Place, Mall of Indonesia, PIK Avenue dan lainnya. Harapannya bisa membantu pemilik bisnis kuliner untuk melakukan interaksi langsung dengan pelanggan mereka sekaligus melakukan engagement secara online,” kata Steven.
Peluang ekspansi
Tidak mudah untuk memprediksi masa depan dan potensi platform aplikasi makanan. Satu hal yang pasti, platform informasi tempat makan tetap menjadi prioritas masing-masing platform, sesuai dengan komitmen awal. Untuk ekspansi layanan, mereka juga akan fokus ke berbagai kawasan, tak hanya di kota-kota besar.
Meskipun sebagian besar tidak memiliki layanan pengantaran makanan atau delivery service, tidak menutup kemungkinan layanan tersebut bakal dihadirkan suatu saat.
“Bisa jadi nantinya kami akan menambahkan layanan pengantaran makanan dan menawarkan layanan tersebut kepada mitra restoran. Namun untuk saat ini kami belum berencana. Mungkin 2 atau 3 tahun lagi,” kata Aprilia.
Pengembangan teknologi dan inovasi produk juga masih menjadi fokus, yang kebanyakan mulai mendorong penggunaan aplikasi kepada pengguna. Meskipun demikian, penggunaan situs tidak ditinggalkan, karena ternyata masing banyak pengguna yang mengakses layanan dari desktop atau mobile browser.
“Sebenarnya distribusi di Zomato sangat kontra-intuitif. Kami melihat traffic hingga saat ini lebih banyak yang mengakses di situs [atau mobile browser], dibandingkan dengan aplikasi. Kami tidak dapat melakukan pemisahan dari kedua platform tersebut,” kata Ravi.
Previously launched in the UAE, Portugal, and India, the food directory portal Zomato plans to launch Zomato Gold feature in Indonesia. It is a subscription service for all users to have access to food and drinks exclusively at Zomato’s partners – currently partners with 400 popular restaurants in Indonesia.
As a food directory platform that has been existed for the past 5 years, Zomato claims to have helped many restaurants to get known by culinary lovers in Jabodetabek, Bandung, and Bali. Currently, Zomato Gold hasn’t officially launched and the registration is limited for 1000 first members.
The subscription program Zomato Gold has also been launched in India’s major cities as its origin country. Zomato claims to have positive responses from users in the region. With the complimentary dish from Zomato Gold, Zomato Gold’s restaurant partners will provide two complimentary drinks.
The restaurant’s curated menu presents an exclusive experience for Zomato Gold users. The available subscription is for 3 months to a year. There’s no information regarding the price range for subscription in Indonesia.
As one of the information service providers for restaurant globally, Zomato, which prioritizes technology in its platform often presents features aiming to facilitate users. Previously, Zomato has introduced Editor’s Note feature.
It aims to deliver stories of restaurant owners to its customers. This feature is available in 9 countries, including Indonesia, India, UAE, Portugal, and the Philippines. It contains photos, videos, and posts about restaurants.
– Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
Setelah sebelumnya meluncur di Uni Emirat Arab, Portugal dan India, portal direktori tempat makan Zomato berencana untuk meluncurkan fitur Zomato Gold di Indonesia. Zomato Gold adalah layanan berbayar yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna untuk mendapatkan akses makanan dan minuman secara eksklusif di mitra restoran Zomato — telah memiliki sekitar 400 lebih restoran terpilih di Indonesia.
Sebagai platform food listing yang sudah hadir di Indonesia sejak 5 tahun yang lalu, Zomato mengklaim telah membantu banyak usaha restoran untuk lebih dikenal oleh para pecinta kuliner di Jabodetabek, Bandung, dan Bali. Saat ini Zomato Gold belum resmi diluncurkan dan masih membuka pendaftaran secara terbatas kepada 1000 orang pertama.
Program berbayar Zomato Gold juga telah diluncurkan di kota-kota besar di India sebagai negara asal Zomato. Di sana Zomato mengklaim mendapatkan respon yang positif dari pengguna. Dengan complimentary dish dari Zomato Gold, mitra restoran yang bergabung dengan Zomato Gold akan memberikan minuman dua complimentary.
Menu yang sebelumnya telah terkurasi oleh pihak restoran, menghadirkan pengalaman yang eksklusif untuk pengguna Zomato Gold. Paket berbayar Zomato Gold yang bisa dipilih oleh pengguna adalah berlangganan selama 3 bulan hingga satu tahun. Belum diinformasikan berapa kisaran harga berlangganan Zomato Gold di Indonesia.
Sebagai salah satu penyedia layanan informasi mengenai restoran secara global, Zomato yang mengedepankan teknologi dalam platform kerap menghadirkan fitur yang bertujuan untuk memudahkan pengguna. Sebelumnya Zomato juga telah menghadirkan fitur Editor’s Note.
Fitur tersebut bertujuan untuk mewadahi cerita yang ingin disampaikan pemilik restoran kepada pengunjung restorannya. Fitur ini telah tersedia di 9 negara seperti Indonesia, India, Doha, Portugal, dan Filipina. Fitur ini memuat foto, video, serta tulisan mengenai restoran.
Sebagai panduan restoran secara online termasuk daftar makanan, foto, ulasan, hingga rating, Zomato, yang berasal dari India, semakin mengukuhkan posisinya sebagai yang terdepan di Indonesia. Situs yang didirikan Deepinder Goyal ini mengedepankan algoritma untuk menentukan popularitas restoran yang terdapat di platform Zomato.
Algoritma ini tidak hanya mengkalkulasi rating restoran berdasarkan perhitungan rata-rata sederhana dari rating yang diberikan pengguna. Zomato mengklaim inovasi inilah yang membedakan Zomato dengan situs serupa yang bermain dalam industri kuliner berbasis teknologi.
“Zomato tidak hanya membantu pengguna dengan menyediakan informasi lengkap mengenai restoran, tetapi juga membantu pengguna ‘menemukan’ dan mencari restoran baru dengan fitur search dan nearby,” kata Country Manager Zomato Indonesia Karthik Shetty dalam rilisnya.
Rating yang diberikan pengguna memiliki bobot yang berbeda tergantung kredibilitas pengguna dari Zomato tersebut. Artinya, pengguna perlu membangun status mereka di Zomato sebelum rating yang diberikan bisa memberikan dampak yang sama kuatnya dengan pengguna Zomato yang terbilang rutin menuliskan ulasan restoran di aplikasi dan situs Zomato.
Layanan lebih untuk pemilik restoran
Bukan hanya memanjakan para pecinta kuliner, Zomato juga menawarkan beragam layanan khusus yang bisa dimanfaatkan oleh pemilik restoran, diantaranya adalah iklan spanduk bagi restoran di Indonesia, analitik dan layanan tambahan lainnya. Saat ini Zomato tengah mengembangkan beberapa fitur yang bisa digunakan oleh pemilik restoran sekaligus pengguna.
“Zomato sedang membangun sebuah rangkaian produk dan jasa lengkap, termasuk fitur pemesanan makanan secara online untuk beberapa pasar, dan juga reservasi restoran secara online. Kami juga dalam proses untuk membangun sistem ‘ point-of-sale’ untuk restoran dan akan mengintegrasikannya dengan laman Zomato mereka yang menyediakan berbagai analitik yang dibutuhkan,” kata Karthik.
Pertumbuhan pengguna dan restoran
Perusahaan yang didukung oleh para investor ini kini mengklaim telah mencapai titik break even di awal tahun 2016 , dan telah mendapatkan investasi lebih dari $ 225 juta dari berbagai investor termasuk Sequoia Capital, Temasek Holdings, Vy Capital, dan Info Edge India.
Hingga akhir tahun 2016 Zomato telah memiliki informasi mendetil dari 30 ribu lebih restoran di Jakarta, Bali, dan Bandung. Informasi di Bandung rencananya segera diluncurkan dalam waktu dekat. Dalam hal trafik, saat ini Zomato di Jakarta dan Bali telah memiliki lebih dari 2 juta pengguna yang unik, dengan trafik bulanan mencapai 6 juta kunjungan untuk Jakarta saja.
“Trafik web dan aplikasi kami selalu bertumbuh dalam tingkat yang sehat dari bulan ke bulan di Indonesia, dan ini benar-benar memberikan kami dorongan yang besar,” kata Karthik.
Zomato juga memiliki fitur yang memungkinkan pengguna menciptakan daftar koleksi restoran mereka sendiri yang bisa dengan mudah mereka bagikan melalui SMS, WhatsApp, Path, Facebook, Twitter, dan lainnya. Selain itu integrasi dengan pihak ketiga yang selama ini telah dilancarkan diantaranya dengan Uber dan Instagram memberikan pilihan baru untuk pengguna.
“Selain pertumbuhan angka pengguna, jumlah ulasan dan foto yang diunggah baik mingguan atau pun bulanan juga merupakan aspek yang sangat menggembirakan. Dari sudut pandang bisnis, semua hal ini membuat pemasukan kami bertumbuh tiap bulan pada tingkat yang sehat,” kata Karthik.
Awal minggu ini sempat diberitakan bahwa Zomato, sebagai startup asal India yang menyediakan layanan informasi restoran serta layanan jasa antar, mengklaim telah mencapai Break Event Point (BEP) dan diperkirakan mulai membukukan profit di pertengahan tahun 2016 ini di beberapa negara, seperti India, Uni Emirat Arab dan Indonesia.
Menanggapi pemberitaan tersebut Country Manager Zomato Indonesia Karthik Shetty mengungkapkan bahwa keberhasilan tersebut sebagian besar didapatkan dari hasil penjualan banner serta iklan restoran. Saat ini Karthik mencatat sudah ada sekitar 600 restoran di Jakarta yang melakukan promosi dengan fitur-fitur yang ditawarkan oleh Zomato.
“Indonesia merupakan pasar kuliner terbesar di Asia Tenggara. Setiap harinya bisa dipastikan banyak bermunculan restoran baru yang melakukan promosi melalui Zomato. Jakarta merupakan kota terbesar yang memberikan kontribusi iklan,” kata Karthik.
Ditambahkan juga oleh Karthik kesuksesan secara global yang diraih sepenuhnya merupakan upaya yang telah dilakukan oleh tim penjualan untuk meningkatkan penjualan. Dalam 4 bulan terakhir keuntungan yang diraih melalui iklan restoran di situs dan aplikasi mobile telah meningkat hingga dua kali lipat.
“Beberapa bulan terakhir merupakan waktu yang paling sulit bagi tim Zomato, namun pada akhirnya kami kembali kepada rencana awal dan terus memfokuskan diri yaitu untuk menambah pendapatan,” kata Karthik.
Menanggapi tentang adanya rencana Baidu untuk melakukan investasi pada bulan April mendatang kepada Zomato, Karthik mengungkapkan saat ini sudah banyak perusahaan besar, VC hingga investor yang ingin berinvestasi di Zomato. Namun demikian Karthik enggan untuk menjelaskan seperti apa bentuk investasi tersebut dan kapan secara resmi akan diluncurkan.
“Masih terlalu dini bagi kami untuk mengungkapkan rencana dari Baidu yang kemungkinan besar tertarik untuk berinvestasi di Zomato,” kata Karthik.
Tahun 2016 ini Zomato akan terus memfokuskan kepada penjualan, pemasaran dan terus melalukan inovasi. Bagi Zomato menjadi penting untuk bisa menyelarasakan semua hal tersebut untuk membangun Zomato lebih besar dan tetap eksis.
“Pendapatan membantu kami untuk bisa terus tumbuh dan mewujudkan rencana kedepannya, semakin besar dan lama startup berjalan tentunya semakin besar tantangan dan tuntutan yang ada, untuk itu menjadi hal yang penting bagi kami untuk bisa mendapatkan profit namun tetap menjalankan kultur startup dengan menciptakan inovasi terkini,” tuntas Karthik.
DailySocial sempat memberitakan mengenai Djunadi Satrio yang tidak lagi menjabat sebagai Country Manager Zomato Indonesia. Pada kesempatan kali ini kami mendapatkan kesempatan istimewa berbincang dengan Country Manager baru Zomato Indonesia, yang sebelumnya pernah menjabat di posisi yang sama saat awal Zomato diluncurkan di Indonesia tahun 2013, Karthik Shetty.
Secara resmi, Karthik menjadi Country Manager untuk Zomato Indonesia dan pihak Zomato tidak berniat untuk mencari Country Manager lokal. Alasan keluarnya Djunadi Satrio diinformasikan untuk mencari peluang baru.
“Saya selaku tim senior Zomato dipercaya untuk memimpin kembali Zomato Indonesia yang sebelumnya telah saya tinggalkan. Untuk tahun 2016 hingga selanjutnya saya akan memimpin Zomato Indonesia,” kata Karthik.
Tidak berbeda jauh dengan rencana bisnis Zomato Indonesia pada tahun sebelumnya, untuk tahun 2016 Zomato Indonesia akan melancarkan monetisasi dengan menawarkan produk-produk baru untuk pihak restoran. Setelah peluncuran produk White Label, Table Reservation dan Point of Sales (POS) akan segera diluncurkan pada kuartal ketiga tahun ini.
“Saat ini produk tersebut telah bisa diakses oleh pihak restoran di India dan negara lainnya. Untuk Indonesia saat ini masih dalam persiapan dan jika berjalan dengan lancar pertengahan tahun 2016 akan segera kami rilis,” kata Karthik.
Jumlah restoran yang telah terdaftar di Zomato Indonesia untuk Jabodetabek hingga saat ini berjumlah 19 ribu restoran. Karthik menambahkan fokus utama Zomato adalah mengumpulkan lebih banyak profit dari pihak restoran, menambah jumlah pengguna dan terus menghadirkan inovasi menarik, memiliki fungsi terbaik yang dibutuhkan pengguna.
“Hingga tahun 2015 jumlah jumlah pengguna Zomato Indonesia tiap bulannya mencapai 1,4 juta pengguna. Sementara untuk jumlah kunjungan (page visit) yang mengakses Zomato Indonesia melalui situs dan aplikasi berjumlah 4 juta pengunjung setiap bulannya. 85 ribu kunjungan di situs serta aplikasi setiap hari,” ungkap Karthik.
Ekspansi ke Bandung dan Surabaya
Zomato Indonesia saat ini tengah mempersiapkan ekspansi layanan ke Bandung, Jawa Barat, pada kuartal ketiga tahun 2016. Bandung dipilih sebagai kota tujuan Zomato Indonesia setelah melihat makin banyaknya pertumbuhan restoran serta kunjungan wisatawan lokal dari Jabodetabek, dan bahkan luar kota, ke Bandung.
“Kami berencana akan segera merilis Zomato di Bandung melihat besarnya potensi di kota ini. Selanjutnya, sesuai dengan rencana bisnis, Zomato Indonesia juga akan melakukan ekspansi ke Surabaya,” kata Karthik.
Indonesia saat ini adalah negara kedua di Asia Tenggara yang memiliki peningkatan jumlah pengguna serta restoran secara signifikan setelah Filipina. Bulan November 2015 silam Zomato juga baru diluncurkan di Malaysia.
“Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang memiliki pasar yang cukup antusias menerima keberadaan Zomato, meskipun saat ini sudah banyak kompetitor lainnya yang bermain di bidang usaha yang sama, kami yakin dengan jumlah data yang kami miliki serta bisnis model yang solid Zomato bisa tetap bertahan dan tentunya menjadi nomor satu,” kata Karthik.
Beredar kabar Djunadi Satrio, Country Manager Zomato Indonesia yang menjabat sejak bulan April 2015, sudah tidak lagi bekerja sebagai Country Manager Zomato Indonesia sejak bulan Januari 2016. Saat ini Zomato Indonesia belum menunjuk pengganti Satrio dan Karthik Shetty, AVP International Operations Zomato, bakal menjalankan peran sebagai Country Manager. Sebelumnya Shetty terlibat dalam pembukaan operasional Zomato di Indonesia tahun 2013 silam.
Sejak menjabat sebagai Country Manager Zomato Indonesia 7 bulan silam, Djunadi bertanggung jawab untuk memperluas layanan dari Zomato Indonesia hingga ke Bali, menambah jumlah tim penjualan, hingga menambah jumlah restoran dan pengguna di Zomato.
Hingga kini DailySocial masih belum mendapatkan komentar dari pihak Zomato terkait hal ini.
Kehadiran Zomato di Indonesia yang baru berusia 1,5 tahun telah mendapat perhatian khusus dari para pecinta kuliner di Indonesia. Dengan fitur-fitur menarik di aplikasinya serta tampilan di desktop, Zomato menawarkan fasilitas yang lengkap untuk restoran dan pilihan yang komplit untuk foodies di tanah air.
Dalam sesi DScussion yang dilakukan oleh DailySocial, Djunadi sempat memaparkan sejumlah rencana yang akan ditempuh Zomato Indonesia, di antaranya adalah ekpansi di luar Jabodetabek dan Bali, yaitu Bandung, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Zomato Indonesia mengklaim sejak bulan Juni 2015 total restoran yang terdaftar sudah mencapai 22 ribu restoran dengan 4 juta pengunjung aktif di aplikasi mobile dan desktop.
Demi menambah revenue, 4 bulan yang lalu Zomato merilis layanan White Label untuk memaksimalkan potensi teknologi dalam pengelolaan bisnisnya. Fitur yang ditawarkan diantaranya situs khusus yang bisa dikustomisasi dengan pemilik restoran dilengkapi dengan platform plug & play, sehingga restoran dapat lebih fokus pada bisnis inti mereka yaitu kuliner dan memberikan pengalaman lebih menyenangkan kepada pengguna.
DScussion is still with Zomato Indonesia’s Country Manager Djunadi Satrio. This time, we ask him about the growth of restaurant listing that Zomato covers, which cities that Zomato plans to enter next, and how it makes restaurants using its features more effectively. Continue reading DScussion #26: Djunadi Satrio on Zomato’s Expansion in Indonesia→