Tag Archives: Zotac

ASUS dan ZOTAC Luncurkan Varian GeForce RTX 30 Series

Pada tanggal 1 September 2020 kemarin, NVIDIA GeForce meluncurkan seri kartu grafis terbaru, yaitu GeForce RTX 30 Series. Seri kartu grafis terbaru tersebut berhasil membuat publik tercengang, salah satunya karena arsitektur Ampere baru besutan NVIDIA, yang diklaim memberikan performa dua kali lebih kencang dari generasi sebelumnya.

Setelah perilisan NVIDIA GeForce RTX 30 Series, vendor teknologi lain pun tak butuh waktu lama untuk merilis varian versi mereka. Salah satunya ada ASUS dan ZOTAC. ASUS termasuk yang gerak cepat, dan segera merilis 3 jenis varian GeForce RTX 30 Series, yaitu ROG Strix, TUF Gaming, dan ASUS Dual.

Semua varian tersebut berbasis pada GeForce RTX 30 series yang sudah ada, yaitu GeForce RTX 3090, 3080, dan 3070. ROG Strix GeForce RTX 3070 akan memiliki memori sebesar 8 GB GDDR6, ROG Strix GeForce RTX 3080 akan memiliki memori sebesar 10 GB GDDR6, dan ROG GeForce Strix RTX 3090 akan memiliki memori sebesar 24 GB GDDR6.

Seri ROG Strix memiliki fitur bernama FanConnect II, yang memungkinkan kipas PWM diatur sesuai dengan temperatur CPU dan GPU. Varian ROG Strix juga datang dengan fitur Dual BIOS, yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan mode “performance” atau “quite” dengan menggunakan saklar fisik.

Sumber: ASUS Official
Sumber: ASUS Official

Sementara itu varian TUF Gaming hanya ada untuk GeForce RTX 3080 dengan memori sebesar 10 GB GDDR6, dan GeForce RTX 3090 dengan memori sebesar 24 GB GDDR6. Seperti seri TUF Gaming pada lini lain, TUF Gaming GeForce RTX 30 Series juga mengutamakan daya tahan. Maka dari itu, kebanyakan bahan pembangun dari TUF Gaming GeForce RTX 30 Series terbuat dari besi, mulai dari bilah kipas, hingga bagian belakang dari masing-masing kartu grafis. TUF Gaming juga menyertakan Dual BIOS switch, seperti varian ROG Strix.

Terakhir ada ASUS Dual GeForce RTX 3070 dengan memori sebesar 8 GB GDDR6. ASUS Dual GeForce RTX 3070 terbilang memiliki rancangan yang paling murni dibanding yang lain. Dengan rancangan tersebut, ASUS berharap para gamers, content creator ataupun enthusiast bisa mendapatkan pengalaman plug-and-play yang ringkas lewat ASUS Dual GeForce RTX 3070.

Sumber: ZOTAC Official
Sumber: ZOTAC Official

Sementara itu ZOTAC juga merilis varian GeForce RTX 30 termasuk GeForce RTX 3070, GeForce RTX 3080, GeForce RTX 3090. ZOTAC sendiri memiliki rancangan Twin Edge dengan dua kipas untuk seri 3070, serta rancangan Trinity dengan tiga kipas untuk 3080 dan 3090. ZOTAC menawarkan sistem pendingin yang lebih baik pada GeForce RTX 30 Series dengan teknologi yang mereka sebut sebagai IceStorm 2.0. Tak hanya itu, ZOTAC juga akan melengkapi kartu grafis tersebut dengan software FireStorm.

Terkait ketersediaan, baik ASUS maupun ZOTAC mengatakan bahwa varian GeForce RTX 30 Series besutan mereka akan hadir bulan September 2020 ini. Bagaimana? Sudah tidak sabar untuk upgrade PC lama Anda?

Intel Bekerja Sama dengan Streamlabs untuk Menawarkan Hardware Khusus Live Streaming

10 tahun lalu, siapa yang menyangka live streaming bisa dijadikan profesi dengan upah berlimpah? Sekarang, coba Anda lihat Richard Tyler Blevins, atau yang lebih dikenal dengan nickname Ninja. Pemuda 27 tahun itu menghasilkan lebih dari $500 ribu per bulan hanya bermain Fortnite.

Namun yang seringkali tidak diperhatikan adalah bagaimana orang-orang seperti Ninja ini harus konsisten berkreasi hingga mencapai titik kesuksesannya. Yang namanya pekerjaan tentu harus ditekuni, dan untuk itu Anda memerlukan alat bantu yang tepat. Kira-kira begitu pemikiran di balik kemitraan antara Intel dan developer software live streaming, Streamlabs.

Keduanya merancang program agar para kreator konten bisa lebih mudah mendapatkan solusi live streaming yang ideal dari sejumlah produsen hardware. Mitra-mitra yang digandeng sejauh ini meliputi Shuttle, Simply NUC, maupun yang lebih tenar seperti Zotac dan Acer. Solusi yang mereka tawarkan masing-masing agak berbeda, tapi tujuannya sama, yakni memudahkan pekerjaan para kreator konten.

Shuttle misalnya, menawarkan paket lengkap yang terdiri dari sebuah mini PC berbekal prosesor Intel Core i5 seri U, webcam, headset, mikrofon, keyboard beserta mouse. Mini PC-nya bukanlah untuk gaming, melainkan didedikasikan secara khusus untuk mengolah video yang direkam dan menyiarkannya secara langsung dalam resolusi 1080p 60 fps.

Konsumen masih perlu menyediakan gaming PC-nya sendiri, akan tetapi setup semacam ini dipercaya dapat menyajikan sesi gaming sekaligus live streaming tanpa cacat. Live streaming, seperti yang kita tahu, membutuhkan daya komputasi multi-threading yang cukup besar, sehingga kehadiran PC kedua khusus untuk tugas ini pastinya bisa membantu para kreator konten.

Tanpa adanya program seperti ini, kita semua sebenarnya sudah bisa menciptakan setup live streaming yang ideal, tapi Intel dan Streamlabs ingin menjadikan prosesnya jauh lebih mudah. Anggap saja buah dari program ini sebagai ekuivalen PC branded, tapi untuk konteks live streaming ketimbang gaming dan workstation.

Sumber: VentureBeat.

Zotac Luncurkan Dua Sasis GPU Eksternal untuk Laptop dan Mini PC

Diperkenalkan pada awal tahun 2016, Razer Core merupakan bentuk pemanfaatan cerdas akan teknologi konektivitas Thunderbolt 3 (USB-C). Thunderbolt 3 yang dikembangkan oleh Intel secara teori sanggup meneruskan data dalam kecepatan 40 Gbps. Dari situ Razer berpikir bahwa kapabilitas ini bisa dimanfaatkan untuk meneruskan power yang dimiliki sebuah kartu grafis ke laptop super-tipis.

Jadi ketika sedang bekerja, kita hanya perlu membawa laptop yang berbodi sangat ringan. Lalu sesampainya di rumah, tinggal sambungkan Razer Core (yang sudah dipasangi kartu grafis) ke laptop, maka sesi gaming bisa dinikmati secara mulus tanpa kompromi soal performa.

Konsepnya terbukti menarik, hingga akhirnya pabrikan lain juga tergerak untuk mengembangkan produk serupa. Gigabyte sudah, kini giliran Zotac yang meluncurkan AMP Box dan AMP Box Mini, yang keduanya ditujukan untuk segmen yang berbeda.

Zotac AMP Box

Zotac AMP Box ditujukan untuk pemilik laptop maupun mini PC yang membutuhkan dongkrakan performa yang signifikan, terutama untuk gaming. Sasis aluminiumnya dibekali PSU (power supply unit) berdaya 450 watt, dan sanggup mengakomodasi kartu grafis dengan panjang maksimum 22,9 cm.

Mengingat mayoritas kartu grafis high-end memiliki panjang 30 cm ke atas, pengguna AMP Box berarti hanya bisa memasangkan versi mini dari model GPU yang diinginkan, macam keluaran Gigabyte atau Zotac sendiri. Satu port Thunderbolt 3 yang ‘dikorbankan’ bakal ditebus dengan empat port USB 3.0, satu di antaranya mendukung fast charging untuk perangkat mobile. Sebagai pemanis, ada pencahayaan RGB yang bisa diprogram.

Zotac AMP Box Mini

Zotac AMP Box Mini di sisi lain lebih dimaksudkan untuk menopang produktivitas. Sasis yang juga terbuat dari logam hanya mampu mengakomodasi GPU sepanjang 20 cm dan yang membutuhkan tidak lebih dari 6 pin PCIe. Dengan kata lain, Anda cuma bisa menjejalkan GPU kelas entry, yang sudah tergolong cukup untuk setup multi-monitor guna meningkatkan produktivitas.

AMP Box Mini juga dapat digunakan untuk menenagai SSD tipe PCIe berkapasitas dan berkecepatan tinggi. Sama seperti kakaknya, ia turut mengemas empat port USB 3.0, hanya saja tidak ada port fast charging.

Zotac berencana memamerkan keduanya di panggung CES 2018 dalam waktu dekat. Banderol harganya belum diungkap, sedangkan pemasarannya dijadwalkan antara kuartal pertama atau kedua tahun ini.

Sumber: Zotac dan AnandTech.

Selain Berikan Performa, Nvidia GeForce GT 1030 Pastikan Biaya Merakit PC Jadi Lebih Hemat

Begitu pesatnya perkembangan teknologi grafis, kita telah tiba di era ketika GPU integrated sanggup menjalankan aplikasi-aplikasi 3D, termasuk sejumlah video game casual. Namun tentu saja, kartu grafis terintegrasi masih belum ideal untuk menangani tugas-tugas yang lebih berat seperti edit foto, penyajian video di resolusi tinggi, hingga gaming mainstream.

GT 1030 9

Kita tahu, kartu grafis mumpuni bukanlah barang murah. Dan sebelum membeli, Anda juga harus memastikan hardware lainnya siap mendukung GPU agar tak terjadi bottleneck pada sistem. Dan di bulan Mei kemarin, Nvidia mengungkap sebuah penawaran menarik untuk mereka yang betul-betul memerlukan upgrade PC namun enggan merogok kocek terlalu dalam. Perusahaan asal Santa Clara itu memperkenalkan GPU budget GeForce GT 1030.

GT 1030 2

GeForce GT 1030 merupakan kartu grafis  di keluarga GT 10 Series pertama, kembali dipresentasikan bersamaan dengan event pengenalan Nvidia Max-Q di Bangkok minggu kemarin. Berbekal arsitektur paling baru, Nvidia meramunya agar PC Anda siap menyikat software-software baru, baik produktif maupun hiburan. GT 1030 kabarnya memastikan sistem Anda sanggup menghidangkan video di resolusi UHD secara optimal, serta didukung penuh oleh tool GeForce Experience.

GT 1030 10

GT 1030 11

GT 1030 12

GT 1030 adalah kartu grafis berarsitektur Pascal, ditunjang Nvidia GameWorks, Game Ready Drivers, GPU Boost 3.0, serta API Microsoft DirectX 12. Berbicara lebih teknis, ia menyimpan 384-core Cuda, boost clock 1468MHz, dengan memori GDDR5 2GB berkecepatan 3000MHz. GT 1030 mempunyai connector HDMI 2.0 dan DVI single link, mampu menunjang multi-monitor serta menyuguhkan resolusi digital maksimal 7680×4320 di 60Hz.

GT 1030 6

Wujud dari GT 1030 bervariasi tergantung dari pabrikannya. Dalam acara di Bangkok, Nvidia memamerkan varian dari Asus dan MSI (wujudnya menyerupai kartu grafis gaming) serta Zotac dan Gigabyte. GeForce GT 1030 dari Zotac dan Gigabyte cukup mungil untuk Anda sematkan di home theater PC mungil di ruang keluarga. Lalu jika kebetulan Anda sedang mencoba menabung buat membeli GTX 1060 ke atas, GT 1030 dari Asus dan MSI bisa jadi alternatif sementara untuk menikmati game-game eSport populer.

GT 1030 3

GT 1030 4

GT 1030 5

Dalam presentasinya, perwakilan Nvidia menjelaskan bahwa dengan membubuhkannya di PC Anda, GeForce GT 1030 menambah kinerja pengolahan file Adobe Photoshop CC 2017 sebesar tiga kali lipat dibanding sekadar menggunakan kartu grafis integrated Intel HD 510 di Pentium G440. Kemudian, GPU GeForce Pascal entry-level ini mendongkrak performa Adobe Premiere Pro CC 2017 sebanyak 11 kali.

GT 1030 7

GT 1030 8

Untuk gaming sendiri, GT 1030 menjanjikan peningkatan performa hingga enam kali. Di acara kemarin, Nvidia mencoba mengomparasikannya secara live: di PC dengan GPU integrated, Counter-Strike: Global Offensive di setting default hanya berjalan 40fps, sedangkan di sistem ber-GeForce GT 1030, frame rate per detik mencapai 110-120.

GT 1030 13

GT 1030 14

Nvidia juga mencontohkan dua skenario berbeda yang menunjukkan bagaimana GeForce GT 1030 dapat membuat biaya belanja hardware jadi lebih hemat. Kira-kira, Anda membutuhkan dana US$ 500 buat membeli Intel Core i5 6400, RAM DDR4 8GB, hard disk 1TB dan Windows 10. Tukar Intel Core i5 tersebut dengan i3 6100 dan GT 1030, angka akan menyusut jadi US$ 445, namun kinerja sistem bertambah 2,5 kali.

Menjawab pertanyaan saya, tim Nvidia bilang bahwa GeForce GT 1080 baru tersedia untuk PC desktop. Mereka masih belum mengonfirmasi eksistensi dari versi laptopnya.

GeForce GT 1030 sudah meluncur dan Anda bisa membelinya seharga mulai dari US$ 70.

Backpack PC Zotac VR GO Bisa Difungsikan Layaknya Desktop PC Biasa

Setidaknya sudah ada tiga brand besar yang mengungkap buah pemikirannya akan sebuah backpack PC: MSI, Alienware dan HP. Meski desainnya berbeda-beda, konsep yang diusung ketiganya sama, yakni memberikan keleluasaan kepada pengguna dalam menikmati VR gaming.

Tidak mau ketinggalan momentum adalah Zotac. Pabrikan yang dikenal akan kartu grafis dan mini PC-nya ini mengungkap perangkat unik bernama VR GO. VR GO pada dasarnya merupakan backpack PC seperti yang ditawarkan tiga pabrikan di atas, bedanya di sini VR GO juga bisa berfungsi layaknya desktop PC biasa.

Zotac VR GO bisa ditempatkan di atas meja dan dipakai seperti desktop PC biasa / AnandTech
Zotac VR GO bisa ditempatkan di atas meja dan dipakai seperti desktop PC biasa / AnandTech

Meski terkesan sepele, pendekatan seperti ini menjadikan Zotac VR GO lebih fleksibel. Perangkat bisa didiamkan di atas meja saat hendak dipakai untuk bermain game biasa, lalu sambungkan strap-nya ketika hendak dipakai bersama VR headset seperti Oculus Rift atau HTC Vive.

Detail-detail kecil seperti penempatan port turut diperhatikan dengan baik oleh Zotac; semua port yang diperlukan untuk VR gamingoutput HDMI, sepasang port USB 3.0 dan power connector dipusatkan pada satu sisi VR GO, sehingga manajemen kabel bisa jauh lebih baik dan pada akhirnya pengalaman bermain meningkat drastis.

Zotac VR GO dilengkapi baterai yang bisa dilepas-pasang tanpa perlu mematikan perangkat lebih dulu / AnandTech
Zotac VR GO dilengkapi baterai yang bisa dilepas-pasang tanpa perlu mematikan perangkat lebih dulu / AnandTech

Sebagai PC berlabel VR-ready, spesifikasinya tidak main-main: prosesor Intel Core i7, GPU Nvidia GeForce GTX 1070 MXM sepasang modul memory SO-DIMM DDR4, M.2 SSD, dan modul Wi-Fi AC. Lebih lanjut, terdapat tiga port USB 3.0/3.1 ekstra, slot SD card, dua output HDMI ekstra dan dua DisplayPort, dua port Ethernet dan dua jack audio 3,5 mm.

Menutup semua itu, tersedia slot untuk menyematkan SSD ekstra (HDD tidak disarankan karena perangkat ini bakal dipakai sambil bergerak). Zotac juga membekalinya dengan baterai yang bisa dilepas-pasang tanpa mengharuskan perangkat untuk dimatikan terlebih dulu.

Meski kelihatannya sudah siap untuk dipasarkan, Zotac masih belum mau mengungkapkan jadwal rilis pastinya maupun banderol harganya.

Sumber: AnandTech.

Zotac Luncurkan Mini PC Gaming ‘VR Ready’ Bertenaga Radeon RX 480 Pertama

Zotac bukanlah pemain baru di dunia gaming. Sejak didirikan satu dekade silam, reputasi produsen asal Macau itu tumbuh subur. Sudah lama gamer memercayai Zotac untuk mentenagai PC mereka dari sisi grafis, lalu Zotac juga jadi salah satu nama yang tak ragu berpartisipasi dalam prakarsa Steam Machine milik Valve lewat PC ala console bernama NEN.

Penyediaan mini PC kini merupakan salah satu spesialisasi Zotac, dan kali ini, mereka mencoba mengintegrasikan performa kartu grafis AMD Radeon seri 400 ke perangkat gaming berukuran mungil. Upaya tersebut melahirkan Magnus ERX480, anggota terbaru keluarga Zbox Magnus sekaligus mini PC berarsitektur Polaris pertama. Selain mendukung penuh fungsi gaming, susunan hardware di dalam memastikan device sanggup tangani headset virtual reality.

Zotac Magnus ERX480 1

Penampilan Magnus ERX480 boleh dibilang identik dengan Magnus EN bertenaga chip Nvidia. Tubuh hitamnya berbentuk balok berdimensi 21×20,32×6,22-sentimeter, ada lingkaran bulat khas di atasnya dan lingkaran kuning menandai tombol power. Di sisi depan, Anda segera bisa menemukan slot card reader SD, sebuah port USB 3.1, USB type-C, dan sepasang port mic serta headphone.

Di belakang, konektivitasnya bahkan lebih lengkap lagi: tersedia dua USB 2.0, dua USB 3.0, dua HDMI 2.0, dua DisplayPort 1.3, serta port LAN Gigabit ganda. Berkat setup seperti ini, kapabilitas Magnus ERX480 tak terpentok di VR dan gaming saja, tapi juga mencakup ranah multimedia high-end. Mini PC ini siap menopang empat buah panel 4K.

Zotac Magnus ERX480 2

Magnus ERX480 mengusung spesifikasi yang unik. Memang betul, dapur pacu grafis Zotac serahkan pada Radeon RX 480. Namun sang produsen malah memutuskan untuk memanfaatkan Intel Core i5-6400T sebagai prosesornya. Zotac menawarkan tiga model Magnus ERX480: satu tipe standar, satu model dengan upgrade memori (8GB sampai 32GB) dan penyimpanan, dan satu varian lagi sudah dibekali sistem operasi Windows 10.

Via press release, AMD Corporate VP Spencer Pan menyampaikan, “Radeon RX dengan arsitektur Polaris mengubah dinamika hardware gaming karena menawarkan keseimbangan antara harga dan perfoma. Kami sangat bersemangat bisa berkolaborasi bersama Zotac, produsen mini PC gaming terkemuka, dalam menghadirkan mini PC bertenaga AMD Radeon RX480 pertama di dunia.”

Zotac Magnus ERX480 3

Untuk sekarang, Zotac belum menjelaskan soal sistem pendingin yang mereka gunakan di Magnus ERX480, hanya bilang bahwa mini PC ini ‘bekerja dengan hening’. Mungkinkah produsen menggunakan pendingin fanless?

Lalu Zotac juga belum mengabarkan info mengenai harga serta kapan Magnus ERX480 tersedia.

Sumber: Zotac.

Mini PC Zotac Zbox Magnus EN980 Kabarnya Sanggup Tangani Headset Virtual Reality

Di kalangan power user, Zotac ialah salah satu brand favorit saat mereka menginginkan komponen komputer mumpuni di harga bersaing. Namun pelan-pelan Zotac juga memupuk reputasi dalam peracikan PC-PC berukuran mungil, hingga akhirnya produsen dari Macau ini berpartisipasi sebagai salah satu vendor penyedia platform hardware Steam Machines.

Setelah mencoba menggantikan perangkat hiburan utama di ruang keluarga dengan PC semi-portable, Zotac mengumumkan kesiapannya menyongsong era virtual reality. Mereka menyingkap model teranyar di keluarga Zbox, yaitu Magnus EN980. Menurut Zotac, ia menyimpan kekuatan setara dekstop gaming premium, melampaui spesifikasi rekomendasi buat menopang headset VR.

Sejauh ini Zotac baru men-tease konsumen dengan memperlihatkan sisi atas Zbox Magnus EN980. Dari satu gambar itu, kita bisa melihat bahwa mini PC mempunyai tubuh berwarna putih dengan lubang-lubang sirkulasi udara berpola heksagonal. Berdasarkan penjelasan singkat sang produsen, casing tersebut mengusung prinsip minimalis, diramu untuk ‘mengedepankan gaya dan fungsi’.

Sedikit sulit memprediksi letak konektivitas fisiknya, namun di laman news, Zotac menyebutkan dual Gigabit LAN, sejumlah port USB 3.0, sebuah port USB 3.1 type-C, HDMI dan DisplayPort (dari laporan TechReport) serta dilengkapi Wi-Fi 802.11ac.

Headset VR sekelas Rift dan Vive menuntut komposisi hardware tinggi, khususnya di segi grafis. Anda memerlukan GPU GeFore GTX 970 atau AMD R9 290, barulah PC dianggap memadai. Namun dengan memiliki Magnus EN980, Anda tak perlu cemas konten virtual reality berjalan pas-pasan. Zotac memampatkan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 980 dipadu Intel Core i5 generasi keenam.

Zotac memang tidak memaparkannya secara lebih rinci. Saya sendiri memprediksi, GTX 980 di sana bukanlah versi desktop, melainkan tipe compact (bukan pula 980M) yang turut mentenagai beberapa notebook gaming high-end. Melihat susunan hardware tersebut, mereka pasti akan menghasilkan temperatur tinggi, solusi dari Zotac adalah sistem pendingin berbasis cairan, dikombinasikan bersama pipa-pipa serta heat fins.

Saat artikel ini ditulis, Zotac belum memublikasikan laman khusus berisi info detail mengenai Zbox Magnus EN980 di website. Magnus terlihat kontras dari produk Zbox lain, dan boleh jadi, pendekatan rancangannya-pun berbeda. Dan untuk sebuah produk yang diklaim sebagai mini PC, tentu kita perlu mengetahui ukurannya.

Zotac rencananya akan memamerkan Zbox Magnus EN980 secara perdana di ajang Cebit 2016 dan GDC 2016 di pertengahan bulan Maret ini.

Via Digital Trends. Sumber: Zotac.