Tag Archives: Zowie

[Review] BenQ Zowie XL2746s: Monitor Gaming 240 Hz DyAC+ untuk Para Pegiat Esports

Sepertinya kata esports sudah tidak lagi asing di telinga para konsumen di Indonesia. Hal ini dikarenakan esports sudah mulai diakui di mana-mana, khususnya di Indonesia. Oleh karena itu, banyak orang pun mulai membeli kebutuhan untuk olahraga elektronik ini. Salah satunya adalah kebutuhan monitor gaming.

Salah satu vendor yang memiliki monitor gaming yang khusus ditujukan untuk para pegiat esports adalah BenQ. BenQ memiliki lini Zowie yang mereka akuisisi pada tahun 2015 yang lalu. Hal inilah yang membuat BenQ berfokus untuk bersaing pada pasar gaming.

BenQ Zowie XL2746S

BenQ saat ini memiliki monitor yang memiliki nama Zowie XL2746S. Monitor ini merupakan versi dengan dimensi yang lebih besar dari Zowie XL2546 yang pernah saya uji. Namun BenQ meningkatkan teknologi akurasinya menjadi DyAC+ pada monitor yang satu ini.

BenQ Zowie XL2746S sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut

Dimensi layar 27″
Rasio 16:9
Resolusi 1920×1080
Tipe panel TN
Dimensi 632.5 x 558.8 x 225 mm
Berat total 8.7 KG
Port DVI- DL, HDMI x2, DP1.2, headphone jack, microphone jack‎‎‎, USB 3
Response Time 0.5 ms
Kontras 1000:1 (12M:1 Dynamic Contrast Ratio)

Unboxing

Sekarang mari kita lihat perlengkapan apa saja yang ditawarkan oleh BenQ Zowie XL2746S

BenQ Zowie XL2746S - Unboxing

Desain

Jika pada XL2546 BenQ menggunakan layar dengan jenis TN (Twisted Nematic) yang memiliki response time 1 ms, maka berbeda dengan XL2746s. Monitor ini menawarkan respons time yang lebih cepat, yaitu 0.5 ms. Selain itu, Zowie XL2746S juga menawarkan refresh rate yang tinggi pula dengan 240 Hz. 240 Hz sendiri hanya dapat dicapai dengan menggunakan kabel Display Port.

BenQ Zowie XL2746S - Ports

Oleh karena dibuat untuk para pegiat esports, monitor ini pun dapat digunakan selain untuk bermain. Zowie XL2746s memiliki kemampuan untuk dipakai secara horizontal maupun vertikal. Biasanya, online streaming juga sering kali membutuhkan sebuah monitor dengan orientasi portrait untuk membaca stream chat. Dan para editor video juga kerap memutar layar karena banyaknya layer sequence sebuah video.

Pada bagian bawahnya, Zowie XL2746s memiliki dua port HDMI, sebuah Display Port, DVI, audio jack 3.5mm, microphone, dan dua USB 3.0. Monitor ini juga dilengkapi dengan S-Switch yang dibuat untuk mempermudah navigasi seting monitor. Pada S-Switch juga tersedia tiga buah profile agar pengguna lebih mudah berpindah-pindah mode.

BenQ Zowie XL2746S - USB Ports

BenQ juga menyediakan Shield pada monitor yang satu ini. Fungsi dari shield ini selain untuk lebih fokus, juga cukup menghalangi orang lain untuk “menyontek” gerak-gerik Anda.

DyAC vs DyAC+

BenQ saat ini mengedepankan teknologi yang mereka miliki dengan nama Dynamic Accuracy. Teknologi ini sendiri mengurangi bayangan yang terjadi pada saat ada pergerakan di layar. Dengan menggunakan teknologi ini, pergerakan benda yang ada di layar akan menjadi lebih tajam.

Ternyata, BenQ sendiri sepertinya belum puas dengan hasil dari DyAC. Saat ini, mereka telah mengimplementasikan DyAC+ pada XL2746S. DyAC+ ini sendiri memiliki kecepatan yang lebih baik dari DyAC. Hal ini dapat dicapai berkat panel baru yang BenQ pasang pada XL2746S.

BenQ Zowie XL2746S - Menu Detail

DyAC dan DyAC+ sendiri memang sulit untuk dibicarakan. Fitur yang satu ini memang harus dirasakan sendiri oleh para penggunanya. Yang paling terasa adalah menggunakan fasilitas ini langsung pada game-game FPS, seperti CS:GO.

Pada saat fitur ini dimatikan, pengguna yang memakai kartu grafis AMD Radeon dapat menyalakan pilihan AMD Freesync. AMD Freesync sendiri akan membebaskan game-game yang mendukung dari tearing atau gambar terputus-putus. Sayangnya, saya belum mencoba apakah XL2746S bisa menggunakan G-Sync atau tidak.

Black eQualizer

Fitur yang satu ini juga hadir pada monitor BenQ Zowie XL2746S. Bagi para pemain game-game first person shooter tentu saja merasakan saat masuk ke dalam terowongan atau tempat-tempat gelap. Tidak jarang kita ditembak oleh para camper karena tidak terlihat. Tentu saja, hal tersebut merugikan kita saat bermain.

Fasilitas Black eQualizer pada BenQ Zowie XL2746S akan membuat bagian gelap menjadi lebih terang. Hal ini tidak berarti bahwa bagian yang terang akan menjadi lebih putih lagi. Bisa dibilang, fasilitas ini mirip dengan menaikkan nilai shadow pada saat melakukan editing gambar.

Pengalaman Bermain: Auto Tambah Jago?

Hal apa lagi yang paling menyenangkan pada saat masa PSBB seperti ini? Tentu saja bermain game. Kebetulan, saya merupakan salah satu penggemar game CS:GO yang sudah lama tidak bermain. Tentu saja, saat menguji monitor ini, saya harus melakukan pemanasan terlebih dahulu agar tidak terlihat terlalu “cupu”.

BenQ Zowie XL2746S - Auf Extra

Saya pun langsung menyalakan Black eQualizer dan juga melakukan setting DyAC+ menjadi premium. Namun yang terjadi ternyata saya tidak perlu melakukan pemanasan. Dengan DyAC+, saya dengan mudahnya melihat pergerakan musuh. Entah memang ini fungsi dari DyAC+ atau memang sugesti saya, sepertinya game CS:GO dapat dimainkan dengan lebih mudah.

Saya pun mencoba mematikan DyAC+ dan meneruskan permainan. Ternyata, menembak musuh dalam game yang satu ini memang tidak senyaman pada saat DyAC+ menyala. Bagi yang pernah melihat pergerakan dari DyAC+, tentu saja akan merasakan perbedaan yang cukup jauh. Pada saat DyAC+ dinyalakan, titik tembakan terasa lebih mudah dibidik.

Pada CS:GO, Black eQualizer sangat membantu pada saat ada di tempat gelap. Saya bermain pada map Inferno dan sedang melewati bangunan appartment. Saya pun tidak perlu bersusah payah melihat musuh yang sedang camping dan bisa langsung membalas serangan. Fungsi ini juga sangat berguna pada saat bermain map Dust II yang banyak masuk ke dalam ruangan.

BenQ Zowie XL2746S - S-Switch

Saya pun juga mencoba menggunakan Shield yang dipasangkan pada bagian kanan dan kiri. Saya juga terbiasa bermain CS:GO dengan menggunakan rasio layar 4:3. Hal ini tentu saja digunakan agar dapat bermain lebih fokus dan perhatiannya tidak terlalu teralihkan seperti menggunakan 16:9. Ternyata, penggunaan Shield lagi-lagi harus dirasakan sendiri karena memang cukup membantu fokus saat bermain.

Sayangnya, semua itu harus dicoba sendiri dan memang sulit diceritakan dengan kata-kata. Hal tersebut lah yang saya rasakan pada saat menguji monitor yang satu ini.

Verdict

Begitu banyak monitor gaming yang dijual di pasar Indonesia. Tentunya, hal tersebut membuat daftar pilihan dalam membeli sebuah monitor gaming menjadi lebih panjang. Akan tetapi, satu hal yang harus dipikirkan dalam membeli perangkat yang satu ini, yaitu feature. Dan feature yang tidak dimiliki oleh kebanyakan monitor adalah DyAC+ dan Black eQualizer dari BenQ pada Zowie XL2746S.

Feature yang dibutuhkan oleh para pegiat esports juga sudah dipenuhi pada BenQ Zowie XL2746S ini. Hal tersebut seperti DyAC+, Black eQualizer, S-Switch, Shield, serta kemampuan untuk menggunakan layar secara vertikal. Hal ini tentu saja membuat para pegiat esports dapat bermain dengan lancar serta nyaman.

Bicara mengenai kelengkapan port, BenQ Zowie XL2746S pun bisa dikatakan sebagai sebuah monitor yang lengkap. Menu yang dimilikinya juga sangat mudah untuk dioperasikan. Terlebih lagi dengan menggunakan S-Switch, membuat pengoperasiannya menjadi lebih mudah lagi.

BenQ menjual monitor ini dengan harga Rp. 12.000.000. Harga ini memang terlihat mahal untuk beberapa kalangan. Namun, dengan segala feature yang memudahkan penggunanya dalam bermain, apalagi para profesional, membuat harga tersebut cukup pantas.

Sparks

  • DyAC+ untuk akurasi lebih baik
  • Black eQualizer untuk meningkatkan bagian gelap
  • Konektivitas yang lengkap
  • Refresh rate 240 Hz
  • Mendukung AMD FreeSync
  • Posisi dapat diatur apakah menginginkan vertikal atau horizontal
  • Respons Time 0.5 ms

Slacks

  • Harga jualnya cukup tinggi, yaitu Rp. 12.000.000
  • Colokan listrik bukan standar Indonesia

Disclosure: Artikel ini didukung oleh BenQ. 

[Review] BenQ Zowie XL2411P: Monitor 144Hz untuk Bermain Game Esports

Didalam memilih monitor, tentu saja menjadi sebuah pertimbangan yang panjang untuk saat ini. Jika memiliki sebuah sistem dengan spesifikasi yang tinggi, tentu saja monitor dengan kemampuan yang baik yang dapat menerima semua feature dari GPU. Apalagi, GPU yang ada saat ini membutuhkan monitor yang mampu menghasilkan output tertinggi yang mereka keluarkan, seperti refresh rate tinggi. Hal tersebut yang ditawarkan oleh BenQ Zowie XL2411p.

BenQ Zowie XL2411p

DailySocial pun disambangi oleh monitor yang satu ini. BenQ sendiri menjual monitor yang satu ini dengan slogan “Monitor for e-sports” yang berarti memang ditujukan untuk pasar tersebut. Bahkan tahun lalu, BenQ secara resmi mengumumkan kerja sama mereka dengan Player Unknown Battleground.

BenQ Zowie XL2411 sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut

Dimensi layar 24″
Rasio 16:09
Resolusi 1920×1080
Tipe panel TN
Dimensi 559 (saat ditinggikan) / 429 (saat direndahkan) x 570 x 219
Berat total 5,8 KG
Port DVI-DL / HDMI / Display Port 1.2 / audio jack‎‎‎
Response Time 1 ms
Kontras 1000:1 (12M:1 Dynamic Contrast Ratio)

Monitor ini juga datang dengan feature menarik dari BenQ, yaitu Black eQualizer dan Color Vibrance yang membuat warnanya menjadi lebih tersaturasi. Selain itu, teknologi Blur Reduction yang membuat game menjadi lebih presisi juga tersedia pada monitor yang satu ini.

Unboxing

Didalam paket penjualannya dapat ditemukan perlengkapan seperti berikut ini

BenQ Zowie XL2411p - Unbox

BenQ Zowie XL2411p - Stand

Desain

BenQ Zowie datang dengan layar panel berjenis Twisted Nematic atau TN. Hal ini tentu saja berkaitan erat dengan response time 1 ms yang dimiliki oleh XL2411p, di mana IPS belum bisa di bawah 4 ms. Selain itu, refresh rate yang dimiliki oleh TN mampu mengakomodasi feature 144 Hz yang dimiliki oleh Zowie XL2411p.

Monitor Zowie XL2411p juga bisa diputar menjadi vertikal dan horizontal. Selain itu, monitor ini juga bisa dihadapkan ke kanan dan ke kiri, ke atas dan ke bawah agar dapat terlihat dengan nyaman oleh sang pengguna. Height Adjustable Stand yang digunakan untuk menopang Zowie XL2411p ini juga dapat dinaik-turunkan sesuai dengan kenyamanan penggunanya.

BenQ Zowie XL2411p - Portrait

 

Pada bagian bawahnya, Zowie XL2411p memiliki satu port HDMI, sebuah Display Port, dan DVI Dual LinkRefresh rate 144 Hz sendiri hanya dapat dicapai dengan menggunakan kabel Display Port dan DVI Dual Link, sedangkan HDMI hanya mampu mencapai 120 Hz. Hal ini juga membuat perangkat console seperti Playstation 4 akan terlihat lebih mulus.

Sama seperti monitor-monitor BenQ lainnya, XL2411p juga memiliki On Screen Display Menu. Pada menu ini, pengguna dapat menentukan profile yang ingin digunakan. Misalkan saja ingin menonton video atau bermain game first person shooter, pengguna tingga menggunakan seting yang ada pada monitor ini.

BenQ XL2411p juga memiliki fasilitas Black eQualizer. Fasilitas ini dapat meningkatkan tingkat warna hitam yang ada dilayar, sehingga bagian gelap pada sebuah game dapat terlihat. Jika Anda sering terkena tembakan pada saat melewati tempat gelap, seperti didalam ruangan pada peta Dust 2 di game Counter Strike Global Offensive, seharusnya tidak akan mudah terbunuh seperti menggunakan monitor lainnya.

Bermain dengan Zowie XL2411P

Saat bermain CS:GO dengan menggunakan Zowie XL2411P, yang pertama kali terlihat cukup baik adalah saturasi warna saat bermain game. Hal tersebut tidak terlepas dari fasilitas Color Vibrance yang dimiliki oleh monitor ini. Beberapa rekan yang juga ikut mencoba monitor ini juga mengapresiasi tingkat warna yang berbeda dari monitor-monitor lainnya.

BenQ Zowie XL2411p - Auf

Saat ini, memang peta-peta yang ada di game CS:GO sudah tidak lagi segelap sebelumnya. Pada beberapa peta, seperti pada Mirage, penggunaan Black eQualizer sangat membantu dalam menemukan musuh. Hal tersebut tentu saja karena pada Mirage, musuh selalu camping pada tempat gelap. Hal ini tentu saja cukup merepotkan mereka yang tidak dapat meningkatkan level warna hitam pada layar mereka.

Yang paling nyaman adalah pada saat saya menonton video pada monitor ini. Karena monitor ini bisa dipasang sesuai dengan tinggi badan saya pada saat duduk, tentu saja leher menjadi tidak pegal saat menonton. Warna juga menjadi alasan lain yang menyebabkan monitor ini nyaman dipandang saat menonton video.

Kesimpulan

Dalam memilih sebuah monitor, tentu saja tingkat kenyamanan dalam menggunakan seperti mengatur posisi, warna yang cerah, fasilitas yang melimpah, dan kemudahan penggunaan. BenQ pun menawarkan Zowie XL2411P yang menawarkan semua itu dalam satu monitor.

Cukup banyak feature yang ditawarkan pada BenQ Zowie XL2411P ini. Dua di antaranya yang ditonjolkan adalah Black eQualizer dan Color Vibrance yang dapat membuat bermain game dan menonton video menjadi lebih nyaman.  Menu yang diberikan juga sangat mudah untuk dioperasikan sehingga tidka membingungkan.

Konektivitas yang diberikan juga sudah mendukung semua perangkat yang ada saat ini. Display Port, HDMI, serta DVI-DL mampu memberikan gerakan yang lebih mulus dengan refresh rate yang tinggi. Walaupun begitu, gunakanlah kabel Display Port yang diberikan via paket penjualan.

BenQ mematok harga sekitar Rp. 3.995.000 untuk Zowie XL2411p. Anda pun dapat membelinya dari tautan yang satu ini. Harga tersebut memang mahal saat dilihat. Namun saat mencobanya sendiri, kami menilai bahwa memang BenQ pantas untuk membanderol dengan harga tersebut.

Informasi mengenai BenQ Zowie XL2411p lebih lanjut bisa didapat dengan mengunjungi tautan yang satu ini.

Sparks

  • Refresh Rate 144 Hz
  • Black eQualizer dan Color Vibrance
  • Layar bisa landscape dan portrait
  • Menu yang mudah untuk di mengerti
  • Blur Reduction
  • Ergonomis

Slacks

  • Hanya menyediakan kabel Display Port saja. Pengguna HDMI harus membeli kabel tambahan.
  • Tidak mendukung AMD FreeSync

 

 

[Review] BenQ Zowie XL2546: 240Hz Monitor Gaming dan Akurasi Tinggi dengan DyAc

Kemampuan orang dalam bermain game memang berbeda-beda. Namun, seringkali kenyamanan membuat orang menjadi lebih baik dalam bermain. Misalnya saja membeli sebuah mouse gaming yang nyaman sehingga memiliki aiming yang lebih baik atau membeli sebuah monitor yang mampu memberikan gambar terbaik. Hal seperti itulah yang ditawarkan oleh BenQ dengan lini monitor Zowie.

BenQ Zowie XL2546 -

Zowie sendiri diakusisi oleh BenQ pada bulan Desember tahun 2015 lalu. Semenjak itu, BenQ mulai fokus untuk bertarung pada pasar gaming. Bahkan, BenQ juga menyematkan beberapa teknologi khusus yang belum ada di-peripheral lainnya. Salah

BenQ Zowie XL2546 pun datang ke meja pengujian tim DailySocial. Pada Zowie XL2546, BenQ menyematkan beberapa teknologi baru seperti Black eQualizer, refresh rate 240 Hzdan DyAc. DyAc sendiri merupakan senjata utama BenQ dalam memasarkan XL2546. Teknologi ini akan kita bahas pada segmen berikutnya.

BenQ Zowie sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut

Dimensi layar 24,5″
Rasio 16:9
Resolusi 1920×1080
Tipe panel TN
Dimensi 515.43 x 569.94 x 226.04
Berat total 11,3 KG
Port DVI- DL, HDMI x2, DP1.2, headphone jack, microphone jack‎‎‎
Response Time 1 ms
Kontras 1000:1 (12M:1 Dynamic Contrast Ratio)

Sekarang, mari kita lihat apa saja yang ditawarkan oleh BenQ pada monitor yang satu ini. Untuk itu, pertama kali mari kita lihat paket penjualannya

Paket Penjualan

BenQ Zowie XL2546 - Paket Penjualan

Di dalam paket penjualan BenQ Zowie XL2546, selain monitornya dapat ditemukan perlengkapan sebagai berikut

BenQ Zowie XL2546 - Cables
Kabel USB, Display Port, S-Switch, dan power
BenQ Zowie XL2546 - Dokumen
CD Software, Manual, Kartu Garansi

Desain

BenQ Zowie datang dengan layar panel berjenis Twisted Nematic atau TN. Hal ini tentu saja berkaitan erat dengan response time 1 ms yang dimiliki oleh XL2546, di mana IPS belum bisa di bawah 4 ms. Selain itu, refresh rate yang dimiliki oleh TN mampu mengakomodasi feature 240 Hz yang dimiliki oleh Zowie XL2546. 240 Hz sendiri hanya dapat dicapai dengan menggunakan kabel Display Port.

BenQ Zowie XL2546 - Vertikal

Monitor Zowie XL2546 juga bisa diputar menjadi vertikal dan horizontal. Oleh karena itu, penggunaan monitor ini bisa dalam orientasi landscape mau pun portrait. Oleh karena itu, tidak hanya untuk bermain game, para pegiat online streaming juga sering kali membutuhkan sebuah monitor dengan orientasi portrait untuk membaca stream chat. Dan para editor video juga kerap memutar layar karena banyaknya layer sequence sebuah video.

BenQ Zowie XL2546 - Shield

Di bagian kanan dan kiri monitor ini terdapat sebuah pelindung atau Shield. Kedua pelindung ini diklaim oleh BenQ mampu membuat pengguna lebih fokus dalam bermain. Beberapa orang seringkali terganggu dengan gerakan yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, Shield ini mampu menambah fokus bermain. Selain itu, Shield juga berguna untuk menghalangi pemain lain untuk melihat monitor Anda.

Pada bagian bawahnya, Zowie XL2546 memiliki dua port HDMI, sebuah Display Port, DVI, audio jack 3.5mm, microphone, dan dua USB 3.0. Yang menarik adalah Zowie XL2546 dilengkapi dengan S-Switch yang didesain untuk mempermudah pengaturan monitor. Monitor ini juga menawarkan beberapa profile yang bisa dipilih sesuai dengan kenyamanan penggunanya.

BenQ Zowie XL2546 - Profile

DyAC

BenQ memiliki sebuah teknologi milik mereka sendiri yang dinamakan DyAc atau kependekan dari Dynamic Accuracy. Teknologi ini merupakan pengembangan dari teknologi Blur Reduction. Dengan teknologi ini, pergerakan benda yang ada dilayar akan menjadi lebih tajam.

Pada saat kita bermain, seperti pada first person shooter, biasanya kita bakal melakukan pergerakan ke segala arah. Jika diperhatikan dengan seksama, semua benda akan bergerak dan terlihat seperti buram pada saat bergerak. Jika ada karakter lain yang bergerak seperti sedang berlari, biasanya juga akan terlihat buram saat bergerak.

https://youtu.be/ofnlO_vA0lk

Teknologi DyAc dari BenQ menggunakan algoritma khusus untuk membuat semua benda yang bergerak dengan cepat tersebut tidak buram. Seringkali pemain akan kehilangan fokus pada saat menembak sebuah karakter yang buram. Dengan menyalakan DyAc, performa dalam bermain game pun dapat ditingkatkan.

DyAc sendiri memiliki dua setting, yaitu High dan Premium. Pada saat kedua pilihan ini menyala, fasilitas flicker free dari monitor ini akan mati secara otomatis. Sayangnya, tidak semua orang bisa langsung merasakan keuntungan dari feature yang satu ini. Oleh karena itu, beberapa pengguna harus membiasakan diri agar bisa membedakan antara memakai monitor yang memiliki DyAc dan yang tidak.

https://youtu.be/QzGG-oECans

Pada saat DyAc mati, Anda dapat melihat pergerakan secara perlahan di mana akan ada blur dan gambar terasa seperti ada dua, seperti di bawah ini

Black eQualizer

Fitur yang satu ini juga merupakan andalan BenQ pada Zowie XL2546. Seperti namanya, pengguna monitor ini bakal bisa melakukan setting agar dapat melihat dalam kegelapan didalam game-nya. Sama seperti menaikkan shadow dalam editing sebuah gambar, Black eQualizer juga melakukan hal yang sama.

BenQ Zowie XL2546 - Settings

Jika kita bermain Rainbow 6 Siege, pada map tertentu seperti Oregon pada bagian Blue Tunnel terdapat beberapa spot gelap bagi attacker (penyerang) untuk mengetahui keberadaan musuh, dan map Border pada site Workshop terdapat area yang terkena Spotlight yang membuat attacker sulit melihat pada area tersebut.

Atau game Counter Strike: Global Offensive, di peta Dust 2 pada markas CT, seringkali kita tidak bisa melihat ada musuh atau tidak. Feature ini cukup berguna jika sering berperang pada map yang memang sudah tidak lagi digunakan untuk bertanding ini. Black eQualizer juga sangat berguna saat berperang di peta Mirage atau pun Inferno.

Bermain dengan Zowie XL2546

Kami pun bermain seharian dengan menggunakan Zowie XL2546. Oleh karena game yang disarankan adalah CS:GO, saya yang kebetulan memiliki akun di Steam pun bermain dari pagi hingga malam hari. Itulah asyiknya bekerja sambil bermain.

BenQ Zowie XL2546 - S-Switch

Pada saat bermain CS:GO, saya memasang profile pada FPS 2 dengan mencoba Black eQualizer terlebih dahulu. Hasilnya pun, pada setiap peta yang saya mainkan, saya berhasil melihat beberapa musuh yang sedang camping pada tempat-tempat gelap dengan mudahnya. Apalagi pada saat di peta Dust 2, pada bagian bawah jembatan tempat markas CT akan terlihat cukup terang.

DyAc pun kami coba berkali-kali. Pada mata yang kurang terlatih, sepertinya tidak ada masalah berarti antara DyAc menyala atau tidak. Namun, pada akhirnya saya sedikit bisa membedakan antara DyAc yang sedang menyala dan tidak. Setidaknya, setiap pemain yang bergerak tidak akan luput dari kursor saya.

Kesimpulan

Untuk para gamers, memilih sebuah monitor untuk dipakai bermain memang harus memiliki sejumlah feature. Fasilitas tersebut tentunya bakal dipakai untuk membuat kenyamanan menjadi lebih baik serta membuat skill menjadi lebih meningkat. Hal tersebut pula yang ditawarkan oleh BenQ pada monitor Zowie XL2546.

Segudang feature ditawarkan oleh BenQ pada Zowie XL2546 ini. Salah satunya adalah DyAc yang untuk beberapa orang akan meningkatkan akurasi dalam bermain game first person shooter. Selain itu, Black eQualizer juga sangat membantu dalam membuat terang ruang gelap di dalam sebuah game yang akan membantu mengetahui keberadaan musuh.

Konektivitas yang diberikan juga cukup lengkap. Kemudahan tersendiri dalam melakukan setting dengan menggunakan S-Switch tentunya sangat membantu. Selain itu, banyaknya port pada bagian belakang monitor tentunya membuat kompatibilitasnya semakin tinggi. Sayangnya, BenQ hanya memberikan kabel Display Port saja. Padahal, banyak yang masih menggunakan HDMI.

Harga dari monitor ini memang cukup tinggi, yaitu Rp. 7.900.000. Walaupun begitu, dengan harga tersebut konsumen bisa mendapatkan fitur-fitur yang mungkin tidak akan ditemukan pada monitor lainnya. Harga tersebut juga pas untuk digunakan oleh pangsa pasar Zowie, yaitu para gamer profesional.

Sparks

  • DyAc
  • Black eQualizer
  • Konektivitas cukup lengkap
  • Refresh rate 240 Hz
  • Layar bisa diset Landscape atau Portrait
  • S-Switch yang memudahkan setting

Slacks

  • Harga cukup tinggi
  • Hanya mendapatkan kabel Display Port dan tidak ada kabel HDMI
  • Colokan listrik bukan standar Indonesia

Soal BenQ dan Monitor Gaming Zowie di Industri Esports

Kualifikasi lokal dari turnamen CS:GO eXTREMESLAND telah usai, XcN Gaming keluar sebagai pemenang. Mereka pun mendapatkan satu slot untuk bertanding di Zowie eXTREMESLAND CS:GO Asia Open 2018.

Turnamen CS:GO terbesar di Asia ini akan diselenggarakan di Shanghai, Tiongkok – pada tanggal 18 hingga 21 Oktober 2018. Diikuti 16 tim dari 10 Negara, dengan total hadiah US$100.000.

Untuk memastikan semua pemain mampu mengerahkan performa terbaiknya, Zowie sebagai sponsor utama menyediakan satu set esports monitor gaming XL2546 kepada seluruh tim yang bertanding di babak final Zowie eXTREMESLAND CS:GO Asia Open 2018.

Monitor Gaming untuk Pemain Esports Profesional

soal-benq-dan-monitor-gaming-zowie-di-industri-esports-2

Zowie sendiri merupakan produsen gaming gear yang telah diakuisisi oleh BenQ Corp pada tahun 2015. Khusus untuk produk monitor, monitor gaming Zowie ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan para player esports profesional.

Untuk memperkuat penetrasi brand Zowie di kalangan hardcore gamer dan mengembangkan lini bisnis produk-produk esports bermerek Zowie di Tanah Air, PT. BenQ Teknologi Indonesia (BTI) menggandeng PT. Andal Global Solusindo (AGS) yang kuat di komunitas esports.

PT. BenQ Teknologi Indonesia sendiri secara resmi baru berdiri di Indonesia pada tahun 2018 dan menjadi salah satu anak perusahaan dari BenQ Asia Pacific Corporation yang berkantor pusat di Taipei, Taiwan. Karena BenQ sangat serius berbinis di Tanah Air dan Indonesia adalah market yang sangat berpotensi – baik dari sisi penduduknya maupun penyerapan IT-nya.

Menempatkan Zowie di Indutstri Esports 

soal-benq-dan-monitor-gaming-zowie-di-industri-esports-1

Menurut BenQ, esports di Indonesia masih berada di level introduction dengan hanya 2,5 persen penggunanya. Namun BenQ meyakini, dalam waktu dua atau empat tahun mendatang – market esports akan growth ke 34 persen.

Bagaimana BenQ menempatkan Zowie di industri esports? Penjelasannya sederhananya, esports di dalamnya terdapat unsur kompetitif. Artinya, para pemainnya dituntut untuk meng-upgrade dirinya – terutama skill dan juga gear-nya untuk menunjang performance dan memenangkan pertandingan.

Bagaimana pun, para pemain esports tidak bisa disebut gamer biasa lagi tetapi juga disebut atlet esports. Mereka membutuhkan gear yang memadai untuk berlatih.

[Review] Zowie Celeritas II, Keyboard Gaming Spesialis eSport Bersenjata Switch Optik

Bagi para atlet eSport, performa, kenyamanan serta reliabilitas pada gaming gear ialah harga mati. Dan aspek-aspek inilah yang dijanjikan BenQ melalui brand Zowie. Menurut produsen, ada perbedaan kontras antara perangkat gamer hardcore dengan periferal kelas gamer pro kreasinya. Dan Zowie tidak takut jika arahan desain tersebut membuat produknya menjadi niche.

Dan dalam acara Zowie Experience Tour di Jakarta pada bulan Maret silam, ada satu perangkat yang mencuri perhatian saya. Produk ini merupakan keyboard gaming bernama Celeritas II. Bagi mereka yang baru mencobanya, Celeritas II terasa seperti papan ketik gaming sekelas dan menyuguhkan sensasi pemakaian mirip keyboard ber-switch mekanis berprofil linier. Namun sejatinya, ia bukanlah ‘keyboard mekanis’ biasa.

Celeritas II merupakan satu dari sedikit papan ketik dengan switch optik. Ketertarikan saya pada produk ini mendapatkan respons antusias tim BenQ, dan tak lama setelahnya, mereka memberikan saya kesempatan untuk menguji Celeritas II secara langsung dan personal. Menggunakan Celeritas II selama beberapa minggu membuka mata saya bahwa switch mekanis bukanlah satu-satunya standar tertinggi teknologi keyboard. Simak ulasannya:

 

Isi packaging

Sebelum membahas produknya, saya ingin meng-highlight satu hal menarik yang saya temukan saat mengeluarkan Celeritas II dari bungkusnya. Bundel penjualan produk sebetulnya cukup sederhana. Yang tidak biasa adalah kehadiran adaptor USB ke PS/2. Beragam motherboard masih terus memanfaatkan port enam-pin ini, tapi Anda mungkin sudah tidak bisa menemukannya di laptop modern.

Dan BenQ punya maksud khusus dalam menyediakannya, dibahas lebih lanjut di bawah.

Celeritas II 30

 

Desain

Zowie Celeritas II merupakan keyboard ber-layout full-size. Presentasinya sangat sederhana, ia hanya menyuguhkan elemen-elemen esensial saja. Perangkat mengusung tubuh kotak dan ujung membundar dengan dimensi 44.2x17x3.8-sentimeter, lalu penampilannya dipermanis oleh kehadiran backlight LED merah serta logo Zowie di area tengah bawah.

Celeritas II 1

Celeritas II 4

Sistem pencahayaan tersebut belum belum menggunaan RGB, namun dibekali warna putih kebiruan di sejumlah tombol – misalnya Caps Lock, Num Lock dan Windows Lock – sebagai indikator fungsi yang sedang aktif. Dengan pendekatan desain seperti ini, maka tidak ada lagi lampu indikator LED selain di area tuts. Celeritas II juga tidak memiliki tombol pengaturan fungsi multimedia serta setting level kecerahan LED dedicated – hal ini dilakukan via kombinasi tombol Fn dan F1-F6.

Celeritas II 7

Celeritas II 8

Keunikan lain di aspek desain ialah absennya wrist rest (serta ketiadaan slot ekspansi) serta adjustable feet (cuma ada empat karet anti-slip memanjang di bagian bawah). Anda tidak bisa meninggikan bagian belakang keyboard, dan dalam penggunaannya, Anda hanya dapat menaruh telapak tangan di meja. Sebagai solusi buat menemukan posisi paling nyaman, Anda perlu menyesuaikan tinggi bangku.

Celeritas II 26

Celeritas II 2

Tubuh Celeritas II terbuat dari plastik, dan di sana Zowie mengimplementasikan coating doff . Coating tersebut terasa halus saat tangan atau jari menyentuhnya, namun kelemahannya adalah permukaan jenis ini akan jadi sarang noda dan kotoran dalam waktu singkat, sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihannya. Jika tidak sering-sering dibersihkan, minyak dari jari (ataupun makanan) bisa membuat permukaannya jadi mengilat.

Celeritas II 16

Hal serupa berlaku pada keycap ABS di sana. Celeritas II memanfaatkan keycap removable standar dengan sambungan berbentuk ‘+’. Andai saya memilikinya, saya akan segera menukar keycap-nya dengan produk third-party berbahan PBT.

Celeritas II 5

Celeritas II terkoneksi ke PC Anda melalui kabel USB non-removable sepanjang dua meter. Kabel ini memiliki profil yang distingtif. Ia tidak dilindungi oleh lapisan benang braided, lalu jenisnya lebih tipis dan lembut dibanding kabel karet di keyboard wired lain, misalnya Corsair K63. Beberapa orang mungkin cemas kabelnya mudah rusak, tapi BenQ menjamin daya tahannya dan punya alasan mengapa memilih material tersebut.

Celeritas II 27

Menurut produsen, kabel Celeritas II (dan juga mouse gaming Zowie seperti EC hingga ZA series) jauh lebih lentur dibanding varian braided. Dengan begini kita bisa mudah menggulungnya, dan ketika dilepas, ia tidak kaku serta mudah direntangkan.

 

Switch optik Flaretech

Pada dasarnya, switch optik tetap menyimpan komponen-komponen mekanis. Saat tombol Celeritas II ditekan, bagian stem di bawah keycap akan bergerak turun, setelah itu per segera mengembalikannya ke posisi normal. Bedanya, ia menggunakan cahaya sebagai medium input – bukan sinyal elektrik. Saat Anda menekan tombol, bagian prisma ikut turun dan mengarahkan inframerah ke unit receiver. Konsep kerjanya mirip trigger button di controller Xbox One dan DualShock 4.

Celeritas II 3

Lewat metode ini, switch optik Flaretech dapat meminimalkan tingkat error serta menghindari double keystrokes (sekali tekan tapi dua kali teregistrasi). Switch optik tidak menggunakan toggle, namun mengukur pergerakan tombol.

Di keyboard mekanis biasa, oksidasi pada bagian actuator seiring bertambahnya umur keyboard bisa mengganggu input, lalu kompleksitas komponen logam juga berpeluang menambah keterlambatan penyampaian sinyal dari papan ketik ke PC hingga beberapa milidetik. Celeritas II sendiri cuma mempunyai satu komponen bergerak: per. Selain itu hanya ada emitter inframerah dan unit penerimanya.

Celeritas II 22

Celeritas II 14

Agar bekerja sempurna, Zowie mengonfigurasi firmware Celeritas II dengan sangat teliti sehingga keyboard bisa secara tepat mengetahui intensitas cahaya inframerah yang dibutuhkan untuk mengaktifkan/menonaktifkan masing-masing tombol. Namun karena sangat kompleks, saat ini pengguna belum diperbolehkan mengustomisasinya sendiri.

Celeritas II 32

 

Fitur

Celeritas II merupakan keyboard berkonsep plug-and-play murni. Seluruh fungsinya tersuguh tanpa memerlukan driver dan ia tidak ditopang oleh aplikasi companion khusus. Celeritas II bisa segera bekerja begitu Anda colokkan ke komputer, namun dengan begini kita tidak dapat mengutak-atik pola pencahayaan LED – cuma bisa mengatur tingkat keterangannya saja.

Celeritas II 11

Dan di sinilah mengapa adaptor USB ke PS/2 menjadi elemen krusial. Pasangkan aksesori ini jika sistem Anda memiliki port-nya dan Celeritas II sanggup menghidangkan fitur N-key rollover atau anti-ghosting sejati tanpa emulasi. Ia mampu membaca setiap input tak peduli seberapa banyak jumlah tombol yang ditekan ataupun seberapa cepat Anda mengetik. Pemakaian interface PS/2 memang opsional, tapi bisa jadi sangat esensial bagi atlet eSport.

Celeritas II 29

Celeritas II 23

Dan dengan memanfaatkan interface tersebut, Anda dapat mengubah kecepatan input. Selain opsi normal, registrasi tombol bisa didongkrak menjadi dua kali, empat kali atau delapan kali lipat lebih cepat. Kemampuan ini kabarnya sangat berguna dalam melakukan manuver di sejumlah game FPS online lawas, satu contohnya ialah CrossFire.

Celeritas II 28

Zowie juga memiliki alasan kuat mengapa mereka bersikeras menggunakan koneksi kabel dan bukan wireless. Polling rate 1.000Hz memang bisa tercapai melalui wireless, namun mereka percaya hanya sambungan fisik yang dapat menjaga kosistensinya di 1MHz setiap saat. Dan untuk menyempurnakannya, Zowie tak lupa memanfaatkan connector USB berlapis emas.

 

Pengalaman penggunaan

Switch optik Flaretech di Celeritas II mempunyai resistensi sebesar 45g dengan jarak key travel sejauh 2-milimeter dan profil linier. Karakteristik ini menempatkannya hampir setara switch mekanis Cherry MX Red. Respons yang cepat membuatnya sangat cocok untuk gaming. Tapi menariknya, bagi saya Celeritas II lebih nyaman buat mengetik dibanding Corsair K63 – mungkin disebabkan oleh key travel yang lebih pendek.

Celeritas II 10

Kapabilitasnya buat menangani beragam genre permainan patut diapresiasi. Celeritas II sudah menemani saya menikmati Overwatch, Far Cry 5, Assassin’s Creed Origins, Ni No Kuni II hingga Conan Exiles. Sejauh ini, ia belum pernah mengecewakan. Celeritas II meregistrasi tiap input yang saya masukkan secara responsif serta akurat, dan saya juga belum pernah mengalami double keystrokes.

Celeritas II 20

Dan berkat actuation force yang tidak begitu tinggi, keyboard ini tidak pernah membuat jari saya lelah (sesi gaming paling intensif yang saya lakukan bersamanya adalah tujuh setengah jam dalam Conan Exiles). Bagian stem keyboard memegang keycap dengan kokoh, kemudian seluruh tombol di Celeritas II terasa konsisten – baik huruf, function hingga numerical pad.

Celeritas II 13

Dalam pemakaian, Celeritas II memang tidak segaduh keyboard ber-switch mekanis tactile Cherry MX Blue/Green, tetapi tiap ketikan Anda di sana tetap terdengar cukup lantang. Saya tidak menyangka bunyi tombolnya dapat didengar microphone saat streaming. Namun suaranya tidak begitu mengganggu.

Celeritas II 12

Sebagaimana keyboard tanpa tombol multimedia mandiri, Anda harus menggunakan kombinasi dua tuts buat menaik-turunkan volume atau mengaktifkan mute. Karena fungsi-fungsi tersebut berada di tombol F1 sampai F6 dan tombol Fn berada di area tangan kanan, Anda harus memakai kedua tangan untuk mengaturnya. Seandaikan Zowie memposisikan tombol pengaturan multimedia di Ins-Home-Del-End-PgUp-PgDn seperti MSI GK 701 RGB, setting dapat dilakukan dengan satu tangan saja.

Celeritas II 15

Celeritas II 21

Kelemahan lain dari Celeritas II terletak pada bobotnya. Keyboard gaming ini mempunyai berat 1,9-kilogram, dan boleh jadi menambah beban bawaan bagi atlet eSport yang harus berpindah-pindah dari satu lokasi turnamen ke lokasi lainnya. Sebetulnya akan lebih ideal lagi jika Zowie turut menyediakan opsi ber-layout tenkeyless.

Celeritas II 24

 

Konklusi

Menurut pandangan saya, membeli Zowie Celeritas II mirip seperti membeli mobil khusus balapan: keyboard gaming ini betul-betul dispesialisasikan buat gamer profesional yang membutuhkan perangkat berkinerja tanpa terlalu memprioritaskan penampilan serta gimmick. Dan layaknya mobil balap, harga Celeritas II juga tidak murah. Dengan mengeluarkan jumlah uang lebih sedikit, Anda dapat memperoleh papan ketik gaming penuh fitur plus warna-warni RGB.

Celeritas II 9

Kini pertanyaanya ialah, gamer seperti apakah Anda? Apakah Anda ingin dimanja oleh fitur serta tampil ‘trendi’ layaknya gamer modern, atau Anda lebih mementingkan keakuratan tinggi dengan peluang kesalahan sistem yang minimal? Jika Anda memilih jawaban kedua, maka Zowie Celeritas II patut dipertimbangkan. Saya juga mengacungkan jempol pada BenQ karena lewat penggunaan switch optik, Zowie memilih arahan pengembangan produk yang lebih sulit dari para kompetitornya.

Celeritas II 17

Meski begitu, saya kembali ingin menunjukkan kurangnya aspek koherensi pada desain: jika memang disiapkan untuk gamer pro, maka produsen sebaiknya tidak menutup mata pada faktor portabilitas. Celeritas II tergolong berat dan agak terlalu lebar buat dimasukkan dalam tas serta dibawa-bawa, padahal kabelnya sangat lentur serta mudah digulung.

Jika tertarik, Zowie Celeritas II bisa Anda beli di BenQ Official Store di Lazada seharga Rp 1,95 juta.

Celeritas II 19

 

Sparks

  • Diorientasikan untuk eSport
  • Mengusung teknologi switch jenis baru: switch optik Flaretech
  • Sangat nyaman
  • Merespons tiap input secara akurat dan konsisten
  • Plug-and-play
  • Adapter USB ke PS/2 opsional buat mengaktifkan N-key rollover

 

Slacks

  • Berat
  • Mahal
  • Penampilan mungkin kurang menarik bagi sebagian gamer
  • Tidak didukung software companion
  • Minim kustomisasi

Lewat Experience Tour, Zowie Coba Tekankan Seperti Apa Gaming Gear yang Ideal Untuk Gamer Pro

Meroketnya kepopularitasan gaming mendorong raksasa teknologi untuk berbondong-bondong mengambil bagian di sana. Selain nama-nama familier, sejumlah merek seperti Samsung atau LG sudah lama menyediakan monitor gaming. Namun acara yang dilangsungkan oleh BenQ minggu lalu kembali menyadarkan saya bahwa gaming gear juga terbagi dalam segmen berbeda.

Saat ini, eSport merupakan bagian tak terpisahkan dari gaming. Dan sebagai salah satu merek yang begitu dikenal oleh atlet olahraga elektronik, BenQ menggelar Zowie Experience Tour Jakarta sebagai cara bagi perusahaan periferal PC itu mempersilakan para gamer merasakan langsung apa yang membuat produk mereka istimewa. Di sana, perwakilan BenQ mengungkap banyak perbedaan antara perangkat gaming hardcore dengan gear khusus buat gamer pro.

Zowie 16

Sebelum membahasnya lebih jauh, saya akan menceritakan dulu sejarah singkat Zowie. Bertahun-tahun sebelum eSport seterkenal sekarang, Zowie telah lama memupuk reputasi di ranah itu – konon sejak era Counter-Strike 1.6. Melihat potensi dan pengalaman yang disimpan olehnya, BenQ mengakuisisi Zowie di tahun 2015. Untuk memahami signifikansi produk Zowie bagi gamer pro, kabarnya monitor mereka digunakan oleh 80 persen pemain CS:GO.

Zowie 5

Menariknya lagi, meskipun tidak menjadi sponsor di turnamen-turnamen eSport, para gamer meminta agar panitia menggunakan monitor Zowie di acara mereka. Akhirnya, produk-produk Zowie menjadi bagian esensial di event-event besar seperti Dreamhack, ESWC, Intel Extreme Masters, MLG, ESEA, EVO hingga ESL One Katowice.

 

Gaming gear standar vs. perangkat atlet eSport

Anda tidak akan kehabisan pilihan gaming gear dari berbagai merek, masing-masing menjanjikan fitur andalannya sendiri. Namun bagi Zowie, atlet eSport merupakan target utama mereka. Seluruh produknya dirancang sesuai kebutuhan gamer pro. Menjawab pertanyaan saya, Kang K.K. Lee dari BenQ membenarkan bahwa langkah ini memang membuat gaming gear Zowie lebih ‘terspesialisasi’. Tapi di sisi lain, hal ini jugalah yang memberikannya diferensiasi.

Zowie 3

Ambil contohnya dalam proses perancangan monitor. Sejumlah produsen mungkin telah mulai mengadopsi desain curved plus resolusi tinggi dengan maksud mendongkrak aspek sinematik serta meningkatkan field of view. Sedangkan Zowie sendiri hingga kini lebih memilih mengusung panel TN (twisted nematic) karena lebih superior untuk mengekspos detail di area-area gelap, walaupun harus mengorbankan jangkauan sudut penglihatan (IPS biasanya menghidangkan sudut 178 derajat).

Zowie 9

Bagi Kang yang sudah lama menekuni ranah eSport sebagai gamer Counter-Strike pro, kekurangan ini bukanlah masalah bagi para atlet karena umumnya mereka menggunakan monitor tepat di depan wajah – bukan dari samping. Zowie juga tidak tertarik ikut serta dalam ‘lomba resolusi’. Misalnya monitor XL2546. Produk ini hanya menyuguhkan resolusi 1080p, namun refresh rate-nya mencapai 240Hz (native) serta telah dilengkapi fitur Dynamic Accuracy.

Zowie 8

Banyak di antara fitur ini yang sulit diungkap oleh angka serta spesifikasi, dan hanya dapat dirasakan dengan mencobanya langsung. Anda mungkin sudah paham bahwa refresh rate yang tinggi efektif dalam meminimalkan latency serta membuat detail pada output tetap tampak tajam terlepas dari seberapa cepat objek di game bergerak (tentu saja harus didukung oleh GPU memadai), namun fitur DyAc betul-betul memberi perbedaan signifikan.

Zowie 4

Dalam uji coba via TestUFO, bukan saja saya bisa melihat mulusnya gerakan UFO berkat refresh rate di 240Hz, Dynamic Accuracy membuat saya bisa mudah menghitung jumlah mata alien meski gambar melesat cepat.

 

Perhatian tinggi pada detail

Aspek menarik lain dari cara Zowie meramu produk adalah mereka hanya fokus pada elemen-elemen penting penunjang professional gaming saja. Contohnya dua mouse anyar Zowie EC1-B dan EC2-B. Mereka tidak mempunyai LED RGB dan masih tersambung menggunakan kabel, tapi saat saya menggenggamnya, seluruh bagian mouse ini betul-betul terasa dalam kendali. Zowie tampak mencoba mengurangi jumlah input di permukaan mouse sehingga menciut juga probabilitas salah tekan. Salah satu metodenya ialah dengan memindahkan posisi switch DPI ke sisi bawah.

Zowie 11

Zowie 12

Menariknya lagi, BenQ mencoba menawarkan produknya secara merata dan berusaha untuk tidak membingungkan calon konsumen dengan terlalu banyaknya pilihan. Tiap mouse, misalnya EC1-B, punya opsi ukuran berbeda. Anda hanya tinggal menentukan desain mana yang paling pas di genggaman. Favorit saya pribadi adalah FK2 berukuran terkecil, karena saya lebih menyukai rancangan ambidextrous.

Zowie 7

Berkat pemanfaatan konektivitas kabel di mouse gaming Zowie, BenQ juga dapat memastikan polling rate-nya lebih cepat serta (yang terpenting) konsisten, dan dapat memangkas bobotnya. Dengan menggunakan koneksi wireless, maka mouse sudah pasti harus menyimpan baterai.

Zowie 6

Zowie 14

Saya juga memuji proses panjang yang BenQ lalui buat mengembangkan aksesori yang kita anggap remeh, seperti mousepad. Kang menceritakan bahwa prosedur perancangan mousepad Zowie memakan waktu tiga sampai empat tahun untuk mencapai desain ‘100% flat low friction‘.

Zowie 10

Pertama, produsen harus menggunakan bahan karet dan kain yang tepat demi menjaga permukaannya betul-betul rata meskipun user telah menggulung atau menariknya. Kedua, semua produk ini wajib lulus uji coba. Kabarnya, kurang dari 50 persen produk mousepad yang berhasil lolos tes QC, sisanya dibuang karena tidak memenuhi standar. Dan ketiga, BenQ harus memproduksi mousepad secara tertutup di kantornya di Taiwan demi menjaga kerahasiaan prosedurnya.

Zowie 13

 

Ketersediaan

Proses produksi super-kompleks dan fitur-fitur khusus eSport inilah yang membedakan Zowie dengan gaming gear brand lain. Kabar gembiranya, Anda yang tertarik bisa segera membeli perangkat-perangkat ini secara mudah. BenQ sudah memiliki official store di Lazada  dan seluruh produk yang Anda lihat di sana dapat langsung dibeli – termasuk keyboard switch optik Celeritas II, aksesori pengelolaan kabel Camade, hingga mousepad PSR.

BenQ Luncurkan Monitor Khusus eSport

Pesatnya perkembangan tren esport memaksa produsen untuk mengembangkan perangkat yang sanggup memenuhi tuntutan tinggi para gamer profesional. Belakangan ini Anda bisa menjumpai sejumlah gaming mouse atau keyboard yang dirancang secara spesifik untuk atlet esport. Di saat yang sama, BenQ menilai fokus serupa juga dibutuhkan pada kategori monitor.

Alhasil, lahirlah BenQ ZOWIE XL2450, monitor yang diklaim dirancang secara khusus untuk esport. Fitur utama monitor ini adalah dukungan refresh rate hingga 240 Hz, sangat ideal untuk dipakai bermain game dengan tempo cepat, seperti CS:GO misalnya.

Monitor ini memiliki panel TN 24,5 inci dengan resolusi 1920 x 1080 pixel – sayang bukan 1440p. Spesifikasi lainnya mencakup rasio kontras 1000:1 dan tingkat kecerahan maksimum 400 nit, lebih tinggi dari monitor lain yang menggunakan panel TN.

BenQ Zowie XL2450 datang bersama controller untuk mengatur profil display dengan cepat / BenQ
BenQ Zowie XL2450 datang bersama controller untuk mengatur profil display dengan cepat / BenQ

Fitur pendukung lain yang tersedia meliputi Black eQualizer yang pada dasarnya dapat meningkatkan tingkat kecerahan pada area gelap tanpa membuat area yang sudah terang jadi terlalu silau. Kemudian ada juga opsi untuk meningkatkan kepekatan warna dengan cepat. Semua ini bisa diatur dengan controller eksternal yang termasuk dalam paket penjualan monitor.

Perihal konektivitas, ZOWIE XL2540 mengemas port HDMI, DVI-DL, DisplayPort 1.2, plus tiga port USB. Hal lain yang tak kalah menarik terdapat di sisi kiri dan kanan monitor. BenQ mengklaim komponen ini bisa membantu para gamer jadi lebih fokus dengan apa yang ada di hadapannya.

Sayangnya sejauh ini BenQ belum mengungkapkan informasi soal harga maupun ketersediaannya. Semoga harganya cukup terjangkau, mengingat monitor ini tidak mengemas teknologi Nvidia G-Sync maupun AMD FreeSync yang semakin populer belakangan ini.

Sumber: AnandTech.

NXL Beri Update Soal Perjalanan Mereka ke Turnamen di Shanghai

Sebulan telah berlalu sejak kita mendengar kabar mengenai kiprah tim NXL di Zowie Extremesland Asia 2016 yang terhalang kendala pembuatan visa. Jika mengikuti perkembangannya via sosial media mereka, Anda pasti sudah mendengar berita gembira. Para jawara CS:GO ini akhirnya bisa berangkat ke Shanghai untuk mengikuti babak selanjutnya di perhelatan tersebut.

Langsung dari Shanghai, kapten tim sekaligus CEO NXL Richard Permana memberi update soal perjalanan mereka hingga bisa sampai di sana, setelah paspor Albert ‘FrostMisty’ Giovanni tertahan selama berminggu-minggu di kedutaan China terkait ‘masalah keamanan’ acara G20. Richard menyampaikan, jalan keluar dapat mereka peroleh berkat bantuan dari pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri dan MPR.

Ketika mengetahui masalah ini, tim BenQ selaku penyelenggara turnamen memberikan deadline ke NXL. Nasib baik tampaknya memihak para atlet esport, dan selepas penantian panjang, urusan visa pun beres. Tapi ada problem lain menanti mereka: ujian skripsi Hansel ‘BnTeT’ Ferdinand di UPH bentrok dengan jadwal kepulangan tim. Alhasil, banyak pihak harus dilibatkan demi memperoleh izin reschedule – orang tua, rekan satu grup ujian, kepala jurusan, wakil kepala jurusan, pihak IeSPA sampai BenQ.

NXL baru saja menyelesaikan pertandingan melawan Renegades sebagai perwakilan Amerika-Australia. Sayang sekali tim kesayangan kita ini harus mengakui keunggulan Renegades, setelah sebelumnya berhasil menumbangkan tim Jepang, Rascal Jester.

NXL

Richard sempat bilang bahwa Renegades merupakan lawan berat, tim kelas dunia. Dan selain Renegades, sang team leader NXL menjelaskan ada banyak lawan lain yang sama sekali tidak boleh disepelekan, contohnya tim-tim asal Tiongkok, rival sesama negara Asia Tenggara, serta The Mongolz. Meski sempat terjatuh, fans tak perlu khawatir, NXL masih punya satu kesempatan lagi untuk kembali berjuang – kali ini akan berduel dengan tim EHOME.

Seusai Zowie Extremesland Asia CS:GO 2016, jangan dikira NXL punya banyak waktu untuk bersantai-santai. Yang terjadi malah sebaliknya. Mereka hanya diberi satu setengah minggu buat bersiap-siap menghadapi e-Sports World Championship yang diselenggarakan International e-Sports Federation di Auditorium Ancol, Jakarta.

Kendala-kendala yang belakangan menghambat kiprah NXL di laga internasional memang Richard akui menggangu konsentrasi kawan-kawannya. Salah satu contohnya, mereka sempat kalah dan turun ke posisi lower bracket dalam babak kualifikasi IeSF World Championship. Untung saja NXL bisa membalikkan keadaan.

“Hal ini mungkin mendandai galaunya NXL saat itu, apalagi dengan berbagai situasi yang harus dijalani dan dihadapi bersama-sama,” tutur Richard Permana.

Catatan: DailySocial ialah media partner tim NXL.

Perjalanan NXL ke Grand Final Extremesland Terancam Gagal Karena Perubahan Aturan Mendadak

Keberhasilan NXL menjuarai kualifikasi Zowie Extremesland Asia CS:GO 2016 memberikan kesempatan bagi jawara eSport lokal ini untuk mewakili Indonesia dalam sesi grand final yang akan dilangsungkan di Shanghai bulan September besok. Sayang sekali, belum lama ini terdengar kabar kurang baik yang mengancam perjalanan NXL menuju laga internasional tersebut.

Lewat sosial media, minggu lalu NXL mengabarkan bahwa dua anggota mereka yakni Albert Gionvanni dan pemain cadangan Steven, kesulitan mendapatkan visa karena permohonan mereka di-cancel. Jika Albert dan Steven tak bisa berangkat, seluruh tim NXL kemungkinan akan gagal tanding di final. Perlu Anda tahu, pembatalan visa berbeda dari penolakan, sebab dengan begitu mereka baru diizinkan terbang di bulan Oktober, saat kompetisi sudah selesai.

Penyebabnya sangat sepele, dan melihat krusialnya event ini bagi NXL, sangat membuat mereka frustasi: visa tertahan karena peraturan baru terkait akan dilaksanakannya pertemuan G20 di Tiongkok bulan September 2016 serta alasan ‘masalah keamanan’. Regulasi tersebut berlaku secara sementara (mulai 10 Agustus sampai G20 rampung), penjabarannya ialah sebagai berikut:

  • Pemohon harus menyertakan paspor lama mereka.
  • Pemohon yang paspornya kosong tidak akan mendapatkan visa.
  • Paspor yang mempunyai visa Arab tidak akan diberi visa Tiongkok.
  • Pemohon yang tidak mempunyai paspor lama tidak akan memperoleh visa.

Peraturan tersebut menjadi kendala bagi dua anggota tim NXL. Albert tidak punya paspor lama karena paspor miliknya sekarang merupakan paspor pertama dan satu-satunya. Sedangkan Steven menggunakan paspor anak-anak dan sama sekali belum mendapatkan visa karena ia memang belum pernah pergi ke luar negeri. Petugas Kedutaan China ‘khawatir’, Steven menyimpan paspor lain.

NXL sudah mencoba memberikan penjelasan pada petugas consulate general, tapi tidak menghasilkan jalan keluar. Probabilitas selanjutnya adalah visa keempat anggota tim akan ditangguhkan dan baru bisa diperoleh di bulan Oktober. Kabar gembiranya, IeSPA mendukung penuh agenda NXL buat berangkat ke final di Shanghai dan telah mengeluarkan surat permohonan pengajuan rekomendasi pada Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga RI.

Tentu saja kita berharap semua masalah ini bisa segera teratasi, memberikan NXL kesempatan untuk bertanding di grand final Extremesland Asia CS:GO 2016.

Ada kabar bahwa perubahan regulasi mendadak karena konferensi G20 juga menyusahkan para pemohon visa beasiswa, dan juga menyebabkan ratusan pabrik di Tiongkok tutup.

Serius Dukung Pro Gamer, BenQ Akan Hadirkan Zowie Gear di Indonesia

Dibanding nama-nama populer seperti SteelSeries dan Razer, saat disebutkan, Zowie mungkin membuat Anda mengerutkan dahi. Diperkenalkan di akhir 2008, Zowie adalah produsen gaming gear khusus ranah kompetitif. Lalu di tahun 2015, ia diakuisisi oleh BenQ, dan Zowie turut memperoleh upgrade di sisi branding. Kabarnya, BenQ bermaksud membawanya masuk ke Indonesia.

Perombakan desain sebetulnya sudah diungkap pada bulan Desember 2015 silam, namun baru di akhir minggu ini BenQ memperkenalkan Zowie untuk konsumen tanah air. Berdasarkan penjelasan di press release, semua produk Zowie akan diluncurkan dengan logo merah berlatar belakang hitam – warna khas yang merepresentasikan identitas gamer; juga agar selaras dengan monitor gaming BenQ.

Zowie Gear 2
Zowie EC-A.

Secara tertulis, country general manager BenQ Indonesia Eko Handoko Wijaya menuturkan bahwa kehadiran Zowie Gear membuktikan keseriusan BenQ terhadap kebutuhkan para atlet esport, “Kami berharap agar pembaruan pada rangkaian produk Zowie, baik logo maupun kemasannya, akan meningkatkan minat dan rasa penasaran para gamer profesional. Tersedianya Zowie di Indonesia juga diharapkan bisa memberikan kontribusi positif bagi kemajuan industri esport.”

Tentu saja upgrade bukan cuma diterapkan pada sisi penampilan semata. Saat ini Zowie memiliki lima kategori produk, yaitu mouse, mousepad, aksesori, monitor dan mousefeet Skatez. Untuk mouse sendiri, seri Zowie ZA, FX dan EC kini dibekali switch Omron 20-milimeter sehingga klik terasa lebih ringan. Kemudian produsen turut meng-update scroll wheel, sekarang dengan scroll 16-step.

Zowie Gear 3
Zowie Camade.

Perubahan pada desain juga berlaku pada mousepad SR dan TF-X, versi barunya mempunyai wujud hitam dan jahitan di sudut; serta diimplementasikan di aksesori cable management Camade (kecuali mungkin Skatez karena ia ditempatkan di sisi yang jarang terekspos). Produk-produk anyar Zowie Gear rencananya akan mulai tersedia di seluruh mitra kerja BenQ pada bulan Juni 2016. Info terkini mengenai Zowie dapat Anda peroleh di Facebook resmi BenQ Indonesia.

Masih berkaitan dengan esport, beberapa hari lalu Zowie mengumumkan kolaborasi bersama tim papan atas Natus Vincere. Dari pengakuan pemain CS:GO Na’Vi Denis ‘seized’ Kostin, ia beserta timnya memilih Zowie karena gaming gear tersebut karena perangkat dibuat oleh orang-orang yang juga memahami esport dan mengerti keinginan para gamer profesional. Kostin turut mengapresiasi kenyamanan, reliabilitas dan tingkat kestabilan mousepad Zowie – ia pribadi memilih seri SR.

Zowie Gear 4
Zowie TF-X.