Genre fantasi telah menyerap masuk ke dunia hiburan digital dan Hollywood; The Lord of the Rings, Dungeons & Dragons, Warcraft, bahkan hingga Game of Thrones, semuanya menyajikan setting yang hampir sama, dengan tema yang hampir sama: peri, kurcaci, naga dan lain-lain.
Namun tahukah Anda bahwa novelis asal Polandia, Andrzej Sapkowski, adalah orang yang pertama memadukan unsur kekerasan politik dan keambiguan moral ke dalam genre fantasi – jauh sebelum The Game of Thrones?
Karya tulis larisnya ini akhirnya diangkat menjadi sebuah permainan digital oleh developer CD Projekt Red di bawah judul The Witcher di tahun 2007. Awalnya ia menjadi kuda hitam di dunia role-playing game, namun perlahan-lahan ia terjual laris, cukup laris sehingga sang developer bisa mendirikan sebuah layanan penjualan digital game-game klasik bernama Good Old Games (GOG.com) dan menyiapkan sekuelnya The Witcher 2 yang diluncurkan tahun 2011.
Bahkan walaupun kurang terdengar lantang di Indonesia, The Witcher 2 diterima dengan sangat baik oleh gamer mancanegara (catatan: bukan ditujukan untuk konsumen muda), The Witcher mengedepankan tema kudeta politik, kekerasan dan seks dengan gamblang – seolah mengerti bahwa ia memang seharusnya dinikmati oleh konsumen berpola pikir dewasa. Enam tahun setelah dikenalkan di dunia digital, CD Projekt Red merilis pengumuman bahwa game mereka ini telah terjual enam juta kopi seraya mengeluarkan sebuah infografis tentang game The Witcher selanjutnya yang sedang mereka buat.
Berdasarkan infografis ini, terhitung sebanyak 279 penghargaan telah diberikan kepada dua game sebelumnya dengan 79 penghargaan pada The Witcher 3 – yang nyatanya masih belum dirilis. Terdapat lebih dari 1,1 juta baris kode di dalam game ini, jika Anda jumlahkan semua garis kode dalam ketiga seri The Witcher, maka jumlahnya melewati 2,6 juta garis kode.
Bukan hanya itu saja, CD Projekt Red juga bersusah payah untuk membuat visual The Witcher 3 lebih detail: wajah sang tokoh utama memiliki 6000 tirangle (satuan jumlah poligon), belum termasuk anggota badan dan objek serta karakter lain. The Witcher 3 membutuhkan seratus jam untuk diselesaikan secara sempurna dan memiliki 36 ending berbeda – jika memang benar, maka ia adalah game dengan jumlah ending terbanyak yang pernah dibuat.
Enam juta kopi The Witcher 3, itu berarti ada enam juta pembunuh monster berkeliaran di luar sana. Asal tahu saja, jumlah ini mengalahkan total penduduk Singapura.
The Witcher 3 Wild Hunt rencananya akan dirilis di akhir tahun 2014 untuk platform PC, Xbox One dan PlayStation 4.
Via RockPaperShotgun dan Eurogamer. Gambar header: DigitalTrends.
