Tanpa Kacamata, AirScouter Terbaru Memproyeksikan Gambar Langsung ke Retina

Beberapa tahun sebelum Google Glass diungkap, firma asal Jepang bernama Brother telah lebih dulu mendorong konsep wearable melalui device AirScouter, meski penerapannya sederhana. Sudah lama namanya jarang terdengar lagi sejak kedatangan perangkat-perangkat wearable lebih canggih. Ternyata waktu yang lama itu mereka pakai untuk meracik versi barunya.

Dalam pameran Wearable Device Technology Expo di Tokyo minggu ini, Brother memamerkan jelamaan teranyar dari AirScouter. Dahulu, penampilan serta penyajian AirScouter menyerupai Google Glass dengan modul raksasa dipasangkan di sebelah kiri kacamata. Varian terbarunya menanggalkan rancangan kuno tersebut, mengusung desain unik serta teknologi display terobosan baru.

AirScouter generasi selanjutnya tersebut dikenakan layaknya headband (istilah lokal populernya, bando). Ia mempunyai modul di sebelah kiri untuk diposisikan di depan mata. Ketika headset augmented reality atau virtual reality semisal Oculus Rift dan Google Glass memanfaatkan rangkaian optik sebagai mediumnya, AirScouter langsung menembakkan proyeksi beresolusi 1280×720 ke retina. Sistem ini menciptakan ilusi layar 13-inci, berada sekitar 1 meter di depan Anda.

 

Info menarik: Microsoft Dikonfirmasi Sedang Menyiapkan Perangkat Virtual Reality Xbox

 

 

AirScouter 02

Hasil proyeksi merupakan gambar beresolusi tinggi, dan ilusi diciptakan dengan menggunakan alat ‘focus adjustment‘ yang mengubah tingkat kedalaman dan lokasi gambar-gambar. Jadi untuk siapa AirScouter dibuat? Menurut penjelasan tim pengembangnya, ia bisa berguna untuk edukasi, pelatihan, sebagai piranti pemantau medis, bisnis, hingga fungsi keamanan. Artinya, AirScouter memang ditargetkan pada konsumen kelas profesional – bukan lifestyle, hiburan maupun olahraga.

Tak banyak info lebih detail mengenai AirScouter baru selain dari yang diungkap di panggung Wearable Device Technology Expo 2015. Ia memiliki dimensi kira-kira 70x35x26 milimeter, ditambah control box seberat 204 gram (headset-nya sendiri hanya 141 gram). Di sana terdapat slot HDMI serta baterai internal dan adaptor AC.

Belum ada kabar soal harga, namun semoga saja ia tidak dibanderol semahal versi lawasnya. Sampai sekarang harganya masih tetap tinggi, hampir menyentuh US$ 2.000, padahal spesifikasinya tidak teralu canggih (dibanding device augmented reality dan virtual reality modern). Ia menyuguhkan resolusi SVGA 800×600-pixel, dan sejauh ini baru mendukung Windows XP dan Windows 7.

Tanpa menyebutkan waktu spesifik, AirScouter anyar itu rencananya akan dilepas di akhir tahun 2015 ini.

Via Mail Online & Yahoo Japan. Sumber gambar: News.MyNavi.jp.

Leave a Reply

Your email address will not be published.