Belakangan banyak bermunculan perangkat mobile mulai ponsel hingga smartwatch yang dibekali fitur pendukung kesehatan seperti pengukur detak jantung, jumlah langkah, gula darah dan pola tidur. Menunjukkan tanda bahwa kesehatan adalah hal yang penting dan menjadi prioritas pabrikan.
Tetapi dari sekian perangkat yang sudah dapat mengukur berbagai data biometri penggunanya, belum ada satupun yang mampu mengukur lemak tubuh. Meski belum gencar diberitakan, namun kompetisi ke arah itu tampaknya sudah dimulai, dan Samsung tampaknya berupaya jadi yang terdepan.
Baru-baru ini Samsung mengantongi satu paten baru yang berpotensi mengubah dunia kesehatan dan perangkat dalam sebuah teknologi mutakhir. Dijelaskan dalam dokumen paten, bahwa teknologi ini akan mempergunakan empat sensor yang terpasang di dekat atau di dalam ponsel itu sendiri yang bertujuan untuk mengukur lemak tubuh.
Gambar ilustrasi menunjukkan bagaimana proses pengukuran dilakukan, dimana pengguna memegang sensor dengan kedua tangan. Dengan begitu, sensor kemungkinan akan dilekatkan di bagian cover belakang atau melalui aksesoris tambahan.
Info Menarik: Perkembangan Pasar Smartphone di Indonesia: Samsung Masih Memimpin, Android One ‘Loyo’
Teknologi ini dapat menjadi sebuah polesan apik di ponsel pintar Samsung. Khususnya bagi mereka yang ingin terus memiliki bentuk tubuh terbaik, memudahkan mereka mengendalikan lemak tubuh setiap hari. Yang menjadi ganjalan, jika sensor dilekatkan di aksesoris tambahan flip case, maka hampir pasti konsumen akan dikenakan biaya tambahan jika menginginkan teknologi tersebut ada di ponselnya.
Namun paten ini barulah sebuah ide di atas kertas, minimal purna rupa. Belum ada kepastian apakah Samsung akan benar-benar menerapkannya di masa mendatang atau mereka punya rencana lain.
Sumber berita Venturebeat.